PROSES BIMBINGAN KONSELING DALAM PENANGANAN

2y ago
23 Views
5 Downloads
5.96 MB
161 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Isobel Thacker
Transcription

PROSES BIMBINGAN KONSELING DALAM PENANGANAN PERILAKUAGRESIF PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI LEMBAGAPUSAT PELAYANAN PSIKOLOGI TERPADU (P3T) TUNAS MANDIRIRAJABASA BANDAR LAMPUNGSkripsiUntuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Bimbingan dan Konseling Islam (S.Sos)dalam Ilmu Dakwah dan KomunikasiOlehTINA DESI AREMA SARINpm. 1441040108Bimbingan dan Konseling IslamFAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG1440 H/2018 M

PROSES BIMBINGAN KONSELING DALAM PENANGANAN PERILAKUAGRESIF PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI LEMBAGAPUSAT PELAYANAN PSIKOLOGI TERPADU (P3T) TUNAS MANDIRIRAJABASA BANDAR LAMPUNGSkripsiUntuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Bimbingan dan Konseling Islam (S.Sos)dalam Ilmu Dakwah dan KomunikasiOlehTINA DESI AREMA SARINPM. 1441040108Bimbingan dan Konseling IslamPembimbing I: Dr. H. Rosidi, MAPembimbing II : Eni Amaliah, S.Ag., SS., M.Ag.FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG1440 H / 2018 M

ABSTRAKPROSES BIMBINGAN KONSELING DALAM PENANGANAN PERILAKU AGRESIFPADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI LEMBAGA PUSATPELAYANAN PSIKOLOGI TERPADU (P3T) TUNAS MANDIRI RAJABASABANDAR LAMPUNGOlehTINA DESI AREMA SARIProses bimbingan konseling merupakan runtutan peristiwa dalam kegiatan tatap mukaantara konselor dengan konseli yang berupa memberikan pengarahan dan bantuan dalam rangkapencegahan serta pemecahan masalah yang dihadapi konseli, dengan tujuan memandirikankonseli agar menemukan solusi permasalahannya. Bimbingan konseling digunakan sebagaipenanganan perilaku agresif pada anak berkebutuhan khusus (ABK). Rumusan masalah dalampenelitian ini adalah bagaimana proses bimbingan konseling dalam penanganan perilaku agresifpada anak berkebutuhan khusus (ABK) di Lembaga Pusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T)Tunas Mandiri Rajabasa Bandar Lampung dan bagaimana kondisi anak berkebutuhan khusus(ABK) setelah diberikan bimbingan konseling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosesbimbingan konseling dalam penanganan perilaku agresif pada anak berkebutuhan khusus (ABK)di Lembaga Pusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T) Tunas Mandiri Rajabasa Bandar Lampungdan untuk mengetahui kondisi anak berkebutuhan khusus (ABK) pasca diberikan bimbingankonseling di Lembaga Pusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T) Tunas Mandiri RajabasaBandar Lampung.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian deskriptifanalitik yaitu mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada permasalahan yang adasaat penelitian dilaksanakan. Populasi dalam penelitian ini adalah anak berkebutuhan khusus(ABK) dan pegawai yang ada di Lembaga Pusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T) TunasMandiri Rajabasa Bandar Lampung berjumlah 9 orang dengan rincian 1 psikolog, 2 pendampinganak berkebutuhan khusus (ABK), 4 guru dan 2 anak berkebutuhan khusus (ABK) denganindikasi perilaku agresif ringan. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling,dalam hal ini penulis menggunakan teknik purposive sampling, dimana peneliti mempunyaipertimbangan tertentu dalam penentuan sampel, maka sampel dalam penelitian ini 1 psikolog, 2pendamping anak berkebutuhan khusus (ABK), dan 2 anak berkebutuhan khusus (ABK) denganindikasi perilaku agresif di Lembaga Pusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T) Tunas MandiriRajabasa Bandar Lampung.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dandokumentasi. Metode Analisis yang penulis gunakan adalah analisis kualitatif, dengan metodeberfikir deduktif induktif.Berdasarkan analisis data oleh penulis, menyimpulkan bahwa proses bimbingankonseling dalam penanganan perilaku agresif pada anak berkebutuhan khusus (ABK) diLembaga Pusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T) Tunas Mandiri Rajabasa Bandar Lampungmenggunakan deteksi dini, konsultasi, konseling keluarga, konseling anak berkebutuhan khsuus(ABK) dengan pendekatan behavioristik, pendekatan humanistik, cognitive behavioral therapy,floor time, dan evaluasi bimbingan konseling serta membantu mengubah kondisi perilaku agresifpada anak berkebutuhan khusus (ABK) menjadi lebih baik dari kondisi sebelumnya pascadiberikan bimbingan konseling.Kata Kunci : Proses Bimbingan Konseling, Perilaku Agresif, Anak Berkebutuhan Khusus(ABK).ii

SURAT PERNYATAANSaya yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : TINA DESI AREMA SARINIM: 1441040108Jurusan : Bimbingan dan Konseling IslamFakultas : Dakwah dan Ilmu KomunikasiMenyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PROSES BIMBINGANKONSELING DALAM PENANGANAN PERILAKU AGRESIF PADA ANAKBERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI LEMBAGA PUSAT PELAYANANPSIKOLOGI TERPADU (P3T) TUNAS MANDIRI RAJABASA BANDARLAMPUNG” adalah benar-benar merupakan hasil karya penyusun sendiri, bukanduplikasi ataupun saduran dari karya orang lain kecuali pada bagian yang telahdirujuk dan disebut dalam footnote atau daftar pustaka. Apabila di lain waktu terbuktiadanya penyimpangan dalam karya ini, maka tanggung jawab sepenuhnya ada padapenyusun.Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.Bandar Lampung, 1 November 2018Penulis,TINA DESI AREMA SARI1441040108iii

MOTTO “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga merekamerubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendakikeburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekalikali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”(Q.S Ar-Rad [13] :11)vi

PERSEMBAHANSubhanallah Walhamdulillah Walaillahaillallah, Allahhu Akbar. Segala pujihanya milik Allah Subhanahu Wata’alla, shalawat serta salam semoga senantiasatercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga,serta para sahabat, dan pengikutnya yang setia sampai akhir zaman. AamiinKarya tulis ini penulis persembahkan sebagai ungkapan terimakasih yang mendalamkepada :1. Ayahanda ku tercinta Suwadi dan Ibundaku tersayang Wasikem yang telahmengasuh, membesarkanku, membimbing serta mendidikku dengan penuhcinta dan kasih sayang dan karena jerih payah dan pengorbanan tenaga,waktu, kesabaran, serta doa-doa beliau lah yang mendukung keberhasilanpenulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.2. Kakakku tercinta Wira Purnama Sari dan kakak iparku Rohman, ponakankutersayang Khoirur Rozikin serta seluruh keluarga besar SWD Putra dan SWDPutri yang selalu mendoakan dan memberikan semangat demi keberhasilanpenulis. Terimakasih atas doa dan dukungannya yang tak terhitung.3. Kepada pembimbing akademik Bapak Dr. H. Rosidi, MA dan Ibunda EniAmaliah, S.Ag., SS., M.Ag, yang telah membimbing penulis sehingga dapatmenyelesaikan skripsi ini.4. Kepada sahabat serta keluarga seperjuanganku khususnya teman-temanjurusan BKI kelas B angkatan 2014, terimakasih atas persahabatan dankebersamaannya selama ini, teruslah bersemangat dalam berkarya.5. Sahabat-sahabat karibku; Homsatun, Fredi Mahesa, Arin Prasetyo, PutriAsmara Dewi, Resi Amelia Sari, yang sama-sama memberikan semangat,nasehat dan dorongannya serta menjadi tempat berbagi ceritaku selamamengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini.6. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.vii

RIWAYAT HIDUPPenulis adalah anak ke-2 dari 2 bersaudara dari pasangan Bapak Suwadi dan Ibu Wasikem, yanglahir pada tanggal 31 Desember 1996 di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang BawangTengah Kabupaten Tulang Bawang Barat, yang diberi nama Tina Desi Arema Sari.Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak (TK) Dahlia Mulya Kencana yang luluspada tahun 2002, kemudian melanjutkan sekolah dasar di SDN 3 Tulang Bawang Tengah luluspada tahun 2008, dilanjutkan sekolah menengah pertama di SMPN 3 Tulang Bawang Tengahlulus pada tahun 2011, kemudian melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas di SMAN 2Menggala Kabupaten Tulang Bawang lulus pada tahun 2014.Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT akhirnya penulis mempunyai kesempatanuntuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Islam Negeri RadenIntan Lampung dan mengambil program studi Bimbingan dan Konseling Islam di FakultasDakwah dan Ilmu Komunikasi pada tahun 2014.Selama menjadi mahasiswa penulis pernah mengikuti organisasi guna mengembangkankemampuan dan untuk mendapatkan pengalaman serta pengetahuan selain di bangkuperkuliahan. Adapun organisasi yang penulis ikuti yaitu anggota Tapak Suci PuteraMuhammadiyah UIN RIL tahun 2014, anggota UKMF PIK Sahabat tahun 2014, dan anggotaKomunitas Dakwah Cinta Buku tahun 2017.

KATA PENGANTARAlhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik, hifayah-Nyakepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat beserta salamsenantiasa penulis haturkan kepada Suri Tauladan Nabi Muhammad SAW, yang telahmemberikan makna haqiqi bagi kehidupan umat-Nya dan kita nantikan syafa’at-Nya di yaumilqiyamah kelak.Sebelum penulis mengucapkan Jazakallahukhairan Katsiran kepada kedua orang tua yang telahmengasuh dan juga memberikan dukungan dan semangat kepada penulis, kerja kerasnya sertado’a yang selalu dipanjatkan, telah menghantarkan penulis menyelesaikan pendidikan S1 diFakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung, semoga Allah SWT selalumenjaga serta melimpahkan Ridha-Nya kepada beliau.Penulisan karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang sangat berjasa. Untuk itupenulis ucapkan terima kasih atas bantuan berbagai pihak yang diantaranya:1. Bapak Prof. Dr. H. Khomsahrial Romli M.Si selaku Dekan Fakultas Dakwah dan IlmuKomunikasi (FDIK) UIN Raden Intan Lampung.2. Ibu Rini Setiawati, S. Ag. M. Sos.I selaku Ketua Jurusan BKI, dan Bapak Mubasit, S.Ag.MM selaku Sekretaris Jurusan BKI.3. Bapak Dr. H. Rosidi, MA dan Ibu Eni Amaliah, S.Ag., SS., M. Ag selaku pembimbingakademik yang telah menyediakan waktu dan bimbingannya dengan penuh kesabaranyang sangat berharga dalam mengarahkan dan memotivasi penulis.

4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikansumbangan ilmu kepada penulis.5. Pihak perpustakaan Pusat UIN Raden Intan Lampung dan perpustakaan Fakultas Dakwahdan Ilmu Komunikasi yang telah menyediakan buku-buku referensi pada penulis.6. Bapak Yurni, M. Psi.,Psikolog selaku Ketua Koordiantor Lembaga Pusat PelayananPsikologi Terpadu (P3T) Tunas Mandiri Rajabasa Bandar Lampung yang telahmempersilahkan penulis untuk melakukan penelitian. Ibu Nilayanti, S.Pd, Ibu EvieSusanti, Friska Apriani, S.Pd, Ibu Juria Nopa Sari, S.Pd, Iin Indriyani, Ibu Yunita Rima,dan Ibu Syafitriyaningsih selaku pendamping anak berkebutuhan khusus (ABK) danguru-guru yang mengajar, yang telah membantu dan mensupport penulis dalam mencaridan mengumpulkan data-data penelitian.Penulis hanya bisa berdoa semoga amal baik Bapak/Ibu mendapat balasan dan pahalaberlipat ganda dari Allah subhanahuwata’alla, amiinn. Penulis berharap semoga hasilpenelitian ini betapapunkecilnya dapatmemberikan masukandalam upayapengembangan wacana keilmuan.Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, penulis memohon maaf bilaterdapat kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Tak ada gading yang tak retak. Penulismengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikanskripsi ini dan penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.Bandar LampungTina Desi Arema Sari

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iABSTRAK .iiSURAT PERNYATAAN .iiiHALAMAN PERSETUJUAN .ivHALAMAN PENGESAHAN.vMOTTO .viPERSEMBAHAN.viiRIWAYAT HIDUP . viiiKATA PENGANTAR.ixDAFTAR ISI.xiDAFTAR TABEL .xvDAFTAR LAMPIRAN . xviBAB I PENDAHULUANA. Penegasan Judul.1B. Alasan Memilih Judul.2C. Latar Belakang Masalah .3D. Rumusan Masalah .9E. Tujuan dan Manfaat Penelitian.9F. Metodologi Penelitian .111. Populasi Penelitian .112. Sampel Penelitian .113. Metode Penelitian.124. Sifat Penelitian.13G. Metode Pengumpulan Data .13xi

BAB II PROSES BIMBINGAN KONSELING DALAM PENANGANANPERILAKU AGRESIF PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)A. Proses Bimbingan Konseling .201. Pengertian Bimbingan Konseling.202. Tujuan Bimbingan Konseling.263. Fungsi Bimbingan Konseling .284. Teknik – teknik Bimbingan Konseling.30B. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) .36C. Perilaku Agresif.391. Pengertian Perilaku Agresif.392. Kriteria Perilaku Agresif .403. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Agresif.41D. Konseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) .421. Deteksi Dini.422. Konsultasi .423. Konseling Keluarga .434. Konseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) .445. Evaluasi .51BAB III PUSAT PELAYANAN PSIKOLOGIS TERPADU (P3T) TUNASMANDIRI RAJABASA BANDAR LAMPUNGA. Profil Pusat Pelayanan Psikologis Terpadu (P3T)Tunas Mandiri di Rajabasa Bandar Lampung .541. Latar Belakang Sejarah dan Perkembangan .542. Struktur Organisasi.56B. Visi, Misi, Manfaat, Peran, Jenis Layanan, Alur PenangananLembaga Pusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T)Tunas Mandiri Rajabasa Bandar Lampung .571. Visi .57xii

2. Misi.583. Jenis Layanan .594. Alur Penanganan .67C. Data Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Pusat PelayananPsikologi Terpadu (P3T) Tunas Mandiri Rajabasa Bandar Lampung .691. Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) denganPerilaku Agresif.69D. Proses Bimbingan Konseling Dalam Penanganan BimbinganKonseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Bimbingan KonselingAnak Berkebutuhan Khusus (ABK) .711. Deteksi Dini.722. Konsultasi Pendamping Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).753. Konseling Keluarga .764. Konseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) .805. Evaluasi .92BAB IV PROSES BIMBINGAN KONSELING DALAM PENANGANANPERILAKU AGRESIF PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) I RAJABASA BANDAR LAMPUNGA. Proses Bimbingan Konseling Dalam Penanganan Perilaku AgresifPada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di LembagaPusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T) Tunas Mandiri RajabasaBandar Lampung .941. Bimbingan Konseling .952. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) .973. Perilaku Agresif.99a. Deteksi dini. 100b. Konsultasi Pendamping Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) . 101xiii

c. Konseling Keluarga . 102d. Konseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). 1041) Pendekatan Behaviorisme. 1052) Pendekatan Humanistik . 1083) Pendekatan Cognitive Behavioral Therapy (CBT). 1104) Floor Time . 112e. Evaluasi. 113B. Kondisi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan Perilaku AgresifPasca Bimbingan Konseling. 116BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan. 119B. Saran . 121DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANxiv

DAFTAR TABELTabel 1 Jumlah Keseluruhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di LembagaPusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T) Tunas Mandiri RajabasaBandar Lampung tahun 2015 s/d Februari 2018.69Tabel 2 Data Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Lembaga PusatPelayanan Psikologi Terpadu (P3T) Tunas Mandiri RajabasaBandar Lampung tahun 2017 s/d 2018 .69Tabel 3 Data Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Lembaga PusatPelayanan Psikologi Terpadu (P3T) Tunas Mandiri RajabasaBandar Lampung tahun 2018 s/d 2019 .xiv70

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Pedoman WawancaraLampiran 2 Pedoman ObservasiLampiran 3 Surat Keputusan JudulLampiran 4 Surat KESBANGPOLLampiran 5 Surat Izin SurveyLampiran 6 Daftar Hadir MunaqasahLampiran 7 Kartu Konsultasi SkripsiLampiran 8 Data Anak Berkebutuhan KhususLampiran 9 Foto LembagaLampiran 10 Foto Pelaksanaan Bimbingan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus

BAB IPENDAHULUANA. Penegasan ansertamemahami judul di atas, maka perlu di perjelas beberapa kalimat yang dianggapperlu, yaitu : “Proses Bimbingan Konseling Dalam Penanganan Perilaku AgresifPada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Lembaga Pusat Pelayanan PsikologiTerpadu (P3T) Tunas Mandiri Rajabasa Bandar Lampung.”Secara istilah,proses adalah runtutan peristiwa dalam perkembangansuatu hal, dan bimbingan dan konseling ialah suatu kegiatan tatap muka antarakonselor dengan konseli berupa memberikan pengarahan dan memberikanbantuan dalam rangka pencegahan serta pemecahan masalah yang dihadapikonseli, dengan tujuan memandirikan konseli agar menemukan solusi ataspermasalahannya. Terkait dengan tujuan bimbingan dan konseling yang telahdisebutkan yaitu memandirikan konseli untuk menemukan solusi ataspermasalahan yang dihadapi maka proses bimbingan dan konseling yang akanditeliti ialah proses bimbingan konseling dalam penanganan perilaku agresif padaanak berkebutuhan khusus (ABK), sehingga dalam ruang lingkup yangdimaksudkan ini mengenai proses bimbingan konseling disini, penelitimemfokuskan proses bimbingan konseling terhadap anak berkebutuhan khususyang memiliki perilaku agresif. Perilaku agresif ialah sebuah perilaku yang baiksecara verbal maupun non verbal dianggap merugikan orang lain. Namun, dari1

2sudut pandang konteks perilaku agresif pada anak berkebutuhan khusus (ABK)dipengaruhi oleh faktor biologis, faktor lingkungan, faktor sosial, dan faktorintelegensi. Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang dalam prosespertumbuhan atau perkembangannya mengalami gangguan baik secara fisik,mental, intelektual, sosial, dan emosional sehingga memerlukan pelayanan danpenanganan secara khusus.Lembaga Pusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T) Tunas MandiriRajabasa Bandar Lampung adalah salah satu pusat biro psikologi terapan, yangkemudian lembaga tersebut mengelolah sekolah inklusif anak berkebutuhankhusus Tunas Mandiri dan klinik psikologi Tunas Mandiri. Pendiri dari lembagaPusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T) Tunas Mandiri Bandar Lampung ialahYurni, M.Psi., Psikolog.Jadi, berdasarkan penjelasan di atas peneliti akan mengamati prosesbimbingan konseling terhadap penanganan perilaku anak berkebutuhan khusus(ABK) yang ada di lembaga Pusat Pelayanan Psikolgi Terpadu (P3T) TunasMandiri Rajabasa Bandar Lampung.B. Alasan Memilih Judul1. Adanya prasangka sosial terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) yangdianggap aib keluarga, yang mengakibatkan munculnya pandangan negatifdari masyarakat umum terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) sehinggaterjadinya pengabaian baik secara psikis dan sosial serta penolakan terhadap

3keberadaan mereka di tengah-tengah masyarakat. Adakalanya masyarakatsetengah menerima keberadaan anak berkebutuhan khusus (ABK) dilingkungannya, bahkan anak berkebutuhan khusus sering kali dijadikan bahanlelucon dan mainan.2. Kurangnya pemahaman dan informasi di dalam masyarakat terkaitpenanganan dan pemenuhan kebutuhan anak berkebutuhan khusus secara baikdan tepat sehingga memunculkan miskomunikasi.3. Adanya lembaga Pusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T ) Tunas MandiriRajabasa Bandar Lampung sangat membantu dalam melayani dan menanganianak berkebutuhan khusus (ABK), sehingga keluarga maupun masyarakatdapat mengetahui bagaimana penanganan dan pemenuhan kebutuhan anakberkebutuhan khusus (ABK) secara baik dan tepat.C. Latar BelakangAnak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang secara pendidikanmemerlukan layanan yang spesifik yang berbeda dengan anak-anak padaumumnya. Anak berkebutuhan khusus (ABK) ini memiliki apa yang disebutdengan hambatan belajar dan hambatan perkembangan (barier to learning anddevelopment).1 Anak berkebutuhan khusus secara singkat didefinisikan sebagaianak dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya mengalami gangguan1Novan Ardy Wiyani, Buku Ajar Penanganan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus(Yogyakarta:AR-Ruzz Media,2016), h.210-211.

4baik secara fisik, mental,emosional, intelektual, sosial sehingga memerlukanpelayanan dan penanganan secara khusus.2Di provinsi Lampung sendiri jumlah anak berkebutuhan khusus setiaptahunya terus mengalami peningkatan berdasarkan laporan dari Statistik DinasSosial Provinsi Lampung, jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) pada tahun2014 adalah 4.338 jiwa dan sampai Maret 2015 jumlah anak berkebutuhankhusus (ABK) mengalami peningkatan sebanyak 23.000 jiwa.3Anak berkebutuhan khusus (ABK) diklasifikasikan ke dalam beberapajenis gangguan, yaitu ada gangguan perkembangan anak (autis), gangguanaspenger (gangguan autis ringan), gangguan hiperaktif (hyperactive disorder),gangguan kecemasan (anxiety disorder), gangguan perilaku (behavioraldisorder).Dalam pengklasifikasian jenis gangguan yang dialami oleh anakberkebutuhan khsuus (ABK), salah satu adanya gangguan perilaku.Dalam (KBBI) Kamus Besar Bahasa Indonesia, gangguan adalah sebuahhal yang menyebabkan ketidaklancaran atau sesuatu yang menimbulkankesulitan, sedangkanperilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itusendiri yang berupa respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus ataurangsangan dari luar.2Dedy Kustawan, Bimbingan & Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus ( JakartaTimur:LUxima,2016), h. 18.3“Data Statistik anak berkebutuhan khusus oleh Dinas Sosial Provinsi Lampung”, (On-Line)tersedia di :http://lampung.bps.go.id(29 September 2107).

5Gangguan perilaku yang terjadi pada anak berkebutuhan khusus (ABK)dapat disebabkan karena adanya berbagai macam faktor yang dapatmempengaruhi, seperti faktor biologis, faktor lingkungan dan faktor sosialkomunikasi antar masyarakat. Gangguan perilaku ini dapat berupa gangguanperilaku agresif, pada umumnya, perilaku agresif merupakan sebuah perilakuatau sikap yang dianggap tidak sesuai dan merugikan orang lain berdasarkansebuah norma sosial, norma agama yang dimiliki oleh masyarakat.Perilaku agresif merupakan bentuk perilaku negatif yang muncul karenaadanya rangsangan (stimulus) dari lingkungan yang seringkali mengakibatkandampak yang lebih besar. Perilaku agresif dapat berupa non verbal dan verbaldan dapat terjadi pada orang lain ataupun objek yang menjadi sasaran perilakuagresif.4 Perilaku agresif ini muncul akibat adanya sebuah penekanan sosial danatau ketidak sesuaian sikap yang dimunculkan individu secara sadar danmelanggar norman sosial yang telah ada.Perilaku agresif yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus padadasarnya muncul karena dilatarbelakangi adanya faktor biologis dan faktorlingkungan. Ditinjau dari faktor biologis, dalam proses pertumbuhannya anakmengalami gangguan baik secara mental, emosional, intelektual, fisik, dan sosial.Kemudian dari faktor lingkungan adanya kesalahpahaman komunikasi antarmasyarakat yang kurang memahami kebutuhan dan penanganan anak4Sutardjo A. Wiramihardja, Penghantar Psikologi Abnormal (Bandung:Refika Aditama,2015), h.32.

6berkebutuhan khusus, sehingga memunculkan anggapan atau stigma bahwaperilaku yang dimiliki anak berkebutuhan khusus tidak memiliki kesesuaianterhadap perilaku yang ada pada umumnya.Akibat dari hal tersebut menimbulkan dampak yang tidak baik bagi anakberkebutuhan khusus,yakni keberadaannya dianggap sebagai aib masyarakat ataubisa menjadi aib keluarga, anak mengalami pengabaian secara psikis dan sosial,dan sering kali menimbulkan tindakan diskriminatif berupa pembullyan terhadapanak berkebutuhan khusus tanpa alasan yang objektif.5Melihat dampak yang terjadi diatas maka dibutuhkannya pelayanan berupaperhatian khusus dan terarah untuk membantu anak berkebutuhan khusus agardapat berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sosialnya,disinilah dibutuhkannya bimbingan konseing sebagai jembatan atau penghubunguntuk membantu memberikan pemahaman, informasi dan penanganan khususserta dapat memecah adanya kesalahpahaman masyarakat terait pandangannyaterhadap perilaku anak berkebutuhan khusus yang dianggap aneh denganmemiliki perilaku agresifnya.Bimbingan koseling adalah sebuah pelayanan membantu konseli yangdiberikan oleh konselor untuk menemukan dan mengambangkan kemampuan dirikonseli agar memperoleh kemandirian.6 Pelayanan ini berupa kegiatanpengarahan, pendampingan, serta memberikan pemahaman dan informasi yang5“Definisi Prasangka Sosial Menurut Allport” (On-Line), tersedia di:http://id.m.Wikipedia.org (29 Maret 2018).6Munir Amin, Samsul, Bimbingan dan Konseling Islam (Amzah:Jakarta.2013), h. 4.

