BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Raden Intan

1y ago
7 Views
2 Downloads
1.09 MB
112 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Evelyn Loftin
Transcription

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPeran ekonomi Islam dalam ekonomi Indonesia khususnya ekonomirakyat pada dasarnya memiliki posisi yang cukup penting, terutama ketikamelihat mayoritas penduduknya Indonesia adalah muslim (88,8 %). Darijumlah yang sangat besar tersebut, umat Islam memiliki potensi besar untukberperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun sebaliknya,dengan jumlah yang mayoritas umat Islam akan menjadi beban untukIndonesia, jika tidak dikelola dengan baik, terutama disebabkan olehbanyaknya penduduk miskin yang sebagian besar adalah muslim. Peranekonomi Islam dalam menciptakan keadilan ekonomi dapat diharapkanmengembangkan koperasi syari‟ah yang dibutuhkan oleh masyarakat kecil. 1Sistem keuangan Islam yang berpihak pada kepentingan kelompokmikro sangat penting. Berdirinya bank syari‟ah yang terus mengalamiperkembangan pesat membawa andil yang sangat baik dalam tatanan sistemkeuangan di Indonesia. Peran ini tentu saja sebagai upaya untuk mewujudkansistem keuangan yang adil. Oleh karenanya, keberadaannya perlu mendapatdukungan dari segenap lapisan masyarakat injamPembiayaan Syari‟ah (KSPPS) dalam menyalurkan dananya kepada pihaknasabah yang membutuhkan dana. Pembiayaan sangat bermanfaat bagi Bank,nasabah, dan pemerintah. Dan memberikan hasil yang paling besar diantarapenyaluran dana lainnya yang dilakukan oleh bank syari‟ah. Sebelumpenyaluran dana melalui pembiayaan, Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaansyari‟ah perlu melakukan analisis pembiayaan yang asiSimpanPinjamPembiayaan Syari‟ah (KSPPS) dengan nasabah dipersamakan dengankerjasama yang dilakukan kedua belah pihak untuk menjalankan usaha dan1Ruslan Abdul Ghofur Noor, Konsep Distribusi Dalam Ekonomi Islam, (Yogyakarta :Pustaka Pelajar, 2013), h. 2301

atas hasil usaha yang dijalankan, maka akan dibagi sesuai dengan nisbah ayaanSyari‟ah(KSPPS) dan nasabah.2Bagaimanapun, lembaga keuangan bank, memiliki sistem danprosedur yang baku sehingga tidak mampu menjangkau masyarakat lapisbawah dan kelompok mikro. Dengan prosedur yang panjang dan terkesanrumit, pengusaha mikro dan sektor informal tidak dapat mengakses sumberpendanaan dari bank. Sehingga potensi besar yang dimiliki oleh sektor mikro,tidak berkembang. Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyatyang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka pemerintahIndonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulanperkumpulan koperasi.Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan landasanbagi penyusunnan dan pengelolaan ekonomi nasional dalam rangkamemberikan kesejahteraan kepada rakyat banyak dengan asas demokrasiekonomi. Hal iniditegaskan dalam Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar1945 bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asaskekeluargaan. Dalam arti yang lebih luas, dirumuskan pada ayat 4 pasaltersebut di atas, bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkanatas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efesiensi berkeadilan,berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjagakeseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. koperasi yangsering disebut sebagai soko guru ekonomi kerakyatan ini, batasannyadirumuskan dalam Undang-Undang Perkoperasian No. 25 tahun 1992 Pasal1ayat 1.Di Indonesia kehadiran Koperasi Simpan Pinjam PembiayaanSyari‟ah (KSPPS) sangat membantu akan peningkatan ekonomi nasional,dimana kehadiran Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syari‟ah (KSPPS)bertujuan untuk memperkokoh perekonomian syari‟ah sebagai dasar kekuatandan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya,2Ismail Nawawi, Perbankan Syari’ah, (Jakarta: Kencana, Cet I, 2011), h. 1052

membangun dan mengembangkan potensi ekonomi masyarakat sertameningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial memberikan modal kepadapedagang-pedagang kecil.Dalam GBHN 2004, tertulis bahwa upayapembinaan danpengembangan UKM merupakan suatu keharusan agar industri kecil dapattumbuh sebagai bagian dari dunia usaha yang kuat, tangguh, efisien, danmandiri. Sehingga diharapkan pengoptimalan dan pengembangan KoperasiSimpan Pinjam Pembiayaan Syari‟ah (KSPPS) dapat dilaksanakan secarasimultan dalam kerangka kerja yang komperhensif dengan berbagai upayalain seperti pendidikan, pemberdayaan masyarakat, pembangunan sosial, danpenyediaan berbagai infrastruktur pendukung lainnya.Dalam kegiatan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syari‟ah(KSPPS) terdapat kendala-kendala yang mempengaruhi perkembanganKSPPS seperti kurangnya pemahaman pengurus terhadapKoperasi SimpanPinjam Pembiayaan Syari‟ah (KSPPS), kurangnya pemahaman tentangperaturan koperasi oleh pengurus dan masyarakat KSPPS dikembangkanuntuk mewujudkan demokrasi ekonomi yang antara lain, terjelma dalampemerataan pendapatan dimasyarakat melalui pertumbuhan koperasi-koperasiyang sehat. Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syari‟ah (KSPPS)digerakkan agar distribusi dari pemilikan asset (kekayaan) dan kesempatanberusaha dalam masyarakat diperbaiki secara fungsional dan terus-menerus.Bahkan sementara para ahli mengatakan koperasi sebagai gerakan yangbeperan untuk turut mempercepat proses capital ownership reform. Karenakoperasi muncul sebagai countervailing power atau balance wheel (rodapengimbang) terhadap kapitalisme yang tak terbendung. Rasanya untukindonesia akan lebih dari itu, koperasi akan berperan sebagai subtantivepower (kekuatan subtantif) dalam sistem perekonomian.Koperasi dapat diharapkan menjadi lembaga yang bertugas sebagaimotivator, komunikator, dinamisator, dan fasilitator bagi pengembangankoperasi di Indonesia, sehingga para pelaku Koperasi Simpan Pinjam3

Pembiayaan Syari‟ah (KSPPS) dapat memberi kemaslahatan bagi masyarakatkhususnya masyarakat muslim.3Sebagian besar masyarakat kota Bandar Lampung beragama Islam,namun masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengembangkan danmelaksanakan koperasi simpan pinjam pembiayaan syari‟ah. Ini bisa di lihatdari perkembangan koperasi syari‟ah yang ada di Bandar Lampung belummaksimal.Sementara dalam meningkatkan perekonomian nasional, hal ini taklepas dari keberadaan dari koperasi itu sendiri yang anggotanya adalah parapelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang memiliki berbagaiusaha di sektor riil. Dengan berbasis sektor riil tetap bisa bergerak tanpapengaruh apapun.Jumlah koperasi syari‟ah dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 1.Jumlah Koperasi di Kota Bandar Lampung Tahun 2015-2016.4No1UraianSatuanTahun20152016Jumlah KoperasiUnit723735-Koperasi AktifUnit313350-Koperasi Tidak AktifUnit4103852Koperasi BaruUnit12113Koperasi Syari‟ahUnit4040Melihat realitas inilah, penting sekali penguatan koperasi menjadipilihan dari sebuah kebijakan pembangunan ekonomi yang harus dilakukanoleh pemerintah, sehingga kelangsungan ekonomi bisa berjalan secara stabil.Sudah saatnya dalam politik pembangunan secara nasional dan daerah porsikebijakan pembangunan ekonomi menjadi isu utama dalam rangkakesejahteraan masyarakat adil dan merata. Meski peran koperasi syari‟ah diIndonesia khususnya Bandar Lampung sangat strategis bagi pembangunan,3Ahmad Dimyati, Dkk., Islam dan Koperasi : Telaah peran serta umat Islamdalampengembangan koperasi, (Jakarta, 1989), Cet. I, h. 1994Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandar Lampung.4

tapi selalu saja koperasi di Bandar Lampung dihadapkan denganpermasalahan yang menjadikan mereka sulit untuk berkembang dengan pesat,apalagi dengan kebijakan liberalisasi ekonomi yang dijalankan selama inidengan mekanisme pasar bebas koperasi di Indonesia merasa tertatih-tatihdan sulit untuk berkompetisi dalam menghadapi realitas tersebut.Koperasi syari‟ah salah satu solusi untuk mendukung jalannya rodapembangunan , bisa kita lihat dalam surat An-Nisa' [4]: 29.Firman Allah QS. An-Nisa' [4]: 29:"Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil)harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaanyang berlaku dengan sukarela di antaramu "5Baitul Tamwil Muhammadiyah(BTM) adalah salah satu koperasiyang berpola syari‟ah yang ada di Bandar Lampung,yang bisa membacapeluang itu. Dengan berdirinya Koperasi Baitul Tamwil MuhammadiyahBandar Lampung (BTM) ini pada tanggal 9 agustus 2005 berdasarkan .024/BH/DKPKPM/X/2005. Beralamat di Jalan Pulau Tegal no. 17 Rt.02LK I, Kelurahan Way Dadi, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung.Koperasi ini terus memacu dan membenahi dalam segala segi, baikmanajemen organisasi maupun manajemen usahanya.Koperasi Baitul Tamwil Muhammadiyah Bandar Lampung ankuntukmemaksimalkan pelayanannya terhadap masyarakat khususnya. menunjukkancara-cara transaksi syari‟ah yang terkait dengan hukum-hukum Islam. Hal inisangat memerlukan kerja keras semua pihak, demi meningkatkan5Al-Quranul Karim, An-Nisa [4]:295

nganpemerintah.BTM dibangun dengan mengambil konsep dasar Baitul Maal walTamwil, yang merupakan gabungan antara Baitul Tamwil, unit yangmenjalankan pembiayaan secara komersial dan Baitul Maal, unit yangmenjalankan pembiayaan non komersial-sosial dengan dana yang bersumberdari titipan zakat, infaq dan shodaqoh. Pada BTM , bidang sosial ditiadakankarena di Muhammadiyah sudah lebih dulu ada lembaga amil zakat. katMuhammadiyah dapat disinergikan. Misalnya pengelolaan zakat, infaq dansedekah untuk usaha produktif dikerjasamakan dengan BTM atau lembagaamil zakat dapat saja berkantor bersama dengan BTM supaya lebih hidup, dll.BTM didirikan oleh warga Muhammadiyah beranggotakan beberapaorang (bukan badan hukum) yang bisa seluruhnya atau sebagian di antaranyaadalah Persyarikatan Muhammadiyah, dan beroperasi di lingkunganMuhammadiyah, di mana terdapat para pengusaha kecil dan mikro yangmenjadi anggotanya. Oleh karena itu, BTM dapat melayani seluruh lapisanmasyarakat. Ini sebagai bukti konsep rahmatan lil’alamiin Muhammadiyah.Untuk menjaga ruh atau idiologi Muhammadiyah, pengurus danpengawas BTM merupakan representasi Muhammadiyah. Aturan ini tidakboleh tertera di dalam Anggaran Dasar BTM tetapi dapat diatur dalamanggaran rumah tangganya. Di samping kepemilikan melalui perseorangan,Muhammadiyah akan mendapat bagian dari laba/SHU setiap tahun sebagaisyirkah wujuh dan dana dana da‟wah BTM atau sejenis Corporate SocialResponsibilitySebagai lembaga keuangan mikro syari‟ah, koperasi Baitul TamwilMuhammadiyah Bandar Lampung(BTM) bermaksud menggalang kerja samauntuk membantu kepentingan ekonomi anggota pada khususnya danmasyarakat pada umumnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Lembagaini juga bertujuan memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat sertaikut membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan6

masyarakat madani yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945 serta diridhoi oleh Allah SWT.Sebagai lembaga keuangan yang profesional, aspek ekonomi danmanajemenkoperasi Baitul Tamwil Muhammadiyah Bandar Lampung(BTM) masih kurang memahami aturan-aturan UU koperasi yang harus dipatuhi oleh pengurus koperasi. Sesuai dengan hal itu, penelitian ini akanmelihat dari cara Koperasi Baitul Tamwil Muhammadiyah Bandar Lampung(BTM) dalam menjalankan usahanya.Kita melihat dari perkembangan jumlahanggota dan jumlah calon anggota koperasi Baitul Tamwil MuhammadiyahBandar Lampung (BTM) lima tahun terakhir :6Grafik Perkembangan Anggota50Orang4043454642363020Jumlah Anggota10020112012201320142015Tahun6Buku Laporan Pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas RAT th buku 2015, tgl 29maret 20167

Grafik Calon 4000Calon Anggota2000020112012201320142015TahunDilihat dari jumlah anggota koperasi dari tahun 2011 yaitu 36 orang,jumlah anggota tahun 2012 sebanyak 43 orang, tahun 2013 naik menjadi 45orang ,tahun 2014 naik jadi 46 orang, di tahun 2015 jumlah anggota turunmenjadi 42 orang.Jika kita lihat dari perkembangan calon anggota tahun 2011 sudahmencapai 5300, tahun 2012 jumlah calon anggota koperasi 7920, tahun 2013naik menjadi 9835, tahun 2014 calon anggota turun menjadi 7973, dan tahun2015 calon anggota naik lagi menjadi 8755. Dari tahun 2011 sampai dengantahun 2015.Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa calon anggota lebih kuranglima tahun masih menjadi calon anggota koperasi, sementara menurut UUkoperasi no 25 tahun 1992 pasal 17 :1. Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.2. Keanggotaan koperasi di catat dalam buku daftar anggota.Penjelasan pasal 17 tentang keanggotaan, Sebagai pemilik dan penggunajasa koperasi anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Sekalipundemikian, sepanjang tidak merugikan kepentinganya,koperasi dapat pulamemberikan pelayanan kepada bukan anggota sesuai dengan sifat kegiatanusahanya, dengan maksud untuk menarik yang bukan anggota menjadianggota koperasi.Dilihat dari Permen no. 16 tahun 2015 Bab VII. pasal8

21:bahwa calon anggota koperasi dalam waktu selambat lambatnya tiga bulanwajib menjadi anggota koperasi.Bertitik tolak dari kondisi empiris ini diperlukan pengawasan yangketat oleh pemerintah sebagai pemegang otoritas melalui pembinaanmanagemen dan organisasi koperasi. Pemantauan kesehatan koperasi dankonsistensi peningkatan kapasitas sumberdaya manusia Koperasi SimpanPinjam Pembiayaan Syari‟ah (KSPPS) secara berkesinambungan.Untuk itupenulis bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang akan dituangkankedalam tesis dengan judul :Pelaksanaan Mudharabah untuk peningkatankesejahteraan anggota dalam perspektif ekonomi Islam (studi di KoperasiBaitul Tamwil Muhammadiyah Bandar Lampung).B. Identifikasi sdapatmengidentifikasi masalah sebagai berikut :1.Sebagai lembaga keuangan yang profesional koperasi Baitul TamwilMuhammadiyah Bandar Lampung (BTM)Bandar Lampung belumsepenuhnya menerapkan aturan aturan pemerintah dalam gpelaksanaanMudharabah di koperasisyari‟ah.3.Masih kurangnya pengetahuan anggota koperasi mengenai aturan-aturansyari‟ah dan pelaksanaan pembiayaanya.C. Rumusan MasalahDengan membatasi pembahasan, penulis merumuskan pokok masalahdalam Tesis ini sebagai berikut :1.Bagaimana pelaksanaan Mudharabah oleh koperasiBaitul TamwilMuhammadiyah Bandar Lampung dalam perspektif ekonomi Islam?2.Bagaimana peranMudharabahdalam peningkatan kesejahteraan anggotapada koperasi Baitul Tamwil Muhammadiyah Bandar Lampung dalamperspektif ekonomi Islam?9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan anbeberapapermasalahan sebagai yaanMudharabahuntukkesejahteraan anggota koperasi, di koperasi BaitulTamwil Muhammadiyah Bandar Lampung.b.Mengetahui peran pembiayaan Mudharabah di koperasiBaitulTamwil Muhammadiyah Bandar Lampung.2. Manfaat PenelitianSejalan dengan tujuan penelitian maka penelitian ini diharapkandapat bermanfaat bagi peneliti, civitas akademika, dan para praktisikoperasi jasa keuangan syari‟ah, yaitu:a.Mendapat pengetahuan dan pemahaman dan penerapan bagiakademis dari teori yang ada yang berkaitan dengan Mudharabahpada koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syari‟ah.b.Hasil penelitian ini di harapkan dapat di jadikan sumber informasibagi koperasi, masyarakat dan mahasiswa untuk memahamiMudharabah dan peraturan koperasi.c.Penelitian ini dapat di jadikan pengetahuan oleh penulis, masyarakatdan mahasiswa dalam meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.E. Kajian PustakaEkonomi Islam bukan hanya merupakan praktek kegiatan ekonomiyang di lakukan oleh individu dan komunitas muslim yang ada, namun jugamerupakan perwujudan perilaku ekonomi yang di dasarkan pada ajaranIslam.Ia mencakup cara memandang permasahan ekonomi, menganalisis, danmengajukan alternatif solusi atas berbagai permasalahan ekonomi. Ekonomi10

Islam merupakan konsekuensi logis dari implementasi ajaran Islam secarakaffah dalam aspek ekonomi.7M.Nur Rianto Al Arif, dalam bukunya lembaga Keuangan Syari‟ah,1.suatu kajian teoritis praktis. Buku ini menjelaskan tentang pentingnyasuatu bacaan yang mampu menjelaskan secara mendasar mengenailembaga keuangan syari‟ah, tidak hanya perbankan syari‟ah, tetapi jugamenjelaskan juga tentang lembaga keuangan dan BMT.2.Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UniversitasIslam Indonesia Yogyakarta atas kerja sama dengan Bank Indonesia,ekonomi Islam.Mengemukan konsep dasar ekonomi Islam, karakteristikdan rancang bangun ekonomi Islam dan teori ekonomi Islam lainyasebagai dasar perspektif ekonomi syari‟ah. Buku ini menjelaskanpondasi-pondasi bangunan ekonomi syari‟ah.Panji Anoraga, Ninik Widiyanti, dalam bukunya Dinamika Koperasi.3.Buku ini menjelaskan tentang dasar dasar perkoperasian.4.Ruslan Abdul Ghofur Noor, dalam bukunya Kosep Distribusi dalamEkonomi Islam dan Format Keadilan Ekonomi di Indonesia. Buku inimenjelaskan tentang konsep distribusi bagi sistem ekonomi Indonesiayang selama ini cendrung pada ekonomi campuran.5.Sukarno Wibowo, Dedi Supriadi, dalam buku Ekonomi Mikro Islam.Buku ini menjelaskan tentang:Ruang Lingkup Makro dan Mikro,Ekonomi Islam dan Paradigma Rancang Bangunnya, aliran–aliranekonomi Islam, konsep mekanisme pasar dalam Islam, konsep produksidan konsumsi dalam Islam, konsep harga dalam Islam.6.Kementerian Koperasi dan UMKM RI, deputi bidang pengembangansumber daya manusia. Modul Keuangan Syari‟ah.Jurnal Penkajian Koperasi dan UKM,Volume 8 Oktober 2013. Deputi7.bidang pengkajian sumber daya UKMK Kementerian Koperasi danUKM tahun 2013.7Pusat pengkajian dan pengembangan ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam IndonesiaYogyakarta atas kerja sama dengan Bank Indonesia, Ekonomi Islam, h. 1911

8.Strategi Pengembangan Koperasi di sektor Keuangan : Relevansinyadengan Regulasi terkini. Deputi bidang pengkajian sumber daya UKMKKementerian Koperasi dan UKM tahun 2014.Sedangkan Umer Chapra,secara mendalam menjelaskan bahwaekonomi Islam sebagai cabang ilmu pengetahuan yang membantumewujudkan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumbersumber daya langka sesuai dengan al–‘iqtisad al–syari’ahatau tujuanditetapkan syari‟ah, tanpa mengekang kebebasan individu secara berlebihan,menimbulkan ketidakseimbangan makro ekonomi dan ekologi, ataumelemahkan keluarga dan solidaritas sosial dan jalinan moral darimasyarakat.8Ekonomidalam pandangannya harus mengaitkanantarapersoalan ekonomi dan persoalan sosial kemanusiaan yang menjadi tujuansyariat Islam. Jadi tidak semata-mata pemenuhan kebutuhan materialsebagaimana dikemukakan oleh para ekonom kapitalis.Pembangunan harus dikembangkan dengan berbasiskan ekonomikerakyatan dengan tingkat kemandirian yang tinggi, kepercayaan diri untukberkembang, karna ekonomi kerakyatan diharapkan mampu mengambil peranyang lebih luas bagi ekonomi Indonesia.9Menempatkan kepentingan individu sebagai landasannya. Nilai-nilaiIslam tidak hanya berkaitan dengan proses ekonomi tapi juga berkaitandengan tujuan dari kegiatan ekonomi.10Islam menempatkan bahwa tujuanekonomi tidak hanya kesejahteraan duniawi saja, tetapi juga untukkepentingan yang lebih utama yaitu kesejahteraanukhrawi.8M. Umer Chapra, The Future of Economic: An Islamic Perspective, diterjemahkan olehAmdiar Amir dkk,“Landscape Baru Perekonomian Masa Depan” SEBI, Jakarta, 2001. hal 1319Ruslan Abdul Ghofur Noor, Konsep Distribusi dalam ekonomi Islam. Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2013, h. 22810Husain Sahatah, Bangunan Ekonomi yang Berkeadilan Teori, Pratek dan RealitasEkonomi Islam, Magistra Insania Press, Yogyakarta. 2004.h. 8012

F. Metode PenelitianMetode penelitian merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentangmetode penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian. Untuk menunjangpenulisan tesis ini, harus diperhatikan jenis penelitian apa yang sebaiknyadigunakan serta teknik pengumpulan data dan teknik analisis data yang tepatuntuk mendukung penulisan penelitian ini. Berdasarkan permasalahan yangdiangkat.Langkahlangkahdalam metode penelitian ini adalah sebagai berikut:1.Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitiankualitatifadalah tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif.Yaitu apayang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan danperilakunyata. Penelitian kualitatif, datanya dapat penulis peroleh darilapangan,baik data lisan yang berupa wawancara maupun data tertulis(dokumen).11Penelitian kualitatif pada dasarnya landasan teoritisnya bertumpusecara mendasarpada fenomenologi dan menggali makna dalampenelitian. Karena itu, pada bagian ini fenomenologi dijadikan sebagaidasar teoritis utama sedang yang lainnya yaitu interaksi simbolik,kebudayaan, dan etnometodologi dijadikan sebagai dasar tambahan yangmelatarbelakangi secara teoretis penelitian kualitatif.Kedudukan teoridalam pendekatan kualitatif merupakan suatu produk akhir yang harusdihasilkan. Rancangan penelitian dibangun berdasarkan kumpulanasumsi dan konsep yang dikembangkan dari teori relevanyang ada.Sumber pokok jawaban penelitian terdapat data bukan pada teori. Dalampendekatan ini teori-teori yang diperoleh dari pembendaharaan teorihanya digunakan sebagai pembanding atau instrumen yang membantumemperjelas karakteristik data.2. Pendekatan Penelitian11Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. X, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2005), h. 613

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalahpendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptifadalahpenelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifatsuatuindividu, keadaan, atau kelompok tertentu, atau untuk angejalalaindalammasyarakat. Yang diteliti dan dipelajari disini adalah obyekpenelitianyang utuh, sepanjang hal tersebut mengenai manusia atausejarahkehidupan manusia.12Adapun tesis ini berbentuk penelitian yang bersifat deskriptif,penelitian yang bersifat deskriptif yaitu pengukuran yang cermatterhadap fenomena sosial tertentu. Penggunaan tipe ini dilakukan denganalasan karena peneliti berusaha menggambarkan, menuturkan, danmenafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, suatuhubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau suatu prosesyang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedangmuncul, kecenderungan yang menampak dan sebagainya.Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif yang akan menggunakan pendekatankualitatif. Melalui penelitian ini, penulis akan memberikan kpeningkatankesejahteraan anggota studi di Koperasi Baitul Tamwil MuhammadiyahBandar Lampung3. Sumber DataSumber data disini ialah tempat atau orang dimana datatersebutdapat diperoleh. Adapun sumber data yang dipakai padapenelitian iniadalah sebagai berikut:a.Data kaninformasi secara langsung, serta sumber data tersebutmemilikihubungan dengan masalah pokok penelitian sebagai bahan12Ibid, hlm. 314

informasiyang dicari.13 Dengan demikian, data primer dalampenelitian iniadalah data yang diambil dari sumber yang pertamaberupa hasil dariwawancara langsung dengan karyawan rtaanggotaanggotanyayang terkait tentang pembiayaan-pembiayaanyangterdapat padaKoperasi Baitul Tamwil Muhammadiyah BandarLampung. Sedangkan data yang menjadi obyek aitulTamwilMuhammadiyah Bandar Lampung baik tertulis maupunberupadokumen-dokumen.b.Data enjadibahanpenunjang dan melengkapi dalam suatu analisis,selanjutnyadata ini disebut juga data tidak langsung.14 Sedangkandata yangtermasuk data sekunder dalam penelitian ini adalah datayang berasaldari dokumen-dokumen yang berkenaan dengan akadakad15pembiayaan di lembaga keuangan syari‟ah (BMT) sepertibuku-bukuyang relevan dengan pembahasan tentang akad-akadpembiayaan,serta sumber yang lain berupa hasil laporan penelitianyang masihada hubungannya dengan tema yang dibahas sebagaipelengkap yangdapat dikorelasikan dengan data primer. Datatersebut adalah bahantambahan yang berasal dari sumber tertulisyang dapat dibagi atassumber majalah ilmiah.4. Teknik Pengumpulan itianini, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan penelitidalampenelitian ini adalah sebagai berikut:13Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), h. 9114Ibid, hlm. 92Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), h. 911515

a. ObservasiMetode observasi digunakan oleh seorang peneliti ketikahendakmengetahui secara empiris tentang fenomena objek yangdiamati.Observasi adalah panca indra manusia (penglihatan danpendengaran)diperlukan untuk menangkap gejala yang diamati. Apayang dicatat danselanjutnya catatan tersebut dianalisis. Observasidapat menjawabmasalah penelitian.16b. WawancaraWawancara adalah suatu proses untuk memperolehketerangandari hasil penelitian dengan cara tanya jawab, sambilbertatap mukaantara penanya (yang mengajukan pertanyaan)dengan si penjawab (yangmemberikan jawaban).17Adapun teknik wawancara yang digunakan oleh penelitidalam halini adalah teknik wawancara tidak terstruktur, bersifatluwes, susunanpertanyaan dan susunan kata-kata dalam setiappertanyaan dapat di ubahubah pada saat wawancara, sesuai dengankebutuhan dan kondisipekerjaan atau responden yang telah dihadapi.Dalam pelaksanaannya,peneliti akan mewawancarai langsung pihakpihakyang bersangkutan,yakni pihak- pihak yang ada dalamstruktur organisasi Koperasi BaitulTamwil Muhammadiyah Bandar Lampung.c. todepencarian dan pengumpulan data mengenai hal-hal yangberupacatatan, buku-buku, majalah, dokumen, dan sebagainya.18 Halinidilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan denganpembiayaanpembiayaan pada koperasi Baitul Tamwil Muhammadiyah Bandar16Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. X,(Bandung: RemajaRosdakarya, 2005), h.15716Ibid, hlm. 317Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 194Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: RinekaCipta, 1998), h. 1451816

Lampung (BTM)tersebut dan data-data tentangsejarah lembaga keuanganitu sendiri serta data-data lain yangberhubungan dengan pokokpenelitian.Adapun sifat dokumen yang dibutuhkan dalam penelitianiniadalah dokumen resmi internal, yaitu dokumen yang dikeluarkandandimiliki oleh pihak lembaga itu sendiri.5. Metode Analisis DataProses analisa data merupakan suatu proses penelelaahandatasecara mendalam. Menurut Lexy J. Moleong proses analisa datadapatdilakukan padasaatyang bersamaandengan pelaksanaanpengumpulandata meskipun pada umumnya dilakukan setelah dataterkumpul.19 Gunauntuk memperoleh gambaran yang jelas adalampenelitian inidigunakan metode analisa deskritif kualitatif, yaitu suatupenelitian yangdimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi tertentuyang bersifatfaktual secara sistematis dan akurat.20Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetodeanalisis deskriptif. Metode ini merupakan metode analisa datadengancara menggambarkan keadaan atau status fenomena dengan iuntukmemperolehkesimpulan. Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan olehpeneliti saat ituadalah memecahkan masalah penelitian sertamemberikan deskripsi yangberkaitan dengan objek penelitian. Sebagailangkah penutup adalahpengambilan kesimpulan, yang manapengambilan kesimpulan itumerupakan akhir proses dari sebuahpenelitian, dari pengambilankesimpulan ini akhirnya akan terjawabpertanyaan ada dalam rumusanmasalah didalam latar belakang masalah.19Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. X, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2005), h.10319Ibid, hlm. 320Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002),hlm. 2117

G. Kerangka FikirAl-Quran dan Al-HaditsPelaksanaan Mudharabah Untuk Peningkatan KesejahteraanAnggota Dalam Perspektif Ekonomi IslamMasalah uhammadiyah Bandar Lampung dalam perspektif ekonomiIslam.BTM MuhammadiyahBandar LampungFenomena terjadi :Mudharabah lebih sedikitdaripada aqad yang lainnya,BTM membatasi untukaqad Mudharabah, BTMmasih banyak melayanicalon anggota.1. UUD 1945 Pasal 332. UU No. 25 th 19923. Permen No. 10 th20154. Permen No. 16 ningkatankesejahteraan anggota pada koperasi Baitul Tamwil MuhammadiyahBandar Lampung dalam perspektif ekonomi Islam.Kesimpulan dan saran dari permasalahan pelaksanaan dan peranMudharabah dalam peningkatankesejahteraan anggota padakoperasi Baitul Tamwil Muhammadiyah Bandar Lampung dalamperspektif ekonomi18

Nilai nilai dalam sistem ekonomi syari‟ah bersumber dari Al-Qur‟andan sunah, yang merupakan dasar dari pandangan hidup dalam Islam.Berbagai hal dalam perkembangan zaman selalu beorientasi pada Al-Qur‟andan sunah termasuk dalam hal ekonomi, hubungan muammalah, peraturanpemerintah.Dilandasi amanat Undang Undang Dasar 1945, pasal 33 sarkanazaskekeluargaan, undang-undang no. 25 tahun 1992, tentang perkoperasian.Permen no. 10 tahun 2015 tentang kelembagaan, permen no 16 tahun2015,tentang KSPPS (Koperasi Simpan PinjamPembiayan Syari‟ah).H. Sistematika Pembahasan dan Pemecahan MasalahPembahasan dalam tesis ini terdiri dari lima bab. Masing masing babterdiri dari subbab dengan mengetengahkan pembahasan yang salingberkesinambungan antara satu dengan yang lainya.Bab pertama; merupakan bab pengantar yang menyajikan beberapasubbab yaitu, latar belakang masalah, yang mengetengahkan latar belakangtimbulnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran ekonomi Islam dalam ekonomi Indonesia khususnya ekonomi rakyat pada dasarnya memiliki posisi yang cukup penting, terutama ketika melihat mayoritas penduduknya Indonesia adalah muslim (88,8 %). Dari jumlah yang sangat besar tersebut, umat Islam memiliki potensi besar untuk

Related Documents:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Latar belakang yang menjadikan terwujudnya Implementasi Konsep International Style pada Hotel Bintang Empat di Kawasan Sudirman Bandung, dibagi dalam dua perihal. Perihal pertama yaitu, latar belakang lokasi dan latar belakang perencanaan proyek. Perihal – perihal tersebut akan dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tawakal dan yang seakar dengannya disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 70 kali dalam 31 surah, diantaranya surah Ali Imran (3) ayat 159 dan 173, an-Nisa (4) ayat 81, Hud (11) ayat 123, al-Furqan (25) ayat 58, dan . Bab pertama sebagai pendahuluan merupakan garis besar gambaran skripsi. Pada bab .

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Ruang lingkup dan batasan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka, Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka konseptual , serta hipotesis penelitian.

Bab I, merupakan pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II, merupakan gambaran umum kepercayaan masyarakat Jepang terhadap legenda atau mitos tentang hantu.

Bab 1 Pendahuluan Page 1-1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah laut yang dapat dikelola sebesar 5,8 juta km2 yang memiliki keanekaragaman sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat besar.

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .