EVALUASI SUMBER INFORMASI OBAT PENDAHULUAN

3y ago
370 Views
21 Downloads
220.55 KB
17 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronan Garica
Transcription

BABEVALUASI SUMBER INFORMASI OBATPENDAHULUANUntuk melaksanakan tugas farmasi klinis, seorang farmasis harus memberikaninformasi atau melakukan tindakan farmasi harus berdasarkan sumber informasi yangbenar dan terpercaya. Saat ini banyak tersedia sumber informasi yang terkait denganobat atau pengobatan, seperti buku teks, jurnal-jurnal medis dan pengobatan,kompendium, daftar obat esensial nasional, pusat informasi obat, informasi dari sumberonline internet, dan dari industri farmasi. Pada praktek dan kenyataan di lapanganmenunjukkan bahwa informasi obat yang bersifat komersial lebih sering digunakan,sementara sumber informasi yang lebih objektif dan netral jarang digunakan.Semua jenis informasi tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan dengan baik,asalkan disertai dengan pertimbangan kebaikan dan kekurangan dari masing-masingjenis informasi. Kemampuan untuk menelaah secara kritis akan sangat bermanfaatuntuk mendapatkan informasi yang benar-benar akurat.Bab ini akan membahas berbagai sumber informasi yang tersedia.Denganmempelajari bab ini mahasiswa akan mampu mengetahui berbagai sumber danjenis-jenis informasi obat, mengetahui kelebihan dan kelemahan tiap jenis informasi danmemahami cara-cara untuk mencari informasi yang diperlukan.Kemampuan mahasiswa dalam mengevaluasi sumber informasi yang objektif dannetral dapat diterapkan untuk mencari informasi yang mendukung materi bab lain dimata kuliah farmasi klinis atau mata kuliah yang lain.Agar lebih mudah dalam mempelajari bab ini, mahasiswa sangat dianjurkanuntuk membaca modul kuliah evaluasi sumber informasi obat dan mencari contohcontoh sumber informasi obat yang sesuai dengan modul kuliah, dan dapat membawadikelas untuk didikusikan bersama.1

PENYAJIANJENIS-JENIS INFORMASI OBATSumber informasi menurut sifat dan sumbernya dibedakan menjadi 2 Dilihatyakniinformasi non-komersial dan informasi komersial,Informasi non-komersiilBuku-buku rujukan (Reference books) dan buku sakuBuku rujukan merupakan sumber informasi utama apabila diperlukan informasi yangmendalam Buku rujukan sangat banyak tersedia sesuai dengan topik yang diinginkan.Oleh karena itu sangat penting untuk mengevaluasi kualitas dari buku rujukan tersebut.Frekuensi edisi terbaru merupakan kriteria penting dalam memilih buku rujukan . Makinsering direvisi, maka makin baik, hanya buku rujukan yang direvisi setiap 2-5 tahunsekali yang dapat menyediakan pengetahuan yang terkini (up-to date).Buku rujukan yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan. Untuk pelayanantugas farmasi klinis, dapat dipilih 2 kelompok buku, yakni: Buku tentang obat yangmengupas sifat-sifat farmakologi, farmakokinetik , efek samping obat dan Buku tentangpengobatan/terapetik, yang informasinya berangkat dari masalah klinik (penyakit).Apabila waktu yang tersedia untuk membaca terbatas, maka buku saku/handbookdapat digunakan sebagai rujukan sumber informasi. Contoh buku rujukan yang terkaitdalam pelaksanaan tugas farmasi klinis: Farmakologi : Goodman and Gilman’sThe Pharmacological Basis ofTherapeutics andClinical Pharmacology by Laurence andBennett.2

Farmakoterapi : Pharmacotherapy: APathophysiologic Approach edited byDePiro et al. Internal medicine Current Medical Diagnosis & Treatment Farmakokinetik dan therapeutic drug monitoring : Applied Pharmacokinetics:Principles of Therapeutic Drug Monitoring by Evans et al. Interaksi obat: Hansten and Horn’s Drug Interactions Analysis and Management Informasi obat: AHFS Drug Information Martindale’s The Complete Drug ReferenceKompendium obat3

Kompendium obat merupakan sumber informasi yang memuat informasi tentang namadagang, nama generik, komposisi kimia, indikasi, kontraindikasi, perhatian, peringatandan interaksi, efek samping, cara pemberian dan dosis. Kompendium obat dapatbervariasi baik dari skope dan isi. Kompendium dapat diterbitkan dalam skala nasional.Contoh kompendium: USA Physician’s Desk Reference in the USA yang disusun berdasarkaninformasiproduk yang telah disetujui oleh FDA. The United States Pharmacopeia Dispensing Information (USP DI) The British National Formulary (BNF) (http://www.bnf.org/) merupakan compendiumyang sangat objektif dan komprehensif dalam menyediakan sumber informasi danpenpunyai penilaian yang komparatif dalam tiap obat. Selain itu BNF jugamenampilkan kriteria penilaian mengapa suatu obat dipilih untuk pengobatantertentu.Daftar Obat Esensial Nasional, Pedoman Pengobatan, Formularium obatDaftar Obat Esensial Nasional adalah daftar yang memuat obat esensial yangditerbitkan oleh suatu negara. Daftar obat esensial nasional disusun berdasarkankonsensus untuk pengobatan dengan obat yang tersedia yang dipilih berdasarkankemanfaatan dan keamanan.Daftar obat esensial dapat disesuaikan dengan levelpelayanan yang ada, misal daftar obat esensial untuk di rumah sakit dapat berbedadengan daftar obat esensial untuk puskesmas. Selain itu Daftar obat esensial a jugaharus dicari edisi terbaru. Jika daftar obat esensial nasional tidak tersedia maka WHOModel List of Essential Medicines dapat digunakan. WHO Model List selalu direvisisetiap dua tahun sekali, daftar ini tersedia dalam bentuk hard copy atau dapatdiperloleh secaraonline di WHO Essential Medicines Library. Di database4

perpustakaan WHO ini dapat juga diperloleh pedoman klinis, sistematik review,referensi-referensi penting, dan infromasi lain terkait dengan obat adan pengobatan.Formularium adalah buku yang berisi daftar obat dan tambahan informasi untuksetiap obat. Formularium bias diaplikasikan secara nasional atau regional (misal:formularium rumah sakit). WHO juga telah mempublikasikan model formularium yangdapat diadopsi untuk tingkat nasional atu regional. WHO Model Formulary 2004merupakan model formularium yang telah dipublikasikan yang berisi daftar obat diwebsite:http://mednet3.who.int/EMLib/Formularium nasional atau institutional biasanya dikembangkan oleh oleh komiteterapi dan berisi obat yang sesuai untuk institusi tersebut. Sehingga daftar daftar obatyang ada diformularium antara institusi satu dengan yang lain dapat berbeda. Saat ini,rumah sakit, asuransi kesehatan atau pusat pengobatan yang telah mengembangakanformulariumnya sendiri.Bagi perusahaan asuransi kesehatandigunakan sebagai daftar obat untukreimbursed.formulariumdapatPedoman pengobatan adalahpedoman yang disusun dalam rangka pengobatan suatu penyakit.Buletin obatBuletin obat juga merupakan salah satu sumber informasi yang up to-date . Buletinbiasanya bersifat periodik dan berisi promosi terhadap pemakaian obat dan pengobatansecara rasional. Banyak bulletin pengobatan yang tidak disponsori oleh industri farmasiyang menyediakan penilaian obat secara khusus dan memberikan rekomendasi untukterapi yang didasarkan pada beberapa aleternatif pengobatan. Umumnya disediakansecara cuma-cuma oleh badan-badan yang berkecimpung di kegiatan tersebut, dansangat dihargai keberadaannya karena objektivitas informasi tersebut ananobattidak"biased"danrekomendasi-rekomendasinya praktis Contoh bulletin pengobatan yang tersedia : Drug and Therapeutics Bulletin (UK) Medical Letter (USA) (hanya untuk anggota) r.html(alsoSpanish) Australian Prescriber (Australia) http://www.australianprescriber.com, Medscape http://www.medscape.com5availablein

