BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Urin - Unimus

2y ago
203 Views
2 Downloads
504.43 KB
9 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mariam Herr
Transcription

5BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. UrinUrin atau air seni adalah produk sisa metabolisme hasil filtrasi plasmadarah di glomelurus ginjal. Setelah proses filtrasi, cairan akan melewatitubulus untuk dilakukan penyerapan kembali ion-ion yang masih terlarutsehingga pada proses miksi yang diekskresikan adalah berupa urinsesungguhnya. Ekskresi urin diperlukan untuk menjaga homeostasis cairantubuh. Dari 180 liter darah yang masuk ke ginjal, hanya 1-2 liter saja yangdapat berupa urin (Tarwoto & Wartonah, 2010).Urin terdiri dari 95% air dan 5% zat padat terutama ureum dannatrium klorida dengan pH sedikit asam 6,0 dan memiliki berat jenisspesifik 1,010 – 1,030 (Wilson, 2003).Urin normal pada manusia terdiri dari air, urea, asam urat, amoniak,kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, natrium klorida danzat berlebih di dalam darah seperti vitamin C dan obat-obatan. Semua cairandan materi pembentuk urin tersebut berasal dari darah atau cairan interstisial.Proses rearbsorpsi di tubulus ginjal mempengaruhi urin (Kus Irianto & KusnoWaluyo, 2007).5

6B. UrinalisisUrinalisis adalah analisis urin secara invitro meliputi pemeriksaanmakroskopis, mikroskopis/sedimentasi, dan kimia urin. Pemeriksaan inibertujuan untuk mendapatkan informasi diagnostik kemungkinan adanyagangguan pada ginjal, saluran kemih, serta gangguan metabolisme tubuh.Selain itu, urinalisis juga dapat membantu memantau kondisi klinis pasien(Jevon P & Ewens B, 2008). Secara umum pemeriksaan urin meliputi :1. Tampilan UrinUrin yang normal tampak jenih dan berwarna kuning pucat,apabila didiamkan akan menjadi keruh. Berbagai variasi tampilan urinadalah sebagai berikut :a. Pucat : urin bersifat encer ; dapat disebabkan karena hidrasiberlebihan, diabetes melitus atau diabetes insipidus, poliuria akibatdisfungsi tubulus.b. Gelap : urin bersifat pekat apabila kekurangan cairan ataumengandung pigmen urokrom.c. Keruh : dapat menunjukkan infeksi atau adanya sel darah pada urin.d. Jingga : biasanya disebabkan oleh obat tertentu, misalnya rifampisin.e. Pink/ merah : dapat menunjukkan hematuria atau bisa juga karenaingesti makanan tertentu, misalnya akar bit.f. Coklat muda seperti warna teh : sebagai indikator adanya kerusakanatau gangguan hati seperti hepatitis atau serosis. : dapat menunjukkanproteinuria.

72. BauUrin normal yang diekskresikan biasanya tidak berbau dan baruakan berbau sedikit amonia setelah dibiarkan. Urin yang terinfeksimemiliki bau amis. Pada pasien diabetes dengan ketoasidosis atau padapasien yang mengalami anoreksia, aseton yang diekskresikan bersamaurin menyebabkan bau manis yang khas (Jevon P & Ewens B, 2008).3. Berat JenisNormalnya nilai berat jenis urin yaitu 1.003-1.030. Nilai ini dipengaruhisejumlah variasi, antara lain umur. Berat jenis urin dewasa berkisar pada1.016-1.022, neonatus berkisar pada 1.012, dan bayi antara 1.002-1.006.Berat jenis urin yang lebih dari normal menunjukkan gangguan fungsiginjal, infeksi saluran kemih, kelebihan hormon antidiuretik, diabetesmelitus, dehidrasi. Sedangkan berat jenis urin yang kurang dari normalmenunjukkan gangguan fungsi ginjalt, diabetes insipidus, atau konsumsiantibiotika (Wilson, 2003).4. pH UrinUrin normal pada umumnya sedikit asam yaitu dengan nilai pH 6. Beberapa keadaan yang menyebabkan pH urin menjadi terlalu asamdiantaranya diabetes, asidosis sistemik, dehidrasi dll. Sebaliknya ph urinmenjadi basa dapat dikarenakan infeksi saluran kencing, pyloric, gagalginjal kronik, terapi obat-obatan tertentu. pH urin juga dapat dipengaruhioleh unsur-unsur atau sedimen yang terdapat dalam urin (Wilson, 2003).

85. Zat Hasil Metabolisme iekskresikan bersama urin, seperti protein, glukosa, keton, sel darah,bilirubin dan lain sebagainya (Jevon P & Ewens B, 2008).C. GlukosuriaGlukosuria atau biasa disebut kencing manis adalah keadaan abnormaldimana gula (glukosa) diekskresikan ke dalam urin. Dalam urin yang normaltidak ditemukan glukosa karena pada tubulus ginjal akan dilakukan prosesreabsorpsi molekul glukosa untuk kembali masuk ke dalam sirkulasi darah.Hal ini terjadi ketika glukosa darah meningkat dan konsentrasi glukosa didalam plasma melebihi ambang batas ginjal atau dapat juga diakibatkankarena tubulus kehilangan kemampuan mereabsorpsi (Wilson, 2005).1. Faktor PenyebabGinjal menjalankan fungsi yang vital sebagai filtrasi plasma darahmelalui glomerulus. Sejumlah besar yang tersaring adalah bagian cairandarah bebas protein dan molekul-molekul berukuran kecil sehinggakonsentrasi filtrat glomerulus dalam kapsula bowman hampir samadengan plasma (Sherwood, 2011). Filtrat yang dihasilkan akan melewatitubulus ginjal untuk penyerapan kembali zat-zat yang diperlukan tubuh kedalam sirkulasi darah termasuk glukosa sedangkan zat lain yang tidakberguna akan diekskresikan bersama urin. Pada orang sehat, glukosa akandiserap kembali seluruhnya ke dalam darah.

9Hampir dapat dipastikan bahwa penyebab glukosuria adalahsimtoma hiperglisemia yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik.Hiperglisemia ini merupakan suatu kondisi tingginya rasio gula dalamplasma. Apabila kadar glukosa darah meningkat, filtrat glomerulus akanmengandung lebih banyak glukosa daripada yang dapat direabsorpsi.Pada individu normal, glukosuria dapat terjadi jika gula darah vena lebihtinggi dari 160-180 mg/dl (Mirza Maulana, 2008). Tetapi tidak menutupkemungkinan gangguan instrinsik pada ginjal kadang-kadang juga dapatmenginduksi glukosuria. Simtoma ini disebut glukosuria renal, glukosadiekskresi bersama urin meskipun kadar glukosa dalam darah normal. Halini terjadi karena adanya kelainan fungsi pada tubulus renalis, sehinggates glukosuria tidak lagi direkomendasikan untuk kontrol diabetes. Jikaterdapat glukosuria maka dianjurkan untuk melakukan analisis glukosadarah puasa (Jevon P & Ewens B, 2008).2. GejalaSaat ambang batas ginjal terhadap glukosa melebihi normal akanterjadi ekskresi air yang berlebih pula sehingga menimbulkan diuresisosmotik. Peningkatan tekanan osmotik dalam tubula menyebabkan retensiair di dalam lumen dengan demikian reabsorpsi air akan menurun apatpulamenyebabkan peningkatan osmolaritas serum yang merangsang pusathaus di hipotalamus sehingga penderita akan lebih sering minum(polidipsi).

103. Metode pemeriksaanTes glukosa urin dapat dilakukan dengan menggunakan reaksireduksi, baik dengan fehling, benedict, maupun clinitest. Ketiga jenis tesini dapat digolongkan dalam jenis pemeriksaan semi-kuantitatif. Adapunpemeriksaan lainnya yaitu dengan reaksi enzimatik dilakukan denganmetode carik celup yang mengandung reagen spesifik, skala warna uantitatif(Zamanzad B, 2009). Cara pemeriksaan lainnya untuk mengetahui kadarpersen glukosuria adalah menggunakan metode luff schoorl melalui titrasiiodometri.a. Metode BenedictMetoda standar pada pemeriksaan glukosuria adalah metodaBenedict, tetapi metoda Benedict bukanlah gold standard karena goldstandard adalah pemeriksaan glukosa darah puasa (Zamanzad B,2009). Pada prinsipnya, glukosa dalam urine akan mereduksikuprisulfat (dalam benedict) menjadi kuprosulfat yang terlihat denganperubahan warna dari larutan Benedict tersebut.AldehidReag. BenedictKarboksilat Merah BataTes reduksi ini tidak spesifik karena ada zat lain yang jugamempunyai sifat pereduksi seperti halnya glukosa sehingga dapatmemberikan reaksi positif palsu untuk glukosuria misalnya fruktosa,

11sukrosa, galaktosa, pentose, laktosa, dan beberapa zat bukan gulaseperti asam homogentisat, alkapton, formalin, glukoronat, sertakarena pengaruh obat : streptomisin, salisilat kadar tinggi, vitamin C.Selain itu hasil yang diperoleh masih bersifat semi kuantitatif untukmenafsir kadar glukosa urin secara kasar. Dengan interpretasi hasilsebagai berikut : (Gandasoebrata, 2007) :Negatif (-): Tetap biru jernih atau sedikit kehijauan dan agakkeruh.Positif ( ): Hijau kekuning-kuningan dan keruh (0,5 – 1%glukosa).Positif ( ): Kuning keruh (1 – 1,5% glukosa).Positif ( ): Jingga atau warna lumpur keruh (2 – 3,5% glukosa).Positif ( ) : Merah keruh ( 3,5% glukosa).b. Metode Luff SchoorlMetode luff schoorl pada dasarnya digunakan untuk analisiskuantitatif gula pereduksi yang memiliki gugus aldehid pada rantaimolekulnya, salah satunya yaitu glukosa. CuO yang merupakankomponen utama reagent luff schoorl akan direduksi menjadi Cu2Oseperti pada reaksi berikut :CuO H2SO4 CuSO4 H2OCuSO4 KI CuI2 K2SO42CuI2 Cu2I2 I2I2 Na2S2O3 NaI Na2S4O6

12Kelebihan CuO akan bereaksi dengan KI berlebih sehinggadilepaskan I2 dan juga dilakukanpenambahan H2SO4 untukmengasamkan larutan agar Na2S2O3 tidak tereduksi secara parsialmenjadi sulfat. I2 yang dibebaskan selanjutnya akan dititrasi denganlarutan standar Na2S2O3 menggunakan indikator amilum. Indikatortersebut ditambahkan sebelum larutan mencapai titik ekivalen yangbertujuan untuk menghindari terbentuknya kompleks iod-amilum yangbersifat hidrofobik. Hilangnya warna biru setelah penambahan amilummenunjukkan proses titrasi selesai. Selisih banyaknya titrasi blankodan sampel setelah disesuaikan dengan tabel menggambarkanhubungan banyaknya Na-Thiosulfat dengan banyaknya gula reduksi(Winarno, 2007).Tedapat dua tahapan pada penetapan kadar gula metode luffschoorl yaitu sebelum inversi; dilakukan untuk mengetahui jumlahgula pereduksi yang terdapat dalam sampel dan sesudah inversi;dilakukan untuk mengetahui jumlah disakarida yang tidak bersifatreduksi seperti sukrosa, sehingga pada penetapan kadar glukosuriametode luff schoorl hanya dilakukan sampai pada penetapan gulasebelum inversi.

13D. Kerangka TeoriHiperglikemiaGlukosuria renalEkskresi GlukosaBersama UrinMetodeBenedictKesesuaian kadarGlukosuria BerdasarkanMetode Benedict danMetode Luff SchoorlGulaSebelum InversiMetodeLuff SchoorlPengenceranBerat SampelKualitas ReagenVolume SampelKualitas ReagenE. Kerangka KonsepVariabel BebasVariabel TerikatMetode BenedictMetode Luff SchoorlKadar GlukosuriaVariabel KontrolPengenceranBerat/Volume SampelKualitas ReagenF. HipotesisPeneliti menduga bahwa ada kesesuaian nilai glukosuria sampel ujimeskipun menggunakan metode pemeriksaan berbeda yaitu metode benedictdan metode luff schoorl.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Urin Urin atau air seni adalah produk sisa metabolisme hasil filtrasi plasma darah di glomelurus ginjal. Setelah proses filtrasi, cairan akan melewati tubulus untuk dilakukan penyerapan kembali ion-ion yang masih terlarut sehingga pada proses

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat