BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Belajar - CORE

1y ago
32 Views
2 Downloads
680.05 KB
40 Pages
Last View : 3d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Dani Mulvey
Transcription

View metadata, citation and similar papers at core.ac.ukbrought to you byCOREprovided by Lumbung Pustaka UNY (UNY Repository)BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teori1.BelajarBelajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangatfundamental dalam menyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Pada dasarnyabelajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relative positif danperupakan sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proseskognitif. (Syah:2016:90)Menurut Hilgrad dan Bower dalam Baharudin dan Wahyuni (2010:13),belajar (to learn) memiliki arti : 1) to gain knowledge, comprehension, or masteryof trough experience or study; 2) to fix in the mind or memory; memorize‟ 3) toacquire trough experience, 4) to become in frame of to find out. Menurut definisitersebut, belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan, memahami,menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman,dan mendapatkan informasi atau penemuan.Berdasarkan pernyataan di atas belajar menurut Syah merupakan kegiatantahapan perubahan tingkah laku yang positif dan merupakan hasil dari interaksilingkungan yang melibatkan proses kognitif sedangkan menurut Hilgard danBower belajar memiliki arti memperoleh, memahami, menguasai, mengingat sertamendapatkan informasi serta penemuan pengetahuan melalui pengalaman. Belajardikaitkan dengan penelitian ini mengambil arti memahami pengetahuan yang13

merupakan hasil perubahan tingkah laku positif, sehingga pemahaman merupakanperolehan dari belajar itu sendiri.2.Proses belajarMenurut Baharudin dan Wahyunni, (2010:16) Proses belajar adalahserangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat syaraf individu yang belajar. Prosesbelajar dapat diamati jika terdapat perubahan perilaku dari seseorang yangberbeda dengan sebelumnya, dalam hal pengetahuan, afektif, maupunpsikomotorik.Menurut Gagne dalam Baharudin dan Wahyunni (2010:16-28) prosesbelajar, terutama belajar yang ter jadi dalam sekolah, itu melalui tahap- tahap ataufase-fase : motivasi, konsentrasi, mengolah, menggali, 1, menggali 2, prestasi danumpan balik.a.Tahap motivasi : tahap pertama, yakini saat motivasi dan keinginan siswauntuk melakukankegiatan belajar bangkit.b.Tahap konsentrasi : siswa harus memusatkan perhatian yang telah ada padatahap motivasi, untuk tertuju pada hal- hal relevan dengan apa yang dipelajari.c.Tahap mengolah : siswa menahan informasi dari guru dalam Short TermMemory, atau tempat penyimpanan ingatan jangka pendek, kemudian mengolahinformasi untuk diberi makna (meaning) berupa sandi-sandi kemudian diolahmenjadi simbol- simbol khusus sesuai dengan penangkapan masing- masingsiswa.14

d.Tahap menyimpan : siswa menyimpan simbol hasil olahan yang telah diberimakna kedalam long term memory atau gudang ingatan jangka panjang. Padatahap ini hasil belajar sudah diperoleh diikuti dengan perubahan-perubahanpengetahuan, sikap, maupun ketrampilan.e.Tahap menggali satu : siswa menggali informasi yang telah disimpan dalamlong term memory ke sort term memory, untuk dikaitkan dengan informasi yangbaru dia terima. Proses tahap menggali satu akan terus berulang ketika siswamendapatkan informasi baru, kemudian di simpan dalam long term memory lagi.f.tahap menggali dua : menggali informasi yang telah di simpan dalam longterm memory untuk persiapan fase prestasi, baik langsung maupun melalui sortterm memory. Pada tahap ini diperlukan untuk kepentingan dalam menyelesaikansuatu masalah/ kasus.g.Tahap Prestasi : informasi yang telah tergali pada tahap selanjutnyadigunakan untuk menunjukkan prestasi yang merupakan hasil belajar dalambentuk ketrampilan atau suatu kemampuan.h.Tahap umpan balik : pada tahap ini siswa mendapatkan penguatan(konfirmasi) saat perasaan puas atas prestasi yang ditunjukkan apabila prestasinyatepat.15

Faktor yang mempengaruhi proses belajar dalam Baharudin dan Wahyunni(2010:16-28):a.Faktor Internal1) Faktor Fisiologisa) Faktor fisiologis berkaitan dengan kondisi fisik individu. Berkaitan denganini di bagi menjadi dua macam 1) keadaan tonus jasmani, faktor ini berkaitandengan kondisi kesehatan jasmani individu, kemudian 2) keadaan fungsi jasmani,berkaitan dengan keadaan fungsi pancaindra individu.2) Faktor Psikologisa) Kecerdasan/ Inteligensi siswa : kecerdasan berarti kemampuan psiko-fisikdalam merekasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yangtepat. Semakin tinggi tingkat kecerdasan siswa semakin besar pula peluangnyadalam meraih kesuksesan belajar. Motivasi : menurut Slavin Motivasididefinisikan sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong,memberikan arah, dan menjaga perilaku disetiap saat. Motivasi merupakan halyang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar.b) Minat : merupakan kecenderungan, gairah, keinginan yang besar terhadapsesuatu. Konteks belajar minat mendorong semanat siswa untuk mempelajarimateri yang diajarkan.c) Sikap : sikap adalah gejalan internal yang berdimensi efektif berupakecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetapterhadap objek, orang, peristiwa, dan sebagainya baik secara positif maupunnegative.16

d) Bakat : Bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yangdimiliki oleh seorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang,menurut Salvin berkaitan dalam belajar bakat adalah kemampuan umum yangdimiliki oleh seseorang untuk belajar. Sehingga dapat diartikan bakat adalah suatukemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam belajar untuk mencapaikeberhasilannya.b.Faktor Eksternal1) Lingkungan sosiala) Lingkungan sosial sekolah : merupakan hubungan yang terjadi dalamlingkungan sekolah meliputi guru, teman belajar, guru, hingga administrasisekolah.b) Lingkungan sosial masyarakat : merupakan kondisis lingkungan masyarakattempat tinggal siswa siswa.c) Lingkungan sosial keluarga : merupakan hubungan antar anggota keluargabaik dari segi ketegangan, sifat, dan demografi keluarga dapat mempengaruhiaktivitas belajar.2) Lingkungan nonsosiala) Lingkungan alamiah : kondisi lingkungan / alam yang mendukung prosesbelajar.b) Lingkungan instrumental : perangkat pembelajaran berupa hardware (fasilitaspembelajaran) dan software (kurikulum, silabus, dan perangkat pembelajaranlainnya) .17

c) Faktor materi pelajaran : merupakan hal/ informasi yang diajarkan pada siswapada faktor ini (mencakup materi dan metode) harus disesuaikan dengan usiaperkembangan siswa.Berdasarkan pernyataan di atas, proses belajar menurut Baharudin danWahyuni adalah serangkaian aktivitas terjadi pada pusat syaraf individu yangdapat diamati melalui perubahan perilaku dari segi pengetahuan, afektif, danpsikomotorik. Gagne berpendapat proses belajar melalui tahapan/ fase motivasi,konsentrasi, mengolah, menggali 1, menggali 2, prestasi dan umpan balik. Dalamproses belajar atau proses perubahan tingkah laku siswa juga dipengaruhi olehbeberapa faktor baik secara internal yang melibatkan faktor fisilogis danpsikologis, maupun secara eksternal dari lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. Pada konteks ini, pemahaman merupakan perolehan dari belajar. Tahap danfaktor dalam proses belajar dapat mempengaruhi belajar siswa yang jugamempengaruhi tingkat pemahaman siswa dalam memahami materi pembelajaranpembuatan pola digital berbasis CAD.3.Hasil BelajarHasil belajar menurut Purwanto (2013:44) berasal dari dua kata, “hasil” dan“belajar. Hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannyasuatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secarafungsional. Dalam siklus input-proses-hasil, hasil dapat dapat dibedakan denganinput akibat dari perubahan oleh suatu proses, pada koteks belajar-mengajar,siswa akan mengalami perubahan dibandingkan sebelumnya. Perubahan perilakuitu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar .18

Hasil belajar menurut Wingkel dalam Purwanto (2013:45) adalah perubahanyang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspekperubahan tersebu mengacu pada tujuan pengajaran yang dikembangkan olehBloom, Simpson, dan Harrow, mencakup apek kognitif, afektif, dan psikomotorik.Sutetyo (2015:7) Hasil belajar ditandai dengan adanya perubahan yangmenetap pada diri individu yang terjadi secara internal. Hasil belajar menurutAzwar dalam Sutetyo (2015:7) dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yangdinamana tes hasil belajar, tes hasil belajar adalah "tes yang disusun untukmengungkap kinerja maksimal/permorfasi maksimum peserta didik dalammenguasai bahan yang telah diajarkan. Sudijonodalam Sutetyo (2015:17)mengatakan "tes hasil belajar disebut juga tes pencapaian, yaitu tes yang biasanyadigunakan untuk mengungkap tingkat pencapaian atau prestasi belajar."Sudjana (2016:3) mengatakan “Hasil belajar pada hakikatnya adalahperubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, danpsikomotorik.” Selanjutnya, hasil belajar juga dilakukan penaialain, Sudjana(2016:3) mengatakan “penilaian proses hasil belajar merupakan upaya memberinilai terhadapkegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan gurudalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Penilaian hasil belajar dan prosesbelajar saling berkaitan satu sama lain sebab merupakan akibat dari proses.”Berdasarkan beberapa pendapat di atas, hasil belajar menurut Purwantomerupakan perubahan perilaku, sedangkan Winkel mengatakan hasil belajarmerupakan perubahan baik dari segi sikap maupun perilaku. Sutetyo mengatakanhasil belajar ditandai dengan adanya perubahan secara internal dari diri individu.Sudjana mengungkapkan hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan perilaku19

yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Azwar mengatakanhasil belajar dapat diukur dengan alat ukur tes dalam menguasai bahan ajartersebut. Menurut Sujdiono merupakan tes pencapaian untuk menungkap prestasihasil belajar. Sudjana mengatakan penilaian hasil belajar merupakan akibat dariproses belajar, sehingga penilaian hasil belajar dilakukan untuk memberi nilaiterhadapkegiatan belajar-mengajar. Hasil belajar pada penelitian ini merupakantingkat pemahaman siswa. Pemahaman ini merupakan akibat dari proses belajarmembuat pola digital berbasis CAD pada pembuatan busana industri.4.Konsep PemahamanPemahaman menurut Sutetyo (2015:19) adalah kemampuan untukmemahami suatu objek atau subjek pembelajaran. Pemahaman memiliki tingkatanyang lebih tinggi daripada pengetahuan, tidak hanya mengingat fakta, melainkanberkaitan dengan kemampuan menjelaskan, menafsirkan, atau kemampuanmenangkap makna atau arti dalam suatu konsep.Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto (2013:6) diartikan sebagaikemapuan untuk menyerap arti dan materi atau bahan yang dipelajari. Pemahamanmenurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, danmemahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh manasiswa dapat memahami serta mengerti apa yang di baca, yang dilihat, yangdialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian dan observasi langsung yangia manataucomperehention adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan testee mampu20

memahami suatu konsep atau arti, situasi, serta fakta yang dapat diketahuinya.Dalam hal ini testee tidak hanya hafal serta verbalistis tetapi konsep dari masalahatau fakta yang ditanyakan. Sehingga dengan demikian pemahaman merupakanhal yang sangat sulit dalam tingkatan proses pembelajaran. Sebagai seorang yangmendapat ilmu baik itu murid, mahasiswa maupun guru, sangatlah pentingpemahamannya terhadap suatu hal yang diberikan baik itu secara teori maupunpraktik.Adapun menurut Carin dan Sund dalam Susanto (2013:6) Pemahamanadalah suatu proses yang terdiri dari tujuh tahapan kemampuan yaitu, :a.Translate major ideas into own words. (Menterjemahkan ide utama kedalambahasa sendiri).b.Interpret the relationship among major ideas.(Menafsirkan hubungan antaride fmajorideas.(Memperhitungkan atau melampaui implikasi data dari ide utama)d.Apply their knowlge and understanding to the solution of new problem in newsituation. (Mengaplikasikan pengetahuan mereka dan memahami untukmemecahkan masalah di situasi baru)e.Analyze or break an ida into its part and show that they understand theirrelationship. (Menganalisis atau memisahkan ide dalam bagiannya dan dapatmenunjukkan pemahaman pada hubungan tersebut).f.Synthesize or put elements together to form a new pattern and produce aunique communication, paln, or set pf abstact relation.(Mensintetis atau21

