BAB II KAJIAN TEORI A. Manajemen Pembelajaran

2y ago
51 Views
4 Downloads
295.91 KB
42 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Alexia Money
Transcription

BAB IIKAJIAN TEORIA. Manajemen Pembelajaran1. Pengertian ManajemenIstilah manajemen memiliki banyak arti, tergantung pada orang yangmengartikannya. Istilah manajemen madrasah acapkali disandingkan denganistilah administrasi madrasah. Berkaitan dengan itu, terdapat tiga pandanganberbeda; pertama, mengartikan lebih luas dari pada manajemen (manajemenmerupakan inti dari administrasi); kedua, melihat manajemen lebih luas dari padaadministrasi dan ketiga, pandangan yang menggangap bahwa manajemen identikdengan administrasi. Berdasarkan fungsi pokoknya istilah manajemen danadministrasi mempunyai fungsi yang sama. Karena itu, perbedaan kedua istilahtersebut tidak konsisten dan tidak signifikan.Manajemen merupakan proses yang khas bertujuan untuk mencapai suatutujuan dengan efektif dan efisien menggunakan semua sumber daya yang ada.Terry menjelaskan: “Management is performance of coneiving desired result bymeans of grouuf efforts consisting of utilizing human talent and resources”. Inidapat dipahami bahwa manajemen adalah kemampuan mengarahkan danmencapai hasil yang diinginkan dengan pemberdayaan manusia dan sumber dayalainnya.1Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai suatu rangkaianaktifitas ( termasuk perencanaan, dan pengambilan keputusan, pengorganisasian,kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber- sumber dayaorganisasi (manusia, finansial, fisik, dan informasi) dengan maksud untukmencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.2Selanjutnya PengertianManajemen dikemukakan Parker (Stoner & Freeman, 2000) : Ialah Seni1Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2005) h.4112

13melaksanakan pekerjaan melalui orang- orang (the art of getting things donethrough people).3 Sufyarma mengutip dari Stoner mengatakan : Manajemenadalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalianupaya anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untukmencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.4Dalam teori Manajemen Islam seseorang yang melakukan kebaikan akandiberi ganjaran didunia dan akhirat. Ganjaran di dunia ini termasuk keuntunganmaterial, dan pengakuan sosial, dan kesejahteraan psikologis dan di hari kemudianberupa kesenangan dan kemakmuran dari Allah. Seseorang juga akan diberipahala atas niat yang baik.5Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah sebuah proses perencanaan,pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untukmencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif artinya bahwa tujuandapat dicapai sesuaiperencanaan, sementara efisien berartitugas yang adadilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.2. Fungsi-fungsi ManajemenFungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada danmelekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajerdalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapatdikatakan sebagai tugas-tugas yang harus dilakukan oleh seorang manajer. Fungsimanajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancisbernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan limafungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi,dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas2Ricky W. Griffin, Manajemen, alih bahasa Gina Gania;editor Wisnu Candra Kristiaji(Jakarta : Erlangga, 2004) h. 73Husaini usman, Manajemen, Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan, edisi 3 (Jakarta : BumiAksara, 2011), h. 54189.5Sufyarma, Kapita Selekta Manajemen Pendidikan (Bandung: CV. Alfabeta, 2004), h.188Ibid., h. 180.

engarahan,danpengevaluasian.6 Selanjutnya dapat dijelaskan masing- masing fungsi tersebut :Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumberyang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secarakeseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasiberbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihatapakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuanperusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsimanajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.Fungsi kedua adalah pengorganisasian atau organizing. Pengorganisasiandilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatankegiatanyang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukanpengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugastugas yang telah dibagi-bagi tersebut.Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yangharus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugastersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, padatingkatan mana keputusan harus diambil. Pengarahan atau directing adalah suatutindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untukmencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usahaorganisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar maubekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untukmencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkanadalah kepemimpinan sespengawasandanpengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaansesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk67Ibid., h. 30W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : PT Grasindo, 2008) h.35

15menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudianmemecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.3. Pengertian Pembelajarana. Arti PembelajaranBelajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu oganismaberubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar pada hakekatnyaadalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku pada diriindividu yang sedang belajar. Dari konsep belajar muncul istilah pembelajaran.Yang dapat diartikan pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa.8Pembelajaran sebagai suatu rangkaian kegiatan (kondisi, peristiwa,kejadian, dsb) yang sengaja dibuat untuk mempengaruhi pembelajar, sehinggaproses belajarnya dapat berlangsung mudah. Pembelajaran bukan hanya terbataspada kegiatan yang dilakukan guru, seperti halnya dengan konsep mengajar.Pembelajaran mencakup semua kegiatan yang mungkin mempunyaipengaruh langsung pada proses belejar manusia. Pembelajaran mencakup pulakejadian-kejadian yang diturunkan oleh bahan-bahan cetak, gambar, programradio, televisi, film, slide maupun kombinasi dari bahan-bahan itu. Bahkan saat iniberkembang pembelajaran dengan pemanfaatan berbagai program komputer untukpembelajaran atau dikenal dengan e-learning.9b. Tujuan dan Fungsi PembelajaranTujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku ataukompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tercapainyaperubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatanpembelajaran, tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsiyang spesifik. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap tulis(writtenplan).UpayaMade Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia (Jakarta : Rineka Cipta, 2004) h.74Ibid., h.78

16merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagiguru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata mengidentifikasi 4 (empat)manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajarmengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatanbelajarnya secara lebih mandiri;2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar;3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan mediapembelajaran;4. Memudahkan guru mengadakan penilaian.10Tujuan pembelajaran bisa melalui pendekatan masalah khusus dalampembelajaran, mengandung arti sebagai pengetahuan dan pengertian berdasarkaninformasi yang diterima. Pendekatan ini lebih mempertimbangkan apa yang harusdipelajari tentang materi tersebut. Bahwa pendekatan ini akan menciptakanpembelajaran yang spesifik sesuai dengan bidangnya.Pendekatan berikutnya yaitu pendekatan penguraian isi pembelajaran.Pendekatan ini lebih menetapkan berdasarkan fakta-fakta dari masalah yang ditampilkan. Pendekatan ini terjadi apabila ”tipe yang benar dan sesuai dengan isipembelajaran” sesuai denga isi standar kurikulum dan bagan kerja, perangkatpembelajaran, pelatihan manual, dan lain sebagainya. Masalah pada pendekatanini, harus sesuai dengan standar isi dimana tidak banyak yang sesuai atau tidakada jalan keluar yang cukup mampu untuk organisasi atau kebutuhan sosial.Tujuan khusus melalui pendekatan tugas akan tepat jika melaluiperencanaan yang tepat dan melalui latihan dengan petugas yang ahli dalampelatihan tersebut atau jika pendesain pembelajaran dapat melatih pemahaman dankecakapan untuk mengkonfirmasi atau mengubah tujuan pembelajaran setelahmenemukan fakta. Pendekatan yang keempat yaitu pendekatan pada teknologi10Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek.( Bandung:PT: Remaja Rosdakarya. 2002). h.

17penampilan, dimana dalam tujuan pembelajaran disusun dalam menanggapimasalah atau kesempatan dalam sebuah struktur.Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugaspenting guru dalam memproses pembelajaran siswa. Dalam perspektif kebijakanpendidikan nasional yang dituangkan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008tentang Standar Proses disebutkan bahwa salah satu komponen dalam penyusunanRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu adanya tujuan pembelajaran yangdi dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapatdicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.11Agar proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan baik, makaseorang guru dituntut untuk mampu menyusun dan merumuskan tujuanpembelajaran secara jelas dan tegas. Dengan harapan dapat memberikanpemahaman kepada para guru agar dapat merumuskan tujuan pembelajaran secarategas dan jelas dari mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.Salah satu sumbangan terbesar dari aliran psikologi behaviorisme terhadappembelajaran bahwa pembelajaran seyogyanya memiliki tujuan. Gagasanperlunya tujuan dalam pembelajaran pertama kali dikemukakan oleh B.F. Skinnerpada tahun 1950. Kemudian diikuti oleh Robert Mager pada tahun 1962 kemudiansejak pada tahun 1970 hingga sekarang penerapannya semakin meluas hampir diseluruh lembaga pendidikan di dunia, termasuk di Indonesia.Robert F. Mager (1965), yang dikutip Wina Sanjaya dalam bukunyaPerencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,dikemukakan bahwa tujuanpembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakanoleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.12Dari uraian diatasmenyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yangdinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan setelah merekamempelajari bahasan tertentu dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil1112Permendiknas RI No.52 Tahun 2008 tentang Standar Proses pasal 1 lampiran IIWina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta: KencanaPerenada Media, 2010),h. 125

18belajar yang diharapkan. Dengan kata lain bahwa tujuan pembelajaran adalahpernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Sementara itu,Oemar Hamalik menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsimengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungpembelajaran.13c.Unsur – unsur PembelajaranUnsur dalam sistem pembelajaran adalah seorang siswa atau peserta didik,suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan. Menurut OemarHamalik dalam bukunya Kurikulum dan Pembelajaran, mengemukakan unsur –unsur pembelajaran sebagai berikut :1. Unsur dinamis pembelajaran pada diri gurua. Motivasi pembelajaran siswab. Kondisi guru siap membelajarkan siswa2. Unsur pembelajaran kongruen dengan unsur belajara. Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru sertakemampuan untuk mendorong motivasi dengan berbagai upayapembelajaran.b. Sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada bukupelajaran, pribadi guru, dan sumber masyarakat.c. Pengadaan alat-alat bantu belajar dilakukan oleh guru, siswasendiri, dan bantuan orangtua.d. Menjamin dan membina suasana belajar yang efektif13Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung PT.RemajaRosdakarya, 2005), cet. III, h.138

19e. Subjek belajar yang berada dalam kondisi kurang mantap perludiberikan binaan.14Unsur dinamis pembelajaran kongruen dengan unsur dinamis dalam prosesbelajar siswa hal ini dapat dijelaskan melalui pengertian pembelajaran kongruendan menunjang tercapainya tujuan belajar siswa, sehingga baik guru maupunsiswa sama-sama memiliki unsur dinamis. Unsur dinamis pada guru untukpenyelenggaraan pembelajaran dan unsur dinamis siswa untuk proses belajar.4. Manajemen PembelajaranBerpijak dari konsep manajemen dan pembelajaran, maka konsepmanajemen pembelajaran dapat diartikan proses mengelola yang ndalian(pengarahan)danpengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan sipembelajar dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapaitujuan.15Dalam “memanaje” atau mengelola pembelajaran, manajer dalam hal iniguru melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakanpembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasipembelajaran yang dilakukan. Pengertian manajemen pembelajaran demikiandapat diartikan secara luas dalam arti mencakup keseluruhan kegiatan bagaimanamembelajarkan siswa mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pada penilaianpembelajaran. Pendapat lain menyatakan bahwa manajemen pembelajaranmerupakan bagian dari strategi pembelajaran yaitu strategi suksalahsatudarimanajemenimplementasi kurikulum berbasis kompetensi.16 Manajemen yang lain adalah141516Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara,1995), h. 68Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung : Alfabeta, 2009) h. 43Departemen pendidikan dan kebudayaan. 2004. Kurikulum dan Standar KompetensiSMA Mata Pelajaran Agama Islam. h. 238

20manajemen sumber daya manusia, manajemen fasilitas, dan manajemen penilaian.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal menajemen pembelajaran sebagaiberikut; jadwal kegiatan guru-siswa; strategi pembelajaran; pengelolaan bahanpraktik; pengelolaan alat bantu; pembelajaran ber-tim; program remidi danpengayaan; dan peningkatan kualitas pembelajaran.Pengertian manajemen di atas hanya berkaitan dengan kegiatan yangterjadi selama proses interaksi guru dengan siswa baik di luar kelas maupun didalam kelas. Pengertian ini bisa dikatakan sebagai konsep manajemenpembelajaran dalam pengertian sempit.Sebelum menyimpulkan beberapa uraian para pakar tentang pengertianmanajemen pembelajaran, ada baiknya kita membaca uraian singkat pengertianmanajemen pembelajaran menurut Ibrahim bafadhal. Menurutnya, Manajemenpembelajaran adalah segala usaha pengaturan proses belajar mengajar dalamrangka tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Manajemenprogram pembelajaran sering disebut dengan manajemen kurikulum danpembelajaran.17Pada dasarnya manajemen pembelajaran merupakan pengaturan semuakegiatan pembelajaran, baik dikategorikan berdasarkan kurikulum inti maupunpenunjang berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan sebelumnya, olehDepartemen Agama atau Departemen Pendidikan Nasional. Dengan berpijak daribeberapa pernyataan di atas, kita dapat membedakan konsep manajemenpembelajaran dalam arti luas dan dalam arti sempit. Manajemen pembelajarandalam arti luas berisi proses kegiatan mengelola bagaimana membelajarkan sipembelajar dengan kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,pengarahan atau pengendalian dan penilaian. Sedang manajemen pembelajarandalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan yang perlu dikelola oleh guru selamaterjadinya proses interaksinya dengan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.17Bafadhal, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistim (Jakarta : PTBumi Aksara, 2004) h.11

21KonsepManajemen jika diterjemahkan dalam kegiatan pembelajaran,menurut syaiful Sagala diartikan sebagai suatu usaha dan tindakan kepala sekolahsebagai pemimpin intruksional di sekolah dan usaha maupun tindakan gurusebagai pemimpin pembelajaran di kelas dilaksanakan sedemikian rupa untukmemperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan prrogram sekolah danpembelajaran18Pembelajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara guru dansiswa atau juga antara sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperolehpengetahuan, ketrampilan, atau sikap serta memantapkan apa yang dipelajari itu.19Dalam mengelola pembelajaran, guru sebagai manajer anakanpembelajaran,mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi pembelajaranyang dilakukan.Menurut Nana Sudjana pelaksanaan proses belajar mengajar meliputipentahapan sebagai berikut:a. Tahap pra InstruksionalYakni tahap yang ditempuh pada saat memulai sesuatu proses belajarmengajar, yaitu:1) Guru memulainya dengan berdoa bersama2) Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siswa yang tidakhadir.3) Bertanya kepada siswa sampai di mana pembahasan sebelumnya.4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenaibahan pelajaran yang belum dikuasinya, dari pelajaran yang sudahdisampaikan5) Mengajukan pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan bahan yangsudah diberikan.1819Sagala, Konsep dan .h.140S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran (Bandung: Bina Aksara, 1989), h. 102

226) Mengulang bahan pembelajaran yang lalu (sebelumnya) secara singkattetapi mencakup semua aspek bahan.20b. Tahap InstruksionalYakni tahap pemberian bahan pembelajaran yang dapat diidentifikasikansebagai berikut:1)Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang harus dicapaisiswa.2) Menjelaskan pokok materi yang akan di bahas.3) Membahas pokok materi yang sudah dituliskan.4) Pada setiap pokok materi yang di bahas diberikan contoh-contoh yangkongkrit, pertanyaan, tugas serta memberikan penanaman nilai-nilaiakhlak dalam pelaksanaan pembelajaran.5) Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas6)Pembahasan pada setiap materi pembelajaran.7)Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi danmengintegrasikan nilai-nilai akhlak. 21Kompetensi merupakan kemampuan yang dapat dilakukan siswa yangmencakup tiga aspek, yaitu: pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pembelajaranberbasis kompetensi adalah pembelajaran yang memiliki standar, yaitu acuan bagiguru tentang kemampuan yang menjadi fokus pembelajaran dan penilaian.Menurut Bloom, dkk dalam Arifin “hasil belajar dapat dikelompokankedalam tiga domain, yaitu kognitif,afektif dan psikomotor”. Setiap domaindisusun mulai dari yang sederhana sampai dengan hal yang komplek, dari yangmudah samapai yang sulit dan dari yang kongkrit sampai dengan hal yangabstrak.22 Selanjutnya Bloom dalam Arifin menjelaskan domain kognitif sebagaiberikut: Domain kognitif (cognitive domain) memiliki enam jenjang kemampuan;20Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,2002), Cet. VI, h. 149.21Ibid, h. 15022h.21Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung. Penerbit Remaja Rosdakarya 2009)

231. Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntutpeserta didik untuk dapat mengenali atau mengethaui adanya konsef atmenggunakannya.2. Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang menuntutpeserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaranyang disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harusmenghubungkannya dengan hal-hal lain.3. Penerapan (Application), yaitu jenjang kemampuan yang

A. Manajemen Pembelajaran 1. Pengertian Manajemen Istilah manajemen memiliki banyak arti, tergantung pada orang yang mengartikannya. Istilah manajemen madrasah acapkali disandingkan dengan istilah administrasi madrasah. Berkaitan dengan itu, terdapat tiga pandangan berbeda; pertama, mengartikan lebih luas dari pa

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

22 BAB II KAJIAN TEORI Dalam teori ini berisi tentang kajian-kajian yang dijadikan sebagai rujukan langsung penelitian dan penulisan, serta sebagai pisau pembedah masalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.