Nilai Nilai Akhlak Mulia Dalam Serat Wedhatama Karya Kgpaa Sri .

1y ago
10 Views
2 Downloads
712.05 KB
29 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Asher Boatman
Transcription

NILAI – NILAI AKHLAK MULIA DALAM SERAT WEDHATAMAKARYA KGPAA SRI MANGKUNEGARA IV(PERSPEKTIF SENI ISLAMI)SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanIAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)Oleh:TIAS LISTIANINIM. 1717402168JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIPURWOKERTO2021

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL .iHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .iiHALAMAN PENGESAHAN .iiiNOTA DINAS PEMBIMBING.ivABSTRACK .vHALAMAN MOTTO .viHALAMAN PERSEMBAHAN .viiPEDOMAN TRANSLITERASI .viiiKATA PENGANTAR .xiiDAFTAR ISI .xvDAFTAR GAMBAR .xviiiDAFTAR LAMPIRAN .xixBAB IBAB IIPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .1B. Definisi Konseptual .5C. Rumusan Masalah .9D. Tujuan dan Manfaat .9E. Kajian Pustaka .10F. Metode Penelitian .11G. Sistematika Pembahasan .14LANDASAN TEORIA. Akhlak Mulia .161. Pengertian Akhlak Mulia .162. Landasan Normatif Akhlak Mulia.18ii

3. Kriteria Akhlak Mulia .204. Ruang Lingkup Akhlak Mulia.28B. Pendidikan Akhlak Mulia .331.BAB IIIPengertian dan Hakekat Pendidikan Akhlak Mulia .332. Nilai Akhlak Mulia Perspektif Seni Islami .363. Strategi dan Metode Pendidikan Akhlak Mulia .394. Tujuan Pendidikan Akhlak Mulia .45C. Sastra Sebagai Basis Pendidikan Nilai .461. Hakikat Sastra dan karya Sastra .472. Sastra Sebagai Media Pendidikan Nilai .49SERAT WEDHATAMA KARYA KGPAA SRI MANGKUNEGARAIVA. Serat Wedhatama .511. Keberadaan serat wedhatama .512. Latar Belakang Penulisan serat wedhatama .533. Ringkasan Isi serat wedhatama .544. Naskah serat wedhatama.57B. KGPAA Sri Mangkunegara IV .631. Silsilah dan Riwayat Hidup KGPAA Sri Mangkunegara IV 63BAB IV2. Prestasi KGPAA Sri Mangkunegara IV .663. Karya-karya KGPAA Sri Mangkunegara IV .70PENDIDIKANAKHLAKMULIADALAMSERATWEDHATAMA KARYA KGPAA SRI MANGKUNEGARA IVA. Dasar Akhlak Mulia Dalam Serat Wedhatama .74B. Akhlak Mulia Dalam Serat Wedhatama .761.Pengendalian Ego Dalam Diri.762.Rendah Hati (Tawadhu‟) .793.Sabar .82iii

BAB V4.Lila (Ikhlas) .855.Narima (Qana‟ah) .876.Pengendalian Diri dari Sifat Sombong.897.Jiwa Pemaaf .918.Menyedikitkan Bicara Tanpa Manfaat .939.Membersihkan Hati dari sifat Iri dan Dengki .95C. Metode Pembinaan Akhlak Mulia Dalam SeratWedhatama .961. Mengendalikan Nafsu Dalam Diri .96a. Bertapa atau Semedi dan meditasi .99b. Puasa .103c. Sholat .1042. Memilih Guru .1053. Meneladani Leluhur .1074. Membersihkan Hati dan Jiwa .107D. Tujuan Pembinaan Akhlak Mulia Dalam SeratWedhatama .108PENUTUPA. Kesimpulan .114B. Saran .115DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPiv

DAFTAR GAMBARGambar 1.1 Cover Buku Menyingkap Wedhatama Karya Anjar AnyGambar 1.2 Cover Buku Serat Wedhatama Karya Ki SabdacarakatamaGambar 1.3 Foto Serat Wedhatama koleksi perpustakaan PuromangkunegaraGambar 1.4 Naskah Serat Wedhatama koleksi perpustakaan PuromangkunegaraGambar 1.5 Foto KGPAA Sri Mangkunegara IVGambar 1.6 gambar Bagan Silsilah Keluarga KGPAA Sri Mangkunegara IVGambar 1.7 Gambar Struktur Birokrasi Pemerintahanv

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1: Tabel Naskah Serat Wedhatama Yang Menunjukan Akhlak MuliaLampiran 2: Daftar Riwayat Hidupvi

NILAI – NILAI AKHLAK MULIA DALAM SERAT WEDHATAMAKARYA KGPAA SRI MANGKUNEGARA IV(PERSPEKTIF SENI ISLAMI)Tias ListianiNIM. 1717402168ABSTRACTKemujuan Ilmu Pengetahuan dan teknologi dalam perkembanganzaman menyebabkan arus globalisasi yang menyebabkan erosi dalamkebudayaan. Dampak terbesarnya adalah penurunan nilai moral. Sehinggaperlu penanaman nilai akhlak mulia yang kuat pada setiap insan manusia.Selain upaya pelestarian kebudayaan berupa seni Islami dari sasrta Jawa,peneliti menjadikan serat wedhatama karya KGPAA Sri Mangkunegara IVsebagai sumber pendidikan akhlak mulia. Seni Islami dalam Serat wedhatamaberbentuk serat dengan model tembang yang didalamnya mengandung ajaranluhur dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehar-hari.Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan jenispenelitian teks dan pemikiran yang menggunakan conten Analysis sebagaimetode analisa. Data penelitian diperoleh dari naskah dalam tembang yangtermuat dalam serat wedhatama. Secara keseluruhan hasil penelitian dalamSerat wedhatama mengandung nilai akhlak mulia yang dapat menjadi rujukandalam pendidikan akhlak mulia.Serat wedhatama juga memiliki model pembinaan akhlak yangsesuai dengan model pembinaan akhlak secara tasawuf yaitu denganmengendalikan hawa nafsu, mencari guru, meneladani leluhur danmembersihkan hati serta jiwa, sehingga akan lebih mudah dipahamikhususnya bagi orang Jawa. Selain itu, ada empat sembah yang dikenaldengan sembah catur yang mengatur etika Manembah yaitu dengan sembahraga, sembah jiwa, sembah cipta, dan sembah rasa.Kata kunci: Nilai Akhlak Mulia, Serat Wedhatama, Seni Islamivii

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahIndonesia merupakan negara yang terkenal ramah tamah, lembahmana, andhap asor dan suka bergotong royong. Selain itu, juga selalumenjunjung tinggi kebudayaan dan adat istiadat yang dimilikinya.Dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” menjadikan masyarakatIndonesia semakin bersatu walau memiliki banyak sekali keberagamanbaik suku, ras, bahasa, kepercayan bahkan agama. Hal tersebut justrumenjadikan Indonesia beragam dan kaya akan budaya serta adat istiadat.Pulau jawa merupakan salah satu pulau yang terkenal akankearifan lokal, budaya dan nilai luhur di Indonesia. Ajaran budi luhurinilah yang kemudian membentuk identitas masyarakat Jawa. Salah satuciri khas kepribadian masyarakat Jawa yang membuat terkenal sampai keManca Negara adalah identitas budayanya. Seiring dengan perkembanganzaman dan adanya arus globalisasi membuat identitas budaya telahbanyak berubah, sehingga menyebabkan budaya Jawa mengalami erosi,dan memunculkan istilah “ wong Jawa ilang Jawane” (orang Jawakehilangan identitas Jawa).Dampak dari memudarnya identitas atau kepribadian pada dirianak-anak ataupun remaja adalah munculnya perilaku sosial baru yangmerupakan sebuah tanda dari gejala erosi kultural atau penurunan nilaimoral. Degradasi moral ini selanjutnya melahirkan masyarakat yang resif,hipokrit,individualism, hedonistis dan perilaku sosial lainnya. Selain itu, efek yangmuncul pada masyarakat sangatlah beragam, mulai dari mengikuti trendkebaratan hingga sekarang ini mengikuti trend ketimuran. Daripergeseran sikap masyarakat seperti ini membuat masyarakat secara tidak1

langsung kehilangan ciri khas yang menjadi identitas kepribadianmasyarakat bangsa Indonesia.1Akhlak merupakan hal mendasar yang memiliki urgensi dalamkehidupan. Akhlak juga merupakan permasalahan yang sangat pentingkarena menjadi identitas bagi suatu bangsa. Oleh sebab itu, agamamemiliki peran penting dalam mengendalikan akhlak atau moralseseorang dan juga harus bisa merealisasikannya dalam kehidupansehari-hari, baik itu terhadap diri sendiri, keluarga, lingkunganmasyarakat, maupun lingkungan bernegara. Dengan urgensi seperti ini,maka diperlukan pendidikan akhlak untuk membentuk moral dankepribadian seseorang agar memiliki sifat akhlak mulia. Akhlak muliamerupakan akhlak yang dimiliki oleh Rasulullah SAW seperti firmanAllah dalam QS.Al-Qalam ayat 4 sebagaiberikut :(٤: َّك لَ َعلَ ٰى ُخلُ ٍق َع ِظي ٍم )القلم َ َوإِن Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekertiyang agung”.( QS.Al-Qalam/68 : 4)2Pendidikan Akhlak merupakan pendidikan yang dasar yang harusdimiliki oleh seseorang karena akhlak merupakan suatu tabiat atauperangai seseorang dalam menjalankan keseharian, semakin kuat akhlakmulia yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin sulit untukmeninggalkan perilaku yang baik. Itu sebabnya ustadz-ustadz zamandahulu lebih mengutamakan pendidikan akhlak dibanding rakatakansedikitmengurangi dampak dari degradasi moral, sesuai dengan pasal 1Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang tentang SistemPendidikan Nasional, menjelaskan bahwa :1Amri Marzali. Antropologi dan Pembangunan Indonesia. (Jakarta : Kencana, 2007)hlm 1882Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya,( Surabaya ; Fajar Mulya,2015) hlm. 5642

“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untukmewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agarpeserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untukmemiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.3sehingga berbagai upaya pendidikan pun telah dilakukan oleh pemerintahdemi tercapainya tujuan pendidikan. Salah satunya adalah pendidikanmelalui kebudayaan khususnya sastra Jawa. Pendidikan dan kebudayanmerupakan sesuatu yang berdampingan dan saling timbal balik, apa bilakebudayaan berubah maka pendidikan pun akan berubah. Seperti halnyakurikulum dalam sekolah yang selalu menyesuaikan keadaan sosialbudaya dari sekolah tersebut. Pendidikan melalui kebudayaan ini telahlama diupayakan oleh pemerintah agar memiliki peranan yang optimalbaik secara sosial, politik, ekonomi, maupun edukasi.4Sastra merupakan salah satu aspek kebudayaan yang selaluberdampingan dengan peradaban manusia. Sastra diterima baik sebagairealitas sosial budaya di masyarakat. Sastra bukan hanya sebuah karyaseni yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi, tetapi juga salah satukarya kreatif yang dijadikan sebagai konsumsi intelektual dan konsumsiemosi.5Karya sastra khususnya sastra Jawa sekarang ini tidak banyakdikenal oleh generasi muda, padahal ajaran-ajaran dari sastra Jawaterdahulu mengandung nilai luhur yang sangat relevan untuk digunakansebagai bacaan peserta didik dan dijadikan sebagai pedoman kehidupansehari-hari.Kehidupan luhur berbasis budi luhur merupakan salah satu etikadalam menjalani kehidupan bagi orang-orang Jawa. Kehidupan luhursendiri mencerminkan suatu pola kehidupan yang sangat baik, dan3Pasal 1Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional4Moh. Roqib, Harmoni Dalam Budaya Jawa. (Purwokerto : STAIN PurwokertoPress, 2007), hlm 85M. Atar Semi, Metode Penelitian Sastra, (Bandung: Angkasa, 2012), hlm. 1.3

diartikan sebagai hasil kesadaran menuju kemuliaan hati. Di kalanganJawa, budi luhur dianggap sebagai rangkuman dari watak utama olehorang Jawa. Manusia yang memiliki budi luhur maka seakan-akanmenyinarkan kehadiran Tuhan dalam diri manusia tersebut. Budi luhursering disebut juga sebagai ideologi kejawen yakni sebagai falsafah hidupdalam berperilaku. Aktualisasi budi luhur dalam perilaku diwujudkanmelalui budi pekerti. Budi pekerti sendiri merupakan etika pekerti yangterbingkai dalam sebuah tindakan sehingga terwujudnya kehidupanluhur .Ajaran-ajaran dalam karya sastra Jawa juga memuat tentangkehidupan luhur yang menjadi salah satu kearifan lokal. Dahulu padazaman kerajaan, sastra Jawa di gunakan sebagai media pendidikan yangdisajikan dalam bentuktembang6, seperti tembang macapat. Di zamanmodern seperti ini kearifan dalam karya sastra Jawa dapat di gunakanpendidik sebagai sumber pembelajaran khususnya pendidik di tanah Jawa.Hal ini merupakan upaya pelestarian sastra Jawa di tengah modernisasi.7Banyak karya sastra yang menjelaskan tentang budi luhur, antaralain babad tanah jawa, serat sana sunu, serat wulangreh, seratpramayoga dan masih banyak lainnya, tetapi serat wedhatamamempunyai kelebihan dibandingkan serat lainnya. Kelebihan yangterdapat dalam serat wedhatama antara lain berupa kandungan nilai luhurdalam kehidupan yang mencakup budi luhur orang jawa baik dalam segispriritual maupun tata cara dalam mencari ilmu. Budi luhur yangdimaksud dalam serat wedhatama ini merupakan sinonim dari akhlakmulia dalam ajaran Islam.Serat Wedhatama merupakan salah satu karya KGPAA SriMangkunegara IV yang didalamnya mengandung ajaran pokok luhur6Tembang adalah puisi rakyat yang memiliki kekhasan serta bentuk aturan yangsangat ketat. Suwardi Endraswara, Tradisi Lisan Jawa: Warisan Abadi Budaya Leluhur(Yogyakarta: Narasi, 2005), hlm. 807Suwardi Endraswara, Tradisi Lisan Jawa: Warisan Abadi Budaya Leluhur(Yogyakarta: Narasi, 2005), hlm. 804

yaitu pelajaran etika, pelajaran tentang hukum sebab akibat, pelajaranilmu dan amal, pelajaran tentang manembah (menghadap kepada yangMaha Esa).8Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No13 tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam Bab 1 pasal 1 yangberbunyi :“Pendidikan keagamaan Islammempersiapkan peserta didiknyaperanan yang menuntut penguasaanagama Islam dan menjadi ahlimengamalkan ajaran agama Islam”.9adalah pendidikan yanguntuk dapat menjalankanpengetahuan tentang ajaranilmu agama islam danAjaran-ajaran klasik dalam Serat Wedhatama sudah dianggapkuno oleh sebagian orang, tetapi menurut peneliti ajaran klasik seperti inijustru sangat relevan untuk dipelajari di zaman modern seperti ini, karenabanyak sekali orang lupa akan jati diri dan identitasnya sebagai manusiayang berbudaya. Bertolak dengan hal tersebut, peneliti juga berusahauntuk mengangkat salah satu warisan budaya Indonesia yakni SeratWedhatama sebagai salah satu ajaran yang bisa digali nilai-nilai akhlakmulia di dalamnya. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untukmengkajinya, dengan judul “Nilai-nilai Akhlak Mulia dalam SeratWedhatama karya KGPAA Sri Mangkunegara IV Prespektif Pendidikan”B. Definisi KonseptualSkripsi yang diangkat berjudul “Nilai-nilai Akhlak Mulia dalamSerat Wedhatama karya KGPAA Sri Mangkunegara IV PrespektifPendidikan”. Untuk menghindari kemungkinan terjadi kekeliruan dalampenafsiran kata di skripsi ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah8Perpustakaan Nasional ,Ageming Aji Priyayi Jawi Inti Sari Kearifan SeratWedhatama, (Yogyakarta : Tarawang Pre ss ,2004), hlm. 99Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2014 tentangPendidikan Keagamaan Islam Bab 1 pasal 15

penting yang akan menjadi variabel penelitian ini. Beberapa istilah yangperlu dijelaskan antara lain:1. Serat WedhatamaSerat Wedhatama adalah salah satu buku filsafat Jawa yang berisitentang ajaran-ajaran luhur, sehingga sangat baik digunakan sebagaibacaan generasi masa kini. Serat berarti kitab sedangkan Wedhatamadibentuk dari dua kata, yakni wedha dan tama. Wedha memiliki artipengetahuan dan ajaran, sedangkan tama berasal dari kata utama yangartinya baik, luhur, atau tingginya nilai. Jadi kata serat wedhatamaberarti kitab yang berisi ilmu pengetahuan tentang kebaikan.10Ajaran-ajaran dalam Serat Wedhatama tidak hanya pengetahuanbaik tentang lahiriah saja tetapi juga pengetahuan baik tentangbatiniah. Etika dalam serat wedhatama mirip dengan etika yangdibawakan oleh Aristoteles yaitu keseluruhan nilai ajaran dan normauntuk mencapai keberhasilan lahir dan batin.Dari hasil kajian ternyata jumlah syair pada Serat wedhatamatidak sama, ada yang mengatakan 72 pada (bait), ada pula yangmengatakan 100 pada (bait). Dengan perbedaan pendapat inimenjadikan Serat Wedhatamadalan dua versi yakni pertama terdiri72 pada (bait) dengan 4 tembang yaitu Pangkur, Sinom, Pucung, danGambuh, kemudian kedua 100 pupuh (bait) yang terdiri dari 5tembang yaitu Pangkur, Sinom, Pucung, Gambuh dan Kinanti.11Dalam penelitian ini, serat wedhatama yang dimaksud adalahserat wedhatama yang sudah alih penulisan menjadi latin bukan hurufJawa Kawi lagi. Serat Wedhatama tersebut ditulis ulang oleh AnjarAny, diterbitkan pada tahun 1983 oleh penerbit Aneka Ilmu dansebagai pembanding adalah serat wedhatama yang ditulis ulang oleh10Anjar Any, Menyingkap Serat Wedotomo (Semarang: Aneka Ilmu,1983), hlm.3Soetomo Siswokartono, Sri Mangkunegara IV Sebagai Penguasa dan Pujangga,(Semarang: Aneka ilmu, 2002) hlm. 263116

Ki Sabdacarakatama dan diterbitkan pada tahun 2010 oleh penerbitNarasi.2. Nilai-nilai Akhlak MuliaSecara etimologi, nilai dalam bahasa Inggris yaitu kata Value.Dalam keseharian, nilai merupakan sesuatu yang sangat berharga,bermutu, berguna bagi manusia dan menunjukkan kualitas. Namunsecara umum, nilai merupakan segala sesuatu yang berhubungandengan tingkah laku manusia mengenai baik atau buruk yang dapatdiukur oleh agama, tradisi, etika, moral, dan kebudayaan yang berlakudalam suatu masyarakat.12Nilai juga disebut suatu bentuk budaya yang dapat dikehendakidan juga dibenci sesuai dengan sudut pandang masyarakat yangkemudian dijadikan sebagai pedoman hidup manusia dalambermasyarakat.Dengan demikian, kata nilai memiliki banyak sekali makna yangmengarahkanterhadapsudutpandang manusiakepadabaikbururuknya sesuatu yang nantinya akan menjadi tingkah laku danpedoman hidup.Dalam bahasa arab secara etimologi, akhlak merupakan bentukjamak dari khuluq yang berarti ath-thab’u (karakter) dan as-sajiyyah(perangai). Sedangkan secara terminologi, menurut Al-Ghazali dalamdalam Jurnal Edukasi Islami karya Ibrahim Bafadhol, Akhlak adalahsebuah tatanan yang tertanam kuat dalam jiwa yang darinya munculberagam perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa membutuhkanpemikiran dan pertimbangan.1312Qiqi Yulianti Zakiyah & H.A. Rusdiana, Pendidikan Nilai: Kajian Teori danPraktik di Sekolah, (Bandung: Putaka Setia, 2014), hlm. 14.13Ibrahim Bafadhol, Pendidikan Akhlak dalam Prespektif Islam,Vol. 6 No.12.2017, hlm 46. Diakses pada tanggal 6 Januari 2021, Pukul 08.30 hp/ei/article/view/178/1777

Akhlak juga disebut sebagai sekumpulan nilai-nilai dan sifat yangmenetap didalam jiwa, yang denfan petunjuk danstandarnya sebuahperbuatan dinilai baik atau buruk oleh seseorang, yang untukkemudian dia melakukan perbuatan tersebut atau mengurungkannya.14Nilai-nilai akhlak mulia yang dimaksud yaitu sesuatu perilakuatau tabiat yang berkenaan dengan identitas dalam sikap, maupun sifatseseorang. Dalam agama Islam nilai disebut juga akhlak, yangmerupakan suatu ciri khas Islam dalam penyebutan moral, etika danbudi pekerti.Dari pengertian diatas dapat ditarik definisi bahwa nilai-nilaiakhlak mulia prespektif pendidikan merupakan suatu konsep intidalam pembentukan dan pengembangan peserta didik untuk memilikikepribadian yang berakhlak mulia dan Islami.3. Perspektif Seni IslamiSeni merupakan suatu keahlian yang bermutu dan memiliki nilai,dengan menciptakan karya visual, audio atau pertunjukan yangmengungkapkan imajinasi atau gagasan pengarang.Seni dalam Perspektif Islam adalah seni yang mengandung unsurIslami baik yang membimbing manusia ke arah konsep tauhid danpengabdian terhadap Allah maupun penanaman nilai akhlak mulia.Perbedaan diantara seni Islam dan seni biasa antara lain nilai atautujuan dan nilai akhlak yang terkandung dalam hasil seni tersebut.Berbeda dengan seni barat yang menepikan nilai akhlak, seni Islamimemiliki tujuan untuk Allah karena telah memberi kesejahteraan bagimanusia di bumi.Jadi yang dimaksud dengan penelitian ini adalah penelitian yangdi fokuskan terhadap kajian dalam Nilai-nilai Akhlak Mulia dalam Serat14Ibrahim Bafadhol, Pendidikan Akhlak dalam Prespektif Islam,Vol. 6 No.12.2017, hlm 46. Diakses pada tanggal 6 Januari 2021, Pukul 08.30 hp/ei/article/view/178/1778

Wedhatama karya KGPAA Sri Mangkunegara IV dalam Perspektif SeniIslamiC. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskanpermasalahan yang digunakan sebagai pijakan dalam penyusunan skripsiini. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:1. Apa saja nilai akhlak mulia yang terkandung dalam Serat Wedhatamakarya KGPAA Sri Mangkunegara IV ?2. Bagaimana prespektif Seni Islami terkait dengan akhlak mulia kunegara IV ?D. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan PenelitianAdapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalahsebagai berikut:a. Untuk mendeskripsikan akhlak luhur yang terkandung dalam seratwedhatama karya KGPAA Sri Mangkunegara IV.b. Untuk menganalisis perspektif seni Islami terkait nilai-nilai akhlakmulia yang terkandung dalam Serat Wedhatama karya KGPAA SriMangkunegara IV .2. Manfaat PenelitianAdapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Untuk menemukan gambaran tentang ajaran akhlak mulia dalamserat wedhatama dan sekaligus dilihat dalam perspektif pendidikan.b. Sarana atau media alternatif dalam pembelajaran PendidikanAgama Islam terkait dengan akhlak mulia.c. Sebagai bahan pengembangan dan rujukan untuk penelitianselanjutnya.9

E. Kajian anteori-teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal inipenulis telah melakukan beberapa tinjauan terhadap karya ilmiah lainnyayang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan.Dalam skripsi yang ditulis oleh Dwi Hidayato, 2017 (MahasiswaPAI Fakultas Tarbiyah IAIN Surakarta), dengan judul “Nilai-nilaiPendidikan Akhlak dalam Serat Wulangreh Karya Pakubuwana IV”.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa didalam serat wulangrehterkandung nilai-nilai pendidikan akhlak yang akan mengarahkan untukberbuat lebih baik lagi. Persamaan penelitian sebelumnya denganpenelitian yang akan dilakukan adalah nilai-nilai yang dikaji yakni nilaiakhlak. Yang membedakan dengan penelitian sebelumnya adalah objekkajian, dalam penelitian sebelumnya objek yang dikaji adalah nilai-nilaidalam serat wulangreh, sedangkan objek yang dikaji oleh penulis adalahSerat Wedhatama.Skrispi Miftakhus Sholikhah, 2017 (Mahasiswa PAI FakultasAgama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta), dengan judul“Nilai nilai Pendidikan Islam dalam Serat Wedhatama”. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa banyak sekali nilai-nilai pendidikan Islamidalam Serat Wedhatama, salah satunya adalah nilai ibadah dan nilai kerjakeras yang mengajarkan kita untuk giat dan selalu mengingat yang mahaesa. Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukanadalah objek kajiannya yakni serat wedhatama. Yang membedakandengan penelitian sebelumnya adalah nilai yang dikaji, penelitiansebelumnya mengkaji nilai-nilai pendidikan Islam, sedangkan penelitianyang akan penulis lakukan mengkaji tentang nilai-nilai akhlak mulia.Skripsi Shofi Murobitoh, 2018 (Mahasiswa PAI FakultasTarbiyah IAIN Salatiga), dengan judul “Falsafah Pendidikan Jawa (StudiNilai-nilai Filsafat dalam Serat Wedhatama)”. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa Serat Wedhatama berisi nilai-nilai Ontologi,10

Epistemologi dan Aksiologi Pendidikan yang berkaitan dengan ajaranIslam akan membuka fikiran masyarakat dalam bertindak. Persamaanpenelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan adalahobjek kajian yang sama yakni serat wedhatama. Yang membedakandengan penelitian sebelumnya adalah nilai-nilai yang dikaji, dalampenelitian sebelumnya nilai-nilai yang dikaji adalah nilai-nilai dalamfilsafat pendidikan seperti Nilai-nila Ontologi, Epistemologi danAksiologi Pendidikan, sedangkan nilai-nilai yang dikaji oleh penulisadalah nilai akhlak mulia.Jurnal karya Siswoyo Aris Munandar dan Atika Afifah, Volume10, Nomor 1 (1 Februari 2020) yang berjudul “Ajaran Tasawuf DalamSerat Wedhatama Karya KGPAA Sri Mangkunegara IV” yang diterbitkan dalam Jurnal Kaca, Jurnal Ushuludin STAI AL-FITRAH. Hasilpenelitian ini menunjukan bahwa dalam serat wedhatama mengandungunsur ajaran tasawuf berupa empat sembah yakni sembah raga, sembahcipta, sembah jiwa, dan sembah rasa. Didalam empat Sembah tersebutmemiliki kemiripan dengan cara-cara pembersih jiwa dalam ajarantasawuf Islami. Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yangdilakukan adalah mengkaji objek kajiannya yang sama yakni seratwedhatama. Yang membedakan dengan penelitian sebelumnya adalahnilai ajaran yang dikaji, dalam penelitian sebelumnya mengkaji ajarantasawuf tetapi dalam penelitian ini mengkaji nilai akhlak mulianya.F. Metode PenelitianDalam sebuah penelitian diperlukan sebuah metode yaitu alatuntukmemperoleh data dari sumberyang akandigaligunamempermudah dalam mencari informasi dari sumber penelitian.Beberapa klasifikasi sebagai berikut:1. Jenis dan Pendekatan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai akhlakmulia dalam Serat Wedhatama karya KGPAA Sri Mangkunegara IV.11

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian teks dan pemikiran.Dimana penelitian teks merupak penelitian yang menitik beratkanterhadap analisi dan interpretasi sebuah teks, sehingga membutuhkansuatu pemikiran mendalam unuk mengkajinya lebih lanjut.Penelitian teks juga merupakan salah satu metodologi dalam lingkupkajian penelitian kualitatif.Penelitian kualitatif pada dasarnya memang memiliki berbagaimacam metode, salah satunya metode content analysis atau analisisisi. Menurut Webber dalam Jumal Ahmad yang berjudul “DesainPenelitian Analisis Isi (Content Analysis)” analisis isi adalah sebuahmetode penelitian dengan menggunakan seperangkat prosedur untukmembuat inferensi yang valid dari teks.15 Dengan demikian, untukmencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan metode contentanalysis atau analisis isi.2. Sumber Dataa. Sumber PrimerSumber data primer adalah sumber data yang secara khususmenjadi objek penelitian. Adapun data primer yang digunakandalam penelitian ini adalah karya sastra Jawa klasik seratwedhatama karya KGPAA Sri Mangkunegara IV.b. Sumber SekunderSumber data sekunder adalah sumber data yang menjadipendukung data primer dalam melengkapi tema penelitian. Adapundata sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbagaitulisan yang membahas mengenaiSerat Wedhatama daribuku-buku pustaka, artikel, serta jurnal ilmiah yang berhubungandengan pembahasan terkait akhlak mulia.15Jumal Ahmad, Desain Penelitian Analisis Isi (Content Analysis), ( Jakarta ; UINSyarif hidayatullah, 2018) hlm 212

3. Teknik Pengumpulan DataDalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakanadalah dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan datayang ditujukan untuk memperoleh data langsung, yang foto,filmdokumenter, dan data yang relevan dengan penelitian.16 Dalam halini, penulis menghimpun data dari berbagai literatur seperti buku,artikel, serta jurnal ilmiah, untuk mencari data mengenai SeratWedhatama, serta nilai-nilai pendidikan islam yang terkandungdidalamnya.4. Teknik Analisis istematis, teknik yang digunakan adalah jenis analisis isi ataucontent analysis dan analisi wacana (discourse analysis). Analisis isi(content analysis) adalah sebuah metode penelitian denganmenggunakan seperangkat prosedur untuk membuat inferensi yangvalid dari teks. 17 Selain itu Analisi isi atau content analysismerupakan penelitian yang dilakukan terhadap informasi, yangdidokumentasikan dalam rekaman, baik dalam gambar, suaramaupun tulisan. 18 Sedang analisis wacana (discourse analysis)adalah suatu cara atau metode untuk mengkaji wacana (discourse)yang terdapat atau terkandung dalam pesan-pesan komunikasi baiksecara tekstual maupun kontekstual.19Teknik analisis data dalam penelitian ini disesuaikan denganpenelitian kualitatif, yaitu dengan menggunakan metode anali

Akhlak merupakan hal mendasar yang memiliki urgensi dalam kehidupan. Akhlak juga merupakan permasalahan yang sangat penting karena menjadi identitas bagi suatu bangsa. Oleh sebab itu, agama memiliki peran penting dalam mengendalikan akhlak atau moral seseorang dan juga harus bisa merealisasikannya dalam kehidupan

Related Documents:

MTs Madrasah Tsanawiyah N Nilai Keluaran Nilai-nilai yang diperhatikan oleh para stakeholders Nilai Masukan Nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pegawai, dalam rangka mencapai keunggulan Nilai Proses Nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam bekerja, dalam rangka mencapai dan mempertahankan kondisi yang diinginkan

20 Zahrudin AR, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persda, 2004), hlm. 14. 27 Islam memandang bahwa akhlak sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan Islam menegaskan akhlak merupakan misinya yang paling utama. Rasulullah saw. b

PEMBINAAN AKHLAK MULIA MELALUI KETELADANAN DAN PEMBIASAAN Oleh : Syaepul Manan Abstrak Keteladanan dan pembiasaan dalam pendidikan amat dibutuhkan karena secara psikologis, peserta didik lebih banyak mencontoh prilaku atau sosok figur yang diidolakannya termasuk gurunya. Pembiasaan juga tak kalah pentingnya dalam kegiatan pembelajaran.

Tabel 4.12 : Analisis Data Tentang Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Yang Berasal Dari SMP Tabel 4.13 : Rumus Product Moment Tabel 4.14 : Signifikansi Hubungan Antara Variable X (Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji) dengan Variable Y

Hamzah Fansuri. 2. Pembahasan Naskah Syair Perahu karya Hamzah Fansuri ini terdapat bermacam-macam nilai agama diantaranya nilai tauhid, nilai akidah, dan nilai akhlak. Untuk penggunaan nilai tauhid yang terdapat di dalam Syiar Per

aktualisasi laporan ini. Melalui kegiatan aktualisasi diharapkan dapat mengatasi isu yang ada dan mampu menghasilkan pendidik dan peserta didik yang memiliki nilai-nilai akhlak mulia dilandasi nilai dasar ANEKA. B. Tujuan Aktualisasi Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang penulis laksanakan di SD Negeri 030 Balikpapan Utara adalah: 1.

ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan kajian penelitian tentang nilai-nilai pendidikan akhlak pada karya sastra yang berbentuk serat. Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif, sedangkan . Serat Wedhatama mengandung makna yang sangat dalam sekali yang artinya: Serat adalah Kitab, adapun Wedhatama mengandung arti

Interpretations ASME A17.1 Safety Code for Elevators and Escalators Appendix B Background - ASME A17.1, an American National Standard First edition published January 1921 Sponsored by American Engineering Standards Committee AESC January 1922 Several iterations later, ANSI became incorporated in October 1969 17th edition of the Code issued April 30, 2004 and effective October .