Drug Information Newsletter (Singapore) Lembaran Obat dan Pengobatan (Indonesia)Jurnal IlmiahJurnal ilmiah yang dapat mendukung farmasis dalam pelayanan kefarmasian banyaktersedia. Pharmacotherapy, The Annals of Pharmacotherapy and Expert Opinion onPharmacotherapy menyediakan bukti ilmiah terkaitfarmakoterapi. Selain itu Jurnalilmiah yang sangat umum digunakan antara lain : the Lancet, the New England Journalof Medicine dan the British Medical Journal menyediakan informasi pelayanan kliniskepada pasien dan farmakoterapi. American Journal of Health-System Pharmacymenyediakan informasi tentang sistem pelayanan kesehatan dan pelayanan pasien.International Journal of Pharmacy Practice juga merupakan salah satu contoh jurnalilmiah yang focus terhadap pelayanan farmasis. Meskipun jurnal medis telah direview,penggunaan artikel ilmiah dalam jurnal tetap harus dievaluasi. Evaluasi artikel imiahmerupakan pengetahuan yang penting dan perlu dipelajari secara khusus. Pada modulberikutnya akan diberikan cara evaluasi artikel ilmiah khususnya uji klinik.Pusat informasi obatBanyak negara yang mempunyai pusat informasi yang menyediakan informasimengenai obat , makanan dan juga racun. Sebagai contoh: UK Medicines InformationPharmacists (web site at: http://www.druginfozone.org/).Di Indonesia juga terdapatPusat informasi obat nasional ayang di Kelola Oleh Badan Pengawasan Obat danMakanan /BPOM RI (website: http://www.pom.go.id). Pusat sumber informasi obat lainyang sangat baik untuk diakses adalah: WHO Essential Medicines Library:http://mednet3.who.int/EMLib/. Untuk mengakses jurnal secara gratis dapat mengaksessite: http://www.freemedicaljournals.com.Katalog yang memuat sumber-sumber informasi terkait kesehatan dapat diakses padasite: http://www.bubl.ac.uk/link/med.html.Bagaimana mendapatkan dan mengevaluasi informasi obat yang diperolehsecara online?.6

Banyak artikel yang dapat diambil dari indeks database Medline, terutama yang terkaitdengan medis dan ilmu-ilmu kesehatan termasuk farmasi.Medline adalah kompilasiPerpustakaan Nasional United States yang terkait dengan obat. Di dalam medlineterdapat lebih dari 38000jurnal yang dipublikasi oleh lebih dari 70 negara. Akses wesitemedline di http://www.ncbi.nlm.nih.gov/PubMed/Articles .Artikel dapat ditelusuridengan mnggunakan kata kunci. Kata kunci yang terdapat dalam database Medlinedapat berupa judul (title), abstrak, nama penulis, institusi yang melakukan penelitian.Site lain yang dapat diaksed secara online untuk mendapatkan indormasi . Sagat penting untuk menjadmin bahwainformasi yang diperoleh dari internet secara online dapat dipercaya. Hal-hal yangharus diterminsai jika suatu artikel didapatkan secara online adalah: Apa kualifikasi penulis untuk menulis subjek arikel yang dipublikasi? Apakah penulis berhubungan dengan organisasi tertentu yang mempunyaireputasi baik? (misal : anggota WHO) Lihat intitusinya. Apakah universitas atau atau institusi yang khusus menanganitopic penelitian tersebut? Apakah dipblikasikan oleh website yang reputasinya baik? Sudahkah penulis menggunakan format, logika, struktur dan pengembanganargument untuk topik yang dievaluasi? Apakah artikel sesuai dengan krtieria yang dipersyaratkan?(misal: untuk ujiklinik ada kriteri peneliaan yang harus dilakukan). Akan dipelajari pada modulyang lain. Website berikut memuat informasi penting terkait dengan kriteria penilaiansumber informasi dari internet: Grassian E. Thinking critically about world llege/help/critical/index.htmInformasi komersialInformasi yang bersifat komersial jelas datang dari industri farmasi, dan tersebar sangatluas di seluruh dunia. Bentuk informasi sangat beragam, mulai dalam bentuk tulisan,verbal maupun dengan disket, CD-ROM atau pita video. Informasinya sangat jelas danmudah dicerna, namun juga dapat bias. Segi positif terlalu ditekankan, sedangkan segi7

negatifnya seringkali dilupakan atau disinggung secara ringan. Hal ini dapat dimengerti,karena tujuannya memang untuk meningkatkan penjualan. Kegiatan komersiil ini jugamelibatkan antara lain penyelenggaraan-penyelenggaraan simposia, seminar ataupenulisan artikel di majalah, dengan sponsor industri farmasi. Informasi ini tetapbermanfaat untuk mengetahui sejauh mana perkembangan berlangsung, namun harushati-hati dalam menelaah kualitas informasinya. Kesulitan yang sering dihadapi adalahdalam hal mencek kebenarannya, karena informasi ini sangat cepat berkembang danberedar, jauh lebih cepat dari majalah dan buku-buku acuan/standard. Bentuk-bentukinformasi yang dapat ditemui meliputi:a) Iklan/advertensi di majalah kedokteran:Tidak dapat dipungkiri, bahwa iklan obat menyediakan informasi obat yang palingcepat dapat mencapai praktisi medik. Sayangnya, sangat banyak iklan yangmengabaikan komponen-komponen informasi seperti yang telah digariskan olehWHO (WHO, 1988), yang antara lain harus mencakup: Nama senyawa aktif dalam International Non-proprietary Names (INN) ataunama generiknya, dan nama dagang. Bentuk sediaan dan kandungan senyawa aktif tiap sediaan. Dosis dan aturan pemakaian yang dianjurkan. Indikasi terapetik Efek samping dan efek yang tidak dikehendaki Perhatian khusus, peringatan dan kontraindikasi Interaksi penting Sumber referensi yang berkaitan Nama/alamat pabrik.Secara lebih ringkas, pedoman WHO tersebut menggariskan bahwa harus ada 4komponen utama informasi dalam setiap iklan, yaitu:1. Informasi tentang nama generik obat, sifat farmakologik dan farmakokinetika.8

2. Informasi tentang indikasi dan bukti manfaat klinik.3. Informasi tentang kekuatan sediaan sediaan, aturan pakai dan cara pemberian.4. Informasi tentang keamanan, meliputi efek samping maupun peringatan,pembatasan/kontraindikasi.Dengan selalu mempertimbangkan ada-tidaknya 4 komponen di atas, ditambahdengan penelaahan secara kritis terhadap pesan umum yang ditonjolkan dalamiklan, praktisi medik dapat dengan mudah melakukan penilaian secara objektif, danmemanfaatkan informasi tersebut.b) Lembaran informasi produk:Lembaran informasi produk umumnya disertakan dalam kemasan obat, ataudicetak dalam bungkusnya, ditujukan untuk para pemakai obat. Sebenarnya jenisinformasi ini relatif paling layak dipercaya, karena untuk saat ini merupakansatu-satunya jenis informasi dari industri farmasi yang penyiapannya dikontrol olehDepartemen Kesehatan RI. Bentuknya sederhana dan mencakup semua komponeninformasi tentang obat yang digunakan, tanpa ditambah pesan-pesan komersiil.Sayangnya justru jenis informasi ini seringkali tidak sampai ke tangan pasienkarena kesalahan teknis penyerahan obat ke pasien. Informasi yang harus dicakupdalam lembaran informasi produk meliputi (WHO, 1988): INN atau nama generik senyawa aktif rjadansifatfarmakokinetik) Informasi klinik meliputi indikasi, regimen dosis, kontraindikasi, peringatan, efeksamping, interaksi obat dan overdosis Informasi farmasetik misalnya bentuk sediaan, kekuatan, zat pengisi, kondisipenyimpanan dan masa kadaluwarsa, kelompok obat (narkotik/obat keras/obatluar), nama pabrik dsb.c) Bentuk-bentuk lain9

Sangat banyak bentuk-bentuk informasi yang lain, yang seringkali sulit dibedakanapakah dari industri farmasi atau bukan, misalnya simposium, seminar, handbook,majalah kedokteran, atau buku terbitan resmi hasil penelitian uji klinik suatu obat.Untuk menelaah jenis-jenis informasi seperti ini, diperlukan penguasaan berbagaimasalah, misalnya untuk menilai apakah data hasil pengujian manfaat suatu obatterhadap indikasi tertentu dapat dipercaya, diperlukan pengetahuan tentangmetodologi baku yang seharusnya digunakan.Buku-buku seperti IIMS, ISO dan sejenisnya juga cukup membantu praktisi medikuntuk mencari kandungan bahan aktif suatu sediaan, dan informasi-informasi lainyang relevan, misalnya pilihan bentuk dan kekuatan sediaan, harga, dsb. Tetapijangan digunakan untuk mencari indikasi, efek samping dll, karena biasanyainformasi tentang hal ini sangat terbatas dan tidak netral.Bagaimana mendapatkan informasi yang relevan dari pharmaceutical representative(“drug rep”)Industri farmasi mempunyai anggaran yang besar untuk promosi dan industrimenggunakan berbagaimacam media untuk mempromosikan produk mereka. Namun,seringkali informasi yang berasal dari industri farmasi hanya menekankan aspek positifdari produk mereka.dengan “drug rep”Oleh karena itu sangat penting untuk mengontrol pertemuanagar memperoleh informasi positif yang berimbang.Seorangfarmasis adalah anggota Komite Farmasi dan Terapi (KFT) yang umumnyamemutuskan obat untuk masuk formularium atau protol pengobatan. Farmasis seringmenjadi subyek untuk promosi obat dari “drug rep”.Seorang farmasis memerlukanperhatian yang hati-hati terhadap materi promosi agar dapat memberikan argumenyang rasional dalam rangka keterpatan pemilihan obat untuk rumah sakit atau instusi.LEARCNING ACTIVITY 3.3Contoh kasus“Seorang representative dari industry farmasi membuat janji bertemu dengan andasebagai seorang farmasis. Tujuan pertemuan itu adalah untuk meberoikan informasikepada anda tentang produk baru mereka (antibiotik)”.Gunakan pedoman berikut untuk melaksanakan pertemuan tersebut. Pedoman dibawah ini dapat digunakan untuk setiap mengadakan pertemuan dengan “drug rep”:10

Temui “rep” hanya dengan perjanjian. Tentukan tunjuan dari kunjungansebelumnya dan tetapkan wawancara untuk tujuan spesifik tersebut. Kontrol wawancara. Jangan dengarkan presentasi penjualan rutin, tetapitanyakan hal spesifik terkait kemanfaaatan dan keamanan obat. Misal tentangefek samping obat dan nilai kemanfaatan dari obat yang ditawarkan. Minta publikasi yang independen dari produk yang ditawarkan dari jurnal yangterakreditasi baik ( peer-reviewed journals). Brosur promosi seringkali menggunakan materi yang tidak terpublikas,menggunakan grafik yang tidak benar, dan quaotasi selektif yang bersifatsubyektif. Seorang farmasis harus dapat mengevaluasi brosur agar tidakterpengaruh oleh klaim atau grafik yang tidak benar. Abaikan “bukti” yang kurang dapat dipercaya seperti testimony seorang selebritiatau institusi yang menggunakan produk tersebut. Minta bukti ilmiah dengan menggunakan “STEP” analisis: Safety (Keamanan)– bukti ilmiah kemungkinan efek samping akibatpenggunaan jangka panjang produk yang ditawarkan. Tolerability (tolerabilitas)– adalah cara pengukuran yang terbaik denganmembandingkan angka withdrawal dari produk dengan pembandingnya. Efficacy (Kemanfaatan)– Dimensi yang paling relevan tentang bagaimanakemanfaatan produk dibandingkan dengan obat lain. Price (harga) – Biaya langsung atau tidak langsung apabila menggunakanproduk tersebut. Minta salinan/fotokopi artikel uji klinik yang terpublikasi dari produk yangditawarkan untuk untuk mendukung argument dari industri farmasi. Evaluasi uji klinik tersebut dengan tepat, perhatikan bagian tertentu yang terkaitdengan kekuatan ukuran sampel dan kualitas metode uji klinik dan penggunaanparameter pengukuran (hal ini akan dibahas secara detail pada modul yang lain. Jangan terima argumen yang bersifat teoritis tanpa ada bukti ilmiah secaralangsung yang dapat memberikan untuk keuntungan secara klinis. Abaikanartikel negative atau brosur bersifat subjektif yang diberikan oleh “drug ref”.lakukan pencarian literature secara independen. Jangan terima berita baru yang dapat mempengaruhi argumenentasi ilmiah.Banyak bukti ilmiah yang dapat memberikan informasi lebih objective. Obat barutidak selalu lebih dan lebih aman.11

Coba untuk mencari informasi yang terdapat dalam kemasan atau denganberpartisifasi dalam riset uji klinik skala kecil yang dilakukan diinstitusi rumahsakit. Rekam dan catat isi dari interview dan pelajari kembali catatan tersebut bila“drug rep” memeinta pertemuan lain dengan anda.PEMILIHAN JENIS INFORMASIWalaupun sumber informasi cukup lengkap/terpenuhi, tidak jarang dijumpaikeraguan untuk memilih sumber informasi yang paling tepat untuk memenuhikebutuhan pada suatu waktu. Untuk mempermudah penelusuran pustaka, pedoman dibawah dapat digunakan.Informasi mengenai obat:a) Sifat-sifat farmakologik (dinamika dan kinetika obat), gunakan textbook/handbookfarmakologi, misalnya: Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P (1990) Goodman Gilman's thePharmacological Basis of Therapeutics, 7th edition, Macmillan Publishing Co.,New York.b) Efek samping dan keamanan, gunakan textbook/handbook farmakologi atau yangkhusus membahas efek samping, misalnya: America

Daftar Obat Esensial Nasional adalah daftar yang memuat obat esensial yang diterbitkan oleh suatu negara. Daftar obat esensial nasional disusun berdasarkan konsensus untuk pengobatan dengan obat yang tersedia yang dipilih berdasarkan kemanfaatan dan keamanan. Daftar obat esensial dapat disesuaikan dengan level pelayanan yang ada, misal daftar .

Related Documents:

Keywords: empon-empon, herbal medicine, production, management, marketing. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditi obat-obatan yang potensial. Aneka ragam jenis tanaman obat telah diproduksi sebagai bahan baku obat modern maupun obat tradisional (jamu). Prospek pengembangan produksi tanaman obat cukup cerah antara lain karena berkembangnya industri obat modern dan .

Nasional. Adanya formularium rumah sakit yang disusun mengacu pada formularium nasional merupakan salah satu upaya mendukung penggunaan obat rasional melalui peningkatan akses terhadap obat esensial 11. Sistem pemesanan dilakukan dengan dua cara yaitu secara e-procurement untuk obat-obat BPJS dan dengan pemesanan

herbal 37,55%), Pakistan US 10,71 juta (36,76%), Malaysia US 2,67 juta (9,17%), Vietnam sebesar US 1,19 juta (4,12%) dan Jepang sebesar US 806 ribu (2,77%). nilai ekspor obat Herbal indonesia 2009-2013 (Us ribu) Produk Utama ekspor obat Herbal indonesia Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia. Warta Ekspor Edisi September 2014 5 Tajuk Utama Pasar Impor Obat Herbal Nilai impor obat herbal .

OBAT HERBAL TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA - 29 BAB PRODUK OBAT MODERN ASLI INDONESIA HAL 30 – 100 INDEX 114 . B Informatorium Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) di Masa Pandemi COVID-19 2 Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan atas karunia-Nya, penyusunan “Informatorium Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) di Masa Pandemi COVID-19” dapat diterbitkan untuk memberikan dukungan .

PEDOMAN CARA PEMBUA TAN OBAT TRADISIONAL YANG BAlK i. PENDAHULVAN 1.1. Latar 8elakang Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan . selumh aspek pembuatan obat tradisional dalam industri obat tradisional tersebut selalu mel11enulu CPO'lH.

Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.00.05.42.2996 Tentang Pengawasan Pemasukan Obat Tradisional, Dalam rangka pengawasan importir, distributor, industri obat tradisional dan atau industri farmasi yang memasukkan obat tradisional wajib melakukan pendokumentasian distribusi obat tradisional. 11

obat dan alat kesehatan c. Pembinaan dan pengawasan industri, sarana produksi dan sarana distribusi sediaan farmasi, obat tradisional, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT), bahan obat, bahan baku alam yang terkaitdengan kesehatan d. Pengawasan pre-market obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, PKRT, dan makanan .

3. Wenger-Clemons, J. (2014). Client system assessment tools for social work practice (Canvas). Group Assignment s . 1. Therapeutic Group Work Assignment 2. Therapeutic Group Work Twitter Feed Individual Assignment 1. M2 Quiz . Module 3: Identity-Based Social Action Group Work . Weeks 5 and 6 . Overview . A. This module reviews a number of topics around how we construct self-concepts and self .