BAB I PENDAHULUAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN

3y ago
67 Views
2 Downloads
3.76 MB
158 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ciara Libby
Transcription

BAB IPENDAHULUANA. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari modul Diklat Guru Matematika SMA ini diharapkanAnda dapat mengetahui:1. Landasan dan objek kajian pembelajaran matematika2. Hakikat dan prinsip matematika3. Karakteristik pembelajaran matematika4. Tujuan, ruang lingkup, standar kompetensi, dan kompetensi dasar materibilangan5. Tujuan, ruang lingkup, standar kompetensi, dan kompetensi dasar materialjabar6. Tujuan, ruang lingkup, standar kompetensi, dan kompetensi dasar materigeometrid an pengukuran7. Tujuan, ruang lingkup, standar kompetensi, dan kompetensi dasar materistatistika dan peluang8. Strategi, model, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran matematika9. Pengembangan sumber belajar matematika10. Inovasi pembelajaran matematika11. Menyelesaikan soal-soal latihan materi esensial matematikaB. INDIKATOR KEBERHASILANPeserta Diklat Guru Matematika SMA dikatakan berhasil menguasaimodul ini apabila mampu menyelesaikan soal-soal yang disajikan di akhir setiappembelajaran. Soal-soal yang diberikan bernuansa mengukur kemampuan tinggimatematik yang melampaui kemampuan standar yang diminta oleh kurikulum.Tentu guru peserta Diklat memiliki kemampuan berkenaan dengan landasan,objek, hakikat, prinsip, dan karakteristik matematika. Di samping itu penguasaanterhadap materi esensial matematik seperti bilangan, aljabar, geometri1Drs. Slamet Soro, M.Pd.

pengukuran, dan statistika-peluang menjadi keharusan bagi guru peserta Diklat.Penguasaan ragam metode bagi guru peserta Diklat terangkum dalampengembangan metode pembelajaran matematika. Inovasi pembelajaran danpengembangan sumber belajar turut menjadi tolok ukur keberhasilan guru dalammengikuti Diklat.C. DESKRIPSI SINGKAT MODULModul ini diperuntukkan bagi guru-guru matematika SMA, selaku pesertaDiklat pembelajaran matematika sekolah. Dalam modul ini Anda akanmempelajari hakikat, prinsip, dan karakteristik pembelajaran matematika. Materiesensial matematika yang mencakup empat cabang besar matematika yaitubilangan, aljabar, geometri-pengukuran, dan statistika-peluang. Secara spesifikmateri esensial matematika SMA ini akan membahas logika, eksponen, logaritma,pengakaran, persamaan kuadrat, sistem persamaan linier, fungsi, geometri ruang,geometri analitik, geometri transformasi, matriks, vektor, program linier, kalkulus,statistika, dan peluang.Penyajian materi dalam modul ini akan disertai dengan tujuan materi,ruang lingkup materi, standar kompetensi materi, kompetensi dasar materi,indikator materi, dan uraian materi. Setiap bagian akan disertai dengan latihan danrefleksi terhadap materi, guna mengukur secara mandiri penguasaan materi olehpeserta pelatihan.D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODULUntuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu anda lakukan adalahsebagai berikut.1. Pelajari daftar isi serta skema modul dengan cermat, karena ia akan menuntunanda dalam mempelajari modul ini.2. Untuk mempelajari modul ini haruslah berurutan, karena materi yangmendahului merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.2Drs. Slamet Soro, M.Pd.

3. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakanlah semua soal latihanyang ada. Jika dalam mengerjakan soal anda menemui kesulitan, kembalilahmempelajari materi yang terkait.4. Kerjakanlah soal evaluasi dengan cermat. Jika anda menemui kesulitan dalammengerjakan soal evaluasi, kembalilah mempelajari materi yang terkait.5. Jika anda mempunyai kesulitan yang tidak dapat anda pecahkan, catatlah,kemudian tanyakan kepada instruktur pada saat kegiatan pelatihan ataubacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul ini. Dengandemikian, anda juga akan mendapatkan pengetahuan tambahan.3Drs. Slamet Soro, M.Pd.

BAB IIHAKIKAT, PRINSIP, DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARANMATEMATIKAA. TUJUANSetelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapatmengetahui:1. Landasan dan objek pembelajaran matematika2. Hakikat dan prinsip matematika3. Karakteristik pembelajaran matematikaB. URAIAN MATERI1. LANDASAN DAN OBJEK PEMBELAJARAN MATEMATIKA1.1. Landasan Pembelajaran MatematikaSebagai warga negara Indonesia yang berhak mendapatkan pendidikanseperti yang tertuang dalam UUD 1945, tentunya harus memiliki pengetahuanumum minimum. Pengetahuan minimum itu diantaranya adalah matematika. Olehsebab itu, matematika sekolah sangat berarti baik bagi para siswa yangmelanjutkan studi maupun yang tidak. Inilah pengetahuan dasar (basic science)yang harus dikuasai oleh manusia Indonesia dalam membekali diri menghadapitantangan kehidupan mendatang.Matematika merupakan salah satu jenis dari enam materi ilmu yaitumatematika, fisika, biologi, psikologi, ilmu-ilmu sosial dan linguistik. Didasarkanpada pandangan konstruktivisme, hakikat matematika yakni anak yang anakkonstruksiberusahamemecahkannya.“Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran suatukonsep atau pernyataan yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaransebelumnya. Namun demikian, dalam pembelajaran pemahaman konsep seringdiawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata. Proses induktif4Drs. Slamet Soro, M.Pd.

deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika”. Selamamempelajari matematika di kelas, aplikasi hasil rumus atau sifat yang diperolehdari penalaran deduktif maupun induktif sering ditemukan meskipun tidak secaraformal hal ini disebut dengan belajar bernalar (Depdiknas, 2003: 5-6).Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didikmulai dari tingkat sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengankemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, sertakemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didikdapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkaninformasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dankompetitif (Yunengsih, 2008: 2).Perkembangan teknologi modern yang sangat pesat terjadi di bidangteknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi dankomunikasi ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan,aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai danmenciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yangkuat sejak dini. Indonesia sebagai negara berkembang tentunya tidak ingintertinggal dan harus melakukan banyak perubahan di antaranya di bidangpendidikan.KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakandi masing-masing satuan pendidikan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikanmengamanatkan kurikulum nasional pada KTSP jenjang pendidikan dasar danmenengah.Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasionalpendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Delapanstandar nasional pendidikan ini antara lain: (1) Standar Isi, (2) Standar proses, (3)Standar kompetensi lulusan, (4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)Standar sarana dan prasarana, (6) Standar pengelolaan, (7) Standar pembiayaan,dan (8) Standar penilaian pendidikan.5Drs. Slamet Soro, M.Pd.

Dua dari delapan standar nasional pendidikan di atas, yaitu standar isi (SI) adalammengembangkan kurikulum. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalamkurikulum menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok,kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.Mata pelajaran Matematika pada kurikulum satuan pendidikan SMA/MAmeliputi aspek-aspek: (1) Logika Matematika, (2) Bentuk Pangkat, dan bentukakar, (3) Fungsi dan Persamaan Logaritma, (4) Fungsi dan Persamaan Kuadrat,(5) Rumus jumlah dan hasil kali akar persamaan kuadrat, (6) Persamaan garissinggung lingkaran, (7) Komposisi fungsi dan fungsi invers, (8) Suku banyak, (9)Sistem persamaan linear dua/tiga variable, (10) Program linear, (11) Operasimatriks, (12) Sudut antara dua vector, (13) Panjang proyeksi dan vektor proyeksi,(14) Komposisi dua transformasi, (14) Invers dari fungsi eksponen dan logaritma,(15) Deret aritmetika, (16) Deret aritmetika dan geometri, (17) Jarak dan sudutantara dua objek pada dimensi tiga, (18) Aturan sinus dan kosinus, (19) Volumebangun ruang, (20) Persamaan trigonometri, (21) Rumus penjumlahandanperkalian perbandingan trigonometri, (22) Limit fungsi, (23) Pemakaian turunanfungsi, (24) Integral, (25) Luas dan volume benda putar, (26) Ukuran pemusatan,(27) Kaidah pencaca -han, permutasi, dan kombinasi, dan (28) Peluang.Pendidikan Nasional antara lain bertujuan mewujudkan learning society dimana setiap anggota masyarakat berhak mendapatkan pendidikan (education forall) dan menjadi pembelajar seumur hidup (longlife education). Empat pilarpendidikan dari UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to livetogether, dan learning to be. Impelementasi dalam pembelajaran matematikaterlihat dalam pembelajaran dan penilaian yang sifatnya learning to know (fakta,skills, konsep, dan prinsip), learning to do (doing mathematics), learning to be(enjoy mathematics), dan learning to live together (cooperative learning inmathematics). Mempelajari kecenderungan pembelajaran matematika saat ini,penerapan keempat pilar UNESCO, serta pentingnya penguasaan kompetensimatematika untuk kehidupan peserta didik, juga telah dikeluarkan StandarKompetensi Lulusan (SKL) oleh Pemerintah melalui Permen 23 Tahun 2006.6Drs. Slamet Soro, M.Pd.

Adapun SKL untuk mata pelajaran matematika adalah: 1) Memahami konsepmatematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsepatau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahanmasalah; 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasimatematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskangagasan dan pernyataan matematika; 3) Memecahkan masalah yang meliputikemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikanmodel dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4) Mengomunikasikan gagasandengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan ataumasalah; 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajarimatematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (Puskur,2007).1.2. Objek Pembelajaran MatematikaMenurut Tinggih (Hudojo, 2003: 40-41) matematika tidak hanyaberhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-operasinya, melainkan jugaunsur ruang sebagai sasarannya. Namun penunjukan kuantitas seperti itu belummemenuhi sasaran matematika yang lain, yaitu yang ditujukan kepada hubungan,pola, bentuk, dan struktur.Menurut Gagne, belajar matematika terdiri dari objek langsung dan objektak langsung. Objek-objek langsung pembelajaran matematika terdiri atas: fakta,ketrampilan, konsep, dan prinsip matematika. Sedangkan objek tak langsungpembelajaran matematika adalah: kemampuan berpikir logis, kemampuanmemecahkan masalah, sikap positif terhadap matematika, ketekunan, danketelitian.untuk saat ini, NCTM mengembangkan kemampuan matematika diataranya: kemampuan (pemahaman, representasi, komunikasi, koneksi, penalaranpembuktian, dan pemecahan masalah) matematik.Begle (Hudojo, 2003: 41) menyatakan bahwa sasaran atau objekpenelaahan matematika adalah fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Objekpenelaahan tersebut menggunakan simbol-simbol yang kosong dalam arti, dalam7Drs. Slamet Soro, M.Pd.

arti ciri ini yang memungkingkan dapat memasuki wilayah bidang studi ataucabang lain.Fakta merupakan konvensi-konvensi yang diungkap dengan simboltertentu. Beberapa contoh fakta sebagai berikut. Simbol “5” secara umum sudah dipahami sebagaibilangan “lima”. Jadi jika disajikan angka “5” orangdengan sendirinya akan terbayang dalam pikirannyabilangan “lima”. “3 4” yang dipahami sebagai “tiga tambah empat” “3 5 5 5 5 15”Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkanatau mengkalrifikasikan sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupakancontoh konsep ataukah bukan. Konsep berhubungan ataukah bukan. Konsepbehubungan era dengan definisi. Definisi adalah ungkapan yang membatasi suatukonsep. Dengan adanya definisi oarang dapat membuat ilustrasu atau gambar ataulambang dari konsep yang didefinisikan. Contoh tentang konsep sebagai berikut. Dalam matematika terdapat konsep yang amat penting yaitu “fungsi”’“variabel”, “konstanta”. “segitiga” adalah suatu konsep. Dengan konsep itu kita dapat membedakanmana yang merupakan contoh segitiga dan mana yang bukan segitiga. “bilangan prima” merupakan konsep, karena dengan konsep itu , kita dapatmembedakan mana yang merupakan bilangan prima dan mana yang bukanmerupakan bilangan prima.Prinsip adalah objek matematika yang kompleks. Prinsip dapat terdiri dariatas beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi ataupunoperasi. Secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa prinsip adalah hubunganantara berbagai objek dasar matematika. Prinsip dapat berupa “aksioma”,“teorema”, “sifat” dan sebagainya. Contoh-contoh tentang prinsip adalah sifatdistributif dalam aritmatika dan teorema Pyhtagoras.8Drs. Slamet Soro, M.Pd.

Operasi (abstrak) adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, danpengerjaan matematika yang lain. Contoh-contoh tentang operasi adalahpenjumlahan, perkalian, gabungan, irisan, sama dengan, lebih dari, konjungsi, dandisjungsi.Dari uraian tersebut, jelas bahwa penelaahan matematika tidak sekedarkuantitas, tetapi lebih dititikberatkan kepada hubungan pola, bentuk, struktur,fakta, operasi dan prinsip. Sasaran kuantitas tidak banyak artinya dalammatematika. Hal ini berarti bahwa matematika itu berkenaan dengan gagasan yangberstruktur yang hubungan-hubungannya diatur secara logis, dimana konsepkonsepnya abstrak dan penalarannya deduktif.2. Hakikat dan Prinsip MatematikaProses pembelajaran matematika di kelas akan sangat ditentukan olehpandangan seorang guru dan keyakinannya terhadap matematika itu sendiri.Karenanya, ketidaksempurnaan memahami ‘matematika’ dari seorang guru sedikitbanyak akan menyebabkan ketidaksempurnaan pada proses pembelajarannya dikelas. Kata lainnya, pandangan dan keyakinan yang benar terhadap pengertianserta definisi matematika diharapkan akan dapat membantu proses pembelajaranmatematika yang lebih efektif, efisien, dan sesuai dengan tuntutan zaman (Shadiq,2007: 2).Sampai saat ini belum ada definisi tunggal tentang matematika. Namunyang jelas, hakekat matematika dapat diketahui, karena obyek penelaahanmatematika yaitu sasarannya telah diketahui, sehingga dapat diketahui pulabagaimana cara berpikir matematika itu.Kata matamatika sudah tidak asing lagi bagi kita, matematika merupakanratu dari ilmu pengetahuan dimana materi matematika di perlukan di semuajurusan yang di pelajarai oleh semua orang, disini saya memberikan sebuahpengertian matematika disertai fungsinya serta ruang lingkup pembelajarannya.Misalnya berhitung yang merupakan aktivitas sehari-hari manusia, tidaka adaaktivitas manusia tanpa menggunakan matematika.9Drs. Slamet Soro, M.Pd.

Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique(Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematick (Belanda)berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataanYunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”. Perkataan mathematikeberhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathaneinyang mengandung arti belajar (berpikir). Jadi berdasarkan etimologis (Tinggihdalam Erman Suherman, 2003: 16), perkataan matematika berarti “ilmupengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”.Hudoyo (1988: 2-3) mengatakan bahwa, matematika sebagai teori logikadeduktif yang berkenaan dengan hubungan-hubungan yang bebas dari isimaterialnya dengan hal-hal yang ditelaah, penggolongan dan penelaahan tentangpola, berkenaan dengan ide abstrak yang tersusun secara hirarkis danpenalarannya deduktif.Berdasarkan pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangatpenting dalam matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikirlogis, konsisten, inovatif dan kreatif.3. Karakteristik Pembelajaran Matematika3.1. Memiliki objek kajian abstrakObjek abstrak disebut juga objek mental yang ada dalam pikiranyang meliputi fakta, konsep, definisi, operasi, dan prinsip. Dari objek dasardisusun suatu pola dan struktur matematika, sehingga mempelajari matematikaberarti bermain di wilayah otak (pikiran) manusia. Hanya mereka yang tajampenalarannya (intuisinya) yang akan dapat dengan mudah mempelajarimatematika, sedangkan bagi mereka yang lemah, maka visualisasi konsep menObjek kajian matematika ini telah diuraikan pada bagian 1.2. di atas.3.2. Berpola pikir deduktifMatematika berpangkal dari hal yang umum diterapkan atau di arahkan kehal yang bersifat khusus. Banyak penalaran matematika berkaitan denganpembuktian secara deduktif. Ketika anak sudah mengenal konsep “lingkaran”,10Drs. Slamet Soro, M.Pd.

selanjutnya ia mengamati lingkungan sekitar, dan dapat mengatakan bangunbangun yang diamati merupakan bentuk lingkaran atau tidak. Misalnya dari hasilpengamatan diperoleh teori rumus luas lingkaran, tetapi tetap harus dibuktikansecara deduktif. Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman konsepmatematika dapat diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyataataupun secara intuisi.3.3. Memiliki simbol yang kosong dari artiBekerja dalam matematika seringkali menggunakan simbol-simbol baikyang berupa huruf Latin, huruf Yunani, maupun simbol-simbol khusus lainnya.Rangkaian simbol-simbol tersebut dapat membentuk kalimat dalam rupa:persamaan,pertidaksamaan, fungsi, ataupun bangun geometri. Model z x y masih kosongdari arti, tergantung dari permasalahan yang menyebabkan model itu, bisabilangan ataupun persoalan kehidupan, karena itu diperlukan kejelasan dalamlingkup model yang dipakai. Bila ruang lingkupnya bilangan, berarti x, y, dan zadalah simbol bilangan. Misalnya untuk ruang lingkup bilangan bulat,penyelesaian 4x 10 adalah tidak ada. Kosong dari arti membawa konsekuensi:memungkinkan matematika memasuki medan garapan dari ilmu yang lain danpersoalan kehidupan sehari-hari. Inilah koneksi matematik yang sekarang intensuntuk dikembangkan.3.4. Bertumpu pada kesepakatanAksioma (postulat) merupakan pernyataan pangkal (undefined term) yangsering dinyatakan tetapi kebenarannya diterima tanpa perlu dibuktikan. Beberapaaksioma dapat membentuk suatu sistem aksioma, yang selanjutnya dapatmenurunkan lemma dan teorema. Matematika berangkat dari kesepakatan awal.3.5. Memperhatikan semesta pembicaraanMisalkan kita menemukan pernyataan matematika seperti “tidak mungkinada nilai a yang memenuhi 3a 1 2”. Bagaimana reaksi kita? Apakah akanmenyalahkan pernyataan tersebut? Pernyataan di atas akan dapat dinyatakan benar11Drs. Slamet Soro, M.Pd.

atau salah bergantung semesta pembicaraannya, kalau a bilangan riil ataupunbilangan rasional, maka ia mempunyai nilai yaitu a 1/3. Sedangkan kalausemesta pembicaraannya berupa bilangan bulat, maka kita tidak akan menemukannilai a. Semesta pembicaraan inilah yang menjadi pijakan untuk membuat suatudefinisi dalam matematika.Contoh lain, dalam semesta pembicaraan vektor di dimensi dua, terdapat modelDi sini jelas bahwa huruf-huruf tersebut tidak berarti bilangan, tetapi haruslahsuatu vektor, yang dalam sajian geometrik dapat dinyatakan oleh3.6. Konsisten dalam sistemnyaDalam matematika terdapat banyak sistem. Ada yang saling terkait danada yang saling lepas. Sistem-sistem aljabar dengan sistem-sistem geometri salinglepas. Dalam sistem aljabar ada sistem-sistem lagi yang saling terkait.Dalam satu sistem tidak boleh ada kontradiksi. Tetapi antar sistem adakemungkinan timbul kontradiksi. Contoh: dalam geometri Euclide jumlah sudutsudut segitiga adalah 18

A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul Diklat Guru Matematika SMA ini diharapkan Anda dapat mengetahui: 1. Landasan dan objek kajian pembelajaran matematika 2. Hakikat dan prinsip matematika 3. Karakteristik pembelajaran matematika 4. Tujuan, ruang lingkup, standar kompetensi, dan kompetensi dasar materi bilangan 5.

Related Documents:

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Ruang lingkup dan batasan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka, Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka konseptual , serta hipotesis penelitian.

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tawakal dan yang seakar dengannya disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 70 kali dalam 31 surah, diantaranya surah Ali Imran (3) ayat 159 dan 173, an-Nisa (4) ayat 81, Hud (11) ayat 123, al-Furqan (25) ayat 58, dan . Bab pertama sebagai pendahuluan merupakan garis besar gambaran skripsi. Pada bab .

Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)" dengan membuat Bab I samapi Bab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.