Pemanfaatan Galeri Seni Sebagai Ruang Publik Di Yogyakarta

2y ago
55 Views
7 Downloads
302.21 KB
6 Pages
Last View : 20d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Konnor Frawley
Transcription

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6, E an Galeri Seni Sebagai Ruang Publik di YogyakartaLintang Suminar1, Bakti Setiawan2, Widyasari Her Nugrahandika31,2,3Magister Perencanaan Kota dan Daerah, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, UniversitasGadjah Mada Yogyakarta.Korespondensi : lintangsuminar24@gmail.comAbstrakRuang publik merupakan unsur penting dalam perkotaan sebagai wadah untuk interaksi dansosialisasi masyarakat perkotaan. Yogyakarta sebagai kota seni dan budaya membutuhkan ruangyang dapat mengakomodir kegiatan kesenian namun tetap bersifat terbuka bagi masyarakat luas.Galeri seni merupakan bentuk ruang seni yang aktif mengadakan berbagai kegiatan untuk publik.Galeri seni juga menjadi bagian identitas kota Yogyakarta sebagai kota seni dan budaya. Pernelitianini bertujuan untuk menggambarkan keberadaan dan bentuk pemanfaatan galeri seni sebagai ruangpublik di Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah induktif eksploratif.Pengumpulan data dilakukan melalui observasi ke seluruh galeri seni yang memenuhi kriteriapenelitian dan wawancara dengan pengunjung galeri seni, pengelola galeri seni, dan instansi terkait.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan yang diselenggarakan galeri seni di Yogyakarta tidakhanya untuk tujuan kesenian seperti pameran seni rupa dan pertunjukan seni, namun juga sosialbudaya yang diaplikasikan dalam kegiatan workshop, diskusi, dan public lecture.Kata-kunci : Galeri Seni, Identitas Kota, Ruang PublikPendahuluanRuang publik merupakan unsur penting dalamperkotaan sebagai wadah untuk interaksi dansosialisasi masyarakat perkotaan. Ruang publikmenurut Carr (1992) pada dasarnya harus memiliki sifat responsif (dapat digunakan untukberbagai kegiatan dan kepentingan), demokratis(dapat digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat) dan bermakna (memiliki tautan antaramanusia, ruang, dunia luas dan konteks sosial).Yogyakarta merupakan kota dengan berbagaiidentitas yang melekat. Yogyakarta dikenalsebagai kota pelajar, kota tujuan wisata, dantentunya kota seni dan budaya. Budaya yanghadir di Yogyakarta berupa budaya jawa yangmasih kental serta berbagai bentuk keseniansebagai bagian di dalamnya. Beberapa bentukkesenian yang hingga kini masih terjaga antaralain seni tari tradisional, seni musik berupakarawitan, batik serta wayang. Hal tersebutturut didukung oleh ketersediaan sarana pen-didikan di Yogyakarta yang berfokus di bidangkesenian seperti Institut Seni Indonesia (ISI)dan Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) yangjuga menarik minat pelajar dan mahasiswa luarkota untuk belajar kesenian di Yogyakarta.Identitas Yogyakarta sebagai kota seni danbudaya memerlukan ruang yang dapat mewakiliaktivitas kesenian sebagai identitas kota sekaligus bersifat terbuka bagi seluruh kalanganmasyarakat. Galeri seni merupakan salah satubentuk ruang yang berfungsi untuk menampungaktivitas kesenian, namun masyarakat dari berbagai kalangan tetap dapat mengakses dan ikutterlibat dalam berbagai kegiatan di dalamnya.Galeri seni merupakan suatu wadah atau tempatyang berfungsi untuk memamerkan karya seni.Bentuk-bentuk kegiatan yang terdapat dalamgaleri seni antara lain pameran dan pemeliharaan karya seni, transaksi pembelian karya seni,serta pengelolaan galeri seni baik oleh pemerintah maupun swasta,Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, LhokseumaweISBN 978-602-17090-8-5 E-ISBN 978-602-51605-0-9Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 E 001

Pemanfaatan Galeri Seni Sebagai Ruang Publik di YogyakartaGaleri seni seringkali identik sebagai tempatyang membosankan dan tidak menarik untukdikunjungi. Galeri seni dianggap sebagai tempatyang eksklusif, hanya kalangan masyarakattertentu yang dapat menikmati. Padahal, galeriseni dapat berfungsi sebagai media komunikasidan sebagai ruang publik bagi masyarakat untukmenikmati karya seni atau melepas penat dariaktivitas sehari-hari tanpa membedakan kalangan masyarakat.Keberadaan galeri seni di Yogyakarta memberikan berbagai dampak positif. Dampak positiftersebut diantaranya adalah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara, kerjasamadengan kota lain atau bahkan negara lain dalamhal pengembangan galeri seni. Galeri seni jugadifungsikan sebagai tempat berkumpul, berdiskusi, bertukar pikiran dan sosialisasi masyarakatkarena sifatnya yang terbuka untuk umum.Metode PenelitianMetode yang digunakan pada penelitian iniadalah metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan induktif. Penelitian ini juga menggunakan metode eksploratif. Penelitian eksploratif merupakan penelitian yang bertujuan untukmencari sebab terjadinya sesuatu dan penelitibelum mengetahui banyak hal mengenai objekpenelitian yang dilakukan.Metode Analisis DataPengumpulan informasi awal dalam penelitianini dilakukan melalui grand tour ke beberapalokasi galeri seni untuk melihat gambaran secaraumum serta isu-isu besar mengenai keadaangaleri seni sebagai ruang publik perkotaan. Penelitian juga dilakukan ke Seksi Seni Rupa DinasKebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta untukmemperoleh data persebaran galeri seni diYogyakarta serta melakukan wawancara untukmemperoleh informasi mendalam. Setelah mendapatkan gambaran umum, peneliti kemudianmelanjutkan penelitian ke seluruh galeri seniyang memenuhi kriteria penelitian. Setelahsemua data terkumpul, peneliti kemudian dapatmelakukan pengelompokan data. Pengelompokan tersebut akan mengantarkan penelitiuntuk dapat menjawab tujuan penelitian danmenarik suatu kesimpulan akhir. Aspek-aspekyang termasuk dalam kisi-kisi penelitian ini adalah sebagai berikut:Tabel 1. Kisi-Kisi PenelitianAspekKisi-KisiLokasi Jenis Metode eksploratif dilakukan dengan datanglangsung ke lapangan dan menggali seluruhinformasi yang didapat dari pengamatan langsung maupun informasi narasumber.Pengunjung Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yang digunakandalam penelitian ini adalah melalui observasidan wawancara. Observasi dilakukan pada 28unit galeri seni di lingkup wilayah aglomerasiperkotaan Yogyakarta. Sementara wawancaramendalam dilakukan dengan berbagai pihak seperti pemilik dan pengelola galeri, pengunjung,serta Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan Pengelolaan PeranPemerintahDIY E 002 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017Persebaran lokasi galeri seniFaktor-faktor yang mendasaripemilihan lokasiJenis bangunan galeri seniFungsi utama bangunan yangdigunakan sebagai galeri seniHubungan galeri seni denganbangunan lain dalam satulingkup areaIdentitas pengunjung yangmeliputi usia, jenis kelamin, jenispekerjaan, asal daerahFaktor-faktor yangmempengaruhi untuk datang kegaleri seniKegiatan rutin yang diadakangaleri seniKegiatan yang dilakukanmasyarakat/pengunjung galerisehari-hariBentuk kerjasama galeri senidengan pihak lainBentuk pengelolaan dan pihakyang terlibat dalam pengelolaanKetersediaan data kesenianBentuk kerjasama pemerintahdengan galeri seniHambatan dalam pengembangangaleri seni di DIY

Lintang SuminarHasil dan Pembahasan1. Keberadaan Galeri Seni di YogyakartaKeberadaan galeri seni mulai masuk di Yogyakarta sejak tahun 1980-an karena pengaruhadanya Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakartayang diresmikan tahun 1984. Perkembangangaleri seni di Yogyakarta sangat pesat jikadibandingkan dengan daerah lain. Setiap tahunselalu terjadi kenaikan jumlah galeri seni diYogyakarta.Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya seniman yang berasal dari institusi pendidikan kesenian yang tersebar di Yogyakarta kemudian tinggal menetap dan terus menghasilkan karya senihingga terus menerus memunculkan ide untukmendirikan galeri seni untuk mewadahi karyaseni mereka.Jumlah ruang seni di Yogyakarta pada saat iniberjumlah kurang lebih 50 unit. Ruang-ruangseni tersebut berupa galeri seni, museum seni,dan ruang komunitas. Perkembangan ruang senidi Yogyakarta dapat dilihat pada grafik berikut.Tabel 2. Persebaran Lokasi Galeri Seni di YogyakartaNo1Nama Galeri SeniARK Galerie23Bentara BudayaCemeti Art House4Galeri Lorong5Gallery SkyLounge6Green Art Space7JogjaContemporaryJogja Gallery8910111213141516171819Gambar 1. Grafik Perkembangan Ruang Seni diYogyakartaJumlah ruang seni di Yogyakarta berkembangsangat pesat pada tahun 2000-an. Perkembangan tersebut dipengaruhi karena semakin banyaknya kreativitas seni yang mampu merangkul berbagai lapisan masyarakat serta persaingan dengan kota-kota seni lain seperti Bandung dan Jakarta.Galeri seni yang termasuk dalam kriteria penelitian ini berjumlah 28 unit galeri seni. Berikutmerupakan persebaran lokasi galeri seni diYogyakarta.Jogja NationalMuseumKedai KebunForumKersan Art StudioLanggeng ArtFoundationLIRNalarroepa RuangSeniPadepokan SeniBagongKussudiardjaPlataran JokoPekikPendhapa ArtSpaceRedbase Art20Sangkring ArtSpaceSarang Building21Studio Kalahan22Tahunmas ArtRoom2325Taman BudayaYogyakartaTembi RumahBudayaVia Via26Wangi Art Room27Yats Colony28Yogyatourium24LokasiJl. Suryodiningratan,YogyakartaJl. Suroto, YogyakartaJl. Panjaitan,YogyakartaTirtonirmolo, Kasihan,BantulHotel GalleryPrawirotaman,YogyakartaJl. Prawirotaman,YogyakartaJl. Amry Yahya,YogyakartaJl. Pekapalan,YogyakartaJl. Amry Yahya,YogyakartaJl. Tirtodipuran,YogyakartaDusun II KersanJl. Suryodiningratan,YogyakartaJl. Anggrek, Baciro,YogyakartaKarangjati, Kasihan,BantulDesa Kembaran,Tamantirto, Kasihan,BantulSembungan, Kasihan,BantulPanggungharjo, Sewon,BantulDesa Jurug, Sewon,BantulNitiprayan, Kasihan,BantulTirtonirmolo, Kasihan,BantulJl. Sidoarum-Gamping,Ambarketawang,SlemanJl. Raya Kasongan,Bangunjiwo, Kasihan,BantulJl. Sri Wedani,YogyakartaJl. Parangtritis, BantulJl. Prawirotaman,YogyakartaSardonoharjo, Ngaglik,SlemanJl. Patangpuluhan,Wirobrajan, YogyakartaGedongkuning,YogyakartaProsiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 E 003

