BAB II Kajian Teori A. Model Pembelajaran Cooperative .

3y ago
34 Views
2 Downloads
265.79 KB
16 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Gia Hauser
Transcription

BAB IIKajian TeoriA. Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD1. Cooperative LearningMenurut Rusman (2012:202) cooperative learning merupakan bentukpembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampaienam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.Nurul Hayati (dalam Rusman 2012:204) mengemuakakan lima unsurdasar model cooperative learning,yaitu:a. Ketergantungan positifKetergantungan positif adalah bentuk kerja sama yang sangat erat akaitanantara anggota kelompok. Kerjasama ini dibutuhkan untuk mencapaitujuan. Siswa benar-benar mengerti bahwa kesuksesan kelompoktergantung pada kesuksesan anggotanya.b. Pertanggungjawaban individualKelompok tergantung pada cara belajar perseorangan seluruh anggotakelompok. Pertanggungjawaban memfokuskan aktivitas kelompok dalammenjelaskan konsep pada satu orang dan memastikan bahwa setiap siswadalam kelompok siap menghadapi aktivitas lain dimana seswa harusmeneriama tanpa pertolongan anggota kelompok.c. Kemampuan bersosialisasiSetiap siswa didalam kelompok dituntut untuk bekerjasama yang biasadigunakan adalam aktivitas kelompok. Kelompok tiadak berfungsi secaraefektif jika siswa tidak memiliki kemampuan bersosialisasi yangdibutuhkan.Anita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

11d. Tatap mukaSetiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertatap muka danberdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberi siswa untuk bersinergiyang menguntungkan semua anggota.e. Evaluasi proses kelompokGuru menjadwalkan waktu bagi kelompok untuk mengevaluasi proseskerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisabekerjasama lebih efektif.Tiga bentuk keterampilan kooperatif sebagaimana diungkapkan olehLundgren (dalam Rusman 2012:210):a. Keterampilan kooperatif tingkat awalMenggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil gilirandan berbagi tugas, berada dalam kelompok, berada dalam tugas,mendorong partisipasi, mengundang orang lain untuk berbicara,menyelesaikan tugas pada waktunya, adan menghormati perbedaanindividu.b. Keterampilan kooperatif tingkat menengahMenunjukan penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuandengan cara yang dapat diterima, mendengarkan degan aktif, engorganisir,menerima, tanggung jawab, mengurangi ketegangan.c. Keterampilan kooperatif tingkat akhirMengelaborasi, memeriksa dengan cermat, menanyakan kebenaran,menetapkan tujuan, dan berkompromi.Langkah-langkah cooperative learning adalah sebagai berikut:Tabel 2.1 ( Langkah-langkah cooperative learning )TAHAPTINGKAH LAKU GURUAnita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

12GuruTahap 1Menyampaikantujuanmemotivasi siswamenyampaikantujuandan pelajaran yang akan dicapaipada kegiatan pelajaran danmenekankan pentingnya topikyangakandipelajaridanmemotivasi siswa belajar.Tahap 2GuruMenyajikan enagn ajalan demonstrasi ataumelalui bahan bacaan.Guru menjelaskan kepada siswaTahap 3Mengorganisasikandalamsiswake bagaimana caranya membentukkelompok-kelompok kelompokbelajarbelajardanmembimbing setiap kelompokagar melakukan transisi secaraefektif dan efisienTahap 4Guru membibing kelompok-Membimbing kelompok bekerja kelompok belajar pada saatdan kaTahap 5GuruEvaluasibelajar tentang materi yang teahdipelajari atau masing-masingkelompokmempresentasikanhasil kerjanyaTahap 6Guru mencari cara-cara untukMemberikan penghargaanmenghargai baik upaya maupunhasilbelajarindividudanAnita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

13kelompok. Beberapa tipe cooperative learning, yaitu student teams achievement division(STAD), teams games tournament (TGT), jigsaw, team assisted individualization(TAI), cooperative reading ang composition (CIRC) dan group investigation (GI).2. Student Teams Achievement Division (STAD)Student Teams Achievement Division dikembangkan oleh Robert Slavindan teman-temannya. Model STAD merupakan variasi pembelajarankooperatif yang paing banyak diteliti. Di dalam STAD siswa dibagi menjadikelompok yang heterogen yaitu mulai dari kemampuan akademik, jeniskelamin, rasa dan suku bangsa. Di dalam STAD siswa mungkin bekerjasamaberpasangan dan bertukar jawaban, mendiskusikan ketidaksamaan, danmembantu satu sama lain. Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuanyang diperoleh siswa atas nilai sebelumnya, maka setiap siswa di dalam kelasmempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi “bintang” dalamkelompok. STAD terdiri atas lima komponen utama 1) tahap penyajianmateri, 2) tahap kerja kelompok, 3) tahap tes indivisual, 4) tahap perhitunganskor individual, 5) tahap rekognisi tim. Tahap-tahap model pembelajaran tipeSTAD sebagai berikut:a. Penyajian materiTahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45 menit.Sebelum memulai pelajaran guru menjelaskan tujuan pelajaran,memberikan motivasi untuk berkooperatif, menggali pengetahuan.Dalam penyajian kelas dapat dilakukan tanya jawab atau disesuaikandengan isi bahan ajar.b. Belajar Kelompok1) Kegiatan belajar kelompokAnita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

14Dalam setiap kegiatan kerja kelompok digunkan lembar kegiatandan kunci jawaban, dengan tujuan agar terjalin kerjasama diantaraanggota kelompoknya. Lembar kegiatan diserahkan pada saat kegiatanbelajar kelompok, sedangkan kunci jawaban diserahkan setelah kegiatankerja kelompok selesei dilaksanakan. Pada awal pelaksanaan kegiatankelompok dengan tipe STAD diperlukan adanya diskusi dengan siswatentang ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam kelompok kooperatif.Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menunjukan tanggung jawa seorangpunmenghentikan belajar sampai semua anggota menguasai materi, ukmenyelesaikan masalah sebelum menanyakan kepada gurunya, (d) setiapanggota kelompok berbicara secara sopan satu sama lain, salingmenghormati dan menghargai.2) Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompokPemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan denganmempresentasikan hasil kegiatan kelompok didepan kelas oleh wakil darisetiap kelompok. Pada tahap kegiatan ini diharapkan terjadi interaksiantar anggota kelompok penyaji dengan anggota kelompok lain untukmelengkapi jawaban kelompok tersebut. Kegiatan ini dilakukan secarabergantian. Pada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kegiatankelompok dengan memberikan kunci jawaban dan setiap kelompokmemeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaiki jika masihterdapat kesalahan-kesalahan.c. Tes1) Siswa mengerjakan soal-soal tes secara individualPada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya danmenunjukan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan caraAnita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

15menjawab soal tes sesuai dengan kemmpuannya. Siswa dalam tahap initidak diperkenankan kerjasama.2) Pemeriksaan hasil tesPemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skorpeningkatan setiap individu yang kemudian dimasukan menjadi skorkelompok. Peningkatan rata-rata skor setiap individual merupakansumbangan bagi kinerja pencapaian kelompok.d. Penentuan skor peningkatan individualSetelah diperoleh hasil kuis, kemudian dihitung skor peningkatanindividual berdasarkan selisih perolehan skor kuis terdahulu dengan kuisyang terakhir. Berdasarkan skor peningkatan individual dihitung poinperkembangan dengan menggunakan pedoman yang disusun oleh Slavin.Tabel 2.2 ( Penghitungan skor perkembangan individu )No1NilaiSkor TesPerkembanganLebih dari 10 poin dibawah skorawal5210 hingga 1 poin dibawah skor awal103Skor awal hingga 10 poin di atasnya204Lebih dari 10 poin diatas skor awal305Point sempurna30e. Penghargaan erolehperkembangan kelompok tertinggi ditentukan dengan rumus sebagaiberikutAnita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

16Skor kelompok jumlah total perkembangan anggotaJumlah anggota kelompok yang ttigapenghargaan yang diberikanTabel 2.3 ( tingkat penghargaan kelompok )NoPerolehan SkorPredikat115-19Good Team220-24Great Team325-30Super Team3. TujuanTujuan utama cooperative learning adalah untuk memberikan siswapengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkansupaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan vememilikitujuandiantaranya:a. Pencapaian hasil belajarMeskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuansosial, pembelajatan kooperatif juga bertujuan untuk meningkatkankinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.b. Penerimaan terhadap perbedaan individuEfek penting yang kedua dari model cooperative learning ialahpenerimaan ayang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras,budaya, tingkat sosial, kemampuan dan ketidakmampuan.c. Pengembangan keterampilan sosialContoh dari keterampilan sosial disini adalah keterampilan bekerjasama.Keterampilan bekerjasama disini akan berkembang karena siswaAnita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

17menyelesaikan suatu masalah dengan cara bekerjasama bersama denganteman-teman satu kelompoknya.4. Kelebihan dan Kekurangan cooperative learning tipe STADSetiap model pembelajaran mempunyai kelebihan maupun kekurangan.Berikut ini adalah kelebihan model pembelajaran cooperative learning tipeSTAD:a. Semua siswa memilki kesempatan untuk menerima reward setelahmenyelesaikan tugas.b. Semua siswa mempunyai kesempatan untuk mencapai hasil belajar yangtinggi karena setiap siswa dituntut untuk bisa mencapai skor yang tinggi.c. Reward yang diberikan kepada kelompok dapat digunakan untukmemberikan motivasi kepada semua siswaSedangkan kelemahan model cooperative learning tipe STADa. Akan terjadi ketimpangan pada siswa yang mempunyai kemampuanakademik tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan akademikrendah. Karena peran siswa yang mempunyai kemampuan akademiktinggi lebih dominan.b. Untuk menyelesaikan tugas dengan cooperative learning akan memakanwaktu yang lebih lama.5. Ciri-ciri cooperative learning tipe STADa. Bahan pelajaran disajikan oleh guru dan siswa harus mencurahkanperhatiannya, karena hal itu akan mempengaruhi hasil kerja mereka didalam tim.b. Anggota tim terdiri dari empat atau lima orang, mereka dikelompokansecara heterogen dalam berbagai hal seperti kemampuan akademik, jeniskelamin, status sosial dan etnis.Anita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

18c. Materi pelajaran disiapkan oelh guru dalam bentuk lembar kerja siswad. Penempatan siswa adalam tim lebih ditentukan oelh guru daripadamereka memilih sendiri.B. Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD)1. PengertianIlmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah perpaduan dari pilihan konsep ilmusosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, budaya dan sebagainyayang diperuntukkan sebagai pembelajaran pada tingkat persekolahan.IPS menurut Sapriya (2006:3) di tingkat persekolahan itu sendirimempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk SD dengan SMPdan IPS untuk SMA. Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berartigabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yangditerapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut.2. TujuanPelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuana. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakatdan lingkungannyab. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosialc. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dankemanusiaand. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisidalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.Anita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

19Pembelajaran IPS diajarkan sejak pendidikan dasar. Hal ini karenapembelajaran IPS merupakan bagian dari pembelajaran yang memberikankontribusi positif terhadap berbagai aktivitas manusia sehari-hari. Secaramendasar pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yangmelibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. Lingkungan masyarakattempat anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat,dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi padalingkungan sekitarnya.3. KarakteristikKosasih Djahiri (dalam Sapriya, 2006:8) mengemukakan karakteristikpembelajaran IPS sebagai berikut:a. IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dan fakta atau sebaliknya(menelaah fakta dari segi ilmu)b. Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmusaja, melainkan bersifat kooperhensif (meluas?dari berbagai ilmu sosiallainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi terpadu)digunakan untuk menelaah satu masalah/tema/topik. Pendekatan seperti inijuga disebut sebagai pendekatan integrated, juga menggunakan pendekatanbroadfield, dan multiple resourcess (banyak sumber)c. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri agar siswamampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analitis.d. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/ menghubungkanbahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengankehidupan nyata di masyarakat, pengalaman,permasalahan, kebutuhan danmemproyeksikan kepada kehidupan dimasa depan baik dari lingkunganfisik/alam maupun budayanya.e. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil,sehingga titik berat pembelajaran adalah terajadi proses internalisasi secaraAnita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

20mantap dan aktif pada diri siswa memiliki kebiasaan dan kemahiran untukmenelaah permasaahan kehidupan nyata pada masyarakat.f. IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar manusiayang bersifat manusiawi.g. Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilaidan keterampilannya.h. Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui programmaupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa danmasalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.i. Dalam pengembangan program pembelajaran senantiasa melaksanakanprinsip-prinsip, karakteristik dan pendekatan-pendekatan IPS itu sendiri.Dari karakteristik IPS yang telah dikemukakan dapat didimpulkan bahwaIPS berusaha mengaitkan ilmu teori dengan fakta atau kejadian yangdialami sehari-hari dan menyiapkan siswa dalam menghadapi amasalahsosial yang ada di masyarakat4. Ruang LingkupRuang Lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:a. Manusia, tempat, dan lingkungan.b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.c. Sistem sosial dan budaya.d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.5. Hasil Belajar IPS di Sekolah DasarHasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelahmenerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurutHorwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajarmengajar :Anita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

21a. keterampilan dan kebiasaanb. pengetahuan dan pengarahanc. sikap dan cita-cita.Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalahkemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswasetelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapatmengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.Hasil belajar dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran.Secara operasional, meningkatkan hasil belajar dalam penelitian ini adalahserangkaian proses kegiatan pembelajaran yang telah dicapai setiap pesertadidik dalam mata pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial di kelas IV pokokbahasan masalah sosial di lingkungan setempat.6. Materi IPS di SD kelas IVDalam kurikulum 2006, materi IPS yang diberikan di kelas IV SD antara lain:a. Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alamdan potensi lain didaerahnyab. Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraanmasyarakatc. antransportasi serta pengalaman menggunakannyad. Mengenal permasalahan sosial di daerahnyaSalah satu pokok bahasan materi IPS di SD yaitu “ masalah sosial dilingkungan setempat” adapun materinya adalah sebagai berikut:Masalah SosialAnita Yuhesti, 2014Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student TeamsAchievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Pokok Bahasan MasalahSosial Di Lingkungan SetempatUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

22Masalah sosial merupakan suatu keadaan di masyarakat yang tidaknormal atau tidak semestinya. Masalah sosial dapat terjadi pada masyarakat dipedesaan maupun di perkotaan. Keadaan masyarakat di pedesaan dan diperkotaan tentu berbeda. Pada umumnya masyarakat pedesaan masihmemegang erat nilai-nilai kerukunan, kebersamaan dan kepedulian. Sehinggatidak heran sering kita jumpai adanya kerja bakti, saling memberi danmenolong. Sedangkan masyarakat di kota hidup dalam suasana egois,individu (sendiri-sendiri), kurang akrab serta kurang rukun. Kehidupansemacam ini sebenarnya merupakan salah satu masalah sosial di wilayahtersebut. Saat ini di negara kita masih banyak kita jumpai permasalahansosial, antara lain sebagai berikut:1) Kenakalan

4. Kelebihan dan Kekurangan cooperative learning tipe STAD Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan maupun kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD: a. Semua siswa memilki kesempatan untuk menerima reward setelah menyelesaikan tugas. b.

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

22 BAB II KAJIAN TEORI Dalam teori ini berisi tentang kajian-kajian yang dijadikan sebagai rujukan langsung penelitian dan penulisan, serta sebagai pisau pembedah masalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.