BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengalaman

3y ago
26 Views
2 Downloads
326.50 KB
16 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronan Garica
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Landasan Teori1.Pengalamana.Pengertian PengalamanPengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami(dijalani, dirasa, ditanggung) yang dapat diartikan sebagai suatumemori episodik, yang mampu menerima peristiwa yang terjadi padaseseorang dan hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan,pengalaman dapat dijadikan sumber pengetahuan (Kamus BesarBahasa Indonesia, 2005).b.Pengalaman keluarga merawat anak sakitKeluarga akan menghadapi tantangan dalam menerima danmenyesuaikan diri dengan anak-anak mereka seperti stress,perubahan pola hidup keluarga dan tekanan finansial. Selainberusaha untuk beradaptasi dengan kondisi anak, keluarga jugaberjuang untuk mampu menghadapi tekanan dalam menjalanipengobatan dan kebingungan dalam menghadapi masa depan untukanaknya (Walsh, 2008).Banyak stressor yang mempengaruhi peningkatan resikostress dan depresi pada keluarga dengan anak yang menderitapenyakit kronis. Adanya perasaan bingung karena ketidakpastiankondisi sakit dan hasil pengobatan, konflik sehari-hari denganperaturan medis, isolasi sosial, aturan-aturan yang membatasi, dantekanan financial adalah stressor yang selalu dijumpai (Aritonang,2008).9

10c.Pengalaman ibu merawat anak sakitKeluarga khususnya ibu akan menghadapi tantangan dalammenerima dan menyesuaikan diri dengan anak-anak mereka sepertistress tidak percaya, perubahan pola hidup ibu dan keluarganya dantekanan finansial. Selain beradaptasi dengan kondisi anak, ibu jugaberjuang untuk mampu menghadapi tekanan dalam menjalanipengobatan dan kebingungan dalam menghadapi masa depan untukanaknya (Maria et al., 2012).Hasil penelitian dari beberapa ibu umumnya perasaan sedihdialami oleh partisipan. Hal ini disebabkan adanya ketidak sesuaianantara harapan dan kenyataan yang dialami ibu dan keluarga karenapenyakit yang diderita anak mereka (Kozier et al., 2004).d.Pengalaman ibu merawat anak sakit leukemiaBeberapa orang tua akan merasa stres merawat anakmereka yang menderita leukemia. Mereka akan kesulitan untukmemahami perasaan dan kondisi yang dialami. Ketidaktahuan akankebutuhan dan perawatan finansial keluarga dan kehidupan sosialjuga mempengaruhi psikologis dan fisik orang tua khususnya ibudalam merawat anak dengan leukemia. Banyak hal yang harusdiketahui dalam mengenali dan memahami pengalaman yang dimilikiorang tua yang merawat anak dengan leukemia (Vera, 2008).Anak yang menderita leukemia sangat membutuhkanperhatian yang serius, komitmen dan perjuangan yang berat bagianggota keluarga untuk merawatnya. Tidak semua anggota keluargadapat menerima dan menyesuaikan diri dengan cepat. Keluargamerasa bersalah, marah, dan stress menghadapi kondisi tersebut.

11Oleh karena itu penyakit leukemia yang diderita anak juga memberidampak pada kehidupan keluarga dalam hal psikologis, ekonomi,emosi dan sosial sehingga membutuhkan penyesuaian (Cahyono,2012).2.Konsep Anaka.DefinisiAnak merupakan individu yang berada dalam satu keadaantumbuh kembang yang dimulai sejak lahir hingga remaja sehinggaanak merupakan salah satu sumber daya manusia yang berpotensisebagai penerus bangsa, oleh karena itu mereka memerlukankesehatan dan kesejahteraan (Indirati, 2011).Anak adalah seseorang yang berusia kurang dari 18 tahundalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baikkebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual (Hidayat, 2009).Berdasarkan Undang-undang RI nomor 23 tahun 2002menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang berusia dibawah 18tahun.b.Klasifikasi an dan perilaku anak kedalam berbagai tahap usia. Urutanperiode dan subperiode usia perkembangan anak menurut Wong,(2012) adalah sebagai berikut:1)Periode prenatal : konsepsi sampai lahir2)Masa bayi : dari lahir sampai 1 tahunMasa bayi merupakan masa perkembangan motorik, kognitif,dan sosial yang cepat.

