Sintesis Dan Karakteristik Polieugenol Dari Eugenol Menggunakan . - Core

1y ago
13 Views
2 Downloads
930.46 KB
12 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Axel Lin
Transcription

e-ISSN: 2477-5398KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember 2018SINTESIS DAN KARAKTERISTIK POLIEUGENOL DARI EUGENOL MENGGUNAKANKATALIS H2SO4 – CH3COOH[Synthesis and Characteristics of Polyuegenol from Eugenol Using Catalyst H2SO4 –CH3COOH]Sitti Aiun Hikmah1*, Erwin Abdul Rahim1, Musafira21)Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tadulako, PaluJl. Soekarno Hatta Km.9, Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Telp. 0451- 4226112)Universitas Sulawesi Barat, Mamuju*)Coresponding author: ainun.30fky@gmail.comDiterima 2 September 2018, Disetujui 30 Oktober 2018ABSTRACTSynthesis and characteristics of polyeugenol from eugenol using H2SO4 - CH3COOH as cathalyst hasbeen done. Synthesis was done by using cationic polymerization with comparison of eugenolconcentration to H2SO4 - CH3COOH catalyst of 4:1. In this study, polieugenol obtained from thesynthesis process and its molecular weight was determined by viscometry. The results showed amolecular weight of 776.247.12 g / mol. The characteristics of synthesized polyeugenol were brownsolid, with melting point of 85 C – 110 C, insoluble in water, n-hexane, benzene, but soluble inethanol, ethyl acetate and chloroform. Furthermore, it had 176.4 volt of conductivity with 0.05 A and16.80 ohm of the electrical current and the electrical resistance, respectively.Keywords : Eugenol, Cationic Polymerization, PolyeugenolABSTRAKTelah dilakukan sintesis polieugenol dan karakteristiknya dari eugenol menggunakan katalis H 2SO4 –CH3COOH. Sintesis dilakukan dengan cara polimerisasi kationik dengan perbandingan eugenoldengan katalis H2SO4 – CH3COOH adalah 4:1. Dalam penelitian ini polieugenol diperoleh dari prosessintesis dan ditentukan berat molekulnya dengan metode viskometri serta karakteristiknya. Hasilpenelitian menunjukkan berat molekul 776.247,12 g/mol. Karakteristik polieugenol berbentuk padat,ooberwarna coklat dengan titik leleh 84 C – 90 C. Tidak larut dalam air, n-heksan, benzena tetapi larutdalam etanol, etil asetat dan kloroform. Produk sintesis memiliki konduktivitas 176,4 volt dengankekuatan arus listrik 0,05 A dan 16,80 ohm.Kata Kunci : Eugenol, Polimerisasi kationik, PolieugenolSitti Ainun Hikmah dkk.285

e-ISSN: 2477-5398KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember 2018LATAR l(Eugeniasangat banyak digunakan pada industriaromaticum) merupakan jenis tanamanfarmasi, kosmetik, dan flavor makanan,perkebunan khas Indonesia yang memilikisepertibanyakdariisoeugenol, dan vanili sintetis (Soesanto,sebagai2006). Modifikasi lainnya dari eugenolminyak cengkeh banyak dimanfaatkanyang memiliki banyak manfaat adalahuntukbentuk polimernya atau dikenal idikenalmakanandanfarmasi(Nurdjannah, kan melalui penyulingan uap .Polieugenol diperoleh melalui reaksibagian tanaman cengkeh. Minyak atsiripolimerisasidari cengkeh terdapat hampir diseluruhPembuatanbagian tanamannya, yaitu dalam daun (1-dikembangkan oleh beberapa peneliti.4%), tangkai (5-10%), dan bunga (10-Anggraeni20%). Komponen utama dari ihingga 90%. Eugenol berupa cairan tak(2000)berwarna atau kuning pucat dan berbaumenggunakan katalis H2SO4 pekat okal,dankarminatif (Somaatmadja, 2001).dunia industri sehingga mempunyai ntesisitu,metilRahimeugenolmenggunakan reaksi adisi dengan asamasetat yang telah dicampurkan beberapaEugenol banyak digunakan dalamekonomismensintesisbayakinidapattetes asam sulfat diperoleh kristal kiraldalam jumlah banyak.Polimerdapatdiaplikasikankemenjadi bahan baku untuk pembuatandalam bidang katalis. Ngadiwiyana (1996)produktelah mensintesis polieugenol dari eugenolmakanan,diantaranyapadapembuatan vanili sebagai pemberi aromaminyakmakananEugenoldestilasi fraksinasi pengurangan tekanan,termasuk salah satu senyawa alam yangmenggunakan katalis H2SO4 pekat tanpamenarik karena mengandung beberapamediagugus aktif, yaitu hidroksil, cincin aromatikpolieugenol 73,20% dengan berat molekuldan7.800,75 g/mol. Anggraeni (1998) turunanSitti Ainun Hikmah sisdarifraksieugenollainnya.eugenol 95,35% menggunakan katalis286

e-ISSN: 2477-5398KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember ndinganrendemen 83,34% dan dalam media n-menghasilkanheksan dengan rendemen 73,36%.berbentuk padat dengan kadar 88,14%Polimerisasi dengan bahan awaleugenoltelahditelitidanekstrakdan 86,15%. Sementara, hasil redistilasidenganberbentuk gel dengan kadar sebesarpenggunaan berbagai katalis. Handayani100,29%. Namun, rendemen polieugenol(2000) telah melakukan perbandingan molyang dihasilkan melebihi 100% karenaeugenol dan katalis asam sulfat mperolehpolieugenoladalah 1:4 dengan waktu polimerisasi 2jam. Rendemen yang dihasilkan hanyalaindalamcengkeh ensintesis19,66%. Penggunaan asam nitrat sebagaimengkarakterisasikataliskarenaeugenol menggunakan katalis H2SO4 –merupakan asam lewis sebagai akseptorCH3COOH. Sintesis ini melalui proseselektron yang kuat. Kebanyakan daripolimerisasi kationik antara eugenol dankatalis memungkinkan menerima asamH2SO4berproton yang kuat untuk mengkatalisissebagai katalis yang diharapkan dapatpolimerisasi. Suirta et al. (2012) telahmemutuskanmensintesiseugenolterdapat pada gugus alil senyawa eugenoldengan katalis asam nitrat pekat dandan akan diperoleh polieugenol sehinggamedia natrium klorida. Perbandingan moldapat dikarakterisasi untuk mengetahuieugenol dan asam nitrat yang digunakansifat g1:4 dalam waktu 2 jam. Hasil penelitiandiperoleh rendemen polieugenol denganmedia NaCl sebesar 42,97% dan tanpamedia NaCl diperoleh rendemen 47,77%.Penelitian Iswanto dan Susilowati(2015), tentang sintesis dan karakterisasipolimer dari minyak daun cengkeh hasilfraksinasi dihasilkan polieugenol berupapadatan coklat yang mempunyai Tm 1500C, memiliki rendemen sebesar 89,24%dan berat molekul pada fraksi eter imerisasidankationikeugenol hasil redistilasi, ekstraksi danfraksinasimenggunakanSitti Ainun Hikmah dkk.katalisasamMETODE PENELITIANBahan dan PeralatanBahanyangdigunakanadalaheugenol,asam sulfat pekat, asam asetatglasial,metanol(p.a),etanol98%,kloroform, etil asetat, dietil eter, n-heksan,benzena, natrium sulfat anhidrat danakuades.Alat yang digunakan dalam penelitianini adalah melting point apparatus, pHmeter, konduktometri, viskometer ostwald,neracaanalitikmerkAdventureTMOhaus, stopwatch, corong pisah, hot plateWiseStir MSH 20-D, stirrer, aluminium foil,287

e-ISSN: 2477-5398KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember n bagian atas dicuci kembali hingganetral. Pencucian dilakukan sebanyak 3kali. Lapisan atas berupa polieugenolProsedur KerjaSintesis Polieugenol (Suirta et al., 2012;Sudarlin dan Haryadi, 2015)10 gram eugenol dimasukkan keyangtidaklarutdalamair.Untukmembebaskan kemungkinan adanya airdalam polieugenol, ditambahkan 1 gramdalam gelas kimia 250 mL kemudianNa2SO4ditambahkan 2,5 mL larutan H2SO4–menggunakan kertas saring dan corongCH3COOHkaca. Filtrat yang diperoleh gunakankenampakan noda. Selanjutnya, 288iltratePenambahanuntukdisaring(monomer : katalis) sambil terus diadukstirrer.KLTKemudian,katalis dilakukan sedikit demi sedikit.ditampungTerbentuknya polimer ditandai dengandidiamkan selama 48 jam pada suhukeluarnya asap putih pekat dan polimerruang. Selanjutnya, ditentukan titik lelehmelekatmenggunakan melting point umenggunakanmenambahkan 4 tetes 288iltrate padaspektrofotometri UV–Vis dan penentuancampuran sehingga polimer mengentalstruktur dengan spektrofotometer IR dan288iltrate288. Polimer didiamkan padaNMR.suhu ruang selama 24 jam hingga polimerKarakterisasi Polieugenolmemadat dan kering. Perlakuan dilakukan1. Pengujian Kelarutan Polieugenoldengan menggunakan variasi konsentrasiSebanyak0,5grampolieugenolasam asetat dalam campuran katalis yaitumasing-masing dimasukkan ke dalam 62%, 4% dan 6%. Sampel dengan hasiltabung reaksi. Pada setiap tabung reaksikonsentrasiditambahkan 5 ml pelarut organik ut-turut adalah dietil eter, etanol,2grampolieugenolbenzena, kloroform, etil asetat dan n-dimasukkan dalam 288iltrate288r 250 mLheksan lalu dikocok. Kelarutan setiaplalu ditambahkan dietil eter sebanyak 40tabung reaksi diamati.mL, tutup dengan penyumbat. Kemudianitu, dimasukkan dalam corong pisah 2502. PengujianHantaranListrikMenggunakan MultimeterSebanyak 5 gram polieugenolmL dan ditambahkan akuades sebanyakdigerus hingga menjadi serbuk, kemudian100 ml, dikocok kuat dan didiamkandilarutkan dalam 30 ml etanol ke dalamselama satu malam hingga terbentuk 2gelas kimia 50 ml. Selanjutnya diukurlapisan. Lapisan bagian bawah dibuangtegangan listrik, arus listrik dan hambatan,dikocok hingga polieugenol larut. SetelahSitti Ainun Hikmah dkk.288

e-ISSN: 2477-5398KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember 2018pengukuran dilakukan selama 24 jamdiperoleh ηsp/C lawan C. Dari kurvasekali selama 7 hari.diekstrapolasi ke konsentrasi (C) samadengan3. Analisis Spektrum FTIRSiapkan alat - alatnya : mortaragate, alu, spatula, KBr Die, Pressure danplat KBr. Kemudian siapkan zat KBr p.ayang sudah dioven 24 jam (KBr keringbebas air). Untuk membersihkan anjutnya,sebanyak 300 mg zat KBr p.a uran ke dalam KBr Die dan lakukanpressure 10 x 1.000 kg atau setaradengan 10 ton untuk membuat pellet.Hasil di running dengan FTIR dan Sampeldianalisis pada bilangan gelombang dari400–4500 inggatakar 50 mL. kemudian dibuat variasikonsentrasi polimer melalui pengencerandengan etanol : 0,01500 g/mL; 0,01000g/mL; 0,00500 g/mL; 0,00250 g/mL; dang/mL.DengandaripolimerdenganHASIL DAN PEMBAHASANPolieugenol Hasil SintesisSintesis polieugenol pada penelitianini dilakukan melalui reaksi polimerisasikationik antara eugenol dan katalis H2SO4– CH3COOH. Pada tahap ini prosespolimerisasi ditandai dengan keluarnyaasap putih tebal dan polimer melekat padadinding gelas kimia, berupa padatanberwarnahitamkeunguan.Crudepolieugenol dengan konsentrasi asamasetat dalam campuran katalis diperoleh14,008 gram, 15,422 gram, dan 15,35gram untuk masing – masing konsentrasiasam asetat 2%, 4%, dan 6%.konsentrasinya 0,02 g/mL dalam labu0,00125[η].menggunakan harga K dan a yang sesuai.4. Penentuan Berat Molekul dariPolieugenol (Ngadiwiyana, 2005)Sebanyakdiperolehpersamaan Mark-Houwink dihitung beratdan KBr Die gunakan aseton p.a dantissue.nolDilakukanpengukuranwaktu alir pelarut murni yaitu etanol danmasing-masingkonsentrasilarutanpolimer dengan menggunakan viskometerostwald, sehingga diperoleh t0, t1, t2, t3, t4,t5 dan t6. Dengan persamaan PoisseuilleSitti Ainun Hikmah dkk.Proses pemurnian dilakukan denganmelarutkan polieugenol ke dalam pelarutdietil eter dan akuades, terbentuk dualapisan, yaitu lapisan bawah terdiri atas airdankatalis,lapisanatasadalahpolieugenol yang tidak larut dalam air.Hasil pemurnian diuji dengan mengukurpH polieugenol dan diperoleh pH 7,artinya polieugenol hasil pencucian telahbebas dari katalis yang bersifat asam.Hasildaripemurnianpolieugenoldiperoleh berbentuk padat dan berwarnacoklat dengan rendemen sebesar 72,03%pada konsentrasi asam asetat 4%.289

e-ISSN: 2477-5398KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember 2018Spektrum naldilakukandenganspketrofotometerFTIRpada bilangan gelombang 4000–400 cm-1.Gambar 1 Spektrum IR polieugenolGambar 2 Spektrum IR eugenolHasil spektrum FTIR polieugenolhidroksil (–OH). Pada spektrum FTIReugenollebar pada bilangan gelombang 3448,72bilangangelombangcm-1 yang menunjukkan adanya gugus(Gambar2).Sitti Ainun Hikmah dkk.gugus–OH(Gambar 1) menunjukkan adanya 0

e-ISSN: 2477-5398KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember 2018Pavia1600 cm-1 dan vibrasi C-H sp3 stretch(2009), yang menyatakan spektrum –OHditunjukkan pada serapan 3000 – 2840berada pada bilangan gelombang 3200 –cm-1.diperkuatdenganpernyataan3650 cm-1.Adanya pita serapan pada spektrumSerapan pada 2870,08 - 2931,80IR eugenol menunjukkan adanya serapancm-1 menunjukkan vibrasi ulur C-H sp3 danpadaadanyaserapan karakteristik entanganterkonjugasi ditunjukkan oleh pita serapanC C yang dikuatkan oleh pita serapan1604,77 cm-1 dan 1512,19 cm-1 (Gambarkeluar bidang pada 900 - 648 cm-1.1). Serapan pada bilangan gelombangSerapan 995,27 cm-1 dan 910,40 cm-12839,22 – 2908,65 cm-1 pada spektrummenunjukkan gugus tak jenuh berupaeugenol menunjukkan adanya vibrasi C-Hgugussp3 dan adanya suatu senyawa aromatisBerdasarkan analisis yang telah dilakukan-1dengan ini dapat disimpulkan bahwa(Gambar 2). Menurutsenyawa mengandung eter (C-O-C-); -OH;Pavia (2009), spektrum C C aromatikmetil (-CH3) dan metilena (-CH2-) sertaberada pada bilangan gelombang 1500 –gugus vinil.ditunjukkan oleh pita serapan 1604,77cmdan 1512,19 cm-1vinil(-C CH2-)(Gambar2).Tabel 1 Perbandingan Bilangan Gelombang Hasil Interpretasi Data spektrum FTIR eugenol danpolieugenol-1NoPolieugenolBilangan Gelombang (cm )Eugenol (Handayani,Eugenoldkk., 2000)Pustaka(Pavia, 2009)Gugus Fungsi13448,723518,13448,53000 - 3600-OH22931,8 –2870,082908,6 –2839,23000 – 28002840 - 3000C-H sp stretch31604,77 –1512,191604,7 –1512,11612,4 dan 15141500-1600C C aromatik41458,181458,18-1465-CH2 bend51365,61365,6-1375 dan 1450-CH3 bend61226,731265,31300 – 30001080-1300C-O eter7-910,40 –995,27995,2 dan 9142900 – 1040Gugus vinil8-1635,6-1635C C vinil stretchSerapan pada bilangan (eugenol)tidak3spektrummuncul.HalIRinimerupakan serapan khas untuk gugusmenunjukkan bahwa poli(eugenol) telahvinilik, muncul pada spektrum IR eugenolterbentuk.Sitti Ainun Hikmah dkk.291

e-ISSN: 2477-5398KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember 2018Spektrum 1H NMREnergiyangpada frekuensi 500 MHz, yang bergantungdipakaidalampada jenis inti yang diukur.pengukuran dengan metode ini beradaGambar 3 Spektrum 1H NMR PolieugenolGambar 4 Spektrum NMR 1H eugenol pelarut CDCl3 (Iswanto dan Susilowati, 2015)PadaGambar4tampakpadadaerah pergeseran kimia 5,0 (Tabel 2).daerah pergeseran kimia 5,0 – 6,0 enol, sedangkan pada Gambar 3 aproses polimerisasi telah terjadi.tampak adanya sinyal proton vinilik padaSitti Ainun Hikmah dkk.292

e-ISSN: 2477-5398KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember 20181Tabel 2. Hasil Interpretasi Data spektrum HNMR PolieugenolDaerahPuncak Serapan Multiplitas Keterangan(ppm)3 H dariA6,3 – 7DupletBenzena1 H ilenD2,5Duplet( –CH2–)MetinE1,6Multiplet( –CH–)MetilF1,2Duplet( –CH2–)menyatakan bahwa warnanya ungu, larutdalam metanol, dan tidak larut dalampotreleum eter. Hal ini dipengaruhi olehkelarutan pelarut dalam pelarut non polar.Serapan Warna PolieugenolSpektrofotometer UV – VispadaSpektrum absorbsi dalam daerahdaerah ultra ungu dan sinar tampakumumnya terdiri dari satu atau beberapapita absorbsi yang lebar, semua molekuldapat menyerap radiasi dalam daerahUV–Vis.Kelarutan PolieugenolPolieugenolmerupakanpadatanPada Gambar 5, menunjukkan padaberwarna cokelat, berbau wangi (minyakpuncakcengkeh), mengkilat berupa film genolotitik leleh berkisar 84 C – 90 C, tidak larutdengan panjang gelombang 289 nm dandalam air tetapi dapat larut dalam etanol,nilaiabsorbansi 3,927. Kemunculankloroform, etil asetat dan sedikit larutkeduapuncakdalam dietil eter.polieugenol mengacu pada kromofor yangTabel 3 Sifat fisik senyawa uWangiKenampakanMengkilapKelarutanEtanol, etil asetat,kloroformdalam2beradapadadaerahnm yang merupakan serapan kromoforvinilik sederhana. Adanya 2 puncak padadaerah ultraviolet tersebut kemungkinanmenghasilkanasetonno.Kromofor vinilik pada daerah 240 – 280polimer berwarna keungu-unguan danplimerVispada 246 nm dengan absorbansi 2,643.dengan beberapa penelitian sebelumnya.kelarutan–ultraviolet yang sama. Pada puncak no. 2senyawa polieugenol (Tabel 3) berbeda(2005),Uvada dimana tampak puncak no. 1 danpuncakHasil penelitian menunjukkan sifatNgadiwiyanaspektrumdanbenzena. Hasil yang sama pula diperolehmengacu pada satu jenis senyawa yangsama,tetapidikarenakansenyawatersebut masih mengandung senyawasenyawa pengotor maka pada puncak no.1 muncul puncak yang tak beraturan. Halini dipertegas oleh data hasil kromatografilapis tipis senyawa polieugenol.oleh Sudarlin dan Haryadi (2015), yangSitti Ainun Hikmah dkk.293

e-ISSN: 2477-5398KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember 2018Gambar 5 Spektrum Uv-Vis polieugenolGambar 6 Spektrum Uv – Vis EugenolHantaran Listrik Polieugenollistrik terbaik sebesar 176,4 volt, arusEugenol merupakan senyawa bahanlistriksebesar0,05Amperedanalam yang disintesis menjadi polimerHambatan listrik sebesar 16,80 ohm padapolieugenol melalui proses polimerisasi.konsentrasi asam asetat 4%. BerdasarkanSenyawa yang dihasilkan pada tahappenelitian ini, dapat digunakan dalampolimerisasibidang teknologi terkhusus bidang dilakukanpengukuran hantaran listrik menggunakanyangtersimpandalamsenyawabahanalam hasil sintesis.alat multimeter menghasilkan teganganSitti Ainun Hikmah dkk.294

e-ISSN: 2477-5398KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember 2018KESIMPULANBerat Molekul PolieugenolHubunganantaraviskositasBerdasarkan hasil penelitian yanginstrinsik dengan berat molekul reratadiperoleh,viskositasbahwa Berat molekul polieugenol hasildiberikanolehpersamaanempiris .247,12g/mol.[ɳ] K. MaKarakteristik senyawa polieugenol yangdimana, K dan a tetapan karakteristikdiperoleh berwujud padat dengan titikpolistirenaleleh 84 – 90 0C, berwarna coklat, berbauPolimer yang dihasilkan berbentukharum dan mengkilat, larut dalam etanol,padat dengan berat molekul sebesarkloroform, etil asetat dan tak larut dalam776.247,12 g/mol dan derajat ali,hallengketinidenganpolimer. Selain itu, polimer yang diperolehtermasuk polimer bermolekul tinggi.Berat molekul hasil pemurnian yangdiperoleh pada penelitian ini, lebih besardibandingkan dengan penelitian Iswanto(2015), polieugenol yang dihasilkan padafraksi eter sebesar 182,241 g/mol. Beratmolekul poli(eugenol) yang didapatkanolehNgadiwiyana(2005),sebesar7800,75 g/mol. Sudarlin dan Haryadi(2015), berdasarkan hasil perhitunganberat molekul rata-rata polieugenol dariminyak cengkeh hasil redistilasi, ekstraksidan fraksinasi (F3) sebesar 14174,22g/mol dengan derajat pengulangan (n)sebanyak86kali.Sementara,beratmolekul rata-rata polieugenol dari minyakdauncengkehhasilredistilasidanekstraksi dengan cara yang sama sebesar13011,52 ( n 79 kali) dan dari minyakdaun cengkeh hasil redistilasi sebesar5140,48 ( n 31 kali).Sitti Ainun Hikmah dkk.DAFTAR PUSTAKAAnggraeni, B. 1998. Polimerisasi Eugenoldengan Katalis Kompleks BoronTrifluorideDietilEterdanPemakaian Polieugenol sebagaiKatalis Transfer Fasa. [Skripsi].Yogyakarta: FMIPA UGM.Anwar, C. 1994. The Convertion ofEugenol Into More ValuableSubstances.[Disertation].Yogyakarta : Universitas GadjahMada.Handayani. 1998. Polimerisasi KationikEugenol dan Sifat PertukaranKation Polieugenolnya, [Tesis].Yogyakarta: FMIPA universitasGadjah Mada.Handayani. 2000. Sintesis PolieugenolDengan Katalis Asam Sulfat.Journal Ilmu Dasar. 2(2): 103-110.Iswanto, P., dan Susilowati, S. 2015.Sintesis dan Karakterisasi Polimerdari Minyak Cengkeh SertaPenentuan Berat Molekul PolimerHasilFraksionasi.ProsidingSimposium Nasional Polimer IV.Hlm. 56-60.Ngadiwiyana. 1996. Polimerisasi Eugenoldengan Katalis Asam Sulfat Pekat.[Skripsi].Yogyakarta:FMIPAUGM.295

KOVALEN, 4(3): 285-296, Desember 2018Nurdjannah,N.2004.DiversifikasiPenggunaan Cengkeh. Perspektif,3(2) : 61-70Pavia, D., Lampman, G.M., Kriz, G.S.,Vyvyan, J.R. 2009. Introduction y.Bellingham Washington: WesternWashington University.Rahim, E.A. 2015. Sintesis Senyawa TanpaPengaruh Senyawa Optis Aktif.Laporan Penelitian Mandiri. Palu:UNTAD.e-ISSN: 2477-5398Sudarlin, dan Haryadi, W. asi,Ekstraksi,danFraksinasiMenggunakan Katalis Asam SulfatPekat. Jurnal Kimia Valensi. 3(1).Suirta, I.W., Rustini, N.L., Prakasa, T.I.2012. Sintesis Polieugenol DariEugenol Dengan Katalis AsamNitrat Pekat Dan Media NatriumKlorida. Jurnal Kimia 6(1): 37-46.Sastrohamidjojo, H. 1981. Kimia MiyakAtsiri. Yogyakarta: UGM olmenggunakanpemanasanGelombang Mikro. [Skripsi]. Bogor:Departemen Teknologi Pertanian,Fakultas Teknologi Pertanian, ITB.Somaatmadja, D. 2001. PengambilanOleoserin Jahe Dengan CaraEkstraksi Pelarut. [Skripsi]. Bogor :Jurusan Hasil Pertanian, IPB.Sitti Ainun Hikmah dkk.296

Sintesis dilakukan dengan cara polimerisasi kationik dengan perbandingan eugenol dengan katalis H 2 SO 4 - CH 3 COOH adalah 4:1. Dalam penelitian ini polieugenol diperoleh dari proses . Minyak atsiri dari . berbentuk padat dengan kadar 88,14% dan 86,15%. Sementara, hasil redistilasi berbentuk gel dengan kadar sebesar 100,29%. .

Related Documents:

ANALISIS KARAKTERISTIK SISWA Ahmad Fauzi, M.Pd PENGERTIAN KARAKTERISTIK SISWA Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti tabiat watak, pembawaan, atau kebiasaan yang di miliki oleh individu yang relatif tetap (Pius Partanto, Dahlan, 1994) Karakteristik adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai

MECANISMOS M.C. IGNACIO ARRIOJA CÁRDENAS Página 1 UNIDAD V SÍNTESIS DE MECANISMOS 5.1 INTRODUCCIÓN A LA SÍNTESIS DE MECANISMOS. El término síntesis cinemática se ref

ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh karakteristik pekerjaan dan kompensasi terhadap komitmen organisasi karyawan pada PT “X” Jakarta. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui deskripsi tentang karakteristik pekerjaan, kompensasi dan komitmen organisasi karyawan pada PT “X” 2.

40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Obyek Penelitian Kota Bengkulu merupakan sebuah kota yang sedang memasuki geliat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Hal ini terlihat dari semakin maraknya lalu lintas, jumlah bank, penduduk dan layanan sarana dan prasarana umum yang menjadi fasilitas penunjang dari keberadaan sebuah kota.

kompetensi dan karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasional pada Pegawai Dinas Perdagangan Kota Semarang. Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh kompetensi, karakteristik pekerjaan dan komitmen organisasional terhadap kinerja Pegawai Dinas Perdagangan Kota Semarang.

b. Statistika Inferensial/Induktif Statistika yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi. Pada statistika inferensial biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik atau ciri dari suatu populasi, seperti mean

kehidupan sehari-hari. Pada penelitian ini, akan diamati pengaruh jenis pelarut dan temperatur reaski terhadap sintesis surfaktan alkanolamida dari n-metil glukamina dan asam oleat dari minyak sawit dengan katalis natrium metoksida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai

Adolf Hitler Translated into English by James Murphy . Author's Introduction ON APRIL 1st, 1924, I began to serve my sentence of detention in the Fortress of Landsberg am Lech, following the verdict of the Munich People's Court of that time. After years of uninterrupted labour it was now possible for the first time to begin a work which many had asked for and which I myself felt would be .