PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN .

3y ago
36 Views
2 Downloads
687.71 KB
20 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Helen France
Transcription

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSANPELANGGAN MENGGUNAKAN JASA KING LAUNDRYPONTIANAKSITI KHADIJAH111310486Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah PontianakABSTRAKKing Laundry Pontianak merupakan usaha yang bergerak dalam bidangpencucian di Pontianak, dalam menjalankan usahanya King Laundry menggunakanbauran pemasaran jasa atau yang biasa disebut 7P. Oleh karena itu, penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusanpelanggan menggunakan jasa King Laundry Pontianak.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan dataterdiri dari observasi, wawancara, kuesioner, dan studi dokumenter. Populasi dalampenelitian ini adalah semua konsumen yang menggunakan jasa King LaundryPontianak. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orangdengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling, yaitu teknikpengumpulan sampel dengan pertimbangan sebagai berikut: pernah menggunakanjasa King Laundry Pontianak minimal 2 kali, dan konsumen melakukan pembayaranatas nama sendiriAnalisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis kuantitatifregresi linear berganda. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian inidigunakan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk(X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), orang (X5), proses (X6), bukti fisik (X7)terhadap keputusan pelanggan menggunakan jasa King Laundry Pontianak. Analisisyang digunakan adalah analisis sofware SPSS versi 22.0 untuk mempermudah dalammengolah dan menginterprestasi hasil penelitian.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang menggunakan jasaKing Laundry Pontianak sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, berumur 20-29tahun, tingkat pendidikan SMA, bekerja sebagai swasta, dan memiliki penghasilanRp. 1.500.000 – Rp. 2.499.000. Determinasi (R2) menunjukkan nilai sebesar 0,504.Koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai sebesar 0,710. Uji analis F secara parsialterhadap 7 variabel independent yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi,1

orang, proses, dan bukti fisik. F tabel yang diperoleh adalah sebesar 2.10. Hal inimenunjukkan bahwa F hitung lebih besar dari F tabel (13,346 2,10) yang berarti Hoditolak dan Ha diterima. Uji t secara parsial terhadap 7 variabel independent yangterdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik. Hasilnyaada di antara berpengaruh kuat terhadap keputusan pembelian ada juga yang tidakyaitu: produk (5,035 1,980) berpengaruh secara parsial, harga (1,314 1,980) tidakberpengaruh secara parsial, tempat (3,709 1,980) berpengaruh secara parsial,promosi (0,345 1,980) tidak berpengaruh secara parsial, orang (-0,136 1,980)tidak berpengaruh secara parsial, proses (-2,077 1,980) berpengaruh secara parsial,dan bukti fisik (0,354 1,980) tidak berpengruh secara parsialKata Kunci : Bauran Pemasaran dan King LaundryA. Latar nteknologimenyebabkan kehidupan masyarakat juga berkembang dari zaman ke zaman. Halini disebabkan karena perkembangan zaman yang sangat pesat membuat semuamenjadi serba mudah dan praktis. Dapat dilihat dalam kehidupan sehari-haridimana banyak masyarakat ingin mendapatkan kepuasan hanya denganmengeluarkan sejumlah uang. Oleh karena inilah banyak bermunculan usahausaha yang menawarkan produk atau jasa yang membuat sehingga kehidupanmasyarakat menjadi lebih mudah.Jasa laundry merupakan salah satu bentuk jasa yang sangat berkembangpesat diera sekarang, apalagi khususnya Kota Pontianak. Dimana sebagianpenduduknya adalah masyarakat umum, mahasiswa yang datang dari berbagaidaerah, yang melakukan semua aktifitasnya sendiri tanpa bimbingan orang tua.Baik itu mengerjakan tugas perkuliahaan bahkan memenuhi kehidupan sehari2

hari. Mencuci pakaian sendiri termasuk dalam kegiatan yang membutuhkantenaga dan waktu bagi sebagain orang. Dengan adanya laundry masyarakat tidakperlu di pusingkan lagi dengan masalah kerapian dan kebersihan pakaiannya.Di Kota Pontianak jasa pencucian yang bermunculan saat ini sangatbanyak sehingga menyebabkan persaingan yang semakin ketat diantarapengusaha laundry di Kota Pontianak. Oleh karena itu agar dapat menarikpelanggan, para pemilik laundry harus melakukan sesuatu agar pelangganmenjadi loyal. Bahkan perusahaan mengeluarkan biaya yang sangat besar untukmengejar dan mempertahankan pelanggan agar tetap menggunakan jasa laundrytersebut.Salah satu industri yang bergerak dibidang jasa pencucian di KotaPontianak adalah King Laundry yang beralamat di Jalan Karya Baru II No.66Pontianak. Adapun jasa pencucian yang ada di sekitar King laundry adalah R NB kiloan, Melia Laundry n Dryclean, Cemerlang, Fresco kiloan dan PremierLaundry kiloan. King Laundry yang berada dalam lingkungan kelompok usahaPT. Khatulistiwa Inti Cemerlang didirikan sejak tahun 2003. Tujuan gunamemenuhi kebutuhan akan jasa layanan baik dari masyarakat umum,perkantoran, usaha perhotelan, dan restoran khususnya di Pontianak dansekitarnya, bukan hanya itu saja King Laundry juga melayani jasa pencucian darirumah tangga, baik kapisitas sedang dan besar. Dengan berdirinya King Laundry,3

maka dapat dijadikan alternatif pilihan bagi konsumen dalam memilih kebutuhanyang diinginkan sehingga tercapailah kepuasan hidup.Adapun bauran pemasaran yang dilakukan oleh King Laundry adalahsebagai berikut:1.Produk yang ditawarkan oleh King Laundry adalah jasa pencucian. Produkyang ditawarkan berbagai jenis sehingga pelanggan mudah memilih sesuaikebutuhan pelanggan.2.Harga merupakan salah satu faktor yang sangat berperan penting dalamkeputusan konsumen menggunakan jasa laundry. Harga yang ditawar kanoleh King Laundry sangat bervariasi sesuai jenis-jenis pakaian yang dicuci,selain itu harga dihitung perhelai bukan per kg dan memberikan diskon 10 –15 % kepada pelanggan.3.Tempat King Laundry ini sangat strategis karena dekat kalangan masyarakatumum dan mahasiswa. Alamat King Laundry ada dua yaitu Jalan AyaniPontianak dan Jl. Karya Baru II No.66 Pontianak. Jadi, pelanggan mudahmemilih tempat sesuai yang disediakan oleh King Laundry dan dapatdijangkau dengan transportasi.4.Promosi yang dilakukan oleh King Laundry yaitu lewat papan nama,internet, yellowpages IGM, kartu nama, dan informasi lewat mulut ke mulutseperti dari kawan, keluarga, dan tetangga. Adapun promosi lewat internetdapat dicari www.kinglaundry.com4

5.Karyawan King Laundry melayani pelanggan dengan ramah, sopan, danmelayani antar jemputguna untuk menjaga dan meningkatkan mutupelayanan kepada konsumen karena King Laundry menyadari bahwakualitas sumber daya manusia adalah aset perusahaan yang sangat penting.6.Proses yang dilakukan oleh King Laundry adalah Dry Clean Laundry danPress, jadi pelanggan tinggal memilih sesuai kebutuhan dan keingginan yangtelah disediakan oleh perusahaan. Press adalah cukup diseterika saja, tidakperlu dicuci terlebih dulu, sedangkan Dry Cleaning adalah proses pencuciantidak menggunakan air dalam pembersihan tetapi menggunakan bahan cairansolvent.7.Bukti fisik pada King Laundry yaitu lahan parkir yang luas, bangunan masihbaik, memiliki mesin dan peralatan kerja dengan amat memadai dan kualitasinternasioanal dengan kapasitas produksi 240 kg perhari.Pada Tabel 1.1 disajikan mengenai jumlah barang yang dilaundry olehpelanggan yaitu sebagai berikut:Tabel 1.1King Laundry PontianakJumlah Barang yang di laundry2012-2014(Helai)No1234Jenis PakaianKemejaKaosSetelan JasGaun 01804402805

56789101112131415161718Baju Safari630156Setelan Kebaya653320Celana Panjang320321Rok Panjang423453Setelan Safari631312Selimut345253Sprei385580Bed Cover324560Gordyn213175Karpet218570Handuk Mandi180213Sweaters318183Blus201250Sarung Bantal dan685445GulingJumlah7.2006.120Sumber :King Laundry Pontianak, 0Berdasarkan Tabel 1.1 di atas diketahui bahwa jumlah barang yang dilaundry oleh pelanggan King Laundry dari tahun 2012 sampai dengan tahun2014 mengalami penurunan setiap tahun. Pada tahun 2012 jumlah barang yang dilaundry oleh pelangan 7.200 helai dan pada tahun 2013 jumlah barang yang dilaundry oleh pelangan 6.120 helai , berarti terjadi penurunan sebanyak 1.080helai yang menggunakan jasa laundry atau turun sebesar 15%. Pada tahun 2014jumlah barang yang di laundry oleh pelanggan sebanyak 5.400 helai, berartiterjadi penurunan sebesar 720 helai turun sebesar 11,76%.B. Tinjuan Pustaka1.Pengertian PemasaranMenurut Ahmad Subagyo (2010:2): “Pemasaran adalah sebagai prosessosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang6

mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produkserta nilai dengan pihak lain”.Menurut Sofjan Assauri (2010:5): “ Pemasaran adalah kegiatanmanusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dankeinginan melalui proses pertukaran”.Menurut pendapat Buchari (2008:2): “Pemasaran adalah suatu prosessosial dan manajerial menyangkut individu atau kelompok untuk memenuhikebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran(nilai) produk dengan yang lain”.Menurut Kotler (2009:5): “Pemasaran (marketing) adalah prosesperencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga,promosi, dandistribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan nilai tukar yangmemuaskan tujuan individu dan organisasi”.2.Jasaa.Definisi JasaJasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa(Service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi(personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Berikut dijelaskanbeberapa definisi jasa menurut beberapa ahli.Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2008:6): “Jasa adalah semuaaktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik ataukonstruksi yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan7

serta memberikan nilai tambah (contohnya hiburan, kesenangan, kesehatandan kenyamanan)”.Menurut Kotler (2009:42): “Jasa adalah setiap tindakan atau kinerjayang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnyatidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu”.b. Karakterisitk JasaMenurut Philip Kotler dan Armstrong (2009:292), bahwa jasamemiliki 4 (empat) karakteristik, yaitu:1) Jasa tak berwujud berarti bahwa jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,diraba, didengar, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli.2) Jasa tak terpisahkan berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan daripenyedianya, tanpa mempedulikan apakah penyedia jasa itu orang ataumesin.3) Variabilitas jasa berarti bahwa kualitas jasa bergantung pada siapa yangmenyediakan jasa itu dan kapan, dimana, dan bagaimana jasa itudisediakan.4) Jasa dapat musnah berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan untuk dijualatau digunakan beberapa saat kemudian.3.Pengertian Bauran PemasaranMenurut Buchari Alma (2008:205): “Bauran Pemasaran merupakanstrategi mencampur kegiatan-kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasimaksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan”.Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2009:62): “BauranPemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yangdipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasarsasaran”.8

Menurut Ratih Hurriyati (2008:47): “Bauran Pemasaran merupakanunsur-unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir, dandigunakan dengan tepat, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuanpemasaran dengan efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginankonsumen”.Menurut Kotler dan Armstrong (2003 : 78): “Bauran Pemasaran adalahperangkat alat pemasaran taktis dan dapat dikendalikan produk, harga, distribusi,dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapanyang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran.C. Metode1.Bentuk PenelitianDalam penelitian ini penulis menggunakan metode diskriptif. MenurutNasir (2009 : 54) metode diskriptif adalah sebagai berikut: “Metode yangbertujuan untuk membuat skripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,faktual dan akurat mengetahui fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarafenomena yang diselidiki”.2.Teknik Pengumpulan DataData yang diperlukan dalam penulisan ini dikumpulkan denganmenggunakan:a.Observasib.Wawancara9

c.Kuesionerd.Dokumentasi3.Popolasi dan Sampela.PopulasiMenurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni (2006:69): “Populasimerupakan keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri sejumlah individu,baik yang terbatas maupun tidak terbatas”. Populasi dalam penelitian adalahsemua pengguna jasa King Laundry pada tahun terakhir berjumlah147orang.b.SampelMenurut Sugiyono (2014:62) “Sampel adalah bagian dari jumlah dankarakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Penentuan banyaknya sampelyang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumusSlovin dalam Sunyoto (2011:21) sebagai berikut :n KeteranganN1 ( N x e2 ):n Banyak SampelN Banyak Populasie Persentase kesalahan yang diinginkan atau ditolerir ( dalampenelitian ini 10 % )10

Dari rumus tersebut, maka jumlah yang digunakan dalam penelitian inidihitung sebagai berikut :1471 ( 147 x 0,102 )147n 1 ( 147 x 0,01 )147n 1 1,47147n 2,47n 59, 51Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa jumlahsampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 59 orang ataudibulatkan menjadi 100. Oleh karena itu, 100 orang tersebut kemudiandipilih menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilansampel dengan kriteria atau pertimbangan konsumen yang menggunakanjasa King Laundry Pontianak dengan intensitas menggunakan jasa lebih dari2 kali dan konsumen melakukan laundry atas nama sendiri.4.Teknik Analisis Dataa.Uji ValiditasUji validitas digunakan dalam analisis data yaitu untuk pengujianvaliditas terhadap pertanyaan. Sebuah pertanyaan dikatakan valid jikamempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Untuk menghitungkoelasi antar data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total,11

memakai rumus korelasi product moment, rumusnya sebagai berikut (HuseinUmar, 2008, 53):𝑟 𝑛( 𝑋𝑌) ( 𝑋 𝑌) [𝑛 𝑋 2 ( 𝑋)²] [𝑛 𝑌² ( 𝑌)²]Keterangan :X Skor PernyataanY Skor totaln Jumlah Respondenb.Uji ReliabilitasUji reliabilitas adalah pengujian terhadap masalah adanya kepercayaanterhadap alat tes (instrumen). Suatu instrumen dapat memiliki tingkatkepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian tes / instrumen tersebutmenunjukan hasil yang tetap. Dengan demikian, masalah reliabilitas tes /instrumen berhubungan dengan masalah ketepatan hasil. Metode yangdigunakan untuk pengujian reliabilitas adalah metode Alpha Cronbach yaitusuatu metode yang digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yangmengukur sikap atau perilaku, yang rumusnya sebagai berikut (SyofianSiregar, 2013, 90):𝑟11 [ 𝜎𝑏2𝑘] [1 ]𝑘 1𝜎𝑡212

Keterangan :r11: Realibilitasinstrumenk: Jumlah butir pertanyaanΣ𝜎𝑏2 : Jumlah varian butir𝜎𝑡2c.: Varian totalAnalisis Regresi Linear BergandaAnalisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisiskuantitatif. Analisis Kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui produk,harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik terhadap pelanggandalam menggunakan jasa King Laundry Pontianak adalah analisis regresilinier berganda (multiple regression analysis).Analisis regresi linier berganda, yaitu suatu variabel dependen Y(variabel terikat) dapat saja dihubungkan dengan dua atau lebih dari variabelindependen X (variabel bebas). Model persamaan regresi linier bergandadalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut (Nasir, 2009:463):̌ a0 b1X1 b2X2 b3X3 b4X4 b5X5 b6X6 b7X7YKeterangan :Y Variabel terikat (dependent)a0 Nilai konstantab1. b7 : nilai koefisien regresiX1 Produk13

X2 HargaX3 TempatX4 PromosiX5 OrangX6 ProsesX7 Bukti Fisikd.Analisis koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R2 )Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengukur derajat ataukekuatan korelasi (hubungan) antara variabel-variabel bebas dengan variabelterikat. Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien determinasi adalahsebagai berikut (Widarjono, 2005:39):𝑅² 𝑅² 𝐸𝑆𝑆𝑇𝑆𝑆 (𝑌̂𝑖 𝑌̅ )2 (𝑌𝑖 𝑌̅ )2Keterangan :ESS : Jumlah Kuadrat yang dijelaskanTSS : Jumlah Kuadat totalAnalisis koefisien Determinasi (R2 ) digunakan untuk mengetahuiberapa besar kemampuan variabel (X) dalam menerangkan atau menjelaskan14

terhadap variasi naik turunnya variabel terikat (Y). Nilai R2 ini berkisarantara 0 R2 1. Apabila R2 mendekati 1, maka berarti model yangdigunakan semakin kuat untuk menerangkan atau menjelaskan variasivariabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin kecil atau mendekati 0, makadapat dikatakan sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikatsemakin kecil.e.Uji Pengaruh Simultan (F test)Untuk mencari pengaruh variabel bebas secara simultan terhadapvariabel terikat, yaitu menggunakan uji F atau F test, dan rumus sebagaiberikut (Mudrajad Kuncoro, 2003,219):𝐹 𝑀𝑆𝑅 𝑀𝑆𝐸𝑆𝑆𝑅 / 𝑘𝑆𝑆𝐸 / (𝑛 𝑘)Keterangan :SSR : Variasi regresiSSE : Variasi kesalahank: Jumlah variabel independenn: Jumlah sampelMSR : Mean Squares due to RegresionMSE : Mean Squares due to Errorf.Uji Pengaruh Parsial (t test)15

Untuk mencari pengaruh variabel bebas secara parsial(individu)terhadap variabel terikat yaitu menggunakan uji t atau t test denganmenggunakan rumus sebagai berikut (Mudrajad Kuncoro, 2003, 218)t (b1 – 0) / S bi / SKeterangan:b1 Koefisien variabel independen ke-iS Simpangan baku (standar deviasi) dari variabel independenke-iD. Hasil dan KesimpulanBerdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan padabab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:1. Responden dalam penelitian ini sebagian besar memiliki umur antara 20-29tahun, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan SMA, berstatus sebagaipekerja swasta, memiliki penghasilan rata-rata setiap bulanya Rp 1.500.000 –Rp 2.499.0002. Hasil uji validitas dan reliabilitas, baik variabel bauran pemasaran sebagaivariabel bebas maupun keputusan konsumen menggunakan jasa King LaundryPontianak sebagai variable terikat menunjukkan bahwa daftar kuesioner yangdisampaikan kepada responden telah memenuhi persyaratan validitas danreliabilitas.16

3. Hasil Uji regresi linier berganda yang telah dilakukan menunjukan hal-halsebagai berikut:Persamaan atau estimasi regresi yang dapat dituliskan berdasarkan̂ 1,489 0,358X1 0,068X2 0,326X3hasil pengolahan data dapat ditulis Y 0,016X4 - 0,011X5 - 0,121 X6 0,018X7a. Uji koefisien korelasi (R) menunjukkan bahwa terjadi hubungan yangkuat dan positif antara bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik terhadap keputusankonsumen dalam menggunakan jasa King Laundry Pontianak karena nilaikorelasi diperoleh adalah sebesar 0,710.b. Uji koefisien determinasi (R²) menunjukkan bahwa sebanyak 50,40%keputusan konsumen menggunakan jasa King Laundry Pontianakdipengaruhi oleh variabel atau faktor produk, harga, tempat, promosi,orang, proses, dan bukti fisik dan sisanya sebanyak 49,60% dipengaruhioleh faktor atau variabel lain di luar penelitian ini.c. Uji hipotesis pengaruh simultan (uji F) menunjukkan bahwa produk,harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik secara simultan(bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumendalam menggunakan jasa King Laundry Pontianak.d. Uji hipotesis pengaruh parsial (uji t) menunjukkan bahwa produk dantempat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan17

konsumen menggunakan jasa King Laundry Pontianak. Sedangkan harga,promosi, orang, proses, dan bukti fisik secara parsial tidak berpengaruhsignifikan terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa KingLaundry Pontianak.E. Daftar PustakaAdi, Saputro. 2010. Manajemen Pemasaran Analisis untuk PerancanganStrategi Pemasaran. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan SekolahTinggi Ilmu Manajemen YKPN.A. Hamdi, Rambat LupiyoadiJakarta:Selembe Empat.2008. Manajemen Pemasaran Jasa.Ahmad, Subagyo. 2010. Marketing In Business. Jakarta: Mitra WacanaMedia.Agusnawar. 2002. Housekeeping Hot

bauran pemasaran jasa atau yang biasa disebut 7P. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pelanggan menggunakan jasa King Laundry Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data

Related Documents:

Pembelian online dilakukan mungkin dipengaruhi oleh bauran pemasaran. Konsep bauran pemasaran secara tradisional (traditional marketing mix) terdiri dari 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Sedangkan untuk pemasaran jasa (non-traditional marketing mix) terdapat 3P yaitu orang, bukti fisik dan proses. Bauran pemasaran jasa akan

bauran pemasaran jasa yang dimiliki MM UKM terhadap minat beli pada Program MM UKM, agar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu penelitian ini berjudul: “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Beli Pada Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha.”.

berbasis syari’ah, tentu dibutuhkan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran dalam hal ini bauran pemasaran jasa yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place,

Modul 1 Konsep Pemasaran dan Proses Manajemen Pemasaran Drs. M. Tjiptadi M odul 1 ini akan membahas konsep pemasaran dan proses manajemen pemasaran. Pokok bahasan yang akan diulas, antara lain (1) konsep pemasaran yang menyangkut tentang pengertian pemasaran, keadaan permintaan dan tugas-tugas pemasaran, pengertian konsep pemasaran,

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut Kotler (2012:81) menyatakan bahwa Bauran Pemasaran (marketing mix) merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan agar bisa mencapai tujuan perusahaannya di pasar sasaran.

persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran jasa pada jasa Kereta Api Serayu. Adapun dimensi dari bauran pemasaran terdiri dari 7P yaitu: product/produk (X1), price/harga (X2), promotion/promosi (X3), place/lokasi (X4), people/orang (X5), process/proses (X6), physical environment/lingkungan fisik (X7).

untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian motor Yamaha pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang Antang. Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner (angket) dan beberapa observasi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1360 orang dan sampel sebanyak 136 orang yang membeli motor Yamaha di PT.

influence of ideological values on the policies and practices of America’s criminal justice systems. Recently, however, a trend toward critical analysis of the behavior of police, courts, and corrections has emerged that focuses exclusively on ideology as the analytical tool of choice. For example, Barlow (2000), and Bohm and Haley (2001) include extensive discussion of the influence of .