BAB I PENDAHULUAN A. Potensi Unggulan & Identifikasi Makalah

3y ago
25 Views
2 Downloads
546.58 KB
29 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Warren Adams
Transcription

BAB IPENDAHULUANA.Potensi Unggulan & Identifikasi MakalahDalam pembangunan pedesaan, perencanaan ekonomi dan sosial adalah prasyarat.Suatudesa dianalisis sebagai suatu sistem ekonomi dan sosial terbuka yang berhubungan dengan desadesa lain melalui arus perpindahan faktor produksi, pertukaran komoditas dan informasi sertamobilitas penduduk.Merupakan persoalan yang penting pula yaitu bagaimana mengukurpeningkatan dalam kegiatan ekonomi dan sosial, peningkatan produksi, sumber dayapembangunan, pendapatan perkapita, perbaikan sistem transportasi. Beberapa indikator dalampembangunan ekonomi pedesaan dapat dikemukakan sebagai berikut: Pendapatan Desa PerKapita, Ketimpangan Pendapatan, Perubahan Struktur Perekonomian, Pertumbuhan KesempatanKerja, Tingkat Ketersediaan dan Penyebaran Kemudahan.Kabupaten Gorontalo Utara yang dibentuk berdasaran Undang – undang Nomor 11Tahun 2007 merupakan suatu daerah otonomi di wilayah Provinsi Gorontalo Secara administratifterdiri dari 11 Kecamatan dan 123 Desa, batas – batas wilayah terdiri dari :Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo danKabupaten Bolmong Utara Provinsi Sulawesi Utara.Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo dan KabupatenBuol Provinsi Sulteng.Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo ProvinsiGorontalo, danSebelah Utara berbatasan dengan Laut SulawesiLuas wilayah Kabupaten Gorontalo Utara Sebesar 1.676,15 M2 atau 12,94 % luasProvinsi Gorontalo. Khusus untuk kecamatan Anggrek memiliki luas 31.200 Ha atau 19,74 %dari luas Kabupaten Gorontalo Utara. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagaipetani dan nelayan.Berbagai komoditaspun banyak dihasilkan oleh daerah tersebut baikpertanian, perkebunan dan perikanan. Di samping itu daerah tersebut banyak tumbuh industrikarena dekat dengan bahan baku dan pelabuhan barang. Adapun keberadaan nelayan diKecamatan Anggrek dapat digambarkan sebagai berikut:1

Gambar 1.1. Pekerjaan NelayanNelayan penuhNelayan sambilan20%80%Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Gorontalo UtaraBerdasarkan gambar 1 di atas, dapat diinformasikan bahwa masyarakat nelayan sebesar20 persen bekerja penuh sebagai nelayan dan 80 persen sebagai nelayan sambilan. Hal inidiakibatkan oleh keterbatasan alat tangkap dan pengetahuan tentang perikanan.Para nelayan yangbekerja penuh ini perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak untuk meningkatkantingkat produktivitas mereka dalam meningkatkan pendapatan. Secara umum pendapatan utamamasyarakat Kecamatan Anggrek adalah sebagai berikut:Gambar 1.2. Sumber Pendapatan Utama Masyarakat Kecamatan Anggrek86000020GuruPensiunWarisanBantuan Jasa7Pegawai 2Bekerja di 2Produksi/P Sumber: Olahan Hasil Riset Dinas Perikanan dan KelautanKab. Gorontalo Utara, 2010Berdasarkan Gambar 2 di atas, bahwa sebagian besar masyarakat mendapatkan sumberpendapatan utama dari nelayan yakni sekitar 86 persen. Lebih lanjut dalam penelitian tersebutmenyebutkan bahwa dari rata-rata rumah tangga terdiri dari 4 orang dengan pendapatan per RTper bulan Rp. 777.750,- dan pendapatan perkapita masyarakat per tahun : Rp. 2.333.250,-.Jumlah ini sangat rendah jika dibandingkan dengan tingkat inflasi Provinsi Gorontalo.Hal iniperlu menjadi perhatian guna meningkatkan pendapatan nelayan.Salah satu desa yang sangat potensial dalam menghasilkan komoditas ikan adalah DesaTutuwoto Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Nelayan di desa tersebut sebagian2

besar adalah nelayan tangkap, sebagian budidaya dan pengolahan hasil perikanan.Alat tangkapyang digunakan oleh sebagian masyarakat adalah perangkap Ikan (Bubu).Bubu ini adalah sistempenangkapan ikan yang tergolong tradisional, namun sangat efektif untuk menghasilkankuantitas ikan yang memadai. Jika diperhatikan lebih seksana usaha perangkap ikan ini memilikibeberapa masalah sebagai berikut:-Keterbatasan bahan baku pembuatan perangkap; kondisi ini sangat sulit untuk diatasi karenamembutuhkan kualitas bahan baku yang sama dengan tanaman mangrov.-Keterbatasan modal kerja; karena harga pokok produksi relatif tinggi, maka dibutuhkanketersediaan modal kerja yang cukup seperti: pembelian patok kayu, jaring, perahu kontrol.-Iklim atau cuaca yang tidak menentu.-Lingkungan dan sumber penghidupan ekosistem laut yang sering terganggu oleh ulahmasyarakat sekitar, diantaranya pengeboman ikan, penggunaan bahan kimia, masuknyakapal-kapal besar penangkap ikan, dan lain-lain.-Penanganan penangkapan ikan lewat perangkap ikan (bubu) belum dikelola secaraprofesional.-Jalur distribusi belum tertata dengan baik.B.Usulan Penyelesaian MasalahDari permasalahan yang tertera dalam latar belakang, maka perlu mendapatkan solusiuntuk diperbaiki melalui pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.Pemberdayaanmasyarakat ini diarahkan untuk meningkatkan produktivitas nelayan dalam meningkatkanpendapatan mereka. Cara pemberdayaan berkelanjutan tersebut dapat dilakukan melalui:-Melakukan pendataan nelayan tangkap yang menggunakan perangkap ikan (bubu) danidentifikasi potensi perikaan di sekitar desa Tutuwoto.-Penguatan sistem penangkapan dan penataan lingkungan untuk meningkatkan produksi ikandi desa Tutuwoto Kecamatan Anggrek.-Membangun akses modal melalui lembaga-lembaga keuangan yang ada di ProvinsiGorontalo.-Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan terkait manajemen produksi, manajemenpemasaran, manajemen organisasi dan SDM, manajemen keuangan.3

C.Teknologi/Metode Yang Digunakan Untuk Mengatasi MasalahDalam mewujudkan hal tersebut, teknologi/ metode yang ditawarkan adalah denganpenerapan sistem penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Metode ini akan mengedepankanpenggunaan alat dan bahan baku yang tidak merusak lingkungan. Lingkungan yang baik akanmerangsang ikan untuk menetap dan berkembang di wilayah tersebut. Ini membutuhkanketerlibatan stakeholder dalam menjaga kelangsungan ketersediaan ikan di daerah tersebut.Kolaborasi pihak pemerintah dan swasta serta masyarakat akan sangat dibutuhkan untukkesuksesan program tersebut. Pemerintah akan melahirkan kebijakan berupa legalitas formalyang berpihak kepada nelayan dan akses skim kredit lunak. Untuk swasta diharapkan akanterbangun mekanisme pengelolaan yang efektif dan efisien sampai pada konsumen akhir.Dukungan masyarakat menjadi hal yang terpenting pula dalam menjaga lingkungan danekosistem laut yang stabil. Peran mahasiswa peserta Kuliah Kerja Sibermas (KKS) UniversitasNegeri Gorontalo akan menjadi motivator dan fasilitator antara nelayan dan stakeholder.Lembaga mitra yang nantinya akan mendukung program ini adalah Konsorsium MitraBahari (KMB) Provinsi Gorontalo. Lembaga ini terbentuk sejak tahun 2008, yang selama inibertugas sebagai mitra pemerintah dan akademisi untuk: mlakukan koordinasi atas berbagaiprogram perikanan dan kelautan, melakukan riset terkait kegiatan perikanan dan kelautan,menyelenggarakan pertemuan (seminar, lokakarya, pertemuan resmi lainnya), dan meberikanrekomendasi dalam pengembangan program perikanan dan kelautan kepada pihak pemerintah.Konsorsium Mitra Bahari diketuai oleh Dr. Hafids Olii, S.Pi., M.Pi., dan berdomisili di KotaGorontalo.D.Profil Kelompik Sasaran & Potensi/PermasalahanKelompok sasaran dalam kegiatan KKS pengabdian ini adalah masing-masing 3 (Tiga)kelompok sasaran di desa Tutuwoto Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara yangmemiliki permasalahan yang sama yaitu kurangnya tenaga yang terampil dalam hal pembuatanperangkap ikan bubu, serta kurangnya pengetahuan kelompok terhadap cara dan metodemelakukan dan menurunkan perangkap ikan kedalam laut, serta kurangnya pemahamanmasyarakat kelompok nelayan tersebut terhadap keunggulan dan manfaat dari perangkap ikanbubuAdapun kelompok sasaran adalah nelayan tangkap yang menggunakan perangkap ikan(bubu) di Desa Tutuwoto Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara, yang selama4

menghadapi beberapa masalah diberbagai aspek diantaranya: (1) Aspek modal dan pengelolaankeuangan; (2) Aspek manajemen dan pengelolaan sumber daya manusia; (3) Aspek Hukum; (4)Aspek produksi dan pemasaran; (5) Aspek lingkungan dan potensi kelautan. Seluruh aspek inidiharapkan akan teratasi melalui program pendampingan yang nantinya juga akan meningkatkanpendapatan nelayan di Desa Tutuwoto Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara.5

BAB IITARGET DAN LUARANTarget dan luaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan KKS Pengabdian ini meliputi:2.1. Peningkatan kualitas produksi Ikan Melalui Perangkap Ikan (Bubu)Pada umumnya masyarakat nelayan perangkap ikan (Bubu) dalam memperoleh hasiltangkapannnya masih dalam kapasitas kecil dan menggunakan metode tradisional sehinggabelum memenuhi peningkatan pendapatan masyarakat nelayan di Desa Tutuwoto tersebut.Dengan pelaksanaan KKS Pengabdian ini diharapkan akan memberdayakan masyarakat nelayanperangkap ikan (Bubu), sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di desa tersebut.2.2. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat perangkap ikan (bubu)Luaran lain yang diharapkan dari kegiatan KKS Pengabdian ini adalah meningkatnyapengetahuan dan ketrampilan nelayan dalam membuat perangkap ikan (bubu) dalam halpenggunaan teknologi yanglebih baik.2.3. Peningkatan swadaya masyarakatDengan adanya peran anggota keluarga dalam kegiatan pembuatan perangkap ikan (bubu)diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat agar semakin banyak masyarakat tertarikuntuk mengembangkan pembuatan perangkap ikan (bubu). Dengan terlibatnya anggotamasyarakat lain dalam pembuatan perangkap ikan (bubu) ini juga diharapkan akan mengurangitingkat pengangguran.2.4. Peningkatan pendapatan nelayan perangkap ikan (bubu)Dengan meningkatnya masyarakat nelayan membuat perangkap ikan (bubu) diharapkan akanmampu meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan perangkap ikan (bubu) sehinggaberdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.6

BAB IIIMETODE PELAKSANAAN3.1 PERSIAPAN DAN PEMBEKALANPersiapan dan Pembekalan dilakukan oleh mahasiswa, dosen dan kelompok sasaran.3.1.1. Persiapan dan pembekalan oleh mahasiswa meliput :Persiapan administrasiPelaksanaan kegiatan KKS Pengabdian ini dimulai dari pemrograman mata kuliah KKSpada KRS Online. Persyaratan lengkap bagi mahasiswa yang akan terlibat dalampelaksanaan KKS Pengabdian sebagai berikut :a. Calon peserta telah menyelesaikan 115 SKS, baik kependidikan maupunnonkependidikan yang telah diatur secara otomatis melalui pengaturan pengambilanmatakuliah KKS di Sistem Informasi Akademik UNGb. Calon peserta harus memprogram KKS melalui KRS pada tahun berjalan.c. Mekanisme pendaftaran peserta KKS pengabdian dengan alur sebagai berikut : Mahasiswa wajib memprogramkan dan menginput mata kuliah KKS secaraonline. Biodata mahasiswa diprint-out, kemudian dimasukkan ke LPM (denganmelengkapi berkas pada poin dibawah ini) untuk di validasi. Setelah dinyatakan valid, mahasiswa diberi pengantar untuk membayar biayapendaftaran KKS pengabdian di Bank. Bukti (slip) asli pembayaran pendaftaran KKS dimasukkan ke LPM. Pada saat pendaftaran calon peserta melengkapi berkas sebagai berikut :1) Transkrip nilai dari Jurusan/Program Studi Diketahui Pembantu Dekan I2) Surat keterangan berbadan sehat dari dokter3) Memasukkan pas photo warna 3x4 cm (1 lembar) dan 2x3 cm (1 lembar) . Membayar biaya pendaftaran Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) kerekening Rektor UNG melalui bank yang ditunjuk panitia atas nama RektorUniversitas Negeri Gorontalo.Persiapan Waktu7

Mengingat waktu pelaksanaan KKS Pengabdian ini dilaksanakan bersamaan dengankegiatan perkuliahan sedangkan jangka waktu pelaksanaan selama dua bulan makawaktu pelaksanaannya dilakukan pada hari jumat, sabtu dan minggu selama 4 mingguperbulan. Dengan demikian frekuensi kegiatan per bulan adalah 12 hari kegiatan yangdilaksanakan selama 2 bulanPersiapan pengetahuan dan ketrampilanMahasiswa yang dipilih untuk melaksanakan kegiatan ini sebaiknya berasal dari programstudi manajemen dan program studi perikanan dan kelautan, mengingat temakegiatannya yang membutuhkan keilmuan dari 2 program studi ini.Mahasiswa programstudi manajemen harus mempersiapkan pengtahuan khususnya di bidang manajemenpengolaan dan keuangan serta manajemen produksi.Dan mahasiswa Perikanan dankelautan harus mempersiapkan diri khususnya keilmuan dibidang Perikanan dankelautan.Persiapan sarana dan prasaranaBersama-sama dengan dosen pembimbing lapangan menyiapkan tempat untuk pelatihanmembuat perangkap ikan (bubu) yang baik.3.1.2. Persiapan oleh dosen pembimbing lapangan meliput :Persiapan administrasiProses Pelaksanaan kegiatan KKS Pengabdian ini dari sisi dosen pembimbing dimulaidari pengusulan proposal pengabdian secara online melalui website http://lpm.ung.ac.id.Usulan dari dosen ini akan diproses oleh bagian akademik fakultas dan selanjutnya akanmasuk ke tim LPM.Persiapan pengetahuan dan ketrampilanDosen pelaksana kegiatan KKS Pengabdian ini terdiri dari dosen Jurusan Manajemen danjurusan perikanan dan kelautan.Kolaborasi dua keilmuan ini yang dibutuhkan untukmelaksanakan pengabdian dengan tema tersebut diatas sehingga bisa mendapatkan hasilyang maksimal.Persiapan sarana dan prasaranaBersama-sama dengan mahasiswa peserta KKS menyiapkan tempat dan perangkat untukpelatihan pembuatan perangkap ikan (bubu).8

3.2. TAHAP KEGIATAN MAHASISWA DAN DOSEN PEMBIMBINGSesuai dengan rencana kegiatan dan persiapan yang telah dilakukan untuk pelaksanaankegiatan “alam Rangka Meningkatkan Pendapatan Masyarakat” sesuai pada tabel di bawah ini.NoNama PekerjaanProgram1.Pengurusan IzinPerizinan2.Persiapan3.Sosialisasi Program4.Pelaksanaan ProgramVolume(JKEM)2X8PembekalanBahan dan AlatPembagian TugasPerkenalanPembentukanKelompokPenentuan LokasiPenyuluhanDemonstrasiPelatihanEvaluasi30 X 830 X 430 X 430 X 430 X 430 X 430 X 1630 X 6430 X 6430 X 16KeteranganLokasi di UNGLokasi di DesaTutuwotoLokasi di DesaTutuwotoTotal jam kerja efektif adalah 148 Jam3.3. RENCANA KEBERLANJUTAN PROGRAMKeberlanjutan program ini direncanakan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatandengan mengacu pada tujuan dan luaran dari kegiatan ini. Rencana keberlanjutan programKKS Pengabdian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : Melakukan evaluasi kegiatan yang melibatkan dosen, mahasiswa dan masyarakat sasaranpengabdian Menyusun program lanjutan bersama masyarakat berdasarkan pada kegiatan yangbelum tuntas dan pengembangan kegiatan yang sudah selesai Rencana keberlanjutan diarahkan pada tujuan utama yaitu peningkatan pendapatanmasyarakat. Rencana keberlanjutan juga diusulkan melalui kegiatan yang serupa pada wilayah lainyang mempunyai potensi yang mirip dengan kelompok sasaran sebelumnya.9

BAB IVKELAYAKAN PERGURUAN TINGGIPada tahun 2012 LPM Universitas Negeri Gorontalo mendapatkan dana hibah untuk 1(satu) seri program KKN-PPM dalam tema Pengembangan Usaha Kerajinan Anyaman BerbasisEceng Gondok (Eichhorniacrassipes) Untuk Peningkatan Pendapatan Keluarga. Adapun hasilyang telah dicapai oleh satu seri program KKN-PPM pada tahun 2012 tersebut antara lain mperbaikanlingkungandenganmemanfaatkan tumbuhan eceng gondok yang selama ini menjadi penyebab dominan dalamkerusakan di danau Limboto, diperolehnya respons yang positif dari pihak lain yang terkaitterutama pemerintah daerah dan pihak swasta untuk lebih aktif dalam penyelamatan keberadaandanau Limboto serta adanya kenaikan yang signifikan oleh masyarakat yang tinggal di sekitarpesisir danau Limboto yang memanfaatkan eceng gondok sebagai bahan kerajinan dan usahakecil.Selain itu beberapa program lainnya yang telah diperoleh dalam bidang pengabdian padamasyarakat yang dikelola oleh LPM Universitas Negeri Gorontalo antara lain; pengabdianmasyarakat bagi dosen muda sumber dana PNBP sejumlah 50 judul, pengabdian masyarakat bagidosen sumber dana BOPTN sejumlah 10 judul, pengabdian masyarakat bagi dosen sumber danaDIKTI; Program IbM bagi dosen sejumlah 1 judul, Program KKN-PPM bagi dosen danmahasiswa sejumlah 2 judul, Program PM-PMP bagi dosen sejumlah 3 judul; Pengabdianmasyarakat berupa kegiatan kemah bakti oleh dosen dan mahasiswa di desa binaan IlutaKecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo, Program kerjasama pengabdian masyarakat denganinstansi terkait antara lain; Program Inkubator Bisnis, kegiatan pembinaan 30 UKM Tenantselama 8 bulan kerjasama dengan Dinas Koperindag Prov. Gorontalo dan LPM UNG denganpembiayaan dari kementerian Koperasi dan UMKM RI, Program BUMN Membangun Desayakni kegiatan pembinaan bagi cluster pengrajin gulaaren di desa binaan Mongiilo kerjasamaBRI dengan LPM UNG, Program Pemuda Sarjana penggerak pembangunan di pedesaan yaknikegiatan pendampingan terhadap pemuda sarjana yang ditempatkan di desa kerjasama antaradinas DIKPORA Prov. Gorontalo dan LPM UNG dibiayai oleh kemenpora RI, Programpeningkatan ketrampilan tenaga Instruktur dan Pendamping di LPM UNG berupa kegiatan TOTKewirausahaan bagi calon instruktur LPM UNG.10

BAB VHASIL YANG DICAPAIA.Gambaran Umum1.Profil Desa TutuwotoDesa Tutuwoto, semula merupakan salah satu dusun yang terletak di bagian Timur DesaTolongio. Sebagian besar penduduknya adalah petani tradisional dan nelayan. Wilayahnyasebagian besar adalah dataran tinggi dan lautan, penduduknya sekitar 400 lebih jiwa, sehinggatepat pada tanggal 18 Januari 2011 Dusun Tutuwoto diresmikan menjadi satu desa. NamaTutuwoto, diambil dari bahasa Gorontalo yang terdiri atas satu kata yaitu Towotuwoto yangartinya sudah diberi tanda. Desa Tutuwoto pertama kalinya dibuka oleh para pendatang yangberasal dari suku Minahasa, Sangir dan Gorontalo yang tujuannya adalah membuka lahanpertanian. Seiring perkembangan arus mobilisasi orang dan barang maka terjadilah prosespembauran dilingkungan masyarakat yang ada pada akhirnya membentuk suatu komunitas ataumasyarakat desa.Semasa masih dalam status sebagai salah satu dusun di Desa Tolongio berbagaipembagunan baik fisik maupun non fisik telah dikucurkan baik melalui sumber pendanaanAPBD Kabupaten Gorontalo Utara maupun yang bersumber dari APBN. Salah satu hasilpelaksanaan kegiatan pembagunan yang pernah ada di Desa Tutuwoto adalah pembagunan jalanakses pertanian dan jalan akses menuju laut.Kondisi geografis Desa Tutuwoto berjarak 12 KM dari Ilangata sebagai ibu kotaKecamatan Anggrek dab berjarak 4 KM dari Kwandang sebagai ibu Kota KabupatenGorontalo Utara. Dilihat dari posisi demografi maka disebelah utara berbatasan dengan LautSulawesi, disebelh Timur berbatasan dengan Ombulodata. Disebelah selatan dengan DesaMotilango, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Tolongio. Luas desa Tutuwoto adalah535.5 Ha² sedangkan dilihat dari sisi topografi maka 90% dari luas wilahnya terdiri atasdataran tinggi, lautan dan perbukitan.2.Visi dan Misi Desa TutuwotoVisi dan misi Desa Tutuwoto secara sistimatis menyatu dengan visi dan misi indukKabupaten Gorontalo Utara. Pengejewantahan visi dan misi tersebut dituangkan dalamvisi dan misi sebagai berikut:11

Visi“ Mewujudkan Desa Tutuwoto Sebagai Desa Mandiri, Demokratis, danPartisipatif, Melalui Pemerintahan yang Responsif dan Akuntabel”.Misi1.Misi Membagun Kemandirian DesaMisimembagun kemandirian ditempuh dengan mengoptimalkan segenappotensi sumber daya yang terdapat di desa, untuk digunakan secara optimalguna mendorong kesejatraan masyarakat. Untuk tujuan mencapai peningkatansecara cepat dalam nilai ekonomis akan diupayakan melalui peningkatanpendapatan perkapital, produksi dan produktivitas sector pertanian, perkebunandan kemudahan akses permodalan, kesempatan kerja dan peningkatankemampuan partisipatif masyarakat perdesaan.2.Misi Demokratis dan PartisipatifMisi demokratis pada dasarnya ditujukan untuk membuka seluas-luasnya aksesterhadap proses penyelenggaraan pemerintah desa kepada masyarakat, gunamerangsang lahirnya partisipasi dalam setiap mekanisme pengambilankeputusan strategis di desa.3.Misi Responsif dan AkuntabelMisi ini merupakan pengejewantahan terhadap nilai-nilai pada misi demokratisdan partisipatif. Misi ini menjadi bingkai

petani dan nelayan.Berbagai komoditaspun banyak dihasilkan oleh daerah tersebut baik pertanian, perkebunan dan perikanan. Di samping itu daerah tersebut banyak tumbuh industri karena dekat dengan bahan baku dan pelabuhan barang. Adapun keberadaan nelayan di Kecamatan Anggrek dapat digambarkan sebagai berikut:

Related Documents:

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tawakal dan yang seakar dengannya disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 70 kali dalam 31 surah, diantaranya surah Ali Imran (3) ayat 159 dan 173, an-Nisa (4) ayat 81, Hud (11) ayat 123, al-Furqan (25) ayat 58, dan . Bab pertama sebagai pendahuluan merupakan garis besar gambaran skripsi. Pada bab .

Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)" dengan membuat Bab I samapi Bab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.

BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Ruang lingkup dan batasan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka, Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka konseptual , serta hipotesis penelitian.