FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN JIWA . - Diponegoro University

1y ago
10 Views
1 Downloads
1,000.43 KB
77 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Bria Koontz
Transcription

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKESEHATAN JIWA MAHASISWA PERANTAUTINGKAT PERTAMA DI PROGRAM STUDI OSEANOGRAFIJURUSAN ILMU KELAUTAN FPIKUNIVERSITAS DIPONEGOROSKRIPSIDisusun untuk memenuhi salah satu tugas mata ajar SkripsiOleh:ATIKAH RASA FAUZIANIM 22020112140107DEPARTEMEN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG, DESEMBER 2016

HALAMAN PERSEMBAHANBacalah dengan menyebut nama TuhanmuDia telah menciptakan manusia dari segumpal darahBacalah, dan Tuhanmulah yang maha muliaYang mengajar manusia dengan pena,Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya(QS: Al-„Alaq 1-5)“.kaki yang akan berjalan lebih jauh, tangan yang akan berbuat lebih banyakmata yang akan menatap lebih lama, leher yang akan lebih sering melihat ke atas,lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras,serta mulut yang akan selalu berdoa.”-5cm.Alhamdulillah Hingga pada akhirnya aku telah mencapai titik ini.Tetes demi tetes keberhasilan telah Engkau berikan kepada makhluk kecil penuh kealphaan ini, rasasyukur tiada terhenti ku ucap untuk-Mu.Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk sosok yang tak pernah letih berdo’a danmemohonkan keselamatan serta kebahagiaan untukku, Ayahanda (Suparjono) dan Ibunda (AzizahRatna Utami) tercinta. Dukungan dan cintanya selalu ada dalam setiap langkah menapaki harapanmengapai mimpi.Persembahan kecil untuk simbah kakung yang terus berharap yang terbaik bagi cucu-cucunya,terimakasih atas nasihat-nasihat berharganya.Teruntuk kedua kakakku (Mas Hanif dan Mas Iwan) tersayang, terimakasih atas dukungan dando’anya. Kini adik bungsu perempuan kalian satu-satunya telah sampai pada titik yang dulu pernahkalian perjuangkan, dan mulai paham perjuangan yang dulu pernah kalian lakukan hingga titik initidaklah mudah. Sekarang saatnya kita berusaha untuk menyungingkan senyum di wajah keduamalaikat kita.Untuk teman, kawan, sahabat, rekan, dan tim selama di PSIK FK Undip mulai 2012 hingga 2016,terimaksih atas pengalaman berharga yang mendewasakanku. Sahabat-sahabatku tercinta yang takbisa disebutkan namanya satu persatu, terimakasih atas senyum yang tertoreh dan untuk motivasiluar biasa yang tersiram baik dalam suka dan duka.Kepada seseorang yang dijanjikan Allah yang telah tertulis di Lauhul Mahfudz-Nya, terimakasihtelah berusaha memantaskan diri dengan menjadi pribadi yang baik di sana. Semoga kitadipertemukan dan dipersatuakn di waktu dan situasi yang tepat.Terimakasih untuk semua pihak yang telah mengantarkanku di titik ini, penghujung dari sebuahlangkah awal menggapai mimpiDemi harapan yang sedang diperjuangkanDemi jiwa yang mewarnai hidup agar lebih bermaknaDemi cinta tak pernah letih berdo‟aii

SURAT PERNYATAANDengan ini saya menyatakan bahwa penelitian yang saya lakukan adalahhasil karya sendiri. Tidak ada karya ilmiah atau sejenisnya yang diajukan untukmemperoleh gelar kesarjanaan atau sejenisnya di perguruan tinggi manapunseperti karya ilmiah yang disusun.Sepengetahuan saya juga, tidak ada karya ilmiah atau pendapat yangpernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis ataudiacu dalam naskah karya ilmiah yang saya susun ini dan disebutkan dalam daftarpustaka.Apabila pernyataan tersebut tidak benar, maka saya bersedia menerimasanksi dengan ketentuan akademik yang berlaku.Semarang,Desember 2016Atikah Rasa Fauziaiii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHYang bertan datangan di bawah ini, saya:Nama: Atikah Rasa FauziaNIM: 22020112140107Fakultas/Jurusan: Kedokteran/ Ilmu KeperawatanJenis: SkripsiJudul:Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa Mahasiswa PerantauTingkat Pertama di Program Studi Oseanografi Jurusan Ilmu Kelautan FPIKUniversitas DiponegoroDengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan Jurusan KeperawatanUndip atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmupengetahuan.2. Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan,mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya,serta menampilkan dalam bentuk soft copy untuk kepentingan akademiskepada Perpustakaan Jurusan Keperawatan Undip, tanpa perlu memintaijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.3. Bersedia dan menjamin untuk menanggng secara pribadi tanpa melibatkanpihak Perpustakaan Jurusan Keperawatan Undip dari semua bentuktuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karyailmiah ini.Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapatdigunakan sebagaimna mestinya.Semarang, Desember 2016Yang menyatakan,Atikah Rasa Fauziaiv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISMENama: Atikah Rasa FauziaTempat/Tanggal lahir : Bantul, 13 Agustus 1994Alamat Rumah: Peni RT. 06 Palbapang Bantul Yogyakarta 55713No. Telp: 085741339662Email: 13.rasafauzia@gmail.comMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian saya yang berjudul“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa Mahasiswa Perantau TingkatPertama di Program Studi Oseanografi Jurusan Ilmu Kelautan FPIK UniversitasDiponegoro” bebas dari plagiarism dan bukan hasil karya orang lain.Apabila di kemudian hari ditemukan sebagian atau seluruh bagian daripenelitian dan karya ilmiah dari hasil-hasil penelitian tersebut terdapat indikasiplagiatism, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar tanpa unsur paksaandari siapapun.Semarang, Desember 2016Yang menyatakan,Atikah Rasa Fauziav

vi

vii

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dankarunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporanpenelitian yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan JiwaMahasiswa Perantau Tingkat Pertama di Program Studi Oseanografi Jurusan IlmuKelautan FPIK Universitas Diponegoro”. Adapun laporan skripsi ini disusunsebagai salah satu persyaratan dalam menempuh gelar Sarjana Keperawatan diProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang.Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari arahan, bimbingan,bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penelitimenyampaikan ucapan terima kasih, khususnya kepada:1. Dr. Untung Sujianto, S.Kp.,M.Kes., selaku Ketua Departemen KeperawatanFK Undip dan Sarah Ulliya, S.Kp,, M.Kes selaku Ketua Program Studi IlmuKeperawatan (PSIK) FK Undip. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.2. Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep., selaku dosen pembimbing yangtelah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini3. Dr. Meidiana Dwidiyanti. S.Kp., M.Sc., dan Ns. Elis Hartati. S.Kep., M.Kepselaku penguji I dan penguji II yang telah memberikan masukan dan arahandalam perbaikan laporan skripsi ini.4. Asih Nurakhir, S.Pd., selaku dosen wali yang telah memberikan dorongan dannasihatnya.5. Seluruh civitas akademik PSIK FK UNDIP yang telah memberikan pelayanandan fasilitas yang luar biasa kepada saya.6. Seluruh civitas akademik Program Studi Oseanografi Jurusan Ilmu KelautanFPIK UNDIP yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.7. Mahasiswa tingkat pertama di Program Studi Oseanografi Jurusan IlmuKelautan FPIK UNDIP yang telah membantu proses studi pendahuluan danpengambilan data penelitian dalam skripsi ini.viii

8. Bapak Suparjono dan Ibu Azizah Ratna Utami selaku kedua orang tua saya,serta Rosyid Hanif Fauzi dan Ridwan Latif Fauzi selaku kakak-kakak sayayang selalu memberi dukungan moral dan materi serta do‟a yang tiada hentiuntuk saya.9. Sahabat-sahabat seperjuangan Nindita, Santi, Sri, Evi, Aulia, Karlinda, Ismi,Ita, Marsha, Dek Jun, dan Dek Rain yang telah membantu dan selalu memberisemangat dalam proses penyusunan proposal skripsi ini.10. Teman-teman setim yang tergabung dalam angkatan 2012 PSIK FK Undip,KSIK 2013/2014, Fosimmik 2013/2014, HPM Avicenna DNA 1, dan KKNTim I Sumberrejo 2016 terimakasih untuk kerjasamanya.11. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini yang tidakdapat disebutkan satu persatu.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapatbanyak kekurangan. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkanpenyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembanganilmu pengetahuan, khususnya ilmu keperawatan.Semarang, Desember 2016PenulisAtikah Rasa Fauziaix

