Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Perkembangan Konsep Diri . - Unud

1y ago
7 Views
1 Downloads
964.12 KB
23 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Elise Ammons
Transcription

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANPERKEMBANGAN KONSEP DIRI PADA REMAJASMP NEGERI 8 DENPASARUntuk Memenuhi PersyaratanMemperoleh Gelar Sarjana KeperawatanOLEH:IDA AYU INTEN RATNA KESWARINIM. 1302105029PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS UDAYANADENPASARJUNI, 2017i

ii

iii

iv

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dankaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Faktor –Faktor Yang Berhubungan Dengan Perkembangan Konsep Diri PadaRemaja SMP Negeri 8 DenpasarPenulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantumenyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada:1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes, sebagai Dekan FakultasKedokteran Universitas Udayana2. Prof. dr. Ketut Tirtayasa, M.S., AIF, sebagai ketua Program Studi IlmuKeperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana3. Ns. Francisca Shanti, M.Kep., Sp.Kep.An, sebagai pembimbing utama yangtelah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikanskripsi ini tepat waktu.4. Ns. Luh Mira Puspita, S.Kep, M.Kep, sebagai pembimbing pendamping yangtelah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikanskripsi ini tepat waktu.5. Ns. Ni Luh Putu Eva Yanti, M.Kep., Sp.Kep.Kom, sebagai penguji skripsiyang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan sehingga dapatmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu.6. I Wayan Murah, S.Pd, sebagai kepala sekolah SMP Negeri 8 Denpasar yangtelah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di sekolah.7. Guru BK di SMP Negeri 8 Denpasar yang telah membantu dalam prosespenelitian ini.8. Siswa yang telah berpartisipasi dalam proses penelitian ini dan orang tuasiswa yang telah memberikan ijin agar dapat mengikuti proses penelitian ini.9. Kedua orang tua saya atas segala bantuan materi dan dukungan, baik moralmaupun spiritual.10. Teman-teman PSIK A 2013 yang selalu memberikan semangat, memberimasukan dalam proses pembuatan skripsi, serta menemani disaat senang dansedih.v

11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.Skripsi ini tentunya tidak lepas dari adanya kerja keras dari peneliti sehinggaakhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Peneliti membutuhkan masukan dansaran terkait skripsi ini. Semoga laporan akhir ini bermanfaat bagi semua pihak.Terima kasih.Denpasar, Juni 2017Penulisvi

ABSTRAKKonsep diri positif akan menghindarkan individu dari permasalahan yang akanmenimbulkan kenakalan remaja. Konsep diri positif dan negatif dipengaruhi olehbeberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari faktorfaktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu faktor internal (kompetensi, citrafisik, perasaan berarti, aktualisasi diri, pengalaman dan kebajikan) dan faktoreksternal (peranan pola asuh orang tua dan peranan kelompok teman sebaya)terhadap perkembangan konsep diri remaja di SMP Negeri 8 Denpasar. Penelitianini merupakan penelitian kuantitatif, dengan analisis deskriptif analitik danmenggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel terdiri dari 94 orang yangdiambil dengan teknik sampling proportionate stratified random sampling.Responden diberikan 4 kuesioner yang terdiri dari kuesioner konsep diri, faktorinternal dan faktor eksternal. Berdasarkan uji statistik nonparametrik spearmanrank correlation didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara kompetensi (p 0,007), citra fisik (p 0,000), perasaan berarti (p 0,000), aktualisasi diri (p 0,005), pengalaman (p 0,004), kebajikan (p 0,002), peranan pola asuh orangtua (p 0,024), peranan kelompok teman sebaya (p 0,032) terhadapperkembangan konsep diri pada remaja SMP Negeri 8 Denpasar. Hasil inimenunjukkan bahwa faktor internal dan faktor eksternal berhubungan denganperkembangan konsep diri pada remaja SMP Negeri 8 Denpasar. Diharapkankepada pihak sekolah maupun orang tua lebih mengarahkan remaja pada kegiatanpositif agar terhindar dari perilaku yang dapat merugikan remaja dan orang lain.Kata kunci: Konsep Diri, RemajaRefrensi: (76: 2000-2016)vii

ABSTRACTPositive self concept will prevent the individual from the problems that will causejuvenile delinquency. Whether positive or negative self-concept is influenced byseveral factors. The aim of this research to determine the relationship of thefactors that influence the self-concept which consist of internal factors(competence, physical image, sense of meaning, self-actualization, experience andvirtue) and external factors (the role of parental care and the role of peer groups)to the development of adolescent self-concept in SMP Negeri 8 Denpasar. Thisresearch is a quantitative research, with analytic descriptive analysis and usingcross sectional research design. The sample consisted of 94 people taken byproportionate stratified random sampling. Respondents were given 4questionnaires consist of self-concept questionnaire, internal factors and externalfactors. Based on statistical test of nonparametric spearman rank correlation, wasfound there was a relation between competence (p 0,007), physical image (p 0,000), meaning feeling (p 0,000), self-actualization (p 0,005), experience (p 0,004), piety (p 0,002), role of parent’s parenting (p 0,024), peer group’srole (p 0,032) toward self-concept development of adolescent in SMP Negeri 8Denpasar. This result indicate that internal factors and external factors related todevelopment of self-concept development of adolescent in SMP Negeri 8Denpasar. It is expected that both the school and the parents will lead teenagers topositive activities to avoid behavior that can harm teenagers and others.Keywords: Adolescent, Self-conceptReference: (76: 2000-2016)viii

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL . iPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN . iiLEMBAR PERSETUJUAN . iiiHALAMAN PENGESAHAN . ivKATA PENGANTAR . vABSTRAK . viiDAFTAR ISI . ixDAFTAR GAMBAR . xiDAFTAR TABEL . xiiDAFTAR LAMPIRAN . xivDAFTAR SINGKATAN . xvBAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .1.2 Rumusan Masalah .1.3 Tujuan Penelitian .1.4 Manfaat Penelitian .1678BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA2.1 Remaja .2.1.1 Tugas Perkembangan Remaja .2.2 Konsep Diri .2.2.1 Aspek Konsep Diri .2.2.2 Komponen Konsep Diri .2.2.3 Dimensi Konsep Diri .2.2.4 Jenis-Jenis Konsep Diri .2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri .2.3 Perkembangan Konsep Diri Remaja .9911131416171823BAB 3 KERANGKA KONSEP3.1 Kerangka Konsep .3.2 Variabel Penelitian .3.3 Definisi Operasional .3.4 Hipotesis .25262631BAB 4 METODE PENELITIAN4.1 Jenis Penelitian .4.2 Kerangka Kerja .4.3 Tempat dan Waktu Penelitian .4.3.1 Tempat .4.3.2 Waktu .4.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling .4.4.1 Populasi .4.4.2 Teknik Sampling .4.4.3 Sampel .4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data .4.5.1 Jenis Data Yang Dikumpulkan .3334353535353535363737ix

4.5.2 Cara Pengumpulan Data .4.6 Instrumen Pengumpulan Data .4.7 Pengolahan dan Analisis Data .4.7.1 Teknik Pengolahan Data .4.7.2 Analisis Data .4.8 Etika Penelitian .BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN5.1 Hasil Penelitian .5.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian .5.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian .5.1.3 Hasil Analisis Data .5.2 Pembahasan Hasil Penelitian .5.2.1 Hubungan Kompetensi Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja .5.2.2 Hubungan Citra Fisik Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja .5.2.3 Hubungan Perasaan Berarti Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja .5.2.4 Hubungan Aktualisasi Diri Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja .5.2.5 Hubungan Pengalaman Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja .5.2.6 Hubungan Kebajikan Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja .5.2.7 Hubungan Peranan Pola Asuh Orang Tua TerhadapPerkembangan Konsep Diri Remaja .5.2.8 Hubungan Peranan Kelompok Teman Sebaya TerhadapPerkembangan Konsep Diri Remaja .5.3 Keterbatasan Penelitian .3739434344454747484954545759626466687073BAB 6 PENUTUP6.1 Kesimpulan . 746.2 Saran . 75DAFTAR PUSTAKALAMPIRANx

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian . 25Gambar 4.1 Skema Kerangka Kerja Penelitian . 34Gambar 4.2 Gambar untuk menentukan titik perpotongan dari akumulasijawaban responden mengenai pola asuh orang tua . 42xi

DAFTAR TABELHalamanTabel 3.1 Definisi Operasional Variabel . 26Tabel 4.1 Perhitungan Sampel . 36Tabel 4.2 Kisi-Kisi Instrumen Skala Konsep Diri Siswa . 39Tabel 4.3 Kisi-Kisi Instrumen Skala Faktor-Faktor yang MempengaruhiKonsep Diri (Faktor Internal) . 40Tabel 4.4 Kisi-Kisi Instrumen Skala Faktor-Faktor yang MempengaruhiKonsep Diri (Faktor Eksternal: Kelompok Teman Sebaya) . 43Tabel 4.5 Tingkat Hubungan Dua Variabel BerdasarkanNilai rho spearman . 45Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur diSMP Negeri 8 Denpasar Tahun 2017 . 48Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin diSMP Negeri 8 Denpasar Tahun 2017 . 49Tabel 5.3 Hubungan Kompetensi Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja . 49Tabel 5.4 Hubungan Citra Fisik Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja . 50Tabel 5.5 Hubungan Perasaan Berarti Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja . 50Tabel 5.6 Hubungan Aktualisasi Diri Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja . 51Tabel 5.7 Hubungan Pengalaman Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja . 52Tabel 5.8 Hubungan Kebajikan Terhadap Perkembangan Konsep DiriRemaja . 52Tabel 5.9 Hubungan Peranan Pola Asuh Orang Tua TerhadapPerkembangan Konsep Diri Remaja . 53xii

Tabel 5.10 Hubungan Peranan Kelompok Teman Sebaya TerhadapPerkembangan Konsep Diri Remaja . 54xiii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Jadwal PenelitianLampiran 2 Anggaran Dana PenelitianLampiran 3 Penjelasan PenelitianLampiran 4 Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)Lampiran 5 Lembar Instrumen Penelitian (Konsep Diri Siswa)Lampiran 6 Lembar Instrumen Penelitian Faktor Internal yang MempengaruhiKonsep Diri (Kompetensi, Citra Fisik, Perasaan Berarti, AktualisasiDiri, Pengalaman dan Kebajikan)Lampiran 7 Lembar Instrumen Penelitian Faktor Eksternal yang MempengaruhiKonsep Diri (Peranan Pola Asuh Orang Tua)Lampiran 8 Lembar Instrumen Penelitian Faktor Eksternal yang MempengaruhiKonsep Diri (Peranan Kelompok Teman Sebaya)Lampiran 9 Surat Ijin Melakukan Studi PendahuluanLampiran 10 Surat Rekomendasi Badan Penanaman Modal dan PerizinanLampiran 11 Surat Rekomendasi Ijin Penelitian Badan Kesatuan Bangsa danPolitikLampiran 12 Surat Keterangan Lulus Uji Etik (Ethical Clearance)Lampiran 13 Surat Rekomendasi Melaksanakan PenelitianLampiran 14 Lembar Konsultasixiv

DAFTAR SINGKATANBK: Bimbingan KonselingGTT: Guru Tidak TetapIPA: Ilmu Pengetahuan AlamIPS: Ilmu Pengetahuan SosialKESBANGPOL: Kesatuan Bangsa dan PolitikKIR: Kelompok Ilmiah RemajaKSPAN: Kelompok Siswa Peduli Aids dan NarkobaMIPA: Matematika Ilmu Pengetahuan AlamPMR: Palang Merah RemajaPNS: Pegawai Negeri SipilPTT: Pegawai Tidak TetapSLTPN: Sekolah Lanjut Tingkat Pertama NegeriSMAN: Sekolah Menengah Atas NegeriSMP: Sekolah Menengah PertamaSMPN: Sekolah Menengah Pertama NegeriUKS: Unit Kesehatan SekolahUSU: Universitas Sumatera Utaraxv

BAB 1PENDAHULUAN1.1Latar BelakangKonsep diri seseorang dinyatakan sebagai suatu persepsi terhadap dirinya sendiriyang terbentuk dan dipelajari dari pengalaman yang terjadi pada individu selamaberinteraksi dengan orang lain (Saam & Wahyuni, 2013; Perdede, 2011). Konsepdiri pada masa kanak-kanak biasanya berbeda dengan konsep diri yang dimilikiketika memasuki usia remaja. Konsep diri seorang anak bersifat tidak realistis,tetapi kemudian konsep diri yang tidak realistis itu berganti dengan konsep diriyang baru sejalan dengan penemuan tentang dirinya atau pengalaman pada usiaselanjutnya (Gunarsa, 2008).Perkembangan konsep diri sangat penting dibentuk pada awal kehidupan. Hal inikarena konsep diri dapat menentukan sikap dan perilaku individu dalammenghadapi berbagai situasi, dan orang lain dapat berperan dalam menentukankualitas tingkah laku individu (Saam & Wahyuni, 2013). Konsep diri merupakanpenentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderungberpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akanmembuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akangagal, maka hal ini sama dengan mempersiapkan kegagalan bagi dirinya (Anas,2013). Pengalaman yang positif pada masa kanak-kanak mampu memberdayakanremaja untuk mengenal diri mereka yang akan menimbulkan perkembangankonsep diri yang positif. Pengalaman negatif pada masa kanak-kanak dapatmengakibatkan konsep diri yang buruk (Anas, 2013). Sehingga diperlukanpengalaman yang positif untuk menciptakan konsep diri yang baik pada usiaremaja.Pada masa remaja mengalami berbagai perubahan secara hormonal, fisik,psikologis, intelektual, tingkah laku seksual maupun sosial (Marcell, Wibbelsman,& Seigel, 2011). Perubahan yang dialami remaja ini dapat mempengaruhi dalammenyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada usia remaja. Setiap fase1

as-tugasperkembangan yang harus dipenuhi dengan baik. Tugas perkembangan pada masaremaja adalah pencapaian identitas pribadi dan menghindari peran ganda (Saam &Wahyuni, 2013). Ketika remaja tidak mampu memenuhi tugas perkembangantersebut, maka akan menimbulkan masalah pada remaja. Masalah yang dialamiremaja meliputi masalah pribadi (berhubungan dengan situasi dan kondisi dirumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dannilai-nilai) dan masalah khas remaja (terkait dengan akibat dari status yang tidakjelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman ataupenilaian berdasarkan sterotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar danlebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orang tua) (Hurlock, 2010).Setiap remaja memiliki konsep diri positif maupun negatif di dalam diri. Konsepdiri positif dapat bersifat melindungi individu untuk melakukan hal-hal yang akanmenimbulkan permasalahan pada individu. Konsep diri yang baik akanmempengaruhi kemampuan individu dalam penyesuaian diri dengan lingkungansosialnya (Hartinah, 2008). Ketika remaja gagal dalam berhubungan denganlingkungan sosialnya maka akan menimbulkan perilaku anti sosial yang dapatmendorong remaja dalam melakukan kenakalan. Kenakalan remaja ini disebabkanoleh adanya perasaan tidak dihargai pada remaja yang akan menimbulkan tingkahlaku negatif seperti berkelahi dan kebut-kebutan di jalan (Kholidah, 2016). Selainitu, adanya konflik sosial, akademik, dan psikologis merupakan konflik yangsering muncul pada remaja. Contoh nyata adalah terjadinya perkelahian antarpelajar, yang disebabkan adanya konflik yang sepele seperti membuat orang lainsebagai bahan tertawaan, mengejek, menghina, mengganggu, memeras dansebagainya. Remaja melakukan tindakan bunuh diri karena terjadi konflik denganpacar, teman atau orang-orang disekitarnya, remaja mengalami stres akibatprestasinya berkurang yang bisa saja mengarah pada tindakan mencoba narkobamaupun minuman keras, pergaulan seks bebas serta masih banyak kasus lainnyayang melibatkan usia remaja (Rahmantyo, 2012).Konsep diri negatif merupakan faktor pencetus terhadap masalah internal daneksternal pada remaja. Masalah internal yang dapat ditimbulkan seperti depresi,2

kecemasan, dan penarikan diri. Sedangkan masalah eksternal yang ditimbulkandapat berhubungan langsung dengan berbagai perilaku berbahaya yang dapatmengganggu orang lain seperti kenakalan remaja dan perasaan marah maupuntindakan kasar sebagai akibat kekecewaan serta kegagalan dalam mencapai tujuanindividu tersebut (Rahmaningsih & Martani, 2014). Sehingga dengan adanyakecenderungan konsep diri negatif yang terbentuk pada remaja dapat merusakmaupun menghambat remaja dalam menyelesaikan tugas perkembangannya.Adanya konsep diri positif maupun negatif pada remaja dapat dipengaruhi olehfaktor-faktor yang berhubungan dengan konsep diri.Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri. Pada penelitianyang dilakukan oleh Setiawan (2013) membahas bahwa konsep diri seseorangdipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebutdiantaranya adalah intelegensi, motivasi dan emosi, kompetensi personal, episodekeberhasilan dan kegagalan, episode dalam kehidupan, keberhasilan personal,status kesehatan, usia, kondisi dan penampilan fisik, persepsi individu tentangkegagalan, jenis kelamin, aktualisasi diri, religiusitas dan tingkat stres seseorang.Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah lingkungan keluarga, temansebaya, peran pendidik, kebudayaan, status sosial, dan pengalaman interpersonal.Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Astuti (2015) terkait dengan faktor-faktoryang mempengaruhi konsep diri pada siswa SD menyatakan bahwa terdapatfaktor dari dalam diri (internal) dan faktor dari luar diri (eksternal). Faktor internalmeliputi kompetensi, citra fisik, perasaan berarti, aktualisasi diri, pengalaman, dankebajikan. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri yaitu peranan faktor sosial.Berdasarkan pada penelitian tersebut, faktor perasaan berarti adalah faktor yangpaling dominan yang mempengaruhi konsep diri siswa. Penelitian lain yangdilakukan oleh Saraswatia dan Arifah (2015) didapatkan hasil bahwa pola asuhorang tua, teman sebaya, peranan penampilan fisik dan peranan harga dirimerupakan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri remaja. Selain itudidapatkan hasil bahwa faktor yang paling mempengaruhi konsep diri remajaadalah teman sebaya.3

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri ini sebagian besar berperan dalamusia remaja khususnya pada masa anak sekolah menengah pertama. Hal inidikarenakan pada anak yang memasuki sekolah menengah pertama merupakanawal dari terbentuknya perkembangan konsep diri yang lebih kompleks danmelibatkan sejumlah aspek dalam diri remaja (Santrock, 2003).Kenakalan remaja didaerah perkotaan dan pedesaan baik di Jawa Barat maupundaerah Bali sudah dimulai sejak umur 10-14 tahun, bahkan kebiasaan tidakmengikuti pelajaran disekolah (membolos) dan meninggalkan rumah tanpa ijinorang tua sudah dimulai sejak umur 5-9 tahun. Faktor yang melatarbelakangiterjadinya kenakalan remaja ini adalah kurangnya keharmonisan dalam keluargadan adanya rasa solidaritas teman. Selain itu adanya konflik batin inginmendapatkan perhatian, pencarian identitas diri serta pelampiasan (Santoso &Kristanti, 2000). Pada usia remaja peranan kelompok teman sebaya berperanpenting dalam perilaku remaja salah satu contohnya adalah perilaku merokok.Pada umumnya remaja sering berkumpul dengan kelompok dimana setidaknyasetengah dari anggotanya merokok, satu atau dua sahabatnya merokok, danmerokok biasa dijumpai di sekolah (Santrock, 2007). Remaja memiliki rasa ingintahu yang tinggi yang menyebabkan banyak remaja ingin mencoba segala sesuatuyang belum pernah dicoba sebelumnya. Dikarenakan rasa ingin tahu yang tinggikebanyakan remaja melakukan apa yang mereka lihat salah satunya laki-lakidewasa yang merokok maka remaja cenderung meniru perilaku tersebut. Ketikaada dorongan dari teman sebayanya yang sudah merokok menimbulkan rasacemas dari dirinya jika disebut sebagai anak yang kurang pergaulan jika tidakmerokok sehingga mendorong remaja untuk tetap melakukan perilaku merokoktersebut (Hartinah, 2008).Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2015) kasus kenakalan remaja di Bali,khususnya pada kota denpasar memiliki kasus terbanyak yaitu sebesar 28 kasus.Salah satu sekolah yang terletak di kota Denpasar adalah SMP Negeri 8 Denpasar.Pemilihan lokasi penelitian di sekolah tersebut diambil secara acak dan belumadanya penelitian serupa terkait hubungan faktor-faktor yang mempengaruhikonsep diri dengan konsep diri remaja.4

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Sekolah Menengah PertamaNegeri 8 Denpasar bahwa siswa memiliki latar belakang yang heterogen meliputidari lingkungan asal sekolah terdahulu, lingkungan keluarga, maupun lingkungansosialnya. Hasil wawancara dengan 2 orang guru yang mengajar Budi Pekertimaupun bidang Bimbingan Konseling, mengatakan bahwa terdapat beberapapermasalahan yang muncul di lingkungan sekolah terkait dengan perkembanganremaja. Permasalahan yang terjadi diantaranya adanya beberapa siswa yangbercerita bahwa siswa tersebut mengalami permasalahan dengan orang tua sepertimerasa sering diatur oleh orang tua, tidak diberi kebebasan oleh orang tua, adanyapertengkaran dengan orang tua. Permasalahan tidak hanya terjadi pada orang tuatetapi pada teman sekelasnya seperti adanya saling mengejek antar teman, adanyapersaingan dalam masalah asmara dan adanya salah paham antar teman. Salahseorang guru juga mengatakan bahwa ketika siswa mengikuti perlombaan siswatersebut merasa takut jika tidak menang dan ada rasa kurang percaya diri ketikamelihat peserta lainnya. Padahal menurut guru yang mendampingi menyatakananak didiknya lebih bagus dari peserta lain. Menurut pernyataan dari guru bahwaketika siswa tidak mendapatkan juara dalam suatu perlombaan terkadang siswamerasa sedih dan kecewa namun tidak sampai berlarut larut.Berdasarkan hasil wawancara dengan 6 siswa yang berasal dari kelas 7, 8 dan 9didapatkan data terkait dengan perkembangan konsep diri pada remaja. Dalampergaulan di sekolah terkadang siswa sering mendapat perlakuan yang tidakmenyenangkan dari teman-temannya salah satunya adalah adanya saling ejekmengejek antar siswa. Perilaku mengejek tersebut biasanya terkait dengankeadaan fisik siswa, kebiasaan yang dimiliki, maupun memiliki sifat yangfeminim pada siswa laki-laki. Dalam menghadapi hal tersebut siswa memiliki carayang berbeda-beda seperti cuek saja, menanggapi dengan senyuman, dan adasiswa yang merasa sedih sampai marah jika ejekan temannya sudah dianggapketerlaluan. Saat ulangan berlangsung menurut pengakuan siswa bahwa adabeberapa teman yang mencontek pekerjaan teman lainnya. Hal ini dilakukankarena tidak mengetahui jawabannya maupun ragu-ragu terhadap jawaban siswasendiri. Berdasarkan pengakuan 4 dari 6 siswa mengatakan bahwa ada beberapa5

teman yang membolos sekolah maupun sering tidak sekolah dengan tanpaketerangan, namun salah satu siswa mengatakan bahwa temannya melakukan haltersebut karena tidak menyukai salah satu mata pelajaran. Dalam menghadapiberbagai permasalahan yang terjadi pada usia remaja ini, siswa mengaku seringmencurahkan isi hati maupun bertukar pikiran dengan teman sebaya, guru,maupun orang tua, namun ada 2 siswa yang tidak pernah bercerita mengenaipermasalahan pribadi kepada orang tua dengan alasan orang tua yang sibukbekerja.Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan diatas terjadi akibat kurangnyapemahaman pada diri remaja itu sendiri. Kurangnya pemahaman inidilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri. Faktorfaktor yang mempengaruhi konsep diri ini sangat penting untuk diketahui sebagaiacuan dalam mengarahkan remaja pada konsep diri yang positif. Sehingga pentingadanya penelitian yang serupa mengenai faktor yang mempengaruhi konsep diriremaja. Maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan dari faktor-faktor yangmempengaruhi konsep diri yaitu faktor internal (kompetensi, citra fisik, perasaanberarti, aktualisasi diri, pengalaman, dan kebajikan) dan faktor ekternal (perananpola asuh orang tua dan peranan kelompok teman sebaya) dengan perkembangankonsep diri remaja di SMP Negeri 8 Denpasar.1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka didapatkanrumusan masalah sebagai berikut:a.Apakah ada hubungan antara kompetensi terhadap perkembangan konsep diriremaja di SMP Negeri 8 Denpasarb.Apakah ada hubungan antara citra fisik terhadap perkembangan konsep diriremaja di SMP Negeri 8 Denpasarc.Apakah ada hubungan antara perasaan berarti terhadap perkembangan konsepdiri remaja di SMP Negeri 8 Denpasard.Apakah ada hubungan antara aktualisasi diri terhadap perkembangan konsepdiri remaja di SMP Negeri 8 Denpasar6

e.Apakah ada hubungan antara pengalaman terhadap perkembangan konsep diriremaja di SMP Negeri 8 Denpasarf.Apakah ada hubungan antara kebajikan terhadap perkembangan konsep diriremaja di SMP Negeri 8 Denpasarg.Apakah ada hubungan antara peranan pola asuh orang tua terhadapperkembangan konsep diri remaja di SMP Negeri 8 Denpasarh.Apakah ada hubungan antara pe

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Perkembangan Konsep Diri Pada Remaja SMP Negeri 8 Denpasar Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada: 1. Prof. Dr.

Related Documents:

lintas diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pengendara, faktor kendaraan, faktor lingkungan dan faktor jalanan yaitu sarana dan prasarana.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Safety Riding Remaja di SMAN 7 Kota Bengkulu.

penurunan pada tahun 2019. Hal yang mendasari ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil selama masa pandemi COVID-19 di Kota Makassar.

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI KLINIK UTAMA VIDYAN MEDIKA . Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan status imunisasi dasar lengkap pada bayi selama masa pandemi COVID-19 yaitu umur ibu, pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, .

SKRIPSI . Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) . dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pengetahuan merupakan faktor yang dominan dalam membentuk suatu . penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan WUS dalam memilih jenis kontrasepsi di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK JAMBI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Skripsi Oleh : Marsis Mayanti 1903021419 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYRIAH . Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanan IMD seperti faktor

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA KONSTRUKSI PROYEK PEMBANGUNAN 6 RUAS TOL DALAM KOTA JAKARTA SEKSI 1A SKRIPSI ZEFANYA GERALDINE RUTHIN 1710713108 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA . Low Back Pain (LBP) dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor individu, lingkungan, dan juga .

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN PADA PELAKU USAHA RPH UNGGAS RAWA KEPITING TAHUN 2019 SKRIPSI DIAN KOMALASARI 1510713027 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAKARTA . Tindakan tidak aman disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor manajemen, desain peralatan, lingkungan fisik, pekerjaan, lingkungan .

Skripsi yang berjudul "Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Kota Yogyakarta Tahun 2016" adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Tia Arsittasari NIM : P07124213036 Tanggal : 05 Juli 2017 Yang menyatakan, ( Tia Arsittasari )