Pemanfaatan Galeri Seni Sebagai Ruang Publik di Yogyakarta2. Jenis Galeri Senia. Galeri Seni Murni Untuk Kegiatan KesenianPenentuan jenis galeri seni didasarkan padafungsi dan kegiatan yang terdapat di dalamnya.Tahapan pertama penentuan jenis galeri senidilakukan dengan melihat fungsi utama darigaleri seni tersebut dan jenis kegiatan yangdiselenggarakan.Galeri seni murni untuk kegiatan kesenianadalah galeri seni yang memiliki fokus danfungsi utama untuk kegiatan seni seperti pameran seni, workshop seni, dan residensi seniman.Jenis galeri seni murni untuk kegiatan kesenianmerupakan galeri seni yang memiliki fokusutama untuk mewadahi karya seni. Galeri senijenis ini umumnya dimiliki langsung oleh seniman, komunitas atau lembaga yang ber-gerak dibidang kesenian.Tabel 3. Jenis Galeri Seni Murni UntukKegiatanKesenianARK GalerieCemeti ArtHouseGaleri LorongJogjaContemporaryJogja GalleryKersan ArtStudioLanggeng ArtFoundationSangkring ArtSpaceNalarroepaRuang SeniPendhapa ArtSpaceTahunmas ArtRoomStudio KalahanSarangBuildingRedbase ArtPlataranDjokopekikPadepokanSeni Bagong KJenis Galeri SeniBerupaBangunanSerbaguna BentaraBudayaYogyakarta TamanBudayaYogyakarta JogjaNationalMuseumBercampurdengan FungsiBangunan Lain Green ArtSpace Kedai KebunForum LIR Space TembiRumahBudaya Via Via Yats Colony Gallery SkyLounge Yogyatourium Wangi ArtRoomb. Galeri Seni Berupa Bangunan SerbagunaGaleri seni berupa bangunan serbaguna adalahgaleri seni yang memiliki fungsi utama untukkegiatan seni, namun pada bangunan/ruangantersebut juga dapat digunakan untuk kegiatanlain di luar bidang kesenian. Galeri seni iniumumnya adalah jenis bangunan yang seringdigunakan untuk menggelar berbagai event/kegiatan besar.c. Galeri Seni BercampurBangunan LaindenganFungsiGaleri seni bercampur dengan fungsi bangunanlain adalah dalam satu bangunan atau dalamsatu kawasan lahan galeri seni tersebut bukanlah menjadi satu-satunya kegiatan dan belumtentu menjadi fungsi utama, namun bergabungdengan fungsi lain seperti hotel, cafe danrestoran. Galeri seni ini merupakan galeri seniyang lebih bersifat “santai”, artinya bahwa untukdatang ke pameran seni yang sedang berlangsung, pengunjung yang bukan termasuk dalampenikmat seni tidak perlu merasa ragu untukmasuk karena galeri seni ini menjadi satukesatuan dengan fungsi lain.3. Bentuk Pemanfaatan Galeri SeniGambar 2. Diagram Prosentase Jenis Galeri Seni diYogyakartaE 004 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017Bentuk pemanfaatan galeri seni sebagai ruangpublik dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yangdiadakan dan bagaimana keterbukaan galeriseni terhadap masyarakat melalui kegiatan-kegiatan tersebut. Adapun bentuk pemanfaatangaleri seni sebagai ruang publik di Yogyakartaterdapat pada tabel berikut.

Lintang SuminarTabel 4. Bentuk Pemanfaatan Galeri SeniNo12BentukPemanfaatanPameran SeniRupaPertunjukan SeniTari dan TeaterGaleri SeniSemua Galeri Seni 3Residensi 4Workshop danDiskusi 5Public Lecture 6PertunjukanMusik 7Pemutaran Film Taman BudayaYogyakartaJogja NationalMuseumPadepokan BagongKussudiardjaPendhapa ArtSpaceCemeti Art HouseLanggeng ArtFoundationPendhapa ArtSpaceARK GalerieBentara BudayaJogja NationalMuseumKersan Art StudioLIR SpaceSangkring ArtSpaceTembi RumahBudayaPadepokan BagongKussudiardjaRedbase ArtWangi Art RoomARK GalerieLanggeng ArtFoundationKedai Kebun ForumYogyatouriumPendhapa ArtSpaceGreen Art SpaceSarang BuildingNalarroepa RuangSeniArk GalerieLanggeng ArtFoundationBentara BudayaTaman BudayaYogyakartaJogja NationalMuseumKedai Kebun ForumWangi Art RoomBentara BudayaTaman BudayaYogyakartaJogja NationalMuseumKedai Kebun ForumPendhapa ArtSpaceSeiring berjalannya waktu, galeri-galeri senimencoba mengubah image yang mengatakanbahwa kegiatan-kegiatan di galeri seni hanyaditujukan pada kalangan penikmat seni saja.Saat ini telah banyak galeri seni yang mengadakan kegiatan seni dengan target non pekerja/penikmat seni seperti kegiatan lecture talk untukmahasiswa, serta diskusi masalah perkotaanbersama masyarakat luas dengan mengundangahli sebagai pembicara. Hal tersebut menandakan bahwa galeri seni sudah memiliki rasapeduli terhadap isu-isu sosial budaya dan munculnya kesadaran galeri seni sebagai bagian dariperkotaan.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwadalam jangka waktu satu tahun, terdapat 158225 pameran seni yang berlangsung di Yogyakarta. Angka tersebut merupakan jumlah yangtergolong tinggi, yang berarti bahwa dalamsetiap minggu, selalu ada pilihan kegiatanpameran seni yang dapat dikunjungi. Namun haltersebut justru berbanding terbalik denganjumlah kunjungan seluruh galeri seni di Yogyakarta yang hanya berkisar 670-1730 pengunjungper hari dan hanya ramai pengunjung pada saatevent besar seperti ArtJog dan Biennale.4. PeranPemerintahYogyakartaDaerahIstimewaDinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakartapada saat ini tidak memiliki data formal mengenai persebaran galeri seni di Yogyakarta. Haltersebut sangat disayangkan mengingat potensiidentitas Yogyakarta sebagai kota seni danbudaya.Peran yang dilakukan Dinas Kebudayaan DIYdalam pengembangan galeri seni di Yogyakartasampai saat ini berupa kerjasama dalam bentukevent, residensi, serta penyediaan dana untukartspace. Bentuk kerjasama lain yang dilakukanadalah publikasi event/kegiatan galeri seni.Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan galeri seni di Yogyakarta menurut DinasKebudayaan DIY antara lain:a. Terdapat kebijakan pemerintah pusat yangmembatasi aktivitas kesenian ke luar negeriProsiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 E 005

Pemanfaatan Galeri Seni Sebagai Ruang Publik di Yogyakartasehingga pihak Dinas Kebudayaan tidakdapat membantu residensi seniman Yogyakarta ke luar negeri, padahal hal tersebutdapat menjadi potensi untuk memperluasjaringan kerjasama.b. Harus ada kerjasama yang baik antarainstitusi pemerintah, pihak swasta danorganisasi untuk menciptakan ekosistem senirupa yang kondusif di Yogyakarta. Saat initelah terdapat ruang seni dan kelompok senidalam jumlah yang sangat besar namunbelum terjalin kerjasama yang baik antarberbagai pihak.c. Galeri-galeri seni di Yogyakarta saat inibelum ada yang berstandar internasionaldari segi bangunan dan aksesbilitas. PihakDinas Kebudayaan DIY saat ini sedangmengkaji bagaimana langkah untuk dapatmenyediakan ruang pamer kesenian diYogyakarta yang berstandar internasional.KesimpulanKeberadaan galeri seni di Yogyakarta sebagairuang publik merupakan bagian dari identitasYogyakarta sebagai kota seni dan budaya. Galeriseni berfungsi sebagai ruang publik yang dapatmenampung kegiatan kesenian namun tetapbersifat terbuka bagi masyarakat luas.Sebagianbesar galeri seni terletak di bagian selatanYogyakarta, yaitu mendekati institusi pendidikanseni yang terletak di Kabupaten Bantul.Bentuk pemanfaatan galeri seni sebagai ruangpublik di Yogyakarta tidak hanya diaplikasikandalam kegiatan kesenian saja, namun jugakegiatan yang mengangkat isu sosial budaya.Adapun kegiatan yang diselenggarakan antaralain pameran seni rupa, pertunjukan seni taridan teater, residensi artis, workshop dan diskusi,public lecture, pertunjukan musik, serta pemutaran film.Jumlah penyelenggaraan kegiatan galeri seni diYogyakarta tergolong sangat tinggi, namun haltersebut berbanding terbalik dengan jumlahkunjungan. Sebagian besar pengunjung hanyadatang pada event dengan skala besar sepertiArtJog, Bienalle Jogja, dan Festival KesenianE 006 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017Yogyakarta. Oleh karena itu diperlukan adanyakerjasama dan hubungan yang harmonis antaramasyarakat, pihak galeri seni, pihak swasta,akademisi, serta pemerintah dalam pengembangan galeri seni sebagai ruang publik diYogyakarta.Daftar PustakaCarr, S., dkk. (1992).Public Space.Cambrige UniversityPress. Cambridge.Darmawan, E. (2005). Ruang Publik dan KualitasRuang Kota.Proceeding Seminar Nasional PESAT2005. Universitas Gunadarma. Jakarta.Darmawan, E. (2007). Peranan Ruang Publik DalamPerancanganKota(UrbanDesign).PidatoPengukuhan Guru Besar. Universitas Diponegoro.Semarang.Lugt, R. V. D. (2013). Is The Fostering of An UrbanIdentity Through A City’s Past Becoming ty Nijmegen.Moloeng, L. J. (2004). Metode Penelitian Kualitatif.Remaja Rosdakarya. Bandung.Nasir. (2005). Metodologi Penelitian.Ghalia Indonesia.Jakarta.Oktay, D. Bala., & Havva, A. (2015). A HolisticResearch Approach To Measuring Urban Identity:Findings From Girne (Kyrenia) Area Study.International Journal of Architectural ResearchVolume 9 – Issue 2 – July 2015 (201-215).Stojkov, B. (2012). Urban Identity as a Sense andSpur of Development. 1st International Conferenceon Architecture & Urban Design. Proceedings 19-21April 2012. Department of Architecture.EPOKAUniversity.Wahab, M. (2013). Human Visual Quality: Art GalleryExhibition. Procedia – Social and Behavioral Sciences101.

hanya untuk tujuan kesenian seperti pameran seni rupa dan pertunjukan seni, namun juga sosial budaya yang diaplikasikan dalam kegiatan workshop, diskusi, dan public lecture. Kata-kunci: Galeri Seni, Identitas Kota, Ruang Publik Pendahuluan Ruang publik merupakan unsur

Related Documents:

Ruang Lingkup Sejarah Kesenian. Kategori Kesenian Seni Pertunjukan (Perfomance Arts) Seni Rupa (Visual Arts) Seni Sastra Seni Media Rekam. Seni Pertunjukan Seni Tari Seni Drama Seni Musik. Seni Rupa Seni Lukis Seni Kriya Seni Patung Seni Arsitektur. Periodisasi Sejarah Kesenian

7. membuat pergelaran dan pameran karya seni. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya memiliki 4 aspek seni, yaitu: 1) Seni Rupa Apresiasi seni rupa, Estetika seni rupa, Pengetahuan bahan dan alat seni rupa, Teknik penciptaan seni rupa, Pameran seni rupa, Evaluasi s

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya memiliki 4 aspek seni, yaitu: (1) Seni Rupa Apresiasi seni rupa, Estetika seni rupa, Pengetahuan bahan dan alat seni rupa, Teknik penciptaan seni rupa, Pameran seni rupa, Evaluasi seni rupa, Portofolio

Seni s.14 Bandung. Ruang lingkup penelitian ini adalah pencarian informasi yang dilakukan oleh seniman ruang alternatif seni s.14. metode yang digunakan adalah studi . Seni memiliki keragaman jenis ada seni rupa, seni musik, seni peran dan juga seni popular. Masyarakat dengan kacamata awam mungkin akan

terdapat berbagai jenis diantaranya adalah seni rupa, seni musik, seni tari, seni drama, seni sastra. Seni rupamerupakan seni yang berhubungan dengan bentuk-bentuk visual yangdiungkapkan oleh manusia. Menurut Kartika (2004:34-35) seni patung merupakan salah satu cabang seni rupa tiga dimensi yangmemiliki fungsi, baik fungsi

6. Melestarikan (melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan) seni budaya. E. Ruang Lingkup Materi Materi Gerakan Seniman Masuk Sekolah meliputi: 1. Seni Pertunjukan: Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater 2. Seni Rupa 3. Seni Media Baru 4. Seni Sastra Materi di atas bisa dilaksanakan hanya satu jenis seni

Seni musik meliputi apresiasi seni musik, estetika seni musik, penge tahuan bahan dan alat seni musik, teknik penciptaan seni musik, pertunjukan seni musik, evaluasi seni musik, dan portofolio seni musik. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) memuat pengenalan tek

Pipe Size ASTM Designation in mm D2310 D2996 2 - 6 50 - 150 RTRP-11FU RTRP-11FU1-6430 8 - 16 200 - 400 RTRP-11FU RTRP-11FU1-3220. Fittings 2 to 6 inch Compression-molded fiberglass reinforced epoxy elbows and tees Filament-wound and/or mitered crosses, wyes, laterals and reducers 8 to 16 inch Filament-wound fiberglass reinforced epoxy elbows. Filament-wound and/or mitered crosses, tees, wyes .