BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.

3y ago
47 Views
2 Downloads
893.57 KB
22 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lilly Kaiser
Transcription

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teori1.Metode Kerja Kelompoka.Pengertian Kerja KelompokTugas kelompok adalah bersama-sama mengerjakan tugas, berdiskusi,pertukaran pendapat antara anggota yang satu dengan yang lain, bantu membantudalam menyelesaikan tugas. Walgito (2003) menyatakan “Pelaksanaan dalampembelajaran di sekolah, pemberian tugas diberikan secara perorangan (individu)maupun secara kelompok. Kelompok adalah dua atau lebih individu yangberinteraksi serta saling mempengaruhi dan memiliki tujuan yang sama”.Kelompok merupakan suatu kumpulan dua orang atau lebih yang salingberinteraksi satu sama lain, merasa saling berbagi kepentingan dan tujuan, sertadatang bersama atau bekerja sama untuk mencapai kegiatan kerja”.Kerja kelompok selalu didahului dengan diskusi dalam usaha membagikerja yang harus diselesaikan para anggota, maka orang sering menganggap kerjakelompok sebagai diskusi. Kelompok diskusi merupakan kelompok face to facetanpa memperhatikan besarnya kelompok, pada umumnya problem yang dihadapioleh semua kelompok adalah sama yakni semua kelompok memerlukanpemimpin, semua kelompok mengembangkan pola yang khas dalam berhubungandengan informasi baru atau informasi lain, semua kelompok mengusahakankeseimbangan antara perhatian terhadap hubungan emosional dengan penyesuaiankelompok terhadap lingkungan.9

10Metode kerja kelompok bisa disebut juga metode diskusi, metode initerjadi interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Diskusiatau kerja kelompok ini dapat dilakukan dengan menggunakan kelompokkelompok kecil atau seluruh kelas. Diskusi atau kerja kelompok akan lebihbermanfaat bila setiap kelompok melaporkan hasil kegiatannya kepada kelassecara keseluruhan, setiap siswa dapat memberikan pendapatnya sehinggapengalaman siswa bertambah. Demikian juga dengan guru dapat mengetahuiapakah konsep-konsep yang telah di berikan dapat dipahami oleh siswa.Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode kerjakelompok adalah metode mengajar dengan mengkondisikan peserta didik dalamsuatu grup atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untukdibahas dalam kelompok tersebut. Prinsip dasarnya tiap anak mempunyaikemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan bakat minat yang dimilikinya. Haltersebut sesuai dengan teori Nativisme, Arthur Schopenhawer yang menyatakanbahwa perkembangan pribadi ditentukan hanya oleh faktor hereditas, faktor dalamyang berarti kodrat. Merujuk teori Nativisme yang menjelaskan bahwakemampuan seseorang sangat ditentukan faktor pembawaan dari siswa tersebut.Maka pandai-pandailah guru memberikan materi pelajaran menggunakan berbagaikomponen yang dikemas menjadi bahan yang menarik agar dapat cepat ditangkapatau dipahami siswa. Penggunaan metode kerja kelompok dalam menyelesaikantugas yang diberikan guru kepada siswa adalah mempunyai tujuan agar siswamampu berkerja sama dengan teman yang lain dalam satu kelompok dalammencapai tujuan bersama.

11b.Kelebihan dan Kelemahan Tugas KelompokPenggunaan metode pemberian tugas secara kelompok dilakukan dengantepat akan banyak memberikan arti dan makna dalam proses belajar mengajar,akan tetapi juga dapat berlaku sebaliknya. Pemberian tugas kelompok masingmasing memiliki kelebihan dan juga kelemahan. Adapun kelebihan dankelemahan pemberian tugas kelompok dapat dilihat pada Tabel 2.1Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Pemberian Tugas KelompokNo. KelebihanKelemahan1 Secara mental siswa merasa tenang Dalam satu kelompok pastidalam menyelesaikan tugasnya,terdapat siswa yang tidak turutmengerjakan tugas tersebut,2 Penyelesaian tugas lebih mendalam Kurang terlihat kemampuandansempurnakarenahasil perorangan,pemikiran beberapa orang,3 Siswa terlatih untuk mengerjakan Seringkaliterjadimotivasitugas secara team,untuk mengerjakan tugas rendahkarena lemahnya tanggungjawab pribadi,4 Siswa terlibat aktif dalam proses Jiika dalam kelompok tidak adabelajarnya dan lebih mudah yang pintar maka tidak akanmenerima meteri,menghasilkan sesuatu prosesbelajar menjadi efektif,5 Siswa dapat berlatih berani Memerlukan waktu yang lama,mengemukakan pendapat di depanumum secara sistematis danmenghargai pendapat orang lain,6 Menanamkan rasa persatuan dan Bila terdapat siswa yang malassolidaritas tinggi sebab siswa yang dalam satu kelompok yang inginpintar dalam kelompok dapat berkuasa dalam kelompok besarmembantu siswa lain dalam satu kemungkinanmempengaruhikelompok,peranan kelompok sehinggausaha kelompok tidak berfungsisebagaimana mestinya,7 Kegiatan pengelompokkan siswa Metodeinimemerlukanyang dilakukan secara tepat dan persiapan yang lumayan rumitwajar akan meningkatkan kualitas biladibandingkandengankepribadian siswa dalam hal metode yang lainnya.kerjasama,saling menghargaipendapat orang lain, toleransi,berpikir kritis, dan disiplin.

12c.Tujuan Metode Pemberian Tugas Kelompok1)Memecahkan masalah pembelajaran melalui proses kelompok2)Mengembangkan kemampuan bekerjasama di dalam kelompok3)Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama diantara para siswa4)Meningkatkan keterlibatan social-emosional dan itelektual para siswadalam proses belajar mengajar5)Menigkatkan perhatian terhadap proses dan hasil belajar secara berimbangd.Manfaat Pemberian Tugas Kelompok1)Meningkatkan hasil belajar siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif2)Meningkatkan kerjasama antara satu dengan yang lainnya dalam bertugarpendapat untuk menyelesaikan masalah3)Meningkatkan perasaan social dan pergaulan4)Meningkatkan kepercayaan diri anggota kelompok5)Menjalin komunikasi yang baik dalam suatu kelompoke.Hal yang harus diperhatikan dalam metode kerja kelompok/ saranPenerapan metode kerja kelompok menuntut guru untuk dapatmengelompokkan peserta didik secara arif dan proporsional. Pengelompokkanpeserta didik dalam suatu kelompok dapat didasarkan pada:1)Fasilitas yang tersedia.2)Perbedaan individual dalam penalaran belajar dan kemampuan belajar.3)Jenis pekerjaan yang diberikan.4)Wilayah tempat tinggal peserta didik.5)Jenis kelamin.6)Memperbesar partis matematika peserta didik dalam kelompok.

13f.Desain pembelajaran tugas kelompok1)Guru merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai2)Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi dalam tugaskelompok3) Menjelaskan peraturan dalam pembentukan kelompok, cara kerja, dan tatatertib lainnya4) Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran5) Guru Menjelaskan materi pembelajaran dan tujuan yang akan dicapaidalam pembelajaran6) Guru Memulai pembelajaran dengan menjelaskan materi yang akandipelajari7) Guru memberikan tugas kelompok pada siswa yang sebelumnya sidahdibagi menjadi 6 kelompok8) Guru menyampaikan peraturan dalam berkelompok dan menyelesaikantugas9) Setelah menyelesaikan tugas guru meminta setiap kelompok membacakanhasil diskusi di depan kelas10) Guru meminta kelompok lain untuk memberikan sanggahan atautambahan terhadap hasil kerja kelompok lain11) Tahapan terakhir dalam metode ini guru meminta setia kelompok untukmenyimpulkan hasil diskusi yang trlah dilakukan

142. Metode Pemberian Tugas Individua. Pengertian Tugas IndividuMetode pemberian tugas secara individu merupakan suatu caramengajar yang dilakukan guru dengan memberikan tugas dan siswamelaksanakan tugas secara mandiri. Guru memberikan permasalahan agarmerangsang siswa untuk berpikir kritis sehingga siswa berkembang sesuaidengan yang diharapkan yaitu siswa dapat menemukan sendiri pemahamanmatematika yang diberikan.Menurut Sanjaya (2008) tugas individual dilakukan oleh siswa secaramandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa tan.Bahanpembelajaran, pengerjaan tugas serta bagaimana mempelajarinya didesainuntuk belajar sendiri. Tugas individual ini siswa dituntut dapat belajar secaramandiri, tanpa adanya kerjasama dengan orang lain. Sisi positif penggunaanstrategi ini adalah terbangun rasa percaya diri siswa, siswa menjadi mandiridalam melaksanakan pembelajaran, siswa tidak memiliki ketergantungan padaorang lain. Namun disisi lain terdapat kelemahan strategi pembelajaran ini,diantaranya jika siswa menemukan kendala dalam pembelajaran, minat danperhatian siswa justru dikhawatirkan berkurang karena kurangnya komunikasibelajar antar siswa, sementara enggan bertanya kepada guru, tidakmembiasakan siswa bekerjasama dalam sebuah team.Menurut Sudjana (2009) pemberian tugas secara individu merupakansuatu upaya untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat belajarsesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kecepatan dan caranya sendiri.

15Menurut Sudjana (2009) perbedaan-perbedaan individu dapat dilihat dari :1.perkembangan intelektual, 2. kemampuan berbahasa, 3. latar belakangpengalaman, 4. gaya belajar, 5. bakat dan minat, dan 6. kepribadian.Metode pemberian tugas secara individual memungkinkan setiap siswadapat belajar sesuai dengan kemampuan potensinya, juga memungkinkansetiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh atau belajartuntas. Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangatmementingkan perhatian terhadap perbedaan individu. Atas dasar ini sistempenyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajarsecara individu.b.Kelebihan dan kelemahan tugas individuKelebihan dan kelemahan pemberian tugas individu dapat dilihat padaTabel 2.2.Tabel 2.2Kelebihan dan Kelemahan Tugas IndividuNo. Kelebihan1Siswa lebih am dan kurang sempurnakarenahasilpemikiranperorangan,Siswa lebih mengekspresikan seluruh Apabila terdapat tugas yangkemampuannya,kurang diminati maka siswamalas untuk menyelesaikannya,Siswa lebih bertanggung jawab Bagi siswa yang kurangterhadap penyelesaian tugasnya,memiliki kepercayaan diri makatidak mampu menyelesaikantugasnya,Sangat terlihat kemampuan masing- Siswa harus ada kesiapan danmasing siswa,kematanganmentaluntukmengerjakan tugas,Siswa yang pintar akan maju terus Jika proses belajar hanyatanpa menunggu siswa yang kurang dilaksanakan secara perorangan

16No. Kelebihanpintar, dan siswa yang kurang pintartidak harus menggunakan waktu yangsama dengan teman-teman untukmemahami suatu konsep,6Minat perorangan dapat terpenuhi danmemungkinkan keterlibatan an tak pernah ada kelompokmaka siswa menjadi egois dantak dapat kerjasama,Kontak pribadi antara guru dansiswa kurang,Guru harus dapat mengetahuijalan pikiran dan perkembangansiswa secara individu denganmemberikan sumber belajaryang relevan.c. Tujuan Metode Pemberian Tugas Individu1) Menumbuhkan proses pembelajaran yang eksploratif2) Mendorong perilaku kreatif3) Membiasakan berpikir komprehensif4) Memupuk kemandirian dalam proses pembelajarand. Manfaat Pemberian Tugas Individu1) Menumbuhkan kebiasaan belajar secara mandiri dalam lingkungan bersama(kolektif) maupun sendiri2) Melatihcarasumber pat di lingkungan sekolah, rumah danmasyarakat3) Menumbuhkan suasana pembelajaran yang menggairahkan (rekreatif)Oleh karena itu, metode penugasan tidak lepas dari kekurangan dankelemahan. Maka guru perlu memperhatikan saran-saran pelaksanaan, sebagaiberikut.

