Perancangan Dan Implementasi Sistem Orthogonal Frequency .

1y ago
16 Views
2 Downloads
5.69 MB
11 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jewel Payne
Transcription

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEMORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM)DENGAN MENGGUNAKAN DSK-TMS320C6713DSK TMS320C6713DESIGN AND IMPLEMENTATIONORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM)SYSTEM BY USING DSK-TMS320C6713TMS320C67131Dwi Aryanta, 2Arsyad Ramadhan Darlis, 3Yusup Mulyadi1, 2, 31Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandungdwiaryanta@gmail.com, dwiaryanta@gmail.comAbstrakOFDM adalah salah satu teknik transmisi yang menggunakanmenggunakan beberapa buah frequency subcarrieryang saling tegak lurus (orthogonalorthogonal).). Karakteristik yang saling tegak lurus membuat frequencysubcarrier dapat saling overlap tanpa menimbulkan interferensi. Dilakukanilakukan perancangan sistemOFDM dengan menggunakan DSK (Digital(Signal Processing Starter Kit)) TMS320C6713 berbasism-file dan Simulink dengan menggunakan beberapa modulasi diantaranya QPSK, 16QAM,16Qdan64QAM. Pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil keluarankeluaran dari diagram konstelasisinyal, sinyal OFDM, dan Bit Error Rate (BER) pada m-file,file, Simulink dan DSK TMS320C6713.TMS320C6713Hasil BER yang ditunjukan pada saat implementasi, Modulasi QPSKQPSK memiliki nilai BER yangpaling baik dari pada modulasi 16QAM dan 64QAM. PadaPada nilai Eb/No 10dB, modulasi QPSKmemiliki nilai BER sebesar 0,14400, modulasi 16-QAM16 QAM memiliki nilai BER sebesar 0,253600, danmodulasi 64-QAMQAM memiliki nilai BER sebesar 0,288700.0,288700. Kemudian modulasi QPSK memilikiefisiensi memori yang paling baik sebesar 1,0530303 % setelah diimplementasikandiimplementasikan pada DSKTMS320C6713.Kata Kunci : OFDM,Modulasi, Diagram Konstelasi, BER,BER, DSK TMS320C67TMS320C6713AbstractOFDM is a transmission technique that uses multiple pieces of frequency subcarrier which isorthogonal. The orthogonal caracteristic make frecuencyfrecuency subcarrier can be overlap without causinginterference. OFDM system was design with DSK (Digital Signal Processing Starter Kit)TMS320C6713 that based m--filefile and simulink using several modulation includingincludin QPSK, 16QAM,dan 64QAM. The evaluation was done by comparing the ouput from constellation signal diagram,OFDM signal and BER (Bet Error Rate)Ron m file, Simulink and DSK TMS320C6713. The BERresult when implementation showedthat QPSK modulationmodulation has a better BER value than 1616-QAMand 64-QAMQAM modulation. The value on Eb/No 10dB, QPSK modulationmodulation has BER value 0,14400,16-QAMQAM has BER value 0,253600,0,253and 64-QAMQAM has BER value 0,288700.0,288700 Then QPSKmodulation has the most excellent memory efficiency of 1.0530303% after implemented on theTMS320C6713 DSKKeywords : OFDM, Modulation, constellation diagram,, BER, DSK TMS320C6713 126

1.PENDAHULUANmemungkinkan spektrum sinyalnyaOFDM merupakan salah satu teknik transmisi yang memungkinkandipisahkan ke dalam beberapa frequency subcarrier yang saling tegak lurus (orthogonal).(OFDMjuga merupakan salahalah satu teknologi dalam bidang telekomunikasi yangyan memungkinkanpenggunaan bandwidth lebih efektif. Keunggulan tersebut yang membedakan teknik transmisitransmisfrequency multicarrier OFDM dengan teknik transmisi frequency multicarrier yang lain.Dalam penelitian yang ditulis oleh Pontas Poncius Situmorang dari programprstudi teknikelektro universitas indonesia dengan judul Rancang bangun rangkaian penerima OFDM denganmenggunakan DSPSP Starter Kit (DSK) TMS320C6713 berbasis simulink [7] dijelaskan mengenaisistem penerima OFDM dengan menggunakan simulink. SelanjutnyaSelanjutnya penulis mentransfer skemayang telah berhasil dibuat tadi kedalam perangkat DSKDSK TMS dan menggunakan osciloscope untukmelihat sinyal keluaran dari kit DSK.Kemudian pada penelitian yang ditulis oleh Novanvan Ferdian Djafar dari program studiteknik elektro universitas Indonesia pada tahun 20092009 dengan judul Rancang bangun rangkaianpengirim ODFM dengan Huffman code pada DSK TMS320C6713 menggunakan Simulink [3]dijelaskan mengenai rangkaian pengirim pada OFDM. Perbedaan dengan penelitian sebelumnyaadalah terdapatnya Huffman code pada awal proses pengiriman sinyal informasiPenelitian memiliki tujuan yaitu merancangerancang dan mengimplementasikan teknik transmisiOFDM dengan menggunakan modulasi digital pada DSK TMS 320C6713320C6713 . Adapun agar lebihterarah dan jelas penulis membatasi kajian yang akanakan dibahas yaitu modulasi yang digunakan yaitumodulasi QPSK, 16QAM, 64QAM, dengan kanal AWGN, dan tidak menggunakan teknikperbaikan kualitas sinyal.2. DASAR TEORI DAN PERANCANGAN2.1 Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)Sifat orthogonal dalam Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)mengandung makna hubungan matematis antara frekuensifrekuens - frekuensi yang digunakan.Dengan persamaan matematika bisa diekspresikan sebagaiseba berikut: danuntuk p q(1)untuk p q2.3.1Fast Fourier Transform (FFT) dan Inverse Fast FourierFourier Transform (IFFT)Pada sistem OFDM, hubungan antara subcarrier-subcarrier orthogonal dapatdiimplementasikan dengan menggunakan transformasi Fourier,Fourier, dimana pada sisi pemancar OFDM(modulator) menggunakan Inverse Fast Fourier Transform (IFFT) dan Fast Fourier Transform(FFT). Untuk persamaan FFT dan IFFT dapat dituliskan sebagaisebag berikut.1) FFT: 2) IFFT: ! ! "# "' %& ! "(2) %& ! "(3) 127

2.3.2 Cyclic PrefixCyclic Prefix adalah mekanisme penambahan simbol dengan cara mengambilmengbeberapa simbol di akhir frame IFFT untuk dimasukkan pada awal frame.frameGambar 1. Pola Dari Cyclic PrefixPada Gambar 1 diatas menunjukkan pola dari cyclic prefix dimana bagian belakang framedengan panjang tertentu diduplikasikan dan diletakkandiletakkan ke depan pada awal frame data tersebut,sehingga laju simbol Ttotal akan lebih panjang. Dari gambar diatas dapat dibuat suatu persamaantentang panjang keseluruhan dari simbol OFDM yaitu:yaitu( ) * (,- # (.(4)2.2 DSK TMS320C6713Digital Signal Processing (DSP) processor, seperti keluarga processor TMS320C6x adalahmikroprocessor berkecepatan tinggi dengan tipe arsitektur dan set instruksi khusus untukpemrosesan sinyal. Sistem dasar DSP processor terdiri dari analog-to-digitaldigital converter (ADC)untuk menangkap sinyal masukan analog. Hasil representasirepresentasi digital dari sinyal kemudian diprosesoleh DSP processor,, misal C6x, kemudian hasilhasil keluarannya diubah kembali menjadi sinyal analogmelalui digital-to-analoganalog converter (DAC).2.3 Perancangan Sistem OFDMRancangan penelitian yang disusun oleh penulis awalnyaawalnya dari membuat source code padamatlab dengan m-file yang nantinya menjadi acuan oleh penulis untuk melanjutkanmelapemodelanketahap selanjutnya yaitu dengan Matlab simulink. AdapunAdapun parameter parameter yang akan dibuatpada sistem OFDM ini ditunjukan pada TabelTabe 1 dan tahapanahapan untuk perancangan system dapatdilihat pada flowchart Gambar 2.Tabel 1 Parameter Sistem OFDMJumlah SubcarrierJumlah Pilot SimbolIFFT SizeTeknik ModulasiVariasi Eb/No1928256QPSK, 16QAM, 64QAM0-50 dB 128

!! "" 1 ' 1 1 *' *' ' ' , , # # % # &% # &) # ) # # *' # *' ' ' , , / - - . . ' ' ' ( ( # # ' # # ' # 0 0 # # && / Gambar 2 . Flowchart Perancangan Sistem Transmisi OFDM2.4 Simulasi Sistem OFDMSimulasi sistem OFDM yang dirancang yaitu dengan menggunakanmenggunakan Matlab m-filemdanMatlab simulink. Dari kedua model yang akan dibangun dengan menggunakanmenggunakan langkah alur sistemyang sama. Adapun pemodelannya dapat dilihat pada GambarG3.PengamatanSinyal konstelasiDataData SourceSourceModulationModulationNN- SubcarrierSubcarrierPengamatanSinyal OFDMIFFTIFFTAddAdd siDataData SourceSourceDemodulatioDemodulationnNN- SubcarrierSubcarrierFFTFFTRemoveRemovecycliccyclic prepixprepixPengamatanSinyal konstelasiGambar 3. Simulasi Sistem OFDM2.4.1Simulasi dengan mfileSource code yang ada pada m-file ini akan menjadi dasar bagi penulis dalam menginputkanparameter parameter yang nantinya dibutuhkan dalam simulasi simulink. Bagian yang akan diujipada perancangan m-file antara lain diagram konstelasi, Symbol OFDM, Data Rate sistem secaraTeori, dan Bit Erroror Rate (BER).2.4.2Simulasi menggunakan simulinkPada tahap ini simulasi sistem dilakukan dengan membuatmemtiap blok sistem berdasarkanrancangan dari code m-file yang sebelumnya telah dibuat menggunakan Matlab Simulink.Simulink Adabeberapa tahapan pembuatan blok, yaitu Pembangkit Sinyal Informasi, OFDM Transmitter (Tx),(Tx) 129

Kanal AWGN,, OFDM Receiver (Rx),(Rx) Signal Conditioning, dan output BER. Gambar 4 merupakanblok-blokblok bagian yang diperlukan pada simulasi simulink.Gambar 4 . Blok Simulasi sistem OFDM3.PEMBAHASANSistem yang akan dilakukan pengujian menggunakan 3 jenis modulasi, yaitu modulasiQPSK, 16-QAM, dan 64-QAM.QAM. Dalam pengujian sistem ini akan dilakukan pengamatanpengpadabagian Diagram konstelasi, Sinyal OFDM, dan Bit Error Rate (BER) yang keluar dari sistem.sistem3.1 Diagram KonstelasiPengamatan sinyal konstelasi dilakukan pada sisi pengirimpedi bagian setelah modulator danpada sisi penerima dibagian sebelum demodulator. PengamatanPengamatan ini dilakukan pada perancangan mfile dan simulasi Simulink. Gambar 5 merupakan hasil dari diagram konstelasi penerimapepada nilaiEb/No 30dB.Dari hasil diagram konstelasi yang telah melewati kanalkanal AWGN, dapat dianalisis bahwasetiap diagram konstelasi menjadi terdistribusi menyimpangmenyimpang dan tidak beraturan pada semua jenismodulasi, hal ini karena karakteristik dari kanal AWGNAWGN yang terdapat noise. Sehinggamenyebabkan sinyal yang dikirim, tidak sama dengan sinyal yang diterima jika tidak mencapailevel Eb/No minimum yang dibutuhkan pada masing masingmasmodulasi.Nilai amplitude dan phase pada bagian pengirim dan penerima sinyal sudah sesuaisesu denganmapping yang diharapkan jika memiliki nilai Eb/No 20dB20dB untuk modulasi QPSK, 30dB untukmodulasi 16-QAMQAM dan 40dB modulasi 64-QAM.64Pengaruh peningkatan Eb/No yang semakin besarini karena jumlah bit/symbolmbol yang lebih tinggi memerlukan energi pengiriman yang lebih tinggiuntuk mencapai mapping yang diharapkan.diharapkan 130

konstellasi terima 222 . - 3 # 10.5Quadrature222 " 3 # 0-0.5-1-1-0.50In-Phase0.51(a)konstellasi terimakonstellasi 2-10In-Phase12-83-50In-Phase(b)5(c)Gambar 5. Diagram sinyal konstelasi pada sisi penerima 30dB,30dB, (a) Modulasi QPSK, (b) Modulasi 16-QAM,16(c) Modulasi 64-QAM3.2Sinyal OFDMBagian yang akan diamati pada proses pengujian kali ini yaitu sinyal OFDM keluaran darisistem. Pengamatan pertama dilakukan pada saat sistem dijalankan pada simulink, dan yang keduakeduadalah pada saat sistem berada pada DSK TMS320C6713.TMS320C67133.2.1 Sinyal OFDM pada SimulinkPada bagian ini akan dilihat sinyal OFDM hasil keluarankeluaran dari sistem yang dijalankan padasimulink. Sinyal OFDM yang dihasilkan oleh sistem sebelum melewati kanal AWGN dapat dilihatpada Gambar .065Time (secs) 0.070.0750.08 Gambar 6. Simbol OFDM simulink 131

Gambar 6 merupakan sinyal OFDM keluaran dari simulink, pada gambar tersebut terlihat bahwaperioda simbol OFDM yaitu Ttotal 0,01 s, dimana pada bagian itu terdiri dari Ts 0,006 s danTcp 0,002 s x 2 .3.2.2Sinyal OFDM DSK TMS320C6713Sebelum melihat SimbolSimbol OFDM pada DSK TMS320C6713, pada sistem dilakukanpenambahan blok berupa Digital to Analog Converter (DAC) sebelum melewati kanal AWGN, inidilakukan untuk melihat simbol OFDM menggunakan osciloscope. Gambar 7. Simbol OFDM kit DSK TMS-320C6713Pada Gambar 7, osciloscope menunjukan Time/div sebesar 1ms maka didapatkan nilainil Ttotal 0,01 s, dimana dalam 0,01 s tersebut terdapat Ts 0,006 s dan Tcp 0,002 s x 2. Hasil SinyalOFDM keluaran simulink dan kit DSK terlihat ada cyclic prefix yang sama di akhir dan awalsimbol. Kemudian padaada data osciloscope level amplitude sebesar 2,48 p-pp sedangkan padasimulink level amplitude sebesar 0,4 p-p.p Perbedaan amplitude dikarenakanarenakan komponen DAC yangditambahkan pada proses pengambilan sinyal pada osciloscope,, pada blok DAC terdapatpengaturan level minimum sampling rate sebesar 8KHz. Selanjutnya proses perubahan sinyalDigital menjadi Sinyal Analog juga berpengaruh pada besaranran tegangan keluaran sistem pada kitDSKPerhitungan Bit RateSetelah dilakukan pengamatan pada keluaran simulink dan DSK TMS320C6713, didapatperioda sinyal OFDM Ttotal sebesar 0,01 s. Dari data tersebut kita dapat melakukan perhitungan Bitrate yang keluar pada sistem dengan menggunakan persamaanpersamaa :3.2.3 /.01,*22342 5 6)0 * 3) 5 ,) 3 7 2* 4 5 8. 81(5)Nilai durasi simbol atau Rs 1/Ttotal 100 symbol/s. Dari persamaan (5)( dengan jumlahsubcarrier sebanyakk 192, pada modulasi QPSK didapatkan Bit rate sebesarsebes 38,4 Kb/s , padamodulasi 16-QAM sebesar 76,8 Kb/s,Kb/s dan pada modulasi 64-QAM sebesar 115,2 Kb/s.Kb/s3.3 Bit Error Rate (BER)Pada Bagian ini akan dijelaskan mengenai perubahan BER berdasarkanerdasarkan kenaikan Eb/Noterhadap berbagai teknik modulasi. Pengujian dilakukandilakukan pada kanal AWGN dengan Eb/No 0 dBsampai 50 dB dengan step sebesar 2dB. Jumlah data yang dikirimkan sebanyak 10.0001bit, BER 132

yang akan diuji yaitu BER pada tahap perancangan dengandem-file,, simulasi simulink, dan BERyang keluar pada kit DSK.3.3.1Modulasi QPSK, 16--QAM, dan 64-QAMPada bagian ini akan dilihat BER keluaran sistem darida m-file,file, simulink, dan implementasipada DSK TMS320C6713. Nilai BER yang keluar pada sistem dapat dilihat padapGambar 8.BER Vs SK m-fileQPSK SimulinkQPSK DSK-TMS320C671316-QAM m-file16-QAM Simulink16-QAM DSK-TMS320C671364-QAM m-file64-QAM Simulink64-QAM /No(dB)Gambar 8. BER sistem OFDM Modulasi QPSK, 16QAM, dan 64-QAMQAMDari grafik Gambar 8 hasil dari nilai BER sistem yang dibuat pada m-file, mengalamiperbedaan dengan nilai BER hasil keluaran simulink ataupun kit DSK. Hasil keluaran m-filemselalulebih baik dari keluaran simulink dan kluaran kit DSK,DSK, sementara kluaran simulink dan kit DSknilainya selalu berdekatan. Perbedaan ini dimungkinkandimungkinkan karena terjadinya penambahan blok yangdiperlukan padada saat pembuatan simulasi simulink seperti rate transtition,transtition buffer yangmenyababkan model tidak sama persis dengan hasil BERBE m-file. Kemudian terdapat noise konektorkeluran BER pada kit DSK yang menggunakan USB.3.2.4Perbandingan Hasil ImplementasiPada bagian ini akan dilihat perbandingan hasil implementasiimplementasi pada kit DSKTMS320C6713 dengan berbagai teknik modulasi yaiyu QPSK,QPSK, 16QAM, dan 64QAM. Hasilperbandingan tersebut dapat dilihat pada Gambar 9.Dari grafik Gambar 9 dapat dilihat bahwa sistem dengangan modulasi QPSK akan lebih baiknilai BER yang dihasilkan dari pada sistem yang menggunakanmenggunakan modulasi 16QAM dan 64QAM.Keadaan kestabilan sistem ini berbeda karena jumlah bit/symbol yang dibutuhkan modulasi QPSK,lebih sedikit dari pada sistem yang menggunakanmenggunakan modulasi 16QAM dan 64QAM. Hasil inimenunjukan bahwa BER keluaran sistem sudah sesuai teoriteori bahwa level yang lebih tinggi memilikiBER yang lebih besar. 133

BER Vs Eb/No010OFDM QPSK DSK-TMS320C6713OFDM 16QAM DSK-TMS320C6713OFDM 64QAM 35Eb/No(dB)Gambar 9. BER sistem OFDM DSK TMS320C67133.2.5Analisis hasil BER sistem OFDM dengan TeoriSebelum melakukan analisis terhadap hasil BER dari pengujian sebelumnya, Gambar 10merupakan hasil keluaran BER secara Teori, dengan pembatasanpembatasan nilai BER pada angka 10-8 agarmemudahkan dalam hal perbandingannya dengan keluarankeluara dari m-file, simulink,simulink dan DSKTMS320C6713.Gambar 10. Grafik BER secara TeoriHasil BER secara teori lebih baik dari hasil BER yangyang keluar dari sistem, baik secara mfile, simulink, maupun DSK--TMS320C6713.TMS320C6713. Pada nilai Eb/No 8dB, hasil BER keluarankeluar sistempada DSK TMS320C6713 dengan modulasi QPSK yaitu 0,203700,0,203700, dengan modulasi 1616-QAMsebesar 0,286400, dan dengan modulasi 64-QAM64 QAM sebesar 0,316200. Sedangkan BER secara Teoridengan Eb/No 8dB yaitu 0,0001909 untuk modulasi QPSK, 0,0092472 untuk modulasi 1616-QAM,dan 0,0523338 untuk modulasi 64-QAM.64 QAM. Terdapat selisih sebesar 0,203509 , 0,306953, 0,234066masing masing untuk modulasi QPSK, 16AM, dan 64QAM. Hal Itu dikarenakan pada sistemsecara teori, BER yang dihasilkan tidak menggunakan sistem OFDM, hasil BER teori hanyamenggunakan satu buah subcarrier,subcarrier, sedangkan perancangan sistem menggunakan 192 subcarrier.Untuk itu BER yang dihasilkan secara teori bukan menjadimenjadi patokan nilai multak, tetaptetapi yangmenjadi patokannya adalah bahwa nilai BER dari modulasimodulasi QPSK selalu lebih baik dari 16QAM,kemudian nilai BER 16QAM lebih baik dari 64QAM 134

Kemudian dari hasil keluaran sistem selalu terdapat perbedaan antara nilai BER yangdibuat pada m-file dengan simulink. Hal ini dimungkinkan terjadi dikarenakan pada modelmodsimulink,, terdapat bagian blok blok yang perlu ditambahkan pada sistem agar model sistemnantinya dapat berjalan pada Kit DSK TMS320C6713. BlokBlok blok ini yang kemungkinan penyebabdari bertambahnyaya jumlah data error yang dihasilkan oleh model simulink,, dibandingkan dengandata yang yang dihasilkan oleh m-file. Adapun beberapa blok blok tersebut misalnya blok ratetransitition, buffer, target preference,preference dll.3.2.6Sistem dengan variasi jumlah data inputSetelah dilakukan pengujian BER pada sistem dengan jumlah pengiriman data sebanyak10.000 bit,, kemudian dilakukan pengujian BER dengan jumlah datadata sebanyak 100.000 bit. Inidilakukan untuk melihat apakah variasi jumlah data berpengaruh pada sistemem atau tidak.Dari hasil yang didapat, jumlah data yang dikirim sedikitsedikit memengaruhi kinerja sistem.Kadang kala dengan modulasi yang sama misalnya QPSK dengan nilai Eb/No yang sama, nilaiBER pada pengiriman data 10.000 bit akan berbeda dengan pada saat pengirimanengiriman data 100.000 bitbegitupun sebaliknya. Kemudian dilakukan rata rata dari hasil selisih tersebutteruntuk melihatmodulasi manakah yang paling stabil terhadap pemberianpemberian variasi data yang dilakukan. Danhasilnya dapat ditunjukan pada Tabel 2.Tabel 2. Rata-rataRataselisih nilai BER antara 100.000 bit dan 10.000 bit 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Terlihat bahwa kinerja sistem dengan modulasi 16QAM memiliki nilai rata rata yangpaling kecil dari ketiga jenis modulasi, yang dapat diartikan bahwa modulasi 16QAM adalahmodulasi yangng paling stabil terhadap variasi data yang dilakukandilakukan pada sistem ini.3.2.7 Pengamatan Kapasitas Penyimpanan Sistem pada DSK TMS320C6713TMS320C6713Perangkat DSK TMS320C6713 memiliki kapasitas penyimpananpenyimpanan data sebesar 264 kbytes,Untuk itu total memory yang sudah di-transferdipada DSK menjadi salah satu bagian penting dalamtahapan implementasi pada perangkat tersebut. PengamatanPengamatan kapasitas penyimpanan dilakukandengan cara mengambil data nilai memory dari setiap sistem yang telah diimplementasikan.Kemudianian dilakukan perhitungan pada persamaan 6 untuk pengambilan nilai perbandinganmemory yang terpakai terhadap kapasitas memory total dari DSK (y) dalam satuan persen (%).9 :;: ?@AB CDEF@G@H:;: CIC@J KLM5 N O(6)Tabel 3. Memory yang terpakai pada DSK untuk setiap modulasiModulasiMemori (bytes)y ,0621212Hasilnya dari ketiga modulasi yang diimplementasikan,diimplementasikan, sistem yang paling efisien adalahsistem komunikasi dengan menggunakan modulasi QPSK dengan nilai 1,0530303 %. Sedangkansistem dengam modulasi 16-QAM16dan 64-QAMQAM memiliki nilai efisiensi yang sama sebesar1,0621212 %. 135

4. KESIMPULANDari hasil pengujian dan analisis yang dilakukan, didapatdidapat beberapa kesimpulan yang berhubungandengan performansi sistem OFDM yang dibuat :1. Simbol OFDM yang dihasilkan memiliki Perioda Total simbol Ttotal 0,01s , dimanaperioda simbol Ts 0,006s dan Tcp 0,004s baik secarasecara simulasi ataupun DSK.2. Perhitungan data rate yang paling besar yang bekerja pada sistem adalah datadrate denganmodulasi 64QAM dengan nilai 115,2 Kb/s, sedangkan modulasimodulasi 16QAM yaitu sebesar 76,8Kb/s dan QPSK 38,4 Kb/s.3. Hasil bit error rate (BER) yang ditunjukan pada saat implementasi, ModulasiModulQPSKmemiliki nilai BER yang paling baik dari pada modulasimodulasi 16QAM dan 64QAM. Pada nilaiEb/No 10dB, modulasi QPSK memiliki nilai BER sebesarsebesar 0,14400, modulasi 1616-QAMmemiliki nilai BER sebesar 0,253600, dan modulasi 64-QAM6 QAM memiliki nilai BER sebesar0,288700.4. Sistem OFDM yang dibuat memiliki tingkat kestabilan yang paling baik dengan beberapavariasi data yang dikirim pada modulasi 16QAM,16QAM dengan nilai rata rata selisih BER padahasil simulasi m-filefile sebesar 0,0011388481, simulink sebesar 0,0013543170,001354317 dan DSK sesebesar0,001222488.5. Sistem OFDM dengan modulasi QPSK memiliki efisiensi yang paling baik sebesar1,0530303 % setelah diimplementasikan pada DSK TMS320C6713.TMS36. Sistem OFDM dengan beberapa modulasi ini telah berhasilberhasil diimplementasikan pada kitDSK-TMS320C6713 dengan baikDaftar Pustaka:[1]Aryanta, Dwi. 2014. Bahan kuliah sistem komunikasi 2. Bandung : Institut TeknologiNasional[2]Bodhe Rohit,et al. (2012). Design of simulink model for OFDM and Comparison of FFTOFDM and DWT-OFDM.OFDM. Proceeding,Proceeding International Journal of Engineering Science andTechnology (IJEST)[3]Djafar, Novan Ferdian. (2009). Rancang bangun rangkaian pengirim ODFM denganHuffman code pada DSK-TMS320C6713DSKmenggunakan simulink. Depok : UniversitasIndonesia.[4]Islam Shariful, Mahmud Asek Raihan, HossainHossain Alamgir, Ali Sadek. (2010). PerformanceAnalysis of OFDM for Different Digital Modulation SchemesSchemes using Matlab SimulationSimulation. J.Bangladesh Electron. 10 (7-2);(77-11, 2010[5]Purnomo, Heri. (2004). Sistem Komunikasi 2. Pekanbaru : politeknik caltex riau.[6]Schulze, Henrik and Luders Christian. (2005). Theory and Application of OFDM andCDMA. England : John Wiley & Sons Inc.[7]Situmorang, Pontas P. (2009). Rancang bangun rangkaian penerima OFDM denganmenggunakan DSK-TMS320C6713TMS320C6713 berbasis simulink.simulink Depok : Universitasrsitas Indonesia.[8]Wahyudi, Rundu Adi. (2008). Rancang bangun modulator 16-QAM16pada DSKTMS320C6713 dengan menggunakan simulink.simulink. Depok : Universitas Indonesia.[9]Haykin, Simon. 1989. Analog And Digital Communication.Communication. Canada : John Wiley & SonsInc. 136

ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING DENGAN MENGGUNAKAN DSK DESIGN AND IMPLEMENTATION ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING SYSTEM 1Dwi Aryanta, 1, 2, 3 Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional 1dwiaryanta@gmail.com Abstrak OFDM adalah salah satu teknik transmisi yang menggu yang saling tegak lurus (orthogonal

Related Documents:

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

Pengerjaan dari sistem pakar ini direncanakan melalui 7 tahapan yaitu : 1) Tahap pengumpulan data 2) Tahap perumusan penyakit jantung dan paru beserta gejalanya, 3) Tahap pembuatan rule sistem pakar, 4) Tahap perancangan basis data, 5) Tahap perancangan antar muka sistem pakar, 6) Tahap implementasi perancangan ke dalam sistem

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB I Konsep Dasar Sistem 1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Disini akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum: z Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama – Contoh

suatu rancangan sistem informasi kepegawaian dengan judul skripsi “ ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA KEPEGAWAIAN PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANGKA ” . 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi “Sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM . 3.1. Metode Penelitian Dalam perancangan sistem ini, metodologi penelitian yang penulis pakai adalah sebagai berikut : a) Analisis . Penulis melakukan analisis permasalahan yang terjadi dan melihat kebutuhan dari sistem yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan.

Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung. 1. Ruang lingkup. 1.1. Standar “ Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung” ini dimaksudkan sebagai pedoman minimal bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan dan pengelolaan gedung, dan bertujuan .

Mampu mempresentasikan proposal Tugas Akhir itu dalam forum seminar dan mempertahankannya hasil Tugas Akhir tersebut dalam ujian sidang Tugas Akhir secara lisan di hadapan tim dosen penguji. . c. Perancangan Sistem Uraian mengenai rancangan yang digunakan dalam pembuatan sistem. d. Implementasi Sistem Uraian mengenai hasil implementasi sistem.

Artificial Intelligence and its application in healthcare could be another great leap, like population-wide vaccination or IVF, but as this report sets out, it must be handled with care. For me, the key theme that leaps from almost every page of this report is the tension between the tech mantra, ‘move fast and break things’ and principle enshrined in the Hippocratic Oath, ‘First, do no .