PROSES KEPERAWATAN - UPNVJ

3y ago
90 Views
2 Downloads
1.43 MB
135 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mara Blakely
Transcription

PROSES KEPERAWATANDesmawati, AMK, SKp.,MKep.,SpMat., PhDKEPERAWATAN MATERNITAS (KEBIDANAN)FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONALVETERAN JAKARTASemester Genap TA 2017-2018

BAB IPengkajian KeperawatanPenulis mengupas proses keperawatan secara umum. Pengkajian merupakantahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalampengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi danmengidentifikasi status kesehatan klien.Tahap pengkajian merupakan pemikiran dasar dalam memberikan asuhankeperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. Pengkajian yang lengkap, akurat,sesuai kenyataan, kebenaran data sangat penting untuk merumuskan suatudiagnosa keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai denganrespon individu.Data Dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatanklien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, danhasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya.Data Fokus adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klienterhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang mencakuptindakan yang dilaksanakan terhadap klien.1. Fokus Pengkajian KeperawatanPengkajian keperawatan tidak sama dengan pengkajian medis. Pengkajianmedis difokuskan pada keadaan patologis, sedangkan pengkajian keperawatanditujukan pada respon klien terhadap masalah-masalah kesehatan yangberhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Misalnya dapatkahklien melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga fokus pengkajian klien adalahrespon klien yang nyata maupun potensial terhadap masalah-masalah aktifitasharian.2. Pulta (Pengumpulan Data)Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yangdilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, sertakebutuhan-kebutuhan keperawatan dan kesehatan klien. Pengumpulaninformasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Berdasarkaninformasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang masalah-masalahyang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar tersebut digunakan untukmenentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, sertatindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien.

Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initialassessment), selama klien dirawat secara terus-menerus (ongoing assessment),serta pengkajian ulang untuk menambah / melengkapi data (re-assessment).Tujuan Pengumpulan Data1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien.2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien.3. Untuk menilai keadaan kesehatan klien.4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langah-langkahberikutnya.3. Tipe Data :Tipe data itu ada Subjektif dan Objektif:1. Data SubjektifAdalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatusituasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat,mencakup persepsi, perasaan, ide klien tentang status kesehatannya. Misalnyatentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustrasi, mual, perasaanmalu.2. Data ObjektifAdalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakanpanca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama pemeriksaan fisik. Misalnyafrekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkatkesadaran.4. Karakteristik Data1. LengkapData yang terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klienyang adekuat. Misalnya klien tidak mau makan selama 3 hari. Perawat harusmengkaji lebih dalam mengenai masalah klien tersebut dengan menanyakanhal-hal sebagai berikut: apakan tidak mau makan karena tidak ada nafsu makanatau disengaja? Apakah karena adanya perubahan pola makan atau hal-hal yangpatologis? Bagaimana respon klien mengapa tidak mau makan.2. Akurat dan nyataUntuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berfikir secara akurat dannyata untuk membuktikan benar tidaknya apa yang didengar, dilihat, diamatidan diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap semua data

yang mungkin meragukan. Apabila perawat merasa kurang jelas atau kurangmengerti terhadap data yang telah dikumpulkan, maka perawat harusberkonsultasi dengan perawat yang lebih mengerti.Misalnya, pada observasi : “klien selalu diam dan sering menutup mukanyadengan kedua tangannya. Perawat berusaha mengajak klien berkomunikasi,tetapi klien selalu diam dan tidak menjawab pertanyaan perawat. Selama sehariklien tidak mau makan makanan yang diberikan”, jika keadaan klien tersebutditulis oleh perawat bahwa klien depresi berat, maka hal itu merupakanperkiraan dari perilaku klien dan bukan data yang aktual. Diperlukanpenyelidikan lebih lanjut untuk menetapkan kondisi klien. Dokumentasikan apaadanya sesuai yang ditemukan pada saat pengkajian.3. RelevanPencatatan data yang komprehensif biasanya menyebabkan banyak sekali datayang harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu dalam mengidentifikasi.Kondisi seperti ini bisa diantisipasi dengan membuat data komprehensif tapisingkat dan jelas. Dengan mencatat data yang relevan sesuai dengan masalahklien, yang merupakan data fokus terhadap masalah klien dan sesuai dengansituasi khusus.5. Sumber DataDari pengalaman penulis, sumber data itu ada primer, sekunder, atau lainnya:1. Sumber data primerKlien adalah sumber utama data (primer) dan perawat dapat menggaliinformasi yang sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien.2. Sumber data sekunderOrang terdekat, informasi dapat diperoleh melalui orang tua, suami atau istri,anak, teman klien, jika klien mengalami gangguan keterbatasan dalamberkomunikasi atau kesadaran yang menurun, misalnya klien bayi atau anakanak, atau klien dalam kondisi tidak sadar.3. Sumber data lainnya Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya.Catatan kesehatan terdahulu dapat digunakan sebagai sumber informasiyang dapat mendukung rencana tindakan perawatan. Riwayat penyakitPemeriksaan fisik dan catatan perkembangan merupakan riwayat penyakityang diperoleh dari terapis. Informasi yang diperoleh adalah hal-hal yangdifokuskan pada identifikasi patologis dan untuk menentukan rencanatindakan medis.

KonsultasiKadang terapis memerlukan konsultasi dengan anggota tim kesehatanspesialis, khususnya dalam menentukan diagnosa medis atau dalammerencanakan dan melakukan tindakan medis. Informasi tersebut dapatdiambil guna membantu menegakkan diagnosa. Hasil pemeriksaan diagnostikSeperti hasil pemeriksaan laboratorium dan tes diagnostik, dapatdigunakan perawat sebagai data objektif yang dapat disesuaikan denganmasalah kesehatan klien. Hasil pemeriksaan diagnostik dapat digunakanmembantu mengevaluasi keberhasilan dari tindakan keperawatan. Perawat lainJika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lainnya, maka perawatharus meminta informasi kepada perawat yang telah merawat kliensebelumnya. Hal ini untuk kelanjutan tindakan keperawatan yang telahdiberikan. Kepustakaan.Untuk mendapatkan data dasar klien yang komprehensif, perawat dapatmembaca literatur yang berhubungan dengan masalah klien. Memperolehliteratur sangat membantu perawat dalam memberikan asuhankeperawatan yang benar dan tepat.6. Metoda Pengumpulan DataBerdasarkan pengalaman penulis, metoe pengumpulan data yang pernah penulislakukan adalah sebagia berikut:1. Wawancara; Melakukan wawancara atau tanya jawab dalam menggali apa yangdikeluhkan pasien, dalam mengumpulkan data-data yang bersifat subjektifseperti; pasien merasakan pusing, nyeri, lapar, haus, nafsu makan menurun danlain-lain2. Observasi; Mendukung data yang didapatkan melalui wawancara denganmengobservasi pasien seperti, untuk memastikan apakah pasien itu memangtidak ada nafsu makan akan terobservasi pasien lemas, lesu, saat makandisajikan tidak dimakan, tidak gairah melihat makanan, dan lain-lain3. Pemeriksaan fisik: Mendukung data yang didapatkan dari wawancara danobservasi, dilakukanlah pemeriksaan fisik seperti untuk memastikan pasiennyeri, akan dilakukan pemeriksaan nadi dengan hasil frekuensi nya lebih darinormal (normal 60-80 x menit)

4. Studi Dokumentasi; Mencari data dari dokumentasi yang sudah ada terkaitpasien, seperti dari medical record pasien, status, buku KIA dan lain-lain.7. Metode PengkajianMetode pengkajian yang vital pada pasien adalah riwayat pasien lengkap.Informasi ini memberikan dasar untuk pengkajian fisik. Keduanya, baikriwayat dan pengkajian fisik memberikan dasar bagi proses keperawatan. Inimerupakan langkah awal untuk merumuskan dan mengembangkan suatudiagnosa keperawatan dan rencana keperawatan.8. Riwayat PasienPada situasi keperawatan kritis lamanya dan urutan dari riwayat standarmemerlukan proses yang harus diselesaikan untuk memenuhi kebutuhan pasienyang kritis. Macamnya mungkin penting tergantung pada beratnya kondisipasien. Keluhan UtamaKeluhan utama merupakan persepsi pasien pada penyakit, seringkali juga meliputicatatan mengenai kemungkinan dari sumber seseorang yang dapat dipercaya. Identifikasi InformasiNama lengkapTempat tinggal (alamat dan no.telepon)Jenis kelaminTanggal lahir dan umurTempat lahirAsal suku bangsa dan etnikStatus perkawinan atau orang terdekatAgamaPekerjaanIdentifikasi nomor (no. Kemanan sosial)Diagnosa medis

Pendidikan Riwayat Penyakit SekarangPerjalanan penyakit sekarangTimbulnya masalahTanggal timbulnyaBentuk serangan (tiba-tiba atau bertahap)Faktor pencetusGambaran keadaanLokasiKualitas (desakan, sakit, rasa terbakar, tertekan)Kuantitas (intensitas, beratnya penyakit)Waktu dan frekuensi (setiap hari, periodik, terjadi terus menerus)Faktor penghilang atau pemberat (obat, ltihan, tirah baring, psikoterapi) LamanyaKejadian atau faktor yang berhubungan (fenomena yang berhubungan dengangejala)Efek gaya hidup Riwayat Kesehatan LaluPenyakit pada masa kanak-kanakImunisasiPerawatan dirumah sakit terakhirProsedur pembedahan terakhirAlergiRiwayat pengobatan (obat-obatan yang diberikan sekarang dan reaksi pemakaianyang berlebihan dan obat-obatan yang diresepkan pada masa lalu)

Riwayat KeluargaKecenderungan keluarga (hipertensi, kanker, penyakit alergi, gout, penyakitjantung).Gangguan keterunan hunntington’s, cholera, diabetes, anemia selsabit)Penyakit dari lingkungan (tubercolosis) Pola HidupDietPola batanPola seksual Tinjauan SistemUmumKeadaan umum kesehatanKelemahanKeringat malamAlergiPenurunan atau penambahan berat badanKulitPerubahan pada warna, suhu, turgor, tekstur kulit, kelembaban

PertumbuhanMengelupas atau bersisikLuka memarPerdarahanLesi (lokasi)PruritusEksimRambutAlopesia, Perubahan dalam distribusi, Warna rambut, Penggunaan cat rambut,TeksturKukuWarna, lekukan, rapuh.KepalaSakit kepala, trauma kepala, pingsan, pusing, kejang, vertigo, hilang kesadaran.MataLensa korektif (kotak lensa), buta, presbiop, diplopia, miop (pandangan dekat),hiperopi (pandangan jauh), perubahan dalam ketajaman, glaukoma, katarak,kabur, pengkajian mata terakhir.TelingaKehilangan pendengaran, insfeksi telinga, bedah telinga, sakit telinga, tinitus,verrtigo, keluar cairan, alat prostetik.HidungRinitis, masalah sinus, keluar cairan, epistaksis, sekret, fungsi olfaktori,obstruksi, bersin, tetesan, postnasal, frekuensi demam.Mulut dan TenggorokanMasalah gigi, gusi berdarah, ekstraksi saat ini, gigi atau lapisan gigi,pengkajiangigi terakhir, gangguan dalam rasa, menelanmengunyah, serak, perubahansuara, sakit tenggorok.Leher

Nyeri kaku, gerakan terbatas, pembesaran kelenjar, pembesaran thyroid,gondok.PayudaraNyeri, pembesaran, benjolan, keluar cairan,pembedahan, pengkajian payudara sendiri.ginekomastia,prosedurPernafasanNyeri, napas pendek, dispnea (saat istirahan atau saat kerja), ortopnea, sputum(jumlah dan karakter), bronkitis, pnemonia, tuberkolosis, pengkajian, poto dadaterakhir.KardiovaskulerNyeri, palpitasi, tekanan darah, edema, napas pendek, intermitten claudication,batuk, ortopnea, penyakit arteri koroner, elektrokardiogram terakhir.Gastro intrestinalNafsu makan, perubahan dalam berat badan, pola makan (kultur, agama,pembatasan, atau alergi), mual, muntah, asites, nyeri abdomen, jaumbis(kuning), ulkus, perubahan dalam kebiasaan BAB (diare, konstipasi,inkontinensial), ostomi, kondisi rektal (hemoroid, perdarahan, platus),perubahan feses, penggunaan katartik atau antasida.Ginjal dan genitourinariaNyeri panggul, pola urinaria, warna urin, poliuria, oliguria, nokturia, disuria,BAK tiba-tiba (urgensia), retensi, frekwensi InkoentinensiaWanita:Menarke (timbul, pola, jumlah, lamanya), tanggal periode, menstruasi terakhir,dismenorea, cairan vaginal atau gatal, riwayat (grafida dan para, keguguran,aborsi, komplikasi), menopause, tanggal dari papanicolaou’s smear terakhir danhasilnya.Pria:Perubahan ukuran skrotal, lesi, masalah prostat, impoten, pengkajian testikularsendiri.Seksual:Tidak nyaman, impoten, dorongan, fertilitas, perubahan atau masalah, metodekontrasepsi.

MuskuloskeletalNyeri, kram, kaku, perubahan gerak rentang sendi atau keterbatasan, bengkak,kelemahan.NeurologiPerubahan prilaku, hilang kesadaran, perubahan minat atau efek, status mental,kejang, stremor, gangguan bicara, paralisis, koordinasi memori.HematopoetikPerdarahan atau kecenderungan, luka memar, golongan darah, transfusi danreaksi, riwayat Rho (D) pemberian imun-globulin (RhoGAM), anemia, terapiantikoagulan, ketidakseimbangan darah (keadaan umum tak normal karenaadanya toksin dalam darah), riwayat inspeksi,EndokrinRiwayat pertumbuhan, diabets, karakteristik seksual secara sekunder, penyakitthyroid, distribusi rambut, intoleran suhu, rambut atau kulit kering.9. Teknik Pengkajian FisikInspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi adalahempat teknik yang digunakanperawat dalam pengkajian fisik untuk mengumpulkan data obyektif mengenaipenyakit pasien secara kritis. Kondisi pasien akan menentukan aspekpengkajian yang seharusnya dilakukan dan perlunya pencegahan umum. InspeksiInspeksi menggunakan indra penglihatan, pendengaran dan penciuman. Inpeksiumum dilakukan saat pertama kali bertemu pasien. Suatu gambaran atau kesanumummengenai keadaan kesehatan yang dibentuk. Karakteristik yangmenonjol atau berbeda juga dicatat pada saat ini.Pemeriksa kemudian maju ke suatu inpeksi lokal yang berfokus pada suatu sistem,tunggal atau bagian. Penggunaan alat khusus membantu dalam inspeksi lokalini : sbagai contoh, optalmoskop, otoskop, spekulum, dan nasoskop seringdigunakan.Hal pokok untuk diingat saat melakukan inspeksi meliputi sebagai berikut :1. Secara rutin menggunakan pendekatan yang sistematis, baik suata pendekatansisitem, pendekatan dari kepala sampai ke kaki atau kombinasi dari keduanya.2. Berlanjut dari anterior ke lateral ke posterior

3. Selama inspeksi umum, perhatikan keadaan tubuh, perilaku, cara bicara,aktivitas motorik dan adanya beberapa malformasi4. Observasi mengenai simetri, ukuran, bentuk, warna, posisi, gerakan danabnormalitas perhatian di fokuskan pada sistem tunggal atau bagian. PalpasiPemeriksa, menggunakan indra peraba, meletakan tangan pada bagian tubuh ayngdapat dijangkau tangan. Hal yang dideteksi adalah suhu, kelembaban, tekstur,gerakan, vibrasi, pertumbuhan atau masa, edema, krevitasi dan sensasi.Metode palpasi meliputi palpasi ringan, palpasi dalam,pengkajian nyeri lepas,ballotement dan gelombang cairan. Untuk mulai melalkukan urutan, mulaidengan palpasi ringan lanjut ke palpasi dalam. Selalu melakukan pada daerahyang nyeri tekan terakhir. PerkusiPerkusi meliputi pengetukan permukaan tubuh untuk menghasilkan bunyi yangakan membantu dalam penentuan densitas, lokasi, ukuran dan posisi strukturdibawahnya. Perkusi langsung, tidak langsung dan kepalan tangan merupakanmetode perkusi yang paling umum.a.Perkusi langsung (segera), Permukaan tubuh diketuk dengan satu jariataulebih pada satu tanganb.Perkusi tak langsung (perantara), Jari tengah pada satutangan(pleksimeter) hiperekstensi dan falang distal jari ditempatkanberlawanan dengan permukaan tubuh. Telapak tangan dan jari-jari lainnyaditegakkan pada kulit. AuskultasiAdalah tindakan mendengarkan bunyi ang ditimbulkan oleh bermacam-macamorgan dan jaringan pada tubuh.10. Pemeriksaan diagnostikTes ini memvalidasi riwayat keperawatana awal menguji hasil dari pengkajianfisik dan merupakan data yang paling objektif dalam proses pengkajian.Sumber data pengkajian yang terakhir adalah hasil dari pemeriksaan diagnosticdan laboratorium. Pemeriksaan ini dipesankan oleh dokter atau perawat yang

praktiknya telah lanjut. Penting artinya bagi perawat untuk menelaah hasilpemeriksaan ini untuk memastikan perubahan yang teridentifikasi dalamriwayat kesehatan keperawatan dan pemeriksaan fisik. Hasil ini mencakupinformasi nilai dasar tentang respons terhadap penyakit dan informasi tentangefek tindakan pengobatan nantinya. Data laboratorium dapat membantu untukmengidentifikasi masalah perawatan kesehatan actual atau potensial yangsebelumnya tidak diketahui oleh klien atau pemeriksa.Data laboratorium dibandingkan dengan nilai standar yang telah ditetapkan untukpemeriksaan tertentu, kelompok umur, dan jenis kelamin, perawatmengidentifikasikan variasi nilai normal dan menginterprestasi temuanbeerdasarkan pada proses penyakit dan pengobatan. Selain itu datalaboratorium dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalanintervensi keperawatan dan medis.Pemeriksaan laboratorium dipilih berdasarkan gejala atau penyakit . namundemikian, pemeriksaan yang umum mungkin digunakan untuk sebagian besarklien. Pemeriksaan laboratorium yang spesifik dan tanggungjawabkeperawatan yang berkaitan dengan intervensi ini secara rinci diuraikan dalamunit 8 dan unit 9.11.Wawancaraa. Jenis teknik wawancaraPada situasi darurat mengharuskan tipe teknik wawancara dimana perawatmengajukan pertanyaan fokus yang berkaitan dengan status fisik klien. Perawatdapat menggunakan berbagai teknik wawancara untuk mendaptkan informasiyang diperlukan dari klien atau sumber lainnya.· Teknik Mencari Masalah. Wawancara mencari masalah mengidentifikasimasalah potensial klien, dan pengumpulan data selanjutnya difokuskan padamasalah tersebtu.· Teknik Pemecahan Masalah. Teknik wawancara pemecahan masalah difokuskanpada pengumpulan data yang lebih mendalam pada masalah spesifik yangdiidentifikasi oleh klien atau perawat.· Teknik Pertanyaan Langsung. Wawancara pertanyaan langsung adalah formatterstruktur yang membutuhkan jawaban satu atau dua kata dan sering kalidigunakan untuk mengklarifikasi informasi sebelumnya atau memberikaninformasi tambahan.

· Teknik Pertanyaan Terbuka. Wawancara pertanyaan terbuka ditujukan untukmendaptkan respons lebih dari satu atau dua kata. Teknik ini mengarah kepadadiskusi dimana klien secara aktif menguraikan status kesehatan mereka.b. Tahapan Wawancara1) Ketenangan, perawata dapat melaksanakan proses anamnesis ddengan baikagar dapat mengorganisasikan pikiran dan informasi secara lengkap terhadapaapayang akan disampaikan atau dtanyakan kepada klien.2) Mendengar dengan aktif, memperlihatkan minat seerta perhatian dariperawat dan membantu memastikan keakuratan data yang terkumpul.3) Penyampaian yang meyakinkan, mengkomunikasikan keinginan mendengartanpa menilai.4) Pertanyaan yang berhubungan, memusatkan wawancara pada masalahkesehatan atau sistem tubuh tertentu untuk menghndari wawancara yangbertele.-tele.5) Penyusunan kata, perawat mengulang kembalai apa yang sudah didengarddari komunkasi klien. Cara ini merupakan validasi dalam bentuk yang lebihkhusus tentang apa yang dikatakan klien. Ini memungkinkan kien mengetauibaaimana orang lain memahami pesannya.6) Klarifikasi, meminta klien untuk mengulang kembali informasi dalambentuk atau cara lain yang dapat membantu perawat untuk mengerti maksusklien dengan lebih baik. Berikan waktu dan kesempatan yang cukup kepadaklien untuk memberika tanggapan dengan mempergunakan kata-katanyasendiri karena dengan cara demikianlah persaan yang terkandung didalamdirinya akan terungkap melalui ekspresi maupun kata-kata yang digunakannya.Memberikan klien contoh merupakan suatu cara mengklarifikasi arti yangsangat membantu.7) Menfokuskan, membantu menghilangkan kesamaran da

diagnosa keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu. Data Dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya. Data Fokus adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan .

Related Documents:

keperawatan,Kode etik keperawatan,Issue etik,Masalah etik,Dilema etik dalam keperawatan, Bioetik keperawatan,Hak dan kewajiban perawat dan pasien,Aspek legal dalam praktik keperawatan, danKeputusan etik. Cakupan mata kuliah ini membahas tentang etika keperawatan Untuk dapat mengaplikasikan mata kuliah tersebut diperlukan berbagai

Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan m edikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas . pada pasien Stroke 3. P enyuluhan dan konseling pada pasein hipertensi 4. Penanga

Konsep model teori keperawatan yang akan diuraikan pada part ini adalah Virginia Handerson, Dorothea Orem, dan Ramona T Mercer : 1. Virginia Henderson Virginia Henderson lahir pada 1897, di Kansas City. Ia memperkenalkan definisi keperawatan. Definisinya tentang keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya dan kecintaanya dengan keperawatan saat Ia melihat korban-korban perang .

keperawatan. Kepuasan ps menjadi point utama dari seluruh tujuan keperawatan 6. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yg meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian 7. Devisi keperawatan dapat memotivasi perawat unutuk memperlihatkan penempilan kerja yang terbaik

keperawatan dan kemajuan pasien secara spesifik (Manurung, 2011). Perencanaan keperawatan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, memecahkan masalah atau untuk memenuhi kebutuhan pasien (Setiadi, 2012). .

Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa IKD II ini dibuat berdasarkan kompetensi dari Ilmu Keperawatan Dasar II yang meliputi konsep spiritual, holistic care, pendidikan dalam keperawatan, trend issue dalam keperawatan, transcultural nursing, komunikasi dalam keperawatan, tehnik kolaborasi dalam keperawatan.

diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan buku ajar” Konsep Keperawatan Keluaraga”. Buku ini ditulis untuk membantu memenuhi kebutuhan perkembangan trend dan isu ilmu keperawatan khususnya Keperawatan Keluarga sesuai dengan kurikulum tahun 2019 dan juga membantu mahasiswa keperawatan memahami konsep tentang keperawatan sebagai landasan dalam pengembangan profesi keperawatan .

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA OSTEOPOROSIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI UPTD GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Pada Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Disusun Oleh : DESSY ARMADANI 20150660010 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN .