Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Postpartum Blues Di Wilayah .

1y ago
8 Views
1 Downloads
3.26 MB
104 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Madison Stoltz
Transcription

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANKEJADIAN POSTPARTUM BLUESDI WILAYAH PUSKESMASREMAJA TAHUN 2020SKRIPSIDiajukan sebagai syarat untuk mencapai Sarjana Terapan KebidananDINA RIZKI SEPRIANINIM. P07224319005KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMURJURUSAN KEBIDANAN PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANANTAHUN 2020

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANKEJADIAN POSTPARTUM BLUESDI WILAYAH PUSKESMASREMAJA TAHUN 2020SKRIPSIDiajukan sebagai syarat untuk mencapai Sarjana Terapan KebidananDINA RIZKI SEPRIANINIM. P07224319005KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMURJURUSAN KEBIDANAN PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANANTAHUN 2020i

ii

iii

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUPNama: Dina Rizki SeprianiTempat, Tanggal Lahir: Samarinda, 04 September 1997NIM: P07224319005Jurusan Program Studi: Sarjana Terapan Kebidanan SamarindaInstitusi: Politeknik Kesehatan Kementerian KesehatanKalimantan TimurAlamat: Jalan Gunung Lingai, GG Rahman, NO 33, RT 22,Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan SungaiPinang, Samarinda Kaimantan TimurRiwayat Pendidikan: 1. Sekolah Dasar Negeri 036 Samarinda2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Samarinda3. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Samarinda4. Politeknik Kesehatan Kementerian KesehatanKalimantan Timur Jurusan Kebidanan ProdiDIII Kebidanan Samrindav

KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan kepada Allah subhanaulah wa ta’ala, karena atasberkat dan rahmat-nya, saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “FaktorYang Berhubungan Dengan Postpartum Blues Di Wilayah Puskesmas RemajaTahun 2020”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satusyarat untuk mencapai gelar Sarjana Terapan Kebidanan Pada Program StudiSarjana Terapan Alih Jenjang Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes KemenkesKaltim.Penulisan skripsi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dariberbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatanini penulis menyampaikan ucapan terimkasih kepada :1. H. Supriadi B, S.Kp, M.Kep selaku Direktur Poltekkes KemenkesKalimantan Timur.2. Inda Corniawati, M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan PoltekkesKemenkes Kalimantan Timur.3. Nursari Abdul Syukur, M.Keb selaku Ketua Program Studi SarjanaTerapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur.4. Ns. Andi Parellangi, M.Kep,MHKes selaku Penguji Utama5. Ns. Wiyadi, M.Sc selaku Pembimbing I yang telah memberikanbimbingan dalam penyusunan riset ini.6. Dr. Dini Indo Virawati, MPH selaku Pembimbing II yang telahmemberikan bimbingan dalam penyusunan riset ini.vi

7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan dukunganmaterial maupun moral dan selalu mendoakan penulis dalammenjalankan pendidikan.8. Staf Dosen dan Staf Pendidikan di Politeknik Kesehatan KementerianKesehatan Kalimantan Timur Jurusan Kebidanan.9. Sahabat yang telah banyak membantu memberikan motivasi, saran dankritik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaanlaporan atau tulisan penulis berikutnya.Akhir kata, penulis berharap Allah subhanaulah wa ta’ala berkenanmembalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugasakhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.Samarinda, Juli 2020Dina Rizki SeprianiNIM.P07224319005vii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iHALAMAN PERSETUJUAN . iiHALAMAN PENGESAHAN . iiiSURAT PERNYATAAN . ivDAFTAR RIWAYAT HIDUP . vKATA PENGANTAR . viDAFTAR ISI . viiiDAFTAR TABEL. xDAFTAR LAMPIRAN . xiABSTRAK . xiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 3C. Tujuan1. Tujuan Umum . 32. Tujuan Khusus . 3D. Manfaat1. Manfaat Teoritis . 42. Manfaat Praktis . 4E. Keaslian Penelitian . 5BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Konsep Dasar Nifas1. Pengertian . 72. Tahapan Masa Nifas . 73. Perubahan Psikologi . 8B. Konsep Dasar Post Partum Blues1. Pengertian . 102. Jenis Gangguan Psikologi Post Partum . 103. Faktor Penyebab Post Partum Blues . 114. Gejala Post Partum Blues . 185. Dampak Post Partum Blues pada Bayi . 18C. Skrining EPDS . 19D. Kerangka Teori . 21E. Kerangka Konsep . 22F. Hipotesis . 22BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Jenis dan Desain Penelitian . 24B. Waktu dan Tempat Penelitian . 24C. Populasi dan Sampel . 24D. Variabel Penelitian . 27E. Definisi Operasional . 28F. Instrumen Penelitian . 29G. Uji Validitas dan Reabilitas . 32H. Analisa Dara Penelitian. 37viii

I. Jalannya Penelitian. 42J. Etika Penelitian . 43BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian . 45B. Pembahasan . 51C. Keterbatasan Penelitian . 63BAB V PENUTUPA. Kesimpulan . 64B. Saran . 65Daftar Pustaka . 67LAMPIRAN .ix

DAFTAR TABELTabel 1.1 Penelitian Terdahulu. . 5Tabel 2.1Perbandingan Antara PostPartum Blues, depresi dan PsikosisPostPartum. 11Tabel 2.2 Kerangka konsep . 22Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian . 28Tabel 3.2 Skor Penilaian Dukungan Suami, Keluarga dan PekerjaanTerhadap Postpartum Blues. . 30Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument Dukungan Suami, Dukungan Keluarga,Pekerjaan . 31Tabel 3.4 Jalannya Penelitian. 42Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Resiko . 46Tabel 4.2 Analisis Chi-Square . 47x

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1Surat Izin PenelitianLampiran 2Kuesioner EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale)Lampiran 3Kuesioner PekerjaaanLampiran 4Kuesioner Dukungan SuamiLampiran 5Kuesioner Dukungan KeluargaLampiran 6Permohonan Untuk Menjadi RespondenLampiran 7Persetujuan Menjadi RespondenLampiran 8Data SPSSLampiran 9DokumentasiLampiran 10Jadwal Penelitianxi

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Postpartum BluesDi Wilayah Puskesmas Remaja Tahun 2020Dina Rizki Sepriani1 *, Dini Indo Virawati2, Wiyadi31. mahasiswa jurusan kebidanan samarinda, Poltekkes KemenkesKalimantan timur2. dosen jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur3. dosen jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes KalimantanTimur*Penulis Korespondensi: Dina Rizki Sepriani, Jurusan Kebidanan ProdiSarjana Terapan Kebidanan Samarinda, Politeknik KesehatanKementerian Kesehatan Kalimantan Timur, Indonesia E-mail:drs.dina04@gmail.com, Phone: 62-53-32391049AbstrakPendahuluan : Postpartum blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguanefek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan danmemuncak pada hari ke tiga sampai ke lima dan menyerang dalam rentangwaktu 14 hari dengan faktor penyebab seperti usia, paritas, status kehamilan,pekerjaan, dukungan suami dan keluarga. Tujuan penelitian ini untukmengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian postpartum blues diWilayah Puskesmas Remaja Tahun 2020.Metode : Desain penelitian ini adalah cros-sectional, populasi adalah ibu yangmenjalani persalinan normal di Wilayah Puskesmas Remaja Samarinda. Teknikpengambilan sampel dengan purposive sampling sebanyak 38 ibu nifas.Pengambilan data dengan kuesioner karakteristik responden EPDS, dankuesioner dukungan sosial, dukungan keluarga dan pekerjaan. Analisis datamenggunakan chi-square.Hasil : Hasil penelitian ini diperoleh terdapat hubungan signifikan antaravariabel usia dengan p-value 0,000, status kehamilan p-value 0,003,pekerjaan p-value 0,000, dan dukungan suami p-value 0,001 terhadapkejadian postpartum blues.Pembahasan : Usia dan dukungan suami merupakan variabel yang paling kuathubungannya denga kejadian postpartum blues. Meningkatkan pelayanankesehatan untuk memberikan fasilitas yang menunjang dalam sepertipenyuluhan tentang masa nifas, tanda bahaya masa nifas, kelainan yang dapatterjadi pada masa nifas dapat dilakukan untuk menurunkan terjadinyapostpartum blues.Kata Kunci : postpartum blues, usia, faktor risikoxii

Factors Related To The Occurrence Of Postpartum Blues at the RemajaPublic Health Center in 2020Dina Rizki Sepriani1 *, Dini Indo Virawati2, Wiyadi31. student midwifery samarinda, Polytechnic Ministry of Health,East Kalimantan2. lecturer of Midwifery major, Polytechnic Ministry of Health, EastKalimantan3. lecturer of Nursing major, Polytechnic Ministry of Health, EastKalimantan* Corresponding Author: Dina Rizki Sepriani, Department of MidwiferySamarinda, Polytechnic Ministry of Health of East Kalimantan,Indonesia. E-mail: drs.dina04@gmail.com, Phone: 62-53-32391049AbstractIntroduction: Postpartum blues is known as a syndrome that often appears on thefirst week after birth and peaked on third to fifth days and attack within 14 dayswith causative factors such as age, parity, pregnancy status, employment, husbandand family support. The purpose of this study was to determine the factorsassociated with the occurrence of postpartum blues in Remaja Health Care Center2020.Methods : This study used cross-sectional design with the populations aremothers who had normal maternity. The technique sampling was purposivesampling with 38 people. Data collection by questionnaire using EdinburghPostnatal Depresion Scale (EPDS) and questionnaire of social, family, and worksupport. The data analysis using Chi-Square.Results : The results of this study shows that is a significant correlation betweenage p-value 0,000, pregnancy status p-value 0.003, occupation p-value 0.000, and husband's support p-value 0,001 with postpartum blues incidence.Discussion : Age and occupation is the strongest variable in relation to theincidence of postpartum blues. The improve of health services to provide facilitiessuch as counceling about the puerperium, danger signs of the puerperium, and theabnormalities that can occur during puerperium.Keywords : postpartum blues, age, risk factorsxiii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMenurut WHO, (2008) angka kejadian postpartum blues di dunia berkisarantara 0,5%-60%. Angka kejadian postpartum blues di Asia berkisar antara3,5%-63,3% (Klainin P & Arthur DG, 2009). Angka kejadian postpartum bluesdi Indonesia sebanyak 30% menurut (Kemenkes, 2013).Postpartum blues atau sering juga disebut Maternity Blues atau BabyBlues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang seringtampak dalam minggu pertama setelah persalinan dan memuncak pada hari ketiga sampai ke lima dan menyerang dalam rentang waktu 14 hari terhitungsetelah persalinan (Arfian, 2012). Adapun tanda dan gejalanyan seperti: reaksidepresi/sedih/disforia, menangis, mudah tersinggung (iritabilitas), cemas,labilitas perasaan, cenderung menyalahkan diri sendiri, gangguan tidur dannafsu makan. Gejala-gejala ini muncul setelah persalinan dan pada umumnyaakan menghilang dalam waktu antara beberapa jam sampai beberapa hari.Namun pada beberapa minggu atau bulan kemudian, bahkan dapat berkembangmenjadi keadaan yang lebih berat (Murtiningsih, 2012).Proses adaptasi psikologi pada seorang ibu sudah di mulai sejak dia hamil.Kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa yang normal terjadi dalamhidup, namun banyak ibu yang mengalami stres yang signifikan. Ada kalanyaibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya, keadaan inidisebut postpartum blues (Marmi, 2012).1

2Postpartum blues dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktoryang dapat mempengaruhi terjadinya postpartum blues yaitu usia ibu, paritas,dukungan dari suami, pendidikan, ekonomi dan pekerjaan. Faktor -faktor yangmempengaruhi postpartum blues biasanya dipengaruhi oleh beberapa sebabsehingga tanda dan gejala postpartum blues merupakan mekanismemultifaktorial (Irawati & Yuliani, 2014).Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya faktor risiko terjadinyapostpartum blues ialah usia, paritas, status kehamilan, pekerjaan, dan dukungansuami serta keluarga. Seperti salah satu dari beberapa penelitian sebelumyaDian Irawati dengan judul pengaruh faktor psikososial dan cara persalinanterhadap terjadinya postpartum blues pada ibu nifas tahun 2014 dengan nilai Pvalue 0,05 sehingga usia 20 atau 30 tahun, paritas, status kehamilan,dukungan suami, dan pengetahuan berpengaruh terhadap terjadinya postpartumblues.Postpartum blues dapat berkembang menjadi gejala depresi mayor. Lebihdari 20% wanita yang mengalami postpartum blues akan berkembang menjadigejala depresi mayor dalam satu tahun setelah melahirkan. Apabila postpartumblues tidak ditangani dengan serius, maka akan berkembang menjadi depresipostpartum dan kondisi yang paling berat bisa sampai postpartum psychosis.Postpartum blues sering menyebabkan terputusnya interaksi ibu dan anak, danmengganggu perhatian dan bimbingan yang dibutuhkan bayinya untukberkembang secara baik. 10-15% ibu yang melahirkan mengalami gangguan inidan hampir 90% mereka tidak mengetahui postpartum blues (Diah Ayu, 2015).

uesmenggunakan skrining EPDS dengan total skor 30 dimana ibu yangmendapatkan skor 10 termasuk kedalam postpartum blues.Berdasarkan uraian diatas peneliti akan melakukan penelitian tentangFaktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Postpartum blues Di PuskesmasRemaja Tahun 2020.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalahdalam penelitian ini adalah, “Apakah ada Faktor yang berhubungan DenganKejadian Postpartum Blues Di Wilayah Puskesmas Remaja Tahun 2020?”C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumMenganalisis Faktor Yang Berhubugan Dengan Kejadian Postpartum BluesDi Wilayah Puskesmas Remaja Tahun 2020.2. Tujuan Khususa. Menganalisis hubungan usia dengan pos partum bluesb. Menganalisis hubungan paritas dengan postpartum bluesc. Menganalisis hubungan status kehamilan dengan postpartum bluesd. Menganalisis hubungan pekerjaan dengan postpartum bluese. Menganalisis hubungan dukungan suami dengan postpartum bluesf. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan postpartum bluesg. Menganalisa faktor dominan yang berhubungan dengan kejadianpostpartum blues di Wilayah Puskesmas Remaja Tahun 2020.

4D. Manfaat Penelitian1. Aspek teoritisHasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yangmenunjang perkembangan ilmu pengetahuan khusus serta sebagai bangandanpenyempurnaan ilmu pengetahuan yang sudah ada yang terkait denganUntuk mengetahui Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian PostpartumBlues Di Wilayah Puskesmas Remaja Tahun 2020.2. Aspek praktika. PenelitiMendapatkan informasi mengenai faktor yang berhubungan dengankejadian postpartum blues.b. AplikatifSebagai informasi bagi responden dan masyarakat tentang kejadianpostpartum blues pada ibu nifas.c. Institusi pendidikanDiharapkan penelitian ini sebagai proses belajar dalam penelitian ilmupengetahuan khususnya dalam menangani postpartum blues selamaperkuliahan di program Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes KemenkesKalimantan Timur.d. Klinik/PuskesmasDiharapkan dari hasil penelitian ini, petugas kesehatan di Samarindadapat melakukan skrining dan bisa melakukan penanganan awal terhadapibu nifas dengan postpartum blues.

5E. Keaslian PenelitianPenelitian tentang Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian PostpartumBlues Di Puskesmas Remaja Tahun 2020:Tabel 1.1 Penelitian sia,pekerjaan,paritasVariabelterikat :depresiPostpartumHasilPenelitianFaktor risikoyang didapatdalampenelitianini iriwayat ng. Ujistatistika yangdigunakanFisher Exact,uji regresilogistik gandaVariabel bebas:Faktor internaldan eksternalVariabel terikat :postpartumbluesfaktor :usia, umbluesJenispenelitian noneksperimenmenggunakanrancanganstudi crosssectionaldenganpendekatankuantitatif danVariabelbebas:usia,pendidikan,paritas, statuspekerjaan ibu,jenispersalinan,kehamilantidakFaktorrisiko usia,paritas anVariabelindependen:usia, gansuami,dukunganJudul PenelitianMetodeKomangPrayogaArigunaDira, AnakAyu SriWahyun(2016)Prevalensi danfaktor risikodepresipostpartum diKota Denpasarmenggunakanedinburghpostnataldepression scaleRancanganpenelitiandeskriftifcrosssectional tor internaldan eksternalyangmempengaruhidepresipostpartumDiah AyuFatmawati(2015)Faktor risiko yangberpengaruhterhadap kejadianpostpartum bluesPerbedaanVariabelindependen:usia, umblues

6kualitatif.direncanakan,statusekonomikeluarga dandukungansosial suamiVariabelterikat :postpartumbluesterhadapkejadianpostpartumblues. Usiaibu adalahefek argaVariabeldependen:Postpartumblues

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Konsep Dasar Nifas1. PengertianNifas (postpartum) adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaputjanin (menandakan akhir periode intrapartum) hingga kembalinnya traktusreproduksi wanita pada kondisi tidak hamil (Varney, 2010). Masa nifas(postpartum) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alatalat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Masa nifas kira-kiraberlangsung selama 6 minggu (Winkjosastro, 2010).Masa nifas (postpartum) dimulai setelah kelahiran plasenta danberakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelumhamil yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau setelah persalinansampai 42 hari persalinan merupakan periode penting bagi ibu dan bayibaru (Winkjosastro, 2014). Adaptasi psikologis masa nifas merupakansuatu proses adaptasi dari seorang ibu postpartum, dimana pada saat iniibu akan lebih sensitif dalam segala hal, terutama yang berkaitan dengandirinya serta bayinnya. Perubahan psikologis mempunyai peranan yangsangat penting (Susanti & Sulistiyanti, 2018).2. Tahapan Masa NifasMenurut (Sulistyawati, 2009), masa nifas di bagi dalam 3 periode, yaitu :a. Periode Immediate Puerperium, yaitu masa segera setelah plasentalahir sampai dengan 24 jam. Pada tahap ini bidan harus dengan teratur7

8melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokhea, tekanandarah, dan suhu.b. Periode Early Puerperium (24 jam-1 minggu). Pada fase ini bidanmemastikan involusio uteri dalam keadaan normal, tidak adaperdarahan, lokhea tidak berbau busuk, tidak ada demam, ibu cukupmendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui bayinyadengan baik.c. Periode Late Puerperium (1 minggu-6 minggu). Pada periode ini bidantetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari sertakonseling KB.3. Perubahan PsikologisMenurut (Bahiyyatun, 2009), adaptasi psikologi pada periodepostpartum menyebabkan stress emosional terhadap ibu baru, bahkanmenyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat. Faktor - faktor yangmempengaruhi suksesnya masa transisi ke masa menjadi orang tua padamasa postpartum yaitu :a. Respon dan dukungan dari keluarga dan temanb. Hubungan antara pengalaman melahirkan dan harapan serta aspirasic. Pengalaman melahirakan dan membesarkan anak yang laind. Pengaruh budayaSatu atau dua hari postpartum ibu cenderung pasif dan tergantung.Ibu nifas hanya menuruti nasehat, ragu – ragu dalam membuat keputusan,masih berfokus untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, masih menggebu

9membicarakan pengalaman persalinan. Periode tersebut diuraikan olehRubin menjadi 3 tahap :a. Taking inPeriode ini berlangsung 1-2 hari setelah persalinan, ibu masih pasifdan sangat bergantung pada orang lain, fokus perhatian terhadaptubuhnya, ibu lebih mengingat pengalaman melahirkan dan persalinanyang dialami. Ibu akan mengulang – ulang cerita pengalamannyawaktu bersalin.b. Taking holdPeriode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibulebih berkonsentrasi pada kemampuannya dalam menerima tanggungjawab sepenuhnya terhadap perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadisangat sensitif seperti mudah tersinggung dan gampang marah. Kitaperlu berhati-hati menjaga komunikasi dengan ibu. Dukungan morilsangat diperlukan untuk menumbuhkan kepercayaan diri ibu.c. Letting goPeriode yang berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulaimenyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. Ibu mulai secarapenuh menerima tanggung jawab sebagai “seorang ibu” dan menyadariatau merasa kebutuhan bayi sangat bergantung pada dirinya.

10B. Konsep Dasar Postpartum Blues1. PengertianPostpartum blues atau sering juga disebut maternity blues ataubaby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yangsering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan dan memuncakpada hari ke tiga sampai kelima dan menyerang dalam rentang waktu 14hari terhitung setelah persalinan (Irawati & Yuliani, 2014).2. Jenis gangguan psikologi postpartumMenurut (Alifah, 2016), jenis gangguan postpartum blues sebaagaiberikut:a. Postpartum bluesTerjadi pada hari 1–10 setelah melahirkan dan hanya bersifatsementara dengan gejala gangguan mood, rasa marah, mudahmenangis, sedih, nafsu makan menurun, sulit tidur.b. Postpartum depressionGejala yang timbul adalah perasaan sedih, tertekan, sensitif, merasabersalah, lelah cemas, dan dan tidak mampu merawat dirinya danbanyinya.c. Postpartum psikosisDepresi berat yaitu dengan gejala proses pikir yang dapat mengancamdan membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayinya sehinggamemrlukan pertolongan dari tenaga professional yaitu psikiater danpemberian obat.

11Tabel 2.1 Perbandingan Antara Postpartum Blues, DepresiPostpartum, dan Psikosis PostpartumPostpartum bluesInsiden60-80 %Depresi postpartumPsikosis10-20 %3-5 %GejalaCemas, Labilitasmood, mudahmenangis, nafsu makanmenurun, gangguantidur, biasanya terjadidalam 2 minggu ataukurang dari 2 mingguCemas, rasa kehilangansedih, kehilanganharapan ( hopelessness),menyalahkan dirisendiri, gangguanpercaya diri, kehilangantenaga, lemah, gangguannafsu makan ( appetite),berat badan menurun,insomnia, rasa khawatiryang berlebihan, adanyaperasaan bersalah.Memiliki ide bunuh diriSemua gejala yangada pada depresipostpartumditambah gejalahalusinasi, delusi,dan agitasiKejadian1-10 hari setelahmelahirkan1-12 bulan setelahmelahirkanUmum terjadi padabulan pertamasetelah melahirkanPenyebabPerubahan hormonaldan perubahan/ adanyastresor dalam hidupAda riwayat depresi.Respon hormonal.Kurangnya dukungansosisalAda riwayatpenyakit mental,perubahan hormon,ada riwayatkeluarga denganpenyakit bipolarTindakanSupport dan empatiKonselingPsikoterapi danterapi obatSumber : (Marmi, 2012)3. Faktor penyebab postpartum bluesFaktor penyebab postpartum blues menurut (Irawati & Yuliani, 2014) yaitusebagai berikut:a. Faktor HormonalBerupa perubahan kadar kortisol, estrogen, progesteron, prolaktin,dan estriol yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Kadar estrogen turunsecara bermakna setelah melahirkan. Ternyata estrogen memiliki efek

12supresi terhadap aktivitas enzim monoamine oksidase, yaitu suatuenzim otak yang bekerja menginaktivasi, baik noradrenalin maupunserotonin yang berperan dalam suasana hati dan kejadian depresi.b. Faktor DemografiUsia yang terlalu muda untuk melahirkan, sehingga diamemikirkan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu untuk mengurusanaknya. Sedangkan postpartum blues banyak terjadi pada ibuprimipara, mengingat dia baru memasuki perannya sebagai seorangibu, tetapi tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada ibu yangpernah melahirkan, yaitu jika ibu mempunyai riwayat postpartumblues sebelumnya.Penelitian Diah Ayu mengenai faktor risiko yang berpengaruhterhadap kejadian postpartum blues pada tahun 2015 ialah usia ibupostpartum 20 tahun mempunyai peluang 3,41 kali mengalamipostpartum dan dukungan sosial suami mempunyai peluang 2,44 kaliuntuk mengalami postpartum blues.Penelitian Dian Irawati dengan judul pengaruh faktor psikososialdan cara persalinan terhadap terjadinya postpartum blues pada ibunifas tahun 2014 menunjukkan bahwa usia 20 atau 30 tahun, paritas,status kehamilan, dukungan suami, dan pengetahuan berpengaruhterhadap terjadinya postpartum blues.c. Faktor PsikologisBerkurangnya perhatian keluarga terutama suami karena semua

13perhatian tertuju pada anak yang baru lahir. Padahal usai persalinan ibumerasa lelah dan sakit pasca persalinan membuat ibu membutuhkanperhatian. Kecewa terhadap penampilan fisik si kecil karena tidaksesuai dengan yang di inginkan juga bias memicu postpartum blues.d. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.Kesulitan-kesulitan yang dialami ibu selama kehamilannya akanturut memperburuk kondisi ibu pasca melahirkan. Sedangkan padapersalinan, hal-hal yang tidak menyenangkan bagi ibu mencakuplamanya persalinan serta intervensi medis yang digunakan selamaproses persalinan, seperti ibu yang melahirkan dengan cara operasicesar (Sectio Caesarea) akan dapat menimbulkan perasaan takutterhadap peralatan operasi dan jarum. Ada dugaan bahwa semakinbesar trauma fisik yang terjadi selama proses persalinan, akan semakinbesar pula trauma psikis yang muncul.e. Faktor sosialLatar belakang psikososial wanita yang bersangkutan, sepertitingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidakdiinginkan, riwayat gangguan jiwa sebelumnya, status sosial ekonomi,serta keadekuatan dukungan sosial dari lingkungannya (suami,keluarga, dan teman). Apakah suami menginginkan juga kehamilan ini.Apakah suami, keluarga, dan teman memberi dukungan moril(misalnya dengan membantu dan menyelesaikan pekerjaan rumahtangga atau beperan sebagai tempat ibu mengadu/berkeluh kesah)

14selama ibu menjalani masa kehamilannya.Penelitian Devi Kurniasari dengan judul hubungan antarakarakteristik ibu, kondisi bayi dan dukungan sosial suami denganpostpartum blues pada ibu dengan persalinan sc di rumah sakit umumahmad yani metro tahun 2014 menyatakan bahwa ada hubungan antarausia, pendidikan, pekerjaan, paritas ibu, kondisi bayi dan dukungansosial dengan postpartum blues di Rumah Sakit Umum Ahmad YaniMetro ta

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DI WILAYAH PUSKESMAS REMAJA TAHUN 2020 SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk mencapai Sarjana Terapan Kebidanan DINA RIZKI SEPRIANI NIM. P07224319005 . Postpartum blues dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya postpartum blues yaitu usia .

Related Documents:

Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia postpartum wilayah kerja Puskesmas Wates Kabupaten Kulon Progo tahun 2018. 2. Tujuan khusus a. Diketahuinya proporsi kejadian anemia postpartum. b. Diketahuinya kebermaknaan hubungan faktor anemia kehamilan dengan kejadian anemia postpartum. c

faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer di Pondok Pesantren Al-Imdad Yogyakarta. Teknik sampling menggunakan proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel 74 responden. Analisa data menggunakan Kendal Tau menunjukkan ada hubungan antara riwayat keluarga dan kebiasaan olahraga dengan kejadian .

lintas diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pengendara, faktor kendaraan, faktor lingkungan dan faktor jalanan yaitu sarana dan prasarana.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Safety Riding Remaja di SMAN 7 Kota Bengkulu.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUSALANGGA KABUPATEN ROTE NDAO, dibimbing oleh Syahrul Said dan Andi Fajrin Permana. Latar belakang: Stunting dan gizi kurang merupakan masalah gizi yang terjadi pada balita yang disebabkan oleh banyak faktor.

Skripsi yang berjudul "Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Kota Yogyakarta Tahun 2016" adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Tia Arsittasari NIM : P07124213036 Tanggal : 05 Juli 2017 Yang menyatakan, ( Tia Arsittasari )

penurunan pada tahun 2019. Hal yang mendasari ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil selama masa pandemi COVID-19 di Kota Makassar.

Skripsi ini yang berjudul "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil TM II di Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu Tahun 2018" dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

2nd Grade – Launching with . Voices in the Park by Anthony Browne (lead from the Third Voice) My First Tooth is Gone by student (student authored work from Common Core Student Work Samples) A Chair for my Mother by Vera B. William Moonlight on the River by Robert McCloskey One Morning in Maine by Robert McCloskey, Roach by Kathy (student authored work from www.readingandwritingproject.com .