Analisis Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Kecamatan Pelawan . - Unja

1y ago
3 Views
1 Downloads
671.40 KB
21 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Vicente Bone
Transcription

ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMATKECAMATAN PELAWAN KABUPATEN SAROLANGUNDisusun Oleh :ENDA PERMATAABSTRAKPenulisan skripsi ini dilatar belakang karena masih rendahnya tingkat kinerja pegawaiyang ada di kantor camat kecamatan pelawan , hal ini dikarenakanbelum optimalnya parapegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan , dan adapun yang menjadi tujuanpenulisan skripsi ini adalah,untuk mengetahui kinerja pegawai di kantor camat kecamatanpelawan , dan penelitian ini fokus pada beberapa hal tekait dengan pengukuran kinerjaterhadap pegawai yaitu kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu para pegawai dalam bekerja,dalam penelitian desdkriptif, yaitu hanya menggambarkan atau melukiskan keadaan sesuaidengan apa yang ada saat penelitian dilakukan.BAB IPENDAHULUANLatar Belakang PenelitianKeberhasilan pencapaian tujuan dalam suatu organisasi tidak terlepas darikualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki kualitas yang baik akan diperoleh jikaorganisasi secara sungguh-sungguh memperhatikan serta mengetahui kebutuhanorganisasi dan kemampuan karyawannya. Untuk mencapai tujuannya, suatu organisasiharus memiliki individu-individu dengan kualitas yang sesuai , jelas tugas, wewenang,tanggung jawab hubungan dan tata kerjanya. Ini dapat diwujudkan melalui aktivitasaktivitas menajemen sumber daya manusia yang secara ringkas dapat juga dikatakansebagai upaya pendayagunaan sumber daya manusia.Kantor camat pelawan memiliki visi dan misi yaitu “TerwujudnyaPelayananPrima Kepada Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan DiKecamatan Pelawan Serta Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan MasyarakatYang Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Berdasarkan Pada Nilai-Nilai Agama dan AdatIstiadat”.

Tabel 1.1 :Keadaan Pegawai Kantor Camat Kecamatan Pelawan KabupatenSarolangun berdasarkan Pendidikan dan golongan periode Tahun2011 s.d IIIIIIV554481111111111661214148857711222Sumber : kantor camat pelawan kecamatan pelawan kabupate sarolangun kondisis.d Januari 2016 (data diolah)Tabel 1.1 : Realisasi Pencapaian Pelaksanaan Pekerjaan pada kantor CamatPelawan Kabupaten SarolangunRealisasi PencapaianBagian (Unit Kerja)TargetTargetPertahunPersentasePencapaian (%)Bagian Pemerintah6.3755.28885,43Bagian Pemberdayaan Masyarakat10.4875.64363,77Bagian Pelayanan Umum4.5072.62275,23Bagian Kesejahteraan Sosial5.6443.17871,893.2361.03968,43Bagian Perencanaan1.3411.01855,63Bagian Keuangan dan7.0545.50282,203.6561.94375,27Desa (PMD)(KESOS)Bagian Keamanan dan KetertibanUmum (Trantib)PerlengkapanBagian Umum dan Kepegawaian

Bagian Program ta-Rata5.493,883.276,8871,21layanan keluarga berencana(PPLKB)Sumber : Bagian Umum dan Kepegawaian Kantor Camat Pelawan Kabupaten Sarolangun(data diolah)Dari tabel diatas dapat diihat bahwa kinerja pegawai pada Kantor Camat PelawanKabupaten Sarolangun pada setiap bagian atau unit kerja berada dibawah realisasipencapaian pekerjaan, terutama pada bagian perencanaan dengan persentase terendahsebesar 55,63%. Hal tersebut juga berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negri sipil, dimana nilai prestasi kerjaseorang pegawai antara 51% sampai dengan 60% termasuk dalam sebutan kurang baik.Perumusan masalahBerdasarkan uraian singkat di atas, maka masalah pokok yang perlu dibahas dalampenelitian ini adalah se “Bagaimana gambaran kinerja pegawai pada Kantor CamatKecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun?”Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui kinerja pegawaipada kantor camat kecamatan pelawan kabupatensarolangun.Manfaat PenelitianAdapun mamfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :a. Secara teoritis hasil penelitian ini digunakan untuk menerapkan teori-teori yangdidapat oleh penulis baik selama perkuliahan maupun menghubungkannya dengankenyataan prakter dilapangan.b. Dapat menjadi informasi bagi pihak yang membutuhkan dan memperkaya khasanahpemikiran sebagai referensi dalam melakukan studi yang berkaitan dengan objekpenelitian.Kerangka Konseptual

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, perlu dikemukakan teori-teorisebagai kerangka berfikir untuk menggambarkan dari sudut mana penelitian menyorotimasalah yang dipilih. Kerangka konseptual perlu ditegakkan agar penelitian itumempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba. Dalampenelitian ini yang menjadi kerangka teorinya adalah sebagai berikut:Pengukuran kinerja sangat penting peranannya sebagai alat manajemen adalahuntuk :1. Memastikan pemahaman pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk mencapaikinerja2. Memastikan tercapainya rencan kinerja yang disepakati3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya denganrencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja4. Memberi penghargaan dan hukuman yang obyektif atas kinerja pelaksana yang telahdiukur sesuai sistem pengukuran kinerja yang disepakati5. Menjadi alat komunikasi antar karyawan dan pimpinan dalam upaya memperbaikikinerja organisasi6. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi7. Membantu memahami proses kegiatan organisasi8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif9. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan10. Mengungkap permasalahan yang terjadi.Penelitian TerdahuluAdapun yang menjadi acuan penulis dalam melakukan penulisan skripsi iniadalah dengan memilih dari penelitian terdahulu yang berkaitan langsung dengantopik penelitian. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang dimaksud:Tabel 1.2: Penelitian TerdahuluNo1Penulis & JudulHasilElvira Tjandinegara (2010) ada pengaruh yang signifikan antaradenganjudul:Pengaruh disiplin kerja dengan produktivitasFaktor-faktor Disiplin Kerja tenaga kerja. Hasil analisis regresi,

terhadap Produktivitas Kerja nampak bahwa faktor yang dominanPegawai pada CV. Gajaco mempengaruhi produktivitas tenagaUtama di Makassarkerjaadalahketepatanwaktu,alasannya karena nilai koefisienstandardizedketepatanwaktumemiliki nilai yang tertinggi jikadibandingkan dengan variabel taatpada peraturan dan tanggung jawab.2LiswatydenganPijjarajudul(2009) peningkatan kedisiplinan pegawai:Analisis pada Dinas Pendidikan, Pemuda danPengaruh Disiplin terhadap Olahraga akan berpengaruh secaraPrestasi Kerja Pegawai Pada signifikanterhadappeningkatanDinas Pendidikan, Pemuda prestasi kerja pegawai sehinggadan Olah Raga (Dispora) dapat dikatakan bahwa semakinKabupaten Jenepontotinggi kedisiplinan kerja pegawaidalammelaksanakanpekerjaanmaka akan berdampak terhadappeningkatan prestasi kerja pegawai.3Muhammad(2008)AkbardenganAkib analisisjudulregresiyangdilakukan:mengenai disiplin Nampak bahwaAnalisis Pengaruh Disiplindisiplin mempunyai pengaruh atanTenaga Kerja pada PT. Sinarproduktivitas kerja. Hal ini dapatGalesongdilihat bahwa variabel disiplin danPratamaMakassardimotivasi dengan produktivitas kerjaberpengaruh secara signifikan.Sistematika PenulisanBerikut ini adalah deskripsi dari sistematika penulisan yang akan penulislakukan dalam melaporkan hasil penelitian nantinya:BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuandan manfaat penelitian, kerangka teoritis dan konseptual, penelitian terdahuludan sistematika penulisan.BAB II : TINJAUAN PUSTAKABab ini berisikan tentang teori-teori yang berkaitan langsung dengan topikpenelitian yakni gambaran umum mengenai konsep Sumber Daya Manusiadan konsep kinerja.BAB III : METODE PENELITIANBab ini berisikan metode penelitian yang digunakan selama penelitianberlangsung. Yang mana pendekatan penelitian yang digunakan yaitupendekatan deskriptif kualitatif. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitudata primer dan data sekunder. Metode penarikan sampel yaitu total sampling.Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dankuesioner. Pengolahan dan analisis data dilakukan selama dan setelah datadikumpulkan serta berisikan definisi operasional variabel.BAB IV : PEMBAHASANBab ini berisikan tentang pembahasan dari hasil data yang diperoleh dilapangan melalui observasi, wawancara dan kuesioner Hal ini berguna untukmenjawab ketiga pertanyaan penelitian yang menyangkut : “Bagaimanakahkinerja pegawai kantor Camat Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun?”BAB V : PENUTUPBab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.DAFTAR PUSTAKABAB IITINJAUAN PUSTAKAPada BAB II ini menggambarkan tentang landasan teori yang dijadikan sebagaipatokan dalammengukur kinerja pegawai pada Kantor Camat Kecamatan PelawanKabupaten Sarolangun.Landasan TeoriBerdasarkan pada teori-teori dalam ilmu menajemen, berikut ini dikemukakandefinisi-defenisi tentang beberapa istilah yang berhubungan dengan topik penelitian ini.Hal yang dimaksud diantaranya :

Konsep ManajemenIlmu MenajemenMenajemen menurut (Hasibuan 2009:1) adalah ilmu dan seni mengatur prosespemamfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efesienuntuk mencapai suatu tujuan tertentu.Ada 3 alasan menajemen dibutuhkan :1. Untuk mencapai suatu tujuan2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.3. Untuk mencapai efesiensi dan efektivitas kerja organisasiMenajemen PemerintahanMenajemen pemerintahan menurut (Suryadinata 1993 : 8) sebagai “suatukegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan negara dengan menggunakan berbagaisumber yang di kuasai oleh Negara, Inti menajemen pemerintahaan, terletak pada prosespergerakan untuk mencapai tujuan negara, dimana terkait erat apa yang kita kenaldengan fungsi kepamongprajaan.Menajemen Sumber Daya ManusiaMenajemen Sumber Daya Manusia menurut (Hasibuan 2009:10) adalah ilmu danseni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien membantuterwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, masyarakat,serta memperhatikan hubungankerja mereka, kesejahteraan, keamanan, dan masalah keadilan.Pengertian AnalisisAnalisis menurut Komaruddin (2004;31), adalah kegiatan berfikir untukmenguraikan sesuatu secara keseluruhan menjadi komponen-komponen sehingga dapatmengenaltanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lainnya dan fungsi masingmasing dalam suatu keseluruhan terpadu.Pengertian PegawaiPegawai menurut (Sastrohadiwarjo 2005:27) adalah mereka yang telahmememnuhi syrat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas jabatan negeri atau tugasnegara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan digaji menurutperaturan perundang-undangan yang berlaku sedangkan menurut undang-undang nomor

43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentangpokok-pokok Kepegawaian dalam Bab 1 Ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut : PegawaiNegri adalah setiap warga negara Republik Indonesi yang telah memenuhi syarat yangditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatannegri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.Konsep KinerjaKinerja PegawaiKinerja menurut (Timpe 2005:3) adalah sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi kinerjaitu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihatpada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatun hal yang bersifatindividual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalammengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha,dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerjakaryawan dalam bekerja untuk priode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerjayang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu.Pengukuran KinerjaPengukuran kinerja suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting, karenaakan dijadikan sebagai standar keberhasilan suatu organisasi dalam kurun waktu tertentu.Pengukuran kinerja merupakan alat manajemen untuk meningkatkan kualitaspengambilan keputusan dan akuntabilitas.Sebenarnya pengukuran kinerja mempunyaimakna ganda yaitu pengukuran sendiri dan evaluasi kinerja dimana kedua hal tersebutterlebih dahulu harus ditentukan tujuan dari suatu program secara jelas. Pengukurankinerja merupakan jembatan antara perencanaan strategik dengan akuntabilitas sehinggapemerintah dapat dikatan berhasil jika terdapat indikator–indikator atau ukuran– ukuranpencapaian yang mengarah pada misi tanpa adanya pengukuran kinerja yag sangat sulitdicari pembenaran yang logis atas pencapaian misi organisasi instansi.Terkait dengan ukuran dan standar kinerja, David Devries dkk (1981),menyatakan bahwa dalam melakukan pengukuran kinerja ada tiga pendekatan, yaitu :1. Pendekatan personality trait, yaitu dengan mengukur kepemimpinan, inisiatif dansikap.

2. Pendekatan perilaku, yaitu dengan mengukur umpan balik, kemampuan presentasi,respons terhadap komplain pelanggan.3. Pendekatan hasil, yaitu dengan mengukur kemampuan produksi,kemampuanmenyelesaikan produk sesuai jadwal, peningkatan produksi / penjualan.Bernardin (2001) menyampaikan ada 6 kriteria dasar atau dimensi untukmengukur kinerja, yaitu :a. Quality terkait dengan proses atau hasilmendekati sempurna / ideal dalammemenuhi maksud dan tujuan.b. Quantity terkait dengan satuan jumlah atau kuantitas yang di hasilkanc. Timelines terkait dengan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan aktivitasatau menghasilkan produkd. Cost-effectiveness terkait dengan tingkat penggunaan sumber–sumber organisasi(orang, uang, material, teknologi ) dalam mendapatkan atau memperoleh hasilatau pengurangan pemborosan dalam penggunaan sumber-sumber organisasie. Need for supervision terkait dengan kemampuan individu dapat menyelesaikanpekerjaan atau fungsi-fungsi pekerjaan tanpa asistensi pimpinan atau intervensipengawasan pimpinanf. Interpersonal impact terkait dengan kemampuan individu dalam meningkatkanperasaan harga diri, keinginan baik, dan kerja sama diantara sesame pekerja dananak buah.Tujuan dan Manfaat Pengukuran KinerjaPrestasi pelaksanaan program yang dapat diukur akan mendorong pencapaianprestasi tersebut. Pengukuran prestasi yang dilakukan secara berkelanjutanmemberikan umpan balik untuk upaya perbaikan secara terus menerus dan pencapaiantujuan di masa mendatang. Pengukuran kinerja merupakan hal yang paling pentingdalam manajemen program secara keseluruhan , karena kinerja yang dapat diukurakan mendorong pencapaian kinerja tersebut.Pengukuran kinerja sangat penting peranannya sebagai alat manajemen adalahuntuk :1. Memastikan pemahaman pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk mencapaikinerja2. Memastikan tercapainya rencan kinerja yang disepakati

3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya denganrencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja4. Memberi penghargaan dan hukuman yang obyektif atas kinerja pelaksana yangtelah diukur sesuai sistem pengukuran kinerja yang disepakati5. Menjadi alat komunikasi antar karyawan dan pimpinan dalam upaya memperbaikikinerja organisasi6. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi7. Membantu memahami proses kegiatan organisasi8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif9. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan10. Mengungkap permasalahan yang terjadi.Indikator KinerjaMenurut Dwiyanto (1995) terdapatLima indikator yang digunakan untukmengukur kinerja organisasi publik, yaitu sebagai berikut:1. Produktivitaskonsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapijuga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasioantara input dengan output.2. Kualitas layanan. Kepuasan masyarakat biasanya menjadi parameter untukmenilai kinerja organisasi publik.3.Responsivitas. Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk itaspelayanandanmengembangkan program–program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhandan aspirasi masyarakat.4. ksanaankegiatanorganisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip– prisip administrasi yangbenar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupauninplisit (Lenvine,1990).Kumorotomo (1996) menggunakan beberapa kriteria untuk dijadikan pedoman dalammenilai kinerja organisasi pelayanan publik, antara lain adalah :1. Efisiensi. Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasipelayanan publik mendapatkan laba, memanfaatkan faktor–faktor produksisertapertimbangan yang berasal dari rasionalitas ekonomis.

2. Efektivitas. Apakah tujuan dari didirikannya organisasi pelayanan publik tersebuttercapai? Hal tersebut erat kaitannya organisasi rasionalitas teknis, nilai, misi,tujuan organisasi serta fungsi agen pembangunan.3. Keadilan. Keadilan mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang diselenggarakan oleh organisasi pelayanan publik.4. Daya Tanggap. Berlainan dengan bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaanswasta, organisasi pelayanan publik merupakan bagian dari daya tanggap Negaraatau pemerintah akan kebutuhan vital masyarakat.Oleh sebab itu, kriteria organisasi tersebut secara keseluruhan harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan demi memenuhi kriteria daya tanggap ini.Indikator kinerja menurut LAN – RI (1999:7) adalah :1. Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaankegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator ini dapatberupa dana, sumber daya manusia, informasi, kebijakan atau peraturanperundang – undangan dan sebagainya.2. Keluaran (outputs) adalah sesuatu yang dicapai dari suatu kegiatan yang dapatberupa fisik atau non fisik.3. Hasil (outcomens) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinyakeluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung).4. Manfaat (benefits) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir daripelaksanaan kegiatan.5. Dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupunnegatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang ditetapkan.2.1 Kerangka PemikiranKinerja (prestasi kerja) menurut (Mangkunegara 2001 : 67) adalah hasil kerjasecara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakantugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.Kinerja merupakanpenampilan hasil karya seseorang dalam bentuk kualitas ataupun kuantitas dalam suatuorganisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerjapegawai, tiga hal penting dalam kinerja adalah tujuan, ukuran, dan penilaian.

Menurut(Hetami 2008:70) menyebutkan bahwa pada umumnya pengukurantenaga kinerja mempertimbangkan :1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan,2. Mutu, yaitu mutu yang dihasilkan,3. Ketepatan waktu kerja, yaitu kesesuaian dengan waktu yang ditentukan.Berikut ini adalah gambar tentang kerangka pemikiran dalam penelitian.Gambar 2.1: Kerangka PemikiranPada BAB III ini menggambarkan tentang metode yang dilakukan dalam melakukanpenelitian ini, yang berisikan rancangan penelitian, jenis dan sumber data, metodepengambilan data, Metode Pe narikan Sampel, analisa data dan definisi operasional variabel.Rancangan PenelitianPenelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang memaparkandata-data yang ditemukan di lapangan, dalam hal ini menganalisis kinerja pegawai padaKantor Camat Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.Jenis Data dan Sumber DataData primerData primer adalah datayang diperoleh atau dikumpulkan lansung di lapanganoleh orang-orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutanyangmemerlukannya.Data SekunderData sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yangmelakukan penelitian tersusun dalam dokumen.Metode Pengambilan DataAdapun metode penelitian data terdiri dari :1. Penelitian Kepustakaan (Library research)Penelitian dilakukan dengan cara mempelajari berbagai buku-buku dan tulisantulisan lain yang berkaitan dengan bidang yang diteliti, guna mendapat data danteori-teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.2. Penelitian Lapangan (Field Researc)Penelitian lapangan ini dilakukan dengan tiga cara yaitu :a. Observasi

Penulis akan melakukan pengamatan lansung pada obyek penelitian yaitu padaKantor Camat Pelawan Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.b. WawancaraPenulis akan mengadakan komunikasi lansung dengan Kepala Kantor CamatPelawan Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.c. DokumentasiPenulis melihat atau mengkopi dokumen-dokumen Kantor Camat KecamatanPelawan Kabupaten Sarolangun yang ada kaitannya dengan penelitian ini.d. KuisionerPenyampaian kuisioner penulis lakukan kepada pegawai Kantor CamatKecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.Metode Penarikan Sampel1. PopulasiMenurut Sugiono (2009) menyatakan populasi adalah keseluruhan subyekyang akan di teliti. Sampel.2. SampelSampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki olehpopulasi (Sugiyono, 2010).Selain itu, untuk menentukan keputusan akhir dari setiap pernyataanterhadap sampel atau responden yang diambil dari pegawai Kantor CamatKecamatan Pelawan, maka akan dipergunakan rentang skala:1. Skala 1 Sangat Rendah2. Skala 2 Rendah3. Skala 3 Sedang4. Skala 4 Tinggi5. Skala 5 Sangat TinggiSementara itu, metode analisa yang digunakan dalam menganalisis datayang telah diperoleh di lapangan , maka digunakan rumus: Data yang telah diolahdinyatakan kriteria dengan menggunakan rentang skala (RS), (Husein, 2005),dengan rumus :

RS n m 1 mRS 39(5 1) 39 4 156 31.2555Berdasarkan pada penghitungan rentang skala ini, maka rentang skala yangdigunakan adalah 31.Dimana :RS NRentang Skala m 39Jumlah sampelJumlah alternative jawaban tiap item70101132163194Keterangan :Sangat Rendah : Skala 39 – 70,19Rendah: Skala 70,2 – 101,3Sedang: Skala 101,4 – 132,5Tinggi: Skala 132,6 – 163,7Sangat Tinggi: Skala 163,8 – 195Pengolahan dan Analisis DataAnalisis data dilakukan secara berkelanjutan terhadap data yang dibutuhkandalam penelitian ini yang meliputi data observasi, wawancara dan kuesioner. Analisadata dilakukan dalam dua tahap, yaitu pada saat pengumpulan data dan setelah dataterkumpul. Artinya sejak awal data sudah mulai dianalisis, karena data akan terusbertambah dan berkembang. Tujuannya adalah apabila data yang diperoleh belummemadai atau masih kurang, maka dapat segera dilengkapi. Hal ini sesuai dengan apayang di jelaskan Bogdan dalam Sugiyono menyatakan; .Depinisi Operasional VariabelPernyataan – pernyataan yang ada di dalam kuesioner dan disebarkan kepadaresponden terdiri dari 10 pernyataan mengenai kinerja pegawai. menurut Dwiyanto(1995).Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan tentang variabel – variabel yangdicantumkan di dalam kuesioner, variabel tersebut digambarkan ke dalam beberapa

indikator dan dibagi ke dalam beberapa item /alternatif pernyataan yang dipilih oleh pararesponden.BAB IVGAMABARAN UMUMSejarah Singkat Kecamatan PelawanKecamatan Pelawan merupakan salah satu Kecamatan dalam Kabupaten Sarolangundan terletak pada titik koordinat antara 102.35 – 102.50 derajat bujur timur dan 2.20 - 2.35derajat lintang selatan dengan ketinggian di atas permukaan laut rata-rata 37.M dengan suhuberkisar antara 21ºC - 24ºC dan curah hujan berkisar 24.873 mm/tahun.Sedangkan luas wilayah Kecamatan Pelawan adalah seluas 346 Km² (34.600 Ha)meliputi 14 ( empat belas ) Desa dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :Sebelah Utara: Kecamatan SarolangunSebelah Timur: Provinsi Sumatera SelatanSebelah Selatan: Kecamatan SingkutSebelah Barat: Kecamatan Limun dan Kec. Cermin Nan GedangVisi Dan Misi Kantor Camat Kecamatan PelawanVisiVisi adalah suatu pandangan jauh kedepan kemana dan bagaimana organisasi harusdibawa dan berkarya agar tetap konsisten, eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif atausuatu gambaran tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin dicapai.Visikantor CamatKecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun“TerwujudnyaPelayanan Prima Kepada Masyarakat DalamyaituPenyelenggaraanPemerintah Dan Pembangunan Di Kecamatan Pelawan Serta PeningkatanPendapatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Yang Berbasis Pada EkonomiKerakyatan Dan Berdasarkan Pada Nilai-Nilai Agama Dan Adat Istiadat.“Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas maka Kantor Camat Kecamatan PelawanKabupaten Sarolangun telah menetapkan misinya sebagai berikut :1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan kepada masyarakat.2. Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan yangdijiwai oleh semangat kekeluargaan dan kegotong-royongan.3. Mendorong meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dibidang pertanian danperkebunan serta usaha kecil dan menengah.4. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Agama dan AdatIstiadat.FungsiUntuk melaksanakan tujuan dan tugas pokok tersebut, maka Camatmenyeleggarakan beberapa fungsi yang meliputi:a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.b. Mengkoordinasikan upaya penyeleggaraan ketentraman dan ketertiban umum.c. Mengkoordinasi penerapan dan penegakan peraturan Perundang – undangan.d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan Fasilitas Pelayanan umum.e. Mengkoordinasikan penyelengaraan kegiatan pemerintah di tingkat kecamatan.f. Mambina penyelenggaraan pemerintah Desa / Kelurahan.g. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya danbelum dapat dilaksanakan pemerintah Desa / Kelurahan.h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas danfungsinya.Sumber Daya Manusia Atau Keadaan Pegawai Di Kantor Camat PelawanUntuk menunjang pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Camat Pelawansampai dengan tahun 2016 ini, Kantor Camat Pelawan memiliki sumber daya manusiasebanyak 39 (tiga puluh sembilan). Untuk lebih jelasnya, Kondisi Sumber Daya AparaturPemerintah pada Kantor Camat Pelawan dapat dibagi berdasarkan Banykanya PNS dan NonPNS menurut Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, Golongan dan Pendidikan Penjenjanganantara lain sebagai berikut :Tabel 4.1: Banyaknya Pegawai PNS dan Non PNS Menurut Jenis Kelamin Tahun2016NoPegawaiJenis KelaminJumlah

Laki-lakiPerempuan123451PNS154192Non P N S14620291039JumlahSumber: Dokumentasi Kantor Camat Kecamatan Pelawan 2013.Selanjutnyadari jumlah pegawai diatas, maka dapat kami rincikan tingkatpendidikan yang sudah dimiliki oleh pegawai PNS maupun Non PNS sebagai berikut :Tabel 4.2: Banyaknya Pegawai Menurut Pendidikan Tahun 24111I. P N S1. Pejabat Struktural2. Non Struktural13. Pejabat FungsionalJumlah 116181121026120II. Non PNS1. Tenaga Administrasi13132. Operator Komputer333. Operator SSB4. Tenaga Kebersihan15. Penjaga Malam6. Pelayan Kantor11111Jumlah II1117Jumlah I II12271926Sumber: Dokumentasi Kantor Camat Kecamatan Pelawan 2016139

Selain itu, berikut ini digambarkan keadaan pegawai kantor Camat KecamatanPelawan menurut Golongan yang dapat dilihat pada tabel berikut :Tabel 4.3: Banyaknya Pegawai menurut Golongan Tahun 2016NoPegawai121Struktural2Non Struktural2Pejabat 6182212120Sumber: Dokumentasi Kantor Camat Kecamatan Pelawan 2016.BAB VPEMBAHASANPada bab ini menggambarkan tentang gambaran umum dari data yang diperoleh melaluikuesioner yang disebarkan kepada para responden di lapangan serta analisisnya mengenaikinerja pegawai di Kantor Camat Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun. Hal iniberguna untuk menjawab kedua pertanyaan penelitian yaitu “Bagaimana gambaran kinerjapegawai pada Kantor Camat Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun ”.Untuk lebih jelasnya mengenai data yang diperoleh di lapangan, maka berikut inidijelaskan masing masing data yang diperoleh dan diikuti oleh pembahsannya:Karakteristik RespondenUntuk mengetahui karakteristik dari pegawai yang menjadi responden dalam penelitianini, maka ditanyakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan data diri pegawai untukmemperoleh karakteristik dari pegawai yang dimaksud. Untuk lebih jelasnya, karakteristikresponden ini dapat dilihat kembali pada tabel berikut:

Tabel 5.1 : Karakteristik tase23456789324110I. P N S1. Pejabat Struktural2. Non Struktural13. Pejabat FungsionalJumlah 116181121026152 %20II. Non PNS1. Tenaga Administrasi13132. Operator Komputer333. Operator SSB4. Tenaga Kebersihan15. Penjaga Malam6. Pelayan Kantor111148 %1Jumlah II111719Jumlah I II122726139Persentase2.65.270.25.215.62.6100Sumber : Kantor Camat Kecamatan Pelawan Kab. Sarolangun, 2016.Dari tabel di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa 52 % dari jumlah keseluruhanpegawai yang ada di Kecamatan Pelawan telah berstatus sebagai Pegawai tetap atau PegawaiNegeri Sipil. Sementara itu, 48 % dari jumlah keseluruhan pegawai masih berstatus non-PNSatau tenaga honorer. Untuk itu, Camat Pelawan sebagai top manager kepemimpinan di kantortersebut dalam menjalankan segala urusan perkantoran dan bidang kepemerintahan dibantuoleh 39 orang pegawai yang dibagi ke dalam beberapa bidang seksi. Setiap seksi dikepalaioleh seorang Kepala dan dibantu oleh beberapa Kinerja Pegawai Kantor CamatKecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.

Untuk dapat mengetahui sejauh mana tingkat ketercapaian kinerja pegawai dilingkungan Kantor Camat Kecamatan Pelawan, maka telah disebarkan kuesioner kepada 39orang responden yang telah menjadi pegawai di Kantor Camat Pelawan, dimana isi darikuesioner tersebut telah dijelaskan di atas. Data yang diperoleh dapat dilihat pada tabelberikut dan selanjutnya digambarkan dalam bentuk narasi.Tabel 5.2 : Rekapitulasi variabel Kinerja Pegawai di Kantor Camat KecamatanPelawanNoTotal Jawaban RespondenPernyataan MengenaiSSSCSJlhTSSTSKatagUruoritanPegawai melakukan1pekerjaannya 390000143Tinggi70024961545

pencapaian yang mengarah pada misi tanpa adanya pengukuran kinerja yag sangat sulit dicari pembenaran yang logis atas pencapaian misi organisasi instansi. Terkait dengan ukuran dan standar kinerja, David Devries dkk (1981), menyatakan bahwa dalam melakukan pengukuran kinerja ada tiga pendekatan, yaitu : 1.

Related Documents:

LEMBARAN SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN GOWA SYAHRUL H JUMANG 105720466214 . Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama .

E. Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Karyawan 17 F. Pengertian Kinerja 19 G. Pengertian Karyawan 21 H. Pengukuran Kinerja 21 I. Evaluasi Kinerja dan Manfaatnya 23 J. Hambatan dalam Evaluasi Kinerja 26 K. Teknik-Teknik Penilaian Kinerja 27 L. Rerangka Pikir 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31

Burneh Kabupaten Bangkalan; 2) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan iklim organisasi terhadap kinerja pegawai secara simultan di Kantor Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan.Obyek populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Kantor Kecamatan Burneh Bangkalan sejumlah 41 orang, menggunakan instrumen pengumpulan data berupa kuesioner .

PEDOMAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI BERDASARKAN BEBAN KERJA DALAM RANGKA PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa formasi Pegawai Negeri Sipil disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia; b.

PEDOMAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI BERDASARKAN BEBAN KERJA DALAM RANGKA PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL MENTERI PENDAVAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa formasi Pegawai Negeri Sipil disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai

pelayanan administrasi di atas. Serta mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil. Penulis kemudian tertarik untuk mengadakan penelitian secara mendalam mengenai "Etika Pegawai Dalam Pelayanan Administrasi Di Kantor BKPSDM Kabupaten Bone"

kinerja keuangan ada beberapa analisis rasio keuangan yang digunakan yaitu: analisis likuiditas perusahaan, analisis struktur keuangan, analisis penilaian pasar, analisis kesehatan keuangan perusahaan, dan analisis dengan metode EVA. 1. Analisis Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan p

geomagnetic field Magnetic “Operative” physical property Method Measured parameter. Further reading Keary, P. & Brooks, M. (1991) An Introduction to Geophysical Exploration. Blackwell Scientific Publications. Mussett, A.E. & Khan, M. (2000) Looking into the Earth – An Introduction to Geological Geophysics. Cambridge University Press. McQuillin, R., Bacon, M. & Barclay, W .