Riwayat Alamiah Penyakit - Esa Unggul University

1y ago
8 Views
2 Downloads
815.25 KB
10 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Louie Bolen
Transcription

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKITHandout Epidemiologi Penyakit MenularAbstractPaper ini adalah materi kuliah online class Epidemiologi Penyakit Menular, Kelas 11 ParalelAde Heryana, S.SiT, M.KMade.heryana24@gmail.com

Riwayat Alamiah Penyakit Ade Heryana, S.SiT, M.KMRIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT1. Pengertian Riwayat Alamiah PenyakitIstilah/term lain yang sering dipakai antara lain: Natural History ofDisease, Natural Course of Disease, atau Natural History of Illness. Istilahnatural history of disease adalah yang paling banyak digunakan.Menurut Rothmann (2008) studi riwayat alamiah penyakit bertujuanmengukur kondisi kesehatan (health outcome) yang akan diperoleh pada orangsakit jika tidak mendapatkan pengobatan yang signifikan bagi kesehatannya.Sedangkan Van de Broeck (2013) menyatakan studi pemaparan riwayatalamiah penyakit merupakan salah satu tujuan dari studi epidemiologideskriptif, sebagaimana tabel 1 berikut.Tabel 1. Riset Epidemiologi dan Beberapa Tujuannya(Sumber: Van de Broeck, 2013)Klasifikasi StudiStudi deskriptif(orientasi fenomenologi)Tujuan StudiMengestimasi burden/bebanpenyakitMemaparkan riwayat alamiahpenyakitMemprediksi risiko kejadianpenyakitMenentukan klasifikasi penyakitStudi analitik(orientasi kausa/penyebab)Mengidentifikasi penyebab penyakit(atau faktor protektif)Mengevaluasi intervensi kesehatanDalam studi epidemiologi suatu penyakit, memahami riwayat alamiahpenyakit merupakan hal sangat penting. Contohnya dalam mempelajariedpidemiologi HIV/Aids akan dapa dipahami jika telah mempelajari tahaptahap penyakitnya.Riwayat alamiah penyakit adalah perjalanan perkembangan penyakitpada seseorang sepanjang waktu, bila tidak dilakukan pengobatan. (CDC, 2012dan Gerstman, 2003). Sedangkan menurut Last (2001), riwayat alamiahPage 1 of 9

Riwayat Alamiah Penyakit Ade Heryana, S.SiT, M.KMpenyakit adalah perjalanan penyakit sejak timbul (onset atau inception) hinggaselesai (resolution).2. Tahapan/Periodisasi Riwayat Alamiah PenyakitSecara umum sesuai dengan definisi di atas tahapan riwayat alamiahpenyakit adalah sejak ada pajanan hingga penyakit sembuh, sakit, cacat, ataukambuh. Namun beberapa ahli menggunakan istilah yang berbeda-beda, danpada beberapa penyakit memiliki kekhasan tersendiri.Last (2001) membagi riwayat alamiah penyakit ke dalam 3 tahap yaitupathologic onset, presymptomatic stage, dan clinical stage. Sementara (Roht,1982) membagi periode riwayat alamiah penyakit menjadi tiga, yakni 1)Interval waktu antara terjadinya pajanan oleh agen penyakit sampai timbulnyapenyakit (incubation period); 2) Interval waktu antara timbulnya penyakithingga diagnosis; dan 3) Interval waktu selama diagnosis hingga dilakukanterapi.Kebanyakan literatur mengikuti pembagian riwayat alamiah penyakitmenurut CDC. CDC (2012) membagi periode riwayat alamiah penyakit dalamempat tahapan, yakni: stage of susceptibility, stage of subclinical disease, stageof clinical disease, dan stage of recovery, disability or death. Gambar 1menjelaskan proses perjalanan penyakit menurut CDC. Sementara penulistelah meringkas tahapan riwayat alamiah penyakit dari berbagai sumber(gambar 2). Penjelasan atas gambar tersebut disajikan pada subbab berikut.Usual Timeof DiagnosisExposureStage of SusceptibilityPathologicChangesOnset ofSymptomsStage of Subclinical DiseaseStage of Clinical DiseaseStage of Recovery,Disability, or DeathGambar 1. Natural History of Disease (CDC, 2012)Page 2 of 9

Riwayat Alamiah Penyakit Ade Heryana, S.SiT, M.KMGambar 2. Riwayat Alamiah Penyakit(Diolah dari berbagai sumber)Dilihat dari perubahan jaringan dalam tubuh, riwayat alamiah penyakitterbagi menjadi 2 yakni masa prepatogenesis dan masa patogenesis. Akandibahas pada bab-bab selanjutnya.3.Masa PrepatogenesisDisebut juga: fase susceptibel atau stage of susceptibility atau tahapawal proses etiologis. Masa ini dimulai saat terjadinya stimulus penyakitsampai terjadi respon pada tubuh. Pada tahap ini mulai terjadinya interaksiantara Agen-Host-EnvironmentPada kejadian penyakit menular/infeksi, mulai terjadi paparan atauexposure dengan agen penyakit namun agen belum masuk tubuh host. PadaPage 3 of 9

Riwayat Alamiah Penyakit Ade Heryana, S.SiT, M.KMindividu yang tidak sehat, agen bisa masuk ke dalam tubuh. Paparan tersebtudpaat berupa mikroorganisme penyebab penyakit.Kejadian penyakit belum berkembang akan tetapi kondisi yangmelatarbelakangi terjadinya penyakit atau faktor risiko penyakit telah ada.Pada tahap ini terjadi akumulasi faktor-faktor yang dapat menimbulkanpenyakit ke host yang rentan. Misalnya:-Hepatitis, faktor risiko kelelahan dan alkoholik sudah ada jauhsebelumnya;-Penyakit Jantung Koroner (PJK), faktor risiko kolesterol tinggi(hypercholesterol) sudah ada sebelumnya;4.-Asbestosis, faktor risiko paparan asbestosis fiber;-Lung cancer, faktor risiko zata-zat yang ada dalam asap rokok;-Endometrial cancer, dipicu oleh hormon estrogen;-Dan sebagainyaMasa PatogenesisTahap ini dimulai sejak terjadinya perubahan patologis akibat paparanagen penyakit hingga penyakit menjadi sembuh, cacat, atau mati.Last (2001) membagi tahap ini menjadi tiga yaitu tahap pathologiconset, presymptomatic stage, dan clinical stage. CDC (2012) membagi masaprepatogenesis sebagai berikut: stage of subclincal disease, stage of clinicaldisease, dan stage of recovery, disability or death. Literatur lain membagi masaini menjadi empat tahap yaitu masa inkubasi, penyakit dini, penyakit lanjut,dan akhir penyakit. (lihat gambar 2). Sebagai acuan dalam pembahasantahapan masa prepatogenesis, akan dibahas sesuai dengan kerangka CDC.a.Stage of Subclinical Disease (Fase subklinis/Asimtom)Disebut juga asymptomatic stage; atau presymptomatic stage; ataufase preklinis; atau masa inkubasi/latensi; atau proses induksi dan promosi(empirical induction period).Page 4 of 9

Riwayat Alamiah Penyakit Ade Heryana, S.SiT, M.KMTahap ini dimulai sejak timbulnya gejala-gejala/tanda-tandapertama penyakit. Setelah proses penyakit dipicu oleh pajanan, akanterjadi perubahan paologis (pathological changes) pada individu yangtidak peduli terhadap kesehatannya.Pada penyakit infeksi, fase ini disebut juga masa inkubasi(incubation period), sedangkan pada penyakit kronis/tidak menulardisebut masa latensi (latency period). Selama periode ini, gejala penyakittidak tampak (inapparent). Periode ini dapat berlangsung cepat dalamhitungan detik (pada keracunan dan kondisi alergi/hipersensitivitas),sampai berlangsung lama (pada pernyakit kronis). Bahkan terdapat variasilama masa inkubasi pada hanya satu penyakit. Misalnya pada Hepatitis Asekitar 7 minggu. Pada leukemia pada korban bom atom Hiroshima , masalatensi bervariasi antara 2-12 tahun, dengan masa puncak 6-7 tahun (lihatLampiran 1).Meskipun penyakit tidak terlihat selama masa inkubasi, beberapaperubahan patologik dapat dideteksi dengan uji laboratorium, radiografi,atau metode skrining lainnya. Program skrining memang sebaiknyadijalankan pada periode inkubasi, karena akan lebih efektif bila penyakitberlanjut dan menunjukkan gejala. Periode dimana individu mampumenularkan penyakit yang dimulai sejak infeksi hingga terdeteksinyainfeksi dengan pemeriksaan laboratorium disebut windows period.Sedangkan Waktu sejak penyakit terdeteksi oleh uji skrining (mis:laboratorium) hingga timbul manifestasi klinik disebut sojourn time ataudetectable preclinic period. Periode waktu seorang penderita penyakitdapat menularkan penyakitnya disebut dengan infection period.Boslaugh (2008) menyebut tahap ini sebagai fase preklinis, yaitufase dimana penyakit belum menunjukkan gejala, tetapi secara biologissudah ada. Fase ini dimulai dengan timbulnya ciri biologis penyakit danberakhir ketika individu mengalami gejala pertama. Sehingga pada fase inisebenarnya sudah ada penyakit pada individu, tetapi tidak nampak gejala.Gerstmann (2013) membagi fase subklinis ke dalam masa induksidan masa latensi. Masa induksi terjadi pada interval waktu antara saat agenPage 5 of 9

Riwayat Alamiah Penyakit Ade Heryana, S.SiT, M.KMpenyakit beraksi, sampai dengan host tak terelakkan terkena penyakit.Sedangkan masa latensi terjadi setelah host terkena penyakit namun belummenunjukkan tanda-tanda klinis. Selama masa latensi ini berbagaipenyebab dapat meningkat atau menurun selama proses terjadinyapenyakit. Kombinasi antara masa induksi dan masa latensi ini disebutempirical induction period atau pada penyakit tidak menular disebut masainkubasi multi kausal.Pada fase ini terdapat pula proses yang disebut proses promosi.Proses promosi adalah proses peningkatan keadaan patologis yangirreversibel dan asimtom, menjadi keadaan yang menimbulkan manifestasiklinis. Pada proses ini, agen penyakit akan meningkatkan aktivitasnya,masuk ke dalam tubuh, sehingga menyebabkan transformasi sel ataudisfungsi sel, akhirnya menunjukkan gejala atau klinis.b. Stage of Clinical Disease (Fase Klinis)Disebut juga masa durasi; atau proses ekspresi penyakit; atau tahappenyakit dini.Perubahan-perubahan yang terjadi pada jaringan tubuh telah cukupuntuk memunculkan gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit. Host sudahmerasa sakit ringan, namun masih dapat melakukan aktivitas ringan. Faseini dapat berlangsung secara akut (umumnya pada keracunan dan penyakitmenular) atau kronis (umumnya pada penyakit tidak menular).Periode ini disebut juga masa durasi atau ekspresi, yaitu waktuyang dibutuhkan oeh suatu pajanan/paparan untuk mencapai dosis yangcukup untuk menimbulkan reaksi penyakit. Istilah ini umumnya dipakaipada penyakit menular.Hubungan antara durasi dan latensi penyakit menentukan tingkatakut/kronis suatu penyakit, sebagaimana tabel 2 berikut.Page 6 of 9

Riwayat Alamiah Penyakit Ade Heryana, S.SiT, M.KMTabel 2. Hubungan Durasi dengan Latensi PenyakitLatensiDurasiAkutKronikAkutKronikKolera, influenza,botulisme, DBD, toxicshock syndrome, SARSCa pankreas, Ca paru,Leukemia limfosi akut, PJK,HIV/Aids, Episodeskizopren akutSifilis, malaria,tuberkulosis, filariasisHipertensi, demensia,senilis, osteoartritis,diabetes melitus,skizopreniaDari tabel di atas terlihat bahwa penyakit sifilis (misalnya)membutuhkan masa latensi/inkubasi yang akut, dengan masa durasi yangkronik.Timbulnya gejala penyakit menandakan periode transisi dari fasesubklinis ke penyakit klinis, sehingga pada fase ini biasanya mulaidilakukan diagnosis penyakit. Pada beberapa individu yang tidak rentanatau imun, fase klinis tidak terjadi. Sebaliknya, pada individu yang rentandan tidak peduli, penyakit berkembang dari mulai ringan, sedang, berat,hingga fatal (disebut spectrum of disease). Pada akhirnya perkembanganpenyakit menjadi sembuh, cacat, atau mati.Periode klinis (clinical stage atau severity of illness) adalah bagiandari riwayat alamiah penyakit, dimulai dari diagnosis hingga sembuh,sakit, atau cacat (Sackett et al, 1991 dalam Brownson & Petiti, 1998).c.Stage of Recovery, Disability, or Death (Fase Sembuh, Sakit, atauMati)Disebut juga fase konvalesens atau convalescent stage. Pada faseini penderita penyakit dapat berkembang menjadi sembuh total, sembuhdengan cacat atau ada gejala sisa (sequele), menjadi carrier, menjadipenyakit kronis, atau mati.Page 7 of 9

Riwayat Alamiah Penyakit Ade Heryana, S.SiT, M.KM5. LiteraturBoslaugh, Sarah, eds. (2008), Encyclopedia of Epidemiology 1&2, LosAngeles: Sage PublicationBrownson, Ross C dan Diana B. Petiti, eds (1998), Applied Epidemiology:Theory and Prcatice, New York: Oxford University PressCenters for Disease Control and Prevention (2012), Principles of Epidemiologyin Public Health Practice, Third Edition, Atlanta: CDCGerstman, B. Burt (2013), Epidemiology Kept Simple: An Introduction toTraditional and Modern Epidemiology, 3rd ed., UK: John Willey &Sons.Last, John M, eds. (2001), A Dictionary of Epidemiology 4th Edition, NewYork: Oxford University PressRoth, Lewis H. et al (1982), Principles of Epidemiology: A Self-TeachingGuide, New York: Academic PressRothmann, Keneth J., Sander Greenland, dan Timothy L. Lash (2008), ModernEpidemiology 3rd Edition, Lippincot WilliamVan den Broeck, Jan, Jonathan R. Brestoff, dan Matthew Baum, “Definitionand Scope of Epidemiology”, dalam Jan Van den Broeck dan JonathanR. Brestoff (eds.), Epidemiology: Principles and Practical Guidelines,(2013) Dordrecht, Springer Science.Page 8 of 9

Riwayat Alamiah Penyakit Ade Heryana, S.SiT, M.KM6. LampiranLampiran 1. Masa Inkubasi Beberapa Pajanan/Paparan/Agen Penyakit(Sumber: CDC, 8.19.20.21.22.23.24.25.26.Penyakit dan racunan kerang akibat sanitoksin dan Beberapa menit – 30 menitkeracunan sejenis diakibatkan oleh kerangGejala-gejala khas akibat Organophosphorus Beberapa menit – beberapa jamIngestionKeracunan makanan akibat staphyllococal2-4 jamDiare akibat Salmonella6 – 48 jamCholera24-48 jamCommon Cold2 hariInfluenza1-5 hariPlague (pes)2-6 hariLegionellosis5-6 hariSARS-associated corona virus3-10 hari, rata-rata: 4-6 hariMalaria akibat plasmodium falciparum12 hariMalaria akibat plasmodium vivax dan p. ovale 14 hariTetanus3-21 hariChickenpox akibat Varicella-zoster virus10-21 hari, rata-rata: 14-16 hariPoliomyelitis, acute paralytic7-14 hariMeasles7-18 hariMumps12-25 hariSyphilis akibat Treponema Pallidum10-90 hari, rata-rata: 3 mingguAmebiasis2-4 mingguSchistosomiasis2-6 mingguMalaria akibat plasmodium malariae30 hariHepatitis A virus14-50 hari, rata-rata: 4 mingguRabies2-8 minggu (tergantungkegananasan dan luka)Hepatitis B virus50-180 hari, rata-rata: 2-3 bulanAIDS akibat Human imunnodeficiency virus 1 tahun sampai 15 tahunLeukemia akibat radiasi bom atom (jepang) 2-12 tahunThyroid cancer akibat radiasi nuklir (jepang, 3-20 tahunChernobyl)Bone cancer akibat paparan Radium (pada 8-40 tahunproses pengecatan tombol jam tangan)Sumber: CDC (2012), Benensen dalam Gerstmann (2013)Page 9 of 9

Sedangkan Van de Broeck (2013) menyatakan studi pemaparan riwayat alamiah penyakit merupakan salah satu tujuan dari studi epidemiologi deskriptif, sebagaimana tabel 1 berikut. Tabel 1. Riset Epidemiologi dan Beberapa Tujuannya (Sumber: Van de Broeck, 2013) Klasifikasi Studi Tujuan Studi .

Related Documents:

risiko terjadinya penyakit secara klinis, disebut faktor risiko. Sebaliknya, faktor yang menurunkan risiko terjadinya penyakit secara klinis disebut faktor protektif. Selanjutnya terjadi inisiasi penyakit klinis. Pada saat ini mulai timbul tanda (sign) dan gejala (symptom) penyakit secara klinis, dan penjamu yang mengalami manifestasi klinis .

TZ 100 Series, TZ 105 Series, TZ 200 Series, TZ 205 Series, TZ 210 Series, TZ 215 . ESA 3300 ESA 5000 or ESA 7000 Virtual Appliance or Hosted Email Security ESA 500, ESA 6000, ESA 4300 ESA 7000 or ESA 9000 Virtual Appliance or Hosted Email Security ESA 8000, ESA 8300 ESA 9000 or Virtual Appliance or Hosted Email Security . Cisco, Citrix .

penyakit (Gbr. 1), dimana konsep ini menjelaskan timbulnya penyakit biotik (penyakit yang disebabkan oleh pathogen) yang di dukung oleh kondisi lingkungan dan tanaman inang. Gambar 1. Segitiga Penyakit -Komponen Untuk timbulnya suatu penyakit paling sedikit diperlukan tiga faktor yang mendukung, yaitu tanama

A. Penyakit Akibat Kerja . 1. Pengertian Penyakit Akibat Kerja Menurut Suma’mur (1985) penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit ini artefisial oleh karena timbulnya di sebabkan oleh adanya pekerjaan. Kepadanya sering diberikan nama

Kerugian karena penyakit lahan basah Penyakit layu bakteri pisang Penyakit blas padi Penyakit CPVD Pada tahun1983, penyakit CVPD menyebabkan kerugian senilai Rp 26,4 milyar. Sementara itu direktorat jenderal pertanian tanaman pangan (1984) melaporkan bahw

Hama dan penyakit Hasil pengamatan hama penyakit, bahwa tidak dijumpai serangan hama yang muncul tetapi dijumpai serangan penyakit yaitu ada 2 macam penyakit yang disebabkan oleh layu fusarium dan Alternaria porii. Dari 6 varietas yang ditanam terdapat varietas yang tahan dan ada yang rentan. Tingkat serangan kedua penyakit tersebut pada gambar .

Penyakit KH, KR, HDB, Blas GENERATIF tikus penggerek batang wereng coklat penggulung daun ulat grayak Penyakit KH, KR, HDB, Blas, HP, BB PESEMAIAN tikus P. batang keong mas WC WH Penyakit KH, KR, HDB, Blas Hama & Penyakit pada berbagai Stadium Tumbuh Tanaman Padi . Flower

Robert King and Albert Woodfox. Excellent facilities The School is based in the John Foster Building on the Mount Pleasant campus and here you’ll find high specification learning and teaching rooms, lecture theatres and a large IT suite. The building itself, a former convent, has a fascinating history and many of its original features remain, including the Moot Room which hosts large .