menempatkan elemen ke elemen untuk melihat pola dan memproduksikomunikasi unik, rencana, atau mengatur hubungan inti).g.Evaluae or make judgments based upon evidence.(Evaluasi atau membuatpenilaian berdasarkan bukti).Berdasarkan definisi yang diberikan oleh Carin dan Sound di atas dapatdipahami bahwa pemahaman dapat dikategorikan kepada beberapa aspek, dengankriteria- kriteria sebagai berikut enginterpretasikan sesuatu: ini berarti bahwa seseorang yang telah memahamisesuatu telah memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan danmenjelaskan kembali apa yang telah ia terima. Selain itu, bagi mereka yang telahmemahami tersebut , maka ia mampu memberikan interpretasi atau menafsirkansecara luas sesuai dengan keadaan di sekitarnya, ia mampu menghubungkandengan kondisi yang ada saat ini dengan yang akan datang.b.Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya hanya sebatasmengingat kembali pengalaman dan produksi apa yang pernah dipelajari. Bagiorang yang benar-benar telah paham ia akan mampu memberikan gambaran,contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan memadai.c.Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman melibatkanproses mental yang dinamis; dengan memahami ia akan mampu memberikanuraian dan penjelasan yang lebih kreatif, tidak hanya memberikan gambarandalam satu contoh saja tapi mampu memberikan gambaran yang lebih luas danbaru sesuai dengan kondisis saat ini.22

d.Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing- masing tahapmempunyai kemampuan tersendiri seperti, menerjemahkan, meninterpretasikan,ekstrapolasi, aplikasi, analisis, sintetis, dan mengungkapkanpemahaman merupakan kemampuan untuk memahami subjek pembelajaran.Bloom mengartikan pemahaman sebagai kemampuan untuk menyerap arti materiatau bahan pelajaran. Sedangkan Purwanto mengatakan pemahaman merupakantingkat kemampuan yang mengharapkan testee (subjek tes atau siswa) mampumemahami suatu konsep, arti, serta fakta pelajaran. Pemahaman ini penting baiksecara teori maupun praktik. Menurut Carin dan Sund proses pemahaman terdiridari menterjemahkan, menafsirkan, menganalisis, mensintetis, serta mengevaluasibahan yang pernah dipelajari. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut,pemahaman (comperehention) tidak sebatas pada mengetahui serta memamhami(understand) namun mampu mengembangkan pengetahuan yang didapat menjadilebih luas dan baru sesuai dengan kondisi atau keadaan.5.Tingkat PemahamanBloom (1979: 91-96) membagi pemahaman menjadi tiga aspek, ation),danekstrapolasi(extrapolation).a.Translasi (Translation)Pemahaman translasi (kemampuan menterjemah) adalah kemampuan dalammemahami suatu gagasan yang dinyatakan dengan cara lain dari pernyataan asal23

yang dikenal sebelumnya. Kemampuan menterjemah merupakan pengalihan daribahasa konsep ke dalam bahasa sendiri atau pengalihan dari konsep abstrak kemodel atau simbol yang dapat mempermudah individu untuk mempelajarinya.Bloom mengemukakan indikator pencapaian kemampuan translasi sebagaiberikut:1) Kemampuan menterjemahkan suatu masalah yang diberikan dengan katakata abstrak menjadi kata- kata yang konkret2) Kemampuan menterjemahkan hubungan yang terkandung dalam bentuksimbolik, meliputi ilustrasi, peta, tabel, diagram, grafik, persamaan matematis,dan rumus- rumus lain ke dalam bentuk verbal. Kemampuan menterjemahkanhubungan yang terkandung dalam bentuk simbolik, meliputi ilustrasi, peta, tabel,diagram, grafik, persamaan matematis, dan rumus-rumus lain ke dalam bentukverbal dan sebaliknya3) Kemampuan menerjemahkan dari satu kata kebentuk lainnya, seperimenerjemahkan pernyataan yang tidak harfiah(kiasan, simbolisme, ironi,pernyataan yang berlebihan) ke bahasa baku.Tingkat menerjemahkan pada tahapan ini bisa menjadi lebih komplekshingga analisis, sintetis, dan aplikasi ketika pesan/ pengajaran sebelumnya belumdipaparkan secara jelas.b.Interpretasi (Interpretation)Pemahaman interpretasi (kemampuan menafsirkan) adalah kemampuanuntuk memahami bahan atau ide yang direkam, diubah, atau disusun dalam bentuklain. Misalnya dalam bentuk grafik, peta, konsep, tabel, simbol, dan sebaliknya.24

Jika kemampuan menterjemah mengandung pengertian mengubah bagian demibagian, kemampuan menafsirkan meliputi penyatuan dan penataan kembali.Dengan kata lain, menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan bagian-bagianyang diketahui berikutnya.c.Ekstrapolasi (Ekstrapolation)Pemahaman ekstrapolasi (kemampuan meramalkan) adalah kemampuanuntuk meramalkan kecenderungan yang ada menurut data tertentu denganmengutarakan konsekuensi dan implikasi yang sejalandengan kondisi yangdigambarkan. Dengan demikian bukan saja berarti mengetahui yang sifatnyamengingat saja, tetapi mampu mengungkapkan kembali ke dalam bentuk lainnyayang mudah dimengerti, memberi interpretasi, serta mengaplikasikannya.Menurut Sudjana (2016: 24), tingkat pemahaman dapat dibedakan dalamtiga kategori, yaitu:a.Tingkat terendah dalam pemahaman adalah pemahaman terjemah, yangdimulai dari terjemahan dalam arti sebenarnya.b.Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan bagian-bagian pengetahuan terdahulu yang telah diketahui berikutnya atau hanyabeberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yangbukan pokok.c.Tingkat ketiga atautingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi.Diharapkan seseorang mampu melihat di balik sesuatu yang tertulis, dapat25

membuat ramalan (meramalkan atau memperkirakan) tentang konsekuensi ataudapat memperluas persepsi dalam arti waktu dimensi, kasus ataupun masalahnya.Sutetyo berpendapat (2015:27) Tiga jenis pemahaman ini bersifat hierarkisdengan urutan penerjemah paling sederhana sampai dengan ekstrapolasi yangpaling kompleks, dan Bloom (1979:90) menyatakan “each of these types ofeducational objectives or behaviour is further treated in ngkatpemahaman(comprehension) menurut Bloom dibagi dalam tiga tingkatan yaitu; (1) translasi,merupakan kemampuan memahami suatu gagasan dan menyatakan dengan caralain tahap ini kemampuan pemahaman bisa menjadi lebih kompleks hingga padaanalisis, sintetis, dan aplikasi apabila terdapat informasi yang belumditerjemahkan secara jelas; (2) interpretasi, merupakan kemampuan untukmemahami bahan pelajaran kemudian ditrasformasikan dalam bentuk lain; (3)ekstrapolasi, merupakan kemampuan dalam meramalkan atau membuat tafsiranyang lebih luas sehingga dapat memberikan konsekuensi dan implikasinya.Menurut Sudjana pemahakan dibedakan menjadi tiga kategori; (1) tingkatterendah merupakan pemahaman terjemah; (2) tingkat kedua merupakanpemahaman penafsiran; (3) kemudian yang ketiga merupakan ekstrapolasi, yaitupemahaman dalam membuat ramalan tentang konsekuensi dalam waktu dimensi,atau masalah.Dilihat dari kedua pendapat di atas, masing-masing tingkatan pemahamanmemiliki definisi yang mirip, pemahaman translasi sebagai pemahaman tingkat26

terendah, pemahaman translasi sebagai pemahaman tingkat kedua, danpemahaman ekstrapolasi sebagai pemahaman tingkat ketiga atau yang tertinggi.Menurut sutetyo, tiga tingkatan pemahaman di atas memiliki sifat yangheirarkis atau bertingkat dan menurut Bloom tiga tingkatan terebut juga salingberiringan, sehingga tingkatan pemahaman yang telah dipaparkan di atas,memiliki urutan menerjemah yang merupakan pemahaman yang paling sederhanahingga pada ekstrapolasi yang merupakan pemahaman yang kompleks.Pemahaman pada penelitian ini siswa dituntut untuk melakukan analisis, sintetis,dan aplikasi secara bertingkat sesuai dengan tingkatan pemahaman selama prosesbelajar pembuatan pola digital berbasis CAD.6.Tes Domain KognitifTes menurut Brown dalam Amirono dan Daryanto (2016 : 13) sebagai salahsatu teknik pengukuran dapat didefinisikan A test will be defined as systematicprocedure for meansuring a sample of an individual’s behavior. Definisi tersebutmengandung dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam memahami makna tes,yaitu sytematic procedure artinya tes harus disusun, dilaksanakan (diadministrasikan) dan diolah berdasarkan aturan-aturan tertentu yang telahditetapkan. Sistematis meliputi; (a), sistematis isi, artinya butir –butir soal (item)suatu tes hendaknya disusun dan dipilih berdasarkan kawasan dan rung lingkuptingkah laku yang akan dan harus diukur atau dites, sehingga tes tersebut benarbenar tingkat kevalidtannya dapat dipertanggung jawabkan; (b) sistematis dalampelaksanaaan (administrasi) artinya tes itu hendaknya dilaksanakan denganmengikuti prosedur dan kondisi yang telah dilakukan; dan (c) sistematis didalam27

pengolahannya, artinya data yang dihasilkan dari suatu tes diolah dan ditafsirkanberdasarkan aturan-aturan dan tolak ukur (norma) tertentu. Kedua adalahmeansuring of an individual’s is behavior artinya tes itu hanya mengukur suatusample dari suatu tingkah laku individu yang dites.Domain kognitif menurut Bloom (1979:7) berhubungan dengan takemampuanuntukmengembangkannya. Bloom dalam Sani (2016:102-103) membagi penilaian hasilbelajar kognitif dalam enam kategori, yakni;a.Pengetahuan (knowledge), peserta didik dapat mengingat informasi konkreatmaupun abstrak.b.Pemahaman (comprehension), peserta didik memahami dan menggunakan(menerjemahkan, menginterpretasi, dang mengekstrapolasi) informasi yangdikomunikasikan.c.Aplikasi (application), peserta didik dapat menerapkan konsep yang sesuaipada suatu problem atau situasi baru.d.Analisis, peserta didik mampu menguraikan informasi atau bahan informasimenjadi beberaa bagian dan mendefinisikan hubungan atar bagian.e.Sintetis, peserta didik dapat menghasilkan produk, mengabungkan beberapabagian dari pengalaman atau bahkan informasi baru untuk menghasilkan sesuatuyang baru.f.Evaluasi, peserta didik mampu memberikan penilaian tentang ide atauinformsi baru.Susetyo (2015:21)domain kognitif yang dikemukakan oleh Bloommengalami perbaikan oleh Anderson 1990. Revisi terletak pada bagian sintetis28

dihilangkan dan diganti dengan evaluasi. Bagian evaluasi yang diganti denganmencipta atau berkreasi yang terdiri atas; menurunkan atau berhipotesisi,merencanakan, dan menghasilkan atau membangun.Berdasarkan pendapat di atas, menurut Brown merupakan teknikpengukuran yang harus disusun dilaksanakan berdasarkan aturan tertentu baik darisegi isi, pelaksanaan hingga pengolahannya sehingga tes dapat mengukur tingkahlaku dari subjek tes. Tes pada penelitian ini dikaitkan dengan tes domain kognitif,karena pemahaman masuk dalam domain kognitif, Bloom membagi penilaiandomain kognitif menjadi enam kategori, pengetahuan pemahaman, aplikasi,analisis, sintetis, dan evaluasi, kemudian Anderson merevisi sintetis dihilangkan,diganti dengan evaluasi dan ditambahkan mencipta. Tes domain kognitif padapenelitian ini dimasukkan agar bisa mengukur tingkat pemahaman siswa dalampembelajaran pembuatan pola digital berbasis CAD.7.Kata Kerja Operasional Dalam Penyusunan Penilaian PemahamanKata Kerja Operasional KKO selalu digunakan pada perencanaanpembelajaran. Kata Kerja Operasional KKO KD pengetahuan kurikulum 2013mengacu pada taksonomi Bloom revisi Aderson. Penggunaan Kata KerjaOperasional KKO yang tepat dalam indikator pencapaian kompetensi dan tujuanpembelajaran akan menjamin akurasi dan linieritas pembelajaran. menurut teoritaksonomi Bloom olahan Anderson, pengetahuan diperoleh melalui tingkatantingkatan (1), mengingat, (2) memahami, (3) menerapkan, (4) menganalisis, (5)mengevaluasi, (6) mengkreasi.29

Tabel 1. Kata Kerja Operasional KKOSumber : duniapendidikan.putrautama.idSani (2016:110) mengatakan perlu diperhatikan bahwa struktur dan isipertanyaan lebih penting untuk diperhatikan, dan tidak berlandaskan hanya padapenggunaan kata kerja tersebut dalam menilai tingkat kognitif sebuah pertanyaan.Beberapa kata kerja yang sama kemungkinan digunakan untuk tingkat kognitifyang berbeda, hal ini tergantung pada isi pertanyaan yang diajukan.Pertanyaan berdasarkan proses kognitif (taksonomi Bloom yang direvisi)a.Mengingat kembali (Recall), adalah pertanyaan mengingat kembali informasi,fakta, konsep, generalisasi yang telah didiskusikan.b.Memahami (Comprehension) pertanyaan menyangkut kemampuan pesertadidik menyerap informasi, mengiterpretasi, dan melakukan ekstrapolasi ataumemberi saran.30

c.Mengaplikasikan, pertanyaan ini peserta didik mengguanakan abstraksi dangeneralisasi pada situasi tertentu. Pertanyaan ini menggunakan generalisasi secarabebas dari suatu keadaan di mana generalisasi telah digambarkan sebelumnya.Pertanyaan aplikasi sebenarnya erat dengan pertanyaan pemahaman.d.Menganalisis, pertanyaan ini meminta peserta didik menyelesaikan masalahmelalui pemeriksaan sistematik tentang fakta atau informasi.e.Mengevaluasi, pertanyaan ini meminta peserta didik membuat penilaiantentang suatu berdasarkan sebuah acuan standar.f.Berkreasi, pertanyaan ini meminta peserta didik untuk menemukanpenyelesaian masalah melalui pemikiran embuatansoalpemahaman dapat dengan mudah dikenal, misal mengungkap tema, topic, ataumasalah yang sama dengan masalah yang pernah diperoleh atau dipelajari, namunmaterinya berbeda. Mengungkapkan tentang sesuatu dengan bahasa erjemah.Dapatmenguhubungkan hubungan antar usur termasuk dalam pemahaman penafsiran.Selanjutnya item extrapolasi dapat mengungkapkan kemampuan dibalik pesanyang tertulis dalam suatu keterangan.Sutetyo menyatakan (2015:27) Pemahaman (comprehersion) dapat diukurdengan :a.Menerjemahkan bahan pelajaran dari satu bentuk ke bentuk lain.b.Menafsirkan makna bahan.c.Mengadakan ekstrapolasi, yaitu membuat tafsiran yang lebih luas dari datayang disajikan.31

Berdasarkan pernyataan di atas, kata kerja operasional KD pengetahuandalam kurikulum 2013 digunakan untuk menjamin akurasi dan linieritas dalammencapai indikator pencapaian kompetensi pembelajaran. Sani mengatakan perlumemperhatikan bahwa struktur dan isi pertanyaan lebih penting tidak hanyaberlandaskan pada penggunana kata kerja dalam menilai tingkat kognitif,sehingga beberapa kata kerja yang sama memungkinkan untuk digunakan untuktingkat kognitif yang berbeda tergantung pada isi pertanyaan diajukan.Karakteristik pembuatan soal untuk mengukur tingkat pemahaman menurutSudjana dan Sutetyo adalah mengenai menerjemahkan, menafsirkan danekstrapolasi. Penggunaan KKO pada penelitian ini memungkinkan untuk memilihkata kerja yang sesuai dengan materi pertanyaan dan menjamin akurasi sertalinieritas dalam melakukan penilaian untuk pengkategorian tingkat pemahamansiswa pada pembelajaran pembuatan pola berbasis CAD.8.Busana RumahBusana Rumah menurut Mudhor (2018:69) sering disebut dengan busanasehari-hari, yaitu busana yang dikenakan untuk kegiatan sehari-hari di dalamrumah atau disekitarnya. Busana untuk kesempatan di rumah menurut Ariyanto(2009: 37-38) modelnya praktis, menggunakan bahan tekstil yang mudah dalamperawatannya, dan tidak berbahaya bagi pemakai ketika melakukan kegiatan,busana rumah tetap harus sopan sesuai dengan etiket berbusana.Duster menurut Poespo (2009:118) adalah mantel panjang dan ringan yangterbuat dari gabardine atau wol, diperkenalkan akhir abad ke-19 untuk berkendaramobil. Duster memiliki lengan panjang, berkerah tinggi, dan menutup tubuh dari32

leher sampai bawah lutut atau mata ekaki. Pada jaman sekarang, duster lebihdianggap sebagai pakaian rumah untuk wanita.Berdasarkan definisi di atas busana rumah menurut Mudhor adalah busanayang digunakan sehari-hari baik dalam rumah atau sekitarnya. Sedangkanmenurut Ariyanto busana rumah merupakan busana dengan model busananyapraktis, bahan yang mudah dalam perawatan dan nyaman ketika mekakukankegiatan, walaupun begitu busana ini tetap sopan sesuai dengan etika yang ada.Poespo mengungkapkan duster merupakan pakaian rumah untuk wanita.Penelitian ini menggunakan pola busana rumah pada jenis busana daster untukdijadikan sebagai materi pembelajaran pembuatan pola digital berbasis CAD.9.Busana IndustriBusana Industri merupakan mata pelajaran baru yang masuk dalamkurikulum 2013 di SMK jurusan Tata Busana. Mata pelajaran ini mulai diterapkandi SMK jurusan Tata Busana tahun ajaran 2014/2015 di kelas XI. Menurut UUNo. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian, Industri adalah kegiatan ekonomi yangmengelola bahan mentah, bahan baku, baku, barang setengah jadi, dan/ataubarang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya,termasuk rancang bangun dan perekayasaan industri.Industri menurut Hendro dalam Sutanta (2010) merupakan suatubentukkegiatan masyarakat sebagai bagian dari sistem perekonomian atau sistemmata pencahariannya dan merupakan suatu usaha dari manusia dalammenggabungkan atau mengolah bahan-bahan dari sumber daya lingkunganmenjadi barang yang bermanfaat bagi manusia.33

Industri Garment dalam Widhiastuti, (2015: 10) merupakan salah satuindustri manufacturing yang bergerak dalam bidang produksi pakaian jadi (Readyto Wear) dan perlengkapan pakaian dalam jumlah yang sangat besar (diproduksisecara masal) berdasarkan pesanan (order dari buyer) maupun order sendiri sesuaistandar kualitas yang telah ditentukan. Pakaian jadi yang dimaksud adalah segalamacam pakaian dari bahan tekstil untuk laki-laki, wanita, anak-anak dan bayi.Bahan bakunya adalah kain tenun atau kain rajutan dan produknya antara lainberupa kemeja (shirts), blus (blouses), rok (skirts), kaus (t-shirts, po

tingkat pemahaman siswa. Pemahaman ini merupakan akibat dari proses belajar membuat pola digital berbasis CAD pada pembuatan busana industri. 4. Konsep Pemahaman Pemahaman menurut Sutetyo (2015:19) adalah kemampuan untuk memahami suatu objek atau subjek pembelajaran. Pemahaman memiliki tingkatan

Related Documents:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gaya Hidup 2.1.1.1 Definisi Gaya Hidup Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016:187) "A lifestyle is a person pattern of life as expressed in activities, interests, and opinions. It portrays the whole person interacting with his or her environment." .

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran SBDP . etika dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhada

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan Karakter 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimotologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlah (Agus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .