PENGARUH ARUS PENGETAHUAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SOSIAL Dan LINGKUNGAN .

1y ago
15 Views
2 Downloads
712.93 KB
18 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Nora Drum
Transcription

PENGARUH ARUS PENGETAHUAN TERHADAP PENGUNGKAPANSOSIAL dan LINGKUNGAN DI PASAR MODAL INDONESIA DIPANDANGDARI SUDUT SYARIAHHotman Tohir Pohan, FEB USAKTI,(hotman.tohir@trisakti.ac.id / tohir.pohan@gmail.com)AbstractThe purpose of this study is to examine whether there is an influence of knowledge flows onsocial and environmental disclosure of stocks that follow or apply Sharia principles in theIndonesian capital market. The factors studied are market risk, income smoothing and priceearning ratio to the sustainability report of the social disclosure section and environmentaldisclosure. The research design is an explanatory research with hypothesis testing factors,research data of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 20132016, research sample with purposive sampling with the number of samples calculatedaccording to the Slovin formula, the method of processing data with multi-variate regressionpanel data with the determination of the right estimation model is a random test, The results ofthis study indicate that there is a negative effect of beta or market risk on the social andenvironmental disclosure , which means that the greater the market risk the narrower the extentof social and environmental disclosure, there is no effect of income smoothing on the social andenvironmental disclosure index, there is no effect of price earning ratio on the social andenvironmental disclosure. The implications of this study indicate that the influence of the flow ofIslamic knowledge on social and environmental disclosure is not widespread, this is due to thelack of understanding and application of the determinants of social and environmentaldisclosure variables and less reflect social and environmental reality. For further research,selecting and determining the variables or determinants that influence social and environmentaldisclosure are seen from the Islamic constituency.Keywords: knowledge flow, market risk, income smoothing, price earnings ratio

I. PendahuluanEvolusi Pasar Modal Islam dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan terhadappembentukan Masyarakat Islam yang ideal berdasarkan prinsip keadilan sosial, pertumbuhanekonomi, pendidikan terpadu, proses belajar dan terserapnya tenaga kerja. Pasar Modal Islambertujuan untuk pemanfaatan sumber daya secara optimal yang dianggap sebagai amanah dariAllah SWT. Untuk mencapai keadilan antara manusia dan manusia melalui proses tranformasidari perilaku egois dan materialistis ke perilaku altruistik dan berorientasi nilai, membutuhkanetika bisnis, moralitas dan ketajaman bisnis yang tinggi. Islamisasi pasar modal, seperti sistemlainnya di dalam ummah, memerlukan penggunaan fungsional dari Syariah. Aturan pelaksanaanperilaku dari epistemologi premis berarti derivasi arus pengetahuan islam dari TawhidiEpistemologi ,Choudhury (1997). Nilai instrinsik saham yangberasal dari korporasimencerminkan nilai Ekuitas atau Modal, ekuitas dengan tingkat keuntungan lebih tinggi,bergantung pada laba ditahan dan pembagian keuntungan kepada pemegang saham. Rasio labaterhadap ekuitas adalah ROE atau Return on Equity mengukur seberapa efektif ekuitasmenghasilkan keuntungan, dan ROA atau Return on Asset mengukur seberapa efektif danefisiennya aset menghasilkan return atau keuntungan. "Di pasar modal ROE dan ROA menjadiindikator fundamental bagi valuasi perusahaan, sedangkan Price Earning ratio indicator untukinteraksi pasar, price earning ratio adalah sederhana dan sangat popular di pasar modal.Laba perusahaan (earning) yang berasal dari dalam perusahaan banyak dipengaruhi olehfaktor-faktor baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun yang berasal dari luar perusahaan.Secara umum faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu yang disebut faktorsystem internal dan faktor sistem external, untuk penelitian ini focus kepada faktor internal yaitusistem manajemen yang mempengaruhi angka laba yang dilaporkan yaitu manajemen laba yanglebih khusus yaitu perataan laba ( income smoothing). Laba adalah indikator sentral, alat ukurkeberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan, laba dilaporkan mungkin disesuaikandengan tujuan dan motivasi yang mendasari laporan tersebut, dalam penelitian ini perataan labaadalah suatu variable atau faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap price earning ratio.Investor baik sebagai individu maupun sebagai institusi akan selalu berhadapan denganresiko, karena resiko terkait dengan kemungkinan timbulnya suatu peristiwa yang dapat

menimbulkan kerugian, kecelakaan, kehancuran dan kematian. Dalam investasi, resiko adalahketidakpastian (uncertainty) atau penyimpangan dari apa yang akan diharapkan dari hasilinvestasi tersebut, Sharpe, (1970) yaitu standar deviasi, dengan demikian resiko terkait dengankemungkinan timbulnya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan investasimenurut defenisi yang sudah umum adalah cara atau berbagai cara menanam dana untukmemperoleh hasil dikemudian hari. Dalam penelitian ini resiko adalah resiko sistematik yaituresiko yang berasal dari pasar yaitu sensivitas suatu saham terhadap perubahan-perubahan pasaryang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi maupun non ekonomi, dalam penelitian ini resikopasar atau systematic risk berfungsi sebagai faktor yang mempengaruhi arus pengetahuan dalamhal ini terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan.Pengungkapan sosial dan lingkungan pada laporan laba rugi menunjukkan bahwaperusahaan telah menerapakan prinsip-prinsip pengetahuan universal tentang tanggung jawabperusahaan terhadap sosial dan lingkungan, pedoman untuk pengungkapan sosial dan lingkunganadalah ISO 26000 dan GRI-4 yang dikeluarkan oleh institusi Global RepoertingInitiative.Pengungkapan sosial dan lingkungan perusahaan masuk dalam bagian laporankeberlanjutan perusahaan atau sustainable report.Dengan demikian tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui apakah ada pengaruh arus pengetahuan tarhadap pengungkapan laporankeberlanjutan dalam hal ini pengungkapan sosial dan lingkungan di pasar modal di pandang darisudut syariah Islam,II.Tinjauan Pustaka dan Pengembangan HipotesisII.1. Pasar Modal SyariahPasar Modal Syariah ialah (DSN No:40/DSN-MUI/X/2003, Himpunan Fatwa DewanSyariah Nasional), Dewan Syariah Nasional-MUI, Pasar Modal beserta seluruh mekanismekegiatannya terutama mengenai emiten,jenis efek yang diperdagangakan dan mekanismeperdagangannya dipandang telah sesuai dengan syariah ,apabila telah memenuhi Prinsip-PrinsipSyariah. Dengan demikian Transaksi yang dilarang pada Pasar Modal Syariah adalah transaksiyang mengandung unsur dharar,gharar,riba,maisir,risywah,maksiat,dan kezaliman.Emiten atauPerusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah tidak boleh bertentangan dengan PrinsipPrinsip Syariah.Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-Prinsip Syariah antaralain:a.perjudian dan permainan yang tergolong atau perdagangan yang dilarang.

b.lembaga keuangan konvensional(ribawi),termasuk perbankan dan asuransi konvensional;c.Produsen,,distributor,serta pedagang makanan dan minuman yang haram,dand.produsen,distributor,dan/atau penyedia barang –barang ataupun jasa yang merusak moral danbersifat mudarat;e.melakukan investasi pada emiten (perusahan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutangperusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominant dari modalnya.II.2.Pengungkapan Sosial dan LingkunganKegiatan CSR perusahaan tergambar didalam pengungkapan CSR dalam laporan tahunan(Pristianingrum, 2017). Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost, melainkan investasiperusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan informasi yang harus terteradalam laporan tahunan perusahaan yang diatur dalam UU RI No. 40 Tahun 2007 tentangtanggung jawab sosial dan lingkungan yang mewajibkan perseroan yang kegiatan usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosialdan lingkungan. Dasar hukum yang kuat menyebabkan yang awalnya pengungkpan CSR dalamlaporan keuangan merupakan pengungkapan sukarela menjadi pengungkapan wajib.Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang disebutSustainability Reporting (Laporan Keberlanjutan), Sustainability Reporting adalah pelaporanmengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi danproduknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Untukpenelitian ini indikator yang digunakan hanya dua kategori yaitu indikator kinerja lingkungandan kinerja sosial, dari tiga indikator yang diungkap oleh laporan keberlanjutan versi GRI.II.3.Peratan Laba (Income Smoothing).Scott (2006), mengemukakan bentuk-bentuk manajemen laba yang dilakukan olehmanajemen :a. Taking a bath (big bath), mandi besar, dilakukan ketika keadaan buruk yang tidakmenguntungkan tidak bisa dihindari pada periode berjalan, dengan cara mengakui biaya-biayapada periode yang akan datang dan kerugian periode berjalan.

b.Income minimization, mengecilkan laba, dilakukan saat perusahaan memperoleh keuntunganyang tinggi dengan tujuan agar tidak mendapat perhatian secara politis. Kebijakan diambil bisaberupa pembebanan biaya iklan, riset dan pengembangan dan sebagainya.c.Income maximization, yaitu memaksimalkan laba agar memperoleh bonus yang lebih besar.Demikian juga dengan perusahaan yang cenderung mendekati pelanggaran kontrak utang jangkapanjang, manajer perusahaan tersebut akan cenderung untuk memaksimimkan laba.d.Income smoothing, perataan laba merupakan bentuk manajemen laba yang paling seringdilakukan dan paling popular. Melalui income smoothing manajer menaikkan atau menurunkanlaba untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan sehingga perusahaan terlihat stabil dantidak beresiko tinggi.Untuk mengukur ada tidaknya suatu manajemen laba dalam hal iniperataan laba adalah dengan cara menerapkan indeks Eckels, yaitu suatu cara untuk mengetahuiapakah suatu perusahaan melakukan pergeseran atau alokasi laba antar periode (incomesmoothing).Dalam mendeteksi adanya suatu pergeseran pencatatan laba, maka dimulai dengan mencarirata-rata perubahan laba dan rata-rata perubahan penjualan serta standar deviasi masing-masing,kemudian dihitung koefisien variasi dari laba dan koefisien variasi penjualan, untuk hal tersebutdiperlukan data laba dan penjualan untuk paling sedikit lima periode yang perubahannya dirataratakan (average) dan standar deviasinya, untuk menghitung indeks maka koefisien variasiperubahan laba pada suatu periode dibagi dengan koefisien variasi perubahan penjualan padasuatu periode yang sama, apabila hasilnya lebih besar dari satu maka diindikasikan tidak terjadipergerseran laba, apabila hasil lebih kecil dari satu diindikasikan terjadi pergeseran laba, Jin danMachfoedz (1998). Dengan demikian perataan laba adalah indikator untuk mengukur apakah adaatau tidak manipulasi laba di dalam perusahaan.II.4. Price Earning Ratio ModelPrice Earning ratio merupakan ukuran pasar atau indikator pasar modal yang sangatpopular dan juga dirumuskan secara sederhana yaitu harga pasar saham dibagi dengan laba persaham, akan tetapi dari kederhanaannya tersebut memunculkan banyak komplikasi tentang artidan penafsirannya, nominatornya adalah harga pasar saham yang merupakan interaksi antarademand dan supplies saham tersebut yang dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor, demikian jugalaba perusahaan yang berasal dari dalam perusahaan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor baik

yang berasal dari dalam perusahaan maupun yang berasal dari luar perusahaan. Secara umumfaktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu yang disebut faktor system internaldan faktor sistem external, untuk penelitian ini focus kepada faktor internal yaitu sistemmanajemen yang mempengaruhi angka laba yang dilaporkan yaitu manajemen laba yang lebihkhusus yaitu perataan laba ( income smoothing). Laba adalah indikator sentral, alat ukurkeberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan, laba dilaporkan mungkin disesuaikandengan tujuan dan motivasi yang mendasari laporan tersebut, dalam melaporkan laba,manajemen dapat memilih alternatif prinsip-prinsip akuntansi mana yang sesuai denganmotivasinya dalam hal ini disebut manajemen laba (earning management).Perusahaan yang melakukan penawaran saham untuk pertama kalinya biasanya dihadapkanpada masalah penentuan harga saham yang ditawarkan, karena perusahaan tersebut belummempunyai harga pasar. Untuk itu perusahaan cenderung melakukan manajemen laba untukmemperoleh harga saham sesuai dengan keinginannya, dengan cara memanipulasi tingkat lababersih. Laba bersih dalam laporan keuangan dalam prospektus merupakan sumber informasiyang dapat menarik investor, karena laba bersih sering dianggap investor sebagai suatu sinyalmengenai nilai perusahaan, Scoot (2006).II.5. Resiko di Pasar Modal.Istilah resiko dan ketidak-pastian (uncertainty) kadang-kadang memberikan arti yangberbeda, akan tetapi secara umum istilah tersebut dianggap mempunyai arti yang sama. Investorbaik sebagai individu maupun sebagai institusi akan selalu berhadapan dengan resiko, karenaresiko terkait dengan kemungkinan timbulnya suatu peristiwa yang dapat menimbulkankerugian, kecelakaan, kehancuran dan kematian. Dalam investasi, resiko adalah ketidakpastian(uncertainty) atau penyimpangan dari apa yang akan diharapkan dari hasil investasi tersebut,Sharpe, (1970) yaitu standar deviasi, dengan demikian resiko terkait dengan kemungkinantimbulnya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian.Secara teori, total resiko dari suatu investasi diukur dengan ukuran statistik varian (Var) ataustandar deviasi ( ). Sharpe(1970), Elton dan Gruber(1981), Francis(1991). Standard deviasi danvariance kedua-duanya diterima dan diakui sebagai konsep untuk mengukur total resiko asset,tapi standar deviasi atau varian yang digunakan untuk mengukur resiko total financial asset.Total resiko dari suatu financial asset dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : resiko yang dapatdihilangkan atau dikurangi dengan diversifikasi pemilikan surat berharga (diversifiable risk), dan

resiko yang tak dapat dihilangkan dengan diversifikasi surat berharga (undiversifiable risk).Pergerakan harga suatu saham di pasar modal yaitu naik atau turunnya harga sahammencerminkan dinamika pasar yang disebabkan oleh faktor-faktor fundamental dan tehnikal,fluktuasi atau volatilitas suatu saham juga menunjukkan adanya ketidak pastian atau resiko, halini adalah sifat pasar modal konvensional Resiko dibagi menjadi dua bagian yaitu resiko yangtak dapat dihilangkan, terkenal dengan nama systematic risk dan resiko yang dapat dikurangiatau diperkecil yaitu unique risk.Resiko yang dapat diversifikasi unik terhadap perusahaan yang mengeluarkan sahamtersebut, seperti masalah buruh dan PHK, kesalahan manajemen dalam mengurus perusahaan,penemuan-penemuan yang gagal, kampanye advertising, perubahan selera konsumen, danmasalah-masalah hukum dan peradilan yang menimpa perusahaan menyebabkan terjadinyapenyimpanan yang tidak sistematik terhadap nilai pasar asset. Disamping hal tersebut resikoyang berasal dari perusahaan tersebut adalah resiko yang timbul dari kesulitan untuk membayarbunga dan atau pokoknya (financial risk) untuk perusahaan non syariah. Resiko yang tidak dapatdihilangkan dengan diversifikasi adalah bagian dari jumlah variabiliti pendapatan yangdisebabkan oleh faktor-faktor pasar, di mana pengaruhnya seragam terhadap semua harga saham,sifat sistematik perubahan harga saham-saham tersebut membuat mereka tidak dapat salingmenghilangkan resiko tersebut, walaupun telah di kombinasikan diantara saham-saham tersebut,oleh karenanya resiko sistematik disebut juga resiko yang tidak dapat di diversifikasi.Perubahan-perubahan dalam perekonomian, politik, sosial dan lingkungan akan mempengaruhipasar modal, dan itulah sumber dari resiko sistematik, Sharpe(1970), Elton dan Gruber(1981),Francis(1991).Untuk mengukur sensivitas suatu saham terhadap pasar digunakan resiko sistematik yangdiukur dengan covarian return suatu saham dengan return pasar( cov ri ,rm ) dibagi denganvarian pasar( 2 ), yang dilambangkan dengan . Beta menunjukkan indeks resiko sistematikkarena menunjukkan hubungan antara perubahan suatu return saham dengan perubahan returnpasar, beta koefisien dapat digunakan untuk meranking sistematik risk dari saham-saham yangberbeda. Apabila beta lebih besar dari satu betha 1, maka saham tersebut akan berubahreturnnya melebihi rata-rata perubahan return pasar dan saham-saham jenis ini disebut :aggresive asset atau stock. Apabila beta sama dengan satu : beta 1, maka perubahan returnsaham-saham tersebut akan sebanding dengan rata-rata perubahan return pasar. Apabila beta

lebih kecil dari satu : beta 1, maka perubahan return saham tersebut akan lebih kecil dariperubahan rata-rata return pasar, saham seperti ini disebut : defensive. Apabila beta sama dengannol, beta 0, maka perubahan return saham tersebut berlawanan arah dengan perubahan rata-ratareturn pasar, saham seperti ini disebut : super defensive, Husnan, (1993). Istilah resiko danketidak-pastian (uncertainty) kadang-kadang memberikan arti yang berbeda, akan tetapi secaraumum istilah tersebut dianggap mempunyai arti yang sama. Investor baik sebagai individumaupun sebagai institusi akan selalu berhadapan dengan resiko, karena resiko terkait dengankemungkinan timbulnya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian, kecelakaan,kehancuran dan kematian.Secara teori, total resiko dari suatu investasi diukur dengan ukuran statistik varian (Var) ataustandar deviasi ( ). Sharpe(1970), Elton dan Gruber(1981), Francis(1991). Standard deviasi danvariance kedua-duanya diterima dan diakui sebagai konsep untuk mengukur total resiko asset,tapi standar deviasi atau varian yang digunakan untuk mengukur resiko total financial asset.Total resiko dari suatu financial asset dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : resiko yang dapatdihilangkan atau dikurangi dengan diversifikasi pemilikan surat berharga (diversifiable risk), danresiko yang tak dapat dihilangkan dengan diversifikasi surat berharga (undiversifiable risk).Pergerakan harga suatu saham di pasar modal yaitu naik atau turunnya harga sahammencerminkan dinamika pasar yang disebabkan oleh faktor-faktor fundamental dan tehnikal,fluktuasi atau volatilitas suatu saham juga menunjukkan adanya ketidak pastian atau resiko, halini adalah sifat pasar modal konvensional. Manurung, (2005), dalam penelitiannya di Bursa EfekJakarta menemukan adanya volatilitas bersyarat yang mempengaruhi volatilitas sekarang. Dalampenelitiannya yang lebih awal di BEJ, Manurung, (1997), menemukan adanya hubungan positipantara premi resiko pasar dengan volatilitas (kerentanan) pasar. Resiko tersebut dibagi menjadidua bagian yaitu resiko yang tak dapat dihilangkan, terkenal dengan nama systematic risk danresiko yang dapat dikurangi atau diperkecil yaitu unique risk.Resiko yang dapat diversifikasi unik terhadap perusahaan yang mengeluarkan sahamtersebut, seperti masalah buruh dan PHK, kesalahan manajemen dalam mengurus perusahaan,penemuan-penemuan yang gagal, kampanye advertising, perubahan selera konsumen, danmasalah-masalah hukum dan peradilan yang menimpa perusahaan menyebabkan terjadinyapenyimpanan yang tidak sistematik terhadap nilai pasar asset. Disamping hal tersebut resikoyang berasal dari perusahaan tersebut adalah resiko yang timbul dari kesulitan untuk membayar

bunga dan atau pokoknya (financial risk) untuk perusahaan non syariah. Resiko yang tidak dapatdihilangkan dengan diversifikasi adalah bagian dari jumlah variabiliti pendapatan yangdisebabkan oleh faktor-faktor pasar, di mana pengaruhnya seragam terhadap semua harga saham,sifat sistematik perubahan harga saham-saham tersebut membuat mereka tidak dapat salingmenghilangkan resiko tersebut, walaupun telah di kombinasikan diantara saham-saham tersebut,oleh karenanya resiko sistematik disebut juga resiko yang tidak dapat di diversifikasi.Perubahan-perubahan dalam perekonomian, politik, sosial dan lingkungan akan mempengaruhipasar modal, dan itulah sumber dari resiko sistematik, Sharpe(1970), Elton dan Gruber(1981),Francis(1991).Untuk mengukur sensivitas suatu saham terhadap pasar digunakan resiko sistematik yangdiukur dengan covarian return suatu saham dengan return pasar( cov ri ,rm ) dibagi denganvarian pasar( 2 ), yang dilambangkan dengan . Beta menunjukkan indeks resiko sistematikkarena menunjukkan hubungan antara perubahan suatu return saham dengan perubahan returnpasar, beta koefisien dapat digunakan untuk meranking sistematik risk dari saham-saham yangberbeda. Pada penelitian Lau et al. (1999), di pasar modal Singapura dan Malaysia terdapathubungan positip antara beta saham dan pengembalian saham.Apabila beta lebih besar dari satu betha 1, maka saham tersebut akan berubah returnnyamelebihi rata-rata perubahan return pasar dan saham-saham jenis ini disebut : aggresive assetatau stock. Apabila beta sama dengan satu : beta 1, maka perubahan return saham-sahamtersebut akan sebanding dengan rata-rata perubahan return pasar. Apabila beta lebih kecil darisatu : beta 1, maka perubahan return saham tersebut akan lebih kecil dari perubahan rata-ratareturn pasar, saham seperti ini disebut : defensive. Apabila beta sama dengan nol, beta 0, makaperubahan return saham tersebut berlawanan arah dengan perubahan rata-rata return pasar,saham seperti ini disebut : super defensive, Husnan, (1993).II.6. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan HipotesisKerangka pemikiran merupakan landasan dari keseluruhan proses penelitian, Hermawan,(2005). Secara logis mengembangkan, menguraikan dan menjelaskan hubungan-hubungan yangterjadi antar variable yang relevan yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian,menjelaskan teori yang melandasi hubungan-hubungan tersebut, serta menjelaskan karakteristikserta arah dari hubungan hubungan tersebut.

Indikator-indikator yang telah di kristalisasi dari teori-teori dan penelitian-penelitian, baikyang berhubungan dengan syariah maupun yang konvensional dikelompokkan menjadi faktorfaktor penentu atau pembeda untuk harga saham syariah dan -saham konvensional di pasarmodal Indonesia yaitu sebagai berikut, faktor satu adalah resiko dalam hal ini resiko sistematikatau resiko pasar atau taghrir, faktor kedua adalah manajemen laba dalam hal ini adalah peratalaba, faktor ketiga price earning ratio sebagai interaksi internal berupa laba dengan externalberupa harga faktor keempat yang merupakan dependen variable adalah “arus pengetahuanuniversal” berupa indicator pengungkapan sosial dan lingkungan pada laporan berkelanjutandan laba rugi .-Pengembangan Hipotesis1. Masalah resiko selalu terkait dengan usaha dan juga hasil, tidak ada hasil tanpa ada resiko atauhasil usaha muncul bersama dengan biaya atau pengorbanan (al-ghunmu bil ghurmi, al-kharajbil dhaman), Karim (2009), Islam mengakui adanya resiko dan mengajarkan bagaimanamengelola resiko, seperti yang telah tertulis dalam Al-Quran mengenai nasihat Nabi Yaqubkapada anak-anaknya ketika memasuki pintu gerbang Mesir,al-Quran surat Yusuf ayat 67, yangdi haramkan oleh Islam adalah memindahkan pembebanan kepada pihak lain yangmengakibatkan kerugian pada pihak lain (zero sum game), dimana gharar adalah “simply zerosum game with uncertain payoffs”, Al-Suwailem (1999; hal:6), Achsien (2000). Untukmengukur sensivitas suatu saham terhadap pasar digunakan resiko sistematik yang diukurdengan covarian return suatu saham dengan return pasar ( cov ri ,rm ) dibagi dengan varian pasar ( 2 ), yang dilambangkan dengan , Beta menunjukkan indeks resiko sistematik karenamenunjukkan hubungan antara perubahan suatu return saham dengan perubahan return pasar,beta koefisien dapat digunakan untuk meranking sistematik risk dari saham-saham yang berbeda.Terdapat hubungan yang positip antara risk dan return, Fama dan Macbeth, (1973). Aruzzi danBandi, (2003) menemukan dalam penelitian mereka terhadap saham-saham yang termasuk dalamJII periode 2001-2002, menunjukkan beta saham yang diukur dengan model pasar menunjukkanangka 1,66, hal ini menunjukkan bahwa secara umum saham-saham perusahaan yang tergabungdalam JII termasuk saham yang agressif, yang cenderung sensitive terhadap perubahan returnpasar pada periode tersebut. Pada penelitian Lau, et al (1999), di pasar modal Singapura danMalaysia terdapat hubungan positip antara beta saham dan pengembalian saham, Hakim et al.(2002), Hasyim, (2008). Hasil penelitian Primasari,(2016), menunjukkan bahwa risiko sistematik

atau resiko pasar ekuitas tidak berpegaruh terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan baiktingkat maupun kualitasnya. Adapun hipotesis satu penelitian ini adalah :Ha1: Resiko pasar berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan2. Dalam teori ekonomi konvensional fungsi utama suatu perusahaan adalah memaksimalkankeuntungan dan meminimumkan biaya, etika dan moral adalah hal yang kedua, Azid, et al.(2007), sedangkan dalam perspektif Islam fungsi perusahaan adalah untuk kesejahteraan sosialatau kemashlahatan ummat, tujuan perusahaan menghasilkan kesejahteraan untuk pemegangsaham dilakukan setelah semua kewajiban untuk pekerja telah diselesaikan, melindungi hak dankepentingan konsumen, dan menyediakan produk yang berkualitas dengan harga yang layak.Manajer yang bekerja di perusahaan haruslah menjalankan amanah dan kepercayaan yang telahdiberikan oleh pemilik modal, jangan ada moral hazard dan asymetri information, apa yangtercantum didalam laporan keuangan adalah benar-benar merupakan wujud pertanggungjawabandari manajer terhadap pemilik dana. Salah satu tindakan manajer yang sering disorot adanyamanajemen laba, dimana salah satu bentuknya adalah perataan laba, yaitu tindakan darimanajemen untuk mengatur laba sedemikian rupa, sehingga laba tidak berfluktuasi secara tinggi,hal ini bertujuan untuk menunjukkan kepada yang berkepentingan bahwa laba perusahaanterlihat stabil dari priode ke priode. Dengan demikian dari sudut pandangan Islam manajemenlaba dalam hal ini perataan laba adalah suatu tindakan yang tidak etis, karena mencatat/mengakuiyang tidak seharusnya atau tidak mencatat/mengakui yang seharusnya dicatat/diakui. Padapenelitian Oktavia, (2013), menunjukkan bahwa manajemen laba signifikan berpengaruh positifterhadap pengungkapan tanggung jawab sosial, karena perata laba adalah termasuk manajemenlaba, maka dengan demikian dapat dikatakan:Ha2 : Perata laba berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan.3. Choudury, (1997), membedakan pasar konvensional dengan pasar Islami yaitu adanya “hasilbelajar” atau “/pengetahuan” yang disimbolkan oleh Choudury dengan pengetahuan, makintinggi nilai pengetahuan, makin menuju kepada welfare atau mashlahah dari para pelaku-pelakupasar tersebut, akan tetapi pengetahuan bisa menurun atau stagnan tergantung bagaimanaperkembangan atau evolusi yang berkelanjutan (sustainable development) dari faktor-faktorendogennya. Selanjutnya Choudhury, (1997), mengatakan pasar modal Islam haruslah bertujuanuntuk memashlahatkan (Sosial-Well-Being) ummat Islam dan non Islam (disimbolkan denganSW), pasar modal Islam terintegrasi dengan pasar faktor-faktor produksi lainnya dan pasar

secara keseluruhan (disimbolkan dengan I Islam, World W), akan tetapi pasar modal Islamharus mempunyai perbedaan dengan W yaitu non syariah atau non Islam yaitu proses belajaryang kontinu, interaktif dan terintegrasi yang menghasilkan ilmu pengetahuan atau diistilahkandengan shuratic process dengan hasil yang disimbolkan dengan pengetahuan, yaitu sebagai hasilproses shuratic antara para pelaku pasar modal Islam maupun tidak, Institusi dan pemerintah(Otoritas Jasa Keuangan/OJK). Dalam penelitian Choudhury yang berkaitan dengan CircularCausation dalam hal mudharabah, musyarakah, dan murabahah, maka tujuan dari melakukanestimasi diikuti oleh simulasi dari koefisien regressi dengan membawa pertumbuhan antaravariable complementary, Choudhury, (2011).Pengetahuan atau Ilmu Pengetahuan dari masing-masing variable atau faktor-faktor dapatdi dekati dengan perhitungan indek, indek pengetahuan tersebut dapat berfungsi sebagai indeketika dinyatakan oleh hubungan variable “pengetahuan” dengan setiap variable atau faktordapat mempunyai hubungan positip atau negatip, artinya mempunyai hubungan negatip adalahmakin tinggi nilai suatu variable atau faktor makin rendah nilai pengetahuannya, sebaliknya yangmempunyai hubungan positip adalah makin tinggi nilai variable maka makin tinggi pula nilaipengetahuan, apakah hubungan positip ini mutlak benar?, belum tentu karena, nilai variable ataufaktor yang tinggi belum tentu mencerminkan adanya kemaslahatan atau keberkahan, misalnyaangka laba suatu perusahaan yang tinggi, apakah mencerminkan kesejahteraan para karyawanatau pihak-pihak yang terkait ?, harus dilihat lebih dalam bagaimana pengaruh laba yang tinggitersebut terhadap keadaan lingkungan dan sosial perusahaan tersebut, apakah menimbulkandampak yang positip atau menimbulkan masalah-masalah sosial dan kerusakan lingkungan.Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dinyatakan hipotesis tiga yaitu,Ha3 : Price earning ratio berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan.III. Metode PenelitianVariable untuk model terdiri dari variable kwalitatif dan variable kuantitatif sebagai berikut:1. Beta saham, adalah ukuran sensivitas saham suatu perusahaan terhadap pergerakan pasarsecara keseluruhan, Hakim et al. (2002), Hasyim, (2008). Beta saham menunjukkan ukuranagressivitas, defensif suatu saham. Dengan demikian beta saham dapat di pakai sebagai ukuransampai sejauh mana saham syariah tersebut di pakai sebagai ajang spekulasi (maysir). Betasaham lebih besar dari 1 terindikasi sebagai saham spekulasi, di beri tanda 1, sedangkan lebih

kecil atau sama dengan 1, bukan saham spekulasi, diberi tanda 0, dengan demikian pengukuranuntuk resiko dalam penelitian ini adalah katagori atau dikotomi.Resiko diukur dengan Beta saham 1, Beta Saham 1, jenis variable independen, pengukuranordinal, rumus dihitung sebagai

PENGARUH ARUS PENGETAHUAN TERHADAP PENGUNGKAPAN . keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan, laba dilaporkan mungkin disesuaikan . perusahaan terhadap sosial dan lingkungan, pedoman untuk pengungkapan sosial dan lingkungan adalah ISO 26000 dan GRI-4 yang dikeluarkan oleh institusi Global Repoerting .

Related Documents:

mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan perusahaan. Bambang Irawan (2006) meneliti untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan 45 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2001-2004 .

Leverage, Arus Kas Operasi, Sales Growth, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel likuiditas, leverage, arus kas operasi, sales growth, dan ukuran perusahaan terhadap financial

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY . Tanggung jawab sosial digunakan untuk menjaga hubungan yang harmonis antara perusahaan dan lingkungan di luar perusahaan. . Penelitian ini mencoba melihat hubungan antara luas pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan pada suatu perusahaan. Pada penelitian ini pengungkapan tanggung jawab

komponen harmonisa ganjil kelipatan 3, dimana menunjukkan bahwa harmonisa memberikan penambahan yang cukup besar terhadap besar arus netral. Kata kunci : beban non linier, harmonisa, trafo distribusi, THD, arus netral, rugi-rugi, derating transformator 1. PENDAHULUAN

Gresik” untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas akhir guna mencapai . Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Keadilan. 103 8. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kibijakan. . Pengaruh Faktor Hukum terhadap Kompensasi, (4) Pengaruh Serikat Pekerja terhadap Kompensasi, (5) Pengaruh Kompensasi terhadap

4. Apakah berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui stress kerja Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja dan stress kerja karyawan. 2. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk menganalisis pengaruh langsung stress kerja terhadap kinerja karyawan. 4.

Judul Proyek Akhir : PENGARUH ARUS EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR DI UNIT 3 PT. INDONESIA POWER SURALAYA PGU Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada Program Diploma III Program Studi Teknologi Listrik Institut Teknologi - PLN pada tanggal 26 Agustus 2020 Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

ISO-14001 ELEMENTS: 4.2 EMS-MANUAL ENVIRONMENTAL MANUAL REVISION DATE: ORIGINAL CREATION: AUTHORIZATION: 11/10/2012 01/01/2008 11/10/2012 by: by: by: Bart ZDROJOWY Dan CRONIN Noel CUNNINGHAM VER. 1.3 ISO 14001 CONTROLLED DOCUMENT WATERFORD CARPETS LTD PAGE 7 OF 17 Environmental Policy The General Management of Waterford Carpets Limited is committed to pollution prevention and environmental .