17e.Saran-saran Pelaksanaan1)Merencanakan pemberian tugas secara matang.2)Tugas yang diberikan hendaknya didasarkan pada penalaran dankemampuan siswa.3)Tugas yang diberikan berkaitan dengan materi pelajaran yang telahdiberikan.4)Jenis tugas yang diberikan hendaknya telah dimengerti betul oleh siswaagar tugas dapat dilaksanakan dengan baik.5)Jika tugas yang diberikan bersifat tugas kelompok, maka pembagian tugas(materi tugas) harus diarahkan, termasuk batas waktu dansaranayangdiperlukan dalam pemberian tugas.7)Tugas yang diberikan dapat merangsang perhatian siswa dan realistis.8)Hasil tugas siswa dinilai oleh guru.f.Desain pembelajaran tugas individuMetode pemberian tugas individu ini dilakukan setelah pembelajarankelompok, sehingga dalam metode ini guru hanya membagikan soal evaluasiyang akan dikerjakan secara individu, pertanyan-pertanyaan yang tercantumberdasarkan materi dan kegiatan yang telah dilakukan pada pembelajaran yangtelah dilakukan sebelumnya.3. Pembelajaran Matematika

18Matematika, menurut Ruseffendi (dalam Heruman 2013), adalah bahasasimbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmutentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yangdidefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.Merujuk pada berbagai pendapat para ahli matematika SD dalammengembangkan kreativitas dan kompetensi siswa, maka guru hendaknya dapatmenyajikan pembelajaran yang efektif dan efisien, sesuai dengan kurikulum danpola pikir siswa. Dalam mengajarkan matematika, guru harus memahami bahwakemampuan setiap siswa berbeda-beda, serta tidak semua siswa menyenangimata pelajaran matematika.Dalam pembelajaran matematika di tingkat SD, diharapkan terjadireinvention (penemuan kembali) (Heruman, 2013). Penemuan kembali adalahmenemukan susatu cara penyelesaian secara informative dalam pembelajaran dikelas. Walaupun penemuan tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orangyang telah mengetahui sebelumnya, tetapi bagi siswa SD penemuan tersebutmerupakan sesuatu hal yang baru.Tujuan dari metode penemuan adalah untuk memperoleh pengetahuandengan suatu cara yang dapat melatih berbagai kemampuan intelektual siswa,merangsang keingintahuan dan memotivasi kemampuan mereka. Adapun tujuanmengajar hanya dapat diuraikan secara garis besar, dan dapat dicapi dengan carayang tidak perlu sama bagi setiap acupadapembelajaran tematik itegrative dalam kurikulum 2013. Kurikulum 2013memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan,

19aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materipembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn,dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi, kompetensi yangdiharapkan adalah kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatifdalam ranah abstrak dan konkret. Kemampuan itu diperjelas dalam kompetensiinti, yang salah satunya,”menyajikan pengetahuan dalam bahasa yang jelas,logis dan sistematis, dalam karya yang estetis, atau dalam tindakan yangmencerminkan perilaku anak sehat, beriman, berakhlakmulia”. Kompetensi itudirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaran berbasis penemuan(discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk tugas (project basedlearning), dan penyelesaian masalah (problem solving based learning) nformasi,mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.Pembelajaran tematik integratif (terpadu) pada kurikulum 2013 adalahpembelajaran yang diterapkan di sekolah dasar dengan memadukan berbagaimata pelajaran yang memiliki tema yang sama. Pembelajaran tematik biasaditerapkan di sekolah dasar karena karakteristik peserta didik yang masihmemandang sesuatu secara holistik (menyeluruh), mereka belum mampumemilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu. Hal ini melukiskan caraberpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian. Olehkarena itu pembelajaran tematik ingratif menjadi pembelajaran yang sesuaidengan karakteristik peserta didik sekolah dasar.

20Fogarty (2009: 95) mengungkapkan “penggunaan model terintegrasisebagai proses induktif untuk membedakan keterampilan penting sikap, konsep,dan keterampilan tertanam dalam disiplin ilmu. Disimpulkan bahwa melaluipembelajaran tematik siswa dapat mempelajari berbagai hal sekaligus dalamwaktu yang bersamaan, sehingga lebih efisien waktu.SDN Purwantoro 2 Malang menggunakan kurikulum 2013 dalampembelajaran. Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi,kompetensi yang diharapkan adalah kemampuan piker dan tindak yangproduktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Kemampuan itudiperjelas dalam kompetensi inti, yang salah satunya,”menyajikan pengetahuandalam bahasa yang jelas, logis dan sistematis, dalam karya yang estetis, ataudalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak sehat, beriman, berakhlakmulia”. Kompetensi itu dirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaranberbasis penemuan (discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuktugas (project based learning), dan penyelesaian masalah (problem solvingbased learning) yang mencakup proses mengamati, menanya, mengumpulkanminformasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.Kurikulum 2013 sudah mengeluarkan buku revisian terbaru pada tahun2016, sekolah sudah mengupgrade kurikulum sesuai dengan pembaruantersebut. Perbedaan antara kurikulum yang lama dan yang baru adalah materimatematika dan agama sudah tidak dimasukan dalam tema maupun subtemapembelajara, sehingga untuk materi matematika dan agama harus dilakukansecara terpisah. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis mengangkattentang “skala pada denah dan peta” yang akan digunakan dalam mengukur

21keberhasilan antara metode kerja kelompok dan metode pemberian tugas secaraindividu.4. Pengertian Hasil Belajar Matematikaa. Pengertian Hasil BelajarHasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelahmenerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004: 22). Sedangkan menurutHorwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajarmengajar : (1). keterampilan dan kebiasaan, (2). pengetahuan dan pengarahan,(3). sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004: 22).Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalahkemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa inggadapatmengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.Menurut Abdurrahman (dalam Haris 2008) “menyatakan bahwa hasilbelajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatanbelajar”. Belajar itu sendiri merupakan proses dari seseorang yang berusahauntuk memperoleh suatu bentuk perubahan yang relatif menetap, dalam kegiatanpembelajaran atau kegiatan instruksional biasanya guru menetapkan tujuanbelajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapaitujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.Berdasarkan sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baiktujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil

22belajar dari Bloom (dalam Sudijono, 2008) yang secara garis besar dibagimenjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enamaspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempataspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaandengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban ataureaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaandengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspekranah psikomotoris, yakni: gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,kemampuan preseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilankompleks, serta gerakan ekspresif dan interpretatif.Menurut Davis (dalam Abdullah, 2007) “menyatakan dalam setiap prosesbelajar akan selalu terdapat hasil yang nyata yang dapat diukur”. Hasil nyata inidapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar siswa. Hasil belajar seringdigunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturanterhadap apa yang telah dicapai oleh siswa, misalnya nilai ulangan, nilai tugastugas baik secara kelompok maupun secara individu, pekerjaan rumah baiksecara kelompok maupun secara individu, tes lisan yang dilakukan selamapelajaran berlangsung, dan sebagainya.Berdasarkan uraian hasil belajar di atas, penelitian ini mengacu pada teorihasil belajar menurut Dimyati (2002), y

Kelompok diskusi merupakan kelompok . face to face. tanpa memperhatikan besarnya kelompok, pada umumnya problem yang dihadapi oleh semua kelompok adalah sama yakni semua kelompok memerlukan pemimpin, semua kelompok mengembangkan pola yang khas dalam berhubungan . Penggunaan metode kerja kelompok dalam menyelesaikan

Related Documents:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gaya Hidup 2.1.1.1 Definisi Gaya Hidup Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016:187) "A lifestyle is a person pattern of life as expressed in activities, interests, and opinions. It portrays the whole person interacting with his or her environment." .

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran SBDP . etika dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhada

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan Karakter 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimotologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlah (Agus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .