BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

3y ago
64 Views
3 Downloads
251.33 KB
18 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Shaun Edmunds
Transcription

BAB IILANDASAN TEORIA. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu pemimpindanpengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan,evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi, danpemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang ditetapkan(Panggabean, 2007:15)Manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi (Flippo, 1992:4).2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)Implementasi manajemen sumber daya manusia tergantung kepadafungsi operasional manajemen sumber daya manusia itu sendiri. MenurutHasibuan (2008:20-23), Fungsi operasional manajemen sumber dayamanusia, terdiri dari :a. Perencanaan (planning)b. Pengorganisasian (organization)c. Pengarahan (directing)

d. Pengendalian (controlling)e. Pengadaan (procurement)f. Pengembangan (development)g. Kompensasi (compensation)h. Pengintegrasian (integration)i. Pemeliharaan (maintenance)j. Kedisiplinan (discipline)k. Pemberhentian (separation)B. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)1. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan kerja menurut Mondy dan Noe (2005:360) adalahperlindungan karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaanyang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan merupakan aspekaspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. Kesehatan kerja adalahkebebasan dari kekerasan fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktordalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yangditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau gangguanfisik.

Mangkunegara (2002:163) berpendapat bahwa keselamatan dankesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjaminkeutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerjapada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayauntuk menuju masyarakat adil dan makmur.Sedangkan Mathis dan Jackson (2002:245) menyatakan bahwaKeselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraanfisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatanadalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosisecara umum.2. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerjaa. Program Keselamatan KerjaPengertian program keselamatan kerja menurut Mangkunegara(2000:161) Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang amanatau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin,pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempatkerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.Dari uraian tersebut diatas, maka pada dasarnya usaha untukmemberikan perlindungan keselamatan kerja pada karyawan dilakukan2 cara Soeprihanto (2002:48) yaitu:

1) Usaha preventif atau mencegahPreventif atau mencegah berarti mengendalikan ataumenghambat sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerjasehingga dapat mengurangi atau tidak menimbulkan bahaya bagipara karyawan. Langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan,yaitu :a) Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya)b) Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya)c) Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber bahaya.d) Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safetyhat and cap, gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).e) Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.f) Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.2) Usaha represif atau kuratifKegiatan yang bersifat kuratif berarti mengatasi kejadianatau kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yangterdapat di tempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadianlainnya sangat dirasakan arti pentingnya persiapan baik fisikmaupun mental para karyawan sebagai suatu kesatuan atau teamkerja sama dalam rangka mengatasi dan menghadapinya.

b. Program Kesehatan KerjaProgram kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yangbebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yangdisebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakanfaktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periodewaktu yang ditentukan, Lingkungan yang dapat membuat stress emosiatau gangguan fisik Mangkunegara (2000:161).Perlindungan tenaga kerja meliputi beberapa aspek dan salahsatunya yaitu perlindungan keselamatan, Perlindungan tersebutbermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannyasehari-hari untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Tenagakerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai soal disekitarnyadan pada dirinya yang dapat menimpa atau mengganggu dirinya sertapelaksanaan pekerjaannya.Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknyaterdiri dari salah satu atau keseluruhan elemen-elemen menurutRanupandojo dan Husnan (2002:263) berikut ini :1) Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterimabekerja.2) Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal)secara periodik.

3) Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawansecara periodik.4) Tersedianya peralatan dan staff media yang cukup.5) Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalahketegangan.6) Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan sanitasiyang baik.Selain melindungi karyawan dari kemungkinan terkena gaperlumemperhatikan kemungkinan-kemungkinan karyawan memperolehketegangan atau tekanan selama mereka bekerja. Stress yang dideritaoleh karyawan selama kerjanya, sumbernya bisa dikelompokkanmenjadi empat sebab: (1) Yang bersifat kimia, (2) Yang bersifat fisik,(3) Yang bersifat biologis, (4) Yang bersifat sosial.3. Alasan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan KerjaMenurut Sunyoto(2012:242) ada tigaalasan pentingnyakeselamatan dan kesehatan kerja:a. Berdasarkan ncegahankecelakaan atas dasar perikemanusiaan yang sesungguhnya. Merekamelakukan demikian untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit,

dan pekerja yang menderita luka serta keluarganya sering diberipenjelasan mengenai akibat kecelakaan.b. Berdasarkan undang-undangKarena pada saat ini di Amerika terdapat undang-undangfederal, undang-undang negara bagian dan undang-undang kota prajatentang keselamatan dan kesehatan kerja dan bagi mereka yangmelanggar dijatuhkan denda.c. EkonomisYaitu agar perusahaan menjadi sadar akan keselamatan kerjakarena biaya kecelakaan dapat berjumlah sangat besar bagi perusahaan.4. Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan KerjaDepartemen tenaga kerja Republik Indonesia mengharapkan bahwaupaya pencegahan kecelakaan adalah merupakan program terpadukoordinasi dari berbagai aktivitas, pengawasan yang terarah yangdidasarkan atas sikap, pengetahuan, dan kemampuan. Beberapa ahli telahmengembangkan teori pencegahan kecelakaan dikenal 5 tahapan ataupendekatan pokok menurut Komang dikutip oleh Sunyoto (2012:242):a. Organisasi keselamatan dan kesehatan kerjaPada era industrialisasi dengan kompleksitas permasalahan danpenerapan prinsip manajemen modern, masalah usaha pencegahan

kecelakaan tidak mungkin dilakukan oleh orang per orang atau secarapribadi, namun memerlukan banyak orang, berbagai jenjang dalamorganisasi yang memadai.b. Menemukan fakta dan masalahDalam kegiatan ini dapat dilaksanakan melalui survei, inspeksi,penelitian, investigasi, dan review of record.c. AnalisisTahap ini terjadi proses bagaimana fakta atau masalahditemukan dapat dicari solusinya. Fase ini, analisis harus dapat dikenaliberbagai hal antara lain: sebab utama masalah tersebut, tingkatkekerapannya, loksi, kaitannya dengan manusia maupun kondisi.Analisis ini bisa saja menghasilkan satu atau lebih alternatif pemecahan.d. Pemilihan atau penetapan alternatif (pemecahan)Dari berbagai alternatif pemecahan perlu diadakan seleksi nsisertadipertanggungjawabkan.e. PelaksanaJika sudah dipilih alternatif pemecahan maka harus diikutidengan tindakan dari keputusan penetapan tersebut. Dalam prosespelaksanaan dibuthkan adanya kegiatan pengawasan agar tidak terjadipenyimpangan.

5. Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan KerjaMenurut Mangkunegara (2002:165) bahwa tujuan dan manfaat darikeselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatankerja yang baik secara fisik, sosial, dan psikologis.b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknyaseselektif mungkin.c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizipegawai.e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan olehlingkungan atau kondisi kerja.g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.Tujuan dan manfaat dari keselamatan dan kesehatan kerja ini tidakdapat terwujud dan dirasakan manfaatnya, jika hanya bertopang padaperan tenaga kerja saja tetapi juga perlu peran dari pimpinan.6.Tanggung Jawab Umum terhadap Keselamatan dan Kesehatan kerjaMenurut Mathis and Jackson (2003:58) tanggung jawab umumperusahaan yang terdiri dari unit sumber daya manusia dan manajer dapatdilihat pada tabel berikut ini:

Tabel II.1Tanggung Jawab Umum Terhadap Keselamatan dan KesehatanKerjaHR UNITMANAGERS- Coordinates health and safety - Monitor health and safety ofprogramemployees daily- Developssystemsafetyreporting - Coach employees to be safetyconscious- Provides accident investigation - Investigate accidentsexprertise- Observe health and safety- Provides technical expertise on behavior of employeesaccident prevention- Monitor workplace for securityDevelopsrestricted–acces problemsprocedursandemployeeidentification systems- Communicate with employees toidentifypotentiallydifficult- Trains managers to recognized employeesand handle difficult employeesituations- Follow security procedures andrecommend changes as needed.Sumber: Mathis and Jackson, 2003Menurut Siagian (2002:141) ada 5 hal yang perlu diperhatikandalam melaksanakan Keselamatan dan kesehatan kerja, yaitu:a. Apa pun bentuknya berbagai ketentuan formal itu harus ditaati olehsemua organisasi.b. Mutlak perlunya pengecekan oleh instansi pemerintah yang secarafungsional bertanggung jawab untuk itu antara lain dengan inspeksiuntuk menjamin ditaatinya berbagai ketentuan lain dengan inspeksi

untuk menjamin ditaatinya berbagai ketentuan formal oleh semuaorganisasi.c. Pengenaan sanksi yang keras kepada organisasi yang melalaikankewajibannya menciptakan dan memelihara Keselamatan dan kesehatankerja.d. Memberikan kesempatan yang seluas mungkin kepada para karyawanuntuk berperan serta dalam menjamin keselamatan dalam semua prosespenciptaan dan pemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja dalamorganisasi.e. Melibatkan serikat pekerja dalam semua proses penciptaan danpemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja.Sistem imbalan yang efektif termasuk perlindungan karyawanditempatnya berkarya, kiranya jelas terlihat bukan imbalan dalambentuk uang saja hal yang sangat penting, tetapi perlindungan terhadapkaryawan juga tidak kalah pentingnya.C. Produktivitas Kerja1. Definisi Produktivitas atu.Sedangkan kerja berarti kegiatan melakukan sesuatu yang dilakukan untukmencari nafkah mata pencahrian (Poerwadarminta, 1984:70).

Produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan suatu kerjayang lebih banyak daripada ukuran biasa yang telah umum (The LiangGie, 1981:3)Pengertian produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mentalyang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan di hari lebih baikdari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari baik dari hari ini (Sinungan,1985 : 12). Secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antarahasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yangdiperlukan (input). Produktivitas mengandung pengertian perbandinganantara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu(Riyanto, 1986 : 22).Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitaskerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkandengan input yang digunakan, seorang karyawan dapt dikatakan produktifapabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkandalam waktu yang singkat atau tepat.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas KerjaUntuk mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahaan dalamproses produksi, selain bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada jugadidukung oleh faktor – faktor sebagai berikut (Ravianto, 1985 : 139) :

a. Pendidikanb. Keterampilanc. Sikap dan etika kerjad. Tingkat penghasilane. Jaminan sosialf. Tingkat sosial dan iklim kerjag. Motivasih. Gizi dan kesehatani. Hubungan individuj. Teknologik. Produksi.3. Pengukuran Produktivitas KerjaPengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisadan mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukantarget dan kegunaan, praktisnya sebagai standar dalam pembayaran upahkaryawan. Untuk mengukur suatu produktivitas dapat digunakan dua jenisukuran jam kerja manusia yakni jam-jam kerja yang harus dibayar danjam-jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja. Ada dua macamalat pengukuran produktivitas, yaitu (Ravianto, 1986 : 21) :a. Physical productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif sepertiukuran (size), panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya tenagakerja.

b. Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakannilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar dan seterusnya.D. Tinjauan PustakaTinjauan pustaka terhadap penelitian yang pernah dilakukan olehpeneliti terdahulu adalah :Penelitian yang dilakukan oleh Alifiyaumi (2007) dengan judul“Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) TerhadapProduktivitas Kerja (Studi pada karyawan bagian produksi PT. PerkebunanNusantara X (Persero) Pabrik Gula Gempolkerep Mojokerto)”. Hasilpenelitian menyimpulkan bahwa (1) Program keselamatan kerja di PT.Perekebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Gempolkerep Mojokerto,tergolong cukup baik dengan 32 responden atau 51,61% yang masuk dalamkualifikasi cukup baik. Hal ini terbukti bahwa terdapat pengaruh yangsignifikan antara sub variabel keselamatan kerja terhadap produktivitas kerjakaryawan; (2) Program kesehatan kerja di PT. Perkebunan X (Persero) PabrikGula Gempolkerep Mojokerto dikategorikan baik, terbukti dengan 34responden atau 54,84% yang masuk dalam kualifikasi cukup baik. Hal initerbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sub variabelkesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan; (3) Produktivitas kerjakaryawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula GempolkerepMojokerto dikategorikan cukup baik, terbukti 34 responden atau 54,84%menjawab bahwa produktivitas kerja sudah dilakukan dengan cukup baik oleh

perusahaan. Berdasarkan analisis regresi dibuktikan bahwa programkeselamatan dan kesehatan kerja mempengaruhi produktivitas kerja karyawanPT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Gempolkerep Mojokertoterbukti nilai F hitung 28,859 dengan taraf signifikasi 5% yang nilainyalebih besar daripada F tabel 4,98. Program kesehatan kerja lebihberpengaruh dengan hasil perhitungan lebih berpengaruh dengan hasilperhitungan 40,9% daripada program keselamatan dengan hasil 31%.E. Kerangka PikirDi dalam suatu perusahaan SDM/karyawan merupakan salah satufaktor penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Setiapkaryawan yang ada di dalam perusahaan masing-masing mempunyaikebutuhan yang berbeda-beda, terutama kebutuhan akan jaminan keselamatandan kesehatan kerja karyawan. Dari timbulnya kebutuhan tersebut mendorongkaryawan untuk lebih giat dan lebih baik lagi dalam melakukan pekerjaannya.Jika kebutuhan akan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yangdiberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh karyawan, maka dapatmengakibatkan menurunnya produktivitas kerja karyawan. erusahaan,makakebijaksanaan pemberian asuransi kecelakaan kerja yang diterapkan olehperusahaan harus sesuai dengan keinginan dan pemenuhan kebutuhankaryawan.

Gambar II.1Model PenelitianKeselamatan Kerja(X1)ProduktivitasKerja Karyawan(Y)Kesehatan Kerja(X2)F. Hipotesis PenelitianDalam suatu penelitian ilmiah, hipotesis merupakan dugaan sementarawaktu yang dianggap benar, agar dapat ditarik kesimpulan dari suatukonsekuensi yang logis dan kemudian diadakan pengujian tentang kebenarandari hasil penelitian.Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuanpenelitian ini, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Diduga keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadapproduktivitas kerja karyawan secara simultan pada PT. Paradise IslandFurniture.H2 : Diduga keselamatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerjakaryawan secara parsial pada PT. Paradise Island Furniture.H3 : Diduga kesehatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerjakaryawan secara parsial pada PT. Paradise Island Furniture.H4 : Diduga terdapat pengaruh dominan diantara variabel keselamatan dankesehatan kerja karyawan pada PT. Paradise Island Furniture.

BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) 1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan,

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori atau konsep-konsep yang digunakan sebagai kajian dan acuan bagi penulis 2.1.1. Pengertian Sistem Suatu sistem t

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Ramizes dalam bukunya Cultivating Peace, mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder.Friedman mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or individual who can affect or is affected by the achievment of the organi

BAB II . URAIAN TEORI . 1.1. Landasan Teori . Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari ha

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis