KELAS VIII - SEAMOLEC

2y ago
39 Views
6 Downloads
8.14 MB
192 Pages
Last View : 30d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Dani Mulvey
Transcription

Buku GuruBahasa IndonesiaSMP/MTsKELASVIII

Hak Cipta 2017 pada Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang-UndangDisklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangkaimplementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak dibawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahapawal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasadiperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan danperubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis danlaman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id diharapkandapat meningkatkan kualitas buku ini.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Bahasa Indonesia : buku guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . EdisiRevisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.xlviii, 144 hlm. : ilus. ; 25 cm.Untuk SMP/MTs Kelas VIIIISBN 978-602-282-972-0 (jilid lengkap)ISBN 978-602-282-974-4 (jilid 2)1. Bahasa Indonesia -- Studi dan PengajaranII. Kementerian Pendidikan dan KebudayaanI. Judul410Penulis: E. Kosasih.Penelaah: Muhammad Rapi Tang, Dwi Purnanto, Liliana Muliastuti.Pereview Guru: Cut Nilawati.Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.Cetakan Ke-1, 2014 ISBN 978-602-1530-92-4 (jilid 2)Cetakan Ke-2, 2017 (Edisi Revisi)Disusun dengan huruf Arial, 12 pt.

KATA PENGANTARBuku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia ditulis dengan tujuanagar para siswa memiliki kompetensi berbahasa Indonesia untuk berbagaikeperluan sebagai kegiatan sosial. Kegiatan yang dirancang dalambuku diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan kompetensiberbahasa yang dibutuhkan dalam kehidupan yang sesungguhnya.Konsep utama pengembangan buku teks adalah berbasis-genre.Genre dimaknai sebagai kegiatan sosial yang memiliki jenis yang berbedasesuai dengan tujuan kegiatan sosial dan tujuan komunikatifnya. Masingmasing jenis genre memiliki kekhasan cara pengungkapan (strukturretorika teks) dan kekhasan unsur kebahasaan. Inilah cara pandangbaru tentang bahasa. Jika Kurikulum 2006 menekankan pendekatankomunikatif, Kurikulum 2013 justru menajamkan efek komunikasi dandampak fungsi sosialnya. Pada Kurikulum 2006 siswa diajarkan menulissurat dengan format standar yang tidak menekankan isi surat. PadaKurikulum 2013, surat yang ditulis siswa harus berdampak sosial, sepertimampu menunjukkan kepribadian dalam surat lamaran kerja dan atausurat untuk meyakinkan orang lain. Bahasa dan isi menjadi dua hal yangsaling menunjang. Ini sejalan dengan perkembangan teori pengajaranbahasa di Eropa dan Amerika, yaitu Content Language Integrated Learning(CLIL). CLIL menonjolkan empat unsur penting sebagai penajamanpengertian kompetensi berbahasa, yaitu isi (content), bahasa/komunikasi(communication), kognisi (cognition), dan budaya (culture).Setiap bab dalam buku ini dikembangkan dengan mengacu kepadakonsep teoretik yang mendasari Kurikulum 2013, yaitu pembelajaranberbasis genre dan CLIL (content language integrated learning). Silabusbuku teks dikembangkan berdasarkan pengembangan silabus berbasisgenre dan pedagogi genre. Setiap bab buku teks ini mencakup tiga hal,yaitu penjelasan tentang teks (tujuan, struktur retorika, kebahasaan) danlokasi sosial, model teks dan telaah model teks, serta latihan dan tugas,termasuk tugas pengembangan kompetensi.Buku teks Bahasa Indonesia terdiri atas Buku Guru dan Buku Siswa.Buku Siswa berisi penjabaran Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIdan KD) untuk dipelajari siswa. Buku Guru berisi panduan pembelajaranbahasa Indonesia secara umum dan teknik menggunakan buku siswa.Jakarta, Desember 2016Tim Penulisiii

Daftar IsiKata Pengantar.iiiDaftar Isi.ivI.Petunjuk UmumA. Kurikulum 2013.viiB. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. viiiC. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia.ixD. Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII.xvBagian Dua-Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Bahasa. xviiII. Petunjuk KhususBab 1:Berita Seputar IndonesiaA. Menentukan Unsur-unsur Berita. 1B. Meringkas dan Menyimpulkan Berita. 4C. Menemukan Struktur dan Kaidah Berita. 7D. Menyampaikan Informasi dalam Bentu Berita. 10Bab 2:Iklan-iklan tentang Dunia KitaA. Menentukan Unsur-unsur Iklan, Slogan, dan Poster. 13B. Menyimpulkan Pesan dan Informasi dalam Iklan. 15C. Menelaah Pola, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan Iklan. 18D. Menulis Iklan. 20Bab 3iv:Mengenali Unsur-unsur Teks EksposisiA. Mengenali Unsur-unsur Teks Eksposisi. 23B. Menyimpulkan Isi Teks Eksposisi. 26

C. Menelaah Struktur dan Kaidah Teks Eksposisi. 29D. Menyajikan Teks Eksposisi . 33Bab 4 :Indahnya BerpuisiA. Menemukan Unsur-unsur Pembentuk Puisi. 37B. Menyimpulkan Isi Puisi. 41C. Memilah Unsur-unsur Pembangun Puisi. 44D. Mari Berpuisi. 47Bab 5 :Ada Cerita dalam Teks EksplanasiA. Menentukan Ciri-ciri Teks Eksplanasi. 51B. Meringkas Teks Ekspanasi. 56C. Menelaah Isi, Struktur, dan Kaidah Teks Eksplanasi. 59D. Menulis Teks Eksplanasi. 63Bab 6 :Ulasan tentang Karya KitaA. Menunjukkan Ciri-ciri Ulasan. 67B. Menjelaskan Kembali Teks Ulasan. 72C. Menelaah Struktur dan Kaidah Ulasan. 75D. Menyusun Teks Ulasan. 79Bab 7 :Berbahasalah secara PersuatifA. Menemukan Ajakan dalam Teks Persuasi. 83B. Menyimpulkan Isi Teks Persuasi. 88C. Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi. 91D. Menulis Teks Persuasi. 95v

Bab 8 :Drama-drama KehidupanA. Mendalami Unsur-unsur Drama. 99B. Menafsirkan Kembali Isi Drama. 104C. Menelaah Struktur dan Kaidah Drama. 107D. Menulis Drama.111Bab 9 :Mengembangkan Kegemaran MembacaA. Menggali Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi. 115B. Menyajikan Peta Konsep dari Isi Buku Fiksi/Nonfiksi. 119C. Menelaah Unsur-unsur Penting dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi. 122D. Menyajikan Hasil Bacaan dalam Forum Diskusi. 126Glosarium . 130viDaftar Pustaka. 133Profil. 137

PETUNJUK UMUMA. Kurikulum 2013Pengembangan kurikulum, termasuk Bahasa Indonesia, merupakankonsekuensi logis dari perkembangan kehidupan dan perkembanganpengetahuan tentang bahasa dan cara berbahasa yang terwujuddalam teori belajar bahasa terkini. Perkembangan teori belajar bahasaberkontribusi terhadap pemahaman hakikat bahasa, hakikat manusiabelajar, dan hakikat komunikasi interkultural, sekaligus tentang manusiayang keseluruhannya saling berkaitan sehingga saling berdampaksatu sama lain. Hal ini perlu dipahami agar terjadi peningkatan mutupembelajaran Bahasa Indonesia secara berkesinambungan.Kurikulum Bahasa Indonesia secara ajeg dikembangkan denganmengikuti perkembangan teori tentang bahasa dan teori belajar bahasayang sekaligus menjawab tantangan kebutuhan zaman. Pengembanganini dimulai sejak 1984 hingga penerapan Kurikulum 2013 saat ini. Kurikulum2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang outcomes-basedcurriculum. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum diarahkan kepadapencapaian kompetensi yang dirumuskan dari Standar KompetensiLulusan (SKL). Penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum pun diukurdari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagaipencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum olehseluruh peserta didik.Kurikulum berbasis kompetensi memiliki delapan karakteristik,yaitu: (1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakandalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjutke dalam Kompetensi Dasar (KD); (2) Kompetensi Inti (KI) merupakangambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajaripeserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran;(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajaripeserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu; (4) penekanankompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik,dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaranditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran; (5) Kompetensi Intimenjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi,topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan disciplinary–basedcurriculum atau content-based curriculum; (6) Kompetensi Dasar yangdikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat, danmemperkaya antarmata pelajaran; (7) Proses pembelajaran didasarkanpada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskanvii

dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi pengetahuanyang bersifat tuntas. Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalahkemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Kompetensi sikapadalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkandan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung; (8) Penilaianhasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif danhasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikanpenguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.Untuk mencapai tujuan kurikulum di atas, beban belajar matapelajaran Bahasa Indonesia di SMP untuk Kela VII, VIII, dan IX adalah38 jam per minggu. Jam belajar SMP adalah 40 menit. Mata pelajaranBahasa Indonesia 6 jam belajar per minggu.B. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa IndonesiaMata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajardan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran BahasaIndonesia membina dan mengembangkan kepercayaan diri siswa sebagaikomunikator, pemikir imajinatif dan warga negara Indonesia yang melekliterasi dan informasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina danmengembangkan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi yangdibutuhkan siswa dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja.Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuanagar siswa mampu mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, danmenulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal yang salingberhubungan dan saling mendukung pengetahuan siswa, memahami,dan memiliki kompetensi mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara,dan menulis. Ketiga hal tersebut adalah bahasa (pengetahuan tentangBahasa Indonesia); sastra (memahami, mengapresiasi, menanggapi,menganalisis, dan menciptakan karya sastra; literasi (memperluaskompetensi berbahasa Indonesia dalam berbagai tujuan khususnya yangberkaitan dengan membaca dan menulis).Bahasa, pengetahuan Bahasa Indonesia adalah pengetahuantentang tata bahasa bahasa Indonesia dan cara penggunaannya yangefektif. Siswa belajar bahasa Indonesia sehingga memungkinkan manusiasaling berinteraksi secara efektif; membangun dan membina hubungan;mengungkapkan dan mempertukarkan pengetahuan, keterampilan,sikap, perasaan, dan pendapat. Siswa mampu berkomunikasi secaraefektif melalui teks yang koheren, kalimat yang tertata dengan baik,viii

termasuk tata ejaan, tanda baca pada tingkat kata, kalimat, dan teks yanglebih luas. Pemahaman tentang bahasa berarti bahasa sebagai sistemdan bahasa sebagai wahana pengetahuan dan komunikasi yang akanmenjadikan siswa sebagai penutur Bahasa Indonesia yang produktif.Sastra, pembelajaran sastra bertujuan melibatkan siswa mengkajinilai kepribadian, budaya, sosial, dan estetik. Pilihan karya sastradalam pembelajaran yang berpotensi memperkaya kehidupan siswa,memperluas pengalaman kejiwaan, dan mengembangkan kompetensiimajinatif. Siswa belajar mengapresiasi karya sastra dan menciptakankarya sastra sehingga dapat memperkaya pemahaman siswa ataskemanusiaan dan sekaligus memperkaya kompetensi berbahasa. Siswamenafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi, dan menciptakan teks sastraseperti cerpen, novel, puisi, prosa, drama, film, dan teks multimedia (lisan,cetak, digital/ online). Karya sastra untuk pembelajaran yang memiliki nilaiartistik dan budaya diambil dari karya sastra daerah, sastra Indonesia, dansastra dunia. Karya sastra yang memiliki potensi kekerasan, kekasaran,pornografi, konflik, dan memicu konflik SARA harus dihindari. Karyasastra unggulan dapat dimodifikasi untuk kepentingan pembelajarandapat digunakan tanpa melanggar hak cipta karya sastra.Literasi, aspek literasi bertujuan mengembangkan kemampuan siswamenafsirkan dan menciptakan teks yang tepat, akurat, fasih, dan penuhpercaya diri selama belajar di sekolah dan untuk kehidupan di masyarakat.Pilihan teks mencakup teks media, teks sehari-hari, dan teks dunia kerja.Rentangan bobot teks dari kelas 1 hingga kelas 12 secara bertahapsemakin kompleks dan semakin sulit, dari bahasa sehari-hari pengalamanpribadi hingga semakin abstrak, bahasa ragam teknis dan khusus, danbahasa untuk kepentingan akademik. Siswa dihadapkan pada bahasauntuk berbagai tujuan, audiens, dan konteks. Siswa dihadapkan padaberagam pengetahuan dan pendapat yang disajikan dan dikembangkandalam teks dan penyajian multimodal (lisan, cetakan, dan konteks digital)yang mengakibatkan kompetensi mendengarkan, memirsa, membaca,berbicara, menulis dan mencipta dapat dikembangkan secara sistematisdan berperspektif masa depan.C. Pendekatan Pembelajaran Bahasa IndonesiaPengembangan kurikulum (Bahasa Indonesia) tidak dapatdipisahkan dari perkembangan teori belajar (dan pengajaran) bahasa.Pengembangan kurikulum 2013 didasarkan pada perkembangan teoriix

belajar bahasa terkini. Fondasi teoretik Kurikulum 2013, sekaliguspenjelasan cara implementasi yang semestinya, adalah pengembanganpendekatan komunikatif dan pendekatan dari dua teori yang menjadi dasarpengembangan kurikulum bahasa di berbagai negara maju. Saat ini jugamenjadi dasar Kurikulum 2013, yaitu genre-based, genre paedagogy danCLIL (content language integrated learning).Teks dalam pendekatan berbasis genre tidak diartikan istilah umumsebagai tulisan berbentuk artikel. Teks merupakan kegiatan sosial, tujuansosial. Ada 7 jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu: laporan (report), rekon(recount), eksplanasi (explanation), eksposisi (exposition: discussion,response or review), deskripsi (description), prosedur (procedure), dannarasi (narrative). Lokasi sosial dari eksplanasi dapat berupa berita, ilmiahpopuler, paparan tentang sesuatu; naratif bisa berupa bercerita, cerita,dan sejenisnya; eksposisi bisa berupa pidato/ceramah (eksemplum adadalam pidato atau tulisan persuasif), surat pembaca, dan debat.Tujuan sosial melalui bahasa berbeda-beda. Pencapaian tujuanini diwadahi oleh karakteristik cara mengungkapkan tujuan sosialyang disebut struktur retorika, pilihan kata yang sesuai dengan tujuan,serta tata bahasa yang sesuai dengan tujuan. Tujuan sosial eksposisi(berpendapat) memiliki struktur retorika tesis-argumen.Teks adalah cara komunikasi. Komunikasi dapat berbentuk tulisan,lisan, atau multimodal. Teks multimodal menggabungkan bahasa dancara komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan seperti disajikandalam film atau penyajian komputer.CLIL sebenarnya bukanlah hal baru dalam pengajaran bahasa.Pengintegrasian isi dan bahasa sudah digunakan selama beberapadekade dengan penamaan yang berbeda. Nama lain CLIL yang cukuplama dikenal adalah pengajaran bahasa berbasis tugas (task-basedlearning and teaching), program ”pencelupan” di Kanada dan Eropa, danprogram pendidikan bilingual di Amerika Serikat. Para ahli pengajaranbahasa menyepakati bahwa CLIL merupakan perkembangan yang lebihrealistis dari pengajaran bahasa komunikatif yang mengembangkankompetensi komunikatif. Jadi, arah perkembangan selanjutnya dariKurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum 2006) adalah kurikulum yangberdasar pada CLIL. Inilah yang menjadi rujukan utama Kurikulum 2013.Istilah tematik-integratif dalam Kurikulum 2013 merupakan perwujudanpenerapan CLIL. Coyle (2006, 2007) mengajukan 4C sebagai penerapanCLIL, yaitu content, communication, cognition, culture (community/citizenship). Content berkaitan dengan topik yang dibahas (dalam hal iniadalah topik IPA seperti ekosistem). Communication berkaitan denganx

kata kerja yang digunakan (misalnya membandingkan, melaporkan).Pada bagian ini konsep genre teraplikasi, bagaimana suatu jenis tekstersusun (struktur teks) dan bentuk kata kerja yang sering digunakan padajenis teks tersebut. Cognition berkaitan dengan keterampilan berpikirberkenaan dengan topik (misalnya mengidentifikasi, mengklasifikasi).Culture berkaitan dengan muatan lokal lingkungan sekitar yang berkaitandengan topik, misalnya kekhasan tumbuhan yang ada di wilayah tempatsiswa belajar, termasuk juga persoalan karakter dan sikap berbahasa.Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dan Pedagogi Genre(Genre Paedagogy) digunakan untuk proses pembelajaran. Pendekatanilmiah digunakan untuk mengembangkan belajar mandiri dan sikap kritisterhadap fakta dan fenomena. Guru diharapkan tidak memberi ”tahu”sesuatu yang dapat dilakukan siswa untuk mencari ”tahu”. Pengetahuandidapat melalui langkah-langkah metode ilmiah: mengajukan pertanyaan,mengamati fakta, mengajukan jawaban sementara, menguji fakta,menyimpulkan jawaban, dan menyampaikan temuan. Guru tidak harusmenjelaskan pengertian pantun atau syarat-syarat pantun, tetapimemandu siswa menemukan pengetahuan baru dengan mengamatifakta (berbagai macam pantun).Tujuan pembelajaran yang bersifat keterampilan dapat menggunakanpendekatan pedagogi genre. Pendekatan pedagogi genre didasarkanpada siklus belajar-mengajar ”belajar melalui bimbingan dan interaksi”yang menonjolkan strategi pemodelan teks dan membangun teks secarabersama-sama (joint construction) sebelum membuat teks secaramandiri. Bimbingan dan interaksi menjadi penting dalam kegiatan belajardi kelas. Siklus yang dikembangkan Rothery mencakup: (1) pemodelanteks (modelling a text), (2) konstruksi bersama (joint construction of atext), dan konstruksi mandiri (independent construction of a text).Firkins, Forey, dan Sengupta mengembangkan siklus Rothery denganmodifikasi penjenjangan yang mencakup: (1) pengembangan kesadarankontekstual dan metakognitif (schema building), misalnya menggalipengalaman siswa; (2) penggunaan teks otentik sebagai model; (3)pengenalan dan pernyataan kembali metawacana; (4) penghubungan teks(intertekstualitas) dengan secara gamblang mendiskusikan persamaanyang ditemukan dalam suatu genre, misalnya tipe leksiko-gramatikalyang biasanya ditemukan dalam teks prosedural.xi

Dalam pedagogi genre, makna perancah (scaffolding) menempel padaproses belajar mengajar. Vygotsky (Teori Belajar Sosial) menekankan”kolaborasi interaktif antara guru dan siswa, guru mengambil peranotoritatif untuk menaikkan jenjang (toscaffold) performansi potensialsiswa”.Konsep Zone of Proximal Development. Vygotsky menjelaskanbahwa belajar terjadi dalam suatu konteks sosial percakapan danketerampilan berpikir dan hanya dapat terjadi melampaui Zone ofActual Development individual. Menurut Vygotsky, belajar terjadi hanyadalam Zone of Proximinal (potential) Development. Dukungan dapatdikonseptualisasikan sebagai suatu situasi siswa mencapai keberhasilansuatu tugas di bawah bimbingan, dukungan yang secara bertahapdihilangkan saat siswa mampu melaksanakan tugas secara mandiri.Proses utama belajar mengajar pedagogi genre dikenal sebagaisiklus belajar mengajar yang terdiri atas empat tahap, yaitu: BuildingKnowledge of Field, Modelling of Text, Joint Construction of Text, andIndependent Construction of Text. Dalam Building Knowledge of Field,siswa dihadapkan pada pembahasan atau kegiatan yang membantu siswamemaknai konteks situasional dan kultural genre yang sedang dipelajari.Modelling of Text, fokus pada analisis teks, yang menarik perhatiansiswa untuk mengidentifikasi tujuan dan struktur generik (skematik) danxii

fitur bahasa teks. Joint Construction, guru dan siswa membangun teksbersama-sama. Guru sebagai penulis atau pengarang, menulis kontribusisiswa di papan tulis. Guru juga mungkin harus memperbaiki kalimat siswaagar lebih tepat. Guru melatih subketerampilan yang dibutuhkan siswa.Jika siswa cukup percaya diri, siswa bergerak menuju IndependentConstruction, mampu menghasilkan tulisan karya sendiri.Lingkup Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1-12Lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakanpenjabaran 3 aspek: bahasa, sastra, dan literasi. Lingkup aspek bahasamencakup pengenalan variasi bahasa sebagai bagian dari masyarakatIndonesia yang multilingual. Pada kelas awal (kelas 1-3), penggunaanbahasa daerah dianjurkan digunakan guru saat menjelaskan kata dankonsep tertentu. Aspek bahasa yang berikutnya adalah bahasa untukinteraksi. Siswa belajar bahwa bahasa yang digunakan seseorangberbeda sesuai latar sosial dan hubungan sosial peserta komunikasi.Aksen, gaya bahasa, penggunaan idiom merupakan bagian dari identitassosial dan personal. Aspek bahasa juga membelajarkan struktur danorganisasi teks. Siswa belajar tentang bagaimana teks terstrukturuntuk tujuan tertentu; bagaimana bahasa digunakan untuk menciptakanteks agar kohesif dan koheren; bagaimana teks semakin khusus topiksemakin kompleks pola dan ciri-ciri kebahasaanya; bagaimana penulismembimbing pembaca atau pemirsa melalui teks yang menggunakankata, kalimat, paragraf secara efektif.Ruang lingkup sastra mencakup pembahasan konteks sastra,tanggapan terhadap karya sastra, menilai karya sastra, dan menciptakankarya sastra. Pengenalan konteks sastra dapat berupa peristiwadalam sastra yang diambil dari dan dibentuk oleh faktor sejarah, sosial,dan konteks budaya. Menanggapi karya sastra adalah kegiatanidentifikasi gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam karya sastradan mendiskusikannya. Menilai karya sastra merupakan kegiatanmenjelaskan dan menganalisis isi karya sastra dan cara pengarangmenyajikan karyanya. Siswa memahami, menafsirkan, mendiskusikan,dan mengevaluasi gaya khas pengarang dalam menggunakan bahasadan cara penceritaan. Menciptakan karya sastra adalah kegiatanakumulasi dari pemahaman, penanggapan, dan penilaian sehinggasiswa mendapatkan gambaran utuh bagaimana karya sastra dibuat danmencoba membuat karya sastra sendiri.xiii

Ruang lingkup literasi mencakup teks dalam konteks, berinteraksidengan orang lain, menafsirkan, menganalisis, dan mengevaluasiteks. Siswa belajar bahwa teks dari suatu budaya atau masa tertentumenunjukkan cara berbeda dalam mengungkapkan (menceritakan,menginformasikan, mempengaruhi). Berinteraksi dengan oranglainadalah belajar bagaimana penggunaan pola bahasa untukmengungkapkan gagasan dan mengembangkan konsep sertamempertahankan argumen. Siswa belajar menghasilkan wacana melaluiperancangan, latihan, dan menyajikan (lisan atau tulisan) secara tepat(pemilihan kata, urutan penyajian, dan unsur multimodal). Penafsiran,penganalisisan, pengevaluasian adalah cara siswa belajar memahamiinformasi yang mereka baca dan pirsa melalui penerapan pengetahuankontekstual, semantik, dan gramatika. Siswa mengkaji cara konvensiyang disajikan dan dampak bagi pembaca dan pemirsa. Setelah itu siswamenerapkan pengetahuan yang dikembangkan untuk menciptakan teksmereka sendiri.Ruang lingkup Kompetensi Dasar berbasis teks (genre) sebagai berikut:GENREMenggambarkan(Describing)TIPE TEKSLaporan (Report):Buku rujukan, dokumenter, buku panduan,melaporkan informasi laporan eksperimental (penelitian), presentasikelompokDeskripsi: menggambarkan peristiwa, hal,sastraxivLokasi SosialPengamatan diri, objek, lingkungan, perasaanMenjelaskan(Explaining)Eksplanasi: menjelas- Paparan, pidato/ceramah, tulisan ilmiahkan sesuatu(populer)Memerintah(Instructing)Instruksi/ sesuatuBuku panduan/ manual (penerapan), instruksipengobatan, aturan olahraga, rencana pembelajaran (RPP), instruksi, resep, pengarahan/pengaturanBerargumen(Arguing)Eksposisi: memberipendapat atau sudutpandang(MEYAKINKAN/Memengaruhi): iklan, kuliah,ceramah/pidato, editorial, surat pembaca,artikel koran/majalahDiskusi(MENGEVALUASI suatu persoalan dengansudut pandang tertentu, dua atau lebih)Respon/ reviewMenanggapi teks sastra, kritik sastra, resensi

Menceritakan(Narrating)Rekon (Recount):menceritakan peristiwa secara berurutanJurnal, buku harian, artikel Koran, berita, rekon sejarah, surat, log, garis waktu (time line)Narasi: menceritakankisah atau nasihatProsa (Fiksi ilmiah, fantasi, fabel, ceritarakyat, mitos), dan drama.PuisiPuisi, puisi rakyat (pantun, syair, gurindam)D. Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIIIKonsep utama pengembangan buku teks adalah genre-based.Genre (fungsi bahasa) dimaknai sebagai kegiatan sosial yang memilikijenis yang berbeda sesuai dengan tujuan kegiatan sosial dan tujuankomunikatifnya. Masing-masing jenis genre (tipe teks) memiliki kekhasancara pengungkapan (struktur retorika teks) dan kekhasan unsurkebahasaan.Pedagogi Genre yang menjadi model pembelajaran bahasa berbasisgenre mencakup empat hal prosedur utama, yaitu (1) penentuan konteksteks dan membangun pengetahuan tentang teks yang akan dipelajari,(2) pemodelan dan dekonstruksi, (3) konstruksi siswa yang dibantu gurudalam berbagai latihan dan tugas hingga menyusun teks sasaran (jointconstruction), (4) tugas dan latihan teks sasaran secara mandiri dan minimbantuan guru (independent construction). Perhatikan gambar di atas.Prosedur ini diwadahi dalam buku teks dengan pembagian 3 subbab,yaitu dekonstruksi, pra-konstruksi, dan konstruksi. Setiap bab berisitiga subbab tersebut. Kegiatan dalam setiap subbab diharapkan bervariasidan sesuai dengan jenis teks yang dipelajari.Istilah konstruksi bermakna proses menyusun/menciptakan hinggamenjadi produk kompetensi. Dekonstruksi yang dimaksud adalahsiswa dibekali dengan kompetensi pengetahuan dan pemahaman caraxv

menyusun atau menciptakan teks. Bagian dekonstruksi berupa pemberianinformasi tentang teks yang akan dipelajari dan mencermati model teks.Ibarat orang akan membuat mobil maka dibekali dengan pengetahuandan pemahaman tentang mobil, termasuk struktur (kerangka dasar)mobil, dan cara kerja mesin mobil.Telaah model adalah umpama mengamati semua hal tentang mobil.Model teks dapat diambil dari penggunaan otentik dari media massa (cetakdan elektronik) atau penggunaan di masyarakat yang tidak terpublikasi.Model teks juga dapat dikembangkan oleh penulis. Pada kegiatan ini,pendekatan saintifik dapat diterapkan untuk mendekonstruksi modelteks. Model teks dapat diberikan lebih dari satu, termasuk untuk latihananalisis model.Setelah itu disebut pra-konstruksi, yaitu mencoba merakit kembalibagian-bagian mobil yang sudah dipilah-pilah. Setelah berhasil makalangkah berikutnya adalah membuat mobil. Peran guru dalam kegiatandekonstruksi dan prakonstruksi sangat dibutuhkan. Pendekatan saintifiktidak berarti membiarkan siswa mencari sendiri tanpa bekal danbimbingan. Joint construction bukanlah kerja bersama atau kerja kelompok, tetapi guru membimbing siswa agar mampu menyusun sendiri. Ibaratsebelum bermain sepak bola, guru melatih siswa berlari, membawa bola,atau menendang bola. Kompetensi berbahasa membutuhkan latihanmenggunakan kata dan menyusun kalimat yang khas untuk teks tertentu.Inilah yang dilakukan dalam tahap prakonstruksi. Bahkan, pada tahapkonstruksi siswa tetap dalam bimbingan guru.Bagian akhir (konstruksi) adalah berisi panduan, tugas, dan latihanmenyusun teks secara mandiri. Guru berfungsi sebagai fasilitator. Tugasdan latihan yang otentik dan menarik. Panduan penilaian untuk selfassessment sebaiknya juga disajikan dalam buku yang bersifat opsional.xvi

BAGIAN DUAKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASAINDONESIA SMP/MTsKELAS: VIIITujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensisikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai danmenghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusanKompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percayadiri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alamdalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensitersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirectteaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah denganmemperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dankondisi pese

Buku teks Bahasa Indonesia terdiri atas Buku Guru dan Buku Siswa. Buku Siswa berisi penjabaran Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI dan KD) untuk dipelajari siswa. Buku Guru berisi panduan pembelajaran bahasa Indonesia secara umum dan teknik menggunakan

Related Documents:

MANAJEMEN KELAS DALAM MENANGANI HAMBATAN - HAMBATAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH A. Manajemen Kelas 1. Pengertian , Dasar dan Fungsi Manajemen Kelas a. Pengertian Manajemen Kelas Pada setiap proses pembelajaran di kelas, guru dan siswa terlibat dalam proses edukasi yang khas. Interaksi guru dan siswa

seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terdiri dari sebelas kelas. Melalui teknik purposive sampling, terpilihlah kelas VIII A sebagai sampel penelitian dengan pertimbangan memiliki rata-rata mendekati populasi berdasarkan hasil mid semester. Kelas ekperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.

belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal (2) Mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal (3) Mengetahui motivasi belajar dan metode pembelajaran ter-hadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal. METODE

7. Prof. Dr. Sabarti Akhadiah, sebagai penelaah ahli buku SMP Kelas VIII wilayah Perbatasan Indonesia Malaysia; 8. Ahmad Hidajatullah, M.Pd., sebagai penelaah ahli buku SMP Kelas VIII wilayah Perbata

pengelolaan kelas adalah suatu alat untuk mengembangkan kerjasama dan dinamika kelas yang stabil, walaupun banyak gangguan dan perubahan dalam lingkungan.3 Pengelolaan kelas merupakan masalah pokok yang sering dihadapi guru, baik itu bagi pemula maupun bagi yang sudah berpengalaman. Maka tak jarang perilaku siswa dan pengelolaan kelas .

LKS TIK Kelas VIII Semester 1 C o n t a c t : h t t p : / / r u d i s t . w o r d p r e s s . c o m 085647296211 r u d i s t 8 7 @ g m a i l . c o m @ r u d i s t 8 7 Rudi Susanto, S.Si., M.Si Lembar Kerja Siswa TIK kelas 8 Semester 1 Ini berisi ringkasan materi , evaluasi dan pengayaan.

LKS TIK Kelas VIII Semester 2 C o n t a c t : h t t p : / / r u d i s t . w o r d p r e s s . c o m 085. 647. 2 9 6 . 2 1 1 R u d i s t 8 7 @ g m a i l . c o m @ r u d i s t 8 7 Rudi Susanto, S.Si., M.Si Lembar Kerja Siswa TIK kelas 8 Semester 2 Ini berisi ringkasan materi , evaluasi dan pengayaan.

Year 12 Opportunities for Prospective Applicants Thanks to the outreach work of universities and colleges, professional bodies and widening participation charities, there now exist a wide range of opportunities for UK maintained-sector students to explore Higher Education in the years before they come to apply. While many providers offer opportunities for KS4 pupils, or even younger year .