II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jambu Mete

3y ago
82 Views
3 Downloads
239.13 KB
14 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Macey Ridenour
Transcription

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Jambu MeteMenurut Baker (2009), jambu mete (Anacardium occidentale L) termasuktumbuhan yang berkeping biji dua atau juga disebut tumbuhan berbiji belah.Nama yang tepat untuk mengklasifikasikan tumbuhan ini adalah tumbuhan yangberdaun lembaga dua atau disebut juga dikotil. Jambu mete mempunyai batangpohon yang tidak rata dan berwarna coklat tua. Daunnya bertangkai pendek danberbentuk lonjong (bulat telur) dengan tepian berlekuk-lekuk, dan guratan rangkadaunnya terlihat jelas. Bunganya berwarna putih. Bagian buahnya yangmembesar, berdaging lunak, berair, dan berwarna kuning kemerah-merahan biasadisebut buah semu. Bagian itu bukan buah sebenarnya, tetapi merupakan tangkaibuah yang membesar. Buah jambu mete yang sebenarnya biasa disebut mete(mente), yaitu buah batu yang berbentuk ginjal dengan bijinya yang berkeping duadan terbungkus oleh kulit keras yang mengandung getah. Gambar buah metedapat dilihat pada Gambar 1.Gambar 1. Gambar Buah Mete5

6Menurut Hidayat dan Estiti (1995), dalam tatanama atau sistematika(taksonomi) tanaman, jambu mete diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi: Spermatophyta Subdivisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Ordo: Sapindales Famili: Anacardiaceae Genus: Anacardium Spesies: Annacardium occodentale LSecara taksonomi, jambu mete ini sama sekali bukan anggota jambujambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan malahlebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae).2.2 Proses Pengolahan MeteMenurut Haryadi et al, (1994), pengolahan gelondong menjadi mete siapkonsumsi dimulai dengan pemilihan gelondong, penjemuran, pengupasan(pengacipan), penyangraian, pelepasan kulit ari (testa), sortasi dan grading, dandiakhiri dengan pengemasan.1. Pemilihan mete gelondonganPemilihan mete gelondongan untuk memisahkan mete yang bermutu dapatdilakukan sebelum atau sesudah penjemuran. Mete gelondongan yangberkecambah, rusak, tidak sempurna bentuknya, dan kerusakan lainnyadipisahkan dengan mete yang sehat.

72. Penjemuran mete gelondonganUntuk mengurangi kadar air maka pelaku industri mete menjemur untukmenurunkan kadar air. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengolahan padasaat pengacipan mete gelondongan. Mete gelondongan dengan kadar air yangtinggi menyebabkan hasil olahan banyak yang tidak utuh dan mete olahantercemari minyak kulit mete yang mengganggu tenggorokan saat mengkonsumsimete nantinya. Pada proses penjemuran pelaku industri hanya menggunakantenaga sinar matahari. Mete gelondongan dijemur dipanas terik selama kira-kiradua hari dan diperkirakan kadar air 8-6%. Mete gelondongan tidak bisadikeringkan melebihi batas yang ditentukan antara 8-6% karena metegelondongan yang terlalu kering akan menyebabkan mete akan mudah patah padasaat pengacipan sehingga banyak hasil olahan yang tidak utuh.3. Pengupasan (pengacipan)Masalah utama dalam pengolahan mete adalah pengupasan kulit gelondong.Bentuk gelondong umumnya memiliki bentuk tidak teratur serta kulitnya licin.Selama pengolahan mete tidak boleh terkontaminasi minyak kulit mete yang akanmengakibatkan biji mete kecoklatan dan menurunkan kualitas mete yangdihasilkan. Selama ini pengupasan gelondong masih dilakukan secara manualdengan menggunakan kacip sederhana. Kacip merupakan alat pengupasgelondong mete yang dirancang untuk mengatasi berbagai masalah dalampengupasan gelondong. Kacip mudah dioperasikan dilengkapi dengan dua buahpisau berpasangan sehingga mampu mengatasi masalah keragaman bentuk danukuran gelondong. Kapasitas olah alat tersebut sekitar 32 kg gelondong/hari (8jam kerja) dengan tingkat keutuhan biji yang diperoleh 85-90%. Kapasitas olah

8masih dapat ditingkatkan seiring dengan meningkatnya keterampilan dalammengoperasikan alat tersebut.4. PenyangraianPengeringan dilakukan setelah mete dikupas, tujuannya mengurangi kadarair hingga 3% dan untuk mempermudah pengupasan kulit ari biji mete (testa).Pengeringan bisa dengan matahari atau dengan cara mekanis. Pengeringan dengansinar matahari dilakukan hingga kulit arinya dapat dikelupas dengan tangan.Keuntungan dari pengeringan dengan matahari adalah biji mete tidak gosong dankualitas yang baik. Kelemahannya, biji mete dengan kadar air lebih dari 3%menjadi sangat rapuh (hancur), sedangkan dengan cara mekanis dapat dilakukanpada suhu optimum 70 C selama 4 - 8 jam. Hasilnya, kualitas baik dengan kadarair 3 %.5. Pelepasan kulit ari (testa)Pengupasan kulit ari dilakukan segera setelah dikeringkan. Pengupasandapat secara manual dan cara lain yang dapat dilakukan petani, yaitu prosesgabungan antara penggorengan bersama-sama dengan pengupasan.6. Sortasi dan gradingDasar sortasi dan grading adalah keadaan, ukuran dan warna. Berdasarkankeadaan biji mete dapat dibedakan 6 golongan, yaitu : (1). biji mete utuh (wholekernels) yaitu biji mete utuh seluruhnya, tanpa cacat, (2). biji mete sedikit utuh(butts kernels) yaitu biji mete yang sebagian kecil sudah pecah, (3). biji metebelahan (split kernels) yaitu biji mete setengah utuh atau merupakan belahan bijimete yang utuh, (4). Biji mete remukan besar (large pieces kernels) yaitu bijimete yang pecah lebih dari dua bagian dengan ukuran di atas 0,6 cm, (5). Biji

9mete remukan kecil (small pieces kernels), yaitu biji mete yang pecah/remukdengan ukuran 0,4 - 0,5 cm, dan (6). Biji mete remukan halus (baby bits kernels)yaitu biji mete yang pecah/remuk halus (Haryadi et al., 1994)Biji mete yang didapat berdasarkan warna, yaitu : (1). Biji mete putih (whitekernels) yaitu biji mete berwarna putih bersih, tidak terdapat bercak berwarnacoklat atau hitam, (2). Biji mete agak putih (fancy kernels) yaitu biji meteberwarna agak putih atau agak gosong, (3). Biji mete setengah gosong (dessertskernels) yaitu biji mete setengah gosong atau bercak-bercak hitam, dan (4). Bijimete gosong (scorched kernels) yaitu biji mete yang gosong berwarna coklatmuda sampai coklat akibat pemanasan yang berlebihan (Haryadi et al., 1994).7. PengemasanPengemasan perlu segera dilakukan karena biji mete mudah sekali rusak.Kemasan dapat berupa peti, kaleng, dan plastik kemas dalam keadaan tanpa udara.Pengemasan tidak dapat meningkatkan atau memperbaiki mutu, tetapi hanyamempertahankan atau melindungi mutu produk yang dikemas. Oleh karena itu,hanya produk yang baik yang perlu dikemas. Produk yang rusak atau busuk yangada dalam kemasan akan menjadi kontaminasi dan infeksi bagi produk yangmasih sehat, akibatnya produk tidak laku di pasaran.2.3 Rencana BisnisMenurut Umar (2005), perencanaan bisnis (business plan) merupakan alatyang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan kebijakanperusahaan. Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan yang akandilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada di jalur yang benar sesuai

10dengan yang direncanakan. Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untukmempertajam rencana-rencana yang diharapkan, karena di dalam perencanaanbisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan kita saat ini, arah tujuanperusahaan dan cara mencapai sasaran yang ingin kita capai. Perencanaan bisnisyang baik harus memuat langkah-langkah yang harus dilakukan untukmemaksimalkan peluang keberhasilan.Menurut Rangkuti (2003), Perencanaan bisnis harus dapat menangkapfaktor-faktor apa saja yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sehinggapenggunaannya dapat dioptimalkan. Perencanaan bisnis dapat membuat kerangkapengendalian faktor-faktor keberhasilan, sehingga kinerja aktual perusahaan dapatdievaluasi secara terus menerus untuk menuju kearah yang lebih baik.2.4 Manfaat Rencana BisnisMenurut Umar (2005), rencana bisnis sangat bermanfaat baik bagi internalmaupun eksternal perusahaan. Dalam internal perusahaan, rencana bisnis dapatmenetapkan dan memusatkan tujuan yang direncanakan oleh pebisnis denganmemanfaatkan keterangan dan analisis yang sesuai. Pebisnis juga dapatmenggarap informasi yang berharga dari orang-orang yang telah berkecimpungdalam bisnis tersebut yang telah meraih kesuksesan. Rencana bisnis juga enyelesaikanpermasalahan di masa yang akan datang dengan pengetahuan dan pengalamanyang didapat dalam merancang rencana bisnis tersebut. Hal ini tentu akan sangatbermanfaat bagi pebisnis dalam memulai usahanya, karena melalui informasitersebut pebisnis pemula dapat mengetahui rencana strategi apa saja yang telah

11membawa kesuksesan pebisnis yang sukses dan mengetahui apa saja yang perludihindari dalam menjalankan bisnis tersebut. Rencana bisnis membantupengusaha untuk benar-benar memiliki sebuah strategi bisnis yang handal secararesmi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain, baik di dalam maupundiluar organisasi.Rencana bisnis juga bermanfaat jika digunakan kepada pihak eksternalperusahaan, seperti investor dan pihak bank. Rencana bisnis yang besar biasanyamembutuhkan modal usaha yang besar juga. Dalam hal ini, pebisnis dapatmelakukan pendanaannya melalui investor dengan mengeluarkan saham ataumendapatkan pinjaman dari pihak bank.2.5 Analisis SWOTMenurut Kurtz (2008), analisis SWOT adalah suatu alat perencanaanstrategi yang penting untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatandan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari external.Menurut Pearce dan Robinson (2003), analisis SWOT perlu dilakukan karenaanalisa SWOT untuk mencocokkan “fit” antara sumber daya internal dan situasieksternal perusahaan. Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan danpeluang perusahaan dan meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsisederhana ini mempunyai implikasi yang kuat untuk design strategi yang sukses.Menurut Thompson (2008), analisa SWOT adalah simpel tetapi merupakanalat bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahuiketidakefisienan sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancamaneksternal untuk masa depan agar lebih baik lagi. Menganalisa lingkungan internal

12dan eksternal merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktorfaktor lingkungan internal di dalam perusahaan biasanya dapat digolongkansebagai Strength (S) atau Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaandapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atau Threat (T). Analisislingkungan strategi ini disebut sebagai analisis SWOT.2.6 Analisis Rencana BisnisMenurut Rangkuti (2003), setiap industri bisnis memiliki perbedaan dalammerancang rencana bisnisnya, akan tetapi rencana bisnis yang baik harus memuathal-hal berikut: aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspekmenejemen dan sumber daya manusia, dan aspek finansial.2.6.1 Aspek Pasar dan PemasaranMenurut Subagyo (2007), yang dimaksud dengan pasar adalah titikpertemuan antara permintaan dan penawaran jenis produk dan jasa sehinggatercapai kesepakatan dalam transaksi, sehingga pasar bukan saja diartikan sebagaitempat pertemuan secara fisik antara penjual dan pembeli, tetapi terjadinyakesepakatan ketika pembeli menyetujui dan sepakat untuk menerima harga yangditawarkan penjual baik yang dilakukan secara fisik maupun melalui tulisan dancatatan. Sedangkan pemasaran merupakan salah satu kunci dari keberhasilanusaha. Usaha yang mampu menguasai pasar dan pemasaran berarti akanmemperoleh laba yang akan menjamin keberlanjutan usahanya.

132.6.2 Aspek Teknis dan ologiakanmengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknisproses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur misalnya,perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaianperalatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata letak pabrik yang palingmenguntungkan.Dari kajian teknologi, perlu dipahami bahwa perkembangan teknologiadalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Hendaknya antisipasi perkembanganteknologi perlu dikaji agar teknologi yang akan digunakan nantinya dapatmeningkatkan efektivitas, efisiensi dan ekonomi, sehingga akhirnya produk yangdihasilkan mampu bersaing di pasar.2.6.3 Aspek Manejemen dan Sumber Daya ManusiaMenurut Kasmir dan Jakfar (2007), aspek manajemen dan organisasimerupakan aspek yang cukup penting untuk dianalisis untuk rencana bisnis suatuusaha. Walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpadidukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkinakan mengalami kegagalan. Dinilai dari aspek ini adalah para pengelola usaha danstruktur organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabiladijalankan oleh orang-orang yang profesional, mulai dari merencanakan,melaksanakan, sampai dengan mengendalikannya apabila terjadi penyimpangan.Struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan usahanya.

14Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidahatau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini akantergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen.2.6.4 Aspek FinansialDari sisi keuangan proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat memberikankeuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya (Umar,2005). Kegiatan pada aspek keuangan (finansial) ini antara lain adalahpenghitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modalkerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek. Menentukan strukturpembiayaan berupa berapa dana yang harus disiapkan lewat pinjaman dari pihaklain dan berapa dana dari modal sendiri. Pembuatan hasil analisis keuangan akandigunakan untuk mengkomunikasikan rencana keuangan dengan pihak yangberkepentingan.Bebepara keriteria aspek finansial yang digunakan adalahanalisis Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit CostRatio (B/C R), Break Even Point (BEP), Payback Period (PBP), dan analisissensitivitas.(1). Net Present Value (NPV)Pengertian Net Present Value menurut James dan Horne (2004), adalah nilaisekarang dari arus kas bersih proyek investasi dikurangi arus keluar kas awal.Pengertian NPV menurut Martono (2005), merupakan metode untuk mencariselisih antara nilai sekarang kas netto (proceeds) dengan nilai sekarang dari suatuinvestasi (outlays). Metode ini merupakan salah satu metode pendiskontoan aliran

15kas, untuk menerapkan metode ini diperlukan terlebih dahulu discount faktor yangakan digunakan.Pada prinsipnya discount faktor yang relevan adalah menggunakan biayamodal rata-rata tertimbang dengan catatan tingkat risiko investasi yang samadengan risiko bisnis perusahan secara keseluruhan. Faktor nilai sekarang yangsesuai kemudian diterapkan pada arus masuk dan arus keluar kas selama umurekonomis dari usulan investasi. Setelah itu nilai sekarang dari semua arus masukkas dijumlahkan dengan arus keluar kas, dimana selisihnya merupakan nilaisekarang. Kebaikan dari metode Net Present Value adalah: (a) memperhitungkansemua arus kas, (b) semua arus kas didiskontokan pada biaya modal untukmenentukan nilai sekarang, (c) memperhatikan nilai waktu uang.Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat digunakan sebagai pedomanuntuk membandingkan dua proyek investasi yang tidak sama sumberpembiyaannya.(2). Internal Rate Of Return (IRR)Menurut James dan Horne (2004), IRR adalah tingkat diskonto yangmenyamakan nilai sekarang arus kas bersih dimasa depan dari proyek investasidengan arus keluar kas awal, atau IRR sering diartikan sebagai tingkatpengembalian internal dicari dengan cara trial and error atau interpolasi, dengankata lain IRR adalah discount faktor yang membuat Net Present Value samadengan nol. Kelemahan metode IRR adalah: (a) tingkat bunga yang dihitungmerupakan angka yang sama untuk setiap tahun umur ekonomis, (b) dapatdiperoleh tingkat bunga yang lebih dari satu.

16(3). Benefit Cost Ratio (B/C R)Menurut James dan Horne (2004), Benefit Cost Ratio ini merupakan rasionilai sekarang arus kas bersih proyek di masa depan terhadap arus keluar kasawal. Metode Benefit Cost Ratio sering disebut dengan Cost Benefit AnalysisMethod. Apabila metode NPV mencari selisih antara NPV aliran kas bersihdengan present value investasi, maka metode Benefit Cost Ratio merupakanpembagian antau rasio antara present value aliran kas bersih dengan present valueinvestasi.Benefit Cost Ratio atau Profitability Index merupakan metode yangmemiliki hasil keputusan sama dengan metode NPV. Artinya, apabila suatuproyek investasi diterima dengan menggunakan metode NPV maka akan diterimapula jika dihitung menggunakan metode Benefit Cost Ratio ini.(4). Break Even Point (BEP)Menurut Soeharto (1999), Break Even point (BEP) adalah titik dimana totalbiaya produksi sama dengan pendapatan. Titik impas memberikan petunjukbahwa tingkat produksi telah menghasilkan pendapatan yang sama besarnyadengan biaya produksi yang dikeluarkan.Menurut Pujawan (2004), titik impas adalah titik yang menyatakan variabeloutput, dimana total pengeluaran sama dengan total pemasukan.(5). Payback Period (PBP)Menurut Soeharto (1999), periode pengembalian adalah jangka waktu yangdiperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kasbersih (net). Aliran kas bersih adalah selisih pendapatan (revenue) terhadap

17pengeluaran (expenses) per tahun. Periode pengembalian biasanya dinyatakandalam jangka waktu per tahun.Dalam menganalisis periode pengembalian dapat juga dimasukkan faktorfaktor seperti modal kerja, depresiasi, dan pajak. Hal ini akan menghasilkan angkayang lebih realistis. Metode ini masih digunakan secara luas karena mempunyaikeuntungan sebagai berikut :oSederhana, menghitungnya tidak sulit, dan memberi pengertian yang mudahtentang waktu pengembalian modal (capital recovery).oBagi proyek yang memiliki risiko makin lama makin tinggi, atau perusahaanyang peka terhadap masalah likuiditas pada masa awal investasi, denganmengetahui kapan pengendalian modal selesai, akan amat membantu untukmemutuskan disetujui tidaknya proyek tersebut, jadi berlaku seperti indeksrisiko bagi investor.oInvestasi yang menghasilkan produk dengan model yang relatif cepat berubahatau usang, perlu diketahui kapan dicapai periode pengembalian.Adapun keterbatasannya adalah :oTidak memberikan gambaran bagaimana situasi aliran kas sesudah periodepengembalian selesai.oTidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang, berarti tidak mengikutiprinsip dasar analisis aspek ekonomi – finansial dalam mengkaji kelayakansuatu proyek (investasi).oTidak memberikan indikasi profitabilitas dari unit usaha hasil proyek.Meskipun mempunyai banyak kelemahan, tetapi dalam kenyataannyaperiode pengembalian masih digunakan secara luas, terutama disebabkan oleh

18perhitungannya yang mudah dan cepat untuk menggali informasi perihal risikoyang kebanyakan pengusaha ingin segera mendapatkan jawabannya untukmemperbaiki beberapa kelemahan di atas dilakukan beberapa modifikasi denganmemasukkan unsur biaya modal.(6). Analisis SensitivitasAnalisa sensitivitas adalah suatu metode dimana kita bisa mengetahuiseberapa besar pengaruh asumsi-asumsi yang dipertimbangkan terhadapkelayakan suatu proyek. Dengan mengambil sampel dari asumsi yang sangatsensitive terhadap nilai NPV maka kita dapat membuat analisis skenario melaluitiga kemungkinan yaitu : optimistic, most likely dan pessimistic Melalui skenarioanalisis kita bisa mendapatkan expected NPV. Proyek yang memberikan expectedNPV labih besar dari pada nol dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan.

5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jambu Mete Menurut Baker (2009), jambu mete (Anacardium occidentale L) termasuk tumbuhan yang berkeping biji dua atau juga disebut tumbuhan berbiji belah.

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat