ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU .

3y ago
66 Views
3 Downloads
269.14 KB
12 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ophelia Arruda
Transcription

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPADA PABRIK TAHU “SARI LANGGENG” KUTOARJODENGAN METODE FULL COSTINGOleh :Galuh Fitri Nur CahyaniProgram Studi AkuntansiFakultas EkonomiUniversitas PGRI YogyakartaABSTRAKMetode full costing merupakan metode yang cukup membantu dalamterjadinya suatu produk itu menjadi overcosting atau undercosting yangdiakibatkan oleh terjadinya distorsi dalam pembebanan biaya. Penentuan hargapokok produksi menggunakan metode full costing diharapkan menjadi alat bantudalam pengelolaan suatu produk manufaktur. Tujuan penelitian ini adalah untukmenganalisis perbandingan antara perhitungan harga pokok produk yangditetapkan oleh pihak perusahaan dengan perhitungan menggunakan metode fullcosting dan menganalisis hasil perhitungan dengan menggunakan metode fullcosting yang telah dilakukan.Penelitian ini dilaksanakan pada usaha pabrik tahu “Sari Langgeng”. Datayang diperoleh melalui wawancara dengan pihak perusahaan dengan melakukantanya jawab pada pihak yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Selain itupenulis juga melakukan riset kepustakaan dengan membaca buku-buku panduanyang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.Hasil perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode fullcosting lebih besar dari perhitungan metode harga pokok produksi perusahaansebesar Rp 250,41,00 per potong. Perbedaan tersebut terjadi disebabkan karenapembebanan biaya overhead pabrik yang dihitung menggunakan metode fullcosting lebih teliti da terperinci.Kata kunci: harga pokok produksi (HPP), full costing, overhead, overcosting,undercostingPENDAHULUANA. Latar BelakangPenentuan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat pentingmengingat manfaat informasi harga pokok produksi adalah untuk menentukanharga jual produk, pemantauan realisasi biaya produksi, perhitungan laba rugiperiodik serta penentuan harga pokok persediaan produk jadi dan produkdalam proses yang akan disajikan dalam neraca.

Mulyadi (2010) menjelaskan bahwa biaya adalah pengorbanan yangharus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi atau menghasilkanbarang maupun jasa.Menurut Mulyadi (2010) biaya disebut sebagai biayaharga pokok atau harga pokok produksi. Untuk menentukan besarnya biayatersebut haruslah tepat dan akurat sehingga harga pokok yang terjadi jugaakan menunjukkan harga pokok yang sesungguhnya. Dalammemperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapatdua pendekatan yaitu full costing dan variable costing. Full costingmerupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkansemua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri daribiaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrikbaik yang berperilaku variabel maupun tetap. Sedangkan variable costingmerupakan metode penentuan harga pokok produksi yang terdiri dari biayabahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.Pabrik tahu “Sari Langgeng” dalam menentukan perhitungan hargapokok produksi masih menggunakan metode yang sederhana karena masihada biaya overhead pabrik yang belum diperhitungkan dalam penentuanharga pokok produksi seperti biaya air, listrik, bahan bakar, biayatransportasi, dan biaya penyusutan mesin. Beberapa elemen biaya yangsebenarnya masuk pada perhitungan harga pokok produksi sangatmempengaruhi besarnya laba yang didapat pabrik tahu “Sari Langgeng”.Halini terjadi karena tidak terperincinya dalammenghitung biaya produksi.Pabriktahu “Sari Langgeng” belum sepenuhnya memperhatikan biaya overheadpabrik. Pabrik tahu “Sari Langgeng” hanya berfokus pada bahan baku kedelaidan biaya tenaga kerja saja. Sedangkan biaya-biaya yang dikeluarkan pabriktahu “Sari Langgeng” tidak hanya biaya bahan baku kedelai dan biaya tenagakerja saja, tetapi masih ada biaya overhead pabrik yang belumdiperhitungkan.Pabrik tahu “Sari Langgeng” merupakan perusahaan perseorangan yangbergerak dalam bidang manufaktur.Perusahaan manufaktur adalah perusahaanyang melakukan aktivitas membeli bahan, memprosesnya menjadi barangjadi, dan menjual barang tersebut (Hanggana, 2006).Dengan harga jualproduk, pabrik tahu “Sari Langgeng” harus berani bersaing di pasaran. Untukmemenangkan persaingan dengan pabrik tahu lain, pabrik tahu “SariLanggeng” harus memiliki kualitas yang tinggi dan pastinya dengan hargayang bersaing. Dengan kualitas yang baik pabrik tahu “Sari Langgeng” dapatberkembang dan menjadi home industry yang sukses.B. Batasan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas untuk dapat menentukan harga pokokproduksi yang digunakan sebagai dasar penentuan harga jual, maka elemenbiaya produksi baik bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, maupun biayaoverhead pabrik harus dihitung secara akurat.C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang rumusan permasalahan dalam penelitian iniadalah: bagaimana perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi metodeperusahaan dan metode full costing?

D. Tujuan PenelitianTujuan peneitian ini adalah untuk menganalisisperbedaan perhitunganharga pokok produksi metode perusahaan dan metode full costing.E. Manfaat Penelitian1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan sarana untuk membandingkanhubungan antara teori yang diperoleh selama kuliah dengan konteksrealita yang ada. Sekaligus sebagai bahan masukan untuk menambahpengetahuan peneliti tentang bidang ilmu yang dikaji.2. Bagi pihak perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan saranperbaikan hingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untukmenentukan harga pokok produksi sehingga diketahui biaya-biaya yangsesungguhnya masuk proses produksi pada periode-periodenya.3. Bagi pembaca, tugas akhir ini dapat digunakan sebagai wawasan,pengetahuan, referensi, acuan pembanding, dan bahan masukan dalampenulisan Tugas Akhir bagi peneliti lain yang berminat meneliti temayang sama.TINJAUAN PUSTAKAA. LANDASAN TEORI1. Pengertian dan Klasifikasi BiayaMulyadi (2007) menjelaskan bahwa definisi biaya adalah pengorbanansumber ekonomi yang dihitungdalam satuan uang yag telah terjadi ataukemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkanmenurut Hansen dan Mowen (2000) biaya adalah kas atau nilai ekuivalenyang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawakeuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi.Menurut Sunarto (2009) biaya atau cost adalah pengorbanan yangdilakukan untuk memperoleh suatu barang ataupun jasa diukur dengan nilaiuang, baik itu pengeluaran berupa uang melalui tukar menukar ataupunmelalui pemberian jasa. Menurut Carter (2009), biaya adalah suatu nilaitukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjaminperolehan manfaat. Mulyadi (2010) menjelaskan dalam arti luas bahwa biayaadalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yangtelah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.Menurut Honggren, dkk. (2006) klasifikasi biaya dapat dibuat denganbasis, yaitu:a. Fungsi bisnis, terdiri dari riset dan pembangunan, perancangan produk,jasa, dan proses, produksi, pemasaran, distribusi, pelayanan konsumen,strategi dan administrasi.b. Pembagian ke objek biaya, terdiri dari biya langsung dan tidak langsung.c. Pola perilaku dihubungkan dengan perubahan pemicu biaya, terdiri daribiaya variable dan biaya tetap.d. Agregat atau rata, terdiri dari biaya total dan biaya unit.e. Aktiva atau beban, terdiri dari:1) Capitalized cost: biaya yang mula-mula dicatat sebagai aktiva danselanjutnya menjadi beban.

2.2) Inventoriable cost: biaya yang dikaitkan dengan pembelian baranguntuk dijual kembali atau biaya yang dikaitkan dengan perolehanatau konversi material dan masukan pabrikasi lain menjadi baranguntuk dijual.3) Periode cost: biaya yang dilaporkan sebagai beban dari periode yangdilaporkan.Menurut Carter (2009) klasifikasi biaya adalah sangat penting untukmembuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi yang paling umumdigunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut ini:a. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau barang jasa).b. Volume produksi.c. Departemen, proses, pusat biaya (cost center), atau subdivisi lain darimanufaktur.d. Periode akuntansi.e. Suatu keputusan, tindakan, atau evaluasi.Unsur-unsur Biaya ProduksiBiaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat sejumlahbarang dalam satu periode (Hanggana, 2006). Ada 3 kelompok biayaproduksi:a. Bahan baku (Direct Material)Bahan baku adalah bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dariproduk jadi, dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produktersebut (Garrison, 2006). Contoh bahan baku yang digunakan padapabrik tahu “Sari Langgeng” adalah kedelai.b. Tenaga kerja langsung (Direct Labor)Tenaga kerja langsung adalah biaya yang dapat ditelusur dengan mudahke produk jadi. Tenaga kerja langsung biasanya disebut juga dengantenaga kerja manual (touch labor) karena tenaga kerja lagsungmelakukan kerja tangan atas produk pada saat produksi (Garisson, 2006).Contoh tenaga kerja langsung pada pabrik tahu “Sari Langgeng” adalahburuh dengan upah harian.c. Overhead pabrik (Manufacturing Overhead)Overhead pabrik mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasukdalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung (Garrison,2006).Contoh biaya overhead pabrik pada pabrik tahu “Sari Langgeng”adalah:1) Bahan penolong berupa air yang diperoleh tanpa pengeluaran kas.2) Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu biaya gaji kepala produksi.3) Biaya listrik dan penerangan pabrik.4) Biaya bahan bakar dan kayu bakar.5) Biaya penyusutan gedung, biaya penyusutan peralatan, dan biayapenyusutan mesin, namun hal ini pabrik tahu “Sari Langgeng” belummemperhitungkannya.Menurut Baridwan (2004) perhitungan biaya penyusutan ada beberapametode, yaitu:1) Metode garis lurus (Straight-Line Method)

3.2) Metode jam jasa (Service-Hours Method)3) Metode hasil produksi (Productive-Output Method)4) Metode beban berkurang (Reducing Charge Methods)Menurut Supriono (2011) unsur-unsur biaya produksi yaitu:a. Biaya bahan baku langsung, adalah bahan yang akan diolah menjadiproduk selesai dan pemakaiannya dapat diidentifikasi ataudiikutijejaknya atau merupakan bagian integral pada produk tertentu.Biaya bahan baku ini meliputi harga pokok dari semua bahan yang secarapraktis dapat diidentifikasi sebagai bagian dari produk selesai. Contohbahan baku langsung adalah bahan baku kapas untuk industri benangkarena biaya bahan baku biasanya mudah ditelusuri pada produk.Pertimbangan utama dalam mengelompokkan bahan ke dalam bahanbaku langsung adalah kemudahan penelusuran proses pengubahan bahantersebut sampai menjadi barang jadi. Jadi biaya bahan baku langsungadalah biaya dari komponen-komponen fisik produk. Biaya bahan bakudapat dibebankan secara langsung kepada produk karena observasi fisikdapat dilakukan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiapproduk.b. Biaya tenaga kerja langsung, menurut Mulyadi (2010) adalah semuabalas jasa (teken prestasi) yang diberikan oleh perusahaan kepada semuakaryawan. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yangberhubungan langsung dengan proses produksi. Misalnya gaji karyawanpabrik, biaya kesejahteraan karyawan pabrik, upah lembur karyawanpabrik, upah mandor pabrik, dan gaji manajer pabrik.c. Biaya overhead pabrik, adalah biaya produksi selain bahan baku dantenaga kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam:biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan danamortisasi aktiva tetap pabrik, reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap,biaya listrik dan air pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya overhead lainlain.d. Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesaisampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya ini meliputi:fungsi penjualan, fungsi penggudangan produk selesai, fungsipengepakan dan pengiriman, fungsi adpertensi, fungsi pembuatan fakturatau administrasi penjualan.e. Biaya administrasi dan umum, yaitu semua biaya yang berhubungandengan fungsi administrasi dan umum. Biaya ini terjadi dalam rangkapenentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatanperusahaan secara keseluruhan.f. Biaya keuangan, adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksakanfungsi keuangan.Harga Pokok ProduksiMenurut Hanggana(2006), harga pokok produksi adalah semua biayayang dikeluarkan untuk membuat satu unit barang jadi yang meliputi biayabahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Hargapokok produksi menurut Winwin dan Ilham (2008) yaitu biaya barang yang

4.5.6.telah diselesaikan selama satu periode.Sedangkan menurut Haryono (2005)menyatakan bahwa harga pokok produksi adalah biaya untuk menghasilkanproduk manufaktur.Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untukmemproduksi suatu barang atau jasa selama periode bersangkutan. Dengankata lain bahwa harga pokok produksi merupakan biaya untuk memperolehbarang jadi yang siap dijual (Mulyadi, 2010). Menurut Ceciley dan Michael(2011) harga pokok produksi adalah total produksi biaya barng-barang yangtelah selesai dikerjakan dan ditransfer ke dalam persediaan barang jadi selamasatu periode.Adapun tujuan dilakukannya perhitungan harga pokok produksi menurutHorngren dan Foster (2006) adalah sebagai berikut:a. Untuk memenuhi keperluan pelaporan eksternal dalam hal penilaianpersediaan dan penentuan laba.b. Untuk pedoman pengambilan keputusan mengenai harga dan strategiproduk.c. Untuk menilai prestasi bawahannya dan bagian organisasi tersebutsebagai investasi ekonomi.Pengertian lain tentang harga pokok produksi oleh Blocher, et all., (2007)disebut biaya produk (product costing) menjelaskan bahwa penentuan ulasian,pengklasifikasian dan pembebanan bahan langsung, tenaga langsung, danbiaya overhead pabrik ke produk atau jasa. Mulyadi (2010) menyatakanistilah harga pokok juga digunakan untuk menunjukkan pengorbanan sumberekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. MenurutHaryono dan Maryanne (2009) harga pokok produksi adalah total hargapokok produk yang diselesaikan selama periode berjalan.Komponen Harga Pokok ProduksiHarga pokok produksi terdiri atas tiga komponen utama, yaitu:a. Bahan baku langsungb. Biaya tenaga kerja langsungc. Overhead pabrikManfaat Harga Pokok ProduksiMenurut Mulyadi (2007) informasi harga pokok produksi bermanfaatbagi manajer dalam:a. Menentukan harga jual produk tersebut.b. Memantau realisasi biaya produksi.c. Menghitung laba atau rugi bruto periode tertentu.d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalamproses yang disajikan dalam neraca.Metode Penentuan Harga Pokok ProduksiMenurut Mulyadi (2010), penentuan harga pokok produksi dibedakanmenjadi 2, yaitu:a. Full costingMulyadi (2010) menjelaskan bahwa full costing merupakan salahsatu metode penentuan kos produk, yang membebankan seluruh biaya

produksi sebagai kos produksi, baik biaya produksi yang berperilakuvariabel maupun tetap. Menurut Samryn (2001) menjelaskan bahwa fullcosting adalah metode penentuan harga pokok yang memperhitungkansemua biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenagakerja, dan overhead tanpa memperhatikan perilakunya.Mulyadi (2010) menjelaskan bahwa perbedaan antara metode fullcosting dengan variable costing adalah dalam perlakuan biaya tetap(fixed cost), dimana full costing biaya tetap sebagai biaya produk(product cost), sedangkan dalam variable cost diperlakukan sebagaibiaya periode. Menurut Samryn (2001) menjelaskan bahwa pendekatanfull costing yang biasa juga disebut sebagai pendekatan tradisionalmenghasilkan laporan laba rugi dimana biaya-biaya diorganisir dandisajikan berdasarkan fungsi-fungsi produksi, administrasi, danpenjualan. Bastian (2010) menjelaskan bahwa full costing merupakansuatu metode penentuan harga pokok dengan menghitung semua unsurbiaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biayabahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.b. Variable costingVariable costing menurut Samryn (2001) adalah suatu formatlaporan laba rugi yang mengelompokkan biaya dimana biaya-biayadipisahkan menurut kategori biaya variabel dan biaya tetap dan tidakdipisahkan menurut fungsi-fugsi produksi, administrasi, danpenjualan.Pendekatan ini juga dikenal dengan itilahdirect costingapproach.Sunarto (2009) variable costing adalah penentuan harga pokokproduksi dengan memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabeldalam harga pokok produksi, terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerjalangsung, dan overhead pabrik.Hilton (2008) perbedaan pokok yang ada diantara metode tersebutadalah terleak pada perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilakutetap. Menurut Witjaksono (2006) perbedaan antara metode full costingdengan variable costing adalah dalam perlakuan biaya tetap (fixed cost),di mana full costing biaya tetap sebagai biaya produk (product cost),sedangkan dalam variable cost diperlakukan sebagai biaya periode.Menurut Hilton (2008) menjelaskan perbedaan pokok yang ada di antarametode tersebut adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya produksiyang berperilaku tetap.B. Penelitian TerdahuluNiki (2007) meneliti perhitungan harga pokok produksi pada pabrikkerupuk Rahayu Kota Manna, penelitian ini menghasilkan kesimpulanperbedaan HPP dan presentase laba antara tahun 2006 dengan tahun 2007karena kenaikan harga bahan baku dan bahan penolong. Rio Sucipto (2007)melakukan penelitian analisis perhitungan harga pokok produksi pada usahakue “INGA” Bengkulu, dengan hasil kesimpulannya terdapat selisih antarahasil perhitungan HPP dan oleh peneliti.Yoandes (2009) meneliti analisis harga pokok produksi pada perusahaankopi bubuk Sari Murni di Kota Bengkulu, hasil kessimpulanya harga pokok

produksi kopi bubuk pada perusahaan Sari Murni Rp 27.400/kg, denganharga jual Rp 40.000 per kg, sehingga setiap kg kopi bubuk perusahaan SariMurni memperoleh keuntungan sebesar Rp 12.600,00.METODE PENELITIANA. Tempat dan Objek PenelitianDalam pelaksanaan penelitian, yang menjadi lokasi penelitian di pabriktahu “Sari Langgeng” kota Kutoarjo.Dan yang menjadi objeknya adalahpabrik tahu “Sari Langgeng”.B. Teknik Pengumpulan Data1. WawancaraMetode pengumpulan data ini dengan metode wawancara kepadapimpinan pabrik tahu “Sari Langgeng” untuk memberikan keteranganketerangan yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di dalampenelitian ini.2. Studi pustakaMetode pengumpulan data dengan cara mempelajari literature-literatur dansumber-sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yangakan diteliti dalam penulisan skripsi ini.3. DokumenterPada metode ini penulis melakukan pencatatan terhadap data-datamengenai biaya produksi, hasil produksi, proses produksi, dan data lainnyayang berkaitan dengan penelitian pada pabrik tahu “Sari Langgeng” datayang dihasilkan dari dokumeter adalah data primer.C. Jenis dan Sumber DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:1. Kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka-angka seperti informasi biayadan data-data yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.2. Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian dalam bentukinformasi baik secara lisan maupun tulisan seperti struktur organisasi,pembagian tugas, dan lain-lain.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:1. Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari objekpenelitian. Data jenis ini berasal dari observasi, wawancara dan konsultasiterhadap pihak-pihak yang bersangkutan.2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulsberupa data keuangan serta data pendukung lainnya yang berkaitan denganmasalah yang dibahas dalam penulisan ini.D. Metode Analisis DataDalam melakukan penelitian ini metode analisis data yang digunakanadalah metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu analisis data denganmerekomendasikan penyusunan harga pokok produksi yang seharusnyadimana metode ini dinyatakan dengan angka-angka.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil PenelitianPerhitungan Harga Pokok Produksi Tahu Kecil Pabrik Tahu iayaJumlahper haripe

Penentuan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting mengingat manfaat informasi harga pokok produksi adalah untuk menentukan harga jual produk, pemantauan realisasi biaya produksi, perhitungan laba rugi periodik serta penentuan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam neraca.

Related Documents:

A. Harga Pokok Produksi 1. Pengertian harga pokok produksi Harga pokok adalah sejumlah nilai aktiva (asset), tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke beban (expense).1 Sedangkan harga pokok produksi adalah mewakili jumah biaya barang yang .

"ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PROPERTI PADA PT. MENTENG MANDIRI SEJAHTERA GRESIK". Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi jenjang Strata 1 (S1) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan . Metode Penentuan Harga Pokok Produksi. 26 2.1.6.3. Tujuan dan Manfaat Penentuan Harga Pokok Produksi .

harga pokok produksi tahu Rp. 85.066.032 untuk 124.800 biji tahu sehingga harga pokok per biji tahu Rp. 681,62 dan harga jual Rp 1.050,00, (3) selisih harga pokok produksi antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp. 8,32 per biji tahu, sedangkan selisih harga jual antara

3. Perhitungan harga pokok per satuan dilakukan setiap akhir periode, misalnya setiap akhir bulan. B. Perbedaan metode harga pokok proses dengan metode harga pokok pesanan. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada: 1. Pengumpulan biaya produksi 2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan 3. Penggolongan biaya produksi 4.

Menurut Mulyadi (2010) menyatakan bahwa metode penentuan harga pokok produksi merupakan cara perhitungan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unur-unsur biaya . Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunak an Metode Full Costing Sebagai Dasar Perhitungan Harga Jual (Studi Kasus Pada Kertina's .

Pertama adalah penentuan harga pokok produksi berdasarkan pesanan dan kedua adalah penentuaan harga pokok produksi berdasarkan proses. Salah satu fungsi akuntansi biaya yaitu untuk menentukan harga pokok suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak . analisis data sehingga akan membantu dalam perencanaan .

Harga pokok produksi per potong tahu 1.27,76 Sumber: Diolah dari data primer UD. Maju Jaya Sejahtera, 2017 3. Perbedaanhasil perhitungan harga pokok produksi dari kedua metode Hasil perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan lebih kecil dibandingkan menurut metode full costing, karena perusahaan tidak membebankan biayaoverheadpabrik

CIE IGCSE Business Studies Paper 1 Summer & Winter 2012 to 2015 . UNIVERSITY OF CAMBRIDGE INTERNATIONAL EXAMINATIONS International General Certificate of Secondary Education MARK SCHEME for the May/June 2012 question paper for the guidance of teachers 0450 BUSINESS STUDIES 0450/11 Paper 1 (Short Answer/Structured Response), maximum raw mark 100 This mark scheme is published as an aid to .