Mengapa Guru Perlu Menulis Buku Ajar Sendiri? Adakah Alasan Lainnya?

1y ago
13 Views
2 Downloads
3.84 MB
44 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Julia Hutchens
Transcription

Mengapa guru perlu menulis buku ajarsendiri? Adakah alasan lainnya?No one textbook is thebest for all situation(Romerio dalam “WhatTextbook Shall We Use”,Forum 2, 19975Pertimbangan lain adalah karakteristik sasaran.Bahan ajar yang dikembangkan orang lain seringkalitidak cocok untuk siswa kita. Ada sejumlah alasanketidakcocokan, misalnya, lingkungan sosial,geografis, budaya, dll. Untuk itu, maka bahan ajaryang dikembangkan sendiri dapat disesuaikandengan karakteristik sasaran. Selain lingkungansosial, budaya, dan geografis, karakteristik sasaranjuga mencakup tahapan perkembangan siswa,kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latarbelakang keluarga dll. Untuk itu, maka buku ajaryang dikembangkan sendiri dapat disesuaikandengan karakteristik siswa sebagai sasaran.

Buku ajar seharusnya dibuat oleh guru untuk kepentinganpembelajaran di kelas. Namun, banyak guru yang tidakmembuat buku ajar untuk muridnya. Buku ajar yang digunakandi kelasnya merupakan buku yang dibuat oleh orang lain, ditempat lain, dan tidak disesuaikan dengan konteks siswa yangada. Akibatnya, banyak siswa yang belajar mengonsumsi bahanajar terasa di awan, susah memahami, dan sangat bergantungisi teks. Bagaimana tidak. Siswa yang di daerahnya tidak adakereta api, justru buku ajar yang ada mengupas kereta apibukan kapal laut yang digunakan siswa sehari-hari. Meskipunkereta api perlu diketahui siswa, pengalaman dan pengetahuanpertamanya tentang transportasi yang bagus tentunyaberkaitan dengan kapal laut.

Royalti, Popularitas, dan konstribusi

Royalti, Popularitas, dan konstribusi

Royalti, Popularitas, dan konstribusi

Angka Kredit GuruBuku pelajaran adalah buku berisipengetahuan untuk bidang ilmu ataumata pelajaran tertentu dandiperuntukkan bagi siswa pada suatujenjang pendidikan tertentu atau sebagaibahan pegangan mengajar guru,baik sebagai buku utama atau pelengkap.Buku dapat ditulis guru secara individuatau berkelompok (Sumber: PedomanKegiatan Pengembangan KeprofesianBerkelanjutan dan Angka Kreditnya,Kemendiknas Dirjen Peningkatan MutuPendidikan dan Tenaga Kependidikan Buku IV hal 31-32)BSNP 6, ISBN 3, Non-ISBN 1

Guru - PenulisHery Nugroho - Juara Pertama penulis buku pengayaan Tingkat NasionalApakah ada bayi lahir langsungbisa berjalan? Anak kecil bisaberjalan dengan sempurnamembutuhkan usaha yangkadang mengakibatkan jatuhbangun. Begitu juga denganmenulis, guru perlu berusahakeras agar bisa menulis denganbaik.Tips:1. Menulis apa saja;2. Memfokuskan padasatu tema;3. Membuat rancangantulisan;4. Mengembangkanrancangan menjaditulisan5. Mengedit tulisan yangsudah ditulis.

Buku ajar merupakan barang wajib yang harus dibuat guru. Buku ituharus menarik (eye catching) dan digemari siswanya sehingga mampumendongkrak motivasi belajar siswa. Buku ajar tidak boleh kakukarena akan ditinggalkan siswa. Perwajahan buku memberikaninspirasi bagi siswa. Buku ajar perlu direkayasa sehingga bagus,menarik, dan penuh daya selera bagi pembacanya. Dengan begitu,buku ajar dapat mempermudah proses belajar-mengajar guru padasiswa.Menurut Prof Yohanes Surya, Ph D, buku pelajaran yangmencerdaskan ialah buku yang dapat membuat anak-anak belajarjadi asyik, mudah, dan menyenangkan. Sehingga belajar tidak lagimenjadi sangat sulit.

SederhanakanIsi buku ajar sebaiknya disederhanakan konsepnya sehingga mudah dipahamisiswa. Rumus lebih sulit dipahami daripada logika rumus itu. Kata tertentu lebihsusah dipahami di bandingkan kata lain yang akrab dengan anak. Gunakanbahasa yang sederhana dan lugas yang sesuai dengan bahasa siswa.Gunakan Bahasa BakuPenulis buku ajar haruslah menguasai tata bahasa Indonesia yang baik danbenar sehingga memberikan makna tunggal untuk pengungkapan konsep. Katabaku lebih mengacu kepada konsepnya dan berlogika. Penguasaan bahasamerupakan syarat pertama setelah penguasaan bidang ilmu yang akan ditulissehingga mampu mengungkapkan pikiran dengan jelas, cermat dan mudahdipahami.

Mulailah dari DekatYang dimaksud dari dekat adalah aspek yang ada dalam lingkungan siswa.Umpamanya, guru akan menulis unsur tanah, materi buku ajar dimulai daritanah yang pernah dilihat siswa. Jika kita dapat memulai buku dari yang dikenalsiswa, konsep yang akan diberikan akan mudah dikenali dan dipahami siswa.Buatlah Peta PikiranUntuk mempermudah menjaring cakupan materi buku ajar yang akan ditulis,peta pikiran dapat membantunya. Tulislah topik utama di tengah kemudianbuatlah topik-topik terkait untuk melingkari topik utama. Peta pikiran sangatmembantu penulis untuk membuat kerangka buku ajar.

Bersoleklah di PerwajahanPerwajahan buku, termasuk pilihan huruf, tabel, ilustrasi, dan warna yang digunakanperlu disolek agar menarik bagi siswa. Perwajahan yang baik akan memberikanmotivasi pembaca untuk membaca dan membaca terus. Sebaliknya, buku yang jelekdalam perwajahan akan dijauhi siswa karena membosankan.

6. Menuntut kearah kehidupanyang mandiri5. Menumbuhkansikap moral1. Memperluaswawasan anakSyaratPosifit Bukubagi Anak4. Mengarahkankreativitas2. MenambahPengetahuanBaru3. Membimbingberfikir konstruktif

9. Disusun untukmenunjangprogram pengajaran8. Diasimilasikandalampembelajaran7. Disusun secarasistematis mengikutistrategi pembelajarantertentu6. Biasanyadilengkapi dengansaranapembelajaran1. Ditujukan bagisiswa pada jenjangpendidikan tertentuSyaratPosifit Bukubagi Anak2. Berkaitandengan matapelajarantertentu3. Berisi bahanyang telahterseleksi5. Ditulis untuktujuaninstruksionaltertentu4. Biasanyadisusun oleh parapakar di bidangnya

1. Buku Teks disusunberdasarkan pesankurikulum7. Gaya sajian BukuTeks dapatmemunculkankreativitas siswa6. Pola sajian BukuTeks disesuaikandenganperkembanganintelektual siswasasaranKarakteristikBuku Teks5. Buku Teks dapatmengarahkankegiatan mengajarguru di kelas2. Buku Teksmemfokuskanpada tujuantertentu3. Buku Teksmenyajikan bidangpelajaran tertentu4. Buku Teksberorientasikepada kegiatanbelajar siswa

1. Bahan Sajian4. Bahasa yangDigunakanStruktur bahasaIstilahGaya penulisanPenyajian bahasaBerpola induktifBerpola deduktifBerpola campuran3. Penyajian BahanBerjenis teoriBerjenis gagasanBerjenis informasiSosok BukuTeksBerpola urutan waktuBerpola urutan ruangBerpola penalaran logisBerpola kausal2. PengorganisasianBahan

Panjang wacanaPedagogiKurikulumKelas 1: 25 – 75 kataTercantum panjang paragraf adalah 5 – 8 kalimatKelas 2: 75 – 125 kataTercantum panjang teks cerita yang dibacakanguru: 8 – 12 kalimat; teks yang dibacakan sendirioleh siswa 10 – 15 kalimat (cerita fiksi)Klelas 3: 125 – 175 kataTercantum teks sekitar 200 kataKelas 4: 175 – 225 kataTercantum panjang teks sekitar 200 – 250 katayang terdiri atas 4 – 5 paragrafKelas 5: 225 – 275 kataTercantum teks bacaan yang panjangnya 200 –300 kataKelas 6: 275 – 325 kataTercantum teks narasi 200 – 250 kata, teksbacaan 250 kata

Panjang kalimatKelasPanjang kalimat menurut kurikulumSatuSatu kalimat berisi 3 – 5 kataDuaJumlah kata dalam kalimat masih tercantum 3 – 5 kataTigaKaliimat hanya disebut kalimat sederhanaEmpatKalimat sudah dapat merupakan kalimat majemukLimaKalimat masih merupakan kalimat majemuk setaraEnamTidak disebut jumlah kata maupun jenis kalimat

Panjang kalimat dan keterbacaanPanjang kalimatKeterbacaan8 kata atau kurangSangat mudah dipahami11 kataMudah dipahami14 kataAgak mudah dipahami17 kataStandar21 kataAgak sulit dipahami25 kataSulit dipahami29 kata atau lebihSangat sulit dipahami

1. Komunikatif7. Penggunaan istilahdan simbol yang sesuaidengan perkembanganpeserta didik6. Kesesuaiandengan kaidahbahasa2. Dialogis daninteraktif7 LandasanketerbacaanMateri danBahasa5. Koherensi3. Lugas4. Keruntutan alurpikir

Standar KompetensiKompetensi DasarMateri PokokKegiatan BelajarAlokasi1. AnalisaKurikulumAnalisakebutuhanbuku teks2. Analisasumber belajar3. AnalisaKarakteristikSiswa

Penyusunan Peta Buku AjarPeta Buku Ajar “Pecahan”StandarKompetensiKompetensiDasar1. Menyatakan pecahan dalam persen2. Mengubah pecahan ke bentuk persendan desimal5. Menggunakanpecahan dalampemecahanmasalah5.1. Menggunakanpecahan dalampemecahanmasalah3. Mengubah persen menjadi pecahanbiasa dan desimal4. Menentukan persentase sederhanal5. Menentukan persentase sederhanasederhana dari kuantitas atau banyakbenda tertentu.6. Membandingkan dua pecahan(termasuk yang tidak sejenis) danletaknya pada garis bilangan

a. PenentuanTujuana. SistematikaPenulisanRanah kognitifRanah afektifRanah psikomotorikb. TeknikPerujukan2. TahapPelaksanaanc. PenampilanTabel, Gambar,dan IlustrasiVisuald. Pengetikan1. TahapPerencanaanPenyusunan BukuTeksb. PemilihanBahanFaktaProsedurKonsepPrinsipc. PenyusunanKerangkad. PengumpulanBahan

Penyusunan kerangka (Detailed Outline)KATA PENGANTAR .DAFTAR ISI BAB I .A. .UJI KOMPETENSI 1B. UJI KOMPETENSI 2C. UJI KOMPETENSI 3LATIHAN ULANGAN BAB IBAB II A. .1. 2. .UJI KOMPETENSI 4B. .UJI KOMPETENSI 5LATIHAN ULANGAN BAB IILATIHAN ULANGAN UMUM IBAB III .A. .UJI KOMPETENSI 1B. UJI KOMPETENSI 2C. UJI KOMPETENSI 3LATIHAN ULANGAN BAB IIIBAB IV A. .UJI KOMPETENSI 4B. .UJI KOMPETENSI 5LATIHAN ULANGAN BAB IVLATIHAN ULANGAN UMUM IIDAFTAR PUSTAKAKUNCI JAWABAN

Sistematika PenulisanBAB IPROGRAM LINIERTujuan Pembelajaran:Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda dapat:1. 2. Pengetahuan prasyaratPertanyaan MotivatorA. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel . .UJI KOMPETENSI 1B. Program Linear dan Model Matematika .UJI KOMPETENSI 2LATIHAN BAB I

Ilustrasi berupa tabelTabel 1: Kelompok Usia Produktif di Jawa Tengah Tahun 2000 - 2003

Ilustrasi berupa tabelTabel 2.1: Kelompok Usia Produktif di Jawa Tengah Tahun 2000 - 2003

Ilustrasi berupa tabelTabel 2.3: Kelompok Usia Produktif Perempuan di JawaTengahTahun 2000 - 2003

Ilustrasi berupa gambarGambar 3: Pahlawan Nasional Wanita Ibu KartiniSumber: http://mutadi.wordpress.com

Ilustrasi berupa gambarGambar 2.3: Pahlawan Nasional Wanita Ibu Kartini dari JeparaSumber: http://mutadi.wordpress.com

Ilustrasi berupa gambarGambar 2.3: Pahlawan Nasional Wanita Ibu Kartini dari KotaJepara yang Lahir pada Tanggal 21 AprilSumber: http://mutadi.wordpress.com

Gambar 2: Sekelompok Siswa Belajar Mencari Tujuan dengan MenggunakanKompas

Pengetikan1. Gunakan kertas HVS putih berukuran kuarto (ukuran 21 x 28 cm) 70 gram(minimal)2. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri kertas, 3 cm dari tepi kanan,tepi atas dan tepi bawah.3. Gunakan pengetikan dengan komputer4. Gunakan huruf yang baku, misalnya Times New Roman, Verdana atau Arial5. Jarak pengetikan teks adalah spasi ganda, dengan huruf 11 atau 12 point,kecuali tabel dengan spasi tunggal6. Pengetikan judul bab dimulai dari spasi keempat dari tepi atas bidangpengetikan. Jarak antara judul bab dan teks juga empat spasi7. Jarak antara akhir subjudul bab dan teks adalah tiga spasi demikian jugadengan antara teks dan awal sub judul juga tiga spasi8. Awal paragraf dimulai setelah ketukan kelima dari batas kiri bidangpengetikan. Jarak antar paragraf sama dengan jarak dalam teks9. Hindari penggunaan bidang pengetikan dengan cara rata kanan (align right).Gunakan rata kiri saja.10. Gunakan cara-cara pemenggalan kata sesuai dengan aturan (?)11. Halaman buku di pojok kanan atas, kecuali halaman pertama setiap bab dibagian bawah halaman di tengah (simetris)12. Di bagian awal buku diberi angka Romawi kecil (i,ii,iii,iv) di tengah bawah

Latihan1. Silahkan Anda buat peta buku ajardari setiap SK dan KD yang ada!2. Dari peta buku ajar yang Anda buat,susunlah kerangka buku ajar!3. Kembangkalah kerangka buku ajarke dalam bab-bab buku ajardengan sistematika yang Andasepakati !

Buku sebenarnya juga bisa jadi untuk melakukan “jalan pintas”(by pass) dalam peningkatan mutu pendidikan apabila dapatmengeksplorasi lebih dalam topik-topik yang dibahas dalambuku tersebut. Untuk itu diperlukan suatu sinergi bagaimanaguru dapat menghasilkan buku yang bukan hanyamencerdaskan, namun juga mencerahkan dan menggugahnalar dan spiritual untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif.Kita sering menyamakan antara cerdas dengan intelligent,padahal buku yang perlukan bukan hanya melulu untukmembuat orang cerdas. Yang diperlukan saat ini dan ke depanadalah buku yang bukan hanya intelligent textbook, melainkanharus mindful textbook (Checkley)

Buku yang mindful adalah buku yang memberi banyak perspektifbagi anak untuk berpikir yang disesuaikan dengan perkembangananak. Selain itu buku tersebut juga dapat mengaitkan persepsilingkungan yang dihadapi anak dan mendorong anak mampumempersepsi solusi yang mungkin penting untuk anak. Untukagama, hal ini menjadi penting karena situasi ini menjadi a novelsituation, situasi yang senantiasa baru. Ini membuat para gurumaupun siswa akan senantiasa merasa tercerahkan dengansituasi dan tantangan-tantangan baru yang menggoda nalaruntuk selalu memperbaharui cara pandang kita terhadap situasiyang dirasakan atau diamati di lingkungan kita. Dan ini tentunyatidak mudah, sekalipun bukan mustahil.

Buku ibarat lautan yang seolah tak bertepi. Saatseseorang membaca sebuah buku yang cocok denganseleranya, ia akan tenggelam ke dalam lautan gagasan,pikiran, dan pengalaman penulisnya. Dalam pengamatanBahrul Hayat yang dikutip oleh tim penilai buku ajardalam Pedoman Penilaian Buku Ajar, mengatakan bahwatextbook yang baik adalah textbook yang mindful, yangmenggoda otak kita untuk berfikir dengan nalaryang dinamis. Menurutnya, Ciri-ciri buku yang baikadalah sebagai berikut :

Pertama, textbook harus meaningful. Ketika seorang anak membacasebuah buku pelajaran, maka anak dipastikan akan dapatmenangkap pesan dan makna yang terkandung. Jangan sampaimembaca lima halaman buku, namun tidak mendapat sense apaapa. Sebuah buku yang baik harus mampu menjadikan anak bisatahu makna dan hasil yang diharapkan.Kedua, buku yang baik harus mengandung aspek motivational to learndan motivational to unlearn. Ketika membaca sebuah buku pelajaran,anak akan termotivasi untuk belajar tanpa harus dipaksakan oleh guru.Karena buku adalah medium belajar, maka dia juga harus memuatmotivational to unlearn. Ketika sesuatu dipersepsi secara salah, makabuku pelajaran juga harus bicara salah. Buku harus berperan untukmencopot hal-hal yang salah. Banyak pendapat umum yang beredarselama ini yang salah, dan buku harus mengatakan ini salah. Denganbegitu anak tidak lagi bertanya mana yang benar dan mana yang salah.

Ketiga, buku yang baik harus keep attentive. Buku yang baik adalah bukuyang mendorong anak untuk memiliki atensi, perhatian, terhadap apayang dia pelajari. Ini memang sulit. Tetapi ketika membaca Kho Ping Hooatau Harry Potter misalnya, orang akan sulit untuk berhenti. Ada apa?Ada magnet attentive dimana penulis berhasil menanamkan kepadapembaca agar pembaca terus mengikuti apa yang akan disampaikanpenulis.Keempat, buku pelajaran harus bisa self study. Karea peran guru dikelas juga terbatas, maka buku harus bisa membantu ataun mengisikelemahan ini. Kalau buku-buku dikembangkan secara luas denganself study, maka para siswa akan terbiasa untuk mengembangkanpola belajar yang mandiri.

Kelima, buku yang baik juga harus punya makna untukmenemukan nilai dan etika yang relevan dengan kehidupankekinian dan moral yang berlaku. Tanpa hal ini, maka anak-anakakan menemukan hal-hal yang kontradiktif dalam dirinya. Kitaharus saling melihat seluruh komponen pendidikan itu menyatudan mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia ini.Keywords:mindfulmotivational to learnkeep attentivenilai dan etikameaningfulmotivational to unlearnself study

Di antara ahli lain yang menetapkan buku ajar yang baik adalah Greene dan Petty yangdikutip oleh Tarigan. Kedua ahli ini menetapkan 10 (sepuluh) kriteria buku ajar yangbaik. Kriteria itu sebagai berikut :1. Buku ajar itu haruslah menarik minat anak-anak, yaitu para siswayang memakainya.2. Buku ajar itu haruslah memberi motivasi kepada para siswa yangmemakainya.3. Buku ajar itu haruslah memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yangmemanfaatkannya.4. Buku ajar seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehinggasesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.5. Isi buku ajar haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaranlainnya, lebih baik lagi kalau dapat didukung dengan perencanaan, sehingasemuanya merupakan kebulatan yang utuh dan terpadu.

6.Buku ajar haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitasaktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya.7. Buku ajar harus dengan sadar dan tegas menghindari konsepkonsep yang samar-samar dan tidak biasa agar tidak sempatmembingungkan para siswa yang menggunakannya.8. Buku ajar harus mempunyai sudut pandang atau point of viewyang jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadisudut pandang para pemakainya yang setia.9. Buku ajar harus mampu memberi pemantapan, penekananpada nilai-nilai anak dan orang dewasa.10. Buku ajar harus dapat menghargai pribadi-pribadi para siswa.

Menurut Greene dan Petty dalam buku Tarigan terdapat beberapapedoman penilaian buku ajar, yaitu sebagai berikut :1. Sudut pandang (point of view). Buku ajar harus mempunyai landasan, prinsip, dansudut pandang tertentu yang melandasi atau menjiwai buku ajar secara keseluruhan.Sudut pandang ini dapat berupa teori psikologi, bahasa, dan sebagainya.2. Kejelasan konsep. Konsep-konsep yang digunakan dalam buku paket harus jelas.Adanya penafsiran ganda perlu dihindari agar siswa atau pembaca dapat menangkapdan memahami kandungan buku ajar dengan tepat.3. Relevan dengan kurikulum. Buku paket digunakan di sekolah-sekolah sebagaisumber bahan pelajaran. Oleh karena itu, buku ajar harus relevan dengan kurikulumyang berlaku.4. Menarik Minat. Buku ajar ditulis untuk siswa. Karena itu penulisan buku ajar harusmempertimbangkan minat para siswa pemakai buku tersebut. Semakin sesuai bukuajar itu dengan minat siswa, semakin tinggi daya tarik buku tersebut.5. Menumbuhkan Motivasi. Motivasi yang dimaksudkan di sini adalah penciptaankondisi yang ideal sehingga seseorang ingin, mau, senang mengerjakan sesuatu.Buku ajar yang baik adalah buku ajar yang dapat membuat siswa ingin, mau, senangmengerjakan apa yang diintruksikan dalam buku tersebut.

6. Menstimulasi aktivitas siswa. Buku ajar yang baik adalah buku ajar yangmerangsang, menantang dan mengingatkan aktivitas siswa. Hal ini sesuai dengankonsep CBSA.7. Ilustratif. Buku ajar harus disertai dengan ilustrasi yang mengena dan menarik.Ilustrasi yang relevan akan memperjelas hal yang dibicarakan.8. Dapat dipahami siswa. Pemahaman harus didahului oleh komunikasi yang tepat.Faktor utama yang berperan adalah bahasa. Bahasa buku ajar hendaknya sesuaidengan bahasa siswa, kalimat efektif, terhindar dari makna ganda, sederhana,sopan, dan menarik.9. Menunjang mata pelajaran lain. Buku ajar PAI misalnya, di samping menunjangmata pelajaran lain seperti Olahraga, Sejarah, Ekonomi, Matematika, Kesenian,Geografi, dan sebagainya.10. Menghargai perbedaan individu. Buku ajar yang baik tidak membesar-besarkanperbedaan individu tertentu. Perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat,ekonomi, sosial, budaya dan setiap individu tidak dipermasalahkan tetapi diterimasebagaimana adanya.11. Memantapkan nilai-nilai. Buku ajar yang baik berusaha memantapkan nilai-nilaiyang belaku di masyarakat. Uraian-uraian yang menjurus kepada penggoyahannilai-nilai harus dihindarkan

Umpamanya, guru akan menulis unsur tanah, materi buku ajar dimulai dari tanah yang pernah dilihat siswa. Jika kita dapat memulai buku dari yang dikenal siswa, konsep yang akan diberikan akan mudah dikenali dan dipahami siswa. Buatlah Peta Pikiran Untuk mempermudah menjaring cakupan materi buku ajar yang akan ditulis, peta pikiran dapat membantunya.

Related Documents:

Untuk mengetahui apakah buku guru dan buku siswa dapat digunakan guru dalam membimbing proses pembelajaran, perlu diadakan telaah dan analisa kesesuaian buku guru dan buku siswa. Karena itu penulis mencoba untuk menganalisis Kesesuaian Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas

Menulis di taman kanak-kanak menurut High Scope Child Observation Record, disebut menulis dini atau awal. Kegiatan menulis dini mencangkup anak mencoba teknik menulis menggunakan lekuk-lekuk dan garis sebagai huruf, meniru tulisan atau meniru huruf-huruf yang dapat dikenal, menulis nama sendiri, menulis beberapa kata atau frasa pendek, menulis frasa atau kalimat bervariasi.4 Sebagai pendidik .

2 3 A Pendahuluan 1. Gambaran Umum Buku Guru Ekonomi Buku Guru Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI disusun sebagai panduan untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Buku guru ini juga sebagai penunjang buku siswa sehingga ada keterkaitan antara buku pegangan siswa dan buku pegangan guru.

vi Buku Guru Kelas 1 SD/MI Bagaimana Menggunakan Buku Guru? Buku Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai b

ii Buku Guru Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Disklaimer : Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, da

Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti. Buku Guru adalah pedoman bagi guru dalam proses pembelajaran. Buku guru memuat lingkup materi, strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, pen

the Gurus after Sri Guru Nanak Dev Ji are also called 2 nd-Nanak, 3 rd-Nanak 10 th-Nanak. Sri Guru Gobind Singh Ji placed the same ‘Guru Jot’ into Sri Guru Granth Sahib Ji. Sri Guru Granth Sahib Ji is our living eternal Guru. Here are some references from Sri Guru Granth Sahib Ji, that “Jot Roop God” Himself was called Sri Guru Nanak .

may be taken on an instrument with only one manual. Consequently, in Grades 1–3, some notes may be transposed or omitted, provided the result is musically satisfactory. Elements of the exam All ABRSM graded Organ exams comprise the following elements: three Pieces; Scales, arpeggios and exercises; Sight-reading (with an additional Transposition exercise in Grades 6–8); and Aural tests .