KEMATANGAN SOSIAL DITINJAU DARI KOMUNIKASI DIADIK IBU DAN .

3y ago
23 Views
2 Downloads
415.75 KB
9 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Azalea Piercy
Transcription

COREMetadata, citation and similar papers at core.ac.ukProvided by Universitas Semarang Jurusan: SIJALU - Sistem Informasi Jurnal Ilmiah USMKEMATANGAN SOSIAL DITINJAU DARI KOMUNIKASI DIADIKIBU DAN ANAK PADA PESERTA DIDIK TK/PAUDSri Widyawati.Martha Kurnia AsihABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris apakah adapengaruh komunikasi diadik ibu dan anak terhadap tingkat kematangan sosialpeserta didik TK/PAUD.Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan Vineland SocialMaturation Scale dan Skala Komunikasi Diadik Ibu dan Anak. Sejumlah 33peserta didik TK/PAUD ikut berpartisipasi sebagai subjek penelitian.Hipotesis diuji dengan teknik analisis korelasi product moment,menghasilkan r 0,121 dengan p 0,502 (p 0,05). Hal ini menunjukkan bahwatidak ada hubungan yang signifikan antara komunikasi diadik ibu dan anakdengan kematangan sosial anak, sehingga hipotesis dalam penelitian ini ditolak.Kata kunci: kematangan sosial, komunikasi diadik ibu dan anak, pesertadidik TK/PAUDABSTRACTThis study aimed to empirically evaluate weather there is a significantcorrelation between mother-child dyadic communication and children’s socialmaturation among preschoolers.Data was collected by Vineland Social Maturation Scale and Motherchild Dyadic Communication Scale. Thirty three preschoolers were participated.Hypothesis was analysed by product moment correlation technique,resulting r 0,121 with p 0,502 (p 0,05). The result showed that there is nosignificant correlation between mother-child dyadic communication andchildren’s social maturation among preschoolers, so that the hipotesis wasdenied.PENDAHULUANMasa kanak-kanak merupakanmasa yang termasuk paling awal dalamrentang kehidupan manusia. Masa inimerupakan masa penting dalamperkembangan hidup manusia, ahapselanjutnya. Masa ini adalah masayang bersifat kritis dimana dasarperkembangan seluruh aspek dalamkehidupan manusia terjadi pada usiakanak – kanak.Seiringprosestumbuhkembangnya, seorang anak akanmelalui tahap-tahap perkembangandengan tugas perkembangan yangberbeda-beda.Keberhasilanpencapaian suatu tugas perkembanganpada suatu tahap akan membantukelancarantahapberikutnya.Sebaliknya, kegagalan pencapaiansuatu tugas perkembangan pada suatutahap akan menghambat penyelesaiantugas perkembangan pada tahapberikutnya.Anakdikatakanberkembang secara normal atau wajar301Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Volume 18, Nomor 2, Desember 2016

apabila anak dapat menyelesaikantugas-tugas yang harus dijalaninyapada masa tersebut. Sebaliknya apabilaanak tidak mampu menyelesaikantugas-tugas yang harus dijalaninyamaka dapat dikatakan bahwa um,kesesuaian antara perkembangan anakdengan apa yang harus dicapainyadilihat melalui kematangan sosialnya.Kematangan sosial adalahdimilikinyakemampuanperilakusebagai kinerja yang menunjukkankemampuanberpartisipasidalamlingkungan anak, yang ditunjukkananaksesuaidengantahapperkembangannya. Pada usia kanakkanakawalkematangansosialditunjukkan dengan perilaku antaralain: mampu menunjukkan sikapbekerja sama dalam kelompok, beranimenampilkan diri sesuai denganminatnya, dapat menunjukkan sikapberbagi, dapat bersikap sesuai normalingkungan kecil, mampu bersikapsimpati dan empati yang masihsederhana, dapat bersikap ramah, tidakegois, suka meniru perilaku positiflingkungannya, serta dapat memberikasih sayang pada orang yang dekat(Prihaningsih dalam Wulandari, 2008).Kematangan sosial yang dimiliki anakakan mempermudah dirinya untukberorientasi dan bersosialisasi padadunialuaryaitulingkunganmasyarakat. Kematangan sosial jugaakan mempermudah dalam melakukanhubungan sosial secara mandiri, dalamarti seseorang tidak akan berkembangmenjadi individu yang tergantung padalingkungan sosialnya.Kematangan sosial seseorangtampak pada perilakunya. Perilakutersebut menunjukkan kemampuanindividu dalam mengurus dirinyasendiri dan partisipasinya dalamaktivitas-aktivitas yang mengarah padakemandirian sebagaimana layaknyaorang dewasa. Kematangan sosialadalah hal yang berkaitan dengankesiapan anak untuk terjun dalamkehidupan sosial dengan orang lainyang bisa diamati dalam bentukketerampilan yang dikuasai dandikembangkansehinggaakanmembantu kematangan sosial kelak(Doll dalam Habibi, 2003).Pengalaman sosial awal sangatmempengaruhi perilaku kepribadianselanjutnya. Banyaknya pengalamanbahagia yang diperoleh sebelumnyaakanmendoronganakmencaripengalaman semacam itu lagi padaperkembangansosialselanjutnya.Dalam penelitian Waldrop danHalyersonditemukanbahwasosiobilitas anak pada umur 2,5 tahundapat digunakan untuk meramalkansosiobilitas pada umur 7,5 tahun. Olehkarena pola sikap dan perilakucenderungmenetapmakaadakeharusan meletakkan dasar yang baikpada tahap awal perilaku sosial padasetiap anak. Beberapa perilaku yangditunjukkan oleh anak seperti agresif,daya suai kurang, pemalu, anak manja,perilaku berkuasa, perilaku merusakmerupakan indikasi adanya hambatandalam perkembangan sosial anak.Apabila perilaku itu ditunjukkan olehanak berusia 2,5 tahun, maka dapatdiprediksi begitu pulalah perilakunyapada umur 7,5 tahun. Tentu saja dalamjangka panjang, perilaku tersebut akandapat merugikan bagi perkembangankepribadian anak serta merugikan bagiberbagai segi kehidupan yang akandijalani anak sebagai individu dewasakelak.Kebutuhan akan kematangansosial semakin dirasakan anak ketikamulai memasuki lingkungan yanglebih luas di luar keluarga. Sekolah,misalnya. Di sekolah KelompokBermain ataupun Taman Kanak-302Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Volume 18, Nomor 2, Desember 2016

kanak, anak berada di dunia yang didalamnya terdapat berbagai hal: temanbaru, orang dewasa lain selain orangtua dan pengasuh anak, yaitu guru,serta sejumlah kegiatan yang mungkinbelum pernah dilakukan anak. Untukmenghadapi ini semua, anak butuhkesiapan fisik, kognitif dan sosialemosional. Jadi, meski kebanyakanKelompok Bermain atau TamanKanak-kanaktidakmensyaratkankemampuan kognisi tertentu, tetapitetap ada standar yang ditentukan.Misalnya, anak dapat membilang darisatu sampai sepuluh secara berurutan.dan ini berkembang sesuai usia. Anakjuga perlu matang secara sosialemosional,mengingat diduniabarunya ini anak dituntut memilikiberbagai kemampuan sosial. Misalnya,kemampuan untuk berinteraksi denganteman sebaya, memperhatikan guru,mendengarkan orang lain bicara, tidakmemotong pembicaraan orang lain,mengekspresikan kemauannya danbekerja sama.Ada dua hal penting dalamkemampuan yang perlu dimiliki anaksaat hendak masuk Kelompok Bermainataupun Taman Kanak-kanak, yaitukemampuan self-help dan social-help.Kemampuanself-helpyaitukematangan anak untuk menolongdirinya sendiri yang di antaranyaadalah untuk dapat mengkomunikasikan kebutuhannya. Misalnya, anakdapat mengatakan, "Bu Guru, sayamau pipis". Jangan sampai anak terusmenerus “ngompol” karena tidakberanimengatakankebutuhannya.Kedua, social-help yaitu kematangananak untuk mengerti kebutuhan oranglain. Biasanya anak usia prasekolahmasih egosentris, yang dipikirkan dirisendiri terus. Kalau barangnya diambilteman,anak akan berteriak-teriak,tantrum dan sebagainya. Kalau anaksudah mengerti kebutuhan orang lain,ia tak akan bersikap seperti ini.Kematangan sosial pada tiapindividusangatberagam.Keberagaman ini disebabkan olehadanya interaksi antara faktor internal(nature), yaitu kematangan biologisindividu,danfaktoreksternal(nurture), yaitu orang-orang di sekitarindividu. Perkembangan sosial anaksangat dipengaruhi oleh lingkungansosialnya, baik orangtua, sanakkeluarga, orang dewasa lainnya, danteman sebaya. Apabila lingkungansosial tersebut memfasilitasi ataumemberikanpeluangterhadapperkembangan anak secara secaramatang. Namun apabila lingkungansosial itu kurang kondusif, sepertiperlakuan orangtua yang kasar, acuhtak acuh, sering memarahi, tidakmemberikan bimbingan atau teladan,maka tentu saja perkembangan sosialanakadakemungkinanakanterhambat.Penelitian ini memusatkanperhatian pada faktor eksternal yangmempengaruhikematangansosialanak, yaitu orang-orang di sekitarindividu, utamanya ibu. Ibu dipercayasebagai figure yang menjadi faktorpenting dalam tumbuh kembang anak,sejak dalam kandungan (masa prenatal) dan di sepanjang rentangkehidupan anak setelah dilahirkan(masa post-natal). Ibu memberikanpengaruh yang besar melalui kuantitasdan kualitas interaksinya dengan anakmelalui pengasuhan. Interaksi antaraibu dan anak meliputi ,kognitif,psikologidansosioemosional.Interaksi antara ibu dan anakmerupakan suatu proses sosialisasitimbal balik (reciprocal socialization)303Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Volume 18, Nomor 2, Desember 2016

(Santrock, 1995). Interaksi antara ibu kemasakan/usia masak, (2) prosesdan anak ini sebagian besar perkembangan, yang dianggap berasalberlangsungmelaluikomunikasi dari keturunan, atau merupakan tingkahdiadik.laku khusus spesies (jenis, rumpun).Komunikasi yang melibatkan Chaplinjugamendefinisikandua orang, dalam hal ini adalah ibu kematangan sosial merupakan suatudan anak, disebut dengan komunikasi perkembanganketrampilandandiadik. Komunikasi diadik merupakan kebiasaan-kebiasaanindividuyangsalah satu bentuk dari komunikasi menjadi ciri khas an sosial merupakandiadik merupakan komunikasi unikindividudalamyang berkembang dari hubungan kemampuanmenyesuaikandiridengandiadik yang memiliki sifat unik dalamsertakemampuanbeberapa hal. Pertama, yaitu bahwa lingkungannya,dalammengerjakanataumenguasaisetiap hubungan diadik uan tertentu. Fungsi yangdilayani oleh hubungan ibu dan anak, baik. Orang akan disebut matangbiasanya akan berbeda dengan fungsi apabila telah memiliki sebagian besarciri-cirikematangan.hubungan suami-istri, hubungan guru- dan(Mappiare,1993).SementaraDollpeserta didik, ataupun hubunganFirin,dkk,1994)dokter-pasien. Kedua, yaitu bahwa (dalammendefinisikankematangansosialsetiap hubungan diadik melibatkanberbagai sisi yang berbeda dari sebagai kinerja yang menunjukkankemampuandalamindividu yang berpartisipasi di tan sebagai pesertaberpartisipasidalamdidik pada individu dalam hubungan rta didik, akan berbeda darituntutan terhadap individu yang sama tercapainya kemandirian sebagai orangkelak.Selanjutnyasaat ia sebagai anak dalam hubungan dewasaolehnyabahwaibu dan anak. Ketiga, yaitu bahwa ditambahkankematangansosialadalahhalyangdalam hubungan diadik berkembangpola bahasa dan pola komunikasi yang berkaitan dengan kesiapan remajaunik,yangmembedakansatu untuk terjun dalam kehidupan sosialhubungan dari lainnya (Ruben dan dengan orang lain yang bisa diamatidalam bentuk-bentuk keterampilanStewart, 2006).Penelitian ini bertujuan untuk yang dikuasai dan dikembangkan,mengetahui secara empiris apakah ada sehingga akan membantu kemandirianhubungan antara komunikasi diadik sosialnya kelak.Menurut Doll (dalam Firin, dkk,ibu dan anak dengan kematangan1994)ada beberapa aspek yangsosial pada peserta didik PAUD X.terkandung dalam kematangan sosialTINJAUAN PUSTAKAdan aspek–aspek tersebut harus dilihatKEMATANGAN SOSIALPencapaian kematangan dalamdalam mengukur kematangan sosial.hubungan sosial merupakan proses yangAspek tersebut adalah:Self-help,kemampuan untukdialami individu dalam perkembangana.menolongdirisendiri.sosialnya.Cha plin (2011) mengartikankematangan (maturation) sebagai : (1) b. Self-direction, kemampuan untukperkembangan,prosespencapai mengarahkan diri termasuk menjaga304Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Volume 18, Nomor 2, Desember 2016

