PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS PROBLEM BASED .

3y ago
63 Views
3 Downloads
677.65 KB
12 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Vicente Bone
Transcription

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS PROBLEM BASEDLEARNING UNTUK KELAS XI SMAJURNAL SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam MenyelesaikanProgram Sarjana Pendidikan Kimia pada Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas MataramOleh:ULYANUR KHAIRUNNUFUSNIM. E1M 014 057PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIAJURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MATARAM2018

2

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS PROBLEM BASEDLEARNING UNTUK KELAS XI SMA1Ulyanur Khairunnufus1, Dwi Laksmiwati2 *, Saprizal Hadisaputra2Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram, Indonesia2Dosen Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram, IndonesiaJalan Majapahit No. 62 Mataram, NTB 83112, Indonesia.*Keperluan korespondensi. E-mail: dwilaksmiwati@yahoo.co.idABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian Research and Development yang bertujuan untukmengetahui kelayakan serta kepraktisan dari modul praktikum kimia berbasis problem basedlearning untuk kelas XI SMA yang sudah dikembangkan. Desain penelitian yang digunakanadalah model 4D yang dibatasi pada 3 tahapan yaitu Define, Design, dan Develop. Populasidalam penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas XII MIA di SMAN 1 Gunungsari tahunajaran 2018/2019. Sampel dalam penelitian ini adalah dua puluh orang siswa dari kelas XIIMIA tahun ajaran 2018/2019. Sampel ini diambil secara acak dan kemudian dijadikansebagai responden untuk uji coba terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilaivaliditas dari tiga orang validator yang diperoleh dengan menggunakan indeks Aiken adalahV 0,78 yang menunjukkan bahwa modul praktikum kimia berbasis problem based learninguntuk kelas XI SMA telah valid dan layak digunakan. Sementara itu, praktikalitas dapatdiketahui dari respon siswa dan guru yang menunjukkan respon positif dengan rata-ratapraktikalitas semua komponen modul sebesar 82 %. Berdasarkan data tersebut dapatdisimpulkan bahwa modul praktikum kimia berbasis problem based learning untuk kelas XISMA yang dikembangkan bersifat layak dan praktis sehingga dapat digunakan pada prosespembelajaran.Kata kunci: Pengembangan, Modul praktikum, Problem Based LearningABSTRACTThis research type is a research and development which focused on discoveringfeasibility and practicability of the developed chemical practicum module based on problembased learning for class XI SMA. The design of the research is the 4D model which is limitedto 3 stages, namely Define, Design, and Develop. The population in this research includes allstudents of class XII MIA of SMAN 1 Gunungsari year of 2018/2019 and twenty (20) of themwere taken as the sample from the entire population. These twenty students were selectedrandomly as the respondent for limited testing. The result of this research showed that thevalidity level from three validators (experts) which obtained using Aiken index is V 0.78;which shows that the chemical practicum module based on problem based learning for classXI SMA is valid and feasible to be used. Furthermore, the practicability can be seen from therespond of the students and teachers who shows a positive responds with the average of 82 %practicability for all components in the module. In conclusion, the developed of the chemicalpracticum module based on problem based learning for class XI SMA categorized as feasibleand practical. Therefore, it can be used in the teaching and learning process.Keywords: Development, Practicum module, Problem Based Learning3

efisien. Oleh karena itu, kegiatan praktikumPENDAHULUANIlmukimiaadalahyangakan dapat mengembangkan pemahamandiperoleh dan dikembangkan berdasarkanpeserta didik terhadap berbagai macameksperimen yang mencari jawaban atasgejala alam, konsep, dan prinsip IPApertanyaan apa, mengapa, dan bagaimanakhususnya kimia [2]. Selain itu, kegiatangejala-gejalamelibatkanpraktikum juga merupakan aplikasi dariketerampilan dan penalaran. Ilmu kimiateori-teori yang telah dipelajari untukmerupakan ilmu pengetahuan alam yangmemecahkan berbagai macam masalahberkembang melalui proses kerja praktikummelalui percobaan di laboratorium [3].alamilmuyangdi laboratorium untuk menghasilkan produkPadapembelajarankimia,sains. Penjelasan mengenai ilmu kimiapemahaman mengenai salah satu materisebagai produk dan proses kerja praktikum di anyamelaluiteorisaja,dapatnamundibutuhkan juga kegiatan praktikum untukZainbahwadengan(2010)caramenambah dan memperkuat pemahamankonsepyangdimilikisiswa.Dalammelakukan praktikum peserta didik diberipelaksanaan kegiatan praktikum, sangatkesempatan untuk mengalami sendiri ataudibutuhkanmelakukan sendiri, mengikuti suatu proses,memadai dan sebuah bahan ajar yangmengamatimenganalisis,relevan, antara lain dalam bentuk modulmembuktikan, dan menarik kesimpulanpraktikum. Hal ini bertujuan agar kegiatanmengenai objek tersebut [1]. Sesuai denganpraktikum dapat berjalan sesuai denganteori cone experience (kerucut pengalaman)tujuan yang diinginkan.suatuobjek,dari Edgar Dale bahwa proses amanmembuatsaranalaboratoriumyangMenurut Rustaman (2003) modulpraktikum atau diktat praktikum merupakanprosessebagian sarana yang diperlukan agarpembelajaran menjadi konkret dan pelajarkegiatan di laboratorium berjalan dengandapat mengingat 70% dari apa yanglancar, tujuan utama pembelajaran dapatdikatakan dan dilakukan secara nyata,tercapai, memperkecil resiko kecelakaansehingga ketika seorang pendidik banyakyang mungkin terjadi dan lain-lain [4].memberikanbersifatManfaat dari modul praktikum antara lain;keterampilan, maka peserta didik akan(1) dapat membantu mencapai ketuntasanmemahaminya secara lebih baik, efektif danbelajar siswa, (2) menumbuhkan kebiasaanaktivitasyang4

bekerja ilmiah, dan (3) untuk memberikanprosedur praktikum, menyiapkan lembarumpan balik pada guru dalam menyusunpengamatan, menyiapkan alat dan zat, danrancanganlebihmenyiapkan lembar observasi kegiatanbervariasi dan bermakna. Modul praktikumpraktikum yang seluruhnya termuat dalammerupakanmodul praktikum [5].pembelajaranyangpedomanpelaksanaanpraktikum yang berisi tata cara persiapan,Berdasarkan hasil observasi yangpelaksanaan, analisis data dan pelaporan.dilakukan di SMAN 1 Gunungsari danOleh karena itu, dengan adanya modulwawancara dengan salah satu guru matapraktikum peserta didik dapat denganpelajaranmudah dan tertib melaksanakan kegiatanpraktikum di sekolah masih menggunakanpraktikum di laboratorium, serta dapatpetunjuk praktikum yang diperoleh darimembantu guru untuk membimbing pesertabuku-bukudidik yang merasa kesulitan ketika akandigunakan dalam proses pembelajaran dimelaksanakan praktikum.kelas. Guru biasanya menggandakan ksanaan praktikum di sekolahpribadi petunjuk praktikum tersebut atauseringkali menemukan hambatan. Sepertimembuat hand out berupa lembaran kertasyang dijelaskan oleh Rustaman (2003)yang kemudian dibagikan kepada siswa.bahwaPetunjuk praktikum yang tertera pada raktikumpakethanyaberisipenjelasansecaraseperti: (1) kecenderungan guru memilihsingkat, alat dan bahan, serta prosedur-metodeyangprosedur. Jadi, siswa hanya mengikutimemudahkannya menyampaikan materi; (2)arahan dari petunjuk praktikum tersebut.keterbatasan waktu efektif dan beban kerjaOleh karena itu, dapat disimpulkan bahwaguru; (3) keterbatasan tenaga laboran ataubuku paket sekolah belum menjadikanteknisi yang terampil; (4) keterbatasankegiatanruang dan fasilitas laboratorium; dan (5)optimal, sehingga perlu adanya modulketersediaan petunjuk praktikum. Untukpraktikum yang dapat memfasilitasi siswameminimalisasi hambatan tersebut, guruagar dapat aktif, terampil dan dapatdanmengaitkan apa yang dipelajari angdikemukakan oleh Arifin (2003), guru perlumenentukan tujuan praktikum, menyiapkanpraktikumberjalandenganlingkungan serta perkembangan teknologisaat ini.Salahsatuupayayangdapatdilakukan untuk mengatasi masalah tersebut5

adalah mengintegrasikan modul praktikumPengembangan Modul Praktikum Kimiadengan suatu model pembelajaran yangSMAdapat melatih keterampilan berpikir siswaLearning)dalamdanmemberikan respon positif terhadap modulkonsep dari suatu materi yang dipelajarinyapraktikum kimia SMA yang dikembangkan.secaramenghilangkanModul dapat diterapkan pada siswa dengankebermaknaan kimia sebagai proses. Salahkemampuan kognitif yang berbeda, hanyasatu model yang dapat diterapkan adalahsaja siswa dengan kemampuan kognitifmodelyangyang rendah membutuhkan bimbingan gurudalamdalam memahami soal analisis yang etahuanbasedlearningdiimplementasikanbentuk bahan ajar berupa modul kan[8].berbasis problem based learning. ModelBerdasarkan uraian latar belakangPBL merupakan model pembelajaran yangdiatas, maka penulis melakukan risiswauntukpengetahuannya.Model PBL merupakan strategi pengajaran“PengembanganberjudulModulPraktikum Kimia Berbasis Problem BasedLearning untuk Kelas XI SMA”.yang inovatif dimana guru mendorongsiswa untuk mengembangkan kemampuandalam pemecahan masalah, kreativitas danketerampilan berpikir kritis [6]. Moffit(dalam Rusman, 2012) ran berbasis masalah merupakansuatu pembelajaran yang menggunakanmasalah dunia nyata sebagai suatu konteksbagi siswa untuk belajar tentang berpikirkritis dan keterampilan pemecahan masalahserta untuk memperoleh pengetahuan dankonsep yang esensi dari materi pelajaranMETODOLOGI PENELITIANPenelitian ini dilakukan di SMAN atdandilaksanakan pada bulan September 2018.Penelitian ini termasuk jenis andyangdikembangkan dalam penelitian ini yaitumodul praktikum kimia berbasis problembased learning untuk kelas XI SMA.Rancanganpenelitianyangdigunakan yaitu menggunakan model 4D[7].Penelitian mengenai pengembanganmodul praktikum telah banyak dilakukan.Penelitian Rosmalinda (2013) yang berjudulyang terdiri atas empat tahap, yaitu tahappendefinisian (define), tahap perancangan(design),tahappengembangan6

(development)dantahappenyebaranpengembangan meliputi tiga tahap yang(dissemination). Akan tetapi penelitian iniakanhanya dibatasi pada tahap developmentpengembangan yang digunakan, yaitu (1)dengan sampel sebanyak 20 orang (uji riabel dalam penelitian ini rkanpendefinisiantahap(define),(2)dan(3)praktikum. Populasi dalam penelitian inidijelaskan sebagai berikut.adalah seluruh siswa kelas XII MIA di1. Tahap Pendefinisian (Define)SMAN1GunungsariajaranPada tahap define dilakukan beberapa2018/2019. Sampel yang digunakan yaitutahapan, yaitu (a) melakukan analisis20 siswa dari kelas XII MIA di SMAN 1kebutuhan,Gunungsari tahun ajaran 2018/2019.pembelajaran, (c) menentukan isi anpembelajaran,tujuandan(d)memilih dan menentukan media. Tahappraktikum dan angket respon siswa danawal pada proses pendefinisian adalahguru. Lembar validasi modul praktikummelakukan analisis kebutuhan di SMAN 1dianalisis menggunakan statistik Aiken’sGunungsari. Hal ini dimaksudkan untukV,dianalisismengetahui apa saja yang dibutuhkan olehpraktikalitas,peserta didik dalam pembelajaran lembartahunmodelsiswaindekssedangkan angket respon guru dianalisiskhususnyasecara deskriptif. Tahapan prosedural padaAnalisispenelitianwawancara dengan guru bidang studi utuhanpraktikum.dilakukanmelaluidi SMAN 1 Gunungsari untuk mengetahuikegiatan praktikum yang dilakukan diHASIL DAN PEMBAHASANPenelitian ini merupakan penelitianpengembangan modul praktikum kimiaberbasis problem based learning untukkelas XI SMA. Penelitian ini bertujuanuntuk menghasilkan modul praktikum yangmemenuhi kriteria valid dan praktis melaluiuji kelayakan dan kepraktisan. Prosessekolah dan bahan ajar yang digunakansebagaipanduandalammelakukankegiatan praktikum tersebut.Darihasilwawancara,diketahuibahwa guru biasanya menggunakan lembarkerja yang dapat dikatakan terkesan sepertibuku resep. Hal ini dikarenakan lembarkegiatan yang digunakan masih sangat7

menuntun siswa. Lembar kegiatan tersebutTahapselanjutnya,penelitiberisi teori singkat, alat dan bahan, langkahmelakukan analisis kompetensi dasar untukkerja, hasil pengamatan, dan pertanyaan.menentukan materi apa saja yang menuntutLembardilaksanakannya kegiatan praktikum untukkerjayangdemikiandapatmenjadikan siswa kurang aktif, kreatif, dankelasmandirimaupunditetapkan Kompetensi Dasar 4.13 yaknimelakukan percobaan. Hal ini sesuaimerancang, melakukan, dan menyimpulkandengan pernyataan Hoffstein dan Lunetserta menyajikan hasil percobaan titrasi(dalam Donnell, 2007) yang menyatakanasam basa. Kompetensi dasar ini telahbahwa pembelajaran di laboratorium yangmencakup kegiatan praktikum titrasi asambersifat resep atau cook book tidakbasa yang digunakan pada modul yaitumemungkinkan bagi siswa untuk berpikirstandarisasilebihpenggunaannya dalam penentuan rgenap.larutanNaOHdanpenyelidikan yang dilakukannya [9]. Olehcukakarenakompetensidasarmodel problem based learning pada modulkemudiandilakukanlahpraktikum yang dikembangkan. Menurutindikator, tujuan pembelajaran, aktivitasRosmalinda (2013), model yang tepatpembelajaran, serta alat dan bahan yangdigunakanmenghasilkandigunakan. Penentuan tujuan pembelajaranpembelajaran bermakna dalam praktikummerupakan hal penting dikarenakan suatuyaitu[8].proses pembelajaran dikatakan berhasilPembelajaran dengan model problem basedapabila siswa dapat mencapai tujuanlearninguntukpembelajaran tersebut. Selanjutnya yaknidisajikanpemilihan media. Pemilihan media ikan dengan tujuan sikelompokdanbahanperumusanmelalui strategi pemecahan masalah. SelainkegiatanalatSetelahpraktikumdari materi yang disampaikan pada modul.memberikan kesempatan bagi masingmasing anggota kelompok untuk turut ahanyangdiberikan [10].2. Tahap Perancangan pakandilakukanberdasarkan beberapa temuan atau hasilidentifikasi pada tahap pendefinisian. Pada8

tahap ini dilakukan penentuan formatmelakukan perancangan terhadap modulpenulisan modul yang disesuaikan denganpraktikum, didapatkan hasil dari tahaptujuan pembelajaran yang telah ditentukanperancangan atau design yaitu berupasebelumnya. Format inilah yang akanprototype 1.dijadikan sebagai kerangka dasar dalampenulisan.Tahapinidiawalidengan3. Tahap Pengembangan (Development)Perangkatperancangan cover dan dilanjutkan denganpenyusunan komponen modul yang terdiridari tiga bagian yakni bagian pendahuluan,bagian inti, dan bagian penutup. Bagianpendahuluan berisi kata pengantar, daftarisi, kompetensi dasar, deskripsi modulpraktikum, petunjuk penggunaan modul,tata tertib praktikum, dan pengenalanlaboratorium kimia. Bagian inti terdiri darimateri dan proses praktikum. Dan yangterakhirbagianpenutupterdiridarievaluasi, glosarium, dan daftar pustaka.Pada proses penentuan format ini jugadidasarkandengankesesuaianmodelproblem based learning yang diintegrasikandengan modul praktikum. Proses penulisandraft modul praktikum ini juga mengalamibeberapa perubahan sesuai dengan sarandan arahan dari dosen pembimbing diantaranya adalah penentuan outline modul,penempatan gambar, penggunaan jenis danukuranhuruf,spasiantarkalimat,kombinasi warna, dan penggunaan tatabahasa.Halinibertujuanuntukmenghasilkan draft yang sesuai .modulSetelahpembelajaranyangdikembangkan dapat dikatakan berkualitasapabila memenuhi kriteria valid dan praktis.Pada tahap ini produk awal (prototype 1)yang dihasilkan kemudian dilakukan ujivaliditas untuk mendapatkan masukan sertasaranyangmembangunagarmodulpraktikum yang dikembangkan lebih baikdan layak digunakan sebagai bahan ajar.Tahapvalidasiinibertujuanuntukmendapatkan pengakuan atau pengesahankesesuaian produk yang dikembangkandengan kebutuhan sehingga produk tersebutdapat dikatakan layak dan cocok digunakandalam pembelajaran [11]. Uji validitastersebut menggunakan instrumen berupalembar validasi ahli yang berisi komponenkegrafikaan, penyajian, kelayakan isi, dankebahasaan. Instrumen yang baik harusmemenuhi dua persyaratan yang pentingyaitu validitas dan reliabilitas. Selamaproses pengembangan modul praktikum initerdapat beberapa catatan dari validatoryang harus diperhatikan. Saran dari paravalidator kemudian dijadikan masukan olehpeneliti untuk melakukan revisi terhadapmodul praktikum.9

Analisisyangdigunakandalammenentukan tingkat kevalidan modul yaituproblem based learning untuk kelas XISMA dapat dilihat pada Gambar 1.indeks Aiken, di mana diperoleh gvaliddikembangkan.Setelah melakukan validasi terhadap modulpraktikum, maka didapatkan hasil daritahap pengembangan yaitu prototype 2.Selanjutnya prototype 2 diuji cobakankepada subjek uji yaitu siswa dan guruGambar 1. Grafik Kelayakan ModulPraktikumkimia SMAN 1 Gunungsari.BerdasarkanUji coba yang dilakukan adalah ujigrafikdiatas,coba skala terbatas yaitu hanya pada duakelayakan modul praktikum kimia berbasispuluh orang siswa kelas XII MIA dan satuproblem based learning untuk kelas XIorang guru bidang studi kimia di SMAN 1SMAGunungsari. Pada tahap ini, uji cobaberdasarkan empat aspek diperoleh rata-ratadilaksanakan untuk memperoleh responV 0,78 dan termasuk pada kategori layaksiswa dan guru terhadap modul praktikumuntuk di uji cobakan. Sedangkan hasilyang telah dikembangkan. Angket responanalisis angket respon siswa dapat dilihatsiswa dan guru yang digunakan terdiri daripada Gambar luhpernyataan untuk komponen kemenarikanmodul, lima pernyataan untuk mponenduawaktupelaksanaan modul, dan dua pernyataanuntuk komponen manfaat modul. Setelahmenganalisis angket respon siswa dan gurudiperolehrata-ratasiswadanGambar 2. Grafik Kepraktisan ModulguruPraktikummenunjukkan respon baik terhadap modulpraktikum yang telah dikembangkan. HasilKeterangan:R : Respondenvalidasi modul praktikum kimia berbasis10

Berdasarkan grafik di atas, responangketresponolehguruyangsiswa terhadap modul praktikum kimiamemperlihatkan respon positif terhadapberbasis problem based learning yangmodul praktikum kimia berbasis problemdikembangkanindeksbased learning yang dikembangkan dipraktikalitas diperoleh persentase rata-rataSMAN 1 Gunungsari. Dimana, dari 19kepraktisan terhadap modul praktikum yangpernyataan pada angket, guru memberikantelah dikembangkan sebesar 82% dengannilai 3 (setuju) pada sembilan pernyataan,kategori sangat praktis untuk digunakandan nilai 4 (sangat setuju) pada an.Halinididukung juga oleh hasil analisis deskriptifKESIMPULANBerdasarkan data hasil penelitian danpembahasan, maka dapat disimpulkanbahwa modul praktikum kimia berbasisproblem based learning untuk kelas XISMA yang telah dikembangkan dengan[4] Rustaman, Nuryani. 2003. StrategiBelajar Mengajar Biologi EdisiRevisi.Bandung:JurusanPendidikan Biologi FPMIPA UPI.[5] Arifin, Muhammad. 2003. StrategiBelajar Mengajar Kimia EdisiRevisi.Bandung:JurusanPendidikan Kimia FPMIPA UPI.menggunakan model 4D (Define,

Pada pembelajaran kimia, pemahaman mengenai salah satu materi . pelaksanaan, analisis data dan pelaporan. Oleh karena itu, dengan adanya modul . membantu guru untuk membimbing peserta didik yang merasa kesulitan ketika akan melaksanakan praktikum. Pelaksanaan praktikum di sekolah seringkali menemukan hambatan. Seperti yang dijelaskan oleh .

Related Documents:

2 AKD-217 Praktikum Kimia Analisis 4 2 16 3 AKD-218 Praktikum Kimia Organik 2 2 8 4 8AKD-219 Praktikum Kimia Anorganik 2 2 . Praktikan wajib membawa buku penuntun praktikum, alat tulis, alat hitung dan penunjang praktikum seperti

Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 3 of 28 PENDAHULUAN Selamat Anda telah menyelesaikan modul ketiga dengan baik, sekarang Anda akan mempelajari modul ke empat. Pada modul ini Anda akan mempelajari tentang “Hukum Dasar Kimia dan penerapannya dalam Perhitungan Kimia“.

Praktikum Biologi Sel merupakan salah satu praktikum yang mendasari praktikum pada mata praktikum yang lain seperti Praktikum Teknik Analisa Biologi Molekuler, Praktikum Kultur Jaringan dan Sel Hewan serta Praktikum Imunologi. Petunjuk Praktikum Biologi Sel ini disusun sejak tahun akademik 2004/2006 yang saat itu hanya memuat tiga materi.

Praktikum Kimia Analitik kualitatif Laboratorium Kimia Kesehatan D3 Teknik Laboratorium Medis FIK UMSurabaya ii TATA TERTIB PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK KUALITATIF 1. Para praktikan harus sudah siap di depan ruang praktikum lima menit sebelum waktu praktikum dimulai. 2. Sebelum prakti

E. Dasar Hukum F. Materi Pokok dan Sub Materi MATERI POKOK 1 KARAKTERISTIK MODUL A. Self Instructional B. Self Contain C. Stand Alone D. Adaptive E. User Friendly MATERI POKOK 2 PENGEMBANGAN MODUL DAN MUTUNYA A. Pengembangan Modul B. Mutu Modul MATERI POKOK 3 PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL A. Analisa Kebutuhan Modul B. Penyusunan Modul PENUTUP A .

menggunakan buku-buku paket dan buku LKS yang belum berbasis keterampilan proses sains, maka perlu sekiranya dilakukan pengembangan buku panduan praktikum kimia berbasis keterampilan proses sains agar dapat digunakan oleh siswa SMA serta sebagai salah satu bahan ajar kimia SMA bagi guru-gu

Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara dan merupakan bagian dan praktikum Mata Kuliah Kimia Analisa, Instrumentasi Analitik, dan Kimia Dasar. Akurasi, ketelitian data, dan kedisiplinan praktikum adalah komitmen dan upaya dari setiap pengguna laboratorium. Kegiatan praktikum d

Introduction to Literary Criticism. Definition and Use “Literary criticism” is the name given to works written by experts who critique—analyze—an author’s work. It does NOT mean “to criticize” as in complain or disapprove. Literary criticism is often referred to as a “secondary source”. Literary Criticism and Theory Any piece of text can be read with a number of different .