BAB II - Digilib UIN Sunan Ampel Surabaya

3y ago
28 Views
2 Downloads
8.88 MB
31 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Oscar Steel
Transcription

BAB IILANDASAN TEORIA. Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran PendidikanAgama IslamSebenarnya kata media sudah tidak asing lagi ditelinga kita, tetapipemahaman banyak orang terhadap kata tersebut berbeda - beda. Katamedia berasal dati bahasa latin, yakni memiliki arti medius yang secaraharfiahnya berarti tengah, pengantar atau perantara.1 Media pendidikanmerupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan olehguru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau pesertadidik.2 Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesandari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakanbahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampumemperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.3 Media berarti saranafisik untuk menyampaikan materi pengajaran (isi pesan) seperti buku, film,video, slide dan komputer (Brigs, 1997).4Heinich dan kawan – kawan. (1982) mengemukakan istilahmedium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan1Ibid., h.5-6Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Pelayanan Profesional Pembelajaran danMutu Hasil Belajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), cet.Ke-1,jilid 1,h.73Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1997), cet.Ke-1, jilid1,h.34Pawit M. Yusup, Komunikasi Instruksional, Teori dan Praktik, (Jakarta : PT. Bumi Aksara,2010),cet 1,jilid 1,h.2262

penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yangdiproyeksikan, bahan – bahan cetakan, dan sejenisnya adalah mediakomunikasi. 5 Apabila media itu membawa pesan – pesan atau informasiyang bertujuan instruksional atau mengandung maksud – maksudpengajaran maka media itu disebut media pengajaran.Media pengajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapatmemenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untukperorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya,yaitu (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan(3) memberi instruksi. Untuk tujuan informasi, media pengajaran dapatdigunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompokpeserta didik.6 Menurut Yudhi Munadhi dalam bukunya, mediapembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan danmenyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga terciptalingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukanproses belajar secara efisien dan efektif.7 Media dalam pembelajaran dapatmempermudah pendidik menyampaikan informasi mengenai materi yangakan diajarkan dan peserta didik dapat dengan mudah menangkap materiyang disampaikan oleh pendidik.5Azhar Arsyad, Media, Ibid., h.4Ibid.,h.217Yudhi Munadi, Media, Ibid. h.76

1. Media Audio VisualMedia audiovisual dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama,dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakanmedia audio visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara, televisi danvideo. Jenis kedua adalah media audio visual tidak murni yakni apa yangkita kenal dengan slide, opaque, OHP dan peralatan visual lainnya biladiberi unsur suaradari rekaman kaset yang dimanfaatkan secara bersamaandalam satu waktu atau satu proses pembelajaran.82. Pengertian Media Audio VisualMedia pembelajaran dalam bentuk visual dalam bentuk gambar,foto, atau audio dalam bentuk rekaman suara, bunyi – bunyi tertentu,demikian juga dalam dalam bentuk gabungan keduanya seperti rekamanvideo yang mengandung unsur audio dan video telah mengubah paradigmahasil belajar. Berapa besar dan bagaimana media audio visual inimempengaruhi keberhasilan perubahan perilaku peserta didik maka hal itucukuplah menjadi landasan kuat tentang bagaimana seorang guru harusmempersiapkan media tersebut yang direlevansikan dengan karakteristikmateri.9 Media audio visual juga sering dikenal dengan audiovisual aid(AVA).8Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta : Refenensi (GP PressGroup), 2013), cet. Ke-1, Jilid 1,h.113-1149Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, Teknologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2013),h.81

Teknologi audio visual cara menghasilkan atau menyampaikanmateri dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untukmenyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio visualjelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajarmengajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visualyang lebar.10 Jadi, pengajaran melalui audio visual adalah produksi danpenggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan danpendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kataatau simbol-simbol yang serupa.Dengan terbentuknya Department of Audiovisual municationsandTechnology (AECT) memberikan definisi keterkaitan audio visual dalamteknik pendidikan. Salah satu pandangannya adalah menekankan padakonsep berdasarkan rekayasa materi dan pendekatan sistematis untukmengembangkan pengajaran. Dalam studi teknologi pendidikan, adaperbedaan gradual antara alat audio visual (audiovisual aids) dan mediaaudiovisual (audiovisual media). Hills (1982) dalam Hamalik (2002 : 18)mengungkapkan bahwa audio visual aids (AVA) adalah alat-alat yangmenggunakan penginderaan penglihatan dan pendengaran. Suatu pelatihanyang menggunakan alat kedua sensoris untuk menerima input dapatmencapai tingkat efektifitas yang tinggi. Alat-alat yang termasuk pada10Azhar Arsyad, Media, Ibid,h.30

AVA meliputi : sound film, filmstrip, tape/slide, siaran televisi, danrekaman video.Sedangkan media audio visual pada hakikatnya adalah ipenginderaanpenglihatan dan pendengaran yang bertujuan untuk mempertunjukkanpengalaman-pengalaman pendidikan yang nyata kepada peserta didik.11Cara ini dianggap lebih tepat,cepat dan mudah dibandingkan denganmelalui pembicaraan, pemikiran, dan cerita mengenai pengalamanpendidikan. Dengan demikian media pendidikan berfungsi ganda, yaknisebagai pembawa, penyalur pesan/informasi dan sebagai unsur penunjangproses pembelajaran (Hamalik, 2000 : 20).3. Klasifikasi Media PembelajaranMedia pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapaklasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.a. Dilihat dari sifatnya :1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengarkan saja, ataumedia yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekamansuara.2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidakmengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adlah11Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, Teknologi, Ibid,h.84

film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentukbahan yang dicetak seperti media grafis.3) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandungunsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat,seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lainsebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebihmenarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertamadan kedua.b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagikedalam :1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak sepertiradio dan televisi. Melalui media ini peserta didik dapatmempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secaraserentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.2) Media yang memiliki daya liput yang terbatas oleh ruang danwaktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.12c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, menurut Wina Sanjayamedia dapat dibagi menjadi :1) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip,transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikianmemerlukan alat proyeksi khusus, seperti film projektor untukmemproyeksikan film, slide projektor untuk memproyeksikan film12Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana PrenadaMedia Group, 2012),h.211

slide, Over Head Projector (OHP) untuk memproyeksikantransparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, makamedia semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.2) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan,radio, dan lain sebagainya.13Rudi Bretz (1977) mengklasifikasi ciri utama media pada unsurpokok yaitu suara, visual dan gerak. Prof. Dr. H. Asnawir dan Drs. M.Basyiruddin Usman, M.Pd. mengungkapkan dalam bukunya bahwaterdapat 8 klasifikasi media yaitu :a. Media audio visual gerakTelevisi (TV), gambar (suara), film (suara), pita video, film TV,holografib. Media audio visual diamSlow-scan TV, time shared TV, TV diam, film rangkai/suara, filmbingkai/suara, halaman/suara, buku dengan radio.c. Media audio semi gerakTulisan jauh, rekaman tulisan, audio pointer.d. Media visual gerakFilm bisu.e. Media visual diamFacsimile, halaman cetak, film rangkai, seri gambar, microform,arsip video.13Wina Sanjaya, Perencanaan, Ibid, h.212

f. Media visual semi gerakTeleugraph .g. Media audioTelepon radio, cakram (piringan) audio, pita audioh. Media cetakTeletip, pita berlubang.Namun menurut Oemar Hamalik (1985 : 63) dan 4 klasifikasimedia pengajaran, yaitu :a. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi,micro projection, papan tulis, buletin board, gambar-gambar,ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe.b. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya,phonograph record, transkripsi electris, radio, rekaman taperecorder.c. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya film dan televisi,benda-benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan, misalnya:model, spicemens, bak pasir, peta electris, koleksi diorama.d. Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dansebagainya.Sedangkan menurut Briggs lebih menekankan pada karakteristikmenurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkannya daripadamedia itu sendiri, yakni kesesuaian rangsangan tersebut dengankarakteristik peserta didik, tugas pembelajaran, bahan dan tranmisinya.

Disamping itu Briggs mengidentifikasi macam-macam media yangdipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu: objek, model, suaralangsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papantulis, media transparasi, film bingkai, film, televisi dan gambar.14Teknologi dalam pendidikan pada dasarnya mendayagunakanmedia auto-elektronik sebagai media komunikasi, untuk menyampaikanpesan-pesan pendidikan kepada para peserta didik. Pendayagunaan mediatersebut dapat secara mandiri atau kombinasi beberapa media. Jenis-jenismedia audio visual disebutkan dalam buku Prof. Dr. Ishak Abdulhak danDr. Deni Darmawan, ada 10 jenis media audio visual:a. TransparansiJenis informasi (bagian-bagian penting) ditulis pada lembarantransparansi tersebut dan disajikan melalui bantuan OHP. Proseskomunikasi audiens disertai dengan penjelasan secara lengkap danmenyeluruh.b. SlideBahan informasi tersusun dalam satu unit yang dibagi-bagi menjadiperangkat slide yang disusun secara sistematis dan disajikan secaraberurutan. Slide satu dengan yang lainnya terlepas-lepas dan tidakbersuara. Bentuk komunikasi ini lebih efektif bila disertai denganpenjelasan lisan atau dibarengi dengan rekaman yang telah disiapkanuntuk menunjang sajian melalui slide tersebut.14Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002),h.29

c. raberkesinambungan, tidak terlepas-lepas, tapi sebagai satu unit bahanyang utuh. Media ini tidak bersuara, dan karenanya perlu dibantudan dilengkapi dengan penjelasan verbal atau dikombinasikandengan penjelasan melalui rekaman.d. RekamanSemua bahan informasi dirancang dan direkam secara lengkap.Peserta didik mengikuti sajian sebagaimana halnya mengikuticeramah, mencatat hal-hal yang dianggap perlu, menulis pertanyaanpertanyaan yang berhubungan dnegan hal yang belum jelas. Mediaini bersifat satu arah dan dapat digunakan untuk membantu medialainnya misalnya siaran radio.e. Siaran apembelajaran jarak jauh. Siaran ini dapat menggunakan rekamanatau komunikator. Si pembicara mengajukan informasi/pelajarandalam siaran langsung. Rekaman dan program radio menitikberatkanpada pendayagunaan sebagai pendengaran (audio), segi visualdiabaikan dan komunikasi berlangsung satu arah.f. FilmMengkombinasikan media audio visual dan media audio. Suaturangkaian cerita yang disajikan dalam bentuk gambar pada layar

putih disertai gerakan-gerakan dari para pelakunya. Keseluruhanbahan informasi disajikan lebih menarik dengan nada dan gaya sertatata warna, sehingga sajiannya lebih merangsang minat dan perhatianpenonton atau penerima pesan.g. TelevisiProgram siaran televisi lebih unggul dibandingkan dengan dengansiaran radio dan film, bahkan kedua media tersebut sekaligusdigunakan dalam program siaran TV. Wilayah jangkauannya lebihluas lebih bervariasi dan menarik, dapat dirancang secara khususatau melalui siaran langsung.h. Tape atau Video CasseteMedia ini hampir sama dengan rekaman (recording), yakni meliputirekaman gambar. Rekaman diputar ulang dan tampak gambar filmyang berkombinasi dengan suara. Media ini hampir sama denganfilm biasa, lebih sederhana, dan lebih praktis keunggulan yangdimiliki oleh rekaman, radio, film, dan televisi juga dimiliki mediaini.i. LaboratoriumPembelajaran melalui laoratorium juga menggunakan rekaman, baikrekaman suara maupun rekaman video cassete dalam suasanalaboratorik. Model labolatorik adalah laboratorium bahasa danlaboratorium pengajaran mikro.j. Komputer

Penggunaan komputer dalam komunikasi pembelajaran padaprinsipnya sama dengan Computerized Assisted Instruction atauCAI. Kemampuannya menerima informasi, menyimpan, danmengolah serta memproduksikannya dalam jumlah yang banyak danjangka waktu yang lama.154. Kriteria Pemilihan Media untuk Pembelajaran PAIAda beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antaralain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepat gunaan, kondisisiswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkatlunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapapertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuanpembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran inimerupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalammemilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan entukperilaku(behaviour).b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalammemilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yangdigunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran peserta didik.15Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, Teknologi, Ibid,h.84-87

c. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yangserius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisianak. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, danlingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalammemilih media pengajaran.d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi gurumendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yangperlu menjadi pertimbangan seorang guru. Seringkali suatu mediadianggap tepat untuk digunakan dikelas. Akan tetapi di sekolahtersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan,sedangkan untuk mendesain atau mendesain atau merancang suatumedia yang dikehendaki tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru.e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akandisampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna,dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harusseimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yangsederhana mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakanmedia yang canggih (teknologi tinggi) bilamana hasil yang dicapaitidak sebanding dengan yang dikeluarkan.1616Asnawir dan Basyirudin Usman, Media, Ibid, h.15

B. Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan AgamaIslam di SMPN 1 Tarik1. Pengertian Pendidikan Agama IslamPendidikan menurut Abuddin Nata adalah ”upaya menanamkandan mengembangkan nilai-nilai bagi anak didik. Sehingga nilai-nilaiyang terkandung dalam pendidikan itu menjadi bagian dari kepribadiananak yang pada gilirannya ia menjadi orang pandai, baik, mampu hidupdan berguna bagi masyarakat.”17Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalammenyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkanajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan n,sertapenggunaan pengalaman.18Menurut Zakiyah Daradjat (1987:87), pendidikan agama Islamadalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agarsenantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh,menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan sertamenjadikan Islam sebagai pandangan hidup.1718Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Angkasa, 2003),h.10Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, (Bandung : PT.RemajaRosdakarya, 2012),h.11

Pendidikan agama juga diartikan sebagai pendidikan denganmelalui ajaran-ajaran agama islam, yakni berupa bimbingandan asuhanterhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan, iadapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agamaislam yang telah diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan ajaranagama Islam itu sebagai suatu pendangan hidupnya demi keselamatandan kesejahteraan hidup didunia maupun diakhirat kelak.19Tayar Yusuf (1986:35) mengartikan pendidikan agama Islamsebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman,pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agarkelak menjadi manusia muslim, bertaqwa kepada Allah Swt, berbudipekerti luhur, dan berkepribadian yang memahami, menghayati, danmengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya, sedangkanmenurut A. Tafsir, Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yangdiberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secaramaksimal sesuai dengan ajaran Islam.Azizy (2002) mengemukakan bahwa esensi pendidikan, yaituadanya proses transfer nilai, pengetahuan, dan keterampilandari generasitua kepada generasi muda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karenaitu, ketika kita menyebut pendidikan Islam, maka akan mencakup duahal, (a) mendidik peserta didik untuk berperilaku sesuai dengan nilai-19Zakiyah Darajat, Ilmu pendidikan Islam Sejak Dini, (Jakarta: A.H. Ba’adillah Press, 2002),cet.1, h. 37

nilai atau akhlak Islam; (b) mendidik peserta didik untuk mempelajarimateri ajaran Islam, subjek berupa pengetahuan tentang ajaran Islam.Munculnya anggapan-anggapan yang kurang menyenangkantentang pendidikan agama, seperti Islam diajarkan lebih pada hafalan(padahal Islam penuh dengan nilai-nilai) yang harus dipraktikkan;pendidikan agama lebih ditekankan pada hubungan formalitas antarahamba dengan Tuhan-Nya; penghayatan nilai-nilai agama kurangmendapat penekanan dan masih terdapat sederet respons kritis terhadappendidikan agama. Hal ini disebabkan oleh penilaian kelulusan pesertadidik dalam pelajaran agama diukur dengan berapa banyak hafalan danmengerjakan ujian tertulis dikelas yang dapat didemonstrasikan olehpeserta didik.Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu secara keseluruhannyaterliput dalam lingkup Al-Qur’an dan Al-Hadis, keimanan, akhlak,fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkupPendidikan Agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan,dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah Swt, diri sendiri,sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablunminallah wa Hablun minannas)Jadi Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yangdilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini,memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran atau

Rudi Bretz (1977) mengklasifikasi ciri utama media pada unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Prof. Dr. H. Asnawir dan Drs. M. Basyiruddin Usman, M.Pd. mengungkapkan dalam bukunya bahwa terdapat 8 klasifikasi media yaitu : a. Media audio visual gerak Televisi (TV), gambar (suara), film (suara), pita video, film TV, holografi b.

Related Documents:

digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—byKac.id digilib.uin—by.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby. ac.id digilib.uinsby.ac.id 27 BAB II . merupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan . atau feminim adalah gabungan blok-blok bangunan biologis dasar dan interpretasi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby. ac.id digilib.uinsby.ac.id saran dalam penulisan saya sayangi yang selalu mendoakan pe memberikan semangat dan motivasi kepada penulis menyelesaikan skripsi saya vii skripsi yang penulis rasakan sebagai pekerjaan

SKRIPSI Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos) dalam Bidang Sosiologi Oleh : ASRORI IZZI I03214001 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PRODI SOSIOLOGI 2018 . digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id .

2-11. Peraturan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Nomor: Un.O7 / I /PP.OO.9 /SK/ 13.AlP /2016 tentang Teknis Pelaksanaan Pembayaran, Penambahan, dan Pengurangan Remunerasi Pegawai Badan Layanan Umum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya; 12. Keputusan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Nomor 92 Tahun 2017, tanggal 18 Januari 2Ol7 tentang Beban Kerja Remunerasi

menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun setelah periode ini berakhir, pemerintahan Bani Abbas mulai menurun dalam bidang politik, meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban Islam:Dar

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian 1. Lokasi penelitian a. Sejarah Singkat Pendirian UIN Sunan Ampel Surabaya Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel disingkat IAIN Sunan Ampel adalah salah satu perguruan tinggi Negeri di Surabaya yang menyelenggarakan