DAFTAR ISIHalaman Judul .iHalaman Persembahan .iiSurat Pernyataan .iiiSurat Pernyataan Publikasi Ilmiah .ivPernyataan Bebas Plagiarism .vLembar Persetujuan .viLembar Pengesahan . viiKata Pengantar . viiiDaftar Isi .xDaftar Tabel . xiiiDaftar Gambar . xivDaftar Lampiran . xvAbstrak . xviAbstract . xviiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang .1B. Rumusan Masalah .9C. Tujuan . 10D. Manfaat Penelitian . 11BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Teori . 121. Pemahaman Kesehatan Jiwa . 122. Faktor-Faktor Kesehatan Jiwa . 163. Adaptasi . 254. Konsep Perantau . 265. Adaptasi dan Penyesuaian Diri Mahasiswa Perantau . 27B. Kerangka Teori . 31x

BAB III METODE PENELITIANA. Kerangka Konsep. 32B. Hipotesis . 32C. Jenis dan Rancangan Penelitian . 32D. Populasi dan Sampel Penelitian . 33E. Tempat dan Waktu Penelitian . 36F. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian. 36G. Alat Penelitian dan Proses Pengumpulan Data . 40H. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data . 48I. Etika Penelitian . 53BAB IV HASIL PENELITIANA. Gambaran Umum Penelitian. 55B. Hasil Penelitian . 551. Hasil Analisis Univariat Karakteristik Responden . 552. Hasil Analisis Univariat Psikologis . 583. Hasil Analisis Univariat Lingkungan . 584. Hasil Analisis Univariat Kesehatan Jiwa . 585. Hasil Analisis Bivariat . 59BAB V PEMBAHASANA. Gambaran Karakteristik Responden . 64B. Gambaran Kondisi Psikologis Responden . 69C. Gambaran Kondisi Lingkungan Responden . 70D. Gambaran Kesehatan Jiwa Mahasiswa Perantau . 71E. Hubungan Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan JiwaMahasiswa Perantau . 721. Hubungan Faktor Biologis dengan Kesehatan Jiwa . 722. Hubungan Faktor Psikologis dengan Kesehatan Jiwa . 743. Hubungan Faktor Sosial Budaya dengan Kesehatan Jiwa. 764. Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kesehatan Jiwa . 79xi

BAB VI PENUTUPA. Kesimpulan . 82B. Saran . 83DAFTAR PUSTAKA . 81LAMPIRANxii

DAFTAR TABELNomorTabelJudul TabelHalaman3.1Variabel dan Definisi Operasional373.2Kisi-Kisi Kuisioner Faktor Lingkungan423.3Kode Data Karakteristik494.1Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan Usia MahasiswaPerantau Prodi Oseanografi554.2Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan Jenis KelaminMahasiswa Perantau Prodi Oseanografi564.3Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan Tempat TinggalMahasiswa Perantau Prodi Oseanografi564.4Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan RiwayatPenyakit Responden dan Keluarga564.5Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan Asal SukuMahasiswa Perantau Prodi Oseanografi574.6Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan KondisiPsikologis Mahasiswa Perantau Prodi Oseanografi584.7Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan KondisiLingkungan Mahasiswa Perantau Prodi Oseanografi584.8Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan Kesehatan JiwaMahasiswa Perantau Prodi Oseanografi584.9Tabulasi Silang antara Faktor Biologis dengan KesehatanJiwa Mahasiswa Perantau594.10Tabulasi Silang antara Faktor Psikologis dengan KesehatanJiwa Mahasiswa Perantau604.11Tabulasi Silang Faktor Sosial Budaya dengan KesehatanJiwa Mahasiswa Perantau614.12Tabulasi Silang antara Faktor Lingkungan dengan KesehatanJiwa Mahasiswa Perantau62xiii

DAFTAR GAMBARNomor GambarJudul GambarHalaman2.1Kerangka Teori313.1Kerangka Konsep32xiv

DAFTAR LAMPIRANNomorJudul LampiranLampiran1Jadwal Penelitian2Jadwal Konsultasi3Lembar Konsultasi4Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal5Surat Permohonan Uji Expert6Surat Keterangan Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian7Surat Permohonan Ethical Clearance8Ethical Clearance9Surat Ijin Pengambilan Data Penelitian10Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Penelitian11Lembar Permohonan untuk Menjadi Responden12Lembar Persetujuan untuk Menjadi Responden13Lembar Kuisioner14Hasil Uji Statistik Validitas dan Reliabilitas Kuesioner15Hasil Uji Normalitas16Hasil Uji Statistik Penelitianxv

Departemen KeperawatanFakultas KedokteranUniversitas DiponegoroSkripsi, November 2016ABSTRAKAtikah Rasa FauziaFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa Mahasiswa PerantauTingkat Pertama di Program Studi Oseanografi Jurusan Ilmu KelautanFPIK Universitas Diponegoroxvii 84 halaman 15 tabel 2 gambar 16 lampiranKesehatan jiwa dipengaruhi oleh faktor biologis, psikologis, sosial budaya, danlingkungan. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok masyarakat yang dapatmengalami masalah kesehatan jiwa. Mahasiswa perantau sangat rentan terhadapmasalah kesehatan jiwa yang diakibatkan oleh pengalaman dalam mengatur masatransisi perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganfaktor biologis, psikologis, sosial budaya, dan lingkungan terhadap kesehatan jiwamahasiswa perantau tingkat pertama. Penelitian ini merupakan penelitiankuantitatif non-eksperimental yang bersifat deskriptif korelasional denganpendekatan cross sectional. Total sampel penelitian adalah 90 mahasiswaperantau tingkat pertama di Prodi Oseanografi UNDIP yang berasal dari luarwilayah Semarang. Hasil uji statistika dengan uji chi-square menunjukkan adanyahubungan yang signifikan antara kondisi psikologis terhadap kesehatan jiwa (pvalue 0,001; p value 0,05) serta kondisi lingkungan terhadap kesehatan jiwa(p value 0,001; p value 0,05). Sementara pada hasil uji spearman rankmenunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktorbiologis yang diwakili oleh riwayat penyakit responden dan keluarga terhadapkesehatan jiwa (p value 0,677; p value 0,05) serta faktor sosial budaya yangditinjau dari asal suku terhadap kesehatan jiwa (p value 0,078; p value 0,05).Mahasiswa perantau tingkat pertama diharapkan dapat mengupayakan keadaandisekitarnya agar mendukung kondisi sehat jiwa. Implementasi yang tepatdigunakan untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapimahasiswa perantau.Kata kunciDaftar pustaka: faktor kesehatan jiwa, mahasiswa perantau: 74 (2001-2016)xvi

Nursing DepartmentMedical FacultyDiponegoro University SemarangScript, November 2016ABSTRACTAtikah Rasa FauziaFactors that Affects Mental Health the First-Year Migrant Students atOceanography Course, Department of Marine Sciences FPIK DiponegoroUniversityxvii 80 pages 15 tabels 2 pictures 16 attachmentsMental health is influenced by biological, pyschological, cultural, andenviromental factors. Students are one of the society groups who may beexperiencing metnal health issues. Migrant students are quite vulnerable tomental health prombles caused by development transition experience. This studyaims to determine the relationship between biological, physcological, cultural,and enviromental factors on first-year migrant students mental health. This studyis non-experimental quantitative tend to correlational descriptive with crosssectional approach. Total sample was 90 first-year migrant students inOceanography Department Diponegoro University originating from outsideSemarang. Statistic results with chi-square test shows significant correlationbetween psychological condition to mental health (p value 0.001; p value: 0.05) and environmental condition to mental health (p value 0.001; p value: 0.05). While spearman rank test results shows there are no significant correlationbetween biological factor represented by respondents hospital sheet and familytowards mental health (p value 0.677; p value 0.05) and cultural factor seenfrom ethnic group towards mental health (p value 0,078; p value 0,05). Firstyear migrant students expected to sought surrounding environment in order tobolster good mental health condition. Appropriate implementation used to assistsolving problem that migrant students faced.Key wordsReferences: mental health factors, migrant students: 74 (2001-2016)xvii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKesehatan tidak hanya merunut pada konsep sehat yangmemandang dari sisi fisik ataupun fisiologis saja. Pengertian kesehatanjuga tidak berdasarkan semata-mata tidak terjadi penyakit. Menurut WorldHealth Organization (WHO) kesehatan adalah keadaan fisik, mental dankesejahteraan sosial dan bukan hanya tidak adanya penyakit ataukelemahan1,2. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia(Depkes RI), sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosialyang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi3.Pengertian kesehatan tersebut menerangkan bahwa kesehatanjiwa merupakan bagian dari konsep sehat. Menurut WHO, kesehatan elarasandankeseimbangan kejiwaan4. Depkes RI menyebutkan bahwa kesehatan jiwaadalah suatu kondisi mental sejahtera, dimana setiap individu menyadaripotensi dirinya, bermanfaat dan dapat berkontribusi bagi lingkungannya3.Pengertian lain juga menerangkan bahwa kesehatan jiwa adalah kondisisehat secara emosional, psikologis, dan sosial yang dapat dilihat darihubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yangefektif, kondisi diri yang positif, serta menunjukkan kestabilan emosi 4.1

2Undang-undang No 3 tahun 1966 menjelaskan kesehatan jiwa sebagaikondisi yang memungkinkan untuk perkembangan fisik, intelektual, danemosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan tersebut harusselaras dengan kondisi orang lain 2,4,5 .Masalah kesehatan jiwa menjadi salah satu masalah yang urgentuntuk ditangani. Hasil skrining secara mendalam tentang kesehatan jiwayang dilakukan oleh WHO di layanan kesehatan umum, 5.500 orang dari25.000 orang di 14 negara di seluruh dunia seperempatnya mengalamigangguan yang terdeteksi dengan baik, dan sebanyak 9% lainnya beradapada kondisi ambang. Gangguan yang sering dialami adalah depresidengan presentase 10%, disusul gangguan ansietas generalisata (8%), danpenggunaan alkohol dengan dosis yang membahayakan (3%) 6. Data lainmenunjukkan sebanyak 15,7% dari 1000 perempuan di Western Kentuckymengalami depresi61Masalah gangguan jiwa tidak hanya dialami oleh masyarakatkalangan menengah kebawah saja akan tetapi masyarakat kalanganmenengah ke atas dengan tingakat pendidikan yang tinggi pun dapatmengalaminya. Kalangan mahasiswa, pegawai negeri sipil, pegawaiswasta, kalangan profesinal juga menjadi bagian dari penderita. Kliengangguan jiwa dari kalangan menengah ke atas sebagian besar disebabkanoleh ketidakmampuan dalam mengelola stress5.Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang dapat terkenamasalah kesehatan jiwa5,7. Sebuah penelitian yang dilakukan pada

3mahasiswa di Brazil menunjukkan bahwa sebanyak 33,7% mahasiswamengalami Common Mental Disorder (CMD) atau gangguan jiwaumum62. Sementara itu di Indonesia, data penelitian pada mahasiswapreklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin tahun 2012dengan menggunakan kuisioner DASS menunjukkan mahasiswa yangmengalami depresi sedang sebanyak 4% dan depresi parah sebanyak5,05%. Drajat kecemasan sedang yang dialami mahasiswa sebanyak33,33%, kecemasan parah dan sangat parah masing-masing sebanyak7,07% dan 4%. Sedangkan pada tingkat stress didapatkan hasil stresssedang 15,15% sementara stress parah 1% 8.Kondisi sehat jiwa tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.Faktor-faktor kesehatan jiwa tersebut antara lain faktor biologis,psikologis, sosial budaya, dan lingkungan9. Faktor biologis yang dapatmempengaruhi kondisi kesehatan jiwa. Segenap unsur-unsur tubuh padadasarnya tidak terlepas dari kesehatan jiwa secara keseluruhan. Kesehatanjiwa baik secara langsung maupun tidak langsung juga dipengaruhi olehfaktor biologis, antara lain mencakup genetika, kemampuan persepsisensori, hingga faktor yang mempengaruhi selama masa kehamilan9.Kondisi kesehatan fisik juga dapat mempengaruhi kesehatan jiwa, sepertipenyakit diabetes, penyakit jantung, dan penyakit kronis dapatmenimbulkan depresi39. Menurut Resti, kondisi riwayat kesehatanseseorang yang menderita penyakit kronis, seperti asma, cenderungmendapat stres fisik dan psikologis. Hal ini juga didukung dengan

4penelitian yang dilakukan oleh Vig dan Vliagoftisa, yang dikutip olehResti, menunjukkan bahwa stres psikologis memiliki kaitan yang eratdengan keparahan asma. Asma dapat mengakibatkan rasa tidak nyamanselama periode stres sebanyak 20% hingga 35% dari penderita asma 40.Kesehatan jiwa juga dipengaruhi oleh faktor psikologis5,9.Aspek psikis tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan aspek kemanusiaan9.Respon terhadap ancaman beresiko pada keadaan emosi dan kognitif,orang yang mengalami stress akan menunujukkan penurunan konsentrasi,perhatian, dan kemunduran memori. Bila dibiarkan kondisi ini dapatmenyebabkan ketidakmampuan menjalin hubungan dengan orang lain,lebih sensitif dan cepat marah, sulit untuk rileks, depresi hinggahipokondria5.Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya pada mahasiswa atentangkematangan emosi terhadap penyesuaian diri mahasiswa memberikansumbangan yang efektif terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa sebesar55,8%. Semakin tinggi tingkat kematangan emosi maka semakin tinggipula penyesuaian dirinya. Hal sebaliknya, semakin rendah kematanganemosi maka tingkat penyesuaian diri semakin rendah11.Faktor lain yang mempengaruhi kesehatan jiwa adalah sosialbudaya. Dalam hal ini budaya memegang peran penting apakah seseorangdikatakan sehat jiwa. Konteks sosial budaya memegang aspek nilai,

5norma, keyakinan keagamaan dan segenap yang berhubungan denganpenilaian baik dan tidak. Kebudayaan pada prinsipnya memberikan aturanterhadap anggota masyarakatnya untuk bertindak 4,9.Mahasiswa yang harus dapat melakukan penyesuaian sosialbudaya agar dapat hidup nyaman dan tentram. Perbedaan budaya padatingkat tertentu dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman, terasing,frustasi, hingga kesepian. Penelitian sebelumnya yang dilakukan diUniversitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) menunjukkan semakin tinggiinteraksi sosial, maka culture shock (gegar budaya) yang dapatmempengaruhi penyesuaian diri mahasiswa luar Jawa di UniversitasSebelas Maret Surakarta akan semakin rendah12.Penelitian lain yang dilakukan oleh Alfian di UniversitaMuhammadiyah Malang diperoleh perbedaan regulasi emosi padamahasiswa Suku Jawa, Suku Banjar, dan Suku Bima. Hasil yang diperolehberupa porsentase emosi positif Suku Banjar sebesar 53,3% dan emosinegatif sebesar 46,7%. Mahasiswa Suku Jawa memiliki memilikiporsentase emosi positif sebesar 50,8% dan emosi negatif sebesar 49,2%,sedangkan pada mahasiswa Suku Bima emosi positif sebesar 40,9% danemosi negatif sebesar 59,1%41. Hasil penelitian tersebut memberikanmakna bahwa faktor sosial budaya menjadi faktor yang menyumbangkanpengaruh terhadap kesehatan jiwa.Faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa selanjutnya adalahfaktor lingkungan. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik,

6lingkungan biologis, dan lingkungan sosial. Kondisi lingkungan yangkurang baik akan menyumbangkan pengaruh besar bagi kesehatan jiwaseseorang, misalnya penggususran, hidup dalam lingkungan yang rawankriminalitas maupun bencana, hingga kondisi yang disebabkan olehperpindahan tempat tinggal. Rasa tidak aman mengganggu ketentramansehingga tidak jarang orang jatuh dalam depresi dan kecemasan5,35.Lingkungan sosial menjadi salah satu bentuk hal yangberpengaruh. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan olehPramestuti di Universitas Diponegoro yang menunjukkan hasil adanyahubungan antara lingkungan sosial berupa dukungan teman sebaya dengantingkat depresi. Semakin tinggi dukungan yang dirasakan maka tingkatdepresi yang dialami mahasiswa semakin rendah13.Kondisi lingkungan yang ada di sebagian perguruan tinggi diIndonesia dinilai kurang kondusif bagi mahasiswa. Hal ini terlihat daripersebaran perguruan tinggi negri (PTN) di Indonesia belum merata, danmasih terpusat di kota-kota besar10. Hal tersebut yang kemudianmenimbulkan fenomena mahasiswa perantau. Fenomena mahasiswaperantau umumnya bertujuan untuk meraih kesuksesan melalui kualitaspendidikan yang lebih baik pada bidang yang diinginkan 11.Mahasiswa pada tahun pertama secara umum tinggal terpisahdari orang tua. Kondisi ini dibuktikan dengan hasil survei terhadapmahasiswa Universitas Diponegoro yang mengungkapkan bahwa 78,84 %mahasiswa tahun pertama tinggal di kos atau kontrakan13. Hal ini berarti

7sebagian besar mahasiswa harus mencari tempat tinggal (kost ataukontrakan) di daerah Semarang.Perubahan banyak dialami oleh mahasiswa perantau yangtinggal di kost atau kontrakan ketika memasuki perguruan tinggi, sepertipola hidup, interaksi sosial, tuntutan untuk hidup secara mandiri puandiperlukan anmelakukantersebut.penyesuaianyangdiriKegagalan dalammelakukan penyesuain diri dapat menimbulkan tekanan-tekanan padamahasiswa. Apabila hal ini dibiarkan dapat mengganggu kesehatan jiwamahasiswa perantau7.Kesehatan jiwa merupakan hal yang penting bagi setiap lapisanmasyarakat khususnya mahasiswa. Penelitian tentang kesehatan jiwa padamahasiswa perantau di Ilmu Kelautan khususnya Program Studi (Prodi)Oseanografi di Semarang belum pernah dilakukan sebelumnya. Mengingatmahasiswa Prodi Oseanografi selain harus menyesuaikan diri dengankondisi tempat perantauan juga harus menghadapi tuntutan akademik yangcukup berat. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Prodi OseanografiJurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)Universitas Diponegoro juga menunjukkan bahwa dari 115 mahasiswatingkat pertama, sebanyak 12 mahasiswa berasal dari daerah Semarang dan103 mahasiswa berasal dari luar daerah Semarang. Hasil studipendahuluan yang dilakukan dengan kuisioner Mental Health Inventory

8(MHI) pada mahasiswa perantau tingkat pertam

Kesehatan jiwa dipengaruhi oleh faktor biologis, psikologis, sosial budaya, dan lingkungan. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok masyarakat yang dapat mengalami masalah kesehatan jiwa. Mahasiswa perantau sangat rentan terhadap masalah kesehatan jiwa yang diakibatkan oleh pengalaman dalam mengatur masa transisi perkembangan.

Related Documents:

Skripsi yang berjudul ―Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk Menabung (Studi Kasus pada Nasabah BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo)‖ menggunakan Penelitian Kuantitatif untuk menjawab Rumusan Masalah mengenai Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi minat dan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat.

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMBUATAN JAMBAN TANPA SEPTIC TANKDI RT 03 RW 04 KELURAHAN POLEHAN . bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Beberapa faktor dapat mempengaruhi derajat tingkat kesehatan masyarakat di antaranya tingkat seperti ekonomi, pendidikan, keadaan .

mempengaruhi pemilihan tersebut. Faktor yang mempengaruhi pilihan tersebut adalah faktor finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Penelitian yang dilakukan oleh Chan (2012) menemukan terdapat 8 faktor yang mempengaruhi seseorang memilih karir sebagai akuntan publik tidak

Astuti, Anita.2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga”.Jurnal Akuntansi Vol III No.2. Aulia, Ulva.2016.“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiwsa Akuntansi Di Kota

pengurusan masa (min 4.02) dan diikuti oleh faktor kewangan (min 3.69), faktor persekitaran pembelajaran (min 3.03) dan akhir sekali faktor persekitaran pekerjaan (2.56). Ujian-T menunjukkan tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara faktor-faktor stres yang mempengaruhi stres berdasarkan jantina dan status perkahwinan.

Dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan sekolah, faktor sekolah mempunyai pengaruh paling besar kemudian diikuti oleh faktor lokasi dan paling kecil pengaruhnya adalah faktor ekonomi. Sementara berdasarkan hasil analisis statistik Crosstab diketahui bahwa terdapat hubungan

akan di riview yang telah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. E. Pembahasan 1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakteraturan Siklus Menstruasi berdasarkan hasil analisis Chi Square Analisis faktor – faktor yang mempengaru

BASICS!OF!SCRUM!IN!AGILE! Abstract(Basic!Scrum!handbookfor!the!beginners!in! the!Agile!world!and!CSM!(Certified!Scrum! Master)!aspirants.! SudaRamakrishna((Thiparthy .