Metodologi STUDI IS M - UINSU

2y ago
128 Views
8 Downloads
1.66 MB
140 Pages
Last View : 25d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Gia Hauser
Transcription

MetodologisTUDIIS MDALAM PERSPECTIVES MULTYDISIPLIN KEILMUANDr. H. M. Rozali, MADr. Solihah Titin Sumanti, M. AgBab 1 Pengertian, Ruang Lingkup, Pendekatan dan Metodologi Studi IslamI

MetodologisTUDIIS MsTUDIIS MTUDIIS MsTUDIIS MMetodologitodologiMetodologiDALAM PERSPECTIVES MULTYDISIPLIN KEILMUANDr. H. M. Rozali, MADALAM PERSPECTIVES MULTYDISIPLIN KEILMUANDr. Solihah Titin Sumanti, M. AgDr. H. M. Rozali, MAERSPECTIVESMULTYDISIPLINKEILMUANKEILMUANDALAM PERSPECTIVESMULTYDISIPLINSolihah TitinSumanti, M. AgDr. H. M.Dr.Rozali,Dr.H. M.MARozali, MADr. Solihah Titin Sumanti, M. AgDr. Solihah Titin Sumanti, M. Ag

Metodologi Studi IslamDalam Perspectives Multydisiplin KeilmuanPerpustakaan Nasional RI Katalog Dalam Terbitan (KDT)ISBN 978-623-7787-00-6xii, 128 hlm. ; 23 cm.Bibliografi: hlm. 121Cetakan ke 1, Februari 2020PenulisDr. H. M. Rozali, MAEditorDr. Solihah Titin Sumanti, M. AgDesain SampulTim Kreatif Rajawali Buana PusakaPenerbitPT Rajawali Buana PusakaDepokTelp: (021) 868-65632e-mail: rajawalibuanapusaka@gmail.comHak cipta di lindungi undang-undangDilarang memperbanyak isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya dalambentuk apapun tanpa seizin dari penerbit.

Kata PengantarIslam tidak akan dapat dipahami dengan universal danhumanis tanpa mendekatinya dengan pendekatan sosiologis.Beberapa gejala dalam masyarakat kaum muslimin, selainjuga bisa didekati dengan beberapa pendekatan lain, tentumenyediakan ruang untuk dikaji dengan pendekatan sosiologis.Karena banyak bidang kajian agama yang baru dapat dipahamisecara proporsional dan tepat apabila menggunakan jasa bantuansosiologi, di sini letaknya sosiologi sebagai salah satu instrumendalam memahami ajaran agama.Studi Islam merupakan bagian dari sebuah kajian keislamandengan wilayah telaah materi ajaran agama dan fenomenakehidupan beragama. Pendekatan yang dilakukan biasanyamelalui berbagai disiplin keilmuan, baik yang bersifat dokrtinalnormatif maupun historis-empiris. Secara metodologis keduapendekatan tersebut merupakan elemen yang sangat pentingdalam kajian keislaman, semisal pendekatan tentang Islam dalamkonteks normatif keagamaan yang harus dijangkau oleh kaummuslimin dengan pendekatan tentang Islam yang merupakanlapangan kajian.V

Buku ini sengaja kami buat untuk memenuhi kebutuhanmahasiswa terkait dengan materi dalam matakuliah MetodologiStudi Islam yang dapat dilihat sebagai Perspectives MultydisiplinIlmu. Di dalamnya memuat sejumlah pendekatan dan modelyang sering digunakan dalam kerja-kerja penelitian agama Islam.Buku ini disadur dari sejumlah literatur yang membahas tentangStudi-studi Agama (Religion Studies) dan Studi-studi Islam (IslamicStudies) ditilik dari multi disiplin keilmuan, baik secara langsungataupun tidak langsung. Buku yang hadir ini tentu tidak lepasdari sejumlah kekurangan, sehingga kritik konstruktif sangatdiharapkan karenanya.Semoga upaya yang telah dilakukan ini mampu menambahmakna bagi peningkatan mutu pendidikan Islam di Indonesia,dan tercatat sebagai amal saleh dihadapan Allah SWT. Akhirnya,kepada-Nya kita semua memohon petunjuk dan pertolongan agarupaya-upaya kecil ini bernilai guna bagi pembangunan sumberdaya manusia secara nasional dan peningkatan mutu umat Islamdi Indonesia.Medan, Desember 2019PenulisVIMetodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan

Kata Pengantar EditorKajian Metodologi Studi Islam merupakan kajian keislamanyang didekatkan pada pendekatan-pendekatan berbagai disiplinkeilmuan. Kekuatan berbagai pendekatan ilmunya akanmenjadikan kajian Keislaman memiliki warna warni dari semuasudut pandang. Hal inilah yang membuat Metodologi Studi Islamini menjadi penting untuk dipelajari di tingkat Perguruan Tinggi.Karya Saudara M. Rozali tentang Metode Studi Islam yangdibahas dengan pendekatan multydisiplin keilmuan memberinuansa yang berbeda karena uraian kajiannya memiliki perspektifyang komprehensif pada pendekatan kajian keislaman. Uraianyang lugas menjadikan buku ini mudah dipahami ditingkatSarjana S.1. Oleh karena itu buku ini layak digunakan olehMahasiswa yang masih awal memahami Islam dengan berbagaipendekatan sehingga bisa memahami Islam secara kaffah.Konteks Islam yang dikaji dalam buku ini walaupunsebahagian masih mengikuti alur pikir para tokoh-tokoh metodestudi Islam sebelumnya dan contoh-contohnya yang belum konkritaplikatifnya, namun buku ini dapat menjadi sebuah informasiyang merangkum pemikir-pemikir Islam tentang Metode StudiVII

Islam. Sebagai karya buku ini perlu dicerna lebih mendalam agarkesalahan-kesalahan dalam penafsiran terhadap Islam dapatdihindari. Tentunya sebagai sumber bahan ajar tentunya sumberini tidak cukup menjadi satu-satunya ketika mengalami benturanterhadap pemahaman Islam yang lebih mendalam.Sebagai titik awal pemahaman Islam dalam bentuk studi,sumber ini patut dibaca karena memberi kontribusi bagi matakuliah Metode Studi Islam yang dipergunakan di perguruan tinggi.Semoga karya-karya ini terus berkembang dan bermanfaat.Medan, Januari 2020WassalamEditorVIIIMetodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan

Daftar IsiKATA PENGANTARvKATA PENGANTAR EDITORviiDAFTAR ISIixBAB 1 PENGERTIAN, RUANG LINGKUP,PENDEKATAN DAN METODOLOGI STUDIISLAM1A. Pengertian Studi Islam2B. Ruang Lingkup Studi Islam4C. Tujuan Studi Islam5D. Pendekatan dan Metodologi studi Islam.91. Pendekatan Studi Islam92. Metodologi Studi Islam16BAB 2 URGENSI DAN TUJUAN STUDI ISLAM21A. Urgensi Studi Islam21B. Tujuan Studi Islam 28IX

BAB 3 SUMBER DAN KARAKTERISTIK ISLAMA. Sumber Ajaran Islam: Primer dan Sekunder31321. Sumber Ajaran Islam Primer322. Sumber Ajaran Islam Sekunder33B. Karakteristik Islam34C. Moralitas Islam38BAB 4 NORMATIFIKASI DAN HISTORISITAS DALAMSTUDI ISLAM41A. Pengertian Normativitas42B. Pengertian Historisitas44C. Pengelompokkan Islam Normatif danIslam Historis45D. Keterkaitan Normativitas dan Historisitasdalam Studi Keislaman46BAB 5 MANUSIA DAN KEBUTUHAN DOKTRINAGAMA47A. Definisi Agama48B. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama50C. Fungsi Agama dalam Kehidupan53D. Rasa Ingin Tahu Manusia56E. Doktrin Kepercayaan Agama56F.58Doktrin Kepercayaan Agama IslamBAB 6 METODOLOGI PEMAHAMAN ISLAM DIINDONESIAX61A. Pengertian Metode Pemahaman Ajaran Islam62B. Kegunaan Metode Pemahaman Ajaran Islam62Metodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan

C. Metode Memahami Islam65D. Metode Studi Ilmu Keislaman67E. Metode Pemahaman Ajaran Islamdi Indonesia69BAB 7 STUDI ISLAM INTERDISIPLINER71A. Pengertian Pendekatan dalam Studi Islam71B. Pendekatan Interdisipliner dalam studi Islam71C. Beberapa Pendekatan Interdisipliner731. Pendekatan Filsafat732. Pendekatan Sosiologi753. Pendekatan Sejarah77BAB 8 BERBAGAI PENDEKATAN STUDI ISLAMA. Pendekatan Teologis79811. Kritik Terhadap Pendekatan Teologis82B. Pendekatan Normatif83C. Pendekatan Antropologis851. Kritik Terhadap Pendekatan AntropologisD. Pendekatan Sosiologis87881. Kritik Terhadap Pendekatan Sosiologis89E. Pendekatan Fenomenologis901. Kritik Terhadap PendekatanFenomenologi95F.Pendekatan Filosofis971. Kritik Terhadap Pendekatan Filsafat99G. Pendekatan Historis1001. Kritik atas Studi Orientalis TerhadapSejarah Teks Al-Qur’an103Daftar IsiXI

2. Kesalahan Pemahaman Orientalisterhadap Proses Turunnya Wahyu103H. Pendekatan Psikologis1101. Kritik Terhadap PendekatanPsikolog Barat112I.114Pendekatan InterdisiplinerBAB 9 ANEKA METODOLOGI STUDI ISLAM117A. Metodologi Pemikiran Modern117B. Metodologi Pendidikan Islam118C. Metodologi Tekstual dan Kontekstual119D. Metodologi Muqaranah Mazhab120DAFTAR PUSTAKA121BIODATA PENULIS127XIIMetodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan

BAB 1Pengertian, Ruang Lingkup,Pendekatan dan Metodologi Studi IslamKajian tentang Islam bukan hanya dilakukan oleh orang-orangIslam, namun juga dilakukan oleh orang-orang di luar Islam. DiBarat, kajian Islam dikenal dengan istilah Islamic Studies, secaramendalam dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajarihal-hal yang berhubungan dengan agama Islam. Islam merupakanagama yang terakhir sebagai penutup semua agama yang telahada, Islam merupakan agama Rahmatan lil ‘alamin untuk semuaumat. Islam itu dibawakan oleh Nabi Muhammad Saw yangmendapat wahyu dari Allah. Untuk mengetahui Islam lebihmendalam maka muncullah ilmu yang dinamakan Studi Islamakan tetapi Studi Islam itu sendiri merupakan bidang kajian yangcukup lama. Ia telah ada bersama dengan adanya agama Islammaka dari itu Studi Islam menimbulkan berbagai permasalahanyang umum di antaranya: apa pengertian studi Islam, apa ruanglingkup, atau objek studi Islam, apa tujuan studi Islam, bagaimanapendekatan dan metodologi dalam studi Islam.Seiring dinamika dan perkembangan zaman, kesempatanuntuk mempelajari studi Islam dapat melalui berbagai hal,berkaitan dengan persoalan tentang mempelajari studi Islam,1

Islam memberikan kesempatan secara luas kepada manusiauntuk menggunakan akal pikirannya secara maksimal untukmempelajarinya, namun jangan sampai penggunaannyamelampaui batas dan keluar dari rambu-rambu ajaran Allah Swt.Satu langkah yang seyogyanya diperhatikan dalam studibidang apapun adalah memahami tentang apa yang dipelajari.Pemahaman ini penting artinya sebagai kerangka acuan, orientasidan penentuan langkah strategis. Rasanya mustahil seseorangakan mencapai hasil studi yang maksimal jika ia sendiri tidakpaham terhadap apa yang dilakukannya.A. Pengertian Studi IslamStudi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dariBahasa Arab: Dirasah Islamiyah. Sedangkan studi Islam di Baratdikenal dengan istilah Islamic Studies. Maka studi Islam secaraharfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang berkaitan denganIslam. Makna ini sangat umum sehingga perlu ada spesifikasipengertian terminologis tentang studi Islam dalam kajian yangsistematis dan terpadu. Dengan perkataan lain, studi Islamadalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui danmemahami serta membahas secara mendalam tentang hal-halyang berhubungan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran,sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyatadalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarahnya.1Ditinjau dari sisi pengertian, studi Islam secara sederhanadimaknai sebagai “Kajian Islam”. Pengertian studi Islamsebagai kajian Islam sesungguhnya memiliki cakupan maknadan pengertian yang luas. Hal ini wajar adanya sebab sebuahistilah akan memiliki makna tergantung kepada mereka yangmenafsirkannya. Karena penafsir memiliki latar belakang yangberbeda satu sama lainnya, baik latar belakang studi, bidang1Rosihon Anwar, et.al., Pengantar Studi Islam (Bandung: Pustaka Setia,2009), h. 25.2Metodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan

keilmuan, pengalaman, maupun berbagai perbedaan lainnya,maka rumusan dan pemaknaan yang dihasilkannya pun jugaakan berbeda.Penggunaan istilah studi Islam bertujuan untuk mengungkapkan beberapa maksud. Pertama, studi Islam yang dikonotasikandengan aktivitas-aktivitas dan program-program pengkajiandan penelitian terhadap agama sebagai objeknya, sepertipengkajian tentang konsep zakat profesi. Kedua, studi Islam yangdikonotasikan dengan materi, subjek, bidang, dan kurikulumsuatu kajian atas Islam, seperti ilmu-ilmu agama Islam (fikihatau kalam). Ketiga, studi Islam yang dikonotasikan denganinstitusi-institusi pengkajian Islam, baik dilakukan secara formaldi perguruan tinggi, maupun yang dilakukan secara non formal,seperti pada forum-forum kajian dan halaqah-halaqah. Dengandemikian, istilah studi Islam bisa dipergunakan di kalanganakademis secara bebas.Studi Islam meliputi kajian agama Islam dan tentang aspekaspek keislaman masyarakat dan budaya Muslim. Atas dasarpembedaan ini, diidentifikasi tiga pola kerja berbeda yangmasuk dalam ruang studi Islam. Pertama, pada umumnya kajiannormarif agama Islam dikembangkan oleh sarjana Muslim untukmemperoleh ilmu pengetahuan atas kebenaran keagamaanIslam. kajian ini banyak berkembang di masjid, madrasah, danberbagai lembaga pendidikan lainnya. Kedua, kajian non-normatifagama Islam, biasanya kajian dalam jenis ini dilakukan berbagaiuniversitas dalam bentuk penggalian secara lebih mendalam darisuatu ajaran Islam. Ketiga, kajian non-normatif atas berbagaiaspek keislaman yang berkaitan dengan kultur dan masyarakatMuslim. Dalam lingkup yang lebih luas, kajian ini tidak secaralangsung terkait dengan Islam sebagai sebuah norma.Dapat dipahami bahwa studi Islam memiliki cakupanmakna, pembagian, dan juga bidang garap yang berbeda. NamunBab 1 Pengertian, Ruang Lingkup, Pendekatan dan Metodologi Studi Islam3

demikian, titik tekan utamanya terletak pada ajaran Islam2 yangsepenuhnya diambil dari Al-Qur’an dan Hadis secara murni tanpadipengaruhi sejarah, seperti ajaran tentang akidah, ibadah, danakhlak.3B. Ruang Lingkup Studi IslamAgama sebagai sasaran kajian dapat dikategorikan menjaditiga, yaitu agama sebagai doktrin, dinamika dan strukturmasyarakat yang dibentuk oleh agama, dan sikap masyarakatpemeluk terhadap doktrin. Mempersoalkan substansi ajaran,dengan segala refleksi pemikiran terhadap ajaran agama.Namun, yang menjadi sasaran penelitian agama sebagai doktrinadalah pemahaman manusia terhadap doktrin-doktrin tersebut.Meninjau agama dalam kehidupan sosial dan dinamika sejarah.Usaha untuk mengetahui corak penghadapan masyarakatterhadap simbol dan ajaran agama.Tidak semua aspek agama khususnya Islam dapat menjadiobyek studi. Dalam konteks Studi Islam, ada beberapa aspektertentu dari Islam yang dapat menjadi obyek studi, yaitu: Islamsebagai doktrin dari tuhan yang kebenarannnya bagi pemeluknyasudah final, dalam arti absolut, dan diterima secara apa adanya.Sebagai gejala budaya yang berarti seluruh apa yang menjadikreasi manusia dalam kaitannya dengan agama, termasukpemahaman orang terhadap doktrin agamanya. Sebagai interaksisosial yaitu realitas umat Islam.Terdapat tiga wilayah keilmuan agama Islam yang dapatmenjadi obyek studi Islam, yaitu: Wilayah praktek keyakinandan pemahaman terhadap wahyu yang telah diinterpretasikansedemikian rupa oleh para ulama, tokoh panutan masyarakatpada umumnya. Wilayah praktek ini umumnya tanpa melaluiNgainun Naim, Pengantar Studi Islam, (Jakarta: Teras, 2009), h. 1-5.Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,1998), h. 104.234Metodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan

klarifikasi dan penjernihan teoritik keilmuan yang penting di siniadalah pengalaman. Wilayah tori-teori keilmuan yang dirancangdan disusun sistematika dan metodologinya oleh para ilmuan,para ahli, dan para ulama sesuai bidang kajiannya masing-masing.Apa yang ada pada wilayah ini sebenarnya tidak lain dan tidakbukan adalah “teori-teori” keilmuan agama Islam, baik secaradeduktif dari nash-nash atau teks-teks wahyu, maupun secarainduktif dari praktek-praktek keagamaan yang hidup dalammasyarakat era keNabian, sahabat, tabi’in maupun sepanjangsejarah perkembangan masyarakat Muslim di manapun merekaberada. Telaah teoritis yang lebih popular disebut metadiscourse,terhadap sejarah perkembangan jatuh bangunnya teori-teoriyang disusun oleh kalangan ilmuan dan ulama pada lapis kedua.Wilayah pada lapis ketiga yang kompleks dan sophisticated ini lahyang sesungguhnya dibidangi oleh filsafat ilmu-ilmu keislaman.Obyek kajian Islam adalah substansi ajaran-ajaran Islam,seperti kalam, fikih dan taSawuf. Dalam aspek ini agama lebihbersifat penelitian budaya hal ini mengingat bahwa ilmu-ilmukeislaman semacam ini merupakan salah satu bentuk doktrinyang dirumuskan oleh penganutnya yang bersumber dari wahyuAllah melalui proses penawaran dan perenungan.4C. Tujuan Studi IslamStudi Islam memiliki tujuan untuk menunjukkan relasi Islamdengan berbagai aspek kehidupan manusia, menjelaskan spirit(jiwa) berupa pesan moral dan value yang terkandung di dalamberbagai cabang studi Islam, respon Islam terhadap berbagaiparadigma baru dalam kehidupan sebagai akibat dari kemajuanilmu pengetahuan dan teknologi serta munculnya filsafat danideologi baru serta hubungan Islam dengan visi, misi dan tujuanajaran islam.54Naim, Pengantar Studi, h. 6-9.Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group, 2011), h. 9.5Bab 1 Pengertian, Ruang Lingkup, Pendekatan dan Metodologi Studi Islam5

Studi Islam merupakan sebuah usaha untuk mempelajariIslam secara mendalam dan segala bentuk seluk-beluk yangberhubungan dengan agama Islam. Studi Islam ini mempunyaitujuan yang jelas, yang sekaligus menunjukkan arah studi Islamtersebut. Dengan arah dan tujuan yang jelas, dengan sendirinya,studi Islam merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis.Arah dan tujuan studi Islam dapat dirumuskan sebagaiberikut: Pertama, untuk mempelajari secara mendalam apasebenarnya (hakikat) agama Islam itu, dan bagaimana posisi sertahubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budayamanusia. Sehubungan dengan hal ini, studi Islam dilaksanakanberdasarkan asumsi bahwa sebenarnya agama diturunkanAllah Swt, adalah untuk membimbing dan mengarahkan sertamenyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agamadan budaya umat manusia di muka bumi. Agama-agama yangpada mulanya tumbuh dan berkembang berdasarkan pengalamandan penggunaan akal serta budi daya manusia, diarahkan olehIslam menjadi agama monoteisme yang benar. Sementaraitu, Allah telah menurunkan ajaran Islam sejak fase awal daripertumbuhan dan perkembangan akal dan budi daya manusiatersebut. Kemudian silih berganti Rasul-Rasul telah diutus Allah,untuk menyampaikan ajaran agama Islam, guna meluruskan danmenyempurnakan perkembangan akal dan budi daya manusiaserta agama mereka menjadi agama tauhid. Dengan demikian,dapat dikatakan bahwa ajaran agama Islam telah tumbuh danberkembang sejalan dengan perkembangan akal dan pikiran danbudi daya manusia serta agama mereka menjadi agama tauhid.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ajaran agama Islamtelah tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan akalpikiran dan budi daya manusia tersebut untuk mewujudkan suatukehidupan budaya dan peradaban yang Islami. Sepanjang sejarahperkembangannya, tidak ada pertentangan antara alam pikirandan budi daya manusia dengan agama Islam. Kalau pada suatu6Metodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan

masa tampak adanya pertentangan antara ajaran Islam denganalam pikiran dan budi daya manusia, dapat diduga bahwa telahterjadi kemacetan atau penyimpangan dalam perkembangannya.Dengan menggali kembali hakikat agama Islam, akan dapatdigunakan sebagai alat analisis terhadap kemacetan ataupenyimpangan akal pikiran dan budaya manusiawi serta ajaranagama Islam sekaligus.Kedua, untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokokisi ajaran agama Islam yang asli, dan bagaimana penjabaran danoperasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembanganbudaya dan paradaban Islam sepanjang sejarahnya. Studi iniberasumsi bahwa agama Islam adalah agama fitrah sehinggapokok-pokok isi ajaran Islam tentunya sesuai dengan fitrahmanusia. Fitrah adalah potensi dasar, pembawaan yang ada dantercipta dalam proses penciptaan manusia. Potensi fitrah inilahyang menyebabkan manusia hidup, tumbuh, dan berkembang,mempunyai kemampuan untuk mengatur perikehidupannya,berbudaya, dan membudidayakan lingkungan hidupnya. Daripotensi fitrah ini lah, manusia mampu mengatur dan menyusunsuatu sistem kehidupan dan lingkungan budaya yang mewadahikehidupan dan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupbersama masyarakatnya. Sebagai agama fitrah, pokok-pokokisi ajaran agama Islam tersebut akan tumbuh dan berkembangsecara operasional dan serasi bersama dengan pertumbuhan danperkembangan fitrah manusia tersebut. Dengan demikian, pokokpokok isi ajaran agama Islam yang telah berkembang tersebutakan beradaptasi dan berinteraksi dengan setiap sistem hidupdan lingkungan budaya yang dijumpainya, dan akan berkembangbersamanya. Dengan kata lain, pokok-pokok isi ajaran agamaIslam tersebut mempunyai daya adaptasi dan integrasi yang kuatterhadap sistem hidup dan lingkungan budaya yang dimasukidan dijumpainya.Bab 1 Pengertian, Ruang Lingkup, Pendekatan dan Metodologi Studi Islam7

Ketiga, untuk mempelajari secara mendalam sumber dasarajaran agama Islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimanaaktualisasinya sepanjang sejarah. Studi ini berdasarkan asumsibahwa agama Islam sebagai agama samawi terakhir membawaajaran-ajaran yang bersifat final dan mampu memecahkanmasalah-masalah kehidupan manusia, menjawab tantangan dantuntutannya sepanjang zaman. Sumber dasar ajaran agama Islamakan tetap aktual dan fungsional terhadap permasalahan hidupdan tantangan serta tuntutan perkembangan zaman tersebut.Sementara itu, seiring dengan pertumbuhan dan perkembanganzaman yang berlangsung terus-menerus dan berkelanjutan,permasalahan dan tantangan serta tuntutan hidup manusiapun bertumbuh-kembang menjadi semakin kompleks danmenimbulkan pertumbuhan dan perkembangan sistem kehidupanbudaya dan peradaban manusia yang semakin maju dan modern.Keempat, untuk mempelajari secara mendalam prinsipprinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam, dan bagaimanarealisasinya dalam membimbing dan mengarahkan sertamengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia padazaman modern ini. Asumsi dari studi Islam adalah bahwa agamaIslam yang diyakini mempunyai misi sebagai Rahmatan lil alamintentunya mempunyai nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yangbersifat universal, yang mempunyai daya dan kemampuan untukmembimbing, mengarahkan, mengontrol dan mengendalikanfaktor-faktor potensial dari pertumbuhan dan perkembangansistem budaya dan peradaban modern. Di dalam era globlal,umat manusia semakin membutuhkan nilai-nilai dan normanorma yang bersifat universal, yang diterima oleh seluruh umatmanusia untuk mengontrol, dan mengendalikan perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Karenaitu nilai dan prinsip dasar ajaran agama Islam tersebut diharapkanmenjadi alternatif yang mampu mengarahkan, mengontrol, danmengendalikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi8Metodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan

modern serta fakor dinamika lainnya dari sistem budaya danperadaban manusia modern, menuju terwujudnya kondisikehidupan yang adil makmur, aman, dan sejahtera di antarabangsa-bangsa dan umat manusia.6Dengan mengemukakan tujuan-tujuan tersebut, tampaklahkarakteristik dari studi Islam yang selama ini dikembangkan diperguruan tinggi tidak bersifat konvensional, tetapi lebih bersifatmemadukan antara studi Islam di kalangan umat Islam sendiri(yang bersifat subjektif doktriner) dan kalangan luar Islamyang bersifat ilmiah. Oleh karena itu, tampilannya lebih banyakdiwarnai oleh analisis kritis terhadap hasil-hasil studi dari keduausaha studi Islam tersebut.Selanjutnya, dengan tujuan-tujuan tersebut, studi Islamdiharapkan akan bermanfaat bagi peningkatan usaha pembaharuandan pengembangan kurikulum pendidikan Islam pada umumnya,dalam usaha transformasi kehidupan sosial budaya serta agamaumat Islam sekarang ini, menuju kehidupan sosial budaya modernpada generasi mendatang, sehingga misi Islam sebagai Rahmatanlil alamin dapat terwujud dalam kehidupan nyata di dunia global.D. Pendekatan dan Metodologi studi Islam.1. Pendekatan Studi IslamKehadiran agama merupakan solusi dalam memecahkanberbagai masalah yang dihadapi manusia. Agama tidak hanyasekedar lambang kesalehan atau berhenti sekedar konsepsionalmenunjukkan cara-cara yang paling efektif dalam memecahkanmasalah. Tuntutan terhadap agama yang demikian itu dapatdijawab manakala pemahaman agama yang selama ini banyakmenggunakan pendekatan teologis normatif dilengkapi denganpemahaman agama yang menggunakan pendekatan lain yangsecara operasional konseptual dapat memberikan jawaban6Anwar, et.al., Pengantar Studi, h. 34-37.Bab 1 Pengertian, Ruang Lingkup, Pendekatan dan Metodologi Studi Islam9

terhadap masalah yang timbul. Agama dapat diteliti denganmenggunakan berbagai paradigma.7Untuk melakukan Studi Islam ada beberapa istilah yangperlu dipahami dengan baik. Pemahaman terhadap istilahistilah ini akan memudahkan untuk memasuki bidang studiIslam. Istilah-istilah tersebut adalah: pendekatan, metode danmetodologi. Pendekatan adalah cara memperlakuakan sesuatu (away of dealing with something), Sementara metode merupakan caramengerjakan sesuatu (a way of doing something). Secara etimologiskata metodologi diderivasi dari kata method yang berarti “cara”dan logos yang berarti “teori” atau “ilmu”. Jadi kata metodologimempunyai arti suatu ilmu atau teori yang membicarakan cara.8Pendekatan tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:a. Pendekatan TeologisSuatu pendekatan yang normatif dan subjektif terhadapagama. Pada umumnya, pendekatan ini dilakukan dari dan olehpenganut suatu agama dalam usahanya menyelidiki agama lain.Dengan demikian, pendekatan ini juga disebut pendekatan ataumetode tekstual, atau pendekatan kitabi maka menampakkansifatnya yang apologis dan dedukatif. Secara harfiah pendekatanteologis normatif dalam memahami agama dapat diartikan sebagaiupaya memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmuketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujudempiris dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benardibandingkan dengan yang lainnya.Dalam era kontemporer ada empat prototype pemikirankeagamaan Islam yaitu, pemikiran keagamaan fundamentalis,modernis, nasionalis, dan tradisional. Keempat prototypepemikiran keagamaan tersebut sudah tentu tidak mudah untuk7Nata, Metodologi Studi, h. 28.Abdul Rozak, Cara Memahami Islam: Metodologi Studi Islam (Bandung:Gema Media Pustakatama, 2001), h. 27.810Metodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan

disatukan begitu saja. Masing-masing mempunyai “keyakinan”teologis yang sering sulit untuk didamaikan. Mungkin kurangtepat menggunakan istilah “teologis” disini, tetapi menunjukpada gagasan pemikiran keagamaan yang terinsipirasi oleh pahamketuhanan dan pemahaman kitab suci serta penafsiran ajarantertentu adalah bentuk dari pemikiran teologi dalam bentukwajah baru.9Salah satu ciri dari teologi masa kini adalah sifat kritisnya.Sifat kritis ini ditujukan pertama-tama pada agamanya sendiri.Telogi sebagai kritik agama berarti antara lain mengungkapkanberbagai kecenderungan dalam institusi agama yang menghambatpanggilannya, menyelamatkan manusia dan kemanusiaan. Teologikritis bersifat kritis pula terhadap lingkungannya. Hal ini hanyadapat terjadi jika agama terbuka terhadap ilmu-ilmu sosial danmemanfaatkan ilmu tersebut bagi pengembangan teologinya.Dengan demikian teologi ini bukan hanya berhenti padapemahaman mengenai ajaran agama, tetapi mendorong terjadinyatranspormasi sosial. Maka beberapa kalangan menyebut teologikepedulian sosial itu teologi transformatif.10b. Pendekatan AntropologisPendekatan antropologis dalam memahami agama dapatdiartikan sebagai salah satu upaya memahami agama dengan caramelihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembangdalam masyarakat. Melalui pendekatan ini, agama tampak akrabdan dekat dengan masalah-masalah yang dihadapi manusia danberupaya menjelaskan dan memberikan jawaban. Dengan katalain, cara-cara yang digunakan dalam disiplin ilmu antropologidalam melihat suatu masalah digunakan pula untuk memahamiagama lain.9Nata, Metodologi Studi, h. 9.Ibid., h.28-31.10Bab 1 Pengertian, Ruang Lingkup, Pendekatan dan Metodologi Studi Islam11

Sejalan dengan pendekatan tersebut, dalam berbagaipenelitian antropologi agama dapat ditemukan adanya hubunganpositif antara kepercayaan agama dengan kondisi ekonomi danpolitik. Melalui pendekatan antropologis, kita melihat bahwaagama ternyata berkorelasi dengan etos kerja dan perkembanganekonomi suatu masyarakat. Dalam hubungan ini, jika inginmengubah pandangan dan sikap etos kerja seseorang, maka yangperlu diubah adalah pandangan agamanya.c. Pendekatan SosiologisSosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersamadalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusiayang menguasai hidupnya itu. Sosiologi mencoba mengertisifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuhserta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup itu sertakepercayaan, keyakinan yang memberi sifat tersendiri kepadacara hidup bersama dalam tiap persekutuan hidup manusia.11Suatu ilmu yang menggambarkan keadaan masyarakatlengkap dengan struktur, lapisan, serta berbagai gejala sosial yangberkaitan. Dengan ilmu ini suatu fenomena sosial dapat dianalisisdengan faktor-faktor yang mendorong terjadi hubungan, mobilitassosial, serta keyakinan-keyakinan yang mendasari terjadinyaproses tersebut. 12 Pentingnya pendekatan sosiologi dalammemahami agama dapat dipahami karena banyak sekali ajaranagama yang berkaitan dengan masalah sosial. Besarnya perhatianagama terhadap masalah sosial ini selanjutnya mendorong kaumagama memahami ilmu-ilmu sosial sebagai alat untuk memahamiagamanya.d. Pendekatan FilosofisPendekatan filosofis adalah melihat suatu permasalahandari sudut tinjauan filsafat dan berusaha untuk menjawab dan111212Ibid., h. 38-39.Ibid.Metodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan

memecahkan permasalahan itu dengan menggunakan metodeanalisis spektulatif. Pada dasarnya filsafat adalah berpikiranuntuk memecahkan masalah atau pertanyaan dan menjawabsuatu persoalan, namun demikian tidak semua berpikir untukmemecahkan dan menjawab suatu permasalahan dapat disebutfilsafat. Dimaksud filsafat disini adalah berpikir secara sistematis,radikal dan universal. Di samping itu, filsafat mempunyai bidang(objek yang dipikirkan) sendiri, yaitu bidang atau permasalahanyang bersifat filosofis yakni bidang yang terletak di antara duniaketuhanan yang ghaib dengan dunia ilmu pengetahuan yangnyata. Dengan demikian filsafat yang menjembatani kesenjanganantara masalah-masalah yang bersifat keagamaan semata-matadengan masalah yang bersifat ilmiah.Islam sebagai agama yang banyak menyuruh penganutnyamempergunakan akal pikiran sudah dapat dipastikan sangatmemerlukan pendekatan filosofis dalam memahami ajaranagamanya. Namun demikian pendekatan seperti ini masihbelum diterima secara merata terutama oleh kaum tradision

4 Metodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan demikian, titik tekan utamanya terletak pada ajaran Islam 2 yang sepenuhnya diambil dari Al-Qur’an dan Hadis secara murni tanpa dipengaruhi sejarah, seperti ajaran tentang

Related Documents:

metodologi studi islam oleh: nurliana damanik, ma. nip. 197101152014112001 konsultan prof. dr. h. hasan bakti nasution, ma. nip. 19620814 199203 1 003 fakultas ushuluddin dan studi islam universitas

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim. Pertama kami mengucapkan segala puji . dari penuntut ilmu dengan judul Metodologi Studi Islam Gerbang Moderasi Beragama. Metodologi Studi Islam (MSI) menjadi salah satu mata kuliah

Wacana Metodologi Studi Islam di Indonesia studi Islam di Indonesia. Dengan demikian, buku ini tidak bermaksud mewakili semua atau memuat semua gagasan, karena hal itu tidak mungkin dilakukan dalam t

Jakarta membawahi enam program studi yaitu Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan, Program Studi Profesi Ners, Program Studi S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Diploma III Keperawatan, Diploma III Fisioterapi dan Program Studi S-1 Giz

Metodologi penelitian (Mertens, 1998), tradisi penyelidikan (Creswell, 1998), atau stategi penyelidikan (Creswell, 2003) merupakan prosedur yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Di dalam studi kuantitatif, metodologi dapat berupa eksperimen atau survei. Di dalam studi kualitatif, met

0.4 Objektif Kajian 3 0.5 Kepentingan Kajian 3 0.6 Skop Kajian 4 0.7 Huraian Tajuk 4 0.8 Kajian Literatur 6 0.9 Metodologi Kajian 8 0.10 Sistematika Penulisan 12 . BAB SATU: PENGENALAN TERHADAP METODOLOGI MUHADD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PROFIL DESA A. Metodologi Penelitian . dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara 1 . yayasan penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1994) Hal. 44 2 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pensekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta. 1998) Hal. 44 . 49 kuantifikasi. Penelitian ini .

Basic Engineering Design Process Chris Hamilton, P.E. Assistant State Conservation Engineer 2008 ICE Training. What is an Engineering Design? An orderly process of collecting, recording, and analyzing all the facts and data needed to arrive at a satisfactory solution to a problem. NEM-VA501.09 through VA501.19 outlines the policy for performing engineering work for NRCS in Virginia. EFH .