ARTIKEL ANALISA KEKERASAN BAJA ST 37 PADA PROSES KARBURASI . - UNP Kediri

1y ago
4 Views
1 Downloads
852.26 KB
10 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lee Brooke
Transcription

Simki-Techsain Vol. 02 No. 03 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011ARTIKELANALISA KEKERASAN BAJA ST 37 PADA PROSES KARBURASIDENGAN MEDIA ARANG KAYU JATI BERDASARKAN VARIASIHOLDING TIME DAN PERSENTASE MEDIAOleh:M. DAVID RACHMAD HIZBULLAH13.1.03.01.0020Dibimbing oleh :1. HERMIN ISTIASIH, M.T., M.M2. AM. MUFARRIH, M.TPROGRAM STUDI TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI2017

Simki-Techsain Vol. 02 No. 03 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI KediriM. David Rachmad H. 13.1.03.01.0020FT – Teknik Mesinsimki.unpkediri.ac.id 1

Simki-Techsain Vol. 02 No. 03 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI KediriANALISA KEKERASAN BAJA ST 37 PADA PROSES KARBURASIDENGAN MEDIA ARANG KAYU JATI BERDASARKAN VARIASIHOLDING TIME DAN PERSENTASE MEDIAM. David Rachmad Hizbullah13.1.03.01.0020Teknik- Teknik Mesindavidrachmadhiz@gmail.comHermin Istiasih, M.T.,M.M dan Am. Mufarrih, M.TUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRIABSTRAKPenelitian ini dilatar belakangi hasil observasi dan pengalaman peneliti, bahwa untukmengetahui adanya pengaruh variasi media karburasi carburizing terhadap tingkat kekerasankarburasi pada baja St 37 dengan metode pack carburizing. Variasi media karburasi yang digunakanadalah arang kayu jati.Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Cara memanfaatkan arang kayu jati sebagai bahankarburasi ? (2) Bagaimana Pengaruh media arang kayu jati terhadap kekerasan baja St 37 pada proseskarburasi ?Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metodetaguchi. Penelitian dilaksanakan dalam tiga fase yaitu (1) fase perencanaan, (2) fase pelaksanaan, dan(3) fase analisis. Fase perencanaan adalah ketika faktor dan levelnya dipilih dalam eksperimen. Faseterpenting kedua adalah fase pelaksanaan, ketika hasil eksperimen telah didapatkan, Fase analisisadalah ketika informasi positif atau negatif berkaitan dengan faktor dan level yang telah dipilihdihasilkanKesimpulan hasil penelitian ini adalah hasil penelitian kekerasan tertinggi diperoleh 154 HBNdari hasil hollding time 90 menit, Sehingga angka untuk tingkat kekerasan ke delapan belas spesimenpada baja St 37 setelah mengalami proses carburizing dengan menggunakan arang kayu jati padatemperatur 9000 C yang kemudian didinginkan dengan media pendingin oli dalam skala HardnessTester mengalami perubahan yang sangat besar hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilaikekerasan permukaan pada baja St 37 antara sebelum dan setelah mengalami proses pack carburizing,Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, di rekomendasikan: Terdapat perbedaan nilaikekerasan permukaan baja St 37 yang telah mengalami proses carburizing dengan variasi mediakarburasi arang kayu jati pada suhu 900 C, sehingga dapat disimpulkan bahwa variasi mediakarburasi carburizing pada proses pack carburizing berpengaruh terhadap tingkat kekerasan karburasipada baja St 37.Kata kunci : Carburizing, Baja St 37, Arang Kayu Jati, Barium Karbonat.M. David Rachmad H. 13.1.03.01.0020FT – Teknik Mesinsimki.unpkediri.ac.id 2

Simki-Techsain Vol. 02 No. 03 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI KediriI.kayu jati tersebut untuk menghasilkanLATAR BELAKANGSeringkali limbah hanya dibiarkanpanas. Kemudain panas yang terciptatanpa memiliki guna. Tanpa di sadaridigunakanlimbah merupakan salah satu zat yangmencapai suhu tertentu sehingga membuatdapat mengganggu lingkungan karenakandungan serpihan kayu jati bercampurunsur-unsur yang terdapat didalam limbahdengan unsur karbon dari baja sehinggadapatdapat membatu pengerasan baja lingkungan. Oleh karena itu pemanfaatanPenggunaan baja karbon rendah Stkembali limbah dapat menjadi salah satu37 dalam kehidupan sehari-hari adalahcara untuk menjaga lingkungan. Untuk itusebagai bahan pembuatan mur, baut, ulirlimbah harus dimanfaatkan agar menjadisekrup, alat pengangkat presisi, batangtsesuatu yang lebih baik dan berguna.arik, perkakas silinder dan yang lainnya.Contohnya limbah serpihan kayu jati.HalSemakin banyak pemanfaatan serpihancarburizing baja ini mempunyai sifatkayu jati dalam kehidupan sehari-harimudah dikerjakan dengan mesin. Namunsemakin besar pula serpihan kayu jati yangpenggunaan baja St 37 ini terbatas padaterbuang,besarbagian-bagian yang kurang mendapatkanmengambilbeban dan gesekan yang berat. Hal iniserpihan, semakin banyaknya pemanfaatankarena baja karbon St 37 memiliki sifatkayu jati di masyarakat hal ini akanmekanis terutama kekerasan dan keuletanmendorong terciptanya limbah serpihankurang sesuai dengan kebutuhan yang ada.kecil dari kayu jati tersebut yang biasanyaUntukhanyauntukbahan yang keras pada permukaan dan uletkitapada bagian inti baja maka ya.sebagianhanyaataudikuburPadahaljikamampu lebih mendalami lagi didalamlimbah serpihan kayu jati terdapat unsuryangdapatdigunakandalamprosespengerasan baja (Rachmad, lamikonstruksicarburizing.Pada umumnya, untuk memperolehkekerasan pada baja dapat dilakukandengan proses perlakuan panas (heatlimbahtreatment) dan proses kimia (chemical heatmediatreatment). Perlakuan panas adalah suatupengerasan baja sangat sederhana, yaituproses pemanasan sampai suhu tertentudengan cara membakar limbah serpihandan selama waktu tertentu kemudianserpihankayupemanfaataninijadisebagaiM. David Rachmad H. 13.1.03.01.0020FT – Teknik Mesinsimki.unpkediri.ac.id 3

Simki-Techsain Vol. 02 No. 03 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediridiikuti dengan pendinginan menurut lajuini merupakan metodologi baru dalampendinginan tertentu untuk mengubahbidangsifat-sifatlogammemperbaiki kualitas produk dan proses(Ammar, dkk 2012). Salah satu metodeserta dalam dapat menekan biaya danproses kimia yang dapat diterapkan untukresourcesmeningkatkan kekerasan bahan adalahmetode Taguchi adalah menjadikan produkmelalui proses karburasi (carburizing).robustProsesprosesdisebut sebagai Robust Design. Definisiuntuk menambahkan unsur karbon sampaikualitas menurut Taguchi adalah kerugianbatas ketahanan permukaan dari bajayang diterima oleh masyarakat sejaktersebut (Lakhtin,1970). Salah satu bajaproduk tersebut dikirimkan.fisikdancarburizingmekanikmerupakanyang sering digunakan dalam ukSasaranterhadap noise, karena itu seringMetode Taguchi merupakan off-lineadalah St 37, karena bahan ini merupakanqualitybaja dengan kadar karbon di bawah 0,25%kualitas yang preventif, sebagai desainManfaat dari carburizing yapengendalianproduk atau proses sebelum sampai padaproduksiditingkatshopfloor.Off-permukaan dan meningkatkan ketahananlinequality control dilakukan dilakukankorosi baja.Sedangkan media karburasipada saat awal dalam life cycle productyang digunakan dalam proses carburizing.yaituDalam proses carburizing jarang ada yangmenghasilkan produk (to get right firstmembandingkan beberapa variasi mediatime). (Suherman, 1987)karburasiRencangan Penelitianagarmendapatkanprosescarburizing yang maksimal. Untuk itu,perbaikanSettingpadaawalFaktor padauntukPercobaandalam penelitian ini akan di uji pengaruhRancangan eksperimen ini diawali denganberbagai jenis media karburasi untukpemilihan matriks yang tergantung dariproses carburizing yaitu menggunakanbanyak variabel kontrol dan level dariarang kayu jati. terhadap tingkat kekerasanmasing-masing variabel tersebut. Untukdan kedalaman karburasi pada baja St 37.variabel bebas ada komposisi campuranII.METODEdanMetode Taguchi dicetuskan nganDr. Genichi Taguchi pada tahun 1949 saatpenyimbolan m x n digunakan untukmendapatkan tugas untuk memperbaikipercobaan faktorial dimana level darisistem telekomunikasi di Jepang. Metodemasing-masing faktor berbeda. PercobaanM. David Rachmad H. 13.1.03.01.0020FT – Teknik Mesinsimki.unpkediri.ac.id 1

Simki-Techsain Vol. 02 No. 03 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kedirifaktorial 4 x 3 artinya faktor A terdiri darilevel, dan faktor B terdiri dari tiga levelpercobaan. Dalam faktorial ini untuk faktorA adalah komposisi campuran dengan tigalevel yaitu arang kayu jati 80%, 85%, serta90%, barium karbonat (Ba2CO3) 20%,15%, serta 10%, dan faktor B adalahholding time dengan tiga level yaitu 60menit, 70 menit, serta 90 menit sehinggadalam percobaan ini terdapat 12 perlakuanTabel 3.8 Teknik Pengumpulan Dataatau percoban sesuai faktor dan leveldalam percobaan. Dalam penelitian initerdapat dua pengulangan percobaan alamdarisuatupenelitian, sehingga terdapat 18 hasilpercobaan dalam metode penelitian ini.Tabel 3.6 Variabel Bebas dan LevelPenelitianIII.HASIL DAN KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian iniSedangkan faktor konstan aikanpadababsebelumnya, maka pengujian kekerasanadalah:hardness tester pada material baja St 37a. Temperatur 9000 Cterdapatb. Pendingin olikekerasanc. Waktu pemanasmengalami proses carburizing denganTabel 3.7 Matrik enggunakan media karburasi arangkayu jati dengan temperatur 9000 C dandilanjutkan quenching dengan mediapendingin oli.M. David Rachmad H. 13.1.03.01.0020FT – Teknik Mesinsimki.unpkediri.ac.id 2

Simki-Techsain Vol. 02 No. 03 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI KediriTabel 4.1. Hasil Uji Kekerasan baj StGambar 4.9 Plot Uji Distribusi Normal37 dengan V. Bebas : komposis : 80, 85,pada Respon kekerasanSehingga hipotesis yang digunakan90% dan Hollding time 60, 70, 90adalah:menitH0 : Residual berdistribusi normalH1 : Residual tidak berdistribusi normalH0 ditolak jika p-value lebih kecil daripada α 0.05. Gambar 4.9 menunjukanbahwa dengan ujiAnderson-Darlingdiperoleh P-Value sebesar 0.487 yangberarti lebih besar dari α 0.05. Olehkarena itu dapat disimpulkan bahwa H0merupakan residual berdistribusi normal.Sumber : Hasil EksperimenUji IdentikUji KenormalanUji kenormalan residual dilakukandenganmenggunakanUjiAnderson-Darling yang terdapat pada programminitab 16. Uji ini dilakukan untukmengetahuiapakahdatavariabelberdistribusi normal atau tidak. Penelitimenggunakan taraf signifikan kesalahansebesar α 5% (0.05) dengan kata laintingkat keyakinan sebesar 95%. Di bawahinigambar 4.7 merupakan plot ujidistribusi normal pada respon kekerasan.Gambar 4.10 Plot Residual KekerasanVersus Fitted ValuesGambar 4.10 menunjukkan bahwaresidual terbesar secara acak disekitarharga minus dua dan tidak membentukpola tertentu. Dengan demikian asumsiresidual identik terpenuhi.Uji npadadenganmenggunakan auto correlation function(ACF) yang terdapat pada program minitab16. Pengujian ini untuk mengetahui apakahM. David Rachmad H. 13.1.03.01.0020FT – Teknik Mesinsimki.unpkediri.ac.id 3

Simki-Techsain Vol. 02 No. 03 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediriterdapat nilai ACF yang keluar dari batasTabel 4.12. Analisa variansi (ANOVA)interval atau tidak. Bila tidak terdapat nilaivariabel proses terhadap kekerasan bajayang melebihi batas interval maka datapenelitianinimemenuhiasumsiindependen, namun bila terdapat datapenelitian yang melebihi batas intervalmaka terdapat hasil pengukuran yangterpengaruh oleh hasil pengukuran lainnya.Autocorrelation Function for kekerasan(with 5% significance limits for the autocorrelations)1,0Nilai Fhitung yang lebih besar ki-0,6signifikan terhadap kekerasan permukaan.-0,8-1,012LagHipotesis nol dan hipotesis alternatif yangGambar 4.11 Plot ACF pada Respondigunakan pada uji hipotesis dengankekerasanmenggunakan distribusi F adalah sebagaiBerdasarkanplotACFyangberikut:ditunjukan pada gambar 4.11, tidak ada1. Untuk faktor Komposisinilai AFC pada tiap lag yang keluar dariH0 : β1 β 2batas interval. Hal ini membuktikan bahwaH1 : β1 β 2tidak ada kolerasi antar residual artinyabersifat independen.Analisa Variansi (ANOVA)Setelah pengujian asumsi IIDNselesai dan data penelitian sudah dalamkeadaan normal, identik dan independenmaka bisa dilanjutkan menuju hasil analisadata menggunakan analysis of varians(ANOVA) dengan distribusi F, padaprogramminitab16untukmencarihipotesis disetiap variabel.Kesimpulan: F hitung 48,25 F16)(0,05 : 1 : 4,49 maka H0 ditolak, artinya adapengaruhwaktupenahanterhadapkekerasan permukaan.2. Untuk faktor PenahananH0 : β1 β 2H1 : β1 β 2Kesimpulan: F hitung 8,54 F (0,05 : 1 : 16) 4,49 maka H0 ditolak, artinya adaM. David Rachmad H. 13.1.03.01.0020FT – Teknik Mesinsimki.unpkediri.ac.id 4

Simki-Techsain Vol. 02 No. 03 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediripengaruhwaktupenahanterhadapberpengaruhcukup signifikan secarakekerasan permukaan.statistik.Berdasarkan uji hipotesis membandingkan2. Hollding time memiliki kekerasan yangnilai Fhitung yang dihasilkan dari analisislebih besar sehingga memiliki pengaruhvariansi dan Ftabel dari tabel distribusi F,yang signifikan. (signifikan)berdasarkan P-Semakin naik atau besar semakinValue yang dibandingkan dengan nilaijuga besar atau tinggi kekerasan yangtaraf signifikan 5% ( 0.05) ,dihasilkan sehingga memilik pengaruh0.05 danmenerangkan atau menyimpulkanbahwavariabelbebasmempunyaiyang signifikan.PEMBAHASAN PENELITIANDaripengaruh signifikan terhadap kekerasanhasilpengujiankekerasanbaik tingkat keyakinan sebesar 95%.menunjukkan bahwa proses heat laikekerasanmenyimpulkan hipotesis untuk masing-dengan cara karburasi menggunaka mediamasing variabel bebas terhadap kekerasanarang kayu jati dalam peningkatan nilaiPengaruh yang diberikan dari duakekerasan terendah pada hollding time 60variabel ini mampu terlihat dengan jelasmenit dengan komposisi 80% adalah 101melalui gambar main effect plot untukHRC, untuk nilai kekerasan pada holldingkekerasan yang didapat dari uji ANOVAtime 70 menit dengan komposisi 85%pada Software Minitab 16 sebagai berikut.adalah134HRC,danuntuknilaikekerasan pada hollding time 90 menitdengan komposisi 90% adalah 150.5 HRC.Sehingga angka rata-rata untuk tingkatkekerasan ke delapan belas spesimen padabaja St 37 setelah mengalami prosescarburizing dengan menggunakan arangGambar 4.15 Plot efek yang diberikankayu jati pada temperatur 9000 C yangvariabel bebas terhadap kekerasankemudianPada gambar 4.15 dapat dijelaskan bahwa:pendingin oli dalam skala Hardness Tester1.menunjukkan angka paling tinggi 150,5Komposisipenampang daribesarmenuju kecil membuat semakin aHRC.denganM. David Rachmad H. 13.1.03.01.0020FT – Teknik Mesinsimki.unpkediri.ac.id 5

Simki-Techsain Vol. 02 No. 03 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri3. Djaprie, S., 1983, Ilmu Dan TeknologiKESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dananalisa data yang dilakukan dapat diambilkesimpulan sebai berikut:bajaSt4. Eko, J.A., 2006, Pengaruh MediaKarburasi dan bahan Kimia AktifTerdapat perbedaan nilai kekerasanpermukaanBahan, Jakarta , Erlangga37yangtelahmengalami proses carburizing denganTerhadapKekerasancangkul,Skripsi S1 teknik Mesin FT, UNS,Surakartavariasi media karburasi arang kayu jati5. George Krauss, 1990, Steel Heatpada suhu 900 C sebesar :1. Komposisi dari media arang kayusangat berpengaruh pada kekerasanTreatmentandProcessingPrinciples, ABM Internationalbaja karbon rendah. Dimana semakin6. Karmin, 2009 Pengendalian Prosesbanyak campuran media karburasiPengerasan Baja Dengan MetodemakaQuenching. Jurnal Austenit, Vol. 1,nilaikekerasanpermukaanNo,2,Padang.semakin tinggi nilainya.2. Dengan bertambahnya waktu maka7. Suherman. W, 1987. Pengetahuanholding time, semakin besar nilaiBahan, Institut Teknologi Sepuluhkekerasan yang dihasilkan sehingga.Nopember Surabaya.Hasil tersebut di peroleh dengan ujiANOVA yang menunjukkan bahwa Fhitung IV.1.48,25 Ftabe (0,05 : 1 : 16) ajaKarbonKetahananMediumdengan Takik V, majalah BPPT, NoDAFAR PUSTAKAA,8. Suhartono, H. Agus, 1994, PengaruhtoManufacturing Processes. 2009.LIX, Jakarta9. Suratman, R., 2004., Panduan prosesProses manufaktur (Edisi kePerlakuanPanas.,tiga) Terjemah oleh:Ir. RinespenelitianInstitutM.T., Dwiyani asih dan BasukiBandung., Bandungheri wanarno. Yogyakarta.LembagaTeknologi10. Van Vlack Lawrence H / Sriati2. Budianto, A. D. 1987. Teknik DasarDjaprie, 1992 Ilmu dan TeknologiMemilih Mesin dan PerlengkapanBahan Edisi Kelima, Erlangga,Industri Kayu. Kanisius. SemarangJakarta.M. David Rachmad H. 13.1.03.01.0020FT – Teknik Mesinsimki.unpkediri.ac.id 6

ANALISA KEKERASAN BAJA ST 37 PADA PROSES KARBURASI . diikuti dengan pendinginan menurut laju pendinginan tertentu untuk mengubah sifat-sifat fisik dan mekanik logam (Ammar, dkk 2012). Salah satu metode proses kimia yang dapat diterapkan untuk . korosi baja.Sedangkan media karburasi

Related Documents:

1. Harga Besi Dan Harga Baja ironsteelcenter.com 2. Besi Baja Wf Iwf 3. Besi Baja H beam Kanal H 4. Besi Plat Hitam Baja Plat Kapal 5. Besi Baja Siku 6. Besi Cnp Baja Kanal C Gording 7. Besi Unp Baja Kanal U 8. Besi Beton Jenis Besi Beton Polos Dan Besi Beton Ulir 9. Besi Pipa Hitam Medium Baja Schedule 40 Schedule 80 C at e gor i e s Baja H .

Kekerasan terhadap Perempuan mencatat terdapat 93.960 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan. Ini berarti setiap harinya ada 20 perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual. Pada 2011 tercatat KDP (kekerasan dalam pacaran) dan KTAP (kekerasan terhadap anak perempuan) cukup tinggi, yaitu 1.299 korban KDP, dan 600 KTAP.

Kekerasan seksual tampil di media bagai dua mata pisau, pada satu sisi pemberitaan terkait kekerasan seksual ini bermaksud untuk memberikan efek jera bagi pelaku, namun di sisi lain gambaran berita kekerasan seksual pada media menjadikan korban kekerasan seksual menjadi korban untuk kedua kalinya saat diberitakan media.

korosi air laut, dilakukan pengujian metalografi dan kekerasan. Berdasarkan hal tersebut, hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah analisis tentang laju korosi pada baja karbon pada lingkungan air laut, mengetahui struktur mikro akibat korosi dan penurunan nilai kekerasan material akibat korosi tersebut. II.

Carlos Eduardo Almadio Hernandez 1 Baja izquierda 3 1 Duvan Augusto Almanza Sotelo 1 Baja izquierda 3 2 Yersy Alexandra Alpala Colimba 1 Baja izquierda 1 5 . Nicolas Andres Caicedo Leon 2 Baja centro 5 9 Natalia De Los Angeles Caicedo Quevedo 2 Baja centro 8 17 Juan David Caita Cubides 2 Baja centro 5 11 Alvaro Danilo Caita Tapia 2 Baja .

2. BESAR BEBAN GEMPA RENCANA 37 3. POLA PEMBEBANAN DALAM ANALISA PUSHOVER 45 3.1 Gaya Statik Lateral Hasil Analisa Beban Statik Ekivalen . 45 3.2 Gaya Statik Lateral Hasil Analisa Ragam Spektrum Respons 48 V. INPUT DATA UNTUK PROGRAM SAP2000 53 1. INPUT DATA UNTUK STRUKTUR YANG DITINJAU 53 2. INPUT DATA UNTUK ANALISA PUSHOVER PADA PROGRAM .

0.576601. Sementara laju korosi pipa galvanis kecepatan 3.95 m/s dan 3.29 m/s adalah 0.212672 dan 0.1821101 kesimpulan laju korosi pipa baja karbon lebih besar dari pipa baja galvanis dalam segala kondisi. Untuk prediksi usia pipa, pipa baja karbon memiliki nilai laju korosi lebih rendah dari pipa baja galvanis.

*offer third-grade summer reading camp focused on non-proficient readers, and *identify and implement appropriate intensive reading interventions for K-12 students who are reading below grade level. 3. In regard to district-level monitoring of student achievement progress, please address the following: A. Who at the district level is responsible for collecting and reviewing student progress .