PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL GURU TERHADAP

2y ago
20 Views
2 Downloads
3.92 MB
130 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Carlos Cepeda
Transcription

PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL GURU TERHADAP KEAKTIFANBELAJAR SISWA di MTs AT-TAUHID SURABAYASKRIPSIDiajukan kepadaUniversitan Islam Negeri Sunan Ampel SurabayaUntuk Memenuhi Salah Satu PersyaratanDalam Menyelesaikan Program SarjanaIlmu Trabiyah dan KeguruanOleh :Faiqotul AlimahNIM. D91214090UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYAFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANPROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM2018i

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

ABSTRAKFaiqotul Alimah (D91214090) 2018 : Pengaruh Kompetensi Sosial Guruterhadap Keaktifan Belajar Siswa, skripsi, program studi Pendidikan AgamaIslam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya.Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru salah satunyaadalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial adalah kemampuan ataukecakapan seorang guru dalam berkomunikasi maupun rasa empati,baik dengan sesama guru, siswa maupun orang tua siswa. Penelitianini mempunyai 3 tujuan yaitu : 1. Untuk mengetahui kompetensisosial guru PAI di MTs At-Tauhid. 2. Untuk mengetahui keaktifanbelajar siswa di MTs At-Tauhid. 3. Untuk mengetahui ada tidaknyapengaruh kompetensi sosial guru terhadap keaktifan belajar siswa.Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakanpendekatan kuantitatif, adapun jumlah populasinya adalah 295 siswadi MTs At-Tauhid Surabaya, sampel yang diambil adalah 20% daripopulasi yaitu 60 siswa. Lokasi yang diteliti adalah MTs At-TauhidSurabaya, dengan menggunakan metode wawancara, angket dandokumentasi, serta menggunakan rumus regresi linier sederhana.Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Kompetensi sosial gurudi MTs At Tauhid Surabaya tergolong cukup baik. Hal ini dapatdilihat dari analisis data yang menunjukkan perolehan nilai prosentasesebesar 60% yang didukung dengan perhitungan angka-angka. Danhasil nilai prosentase bisa dilihat dari standar penafsiran masukdikategori 35%-65% yaitu cukup baik. 2) Keaktifan belajar siswa diMTs At Tauhid Surabaya tergolong cukup baik. Hal ini dapat dilihatdari analisis data yang menunjukkan perolehan nilai prosentasesebesar 49% yang didukung dengan perhitungan angka-angka. Danhasil nilai prosentase bisa dilihat dari standar penafsiran masukdikategori 35%-65% yaitu cukup baik. 3) Berdasarkan hasil analisispengaruh kompetensi sosial guru terhadap keaktifan belajar siswa diMTs At-Tauhid Surabaya menunjukkan diterimanya Hipotesis kerja(Ha) dan ditolaknya Hipotesis Nol (Ho), dengan R square sebesar0.178 artinya 17.8% keaktifan belajar siswa dapat dipengaruhi olehkompetensi sosial guru, sedangkan sisanya 82,2% dipengaruhi olehlainnya.Kata kunci : kompetensi sosial guru, keaktifan belajar siswa.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISISAMPUL DALAM . iPERNYATAAN KEASLIAN . iiPERSETUJUAN PEMBIMBING . iiiPENGESAHAN . ivMOTTO .vABSTRAK . viKATA PENGANTAR . viiDAFTAR ISI . ixDAFTAR TABEL . xiBAB I: PENDAHULUAN .1A. Latar Belakang Masalah .1B. Rumusan Masalah .7C. Tujuan Penelitian .7D. Manfaat Penelitian .7E. Hipotesis Penelitian .9F. Penelitian Terdahulu .10G. Definisi Operasional .11H. Sistematika Pembahasan .14BAB II: KAJIAN PUSTAKA .16A. Tinjauan Tentang kompetensi Guru .161. Pengertian kompetensi sosial guru .162. Komponen kompetensi sosial .193. Indikator kompetensi sosial .204. Ruang lingkup kompetensi sosial .225. Pentingnya kompetensi sosial .25B. Tinjauan Tentang keaktifan belajar siswa .281. Pengertian keaktifan belajar siswa .282. Klasifikasi keaktifan siswa .303. Upaya mengaktifkan siswa .324. Faktor faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar.37digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

C. Pengaruh Kompetensi Sosial Guru terhadap Keaktifan BelajarSiswa .40BAB III: METODOLOGI PENELITIAN .47A. Pendekatan dan JenisPenelitian .47B. Metode Penelitian .47C. Variabel Penelitian .48D. Data dan Sumber Data .48E. Populasi dan Sampel .51F. Teknik Pengumpulan Data .52G. Kisi-kisi Instrumen Penelitian .59BAB IV: LAPORAN HASIL PENELITIAN .61A. Gambaran Umum Objek Penelitian .611. Sejarah Berdirinya MTs At-Tauhid .612. Visi dan Misi MTs At-Tauhid .613. Kondisi Obyektif MTs At-Tauhid .634. Struktur Organisasi .645. Data Guru .656. Data Siswa .657. Sarana Prasarana MTs At-Tauhid .68B. Penyajian Data .701. Analisis Variabel X Kompetensi Sosial Guru .702. Analisis Data Variabel Y Keaktifan Siswa .863. fanBelajar Siswa .103BAB V: PENUTUP .117A. Kesimpulan.117B. Saran .119DAFTAR PUSTAKA .120digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

LAMPIRAN-LAMPIRANdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan sangat dibutuhkan bagi negara maju maupunberkembang, karena untuk mengubah suatu negara tidak mungkin lepasdari pendidikan. Pendidikan bisa mengubah kepribadian dan pengetahuanmasyarakat dari yang awalnya tidak tahu sama sekali menjadi tahu,mengerti dan diterapkan dikemudian hari. Dalam hal ini yang utamaadalah guru dan siswa.Guru memiliki peran utama dalam setiap kegiatan pembelajaranmaupun dalam kegiatan luar lingkungan sekolah. Guru menaruh sebagianhidupnya dengan mengajar. Jadi, separuh waktu guru hanya digunakanuntuk bertemu dengan siswanya. Oleh karena itu menjadi guru bukanlahhal yang mudah, karena tugas seorang guru bukanlah hanya denganmengajar lalu selesai, akan tetapi juga menjadi teladan bagi siswanyasehingga segala tingkah laku yang dimiliki oleh guru akan menjadi contohatau panutan bagi siswanya, selain menyampaikan materi guru jugabertanggung jawab terhadap kecerdasan dan kepribadian siswa.1digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2Sesuai dengan sistem pendidikan nasional, kewajiban seorangpendidik adalah :11. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,kreatif, dinamis, dan dialogis.2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutupendidikan, dan3. Memberi teladan, dan menjaga nama baik lembaga profesi, dankedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.Bukan hanya itu, guru juga harus memiliki kompetensi yaitukewenangan guru dalam melaksanakan tugas yang dijalani olehnyaterutama mengenai bidang studi yang nantinya akan dijadikan sebagaibahan untuk pembelajaran dan berperan sebagai alat untuk menunjangproses kegiatan belajar mengajar.2Siswa merupakan hal yang utama selain guru, dalam pendidikanpasti ada simbiosis mutualisme antara guru dan siswa, siswa yangmembutuhkan ilmu agar berpengetahuan dan berwawasan kemudian guruyang megajar siswa agar menjadi berilmu.1Undang-Undang no. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : Sinar Grafika 2003),hal 302Jamil suprahatiningrum, Guru Profesional : Pedoman Kinerja, Kualifikasi dan KompetensiGuru, (Jogjakarta : Ar-Ruz Media, 2014), hal 98digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2005tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa “Kompetensi adalahseperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan ampuanmelakasanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan, kompetensiguru menunjuk pada performance dan perbuatan yang rasional untukmemenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugaspendidikan. Dikatakan rasional karena mempunyai arah dan tujuan,sedangkan performance merupakan perilaku nyata dalam arti, tidak hanyadapat diamati, tetapi mencakup sesuatu yang tidak kasat mata.3Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah sebagaiberikut :1. Kompetensi Pendagogi2. Kompetensi Kepribadian3. Kompetensi Professional4. Kompetensi SosialMengenai kompetensi guru dalam kenyataanya tidak semuaguru memiliki kompetensi yang baik, baik guru yang sudah lama mengajar3E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2009), hal 25digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4maupun yang baru mengajar. Dalam kegiatan apapun komunikasimerupakan hal yang wajib untuk dimiliki setiap orang, begitu juga denganseorang guru. Dalam mendidik guru haruslah memiliki komunikasi yangbaik dengan peserta didik agar tidak terjadi kesalah pahaman dankejenuhan di kelas ketika mengajar.Guru adalah makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidakbisa lepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya, olehkarena itu, guru dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai,terutama dalam kaitannya dengan pendidikan, yang tidak terbatas dalampembelajaran di Sekolah tetapi juga pada pendidikan yang terjadi mpumemfungsikan dirinya sebagai makhluk sosial di masyarakat danlingkungannya, sehingga mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektifdengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua dan walipeserta didik, serta masyarakat sekitar.4Komunikasi yang baik dengan siswa akan menimbulkan ataumerangsang siswa aktif dalam pembelajaran.Keaktifan belajar siswaadalah pada waktu guru mengajar, guru harus mengusahakan agar muridmuridnya aktif, jasmani maupun rohani.54ibid, hal 173Alwi Syafaruddin, Manajemen Sumber Daya Manusia; Strategi Keunggulan Kompetitif,(Yogyakarta: BPFE, 2005), hal 2135digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5Belajar aktif ditunjukkan dengan adanya ketertiban intelektualdan emosional yang tinggi dalam proses belajar. Siswa diberikankesempatan untuk berdiskusi mengemukakan pendapat dan idenya,melakukan eksplorasi terhadap materi yang sedang dipelajari sertamenafsirkan hasilnya secara bersama-sama di dalam kelompok. Kegiatantersebut memungkinkan siswa berinteraksi aktif dengan lingkungan dankelompoknya, sebagai media untuk mengembangkan kemampuannya. 6Teori diatas menyebutkan bahwa kompetensi sosial merupakanhal yang harus dipenuhi oleh guru mengingat berkomunikasi dengan siswaatau dengan lainnya sangat penting dan sangat dibutuhkan untukmerangsang keaktifan belajar siswa.Pengamatan yang dilakukan peneliti, guru yang berada disekolah MTs At-Tauhid Surabaya memiliki kompetensi yang bagus,demikian halnya dengan kompetensi sosial yang dimiliki, dalam kegiatanbelajar mengajar termasuk dalam komunikasi dengan siswa, gurumengajar dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sehingga akanmemudahkan siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan olehguru. Selain komunikasi dengan siswa, guru juga berkomunikasi denganbaik sesama guru, hal ini terlihat dari cara berinteraksi mereka dan jugasaling membantu jika ada jam pelajaran yang kosong guru yang lain akanmengisi jam pelajaran tersebut. Guru juga berkomunikasi dengan orangtua6Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hal 69digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6siswa, hal ini terlihat ketika ada orang tua siswa yang ke sekolah disambutdengan baik oleh guru, ketika ada pemberitahuan tentang kegiatan sekolahseperti libur, masuk sekolah, pengambilan raport dan lain sebagainyaselain mengabarkan melewati surat yang dititipkan kepada siswa, gurujuga memberi kabar via SMS atau Telepon.Kompetensi sosial guru berkaitan dengan keaktifan belajarsiswa, dalam menerima materi pelajaran atau dalam kegiatan belajarmengajar ada sebagian siswa MTs At Tauhid kurang semangat dalammenerima pelajaran, siswa cenderung diam, dan hanya sesekalimendengarkan bahkan ada yang sampai tertidur pulas. Ada juga sebagiansiswa yang kurang memahami penjelasan guru akan tetapi siswa tidakmenanyakan apa tidak dipahami, hal ini dilihat dari ketika gurumenanyakan kembali materi yang telah disampaikan kemudian siswamenjawab tidak paham. Begitu juga dengan kehadiran siswa, ada sebagiansiswa yang tingkat kehadirannya di sekolah kurang, banyak yang tidakmasuk tanpa alasan atau alpa.Fenomena yang terjadi di atas, peneliti tertarik untuk lebihmeneliti lebih mandalam tentang kompetensi sosial guru dan keaktifanbelajar siswa, peneliti mengambil judul “Pengaruh kompetensi sosial guruterhadap keaktifan belajar siswa di MTs At-Tauhid Surabaya ”.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7B. Rumusan Masalah1. Bagaimana kompetensi sosial guru di MTs At-Tauhid Surabaya?2. Bagaimana keaktifan belajar siswa di MTs At-Tauhid Surabaya?3. Bagaimanaah pengaruh kompetensi sosial guru terhadap keaktifanbelajar siswa di MTs At-Tauhid Surabaya?C. Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui kompetensi sosial guru PAI di MTs At-TauhidSurabaya.2. Untuk mengetahui keaktifan belajar siswa di MTs At-Tauhid Surabaya3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi sosial guruterhadap keaktifan belajar siswaD. Manfaat Penelitian1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bisa dimanfaatkan untukmemperkaya khasanah ilmiah terutama yang berkaitan denganpengaruh kompetensi sosial guru terhadap keaktifan belajar siswa.2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh:a. Para GuruSebagai masukan untuk meningkatkan kompetensinya agarlebih profesional dan untuk introspeksi diri, adakah pengaruhkompetensi sosial guru terhadap keaktifan belajar siswa.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8b. SiswaSebagai masukan untuk lebih meningkatkan prestasibelajarnya sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan juga selaludapat menjalin hubungan timbal balik yang saling menguntungkandengan gurunya.c. Orang TuaSebagai masukan dalam menentukan sikap positif untukselalu memperhatikan, mengawasi, membimbing dan mendorongaktifitas belajar dan juga selalu melakukan hubungan denganpihak sekolah.d. Pihak Almamater (Kampus)Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaatsebagai sumbangan pemikiran untuk melengkapi khasanah ilmiahdi dunia pendidikan.E. Hipotesis PenelitianHipotesis berasal dari dua kata, yaitu hypo yang berarti kurangdan thesis yang berarti pendapat. Hypothesis dalam dialek Indonesiamenjadi hipotesa kemudian berubah menjadi hipotesis yang maksudnyadigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang belumsempurna. 7Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian yangharus diuji kebenarannya dengan jalan riset.8 Sebelum mengajukanhypothesis, penulis kita harus mengetahui variabel yang akan diteliti.Variabel X (Independen): Kompetensi sosial guru.Variabel Y (Dependen) : Keaktifan belajar siswa.Adapun hipotesis yang penulis ajukan sehubungan denganpermasalahan ini:1. Hipotesis Alternatif (Ha)Hipotesis ini menyatakan terdapat hubunganantara variabelindependen (X) dan variabe

pengaruh kompetensi sosial guru terhadap keaktifan belajar siswa di MTs At-Tauhid Surabaya menunjukkan diterimanya Hipotesis kerja (Ha) dan ditolaknya Hipotesis Nol (Ho), dengan R square sebesar 0.178 artinya 17.8% keaktifan belajar siswa dapat dipengaruhi oleh lainnya. Kata kunci : kompetensi

Related Documents:

KISI-KISI SOAL UKG TAHUN 2015 PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN JENJANG SD STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI KOMPETENSI GURU Indikator Esensial/ INTI GURU MATA PELAJARAN/ Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) . 8.6.2 Melakukan analisis hasil penilaian pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kompetensi Sosial Guru 1. Definisi kompetensi sosial guru . Berkaitan dengan pemberian pemahaman terhadap siswa, guru juga dituntut untuk memiliki keterampilan bekerja sama dalam kelompok, sehingga guru dapat mengembangkan keterampilannya . 20 Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008 .

KISI – KISI DAN SOAL UKA GURU MAPEL TEKNIK KIMIA Kompetensi Utama Standar Kompetensi guru Kompetensi Dasar Indikator Esensial Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel /Guru Kelas Pe

Kata Kunci: kinerja guru, sertifikasi Sertifikasi guru merupakan proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesi dan kompetensi guru. Kompetensi guru merupakan seperangkat kemampuan yang h

memisahkan kompetensi dasar yang sudah dikuasai dari kompetensi yang belum dikuasai mahasiswa 5. Memberi nomor setiap kompetensi dasar, dimulai dari kompetensi yang paling awal yang harus dikuasai mahasiswa (dimulai dengan nomor 1) 6. Memberi tanda panah pada kompetensi dasar dimulai dari kompetensi yang paling awal disampaikan ke kompetensi .

Persyaratan Pendamping PKH : D-IV/S1 Pekerjaan Sosial / Kesejahteraan Sosial Memiliki sertifikasi kompetensi pekerja sosial Mampu mempraktekan pengetahuan, keterampilan, dan nilai pekerjaan sosial Minimal 2 tahun bekerja pada setting pekerjaan sosial/ kesejahteraan sosial Penjelasan Prosedur

, Pengaruh kompetensi kepribadian guru PAI terhadap pembentukan akhlak peserta didik di SMA Negeri 1 Bubulan Bojonegoro, skripsi, program studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya. Kata Kunci : Kompetensi kepribadian, Guru PAI, Pembentukan Akhla

1 Advanced Engineering Mathematics C. Ray Wylie, Louis C. Barrett McGraw-Hill Book Co 6th Edition, 1995 2 Introductory Methods of Numerical Analysis S. S. Sastry Prentice Hall of India 4th Edition 2010 3 Higher Engineering Mathematics B.V. Ramana McGraw-Hill 11 th Edition,2010 4 A Text Book of Engineering Mathematics N. P. Bali and Manish Goyal Laxmi Publications 2014 5 Advanced Engineering .