ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI .

3y ago
90 Views
5 Downloads
2.77 MB
159 Pages
Last View : 4d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Elisha Lemon
Transcription

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFSISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL PJBLDENGAN PENDEKATAN STEM DALAMMENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKASKRIPSIOleh:Rizky Aditia PratamaNIM.D74215105UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYAFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKATAHUN 2019

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFSISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL PJBLDENGAN PENDEKATAN STEM DALAMMENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKASKRIPSIDiajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan AmpelSurabaya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalammenyelesaikan Program Sarjana Pendidikan (S.Pd)Oleh:Rizky Aditia PratamaNIM.D74215105UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYAFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKATAHUN 2019

v

iv

iii

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWAMELALAUI PEMBELAJARAN MODEL PJBL DENGANPENDEKATAN STEM DALAM MENYELESAIKAN MASALAHMATEMATIKAOleh :Rizky Aditia PratamaABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuanberpikir kreatif siswa melalui model pembelajaran PJBL dengan pendekatanSTEM dalam menyelesaikan masalah matematika dan menganalisiskemampuan berpikir kreatifnya. Berikutnya, peneliti menganalisiskemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan tes kemampuan berpikirkreatifnya dengan melihat tiga aspek kemampuan berpikir kreatif yaitukelancaran (fluency), keluwesan (flexibility) dan kebaruan (novelty).Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknikpengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teskemampuan berpikir kreatif dan wawancara terstruktur. Tempat penelitiandalam penelitian ini adalah SMP Negeri 26 Surabaya. Subjek dalampenelitian ini adalah subjek berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yangdikelompokkan berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif. Data hasiltes kemudian dijadikan pedoman untuk mendeskripsikan data danmenganalisis data.Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka diperolehkesimpulan bahwa siswa berkemampuan kreatif tinggi mampu menunjukkanaspek kelancaran (fluency), sedangkan untuk aspek kebaruan (novelty) siswatersebut mampu menunjukkanya dengan memberikan pola-pola yangberbeda dengan siswa lain, dan untuk aspek keluwesan (flexibility) siswatersebut masih belum mampu menunjukkan aspek keluwesan (flexibility).Siswa berkemampuan kreatif sedang mampu menunjukkan aspek kelancaran(fluency), sedangkan kedua subjek masih belum menunjukkan aspekkebaruan (novelty) dan aspek keluwesan (flexibility) masih. Siswaberkemampuan kreatif rendah mampu menunjukkan aspek kelancaran(fluency), sedangkan untuk aspek kebaruan (novelty) dan keluwesan(flexibility) kedua subjek masih belum mampu menunjukkannya.Kata kunci : kemampuan berpikir kreatif, STEM, Project Based Learningviiidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISISAMPUL LUAR . . iSAMPUL DALAM . . iiPERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI . . iiiPENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI . . ivPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN . . vMOTTO . . viPERSEMBAHAN . viiABSTRAK . viiiKATA PENGANTAR . . ixDAFTAR ISI . xiiDAFTAR TABEL . xivDAFTAR GAMBAR . xviiDAFTAR LAMPIRAN . xviiiBAB I PENDAHULUAN . . 1A.B.C.D.E.F.Latar Belakang Masalah . . 1Rumusan Masalah . . 8Tujuan Penelitian . . 8Manfaat Penelitian . . 9Batasan Penelitian . 10Definisi Operasional . 10xiidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II KAJIAN PUSTAKA . 12A. Berpikir .12B. Pendekatan Science, Technology, Engineering andMathematics (STEM) . 20C. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika .35D. Statistika (Ukuran Pemusatan Data) . 40BAB III METODE PENELITIAN .44A. Jenis Penelitian. 44B. Tempat dan Waktu Penelitian .45C. Subjek Penelitian. 45D. Prosedur Penelitian. 47E. Instrumen Penelitian . 50F. Teknik Pengumpulan Data .50G. Teknik Analisis Data . 52BAB IV HASIL PENELITIAN .56A. Deskripsi Data dan Pemilihan Subjek Penelitian.57B. Analisis Subjek Penelitian .61BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN .97A. Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa .97B. Ketercapaian Kemampuan Berpikir Kreatif SubjekPenelitian .103BAB VI PENUTUP . 108A. Kesimpulan . 108B. Saran .109DAFTAR PUSTAKA . 110LAMPIRAN .117xiiidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR TABELTabel 2.1 Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif . 18Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif . 20Tabel 2.3 Komponen STEM dengan Mata Pelajaran . 23Tabel 2.4 Hubungan Komponen STEM dengan IndikatorBerpikir Kreatif . 26Tabel 4.1 Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas VIII . 57Tabel 4.2 Batas Pengelompokan Tingkat KemampuanBerpikir Kreatif . 59Tabel 4.3 Pengelompokan Subjek Penelitian . 59Tabel 4.4 Subjek Penelitian . 61Tabel 4.5 Hasil Analisis Data Kemampuan Berpikir KreatifSubjek T1 . 70Tabel 4.6 Hasil Analisis Data Kemampuan Berpikir KreatifSubjek T2 . 71Tabel 4.7 Perbandingan Analisis Data Subjek BerkemampuanTinggi . 73Tabel 4.8 Hasil Analisis Data Kemampuan Berpikir KreatifSubjek S1 . 81Tabel 4.8 Hasil Analisis Data Kemampuan Berpikir KreatifSubjek S2 . 83Tabel 4.9 Perbandingan Analisis Data Subjek BerkemampuanSedang . 84Tabel 4.10 Hasil Analisis Data Kemampuan Berpikir KreatifSubjek R1 . 92Tabel 4.11 Hasil Analisis Data Kemampuan Berpikir KreatifSubjek R2 . 94Tabel 4.12 Perbandingan Analisis Data Subjek BerkemampuanRendah . 95xivdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR GAMBARGambar 4.1 Jawaban T1 Apek Kelancaran .62Gambar 4.2 Jawaban T1 Aspek Kebaruan .63Gambar 4.3 Jawaban T1 Aspek Keluwesan .64Gambar 4.4 Jawaban T2 Apek Kelancaran .66Gambar 4.5 Jawaban T2 Aspek Kebaruan .67Gambar 4.6 Jawaban T2 Aspek Keluwesan .68Gambar 4.7 Jawaban S1 Apek Kelancaran .74Gambar 4.8 Jawaban S1 Aspek Kebaruan .75Gambar 4.9 Jawaban S1 Aspek Keluwesan .76Gambar 4.10 Jawaban S2 Apek Kelancaran .78Gambar 4.11 Jawaban S2 Aspek Kebaruan .79.Gambar 4.12 Jawaban S2 Aspek Keluwesan .80Gambar 4.13 Jawaban R1 Apek Kelancaran.85Gambar 4.14 Jawaban R1 Aspek Kebaruan .87Gambar 4.15 Jawaban R1 Aspek Keluwesan .88Gambar 4.16 Jawaban R2 Apek Kelancaran.89Gambar 4.17 Jawaban R2 Aspek Kebaruan .90Gambar 4.18 Jawaban R2 Aspek Keluwesan .91xviidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPendidikan dalam arti luas meliputi semuaperbuatan dan usaha dari generasi tua untukmembekali anak-anak mereka dengan pengetahuan,nilai-nilai, dan keterampilan yang semuanya itu dapatmenjadikan siswa fungsional dalam hidupnya, baikjasmani maupun rohani. Pendidikan merupakansuatu usaha yang dilakukan secara sengaja danterencanauntukmembantuperkembangankemampuan potensial setiap siswa agar hasilnya dapatbermanfaat bagi kepentingan kehidupannya, oranglain, dan masyarakat.Sementara itu, pengertian pendidikan dalamketentuan umumUndang-Undang Nomor 20mengenai Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003pasal 1 ayat (1) dijelaskan seperti dibawah ini1 :“Pendidikan merupakan suatu usaha sadar danterencana demi terwujudnya suasana belajar danproses pembelajaran sehingga peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan Negara.”21Kenedi,kenedi. Pengembangan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran di kelasII SMP Negeri 3Rokan IV Koto. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains,dan Humaniora Vol. 3 No. 2, Juni 2017, hl.3302Diakses dari http://qoqoazroqu.blogspot.com/2013/01 undang - undang -republikindonesia-nomor.1.pada tanggal 14/10/2018 pukul 16.231digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2Pentingnya program pendidikan yang terencanadapat menjadikan peserta didik aktif dalam prosespembelajaran, hanya melaluiketerlibatan dankeaktifan siswa melalui proses pembelajaran yangmampu mengembangkan potensi dan kreativitas yangdimilikinya dalam belajar. Menurut Muhammadbelajar tidak akan berkembang jika peserta didikpasif atau hanya menerima sajian guru a, tetapi pembelajaran akan munculmelalui prosesyang memberdayakanataumengaktifkan siswa. 3Hadirnya kurikulum 2013 merupakan upayayangtelahdilakukan pemerintahuntukmengembangkan pendidikandiIndonesia,mengingat persaingan abad 21 yang menuntut sumberdaya manusia yang berkompeten dalam bidang sains,teknologi, desain teknik dan matematika sehinggadiharapkan pendidikandapatmengintegrasikanempat disiplin ilmu. 4 Ausubel yang dirujuk olehRuseffendi juga menyarankan sebaiknya ran yang mengunakan metode pemecahanmasalah, inquiri, dan metode belajar yang dapatmenumbuhkan kemampuan berpikir kreatif dankritis.5Hasil survey Kementerian Pendidikan danKebudayaan (Kemendibud) merilis pencapaian nilaiPISApada tahun 2015 menunjukkanbahwaIndonesia berada 53 naik sebanyak 11 peringkat dari64 dari 65 negara dengan skor 445 pada dalam hal3Ibid,Kenedi.h 1Suherman,dkk. Pengembangan modul matematika dengan pendekatan STEM padamateri segiempat. Jurnal Matematika, 1 (2), 2018, 165-172.hal.1655Noer, Sri Hartuti. Jurnal “Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan PembelajaranMatematika Berbasis Masalah Open Ended”.4digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3kemampuan siswa yang meliputi kemampuanmatematika, membaca dan pengetahuan ilmiah (sains).Kemudian pada tahun 2015 Indonesia berada padaperingkat 62 dari 70 negara peserta dengan skor 403dan rata – rata skor OECD 493.6 Berdasarkan studiPISA dapat dilihat bahwa siswa masih belum memilikiketerampilan untuk menjadi pemikir yang kreatifserta kurangnya kemampuan swabergantung pada guru dalam mengetahui bagaimanakreativitas tersebut dikembangkan. Masih banyak guruyang menerapkan pembelajaran konvensional, dimanaproses pembelajaran pada umumnya hanya melatihprosesberpikir konvergen,sehinggabiladihadapkan suatu permasalahan siswa akan kesulitanmemecahkan masalah secara kreatif.7Metode konvensional yang banyak dijumpaidalam pembelajaran sehingga dapat mengakibatkansiswa pasif karena sebagian besar prosespembelajaran didominasi oleh guru, siswa hanyamendengarkan dan mencatat dari penyampaian guruyang dapat berakibat pada keaktifan siswa dalammengikuti proses pembelajaran.8 Hal yang sama jugaterjadi pada kegiatan praktik pengalaman lapangan2(PPL 2), guru memberikan pendekatan pembelajaranmenggunakan metode ceramah dan tanya jawab.Dampak dari penggunaan pendekatan metode ceramahyaitu siswa cenderung pasif dan siswa yang merasa6Ibid, Afiyanti.Sopandi, Wahyu dkk. Analisis Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir SiswaSD melalui Project Based Learning. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol.8. No.1 Januari2016, 82.85. Universitas Pendidikan Indonesia.8Sugilar, Hamdan. Jurnal. “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan DisposisiMatematik Siswa Madrasah Tsanawiyah Melalui Pembelajaran Generatif”. ProgramStudi Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol. 2,No.2,September2018.7digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4bosan serta terkadang sibuk sendiri dengan berbicaradengan teman sebangkunya ketika guru sedangmenjelaskan materi pelajaran. Siswa hanya mengikutiinstruksi dari guru dengan hanya meminta siswamengerjakan soal – soal atau latihan yang ada dibukumereka. Siswa hanya menunggu temannya yangsedang mengerjakan tanpa ada diskusi.Guru perlu menggunakan suatu pendekatanpembelajaran yang dapat melatih dan menumbuhkanketerampilan berpikir kreatif siswa. Salah satupendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untukmelatih keterampilan berpikir kreatifadalahpendekatan pembelajaran Science, Technology,Engineering,andMathematics(STEM). STEMmerupakan isu penting dalam pendidikan saat ini.Pembelajaran dengan menggunakan pendekatanSTEM merupakan integrasi dari pembelajaran sains,teknologi, teknik, dan matematika yang disarankanuntuk membantu kesuksesan keterampilan abad ke21.9 Sementara itu, Rush mengungkapkan bahwapembelajaranberbasispendekatanSTEMmemfokuskan siswa pada masalah-masalah yangotentik dan dunia nyata, serta siswa belajarmerefleksikan diri untuk menyelesaikan suatumasalah. Maka dari itu dibutuhkan suatupembelajaran yang berbasis masalah untuk melatihsiswa memecahkan masalah. Dalam menyelesaikansuatu masalah siswa diharapkan dapat berpikir kritisagar mendapatkan solusi yang terbaik untukmemecahkan masalah tersebut 10.9Sekar ,Ratri Pertiwi dkk. Efektifitas LKS STEM untuk melatih keterampilan berpikirkreatif siswa. Jurnal Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Lampung10Kurniati,Agustin.Skripsi.” Pengembangan Modul Kimia Dasar I Materi TermokimiaPendekatan STEM Problem Based Learning untuk Mahasiswa Program StudiPendidikan Kimia”. Universitas Sriwijaya,Fakultas Keguruan dan Pendidikan,tahun2017digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5Pendekatan STEM merupakan suatu metodepembelajaran yang menggabungkan dua atau lebihbidang ilmu yang termuat dalam STEM yaitusains, teknologi, teknik/rekayasa dan matematika.Melaluipendekatan STEM diharapkan siswamemiliki keterampilan belajar dan berinovasi yangmeliputi berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan mampuberkomunikasi serta berkolaborasi. 11Pembelajaranyang sesuai dengan pendekatan STEM adalahpembelajaran berbasis proyek/Project Based Learning(PjBL) karena dalam pembelajaran berbasis proyekdan diintegrasikan dengan STEM siswa dapat bebasbereksplorasi dalam belajar melalui sebuah proyeksehingga dapat melatihkan aktivitas berpikir angkan oleh siswa karena memiliki manfaat,diantaranya yaitu berpikir kreatif dapat menumbuhkanpemikiran yang kritis dan inovatif. Selainitukemampuan berpikir kreatif juga melatih siswamelihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaianterhadap suatu masalah dalam matematika. Disekolah, guru melatih siswa pengembangkanpengetahuan, ingatan, dan kemampuan berpikir.Kemampuan berpikir kreatif disini yaitu siswadibiasakan agar memiliki kemampuan berpikir secaradivergen yaitu menemukan jawaban yang palingtepat, mampu melihat suatu masalah dari berbagaisudut pandang dan mampu melahirkan banyakgagasan atau ide yang merupakan indikator berpikir11Ibid, Suherman,h.2Suwono,Hadi,dkk. Science, Technology, Engineering, Mathematics Project BasedLearning (STEM-PjBL) dalam Pembelajaran Sains.Universitas Negeri Malang,2017.ISBN: 978-602-9286-22-9,Vol.212digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6kreatif yaitu kelancaran dan keluwesan. 13 Dalam aspekpemecahan masalah matematika diperlukan pemikirankreatif dalam merumuskan, menafsirkan danmenyelesaikan model atau perencanaan dalampemecahan masalah. Sehingga diperlukan suatu caraatau metode yang mendorong keterampilan berpikirkreatif siswa dalam belajar matematika. 14Berpikir kreatif memiliki keterkaitan denganpemecahan masalah. Keterkaitan itu dapat dilihat daripendapat Mahmudi yang menyatakan bahwaketerampilan berpikirkreatifmemungkinkanseorang individu memandang suatu masalah dariberbagai sudut pandang sehingga memungkinkannyauntuk menemukan beragam solusi dari masalah yangakan diselesaikan. Silver menjelaskan bahwahubungan kreativitas dengan pemecahan masalah danpengajuan masalah pada umumnya menggunakan 3komponen utama dalam “The Torrance Test ofCreative Thinking (TTCT)” yaitu kefasihan,fleksibilitas, dan kebaruan. 15Berdasarkan penelitian yang dilakukan AniIsmayani yang berfokus pada “Penerapan PendekatanSTEM Project Based Learning terhadap kreativitasmatematis siswa SMK”. Hasil penelitiannyamenunjukkan bahwa rata-rata pencapaian kemampuanberpikir kreatif siswa setelah pembelajaranmatematika dengan pendekatan STEM meningkatdibandingkan sebelumnya yaitu dilihat dari hasil13Rahmawati,Irna. Skripsi “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis SiswaSMP”. Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALAUI PEMBELAJARAN MODEL PJBL DENGAN PENDEKATAN STEM DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA Oleh : Rizky Aditia Pratama Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui model pembelajaran PJBL dengan pendekatan

Related Documents:

berpikir kreatif tingkat 4 (sangat kreatif). Siswa dengan kemampuan matematika sedang cenderung memiliki kemampuan berpikir kreatif tingkat 4 (sangat kreatif), sedangkan siswa dengan kemampuan matematika rendah tidak dapat memenuhi ketiga indikator berpikir kreatif. Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Menyelesaikan Soa Open Ended, Keliling dan Luas

Kreatif), sedangkan satu subjek lain hanya dapat memenuhi dua aspek berpikir kreatif yaitu kelancaran dan keluwesan sehingga kemampuan berpikir kreatifnya masuk pada tingkat ke-3 (Kreatif). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang berada pada jenjang pendidikan dan kemampuan akademik yang sama.

Instrumen tes berupa tes kemampuan menulis teks deskripsi berpikir kreatif dan soal non tes berupa angket dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa: Kemampuan menulis teks deskripsi siswa yang menggunakan model sinektik lebih baik dibandingan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvesional. Kemampuan berpikir kreatif siswa yang .

kemampuan serta pengetahuan mereka secara bertahap. Dengan demikian kemampuan berpikir kreatif siswa kurang berkembang sehingga menurut hasil tes awal kemampuan berpikir kreatif hanya 25 persen siswa yang memenuhi kemampuan berpikir kreatif. Ada pun soal tes yang diberikan adalah soal yang berkaitan materi segiempat. Soal 1.

keterampilan berpikir matematis, yaitu berpikir kreatif yang sering diidentikkan dengan intuisi dan kemampuan berpikir analitik yang diidentikkan dengan kemampuan berpikir logis. Sementara Kiesswetter (Pehnoken, 199

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang. Pembimbing 1) Drs. Nizkon, M.Si. 2) Sapta Handaiyani, S.Pd., M.Si. Kata Kunci: Kemampuan, Berpikir Kritis, Siswa MTS Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu skill kemampuan yang dituntut pada abad 21. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kecakapan hidup

PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PADA MATERI GEOMETRI MELALUI PEMBELAJARAN . Indikator Keterampilan Berpikir Kritis . 18 TABEL 2.2. : Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis dan Profil Kemampuan . 20 TABEL 2.3 : Kisi-kisi dan Butir Tes Berpikir Kritis Matematis SMP.

Cambridge University Press 978-1-107-63581-4 – Cambridge Global English Stage 6 Jane Boylan Kathryn Harper Frontmatter More information Cambridge Global English Cambridge Global English . Cambridge Global English Cambridge Global English