123)Masa kanak-kanak awal : 1-6 tahunPada masa ini usia 1-3 tahun disebut todler dan usia 3-6 tahundisebut pra sekolah.4)Masa kanak-kanak pertengahan : 6-11 tahun atau 12 tahunMasa ini sering disebut dengan usia sekolah. Pada tahap initerjadi perkembangan fisik, mental dan sosial yang iketerampilan.5)Masa kanak-kanak akhir : 11-18 tahunMasa kanak-kanak akhir terbagi menjadi prapubertas (10-13tahun) dan remaja (13-18 tahun).c.Pertumbuhan dan perkembangan pada anakPertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah danukuran, sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahanyang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah pembelajaran. Jadi dapat dipahami bahwa pertumbuhan lebihmenekankan pada bertambahnya ukuran fisik seorang anak,sedangkan perkembangan lebih menitikberatkan pada psikis dankejiwaan anak (Whaley dan Wong, 2000)d.Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anakMenurut The Royal Children’s Hospital Melbourne (2012)menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangadalah:1)KeturunanTinggi dan berat badan orang tua memiliki pengaruh langsungpada pertumbuhan anak dan tinggi anak pada saat dewasa

rawatan pendek dapat disebabkan oleh penyakit ataustatus gizi yang buruk.2) nunjukan pola pertumbuhan yang berbeda pula. Etnis Afrikaanak rata-rata lebih tinggi dan memiliki berat badan yang lebih,anak di Asia dan China lebih pendek dan memiliki berat badanyang lebih ringan bila dibandingkan dengan anak dari negaralain.3)NutrisiNutrisi merupakan satu-satunya pengaruh yang paling pentingdalam pertumbuhan anak. Faktor-faktor yang ekurangan nutrisi akan mempengaruhi perkembangan padaimplantasi ovum hingga melahirkan. Masa pertumbuhan padaanak-anak membutuhkan energi, protein dan mikronutrein yangjika tidak tercukupi dapat menyebabkan terjadinya penyakit ataukekurangan gizi anak.4)Berat badan lahirBerat lahir adalah salah satu indikator pertumbuhan danperkembangan anak. Anak dengan berat badan lahir yangkurang dapat dikaitkan dengan peningkatan resiko penyakitjantung, penelitian mengungkapakan janin yang kurang gizidapat meningkatkan resiko kerentanan terjadinya penyakitdikemudian hari. Sedangkan berat badan lahir yang besar

14meningkatkan resiko obesitas dan diabetes pada anak. Anakyang lahir dengan berat badan lahir rendah memiliki angkakematian yang tinggi, seperti bayi dari ibu yang merokok atau ibudari latar belakang sosial ekonomi rendah.5)NeuroendokrinAnak memiliki beberapa hormon seperti hormon pertumbuhan,testosteron, estrogen, hormon tiroid, kortisol, insulin yangmempengaruhi berat lahir dan pertumbuhan anak.6)PenyakitPerubahan pertumbuhan dan perkembangan adalah salah satudari manifestasi klinis penyakit keturunan. Pertumbuhan yangterhambat pada anak dengan leukemia tidak mudah diketahuisecara dini apa penyebabnya. Sementara yang menjadi faktorrisiko dapat diketahui dari beberapa penelitian yang telahdilakukan diantaranya adalah penggunaan pestisida, medanlistrik, riwayat keguguran pada ibu, radiasi, bahan kimia(benzen), virus, kelainan genetik, ibu yang umurnya relatif tuasaat melahirkan, ibu yang merokok saat hamil, konsumsi alkoholsaat hamil, penggunaan marijuana saat hamil, medan magnet,pekerjaan orangtua, berat lahir, urutan lahir, radiasi prenatal danpostnatal, dan diet.7)LingkunganKeadaan lingkungan yang berada disekitar anak dapat menjadifaktor penentu keberhasilan tumbuh kembang anak, usia ibu,paritas, status sosial-ekonomi yang rendah dan zat-zatberbahaya yang sering kali terpapar pada anak seperti rokok dandebu.

15e.Dampak leukemia pada anakPasien yang mengalami penyakit kronis seperti leukemiaakan mengalami ketergantungan pada keluarga akibat dariketerbatasan dan ketidakmampuan sebagai respon dari rasa sakitdan trauma. Penyakit kronis seperti leukemia akan menimbulkanstress pada anak dan keluarga (Musatto, 2006)Salah satu pengobatan yang ditempuh untuk leukemiaadalah kemoterapi. Kemoterapi membutuhakan waktu yang lama,bisa bertahun-tahun. Di samping itu, kemoterapi memiliki berbagaiefek samping yang menimbulkan ketidaknyamanan pada anak,seperti nyeri akibat diare, mual, dan lain-lain (purnomo, dkk., 2006).Anak yang menderita leukemia dan menjalani kemoterapimengalami kecemasan dankegelisahanyangcukuptinggidibandingkan anak tanpa kanker. Penderita leukemia ini cenderungmengalami depresi, penarikan diri, dan stress sosial (Moore etal.,2003). Dengan keadaan anak tersebut anak akan merasa tidaknyaman terhadap perubahan penampilan tubuh dan fungsinya yangdisebabkan oleh pengobatan, perlukaan dan ketidakmampuanbiasanya mereka merasa takut bertemu orang lain dan tidakmemperbolehkan orang lain untuk melihatnya (Hockbenbery, nyakityangditandaiproliferasi dini leukosit yang abnormal dan ganas sehingga jumlahleukosit berlebihan dan dapat menyebabkan terjadinya anemiatrombositopenia (Hidayat, 2008).

16Leukemia adalah penyakit keganasan pada jaringanhematopoietik yang ditandai dengan penggantian elemen sumsumtulang normal oleh sel darah abnormal atau sel leukemik (Kemas etal, 2014).b.PenyebabKanker darah atau leukemia pada anak tidak mudahdiketahui secara dini apa penyebabnya. Sementara yang menjadifaktor risiko dapat diketahui dari beberapa penelitian yang telahdilakukan diantaranya adalah penggunaan pestisida, medan listrik,riwayat keguguran pada ibu, radiasi, bahan kimia (benzen), virus,kelainan genetik, ibu yang umurnya relatif tua saat melahirkan, ibuyang merokok saat hamil, konsumsi alkohol saat hamil, penggunaanmarijuana saat hamil, medan magnet, pekerjaan orangtua, beratlahir, urutan lahir, radiasi prenatal dan postnatal, dan diet (Handayani& Sulistyo, 2008).c.KlasifikasiMenurut Kemas et al. (2014) Leukemia diklasifikasikanberdasarkan maturitas dan jenis turunan sel seperti leukemiamieloblastik akut (LMA), leukemia limfositik akut (LLA), leukemiamielositik kronik (LMK), dan leukemia limfositik kronik (LLK).1)Leukemia Mieloblastik Akut (LMA)AML merupakan leukemia yang terjadi pada seri myeloid,meliputi neutrofil, eosinofil, monosit, basofil, megakariosit dansebagainya. Patogenesis utama AML adalah adanya blockadematuritas yang menyebabkan proses diferensiasi sel-sel myeloidterhenti pada sel-sel muda (blast) akibat terjadinya akumulasiblast di sumsum tulang (Esti et al, 2014).

172)Leukemia Limfositik Akut (LLA)Leukemia Limfosit Akut (LLA) adalah keganasan klonal dari selsel precursor limfoid. Lebih dari 80% kasus, sel- sel ganas berasldari limfosit B, dan sisanya merupakan leukemia sel T. Leukemiaini merupakan bentuk leukemia yang paling banyak pada anakanak (Fianza, 2007).Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) adalah keganasan sel yangterjadi akibat proliferasi sel limfoid yang diblokir pada tahap awaldeferensiasinya. Penyebab spesifik LLA belum diketahui, tetapiberhubungan dengan proses multifaktorial yang berkaitandengan genetik, imunologi, lingkungan, toksik, paparan virus,ionization radiation (Maulyda et al., 2015).3)Leukemia Mielositik Kronik (LMK)LMK merupakan suatu penyakit mieloproliferatif ditandai denganadanya peningkatan proliferasi sel induk hematopoetik serimieloid pada berbagai tingkat diferensiasi. Sebagian besar LMKterdiagnosis pada fase kronik, dimana sepertiga dari fase initidak menunjukkan gejala, tetapi dalam jangka waktu tertentudapat berubah ke fase selanjutnya yang lebih agresif. Responterapi pada fase yg lebih lanjut ( fase akselerasi dan fase pengobatan LMK adalah agar tidak berkembang ke fase ini(Muthia et al, 2012).4)Leukemia Limfositik Kronik (LLK)LLK adalah keganasan hematologis yang ditandai denganakumulasi limfosit B neoplastik dalam darah, limfonodi, limpa,hepar, dan sumsum tulang. LLK merupakan penyakit yang tidak

18bisa sepenuhnya disembuhkan, deteksi dini dan pengobatandapat mengendalikan progresifitas dari penyakit ini, sedangkanpasien stadium akhir sering tidak responsif dengan berbagaipengobatan (Muthia et al, 2012).d.PatofisiologiSel leukemia ganas berasal dari sel prekursor pada elemenpembentuk darah. Sel-sel ini dapat terakumulasi dan mendesakelemen normal dalam sumsum tulang, mengalir kedalam darahperifer, dan akhirnya menginvasi organ dan jaringan tubuh.Penggantian elemen hematopoietik normal oleh sel-sel leukemiamengakibatkan supresi sumsung tulang, yang ditandai denganpenurunan produksi sel darah merah (SDM), SDP yang normal, dantrombosit. Supresi sumsum tulang mengakibatkan anemia karenapenurunan produksi SDM, merupakan predisposisi terhadap infeksiakibat neutropenia, dan kecenderungan perdarahan sebagai akibattrombositopenia. Hal ini menyebabkan anak beresiko terhadapkematian akibat infeksi atau perdarahan.Infiltrasi pada organ retikuloendolial (mis., limpa, hepar, dankelenjar limfe) menyebabkan pembesaran yang khas dan akhirnyafibrosis. Infiltrasi leukemik pada SSP mengakibatkan peningkatantekanan intrakranial (TIK) dan efek lainnya, bergantung pada areaspesifik yang terkena. Kemungkinan daerah yang terinfiltrasi lainnyamencakup ginjal, testis, prostat, ovarium, traktus GI, dan paru-paru.Sel leukemik hipermetabolik akhirnya menolak semua selnutrisi tubuh yang penting untuk kelangsungan hidup. Pertumbuhansel leukemik yang tidak terkendali dapat mengakibatkan starvasimetabolik (Mary E., 2005).

19e.Gambaran KlinikLeukemia menimbulkan beberapa gejala yaitu:1)Anemia akibat supresi sel darah merah, yang terdiri darikeletihan, pucat, dan takikardi.2)Perdarahan akibat supresi trombosit, yang mencakup ptekie,purpura, hematuria, epiktaksis, dan feses seperti ngdimanifestasikan dengan demam, infeksi, dan penyembuhanluka yang buruk.4)Gejala-gejala dari gangguan retikuloendotelial, yang mencakuphepatosplenomegali, nyeri tulang, dan limfadenopati.5)Gejala-gejala umum, yang mencakup penurunan berat badan,anoreksia, dan muntah (Mary E, 2005).f.Pemeriksaan Penunjang1)Pemeriksaan laboratorium/hematologik memperlihat kan adanyaanemia normositik normokromik dengan trombositopenia padasebagian kasus. Jumlah leukosit total dapat menurun, normalatau meningkat.2)Pemeriksaan sediaan apus darah biasanya memperlihatkanadanya sel blas dalam jumlah yang bervariasi. Sumsum tulanghiperseluler dengan bias lekomotik 30%. Sel-sel bias tersebutdicirikan oleh morfologi, uji imonologik, dan analisa sito genetik.Fungsi lumbal untuk pemeriksaan cairan cerebrospinal harusdilakukan dan dapat menunjukkan bahwa tekanan cairan spinalmeningkat dan mengandung sel leukemia (Gofir, 2008).

20g.PentalaksanaanSecara umum pengobatan yang tepat untuk kasus leukemiapada anak adalah kemoterapi dan transplantasi sum-susm tulangbelakang. Karena prevaliansi leukemia dan limfoma pada anak cukuptinggi, sekitar 97-98% dapat mencapai remisi sempurna (Nelson,2007). Pengobatan kemoterapi umumnya terjadi secara bertahap,meskipun tidak semua fase yang digunakan untuk semua orang.1)Tahap 1 (terapi induksi)Tujuan dari tahap awal pengobatan adalah untuk membunuhsebagian besar sel-sel leukemia didalam darah dan sumsumtulang. Terapi induksi kemoterapi biasanya atmenghancurkan banyak sel darah normal dalam prosesmembunuh sel leukemia. Pada tahap ini dengan memberikankemoterapi kombinasi yaitu daunorubisin, vincristin, prednisondan asparaginase.2)Tahap 2 (terapi konsolidasi/intensifikasi)Setelah mencapai remisi komplit, segera lakukan terapiintensifikasi yang bertujuan untuk mengeliminasi sel leukemiaresidual untuk mencegah relaps dan juga timbulnya sel yangresisten terhadap obat. Terapi ini dilakukan setelah 6 bulankemudian.3)Tahap 3 (profilaksis SSP)Profilaksis SSP diberikan untuk mencegah kekambuhan padaSSP. Perawatan yang digunakan pada tahap ini sering diberikanpada dosis yang lebih rendah. Pada tahap ini menggunakan obatkemoterapi yang berbeda, kadang-kadang di kombinasikan

21dengan terapi radiasi, untuk mencegah leukemia memasuki otakdan sistem saraf pusat.4)Tahap 4 (pemeliharaan jangka panjang)Pada tahap ini dimaksudkan untuk mempertahankan masaremisi. Tahap ini biasanya memerlukan waktu 2-3 tahun(Cahyono, 2012).h.KomplikasiMenurut Zelly, 2012 komplikasi leukemia yaitu:1)TombositopeniaBerkurangnya jumlah trombosit pada leukemia akut biasanyamerupakan akibat infiltrasi sumsum tulang atau kemoterapi,selain itu dapat juga disebabkan oleh beberapa faktor lain sepertikoagulasi intravaskuler diseminata, proses imunologis rombositopenia yang terjadi bervariasi dan hampir selaluditemukan pada saat leukemia didiagnosis.2)Koagulasi intravaskuler diseminata (KID)Koagulasi intravaskuler diseminata (KID) adalah suatu sindromyang ditandai dengan aktivasi koagulasi intravaskuler sistemikberupa pembentukan dan penyebaran deposit fibrin dalamsirkulasi sehingga menimbulkan trombus mikrovaskuler ebabkan konsumsi faktor pembekuan dan trombosit secaraberlebihan sehingga mengakibatkan komplikasi perdarahanberat. KID bukanlah suatu penyakit tetapi terjadinya sekunderterhadap penyakit lain yang mendasari.

223)Fibrinolisis primerBeberapa peneliti menemukan bahwa leukosit pada leukemiaakut memiliki aktivitas fibrinolitik yang dapat menyebabkanfibrinolisis primer terutama pada leukemia promielositik akut.Pada fibrinolisis primer, perdarahan disebabkan oleh degradasifaktor pembekuan yang diinduksi plasmin seperti fibrinogen.B. Kerangka TeoriKerangka teori adalah merupakan gabungan atau menghubungkanbeberapa teori sehingga membentuk sebuah pola pikir atau kerangka pikirpenelitian yang akan dilakukan, dan lazimnya kerangka teori berbentuk skema(Suyanto dan Salamah, 2009)Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status tumbuh kembangyaitu genetik, etnis, nutrisi, penyakit, berat badan lahir, lingkungan danneuroendokrin. Faktor tersebut dapat mengganggu fase tumbuh kembanganak. Anak dengan leukemia disebabkan oleh faktor penyakit yangmengganggu status tumbuh kembang anak sehingga terjadi stressor (sedih,cemas, dan tidak menerima kenyataan) pada ibu dan ibu harus beradapatasipada kondisi yang dialami anak tersebut. Kemampuan ibu beradaptasiterhadap kondisi anaknya dapat menjadi suatu pengalaman bagi ibukedepannya untuk merawat anak dengan leukemia.

23GenetikEtnisNutrisiFaktor yangmempengaruhistatus tumbuhkembangPenyakitBeratbadan lahirLingkungannNeuroendokrinFase TumbuhkembanganakAnak denganleukemia1. Masa bayi2. Masa kanakkanak awal3. Masa kanakkanakpertengahan4. Masa kanakkanak akhirStressor bagiibu: sedih,cemas, dantidak menerimakenyataanKemampuanadaptasi ibuPengalaman ibumerawat anakdengan leukemiaGambar 2.1 Kerangka TeoriSumber : modifikasi dari Hernanti, S.W, (2016); The Royal Children’s hospitalMalbourne, (2005); Wong, (2012).

24C. Kerangka Konsep PenelitianKerangka konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk denganmenggenaralisasikan suatu pengertian. Kerangka konsep penelitian adalahsuatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabelyang akan diamati (diukur) melalui penelitian yang dimaksud (Notoatmodjo,2010). Kerangka konsep yang diteliti ada pengalaman ibu merawat anakdengan leukemia.Pengalaman Ibu MerawatAnakAnak dengan LeukemiaGambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengalaman a. Pengertian Pengalaman Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasa, ditanggung) yang dapat diartikan sebagai suatu memori episodik, yang mampu menerima peristiwa yang terjadi pada seseoran

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat