BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Manajemen Bimbingan

2y ago
44 Views
3 Downloads
2.52 MB
45 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jamie Paz
Transcription

BAB IILANDASAN TEORIA. Konsep Manajemen Bimbingan dan Konseling Berbasis BimbinganKarir.1. Pengertian Manajemen.Istilah “manajemen” berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata„manus‟ yang berarti tangan, dan „agere‟ yang berarti melakukan. Katakata ini digabung menjadi kata kerja „managere‟ yang artinya menangani.Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja„to manage‟ yang artinya mengurus atau tata laksana, dengan kata bendamanagement, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatanmanajemen. Menurut Usman, sebagaimana yang dikutip oleh esiamenjadimanajemen atau pengelolaan.1Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen adalah; 1).Orang yang mengatur pekerjaan atau kerjasama diantara berbagaikelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran, 2). Orang gatur,memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasarantertentu.2Manajemen pada hakikatnya dapat dipahami sebagai proses kerjasama dua orang atau lebih dengan menggunakan sumber daya yangdimiliki organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Sehingga, untuk mempermudah pemahaman mengenai pengertianmanajemen, berikut paparan para ahli yang memberikan defenisi tentangmanajemen, diantaranya; George R. Terry. menjabarkan mengenaimanajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu1Onisimus Amtu, “Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah (konsep, strategi,dan Implementasi)”, Alfabeta, Bandung, 2011, hal. 12http//: www.Kamusbahasaindonesia.org/manajemen Online diunduh pada tanggal 20November 2016, pukul 03.15 wib.17

18dengan mempergunakan kegiatan orang lain.3 Sedangkan Haiman yangdikutip Agus, mendefiniskan manajemen sebagai fungsi untuk mencapaisesuatu melalui orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untukmencapai tujuan bersama.4 Menurut Sondang P. Siagian sebagaimanayang dikutip oleh Dian Fitrianingrum memaparkan bahwa majanemenadalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalamrangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.5 Danmenurut S Prajudi Atmosudirdjo menyatakan bahwa manajemen adalahmenyelenggarakan sesuatu dengan menggerakkan orang-orang, mesinmesin, dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.6Dari beberapa pengertian manajemen yang dikemukakan para ahlitersebut dapat dikatakan bersifat universal. Dalam arti bahwa manajemendapat di terapkan dalam berbagai bidang usaha manusia baik itu dalampabrik, sekolah, bank, rumah sakit, kantor, bahkan sampai kepalakehidupan rumah tangga. Dari pendapat para ahli tentang manajemendapat disimpulkan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan ataupenyelesaian pekerjaan dengan mempergunakan kemampuan atauketrampilan melalui kegiatan orang-orang, mesin-mesin, dan alat-alat yangsesuai lambukunya yang berjudul Principles of Management yaitu "Suatu prosesyang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan danpengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demmimencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya". 73Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, “ManajemenPendidikan”, Alfabeta, Bandung, 2013, hal. 87.4Agus Wibowo, “Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah (Konsepdan Praktikimplementasi)”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 335Dian Fitrianingrum, “Pengelolaan program Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPATingkat SMP di Kabupaten Bantul”, Jurnal Manajemen Pendidikan Tahun 2015, hal. 46Arusma Linda S, Suwarjo, “Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA N 4Yogyakarta, Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan”, Volume 1, Nomor 2, 2013, hal. 97Arusma Linda S, Suwarjo, Loc Cit. hal. 9.

19Dari definisi Terry itulah kita bisa melihat fungsi manajemenmenurutnya. Berikut ini adalah fungsi manajemen menurut Terrysebagaimana dikutip Saidah:8a. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan danpenyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai suatutujuan. Merencanakan berarti mempersiapkn segala kebutuhan,memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, danmerumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksud untukmencapai tujuan.b. kmengumpulkan orang-orang dan menempatkan merekasesuaikemampuan dan keahliannya dalam berbagai pekerjaan yang sudah direncanakan.c. Pelaksanaan (actuating) yaitu untuk menggerakkan organisasi agarberjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing sertamenggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agarpekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencanadan bisa mencapai tujuan.d. Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dariorganisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Sertamengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisaterpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng darirencana9.Jadi hakikat dari fungsi manajemen menurut Terry adalah apa yangdirencanakan, itu yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harusdilakukan sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaannya bisa berjalandengan baik serta segala kekurangan bisa di atasi. Sebelum kita melakukanperencanaan, ada baiknya rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.8Saidah, “Implementasi Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah danMadrasah”, Dalam Jurnal Al-Fikrah Vol. 5 Tahun 2014. hal. 3-4.9Saidah, Loc Cit, hal 3-4.

202. Pengertian Bimbingan dan Konseling.Jika ditelaah dari berbagai sumber akan dijumpai pengertian yangberbeda mengenai bimbingan tergantung dari jenis dan sumbernya yangmerumuskan pengertian tersebut. Untuk itulah agar dapat secara luas dankomprehensif mengetahui definisi bimbingan, akan kami kemukakanbeberapa definisi dari para ahli sebagai berikut;Bimbingan merupakan terjemahan dari “guidance” yang didalamnya terkandung beberapa makna. Sertzer dan Stone (1966:3)mengemukakan bahwa “guidance” berasal dari bahasa Inggris “guide”yang mempunyai arti to direct (mengarahkan), pilot (menentukan),manager (mengatur), or steer (mengemudikan).10 Sedangkan menurutCrow dan Crow, bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seoranglaki-laki atau perempuan yang memiliki kepribadian yang memadai danterlatih dengan baik kepada individu setiap usia untuk angkanpandanganhidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannyasendiri11. Dewa Ketut Sukardi berpandangan bahwa bimbingan merupakanproses pemberian bantuan kepada seseorang atau kelompok orang secaraterus menerus dan sistematik oleh guru pembimbing agar individu ataukelompok individu menjadi pribadi yang mandiri.12 Sedangkan Stoops danWalquist mendefinisikan bimbingan adalah proses yang terus menerusdalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannyasecara maksimum dalam mengarahkan manfaat sebesar-besarnya bagidirinya maupun bagi masyarakat.13Dari definisi yang telah dikemukakan para ahli diatas, mempunyaicara pandang yang berbeda-beda dan variasi yang mencolok antara satu10Syamsu Yusuf LN, A. Juntika Nurihsan, “Landasan Bimbingan dan Konseling”, RosdaKarya, Cet. I, Bandung, 2005, hlm. 5.11Prayitno dan Erman Anti, “Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling”, Dirjen PendidikanTinggi, Jakarta, 1994, hal. 9512Dewa Ketut Sukardi, “Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling diSekolah”, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hal. 2013Syamsu Yusuf, Op Cit, hal. 8

21dengan yang lain. Walaupun demikian tetap terdapat unsur dan tujuanyang menunjukkan kesamaan, diantaranya sebagai berikut;a. Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan, bukankegiatan yang seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakanserangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan berencana yangterarah dan mempunyai pencapaian tujuan.b. Bimbingan adalah usaha pemberian bantuan. Makna bantuan dalamhalini menunjukkan abhwa pembimbing tidak memaksakankehendaknya sendiri, melainkan hanya berperan sebagai fasilitatordimana yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah,atau mengambil keputusan adalah individu itu sendiri.c. Individu yang dibantu adalah orang-orang dan berbagai usia, baik itupria maupun wanita, perseorangan maupun kelompok dan individudalam hal ini yakni individu yang sedang berkembang. Akan tetapibantuan yang berlaku umum bagi setiap individu disesuaikan denganpengalaman, kebutuhan, dan masalah individu yang komprehensif.d. Bimbingan diberikan oleh tenaga ahli, yang bertujuan untuk perbaikankehidupan orang yang di bimbing agar berkembang sesuai denganpotensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar, yangditandai dengan perkembangan optimal dalam kondisi yang dinamik. 14Jadi dapat dimaknai bahwa bimbingan adalah proses pemberianbantuan yang diberikan oleh tenaga ahli baik laki-laki atau perempuankepada seseorang atau kelompok orang secara terus menerus dansistematik yang mengarahkan kepada manfaat sebesar-besarnya danmenjadi pribadi yang mandiri.Adapun untuk pengertian konseling berasal dari bahasa Inggris “tocounsel” yang secara etimologi “to give advice” artinya memberi sarandan nasehat15. Dalam bukunya, Winkel memaparkan pengertian konseling(Counseling) dikaitkan dengan kata Counsel yang diartikan nasehat (to1415Syamsu Yusuf, Op Cit, hal. 10Hallen. A, “Bimbingan dan Konseling”, Ciputat Press, Cet. I, Jakarta, 2002. hal. 9

22obtain counsel), anjuran (to give counsel), dan pembicaraan (to takecounsel)16. Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amtiadalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancarakonseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yangsedang mengalami suatu masalah (disebut konseli/klien) yang bermuarapadateratasinyamasalah yang dihadapikonseli/klien.17Sukardimenjelaskan tentang konseling merupakan suatu upaya bantuan yangdilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klienyang berisi usaha yang laras, unik, human (manusiawi), yang dilakukandalam suasana keahlian dan didasarkan atas norma-norma yang berlakuagar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalammemperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yangakan datang18. Dengan demikian pengertian konseling diatas dapat diambilkesimpulan bahwa konseling diartikan sebagai pemberian saran dannasehat, pemberian anjuran dalam pembicaraan dengan bertukar pikiranmelalui wawancara konseling seorang ahli (konselor) kepada individuyang sedang mengalami suatu masalah (konseli) yang dilakukan denganempat mata atau tatap muka antara konselor dan klien/konseli.Kemudian istilah konseling mengalami perkembangan yangdikemukakan dengan berbeda-beda tapi substansi maknanya sama dansaling melengkapi. Untuk lebih jelasnya peneliti menampilkan beberapapengertian dari berbagai ahli diantaranya sebagai berikut;Burks dan Steffle mengartikan konseling merupakan suatuhubungan profesional antara seorang konselor terlatih dan seorang konseli.Hubungan ini biasanya orang per orang, meskipun seringkali melibatkanlebih dari dua orang. Hubungan tersebut dirancang untuk membantu parakonseli memahami dan memperjelas pendangan hidupnya, dan belajarmencapai tujuan yang ditemukan sendiri melalui pilihan-pilihan yang16W.S Winkel, “Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan”, Gramedia, Jakarta,1991, hal 62.17Prayitno, Op Cit, hal. 10518Sukardi, Op Cit, hal. 22

23bermakna dan penyelesaian masalah-masalah emosional atau antarpribadi19.American School Counselor Association(ASCA) mengemukakanbahwa Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia,penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselorkepada konseli. Konselor mempergunakan pengetahuan dan ketrampilanuntuk membantu konselinya mengatasi permasalahan yang dialaminya 20.Sementara Dewa Ketut Sukardi menjelaskan bahwa konseling adalahbantuan yang diberikan kepada klien dalam memecahkan masalahkehidupan, dengan wawancara yang dilakukan secara face to face, ataudengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan klien yang dihadapi untukmencapai kesejahteraan hidup”21.Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dicermati antaralain:a. Konselor adalah seorang yang cukup terlatih (profesional) atau punyaKeterampilan khusus dalam bidang konseling.b. Interaksi terjadi antara klien dan konselor yang dilakukan dengancara face to face.c. Tujuan konseling membantu dan menolong klien untuk menerimakeadaannya, menemukan jalan keluar atas masalah-masalahnya danmendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya.Berdasarkan uraian di atas, dapat diperjelas bahwa konselingmerupakan satu saluran bagi pemberian bimbingan. Di samping itu istilahbimbingan selalu dirangkaikan dengan istilah konseling, hal inidikarenakan bimbingan dan konseling itu merupakan suatu kegiatan yangintegral, konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayananbimbingan. Dengan pandangan ini bimbingan memiliki pengertian yang19Abu Bakar Braja, “Psikologi dan Teknik Konseling”, Studia Press, cet. I, Jakarta, 2004,hal. 1020Syamsu Yusuf, Op Cit, hal. 8Dewa Ketut Sukardi, “Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah”, UsahaNasional, Surabaya, 1983, hal.6721

24lebih luas dibandingkan dengan pengertian konseling, dan konselingmerupakan bagian dari bimbingan.3. Pengertian Bimbingan KarirDitinjau dari sisi sejarah, istilah bimbingan karir berakar padaistilah Vocational Guidance yang pertama kali di populerkan oleh FrankParson dalam bukunya Choosing a Vocation (1909) dan dikutip olehWikipedia (2012)22. Pada awalnya penggunaan istilah ini lebih merujukpada usaha membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatupekerjaan termasuk di dalamnya berupaya mempersiapkan kemampuanyang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan.Beberapa waktu kemudian terjadi perubahan pendekatan darimodel okupasional (hubungan dengan pekerjaan atau tugas seseorang) kemodel karir. Kedua model ini memiliki perbedaan dimana pada modelokupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengantuntutan dan persyaratan pekerjaan, sedang model karir tidak sekedarmemberikan penekanan tentang pilihan pekerjaan namun mencoba pulamenghubungkannya dengan konsep perkembangan dan tujuan-tujuan yanglebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana pribadi dansemacamnya mulai turut di pertimbangkan23.Untuk memilah definisi agar tidak menjadi bias dalam sejumlahistilah yang agak membingungkan karena kemiripan dari definisi tersebut.Adapun definisi-definisi tersebut diantaranya 24; Pertama. Karir (Career):Jumlah total pengalaman kerja seseorang di dalam kategori pekerjaanumum seperti mengajar, akuntansi, pengobatan atau penjualan. Kedua.Pekerjaan (Occupation): Sebuah aktifitas spesifik dari kerja atau karya.Ketiga. Pendidikan Karir (Career Education): Pengalaman g, Diunduh pada tanggal 23 November 2016,pukul 22.00 wib.23Robert L. Gibson, Marianne H Mitchell, “Bimbingan dan Konseling (edisi Indonesia)”,Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal. 440.24Robert L. Gibson, Marianne H Mitchell, “Ibid”, hal. 445-446.

25terencana yang menfasilitasi pengembangan karir seseorang danmempersiapkannya masuk ke dunia kerja. Tanggungjawab utama sekolahdengan fokus kepada pembelajaran, perencanaan dan persiapan memasukisebuah karir. Keempat. Bimbingan Karir (Career Guidance): Aktifitasyang dilakukan konselor diberbagai lingkup dengan tujuan menstimulusdan menfasilitasi perkembangan karir seseorang di sepanjang usiabekerjanya. Aktifitas ini meliputi bantuan dalam perencanaan karir,pengambilan keputusan, dan penyesuaian diri.Dalam pembahasan ini, akan memaparkan dua teori yangmembahas tentang karir diantaranya;a. Teori Perkembangan Jabatan Donald E Super.Teori ini dasarnya adalah bahwa kerja itu perwujudan konsepdiri. Artinya orang mempunyai konsep diri dan dia berusahamenerapkan konsep diri itu dengan memilih pekerjaan, hal yangmenurut orang tersebut paling memungkinkannya berekpresi diri.Menurut paham ini, pilihan karier adalah soal uan,minat,dankepribadiannya. Karena sifat-sifat tersebut, orang itu mempunyaikesenangan untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Setiap pekerjaanmenghendaki pola kemampuan, minat dan sifat kepribadian yangcukup luas sehingga bagi setiap orang tersedia beragam pekerjaan dansetiap pekerjaan terbuka bagi bermacam-macam orang.Teori perkembangan menerima teori matching (teori konsepdiri), yang memandang bahwa pilihan kerja itu bukan peristiwa yangsekali terjadi dalam hidup seseorang (misalnya waktu tamatpendidikan dan mau meninggalkan sekolah). Orang dan situasilingkungannya itu berkembang, dan keputusan karier itu merupakanrangkaian yang tersusun atas keputusan yang kecil-kecil.25Winkel, W.S., dan Sri Hastuti, “Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan”,Media Abadi, Yogyakarta, 2007, hal. 537.

26Pilihan dan penyesuaian merupakan proses yang berkelanjutan.Orang mengalami proses perubahan melalui tahap-tahap pertumbuhan(Growth), eksplorasi (Exploratory), kemapanan (Establishment),pemeliharaan (maintenance), dan kemunduran (decline).261) Growth ( Sejak lahir hingga 14 atau 15 tahun). Ditandai denganperkembangan kapasitas, sikap, minat, dan kebutuhan yang terkaitdengan konsep diri.2) Exploratory (Usia 15-24 Tahun). Ditandai dengan fase tentativedimana kisaran pilihan dipersempit tetapi belum final. Tahapeksplorasi selanjutnya terbagi atas fase fantasi, fase tentatif, danfase realistik.3) Establishment (Usia 25-44 Tahun). Ditandai dengan Trial danstabilisasi melalui pengalaman kerja. Tahap kemapanan terbagiatas fase uji coba (trial) dan keadaan mantap (stable).4) Maintenance (Usia 15-64 Tahun). Ditandai dengan prosespenyesuaian berkelanjutan untuk memperbaiki posisi dan situasikerja.5) Decline ( Usia 65 Tahun keatas). Ditandai dengan pertimbanganpertimbangan pra pensiun, output kerja, dan akhirnya pensiun.b. Gottfredson’s Theory of Circumscription and Compromise (TeoriGottfredson Batasan dan Kompromi).Secara umum teori Gottfredson memilik kesamaan asumsidengan teori pengembangan karir lainnya yaitu “proses pemilihan karirmerupakan proses perkembangan yang dimulai sejak masa kanakkanak, aspirasi pekerjaan yang menggambarkan upaya individu untukmewujudkan konsep atau citra dirinya”. Kebahagian yang diperolehdalam karir akan bergantung kepada sejauhmana pilihan karir sesuaidengan konsep dirinya.272627Winkel, W.S. dan Sri Hastuti, Ibid, hal 539.Winkel, Ws. dan Sri Hastuti, Ibid, hal. 542.

27Teori Gottfredson memiliki empat konsep utama yaitu;1) Cognitive Growth (Usia 3-13 Tahun). Menjelaskan bahwakapasitas individu untuk belajar dan bernalar meningkat selamaproses perkembangan dari mulai masa post-natal sampai usiaremaja, perkembangan kemampuan mental individu mempengaruhiperilaku dan kehidupan. Hal ini berawal dari proses peta kognitifdan konsep diri mengenai pekerjaan, dan akan mempengaruhipemahaman individu terhadap dunia kerja.2) Self Creation (Mulai Usia 14 Tahun). Konsep ini berakar dariasumsi peran lingkungan dan bawaan dalam perkembanganindividu. Dalam konsep individu dinyatakan sebagai pemeransentral dalam perkembangan yang dijalaninya semenjak ciptakanperilakunya sendiri.3) Circumscription. Yaitu suatu proses pembatasan dan prosespenginternalan konsep diri tentang pilihan karier.4) promi merupakan proses pencarian alternatif yang didasarkanpada realitas diluar diri individu. Hal ini didasarkan bahwalingkungan ikut andil mempengaruhi kesempatan seseorang untukmemperoleh pekerjaan tertentu.Menurut Athanasou28, Konsep dasar teori Gottfredson adalahmengelaborasi secara dinamis antara faktor bawaan dan lingkunganyang menurutnya keduanya mempunyai peran yang sama-samapenting dalam membentuk pribadi yang utuh meskipun susunangenetic dan lingkungan memainkan peran penting dalam membentukseseorang.Bimbingan karir berhubungan erat dengan pendidikan karir(Career Education), seperti yang di kemukakan Calhoun dan Finch dalam28Athanasou, James A and Esbroeck, Raoul Van. “Internatioanl Handbook of CareerGuidance”, Business Media, Springer, 2008, hal. 375.

28tulisannya bahwa program pendidikan karir memiliki tahapan berupakesadaran karir, eksplorasi karir, dan persiapan karir.29 Seseorang akanbekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila apa yangdikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuannyadan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai denganapa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurangbergairah dalam bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengandemikian diperlukannya bimbingan karir itu untuk mengarahkan seseorangkearah tersebut.Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dankonseling. Pada saat ini, layanan bimbingan karir mendapatkan perhatiandan tekanan untuk pelaksanaannya, khususnya di sekolah-sekolah SMPdan SMA. Pada kenyataannya, masih ada para peserta didik tamatan SMPatau SMA yang tidak melanjutkan pendidikannya karena suatu sebab yangtidak dapat dihindarkan30. Oleh karena itu, para peserta didikmembutuhkan bimbingan yang baik khususnya berkaitan denganpekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan bimbingan karir secarabijaksana. Dengan demikian para peserta didik akan mengetahui apa yangakan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di duniapekerjaan.Donald E. Super seperti yang dikutip Dewa Ketut Sukardi,memaknai bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untukmengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannyadalam dunia kerja.31 Menurut batasan ini, ada dua hal penting pertamaproses membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri,dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja.Sedangkan menurut Wetik B memaparkan pengertian bimbingan kariradalah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa agar29Ibid, (23 November 2016, pukul 22.25 wib).Prayitno dan Erman Amti, Loc Cit, hal. 831Dewa Ketut Sukardi, “Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah”, Ghalia Indonesia,Jakarta, 1989, hal. 16.30

29mengenal dirinya sendiri, mengenal dunia kerja, dapat memutuskan apayang diharapkan dari pekerjaan, dan dapat memutuskan bagaimana bentukkehidupan yang diharapkannya disamping pekerjaan untuk mencarinafkah32. Sementara P.M Hatari menjelaskan bahwa bimbingan karirmembentuk siswa dalam proses mengambil keputusan mengenai karir ataupekerjaan utama yang mempengaruhi kehidupan di masa depan33.Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas makadapat diperoleh pengertian bahwa bimbingan karir adalah kegiatanbimbingan yang diberikan kepada peserta didik untuk memilih,menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap kariryang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapatmengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karirdan melaksanakan karir yang efektif dan dapat mengelola pengembangankarirnya di masa depan.4. mbingan Karir.Bimbingan karir include ke dalam bimbingan dan konseling,karena bimbingan konseling termasuk bidang garapan dari bimbingan dankonseling. Sedangkan bimbingan dan konseling adalah sebuah organisasi,karena itu seyogyanya bimbingan dan konseling memiliki manajemenyang baik. Manajemen dalam bimbingan dan konseling bertujuan untukmemaksimalkan pelayanan dan agar adanya kesatuan perintah diantarapelaku bimbingan dan konseling. Karena itu manajemen bimbingan dankonseling berbasis bimbingan karir diperlukan agar pelayanan menjaditerarah dan dapat di evaluasi. Adapun makna manajemen bimbingan dankonseling berbasis bimbingan karir bisa dilihat dari pemaparan yang sudahdijelas tersebut, sehingga diambil kesimpulan berikut ini.32Muslim Afandi, “Tipe Kepribadian dan Model Lingkungan dalam PerspektifBimbingan Karir John Holland”, Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8, No.01 (Januari-Juni 2011), hal. 87.33Muslim Afandi, Loc Cit, hal. 87.

30Manajemen adalah pencapaian tujuan atau penyelesaian pekerjaandengan mempergunakan kemampuan atau ketrampilan melalui suaikebutuhan.Sedangkan bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang diberikanoleh tenaga ahli baik laki-laki atau perempuan kepada seseorang ataukelompok orang secara terus menerus dan sistematik yang mengarahkankepada manfaat sebesar-besarnya dan menjadi pribadi yang mandiri.Sedangkan pemaknaan konseling antara lain; Konselor adalahseorang yang cukup terlatih (profesional) atau punya Keterampilan khususdalam bidang konseling. Interaksi terjadi antara klien dan konselor yangdilakukan dengan cara face to face. Tujuan konseling membantu danmenolong klien untuk menerima keadaannya, menemukan jalan keluaratas masalah-masalahnya dan mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya.Berdasarkan uraian di atas, dapat diperjelas bahwa konselingmerupakan satu saluran bagi pemberian bimbingan. Di samping itu istilahbimbingan selalu dirangkaikan dengan istilah konseling, hal inidikarenakan bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yangintegral, dan konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayananbimbingan.Pemaknaan bimbingan karir adalah kegiatan bimbingan yangdiberikan kepada peserta didik untuk memilih, menyiapkan diri, mencari,dan menyesuaikan diri terhadap karir yang sesuai dengan minat, bakat,dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secaraoptimal. Sehingga dapat menemukan karir dan melaksanakan karir yangefektif dan dapat mengelola pengembangan karirnya di masa depan.Dari pemaknaan diatas, manajemen bimbingan dan konselingberbasis bimbingan karir adalah pencapaian tujuan atau penyelesaianpekerjaan (masalah) yang dilakukan oleh tenaga ahli baik laki-laki ataupunperempuan secara terus menerus dan sistematik agar peserta ncari,danmenyesuaikan diri terhadap karir yang sesuai dengan minat, bakat, dan

31kemampuannya sehingga dapat mengembangkan dirinya secara optimalyang mengarahkan kepada manfaat sebesar-besarnya dan menjadi pribadiyang mandiri.Lantas bagaimana dengan Islam memandang bimbingan karir?Dalam pandangan Islam, prestasi ibadah tida bisa dipisahkan denganprestasi sosial, ekonomi, dan budaya. Pribadi muslim yang paripurna(kaffa h) merupakan integrasi dari kualitas hubungan dengan Allah SWT(„ibadah mah{d{ah) dan hubungan dengan makhluk („ibadah gairu mah{d{oh).Dengan demikian prestasi karir seseorang merupakan implementasimendasar dan implementasi ke-kaffa h-an dari panggilan ke-Tuhan-an(Religius Calling).34Karir merupakan arena untuk mengimplementasikan diri sebagaihamba Allah SWT dan khalifatullah. Karenanya membicarakan karirsesungguhnya bagian integral dari dakwah. Siapapun yang berkiprahdalam bimbingan karir sesungguhnya telah menegakkan upaya dakwah.Prinsip mengenai h{ikmah, mau‘id{ah, dan muja dalah merupakantiga metode dalam seruan (da‘wah) pada jalan kehidupan Islam. Ketikakarir dipandang sebagai bagian integral dari kehidupan beragama, makaketiga metode dakwah tersebut masuk pula pada bimbingan karir. 35Demikian juga hukum dasar dari seruan pada berkarir yang sesuai denganjalan agama, itu merupakan perintah Allah SWT. karena sifatnya perintah,maka melakukan bimbingan pada karir termasuk wajib dalam rangkamengajak tetap teguh, produktif, dan sejahtera berada dalam jalan agamaAllah SWT.Mengapa dalam berkarir manusia memerlukan pembimbing? Imansecara fitrah senantiasa berubah-ubah, kadang bertambah kadangberkurang (al ima nu yazi du wayanqus), untuk menjaga kestabilan makadiperlukan bimbingan. Demikian pula dengan karir, naik dan turun KARIR-DAKWAH, Diunduh (tanggal28 Februari 2017, pukul 01.30 wib).35Ibid, 28 Februari 2017, pukul 01.40 wib

32merupakan hal yang alamiah. Dalam bentangan karir yang dimulai dariperencanaan karir, selanjutnya masuk pada pra jabatan, lalu memasukijabatan, masa puncak karir, sampai akhirnya mengalami akhir karirmemerlukan format baik itu secara terbimbing langsung ataupun tidaklangsung.Dalam rangka dakwah pula, Allah SWT memerintahkan nasihatmenasihati dalam beriman dan beramal shaleh termasuk di dalamnyamasalah karir.Firman Allah SWT dalam QS. Al-„Ashr: 1-336. Artinya: “Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar beradadalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakanamal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dannasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. 103: 1-3).Dakwah untuk menyeru pada jalan Allah SWT tidak semata-matamenyeru dan menyampaikan syariat secara normatif, namun secaraimplementatif dapat di realisasikan melalui kegiatan karir. Segalalapangan pekerjaan apakah dunia usaha, sosial, seni dan budaya,pendidikan, dan juga pada lingkungan pemerintahan termasuk padawilayah karir. Kesemuanya itu merupakan aktifitas yang harus carareligius.Karenanya, bimbingan karir dapat memasuki ruang tidak saja dipandangdari sisi individu, melainkan lebih dari itu bagaimana agama memberikaninspirasi, solusi, dan energi berkarir.5. Tujuan Manajemen Bimbingan dan Konseling.Sebagaimana Sugiyo menyatakan bahwa tujuan manajemendilakukan secara sistematis agar mencapai produktif, berkualitas, efektif,36Al-Qur‟an dan Terjemahan, Op Cit, Juz. 30, hal. 1099

33dan efisien37. Adapun tujuan manajemen bimbingan dan konselingbertujuan untuk mengembangkan diri konseli (peserta didik) secara efektifdan efisien. Kegiatan manajemen bimbingan dan konseling dikatakanproduktif apabila dapat menghasilkan keluaran (out put) yang baikmeskipun itu secara kualitas maupun kuantitas.Kualitas dari layanan bimbingan dan konseling dilihat dari tingkatkepuasan dari konseli (peserta didik) yang mendapatkan layananbimbingan dan konseling. Sedangkan kuantitas dari layanan bimbingandan konseling bisa dilihat dari jumlah kons

A. Konsep Manajemen Bimbingan dan Konseling Berbasis Bimbingan Karir. 1. Pengertian Manajemen. Istilah “manajemen” berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata „manus‟ yang berarti tangan, dan „agere‟ yang berarti melakukan. Kata-kata ini digab

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori atau konsep-konsep yang digunakan sebagai kajian dan acuan bagi penulis 2.1.1. Pengertian Sistem Suatu sistem t

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Ramizes dalam bukunya Cultivating Peace, mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder.Friedman mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or individual who can affect or is affected by the achievment of the organi

BAB II . URAIAN TEORI . 1.1. Landasan Teori . Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari ha

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis