Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)

2y ago
25 Views
2 Downloads
1.38 MB
107 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Maxton Kershaw
Transcription

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)Seri Dokumen Gerejawi No. 32MULIERIS DIGNITATEM(MARTABAT KAUM WANITA)Surat ApostolikSri Paus Yohanes Paulus IITentangMartabat dan Panggilan Kaum Wanitadikeluarkan pada Pada kesempatan Tahun Maria15 Agustus 1988Alih Bahasa: Konkrad UjanEditor: Alfons S. Suhardi, OFMDEPARTEMEN DOKUMENTASI DAN PENERANGAN KWIJakarta, September 2010Seri Dokumen Gerejawi No. 321

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)Seri Dokumen Gerejawi No.32MULIERIS DIGNITATEM (Martabat Kaum Wanita)Suara Apostolik Sri Paus Yohanes IITentang Martabat dan Panggilan Kaum WanitaDikeluarkan pada tanggal 15 Agustus 1988Pada kesempatan Tahun Mariaditerjemahkan oleh Konrad Ujan dari naskah asli bahasa Inggeristerbitan Libreria Editrice VaticanaDiperiksa kembali oleh Alfons S. Suhardi, OFMDiterbitkan oleh: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWIJI. Cut Meutiah 10, JAKARTA 10340, Telp./Fax.: (021)325757Hak Cipta terjemahan dalam bahasa Indonesia: @DOKPEN KWICetakan pertama: Maret 19942Seri Dokumen Gerejawi No. 32

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)PENGANTAR PENERBITBaik oleh Sri Paus Yohanes Paulus II mau pun oleh PBB, tahun1994 ini dikhususkan untuk Tahun Keluarga. Semua pihak, baik darisegi agama, suku, maupun sosial kemasyarakatan, mengakui denganpasti bahwa keluarga merupakan persekutuan antarpribadi yangpaling mendasar, primer, dan penting. Yesus Kristus pun telahmengangkat lembaga keluarga ini sebagai tempat jalan keselamatandengan menguduskannya dalam ikatan sakramen perkawinan. Bilatahun 1994 ini dikhususkan untuk keluarga, alasannya tidak sajakarena pentingnya kedududkan keluarga dalam masyarakat danGereja, tetapi juga karena lembaga keluarga tersebut akhir-akhir inimengalami krisis, baik dari dalam mau pun dari luar. Apa itu?Untuk menolong para pembaca dapat menjawab pertanyaanitu dan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan, kamimemutuskan untuk secara berturut-turut menerbitkan dokumendokumen Gerejawi yang membicarakan perhal keluarga atau salahsatu komponennya. Dalam Nomor 32 ini kami sajikan surat ApostolikYohanes Paulus II tentang martabat wanita yang dikeluarkan padatanggal 15 Agustus 1988, dalam rangka menyambut Tahun Maria.Dalam Nomor 33 akan kami terbitkan Surat Sri Paus Yohanes Paulus IIkepada keluarga-keluarga, yang dikeluarkan pada tanggal 2 Februari1994. Kemudian Nomor 34 akan memuat Pidato Sri Paus YohanesPaulus II pada Hari Perdamaian tanggal 1 Januari 1994 disertai pidatobeliau di depan korps diplomatik di Vatikan pada tanggal 23 Januari1994. Dalam kesempatan-kesempatan itu beliau memberi tekanankhusus pada keluarga.Dengan demikian Ensiklik Veritatis Splendor yang dikeluarkantahun lalu, baru akan terbit dalam Seri Dokumen Gerejawi No. 35.Kendati naskah sudah siap cetak, tetapi terpaksa kami undurkankarena ada dokumen-dokumen lain yang kami anggap lebih mendesak.Ensiklik Veritatis Splendor akan diterbitkan dengan lampiranpengantar yang mendalam dari Pater Dr. Piet Go, O.Carm.Diiringi ucapan Damai dan Sejahtera (Pax et Bonum) dariAlfons S. Suhardi, OFMKepala DOKPEN KWISeri Dokumen Gerejawi No. 323

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)DAFTAR ISII.PENGANTAR . Sebuah Tanda Zaman . Tahun Maria .779II. WANITA – BUNDA ALLAH (THEOTOKOS) . Kesatuan dengan Allah . Theotokos . “Memerintah Berarti Melayani” .11111415III. GAMBAR DAN KESERUPAAN DENGAN ALLAH .Kitab Kejadian .Pribadi – Persekutuan – Pemberian .Anthropoformisme Bahasa Kitab Suci .17171923IV. HAWA-MARIA .“Awal” dan Dosa .“Ia Akan Berkuasa Atasmu” .Proto-Evangelium .27273033YESUS KRISTUS . “Mereka Terheran-heran bahwa Ia sedang bercakapcakap dengan Seorang Perempuan . Kaum Wanita di dalam Injil . Perempuan yang Kedapatan Berzinah . Para Pengawal Berita Injil . Saksi-saksi Pertama Kebangkitan .41V.VI. 4KEIBUAN – KEPERAWANAN .Dua Dimensi Panggilan Kaum Wanita .Keibuan .Keibuan dalam Hubungan dengan Perjanjian .Keperawanan demi Kerajaan Surga .Keibuan menurut Roh .4143464851555556596265Seri Dokumen Gerejawi No. 32

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita) “Anak-anakku, karena Kamu Aku Menderita SakitBersalin” .VII. GEREJA – MEMPELAI KRISTUS .“Misteri yang Agung” .“Inovasi Injil” .Dimensi Simbolis dari “Misteri Agung” .Ekaristi .Persembahan Mempelai Wanita .67717174767880VIII.“YANG PALING BESAR DI ANTARANYA ADALAH KASIH” Di Tengah Perubahan-perubahan . 85 Martabat Kaum Wanita dan Perintah untuk Mengasihi . 86 Kesadaran Akan Sebuah Tugas Perutusan . 88IX. KESIMPULAN . “Jikalau Engkau Tahu tentang Karunia Allah” .Seri Dokumen Gerejawi No. 3293935

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)6Seri Dokumen Gerejawi No. 32

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)BAB IPENGANTARSebuah Tanda Zaman1. MARTABAT DAN PANGGILAN KAUM WANITA- sebuah pokokrefleksi manusia dan Kekristenan yang tak habis-habisnya telahmenjadi begitu mencolok dalam tahun-tahun terakhir ini. Hal inidapat dilihat misalnya dalam pernyataan-pernyataan MagisteriumGereja yang ada dalam berbagai dokumen Konsili Vatikan II, yangdalam pesan penutupnya memaklumkan: "Saatnya akan datang,dan nyatanya sudah datang, di mana panggilan kaum wanita akandiakui kepenuhannya; saat di mana kaum wanita di dalam dunia inimemperoleh pengaruh, hasil dan kuasa yang tak pernah dicapainyahingga saat ini. Itulah sebabnya pada saat ini di mana bangsamanusia tengah mengalami transformasi yang begitu mendalam,kaum wanita, penuh dengan semangat Injil, dapat berbuat banyakuntuk menolong manusia agar tidak jatuh".1 Pesan inimenyimpulkan apa yang telah dinyatakan dalam ajaran Konsili,khususnya dalam Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes2 dan dalamDekrit tentang Kerasulan Awam Apostolicam Actuositatem.3Pikiran serupa sebenarnya sudah diketengahkan sebelumKonsili seperti dapat dilihat dalam sejumlah pidato4 Paus Pius XIIdan di dalam Ensiklik Pacem in Terris dari Paus Yohanes XXIII5.Sesudah Konsili Vatikan II, pendahulu saya Paulus VI menunjukkanPesan Konsili kepada Kaum Wanita(8 Desember 1965):AAS58(1966),13-14.Konsili Ekumenis Vatikan II,Konstitusi Pastoral tentang Gereja di dalam DuniaModern Gaudium et Spes, 8;9;60.3 Lih. Konsili Ekumenis Vatikan II, Dekrit tentang Kerasulan Awam Apostolicam4 Lih.Pius XII, Amanat kepada Kaum Wanita Italia (21 Oktober 1945): AAS37(1945) 284-295; Amanat kepada Ikatan Organisasi-organisasi Wanita Katoliksedunia (24 April 1952):AAS 44 (1952), 420-424; Amanat kepada para pesertaPertemuan Internasional XIV dari Ikatan Organisasi-organisasi Wanita Katoliksedunia(29 September1957): AAS 49(1957), 906-922.5 Lih.Yohannes XXIII, Surat Ensiklik Pacem in Terris (11 April 1963):AAS 55(1963),267-268.12Seri Dokumen Gerejawi No. 327

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)relevansi dari "tanda zaman" ini ketika ia memberi gelar "DoktorGereja" kepada Santa Teresia dari Yesus dan Santa Katharina dariSiena.6 Demikian juga ketika atas permintaan Sinode para Uskupyang berkumpul di tahun 1971, ia membentuk sebuah Komisikhusus untuk mempelajari masalah-masalah kontemporermenyangkut" ‘’promosi yang lebih efektif tentang martabat danpanggilan kaum wanita".7 Dalam sebuah pidatonya, Paulus VIberkata: "Dalam Kekristenan, lebih daripada dalam agamamanapun, dan sudah sejak awalnya, kaum wanita telahmemperoleh martabat yang khusus, yang banyak aspek pentingnyadiperlihatkan kepada kita oleh Perjanjian Baru.; cukup jelas bahwakaum wanita dimaksudkan untuk membentukan bagian daristruktur hidup dan kerja Kekristenan dalam cara yang sedemikianmenonjol sekalipun barangkali semua kemampuan mereka belumterealisir secara jelas". 8Bapa-bapa dari Sinode para Uskup yang baru (Oktober 1987),yang dikhususkan bagi "Panggilan dan Perutusan Kaum Awam didalam Gereja dan di dalam Dunia setelah Duapuluh Tahun KonsiliVatikan II", sekali lagi bergulat dengan martabat dan panggilankaum wanita. Satu dari sekian rekomendasi mereka yaitu untukmelakukan sebuah studi yang lebih jauh mengenai dasar-dasarantropologis dan teologis yang dibutuhkan untuk mengatasimasalah-masalah yang berhubungan dengan arti dan martabatsebagai wanita dan sebagai pria. Ini merupakan soal bagaimanamemahami alasan dan konsekuensi-konsekuensi dari keputusanSang Pencipta bahwa manusia selalu dan hanya berada sebagaiseorang wanita dan seorang pria. Hanya kalau memulai dari dasardasar ini, yang memungkinkan untuk mengerti keagunganmartabat dan panggilan wanita, kita dapat berbicara tentangkehadiran mereka yang aktif di dalam Gereja dan di dalam dunia.Pemakluman Santa Teresia dari Yesus sebagai seorang "Doktor Gereja Universal"(27 September 1970): AAS 62(1970), 590-596; Pemakluman Santa Katharina dariSiena sebagai seorang "Doktor Gereja Universal" (4 Oktober 1970): AAS 62(1970),673-678.7 Lih. AAS 65 (1973), 284 dst.8 Paulus VI, Amanat Kepada para peserta Pertemuan Nasional dari Centro ItalianoFeminile (6 Desember 1976): insegnamenti di Paolo VI, XIV (1976)68Seri Dokumen Gerejawi No. 32

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)Inilah apa yang ingin saya lakukan dalam dokumen ini.Himbauan Sesudah Sinode, yang akan diterbitkan kemudian, akanmengetengahkan usul-usul mengenai sebuah cara pastoralterhadap tempat kaum wanita di dalam Gereja dan di dalammasyarakat. Mengenai pokok ini, Bapa-bapa Sinode memberikanbeberapa refleksi yang penting setelah mereka mempertimbangkankesaksian-kesaksian para pendengar awam – baik wanita maupunpria – dari Gereja-gereja partikular di seluruh dunia.Tahun Maria2. Sinode terakhir terjadi dalam Tahun Maria, yang memberitekanan khusus pada pertimbangan mengenai tema ini sepertiditunjukkan oleh Ensiklik Redemptoris Mater.9 Ensiklikmengembangkan dan memperbaharui ajaran Konsili Vatikan IIyang terdapat dalam Bab VIII Konstitusi Dogmatik tentang Gereja,Lumen Gentium. Judul bab ini penuh makna: "SANTA PERAWANMARIA BUNDA ALLAH DALAM MISTERI KRISTUS DAN GEREJA".Maria - "wanita" dari Kitab Suci (lih. Kej 3:15; Yoh 2:4;19:26) secara mendalam menjadi bagian dari misteri keselamatan Kristusdan karena itu juga hadir dalam cara yang khusus di dalam misteriGereja. Sejauh "Gereja itu dalam Kristus bagaikan sakramen, yaknitanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuanseluruh umat manusia"10, maka kehadiran yang khas Bunda Allahdi dalam misteri Gereja membuat kita berpikir tentang hubunganyang istimewa antara "wanita" ini dengan seluruh keluarga umatmanusia. Di sinilah pokok persoalan utama setiap pria dan wanita,semua putra dan putri bangsa manusia, di mana dalam diri mereka,dari generasi ke generasi, suatu warisan fundamental dinyatakan,warisan yang menjadi milik seluruh umat manusia dan yang terkaitdengan misteri "awal" alkitabiah: "Allah menciptakan manusiaLih. Surat Ensiklik Redemptoris Mater (25 Maret 1987), 46: AAS 79 (1987), 424dst.10 Konsili Ekumenis Vatikan II, Konstitusi Dogmatis tentang Gereja LumenGentium, 1.9Seri Dokumen Gerejawi No. 329

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)menurut gambar-Nya sendiri, menurut gambar Allah ia diciptakanNya; pria dan wanita diciptakan-Nya mereka", (Kej l:27).11Kebenaran abadi tentang manusia, pria dan wanita-suatukebenaranyang teguh tak berubah dalam pengalaman manusia sekaligus merupakan misteri yang hanya dalam "Sabda YangMenjelma memperoleh cahaya. (karena) Kristus sepenuhpenuhnya mewahyukan manusia pada diri-Nya dan memperjelaspanggilan tertingginya", sebagaimana diajarkan oleh Konsili.12 Didalam "pewahyuan manusia pada diri-Nya sendiri", tidakkah kitaperlu menemukan tempat khusus untuk "wanita" itu yang adalahBunda Kristus? Tidakkah "pesan" Kristus yang terdapat dalam Injil,yang berlatar belakang seluruh Kitab Suci, baik Perjanjian Lamadan Perjanjian Baru, telah cukup berbicara kepada Gereja danmanusia tentang martabat kaum wanita dan panggilan mereka?Ini justru cocok dengan apa yang dimaksud menjadi benangdasar yang terasa di seluruh dokumen yang baru dan sesuai dengankonteks yang lebih luas dari Tahun Maria saat kita mendekati akhirmilenium kedua setelah kematian Kristus dan awal mileniumketiga. Dan bagi saya, nampaknya yang terbaik yaitu memberi teksini gaya dan karakter sebuah meditasi.Suatu ilustrasi mengenai makna antropologis dan teologis “awal’’ dapat dilihatdalam bagian pertama dari kumpulan Amanat Audensi Umum Hari Rabu yangdiberikan untuk menjelaskan “Teologi Tubuh”, mulai 5 September 1979:Insegnamenti II, 2 (1979), 234-23612 Konsili Ekumenis Vatikan II, Konstitusi Pastoral tentang Gereja di dalam duniaModern Gaudium et Spes, 22.1110Seri Dokumen Gerejawi No. 32

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)BAB IIWANITA BUNDA ALLAH(THEOTOKOS)Kesatuan dengan Allah3. “Ketika genap waktunya, Allah mengutus anak-Nya yang lahirdari seorang perempuan”. Dengan kata-kata dalam suratnya kepadaorang Galatia ini (4:4) Rasul Paulus merangkai saat-saat yangsedemikian penting ini, yang secara mendasar memastikankepenuhan misteri “yang sejak semula ada dalam Allah’’ (lih. Ef1:9). Sang Putra, Sabda yang sehakikat dengan Bapa, menjadimanusia lahir dari seorang perempuan pada “Kepenuhan Waktu”.Peristiwa ini menjadi titik balik sejarah manusia di bumi yangdipahami sebagai sejarah keselamatan. Menjadi penting bahwaSanto Paulus tidak menyebut Bunda Kristus dengan namanyasendiri “Maria”, melainkan menyebutnya “perempuan”: ini cocokdengan kata-kata Proto-Evangelium dalam kitab kejadian (Lih.3:15). Dialah “perempuan” itu yang hadir secara sentral dalamperistiwa keselamatan yang menandai “kepenuhan waktu”:peristiwa ini terlaksana di dalam dan melalui dia.Jadi di sanalah dimulai peristiwa sentral, peristiwa kuncidalam sejarah keselamatan: Misteri Paskah Tuhan. Barangkaliberguna untuk melihatnya dari sudut pandang perjalanan rohanimanusia, yang dipahami dalam artinya yang paling luas, dansebagaimana perjalanan rohani ini dinyatakan dalam pelbagaiagama dunia yang berbeda. Pada poin ini marilah kita ingat katakata Konsili Vatikan II: “Dari pelbagai agama manusiamengharapkan jawaban-jawaban tentang teka-teki keadaanmanusiawi yang sebenarnya, yang seperti di masa silam, begitupula sekarang menyentuh hati manusia secara mendalam: apakahmanusia itu? Manakah makna dan tujuan hidup kita? Manakahyang baik dan apakah dosa itu? Dari manakah asal penderitaan danmanakah tujuannya? Manakah jalan untuk memperolehkebahagiaan yang sejati? Apakah arti maut, pengadilan danpembalasan sesudah mati? Akhirnya apakah Misteri terakhir danSeri Dokumen Gerejawi No. 3211

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)tak terperikan itu, yang merangkum keberadaan kita, dan yangmenjadi asal serta tujuan kita?13 "Sudah sejak dahulu hinggasekarang ini di antara pelbagai bangsa terdapat suatu kesadarantentang daya-kekuatan yang gaib, yang hadir pada perjalanansejarah dan peristiwa-peristiwa hidup manusia; bahkan kadangkadang ada pengakuan terhadap kuasa ilahi yang tertinggi ataupunBapa.14Terhadap latar belakang dari panorama yang luas ini, yangmembuktikan adanya cita-cita dari jiwa manusia yang mencariAllah – dan kadang-kadang juga" menyentuh jalannya" (lih.Kis 17:27) – maka "kepenuhan waktu" yang dibicarakan Paulus dalamsuratnya sungguh menekankan jawaban dari Allah sendiri yang"didalam Dia kita hidup, bergerak dan ada" (lih. Kis 17:28). InilahAllah yang "dalam berbagai cara pada zaman dahulu berbicarakepada nenek moyang kita melalui para nabi, tetapi yang padazaman akhir ini telah berbicara kepada kita dengan perantaraanseorang Putra (Ibr 1: 1-2). Pengutusan Sang Putra yang sehakikatdengan Bapa dan sebagai manusia "lahir dari seorang wanita",merupakan kulminasi dan titik akhir dari pewahyuan diri Allahsendiri kepada manusia. Pewahyuan diri ini bersifatmenyelamatkan, seperti yang diajarkan Konsili Vatikan II dalamfasal yang lain: "Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya, Allahberkenan mewahyukan diri-Nya dan memaklumkan rahasiakehendak-Nya (lih.Ef1:9); berkat rahasia itu manusia dapatmenghadap Bapa melalui Kristus Sabda yang menjadi daging,dalam Roh Kudus, dan ikut serta dalam kodrat ilahi"(lih. Ef 2:18;1Ptr 1: 4). 15Justru seorang wanitalah yang kita temukan pada pusatperistiwa keselamatan ini. Pewahyuan diri Allah yang adalahkesatuan tak terdugadari Trinitas, dilukiskan di dalam peristiwaAnunsiasi di Nazaret. "Sesungguhnya engkau akan mengandung danmelahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamaidia Yesus. Dia akan menjadi besar dan akan disebut Anak AllahKonsili Ekumenis Vatikan II, Deklarasi tentang Hubungan Gereja dengan Agamaagama Non-Kristen Nostra Aetate, 1.14 Ibid, 2.15 Konsili Ekumenis Vatikan II, Konstitusi Dogmatik tentang Wahyu Ilahi DeiVerbum,1312Seri Dokumen Gerejawi No. 32

Mulieris Dignitatem (Martabat Kaum Wanita)Yang Mahatinggi"--"Bagaimana halitu mungkin terjadi karena akubelum bersuami?" -- Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allahyang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akankau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Sebab bagi Allahtak ada yang mustahil", (lih. Luk 1:31-37).16Barangkali mudah untuk memikirkan peristiwa ini dalamkerangka sejarah Israel, Bangsa Terpilih di mana Maria adalahseorang putrinya. Tetapi mudah pula memikirkannya dalamkonteks berbagai jalan yang berbeda di mana manusia senantiasatelah berusaha mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hkannya. Bukankah kita menemukan dalam peristiwaKabar Sukacita di Nazaret itu awal dari jawaban yang definitif itu,yang olehnya Allah sendiri berusaha menenteramkan hatimanusia?17 Di sini bukan hanya soal bahwa Sabda Allah dinyatakanmelalui para nabi; lebih dari itu, yakni bahwa dengan jawaban ini"Sabda sungguh-sungguh menjadi manusia" (lih. Yoh 1: 14). Karenaitu Maria memperoleh suatu kesatuan dengan Allah yangmelampaui semua harapan manusia. Bahkan hal itu melampauiharapan-harapan seluruh Israel, khususnya putri-putri dari bangsaterpilih, yang berdasarkan Perjanjian,

seorang wanita dan seorang pria. Hanya kalau memulai dari dasar-dasar ini, yang memungkinkan untuk mengerti keagungan martabat dan panggilan wanita, kita dapat berbicara tentang kehadiran mereka yang aktif di dalam Gereja dan di dalam dunia. 6 Pemakluman Santa Teresia dari Yesus s

Related Documents:

selangor ibu tunggal (kiss it) rm62 juta kesihatan rm56.5 juta skim mesra usia emas 2.0 (smue) rm27.5 juta agama islam rm377.77 juta wanita, keluarga dan kebajikan masyarakat rm71.3 juta pusat wanita berdaya, hab wanita berdaya dan platform ekosistem ekonomi digital rm3 juta dasar mesra oku rm3.25 juta program food bank rm6 juta institut wanita .

Tidak seorang mahasiswa pun lulusan SLTP . Jika wanita dipuji, wanita akan tersipu Wanita dipuji. Jadi wanita tersipu. . Contoh: Sebuah mangga jatuh dari batangnya. Angin tiba-tiba bertiup (A), hujan pun turun dengan lebatnya (B), ternyata mangga tidak

hak-hak dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari keberadaannya sebagai manusia. Martabat manusia merupakan sumber dari seluruh HAM. Martabat manusia akan berkembang jika hak yang paling dasar yaitu kemerd

Persoalan lain yang paling mendasar bagi masyarakat adat Amungme maupun masyarakat adat Kamoro adalah perlunya pengakuan kepada mereka sebagai Manusia diatas tanah mereka sendiri. Persoalan martabat manusia harus dihargai oleh siapapun. Kalau martabat suku Amungme dan suku Kamoro dihargai sebagai manusia, maka persolan PT.

kemungkinan bahawa dalam taburan kerja yang melibatkan kemahiran dan profesional dalam pasaran buruh akan didominasi oleh wanita. Walaupun terdapat 49 peratus wanita berada dalam kumpulan umur bekerja iaitu dalam lingkungan umur 15-64 tahun pada tahun 2000. lni merupakan kira-kira 38% daripada tenaga buruh golongan wanita [1 O]. 6 20187

buruh migran wanita; menghad kepada kemampuan buruh migran untuk bersama-sama dan menegakkan hak-hak mereka (Denhardt & Denhardt, 2000; Josiah et al., 2003). Seiring masalah kerentanan, kajian ini secara spesifik ditujukan untuk: (a) mengidentifikasikan kemungkinan kerentanan dalam hubungan migran wanita PRT-majikan di negara tujuan, tidak hanya

Namun, Pramoedya Ananta Toer cenderung untuk mengambil wanita sebagai watak-watak dalam novel-novelnya. Wanita dalam novel-novel Pramoedya Ananta Toer seperti Nyai Ontosoroh, Surati, Siti Soendari, Annelies Mellema, Prinses Van Kasiruta dan ramai lagi dianggap sebagai wanita yang berjaya.

asset management industry, that in the future will need to move these resources within its boundaries. handling compliance some Regulatory challenges In the past few years, regulatory compliance has constantly been at the top of asset manager’s agenda. Currently, the most debated regulation is the upcoming Market in Financial Instruments Directive (MiFID II), as it covers many areas of the .