7dibutuhkan sesuai dengan keadaan konseli, agar konseli dapat mengatasipermasalahan yang dihadapinya secara mandiri.7 Bimbingan konseling jugasangat tepat dijadikan sarana pengembangan bagi konselor untuk dapat melayanisegala aspek pemenuhan kebutuhan masyarakat, tak terkecuali juga sangatmembantu memberikan pelayanan terhadap pemberian penanganan secara baikdan tepat terhadap kebutuhan anak berkebutuhan khusus.Dalam hal ini diperlukannya akomondasi atau tindakan kerjasama antarakeluarga atau kerabat, seperti orang tua, saudara, tetangga, guru dan masyarakatdengan pihak yang memiliki kompetensi dan kualifikasi pelayanan danpenanganan anak berkebutuhan khusus, seperti lembaga Pusat PelayananPsikologi Terpadu (P3T) Tunas Mandiri Rajabasa Bandar Lampung. Terkait haltersebut lembaga Pusat Pelayanan Psikologi Terpadu (P3T) Tunas MandiriRajabasa Bandar Lampung yang langsung dipimpin oleh Bapak Yurni, M.Psi.,beliau menginformasikan telah ada anak-anak berkebutuhan khusus yang sudahbergabung dan mengikuti pelayanan bimbingan konseling serta tahap evaluasiyang dilakukan ol

PUSAT PELAYANAN PSIKOLOGI TERPADU (P3T) TUNAS MANDIRI RAJABASA BANDAR LAMPUNG Skripsi Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Bimbingan dan Konseling Islam (S.Sos) dalam Ilmu Dakwah dan Komunikasi Oleh TINA DESI AREMA SARI Npm. 1441040108 B

Related Documents:

Bimbingan dan Konseling 47 VI.PENGEMBANGAN 50 LAMPIRAN 51 1.Laporan kegiatan harian dan/mingguan52 2.laporan layanan konseling individu 53 3.Silabus layanan bimbingan dan konseling kurikulum 2004 54 4.Satuan kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling 55 5.Gambar ruang pelayanan bimbingan dan konseling (Standar Unit Sekolah Baru) 56

2. Mengidentifikasi latar belakang perlunya bimbingan dan konseling 3. Menguraikan sejarah perkembangan bimbingan dan konseling 4. Menjelaskan tujuan bimbingan dan konseling 5. Menguraikan fungsi bimbingan dan konseling Waktu 3x50 menit Materi Pokok Konsep Dasar I (satu) Bimbingan dan Konseling :

bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh seluruh staff, Disekolah ini kepala sekolah juga merangkap sebagai guru bimbingan konseling, kepala sekolah lah menjalankan seluruh mekanisme layanan bimbingan konseling yang dibantu seluruh staff. Pengorganisasian bimbingan konseling

Mengingat pentingnya bimbingan dan konseling dalam membantu pengembangan karakter peserta, maka munculah sebuah pertanyaan bagaimanakah peranan bimbingan dan konseling dalam mengembangkan karakter peserta didik. PEMBAHASAN Bimbingan dan konseling merupakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan.

konseling, bimbingan, dan psikoterapi 2. Mahasiswa dapat memahami, mengerti, dan menjelaskan dasar-dasar konseling di dalam 1. Fungsi psikologi dalam pengamalannya sebagai ilmu 2. Pengertian konseling, bimbingan, dan psikoterapi 3. Fungsi konseling 4. Tipe Konseling 5. Karakteristik Konseling 1, 2 3 x 50 menit Partisipasi Mahasiswa 5 % 1, 6,7

Bimbingan dan konseling perkembangan menurut Muro & Kottman (1995) adalah program bimbingan yang didasarkan atas beberapa prinsip, yaitu bimbingan dan konseling dibutuhkan untuk semua remaja dalam proses perkembangan, terfokus pada bagaimana remaja belajar dan pada proses 21 An

terminasi. Dalam melaksanakan bimbingan dan konseling Islam diperlukan metode untuk melaksanakanya. Berikut adalah metode yang diterapkan di padepokan Anggur Ijo Ngalian Semarang: a. Metode konseling individu b. Metode konseling kelompok cData tentang keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling islam di

PRAKTIK KETERAMPILAN KONSELING Bahan Pelatihan bagi Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Bidang Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: Dr. Suwarjo, M.Si Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGAYAKARTA 2008