TINGKAT PENCEMARAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DI PERAIRAN .

3y ago
65 Views
2 Downloads
466.68 KB
8 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lilly Andre
Transcription

TINGKAT PENCEMARAN LIMBAH CAIR DOMESTIKDI PERAIRAN PESISIR KECAMATAN TANJUNGPINANG BARATKOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAUDOMESTIC WASTE WATER POLLUTION LEVELSIN COASTAL WATERS WEST DISTRICT TANJUNGPINANGCITY TANJUNGPINANG RIAU ISLANDS PROVINCEWINARNO¹, WINNY RETNA MELANI, M.Sc², T. SAID RAZA’I, MP³Programme Study Of Aquatic Resource ManagementMarine Science and Fisheries Faculty, Maritime Raja Ali Haji UniversityEmail : fikp@umrah.ac.idABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingakat Pencemaran limbah cair domestik di perairanpesisir Kecamatan Tanjungpinang Barat Kota Tanjungpinang, Adapun manfaat dari penelitianini di harapkan dapat dijadikan sebagai salah satu dasar untuk pengelolaan wilayah pesisirKecamatan Tanjungpinang Barat berwawasan lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa kandungn TSS di dalam perairan berkisar 1,04 mg/l – 1,37 mg/l Ph 8,91 mg/l – 9,27 mg/l,BOD5 8,33 mg/l – 10,17 mg/l lemak dan minyak 20,07 mg/l – 61,13 mg/l. Kondisi ini jikamengacu kepada baku mutu KEPMEN LH NO 122 TAHUN 2003 masih dalam kisaran toleransi(kondisi baik) kecuali derajat keasaman (pH) dan kandungan lemak dan minyak perairan di atasambang baku mutu, ini di duga karena pada daerah penelitian ini merupakan daerah reklamasidan daerah pemukiman masyarakat yang sudah pasti terdapat buangan limbah rumah tanggaberupa daging, minyak sisa masakan, cucian dapur, serta alat pemanggang dimana menyumbanglimbah domestik yang lebih tinggi.Keyword: Perairan pesisir, Pencemaran, Kecamatan Tanjungpinang BaratABSTRAKThis study aims to determine the Tertiary domestic wastewater pollution in the coastal waters ofWest Tanjungpinang Tanjungpinang District, The benefit of this study is expected to be used as abasis for the management of coastal district of West Tanjungpinang environmentally sound.

Results of this study indicate that kandungn TSS in the water ranged from 1.04 mg / l - 1.37 mg /l pH 8.91 mg / l - 9.27 mg / l, BOD5 of 8.33 mg / l - 10.17 mg / l fats and oils 20.07 mg / l 61.13 mg / l. This condition refers to the quality standard if KEPMEN LH NO 122 OF 2003 isstill in the range of tolerance (good condition) unless the degree of acidity (pH) and fat contentand oil waters above the threshold standards, this is thought to have on the study area is an areaof reclaimed and residential areas there are definitely people who have household waste such asmeat, leftover cooking oil, laundry kitchen and grill which accounts for the higher domesticwaste.Keyword: coastal waters, pollution, District of West TanjungpinangPENDAHULUANKota Tanjungpinang merupakanpusat Pemerintah Provinsi Kepulauan Riauyang terletak pada posisi 00.51-00.59Lintang Utara dan 104.023-104.034 BujurTimur dengan luas wilayah sebesar 239,50KM2 atau 23.950 Ha. Secara adminitrasikota Tanjungpinang terdiri dari 4kecamatan,yaitu:KecamatanTanjungpinang Barat 3.450 Ha, KecamatanTanjungpinang Kota 5.250 Ha, KecamatanBukit Bestari 6.900 Ha dan KecamatanTanjungpinang Timur 8.360 Ha.BerdasarkanlaporantahunanBadan Pusat Statistik (BPS) KotaTanjungpinang,menunjukanbahwaKecamatan Tanjungpinang Barat memilikitingkat kepadatan penduduk yang cukuptinggi bila dibandingkan dengan kecamatanyang ada di Sekitarnya, dimana dengan luaswilayah 34,5 KM2 terdapat 62.117 jiwadengan Tingkat Kepadatan penduduksebesar 1.800 Jiwa/KM2 yang tersebar diberbagai kelurahan. Walaupun jumlahpenduduk belum merata pada setiapkelurahan tetapi kepadatan penduduk didaerah pesisir cukup tinggi, untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Luas wilayah kecamatanKecamata Luas Penduduk KepadatanknBukitnn69,061.092885BestariTPI Timur 83,573.193877TPI Kota52,523.974457TPI Barat34,562.1171800Jumlah239, 220.376920Sumber : Dinas 5Kependudukan dan CatatanSipil Kota Tanjungpinang (2009)Tingginyaaktifitasdanpemanfaatan wilayah pesisir sebagai bentukPerkembanganpembangunankotaTanjungpinang sebagai ibu kota ProvinsiKepualauan Riau di khawatirkan akanmemberikan pengaruh pada lingkungansekitarnya. Perubahan lingkungan secaraperlahan akan memberikan efek secaralangsung maupun tidak langsung kepadabiota-biota perairan dan manusia sebagaipengkonsumsinya.Kondisi tersebut juga bisa terjadipada Kecamatan Tanjungpinang Barat yangmerupakan salah satu kecamatan yangmemiliki tingkat kepadatan penduduk yangcukup tinggi serta memiliki berbagai bentukusaha di daratan maupun lautannya.Menurut data dari Badan Pusat StatistikKota Tanjungpinang pada tahun 2009,Kecamatan Tanjungpinang Barat memiliki

usaha mikro kecil dan menengah berupamakanan dan non makanan sebanyak 625usaha, memiliki 12 penginapan berupa hotelberbintang 3, berbintang 1 dan penginapankelas melati dan memiliki 3 tempat wisatakuliner serta usaha kecil lainnya.Padatnya penduduk dan banyaknyaaktivitas atau kegiatan yang terjadi akanmenghasilkan limbah yang tidak sedikit,baik berupa limbah organik, anorganikmaupunfecalcoliform,sehinggamenyebabkan terjadinya penurunan kualitasperairan dari tahun ke tahun. Sehingga perludiketahui Tingkat pencemaran limbah cairdomestik untuk dasar dalam membuattindakkanpreventifuntukmenjagakelestarian biota-biota perairan.Dengan demikian tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahuiTingakat Pencemaran limbah cair domestikdiperairanpesisirKecamatanTanjungpinang Barat Kota Tanjungpinang.Adapun manfaat dari penelitian inidi harapkan dapat dijadikan sebagai salahsatu dasar untuk pengelolaan wilayah pesisirKecamata Tanjungpinang Barat berwawasanlingkunganMETODE PENELITIANWaktu dan TempatPenelitian dilaksanakan dari bulanJanuari 2013 sampai dengan bulan Agustus2013diperairanpesisirKecamatanTanjungpinang Barat provinsi KepulauanRiau.Alat dan BahanPenelitian ini akan menggunakanalat dan bahan sebagaimanadisajikanpada Tabel 2.Tabel 2 alat dan bahanNOAlat dan bahan1Kamera Digital2Alat Tulis3Multi parameter testing kit4Botol sampel5Formalin 4%6Secchi Disk7Turbidi Meter8Spektrofotometer9Kuisioner10 Kapal pompon / speed boadMetode yang digunakan dalampenelitian adalah metode penelitian surveyatau observasi lansung ke lapangan denganmenggabungkanpenelitian fisik danpenelitian sosial, dimana untuk data tianfisikterhadapparameter kimia, fisika dan biologi,sedangkan untuk data prilaku masyarakatmenggunakan penelitian sosial melaluikuisioner.Prosedur kerjaSampel diambil dilokasi titikpengambilan sampel dengan 2x ulanganwaktu pagi anatara pukul 6-8 dan sore antarapukul16-18.Adapuncarakerjapengambilan sampel air laut meliputi :1.Ambil sampel dengan menggunakanbotol Van Dorn. Adapun carapengambilannya menurut Hariyadi etal (1992) sebagai berikut : Van Dorn dalam posisi terbukadimasukkan tegak lurus kedalam perairan sampai kekedalaman yang dikehendaki Kemudian dengan meluncurkanpemberat, maka kedua tutupkaret di kedua ujung tabungakan menutup tabung Van Dorn Air contoh dalam tabung siapdiangkat ke permukaan.

2.3.4.Pengeluaran air dalam tabungdilakukan dengan membukapenjepitpadaselangpengeluaran pada bagian bawahdan selang pengudaraan dibagian atas.Lalu air dimasukkan kedalam botolsampel.Kemudian dilakukan pengawetansampel air, dengan cara memberikanpenambahan formalin 4%Setelah itu sampel dimasukan kedalamice box. Kemudian dibawa kelaboratrium.Pengambilan kuisionerTeknik Penetapan sampel kuisionerdi lakukan dengan metoda Simple Randomterbilang 30 kepala keluarga yang di anggapmampu memberikan jawaban keterwakilandari jumlah penduduk. Cara pengambilansampel ini, dengan memilih sub grup daripopulasi sedemikian rupa sehingga sampelyang di pilih mempunyai sifat yang sesuaidengan sifat-sifat populasi.Metode AnalisaData yang diperoleh dari hasilpemeriksaan laboratrium disajikan dalambentuk tabel distribusi dan pembahasannyadilakukan secara deskriptif Kemudian hasilanalisisnya dibandingkan dengan baku mutuberdasarkan keputusan menteri Negaralingkungan hidup No. 112 Tahun 2003tentang baku mutu air laut selanjutnya datadidukung dengan menunjukan hasil dariquizsioner kemudian data penelitiandianalisis secara deskriptif.HASIL DAN PEMBAHASANHasilpengukuranterhadapparameter fisika-kimia perairan yang diukurdari 4 Stasiun 12 Titik yang menjadiparameter utama dalam penelitian ini dapatdilihat pada gambar 180TSS60pH4020BOD50Stasiun1Stasiun3Lemak danMinyakGambar 1Grafik Pengukuran ParameterUtamaBerdasarkan gambar 1 dapatdiketahui bahwa kandungn TSS di dalamperairan berkisar 1,04 mg/l – 1,37 mg/l Ph8,91 mg/l – 9,27 mg/l, BOD5 8,33 mg/l –10,17 mg/l lemak dan minyak 20,07 mg/l –61,13 mg/l. Kondisi ini jika mengacu kepadabaku mutu KEPMEN LH NO 122 TAHUN2003 masih dalam kisaran toleransi (kondisibaik) kecuali derajat keasaman (pH) dankandungan lemak dan minyak perairan diatas ambang baku mutu, ini di duga karenapada daerah penelitian ini merupakan daerahreklamasidandaerahpemukimanmasyarakat yang sudah pasti terdapatbuangan limbah rumah tangga berupadaging, minyak sisa masakan, cucian dapur,serta alat pemanggang dimana menyumbanglimbah domestik yang lebih tinggi.Total Suspended Solid (TSS)/TotalPadatan TersuspensiTSSmerupakansalahsatuparameter yang dapat menghambat penetrasicahaya dimana mampu menurunkanaktivitas fotosintesis. Menurut Erlina et al(2011) bahwa kadar tertentu padatantersuspensi akan dapat menghambatpenetrasi cahaya ke dalam perairan yangberakibat terhadap menurunnya aktivitasfotosistensis. Hasil penelitian diperoleh nilaiTSS berkisar 1,04 – 1,37 mg/l. Untuk lebihjelasnya dapat di lihat pada gambar 2

kepentingan perikanan, karena menurutEfendi (2003) kategori TSS 5 tidakberpengaruh bagi kehidupan perikanan.TSS1.510.50pHTSSGambar 2 Perbedaan nilai TSS pada SetiapStasiun Pengamatan.Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui kandungan TSS pada perairan,dimana pada stasiun 2 kandungan TSS 1,37mg/l sedangakan pada stasiun lainya hanyamencapai 1,14 mg/l hal ini di duga daerahtersebut merupakan daerah pemukimanpadat penduduk sehingga kontribusi limbahdomestik dari aktifitas masyarakat menjaditinggi seperti limbah cucian pakaian,pembuangan tinja, serta kondisi daerah yangmasih berbatasan dengan daratan yang tidakmenuntut kemungkinan pengikisan tanahpada badan air. Kondisi ini sesuai yang dikemukakan Efendi (2003) bahwa Padatantersuspensi total (Total Suspended Solidatau TSS) adalah bahan-bahan tersuspensiyang terdiri atas lumpur dan pasir halus sertajasad-jasad renik yang terutama disebabkanoleh kikisan tanah atau erosi tanah yangterbawa ke perairan.Akan tetapi mengacu kepadastandar baku mutu KEPMEN LH NO. 112TAHUN 2003 kondisi perairan ini msihdikatakan baik, meskipun secara fisik dankasat mata kondisi perairan tersebut sudahtidak layak. Hal ini sesuai dengan hasilkuisioner terhadap responden masyarakatmengatakan kondisi perairan sudah tidaklayak (kotor), dimana 83,3 % mengatakankotor, 6,6 % mengatakan bersih dan 10%mengatakan tercemar.Dengan kisaran nilai TSS 1,04 –1,37 mg/l masih tidak berpengaruh bagipH merupakan derajat keasamanyang memiliki arti penting untukmenentukan nilai guna bagi perikanan. pHair bervariasi tergantung beberapa faktorseperti suhu, alkalinitas, Do, dan kandungananion serta kation. Hal ini juga diungkapkanoleh Pescod (1973) menyatakan bahwatoleransi jasad perairan terhadap pH airbervariasi tergantung beberapa faktor antaralain suhu, kandungan oksigen terlarut,alkalinitas dan adanya berbagai anion dankation.Dari hasil penelitian diperoleh nilaipH berkisar 8,91 – 9,27. Berdasarkan nilaitersebut pH pada lokasi pengamatan lebihbersifat alkalis. Untuk parameter pH ini,nilai tersebut diatas baku mutu perairan,.Karena menurut Efendi (2003) bahwa Airnormal yang memenuhi syarat untuk suatukehidupan mempunyai pH berkisar antara6,5 – 7,5. Untuk lebih jelas nilai pH antarstasiun dapat dilihat pada Gambar 3.pH9.49.298.88.6pHGambar 3 Perbedaan nilai pHpada SetiapStasiun Pengamatan.Berdasarkan Gambar 3 dapatdilihat nilai pH tertinggi berada pada stasiun1 yang berada pada daerah reklamasi. Halini juga di dukung oleh intensitasmasyarakatdalamkeseharianya

menggunakan sabun mandi, shampoo,pewangi pakaian, deterjen, pemutih pakaianberlebihan sehingga mempengaruhi pHperairan.BOD5BOD merupakan oksigen yangdibutuhkanmikrobaaeraobuntukmengoksidasi bahan organik, sehinggamenunjukkanjumlahoksigenyangdikonsumsi untuk respirasi. Sesuai denganpendapat Davis and Cornwell (1991). BODmerupakan kadar bahan organik, yaitujumlah oksigen yang dibutuhkan olehmikroba aerob untuk mengoksidasi bahanorganik menjadi bahan karbondioksida danair . Sedangkan Boyd (1988) menyatakanbahwa BOD menunjukan jumlah oksigenyang di konsumsi oleh proses respirasimikroba aerob yang terdapat dalam botolBOD yang diinkubasi pada suhu 20ºCselama lima hari, dalam keadaan tanpacahaya.Kisaran BOD5 pada hasil penelitianyaitu 8,33 – 10,17 mg/l, dimanamasihdapat mendukung kehidupan biota laut,karena berdasarkanKepmenlh No.51Tahun 2003, baku mutu untuk BOD5maksimal 20 mg/l.BOD520100BOD5Gambar 4 Perbedaan Nilai BOD5 padaSetiap Stasiun Pengamatan.Pada Gambar 4 dapat dilihat nilaiBOD5 tertinggi berada padaStasiun 2dimana bernilai 10,17 mg/l. Hal ini didugakarena pada stasiun itu banyak mengandungbahan organik, karena pada stasiun 2 ituberada pada daerah permukiman yangmengandungbahanorganikdaripembuangan limbah domestik masyarakatsekitar, hal ini sesuai dengan hasil kuisionermasyarakat pemukiman dalam prosespembuangan tinja tanpa melalui daur ulangatau spitenk melainkan langsung di buangkeperairan. Dimana penduduk masyarakatpesisir hanya 6,6 % yang rumahnyamemiliki WC dengan septinktank, 16,6 %WC dirumah lalu lalu dialirkan kesungaiatau pantai dan sebanyak 76,6 % maryarakatpesisir hanya memiliki WC “cemplungan’.Hal ini didukung oleh pendapat Efendi(2003) bahwa Limbah cair yang dihasilkanoleh rumah tangga banyak mengandungbahan organik yang dicirikan dengantingginya nilai BOD pada air yang tercemarilimbah ini.Lemak dan MinyakLemak dan minyak merupakansalah satu limbah cair domestik yang umumterdapat dari hasil pembungan dari sampahrumah tangga masyarakat. Limbah cairdomestik pada umum menghasilkansenyawa organik. Menurut Fakhrizal (2000)Limbah cair domestik ini at, lemak dan asam nukleatDari hasil penelitian kisaran nilailemak dan minyak yaitu 20,07 – 61,13 mg/l.Dengan kisaran nilai lemak dan minyakseperti itu, lokasi penelitian telah mengalamipencemaran, dimana jika dibandingkandengan baku mutu air laut untuk biota lautberdasarkan Kepmenlh No. 112 Tahun 2003jauh diatas ambang baku mutu yaitu sebesar10 mg/l. Untuk melihat nilai lemak danminyak pada lokasi penelitian dapat dilihatpada Gambar 5.Pada Gambar 5 menjelaskan bahwanilai lemak dan minyak yang tertinggiterdapat pada Stasiun 1 sedangkan tertinggi

ke dua berada padaStasiun 2, dimanamasing-masing bernilai 61,13 mg/l dan51,60 mg/l.Lemak & Minyak100500Lemak &MinyakGambar 5 Perbedaan Nilai Lemak &Minyak pada Setiap Stasiun.Tingginya nilai lemak dan minyakpada satsiun 1 dan 2 diduga karena padadaerah tersebut merupakan daerah reklamasidandaerahpemukiman,dimanamenyumbang limbah domestik yang lebihtinggi dibandingkan dengan stasiun lainnya.Pada daerah reklamasi tersebut didugaterjadi pencucian alat berat, adanya daerahperkantoran, tempat rekreasi masyarakatyang dapat menyumbang kandungan lemakdan minyak di dalam perairan, selain itupada daerah tersebut juga terdapat restaurantyang juga menyumbang bertambahnyalemak dan minyak diperairan dengandibuangnya sisa-sisa masakan, sedangkanstasiun 2 merupakan daerah permukimanmasyarakat yang sudah pasti terdapatbuangan limbah rumah tangga berupadaging, minyak sisa masakan, cucian dapur,serta alat pemanggang. Hal tersebutdidukung oleh pendapat Hendrawan (2008)yang menyatakan bahwa Sumber minyakdan lemak di perairan diduga berasal darikegiatan rumah tangga, bengkel, restaurantyang bersumber dari kegiatan domestikrumah tangga, kantor, hotel, restaurant,tempat hiburan, pertokoan dan rumah sakit.KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian kondisiperairan pesisir Tanjungpinang Barat,Tingakat pencemaran perairan pesisirKecamatanTanjungpinangBaratberdasarkan Baku Mutu limbah CairDomestik KEPMEN LH NO 112 TAHUN2003 nilai pH, BOD, TSS, Minyak danLemak meningkat, Hal ini diduga karenapada daerah tersebut banyak terdapat jasadjasad renik dari pembuangan limbah rumahtangga, serta daerah ini masih berbatasandengan daratan yang tidak menutupkemungkinan terjadi pengikisan oleh tanahyang terbawa ke badan air.SARANDiharapkan dengan hasil penelitianini, memberi inpirasi kepada masyarakatuntuk lebih menjaga kebersihan danlingkunganpesisirKecamatanTanjungpinang atpesisirkecamatanTanjungpinang barat pada umumnya tidakmempunyai spitank.UCAPAN TERIMAKASIH1. Ibu Winny Retna Melani, SP, M.Sc2. Bapak Tengku Said Raza’I, S.Pi, MP3. Ibu Diana Azizah, M.Si4. Bapak Andi Zulfikar, MP5. Bapak Dr.Ir. Bustami, M.Sc6. Ayah (alm) dan Ibunda tercinta yang tiadahenti-hentinyamendo’akananandahingga detik ini hingga dapat menempuhpendidikan yang layak.7. Istriku tercinta Marlinda,S.Pd.I yang slalumemberi motifasi baik moril maupunmateril.

8. Terkhusus buat Kakandaku Sunandar(alm) semoga allah swt menrima amalibadahnya amin.9. Buat sahabat, mas, mbak, kakak, adik ygslalu mendoakan.10. Rosnah,S.pi dan Tri Febrianto, S.Pi yangtelah banyak berkorban tenaga dan waktudalam penelitian ini.DAFTAR PUSTAKAHariyadi,. S., Suryadiputra, Widigdo, B.1992. Metoda Analisa Kualitas Air.Laboratrium Limnologi. ITB Press. BogorEffendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air BagiPengelolaan Sumberdaya dan LingkunganPerairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.258 p.Keputusan Mentri Lingkungan HidupNomor 112 Tahun 2003 Tentang Baku MutuLimbah Cair DomestikDinas Kelautan Dan Perikanan. 2007.LaporanAkhirStudiKelayakanPemanfaatan Bekas Galian Pasir UntukUsaha Budidaya Air Tawar. KabupatenBintanhttp://www.kepriprov.go.id dan ot.com/2010/04/fisika-perairan.html

padat penduduk sehingga kontribusi limbah domestik dari aktifitas masyarakat menjadi tinggi seperti limbah cucian pakaian, pembuangan tinja, serta kondisi daerah yang masih berbatasan dengan daratan yang tidak menuntut kemungkinan pengikisan tanah pada badan air. Kondisi ini sesuai yang di kemukakan Efendi (2003) bahwa Padatan

Related Documents:

2.2 Limbah Cair Domestik (Air Limbah) 14 2.2.1 Pengelolaan Air Limbah 16 . Prediksi Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010 dan Proyeksinya s.d 2020 37 . Adapun kontribusi limbah padat domestik atau sampah adalah sebesar 0,022 Gigaton CO 2(eq), limbah

a. Limbah Cair 1) Pengertian Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah cair rumah sakit adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan meng

Pencemaran Lingkungan di Kota Surabaya akan terus meningkat seiring dengan perkembangan penduduk dan keterbatasan sarana sanitasi yang kurang baik. Penurunan Kualitas air yang disebabkan oleh limbah domestik memberikan kontribusi pencemaran sebesar 60% dan limbah industri sebesar 40% [1]. . limbah grey water dari total air limbah domestik.

Limbah Rumah Sakit digolongkan menjadi 2 : 1. Limbah Klinis Limbah yang berasal dari pelayanan medis (Ruang Tindakan, Lab, Dsb) 2. Limbah Non Klinis Limbah Berasal dari kegiatan non medis (Dapur, perkantoran dsb) Limbah cair rumah sakit sumbernya antara lain -

Jenis limbah kelapa sawit pada generasi pertama adalah berupa limbah padat, terdiri dari tandan kosong, pelepah, cangkang dan lain-lain. Sedangkan limbah cair terjadi pada in house keeping pada pengolahan CPO (Crude Palm Oil). Limbah yang terjadi pada generasi pertama baik itu limbah padat atau cair setelah diproses menjadi suatu

Pengolahan limbah cair 4.1. Pengolahan limbah menurut tingkatannya 4.2. Pengolahan limbah menurut karakteristiknya MODUL 2 . 22 Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012 Koagulan (bahan penggumpar), yaitu bahan kimia yang ditambahkan dalam air limbah sehingga partikel-partikel halus dalam air limbah saling mengikat .

KAJIAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PERUMAHAN PANTAI IMPIAN . Kecamatan Tanjungpinang Barat memiliki jumlah penduduk tertinggi diantara . d. Menghitung kontribusi beban pencemaran limbah domestik yang berasal dari perumahan pantai impian pada badan air .

The Project Gutenberg EBook of First Course in the Theory of Equations, by Leonard Eugene Dickson This eBook is for the use of anyone anywhere at no cost and with almost no restrictions whatsoever. You may copy it, give it away or re-use it under the terms of the Project Gutenberg License included with this eBook or online at www.gutenberg.org Title: First Course in the Theory of Equations .