diri dan merawat barang yangdiberikan padanya.c. Locomotion, kemampuan dankeberanian untuk bergerak.d. Occupation, yaitu kemampuanuntuk mengerjakan tugas yang telahdiberikan yang telah diikuti denganadanya peningkatan proses belajar.e. Communication, yaitu kemampuanuntuk dapat berkomunikasi denganorang lain.f. Social–relation, yaitu kemampuanuntuk menjalin hubungan denganorang lain.Firin, dkk (1994) nsosialindividu, yaitu :a. Cara pengasuhanb. Keadaan keluargac. Jenis kelaminSelain itu menurut Hurlock(dalam Indriana, 2008), faktor yangmempengaruhi kematangan sosial diantaranya adalah emosi, intelegensi,budaya, jenis kelaminKOMUNIKASI DIADIK IBU DANANAKKomunikasi adalah prosespenyampaian pesan dari komunikatorkepadakomunikanyangdapatmenimbulkan efek tertentu. Sedangkankomunikasiinterpersonaladalahkomunikasi antara individu-individu(Littlejohn dalam Rakhmat, 2005).Bentuk khusus dari komunikasiinterpersonal ini adalah komunikasiyang melibatkan hanya dua nyamenangkap reaksi orang lain secaralangsung, baik secara verbal maupunnonverbal.Komunikasiyangmelibatkan hanya dua orang sajadisebut dengan komunikasi diadik.Komunikasi diadik juga terjalin didalamsebuahkeluargayangmelibatkan komunikasi antara anakdan ibu. Komunikasi antara ibu dananak merupakan media interaksi dariibukepadaanaknyadalammelaksanakan tugas dan gdanmendidik anak.Hubungan komunikasi yangterjalin antara orangtua dan anakbersifat dua arah yang disertai denganpemahaman bersama terhadap sesuatuhal. Orangtua dan anak berhakmenyampaikanpendapat,pikiran,infomasi atau nasehat (Pratikto dalamIndriyati, 2007). Oleh karena yangberpengaruh pada hubungan yanglebih baik. Hubungan komunikasi yangefektif terjalin karena adanya rasaketerbukaan,empati,dukungan,perasaan positif, serta kesamaan antaraorangtuadananak.Sedangkankekhususan komunikasi ibu dan anakadalah lebih bersifat pengasuhan.Melalui komunikasi diadiklah ibumenjalankan pengasuhan sekaligusmenjadimodelbagiprosespembelajaran perilaku sosial anak.Melalui komunikasi diadik ibu dananak, orangtua memberikan penjelasanatas aturan-aturan sosial yang orangtuategakkan dan mendorong anak-anakuntukmematuhinya.Anak-anakprasekolah tampaknya merasa amanapabila mengetahui bahwa merekadicintai dan mengetahui apa yangdiharapkan dari dirinya (Papalia, Olds& Feldman, 2000).Selamamasaprasekolah,keluarga merupakan agen sosialisasiyang terpenting (Hurlock, 1999).Sebagai salah satu faktor yangmempengaruhi tumbuh kembang anak,peran orangtua sebagai lingkunganterdekat anak menjadi sangat penting.305Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Volume 18, Nomor 2, Desember 2016

Seorang anak mempelajari banyakperilaku pertama kali dari orangtuamereka. Bandura (1986) mengajukanteori bahwa sebagian besar perilakuyang dipelajari manusia terjadi melaluiprosesimitasi/modeling.TeoriBandura selanjutnya lebih dikenalsebagai teori belajar sosial, yangkemudian berkembang menjadi teorikognisi sosial. Proses belajar dalamteori kognisi sosial dari Bandura(1986) terjadi melalui urutan al phase (menaruhperhatianpadaperilaku/aktivitasmodel, dalam hal ini adalah orangtua),tahappenyimpanandalamingatan/retention phase (menyimpanhasilpengamatan atas perilakuorangtuadalam /menghasilkanpolaperilaku yang baru berdasarkanperilaku/aktivitas model), dan akahakanmelakukan/tidak perilaku yang telahdipelajari berdasarkan konsekuensiyang akan terjadi bila perilakudilakukan). Keluarga, dalam hal iniorangtua, merupakan pemberi contohatau model mengenai cara-caramenghadapi berbagai tantangan darilingkungan (Feldman & Vazquez,2003).Sebagai model bagi anaknya,orangtua dapat secara langsungmenunjukkanbagaimanacaraberkomunikasi yang baik akdapatberkomunikasidengananak-anakmereka, mereka akan kesulitan untukmenyampaikan nilai-nilai, keyakinan,pemahaman,ataukebijaksanaantentang bagaimana cara mengatasipermasalahan yang dialami. Sementaraitu, memasuki lingkungan sosial yanglebih luas lagi, anak-anak merasakanadanya keinginan untuk dapat diterimakelompoknya. Untuk dapat diterimakelompoknya, maka anak harusmempelajari dan kemudian melakukanpenyesuaian terhadap harapan sosialyang ada dalam lingkungan sosialnya.Hal-halyangdiharapkanolehkelompok sosial terhadap anak-anakditentukan dalam hubungannya dengantugasperkembangananakataupengalaman belajar yang sesuai bagimasing-masingtingkatanusia(Havighurst dalam Hurlock, 1999)DeVito menyebutkan bahwaefektivitaskomunikasidiadik(interpersonal) memiliki karakteristikyang dapat ditinjau dari perspektifhumanistik. Dalam perspektif ini adalimakualitasumumyangdipertimbangkan:a. Keterbukaan (openness)b. Empati (emphaty)c. Sikap mendukung (supportiveness)d. Sikap positif (positiveness)e. Kesetaraan (equality)Dasar dari komunikasi yangbaik antara orangtua dan anak,menurut Gottman dan DeClaire (1997)adalah empati, yaitu memahami apayangdirasakananakdenganmenempatkan diri dan memandangdari cara pandang anak. Anak yangmengharapkan respon yang empatikdari orangtua mereka akan merasanyaman untuk memulai suatu diskusitentang masalah yang terjadi, yangkemudianakanmeningkatkankemampuan anak untuk mengatasimasalah tersebut (Brown, Fitzgerald,Shipman,& Schneider,2007).Selanjutnya, Gottman dan DeClaire(1997) menyarankan orangtua untukmemberikanbimbingandalammendefinisikan emosi yang dirasakananak dan menerima emosi negatif anaksebagai suatu fakta dalam kehidupanyangdapatdigunakanuntuk306Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Volume 18, Nomor 2, Desember 2016

memberikan pelajaran yang berhargabagi anak. Gotman dan DeClaire(1997) menyebutkan tipe orangtuayang mampu melakukan hal tersebutsebagai tipe emotional coachingparent. Konsep dasar dari emotionalcoaching parent ini adalah menyadariungkapan emosi anak, membangunkoneksi,mendengarkandenganseksama, membantu anak menamaiemosi, menetapkan batasan danmenyelesaikan masalah (Gottman &DeClaire, 1997; Graham 2007).Berdasarkan pemaparan di atasdapat disimpulkan bahwa komunikasiibu dan anak adalah komunikasi yangdidasarkanpadaempati,yaitumemahami apa yang dirasakan anakdenganmenempatkandiridanmemandang dari cara pandang anak,dengan menerapkan tipe emotionalcoaching parent.Penelitian ini mengacu padakualitas komunikasi efektif yangdikemukakan oleh DeVito, namundengan mempertimbangkan pendapatGottman dan DeClaire berkaitandengan tahap perkembangan kanakkanak awal. Dengan demikian, aspekkomunikasidiadikyangakandigunakan untuk mengungkap variabelkomunikasi diadik ibu dan anak dalampenelitian ini adalah aspek empati(empathy),sikapmendukung(supportiveness) dan sikap positif(positiveness).Hipotesis dalam penelitian iniadalah:Ada hubungan positif antarakomunikasi diadik ibu dan anakdengan kematangan sosial pada pesertadidik TK/PAUD. Semakin baikkomunikasi diadik ibu dan anak makasemakinmatangperkembangansosialnya, dan sebaliknya.307Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Volume 18, Nomor 2, Desember 2016

METODE PENELITIANPenelitian ini merupakan studipopulasi dimana populasi dalampenelitian ini adalah peserta didik TKB dari TK Mekar Sari, TK Quantumdan RA Permata Hati, SidokumpulGuntur. Sebanyak 33 siswa didikmenjadi subjek matanganSosial yang disusun oleh Doll, yanglebih dikenal dengan Vineland SocialMaturity Scale (VSMS) dan SkalaKomunikasi DIadik.Datayangdiperolehselanjutnya dianalisis secara statistikmenggunakan teknik korelasi productmoment dari Karl Pearson.HASIL & PEMBAHASANBerdasarkan hasil analisis datadengan menggunakan ujikorelasiproduct moment , diperoleh nilai r 0,121 dengan p 0,502 (p 0,05). Halini menunjukkan bahwa tidak adahubungan yang signifikan antarakomunikasi diadik ibu dan anakdengan kematangan sosial anak,sehingga hipotesis dalam penelitian adahubungan yang signifikan antarakomunikasi diadik ibu dan anakdengan tingkat kematangan sosial yangdicapai oleh anak. Dengan demikian,diambil simpulan bahwa penelitian initidakmendukung postulat yangberbunyi I

peserta didik, ataupun hubungan dokter-pasien. Kedua, yaitu bahwa setiap hubungan diadik melibatkan berbagai sisi yang berbeda dari individu yang berpartisipasi di dalamnya.Tuntutan sebagai peserta didik pada individu dalam hubungan guru-peserta didik, akan berbeda dari tuntutan terhadap individu yang sama

Related Documents:

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

Modul e-learning Universitas Budi luhur Pengantar Ilmu komunikasi 1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR Dr. Nawiroh Vera, M.Si. POKOK BAHASAN 1. Definisi-definisi komunikasi, 2. Karakteristik komunikasi, 3. Prinsip-prinsip Komunikasi, 4. Elemen-elemen komunikasi, 5. Fungsi komunikasi DEKRIPSI SINGKAT Mengapa manusia perlu berkomunikasi?

Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mungkin digunakan dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia.

Pola Komunikasi dalam Stuktur Organisasi. Komunikasi Vertiksal Komunikasi Horisontal. Komunikasi Informal Komunikasi Formal. Bentuk Komunikasi Grapevine. GOSIP Satu orang berkomunikasi kepada banyak orang CLUSTER Banyak orang ber

Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur afritwirabuana@gmail.com Nur Azizah Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur azizaahan@gmail.com Rezki Pratami Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur

PSIKOLOGI KHUSUS Ditinjau dari terjadinya dan perkembangan manusia: GENETIS & PERKEMBANGAN Ditinjau dari kelompok manusia yang menyimpang dari norma: PATOLOGI, ABNORMAL, KRIMINAL, ANAK LUAR BIASA, DAN KLINIS Ditinjau dari masalah kelompok: MASSA, KEMASYARAKATAN, BANG

Sistem injeksi digunakan untuk menyemprotkan bahan bakar kedalam engine yang akan dicampur dengan udara untuk keperluan pembakaran. 11.1. Penggolongan Sistem Injeksi Penggolongan sistem injeksi dapat ditinjau dari berbagai hal : 11.1.1. Ditinjau dari tempat penyemprotan bahan bakar Ditinjau dari tempat penyemprotan bahan bakar sistem injeksi .

instrumenters via UI, API. - One Instrumenter service per docker engine/server host is supported - Instrumentation jobs are delivered to any authenticated Instrumenter service Compatibility - The Instrumenter service is able to request Qualys Container Security user credentials from Vault secret engine types: kv-v1 and kv-v2. Although supported .