BAB III METODE PENELITIAN - Buddhi Dharma University

1y ago
21 Views
4 Downloads
506.67 KB
26 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lee Brooke
Transcription

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis PenelitianMenurut (Sujarweni 2015, 11) penelitian dapat diklasifikasikan dalamberbagai sudut pandang. Dapat dilihat dari sudut pandang jenis dan analisis data,berdasarkan tujuannya, berdasarkan metode, berdasarkan tingkat ekplanasi danpendekatannya1. Penelitian berdasarkan Jenis dan Analisinya penelitian terdiri dari 2 jenis,yaitu:a. Penelitian KualitatifMenurut (Strauss dan Corbin 1997) dalam (Sujarweni 2015, 11) yangdimaksud dengan penelitian kualitatif adalah:“Jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yangtidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunkan prosedurprosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitiantentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasiorganisasi, aktivitas sosial dan lain-lain”.b. Penelitian KuantitatifMenurut (Sujarweni 2015, 12) penelitian kuantitatif adalah:“Jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yangdapat dicapai (diperoleh) dengan menggunkan prosedur–prosedurstatistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).Pendekatan kuatitatif memusatkan perhatian pada gejala-gejala yangmempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan manusia yangdinamakannya sebagai variabel. Dalam pendekatan kuatitatifhakikat hubungan di antara variabel –variabel dianalisis denganmenggunakan teori yang objektif”.48

49Berdasarkan uraian di atas, jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatifkarena penelitian ini dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan danbertemu dengan responden langsung serta melakukan wawancara danpenyebaran kuesioner kepada responden selaku sumber data dan melaluiperhitungan ilmiah yang berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yangdiminta menjawab sejumlah pertanyaan tentang kuesioner untuk menentukanfrekuensi dan persentase tanggapan mereka.2. Penlitian berdasarkan tujuannya, penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu:a. Penelitian DasarMenurut (Sujarweni 2015, 12) penelitian dasar (basic research) adalah:“Penelitian yang disebut juga penelitian murni (pure research) ataupenelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yangdipergunakan untuk mengembangkan teori yang sudah ada ataumenemukan teori-teori baru suatu ilmu pengetahuan, memberikansumbangan besar terhadap pengembang serta pengujian teori-teoriyang akan mendasari penelitian terapan. Misalnya penelitian tentangfaktor-faktor yang mempengaruhi perubahan prilaku manusia. Hasilpenelitian dasar tersebut sering digunakan sebagai landasan bagipenelitian terapan”.b. Penelitian TerapanMenurut (Sujarweni 2015, 13) penelitian terapan merupakan:“Penelitian yang dipergunakan untuk memecahkan masalah yangada di suatu tempat misalnya organisasi, instansi, perusahaan.Penelitian terapan dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentangpermasalahan yang khusus atau untuk membuat keputusan tentangsuatu tindakan atau kejadian khusus”.Dari uraian di atas dapat disimplukan bahwa penelitian berdasarkantujuannya, penelitian ini merupakan penelitian terapan karena penelitian iniakan menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan.

503. Penelitian berdasarkan Metode terdiri dari 8 jenis penelitian, yaitu:a. Penelitian SurveiMenurut (Sujarweni 2015, 13) penelitian survei adalah:“Penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi yangdilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukankepada responden. Dalam penelitian survei digunakan untuk menelitigejala suatu kelompok atau perilaku individu. Penggalian data dapatmelalui kuesioner dan wawancara”.b. Penelitian Ex Post FactoMenurut (Sujarweni 2015, 14) penelitian Ex Post Facto adalah:“Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan peristiwa yang sudahterjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktorfaktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Misalnya,penelitian tentang penyebab terjadinya krisis moneter”.c. Penelitian EksperimenMenurut (Sujarweni 2015, 14) penelitian eksperimen adalah:“Penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentuterhadap variabel yang lain yang kemunculan variabel lain itu dipicuoleh keadaan yang terkontrol ketat dengan tujuannya untuk mencarihubungan sebab akibat antar kedua variabel. Contoh penelitian untukmenguji dampak mendengarkan musik klasik terhadap prestasi belajarsiswa. Artinya bahwa musik klasik menjadi satu-satunya penyebabdan berakibat pada hasil belajar siswa dengan penelitian tersebut akanmemunculkan misalnya dengan adanya musik klasik akanmemunculkan tingginya prestasi siswa”.d. Penelitian NaturalistikMenurut (Sujarweni 2015, 14) penelitian naturalistik adalah:“Penelitian yang sering disebut dengan metode kualitatif, yaitupenelitian yang digunakan untuk meneliti pada suatu objek yangalami dengan cara memberi pemaparan terhadap objek tersebut”.

51e. Penelitian Kebijakan (Policy Research)Menurut (Sujarweni 2015, 14) penelitian kebijakan adalah:“Penelitian yang dilakukan dengan menganalisis masalah-masalahsosial yang mendasar untuk mengumpulka informasi secarakomperhensif dan diperuntukan sebagai perumusan kebijakan.Penelitian ini diharuskan dapat memaksimalkan data agar dapatmemetakan permasalahan dengan seksama dan menyusun berbagaialternatif kebijakan”.f. Penelitian Tindakan (Action Research)Menurut (Sujarweni 2015, 15) penelitian tindakan adalah:“Penelitian yang ditunjukan untuk menemukan metode yang palingefektif dalam kegiatan sehari-hari dalam instansi, organisasi,maupun perusahaan. Dengan kata lain oenelitian ini merupakansuatu proses perorangan atau kelompok yang menghendakiperubahandan dengan adanya penelitian ini akan menghasilkanperubahan tersebut dan kemudian menghasilkan kesimpulankesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan”.g. Penelitian EvaluasiMenurut (Sujarweni 2015, 15) penelitian evaluasi adalah:“Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan suatu produk,kejadian, kegiatan yang sudah dijalankan dengan standar yang sudahditetapkan sebelumnya apakah sudah sesuai standar atau melebihiatau belum”.h. Penelitian SejarahMenurut (Sujarweni 2015, 15) penelitian sejarah adalah:“Penelitian untuk mengungkap peristiwa-peristiwa di masa lalutujuannya untuk merekontruksi peristiwa-peristiwa masa lalu secarasistematis dan objektif melalui pengumpulan evaluasi yangdiperoleh dari berbagai sumber sehingga dapat ditetapkan menjadifakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan yang sifatnya tetapmasih hipotesa”.Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitianberdasarkan metode dalam penelitian ini adalah penelitian survei karena

52pengumpulan informasi dilakukan dengan menyususn beberapa pertanyaanyang akan diajukan kepada responden melalui kuesioner.4. Penelitian berdasarkan Tingkat Eksplanasi terdiri dari 3 jenis, yaitu:Tingkat eksplanasi bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabelyang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.a. Penelitian DeskriptifMenurut (Sujarweni 2015, 16) penelitian deskriptif adalah:“Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masingvariabel baik satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpamembuat hubungan maupun perbadingan dengan variabel yang lain.Variabel tersebut dapat menggambarkan secara sistematik danakurat mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu”.b. Penelitian Komparatif (Perbandingan)Menurut (Sujarweni 2015, 16) penelitian komparatif adalah:“Penelitian yang bersifat membandingkan variabel yang satu denganvariabel yang lain atau variabel satu dengan standar”.c. Penelitian Asosiatif (Hubungan)Menurut (Sujarweni 2015, 16) penelitian asosiatif adalah:“Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara duavariabel atau lebih dengan penelitian ini maka dapat dibangun suatuteori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan danmengontrol suatu gejala”.Penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi pada penelitian ini adalahpenelitian asosiatif. Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan dua variabel atau lebih.

535. Penelitian berdasarkan Pendekatan terdiri dari 2 jenis, yaitu:a. Pendekatan DeduktifMenurut (Sujarweni 2015, 17) penelitian deduktif adalah:“Penelitian deduktif adalah penelitian yang mempunyai sifat umummenjadi khusus artinya penelitian ini harus diawali dengan adanyasebuah teori yang sudah ada, kemudian diadakan penelitian untukmembuktikan teori yang sudah ada tersebut. Penelitian deduktifbiasanya bersifat kuantitatif”.b. Pendekatan InduktifMenurut (Sujarweni 2015, 17) penelitian induktif adalah:“Pendekatan induktif adalah pendekatan yang dilakukan untukmembangun suatu teori berdasarkan hasil pengamatan atauobservasi yang dilakukan secara berulang-ulang dan membentukpola yang akan melahirkan hipotesis yang berasal dari polapengamatan yang dilakukan dan barulah diperoleh sebuah teori.Penelitian ini memiliki sifat khusus menjadi umum”.Berdasarkan uraian di atas, penelitian berdasarkan pendekatannya makapenelitian ini dapat disimpulkan menggunakan pendekatan induktif karenasifatnya yang khusus menjadi umum.6. Penelitian berdasarkan Pengembangannya terdiri dari 2 jenis penelitian,yaitu:a. Penelitian LongitudinalMenurut (Sujarweni 2015, 18) penelitian longitudinal adalah:“Penelitian yang membutuhkan waktu yang lama, berbulan-bulanbahkan bertahun-tahun secara berkesinambungan, bertujuan untukmelihat perubahan yang terjadi mulai awal sampai waktu yangditentukan secara berurutan. Dilakukan pada beberapa objek yangsejenis”.

54b. Penelitian Cross-SectionalMenurut (Sujarweni 2015, 19) penelitian cross-sectional adalah:“Penelitian yang dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yangrelatif pendek dan tempat tertentu. Dilakukan pada beberapa objekyang berbeda dasarkanpengembangannya maka dapat disimpulkan penelitian ini adalah penelitianCross-Sectional karena waktu yang digunakan relatif pendek dan dilakukandi suatu tempat tertentu.B. Objek PenelitianMenurut (Sugiyono 2012) objek penelitian adalah :“ Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaantertentu tentang suatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu halvariabel tertentu”.Objek penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukankewajiban Pajak Bumi dan bangunan di Desa Tegalangus1. Gambaran UmumPenelitian ini dilaksanakan di Desa Tegalangus, yang dipimpinoleh Bapak Muhammad Jabal Nur (2013 – 2019).Ada beberapa wilayah kecil di Desa Tegalangus, diantaranya adalah :Kampung Pondok Bahagia, Kampung Pondok Karya, Kampung Pondok

55Indah, Kampung Suka Maju, Kampung Suka Tani, Kampung Suka Jayadan Kampung Pondok Makmur.Jumlah keseluruhan penduduk dari Desa Tegalangus adalah 10.560orang penduduk, yang dibagi dalam dua kategori, yaitu jenis kelaminlaki-laki sebanyak 5.514 orang penduduk dan perempuan sebanyak5.046 orang penduduk dan berdasarkan jumlah kepala keluargasebanyak 3.181.Desa Tegalangus memiliki luas keseluruhan seluas kurang lebih 415hektar yang terbagi dalam 165 hektar wilayah pertanian, 15 hektarwilayah perkebunan dan 235 hektar pemukiman warga. Wilayah DesaTegalangus berbatasan dengan beberapa wilayah lainnya. SebelahTimurberbatasan dengan wilayah kampung besar, sebelah Baratberbatasan dengan wilayah Tanjung Burung, sebelah Selatan berbatasandengan wilayah Pangkalan dan sebalah Utara berbatasan denganwilayah Tanjung Pasir.Kantor Desa Tegalangus berlokasi di Jalan Raya Tanjung Pasir KM2,5 Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten,Kode Pos 15510.Struktural Pemerintahan Desa Tegalangus periode 2013 – 2019disajikan dalam gambar berikut ini :

56Gambar III.1 Struktur PemerintahanKepala DesaSekretaris eraan oanRukunWargaRukunTetanggaSumber : Kantor Desa Tegalangus

572. Waktu dan Tempat PenelitianPemilihan tempat penelitian dilaksanakan di Desa Tegalangus,Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tagerang, Provinsi Banten denganadanya beberapa pertimbangan tertentu, seperti dari segi waktu, tenagadan biaya agar lebih efisien.Sedangkan waktu dalam penelitian ini dimulai dari bulan April dandiperkirakan selesai pada waktu yang tepat agar tidak membuang waktudengan sia-sia.C. Jenis dan Sumber DataMenurut (Sujarweni 2015, 89) jenis dan sumber data menurut caramemperolehnya, antara lain :1. Data PrimerMenurut (Sujarweni 2015, 89) data primer adalah:“Data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompokfokus dan panel atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Data yang diperoleh dari data primer ini harus diolah lagi.Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpuldata”.2. Data SekunderMenurut (Sujarweni 2015, 89) data sekunder adalah:“Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku danmajalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporanpemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah dan lainsebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perludiolah lagi. Sumber yang tidak langsun memberikan data padapengumpul data”.

58Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primerberupa data kualitatif. Data diperoleh langsung dari responden/wajibpajak orang pribadi di Desa Tegalangus. Dengan cara menyebarkankuesioner kepada responden. Sumber data berasal dari responden yangmemberikan jawaban secara langsung atas kuesioner yang dibagikan.D. Populasi dan Sampel1. PopulasiMenurut (Sugiyono 2012, 80) polulasi adalah:“Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyaikualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untukdipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak bumi dan bangunanyang berada di Desa Tegalangus sebanyak 3.181 kepala keluarga.2. SampelMenurut (Sugiyono 2012, 81) sampel adalah:“Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasitersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapatdiberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil daripolulasi harus betul-betul representative (mewakili)”.Sehingga untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentuyang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang berkaitandengan penelitian yang dilakukan.

59Dalam penelitian ini, penentuan ukuran sampel menggunakan rumusSlovin :𝑁Keterangan1 : 𝑁𝑒 2𝑛 Sumber : Buku Sugiyono (2017)n ukuran sampel.N Ukuran populasi.e error atau kesalahan yang ditetapkan, namun masih dapat ditolerir.Tingkat kesalahan yang ditetapkan adalah sebesar 10%. Sehingga dapatdiformulasikan rumus untuk menghitung sampel sebagai berikut :𝑛 𝑛 𝑁1 𝑁𝑒 231811 3181(0,10)2 96,95Berdasarkan perhitungan di atas, sampel yang digunakan dalampenelitian ini adalah sebanyak 100 kepala keluarga (dibulatkan).Penentuan ukuran sampel sebanyak 100 di dukung oleh teori Roscoedalam (Sugiyono 2011, 90) yang menyatakan bahwa:“Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampaidengan 500”. Sehingga dapat dikatakan sampel dalam penelitian iniadalah layak.

60Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tekniknonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidakmemberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggotapopulasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono 2017, 141). Tekniknonprobability sampling yang digunakan adalah Sampling Insidental.Menurut (Sugiyono 2017, 143) mengatakan bahwa :“Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkankebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemudengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orangyang bersangkutan layak digunakan sebagai sumber data”.E. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut:1. ObservasiMenurut (Sujarweni 2015, 94) observasi merupakan:“Pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yangtampak pada objek penelitian”.2. WawancaraMenurut (Sujarweni 2015:94) wawancara adalah:“Salah satu instrument yang digunakan untuk menggali data secaralisan. Hal ini harus dilakukan secara mendalam agar kita mendapatkandata yang valid dan detail”.

613. KuesionerMenurut (Larry Cristensen 2014) dalam (Sugiyono 2017, 216)menyatakan bahwa:“Kuesioner merupakan instrumen untuk pengumpulan data, di manapartisipan/responden mengisi pertanyaan atau pernyataan yangdiberikan oleh peneliti. Peneliti dapat menggunakan kuesioner untukmemperoleh data yang terkait dengan pemikiran, perasaan, sikap,kepercayaan, nilai, persepsi, kepribadian dan perilaku dari responden.Dalam kata lain para peneliti dapat melakukan pengukuran bermacammacam karakteristik dengan menggunakan kuesioner”.4. Literatur PustakaMenurut (Sugiyono 2013, 123) literature pustaka atau penelitiankepustakaan adalah:“Serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengmpulandata pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian”.F. Operasionalisasi Variabel PenelitianAdapun variabel dalam penelitian ini, yaitu terdiri atas tiga variabelbebas dan satu variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalahkepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan,sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Lingkungan Sosial,Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pendapatan wajib pajak orang pribadi.1Variabel IndependenMenurut (Sugiyono 2016, 39) variabel independen atau variabel bebasadalah:

62“Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebabperubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.Variabel Independen dalam penelitian ini adalah lingkungan sosial,tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan.a. Lingkungan SosialLingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yangmemiliki makna dan atau pengaruh tertentu kepada individu(Jotopurnomo 2013).Indikator dalam lingkungan sosial adalah sebagai berikut:Tabel III.1 Indikator Variabel Lingkungan SosialVariabelLingkunganSosial(X1)Indikator1. MembayarpajakSkalawalaupunOrdinallingkungan tidak taat pajak2. Lingkungan taat terhadap pajakOrdinal3. Sosialisasi pajak di lingkunganOrdinal4. PentingnyapajakOrdinaltaatOrdinalmembayaruntuk kemajuan5. Temandankeluargamembayar pajakSumber : Lay Sin 2018 (diolah 2019)Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.Menurut (Sugiyono 2014, 98) menyatakan bahwa :

63“Skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanyamenyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat constructyang diukur”. Dimana angka 1 menunjukkan responden sangattidak setuju (STS), angka 2 menunjukkan bahwa responden tidaksetuju (TS), angka 3 menunjukkan bahwa responden netral (N),angka 4 menunjukkan bahwa responden setuju (S), dan angka 5menunjukkan bahwa responden sangat setuju (SS).b. Tingkat PendidikanTingkat pendidikan wajib pajak merupakan tingginyajenjang pendidikan yang telah ditempuh oleh wajib pajak (Ernawati2014).Indikator dalam Tingkat Pendidikan adalah sebagai berikut:Tabel III.2 Indikator Variabel Tingkat PendidikanVariabelTingkatPendidikan(X2)Indikator1. RendahnyatingkatSkalapendidikanOrdinalwajib pajak2. KurangnyapengetahuanwajibOrdinal3. Pendidikan yang rendah berpeluangOrdinalpajaktidak bayar pajak4. Kesadaran atas fungsi pajakOrdinal5. Kemauan membayar pajakOrdinalSumber : Patricia Natalia 2018 (diolah 2019).

64Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.Menurut (Sugiyono 2014, 98) menyatakan bahwa :“Skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanyamenyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat constructyang diukur”. Dimana angka 1 menunjukkan responden sangat tidaksetuju (STS), angka 2 menunjukkan bahwa responden tidak setuju(TS), angka 3 menunjukkan bahwa responden netral (N), angka 4menunjukkan bahwa responden setuju (S), dan angka 5menunjukkan bahwa responden sangat setuju (SS).c. Tingkat PendapatanMenurut undang-undang PPh pasal 4 ayat (1) adalah:“Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima ataudiperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupundari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untukmenambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan namadan dalam bentuk apa pun”.Indikator dalam Tingkat Pendapatan adalah sebagai berikut:Tabel III.3 Indikator variabel Tingkat PendapatanVariabelIndikatorSkalaTingkat1. Taat membayar pajakOrdinalPendapatan2. Besar atau kecilnya pendapatanOrdinal(X1)3. Transparansi dalam pembayaranOrdinal4. Jumlah yang dibayar berdasarkan OrdinalSPPT

655. Pendapatan menjadi tolak ukur bayar OrdinalpajakSumber : Lay Sin 2018 (diolah 2019)Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.Menurut (Sugiyono 2014, 98) menyatakan bahwa :“Skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanyamenyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat constructyang diukur”. Dimana angka 1 menunjukkan responden sangat tidaksetuju (STS), angka 2 menunjukkan bahwa responden tidak setuju(TS), angka 3 menunjukkan bahwa responden netral (N), angka 4menunjukkan bahwa responden setuju (S), dan angka 5menunjukkan bahwa responden sangat setuju (SS).2Variabel DependenMenurut Sugiyono (2016, 39) variabel dependen atau variabel terikatadalah:“Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanyavariabel bebas”.a. Kepatuhan Wajib PajakKepatuhan wajib pajak adalah suatu keadaan yang timbuldalam diri wajib pajak dalam memahami semua norma perpajakanserta berusaha mematuhi semua kewajiban perpajakannya, mulaidari mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas, menghitung

66jumlah pajak yang terutang secara benar, dan membayar pajakterutang secara tepat waktu (Jotopurnomo 2013).Indikator dalam kepatuhan wajib pajak adalah sebagai berikut:Tabel III.4 Indikator variabel Kepatuhan Wajib PajakVariabelKepatuhanWajibIndikator1. TunggakanpajakSkalabumidan OrdinalbangunanOrdinal2. Tepat waktuPajak (Y)3. Membayarpajakbumidan Ordinalbangunan4. Tidakmembayardikenakan Ordinalsanksi5. InformasiOrdinalSumber : Nadwatul Khoiroh (2017) (diolah 2019)Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.Menurut (Sugiyono 2014, 98) menyatakan bahwa :“Skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanyamenyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat constructyang diukur”. Dimana angka 1 menunjukkan responden sangattidak setuju (STS), angka 2 menunjukkan bahwa responden tidaksetuju (TS), angka 3 menunjukkan bahwa responden netral (N),angka 4 menunjukkan bahwa responden setuju (S), dan angka 5menunjukkan bahwa responden sangat setuju (SS).

67G. Teknik Analisis DataMenurut (Sugiyono 2017, 235) analisis data adalah:“Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkanvariabel dari seluruh responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dariseluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukanperhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitunganuntuk menguji hipotesis yang telah diajukan”.Analisis data kualitatif dilakukan setelah data dari seluruhsubjek/responden atau sumber data lain terkumpul.Analisis data penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan alat uji statistik.1. Statistik DeskriptifMenurut (Sugiyono 2017, 254) statistik deskriptif adalah:“Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan caramendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpulsebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yangberlaku untuk umum atau generalisasi”.Pengujian pertama yang dilakukan dalam uji statistik adalah ujistatistik deskriptif yang memperlihatkan hasil jawaban responden. Ujiini dilakukan untuk menilai variabel X dan variabel Y, maka analisisyang digunakan berdasarkan rata-rata (mean) dari masing-masingvariabel.Rumus rata-rata (mean) yang dikutip dari (Sugiyono 2015, 280) adalahsebagai berikut:Me 𝑥𝑖n

68Keterangan :Me Mean (Rata-rata) Epsilon (baca jumlah)xi Nilai x ke i sampai ke nn Jumlah Individu2. Uji Kualitas Dataa. Uji ValiditasMenurut (Ghozali 2016, 52) validitas sebagai berikut:“Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknyasuatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaanpada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akandiukur oleh kuesioner tersebut”.Kriteria pengambilan keputusan untuk mennetukan valid atautidaknya suatu data :1. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tidak berkolerasi terhadapskor total pertanyaan atau dikatakan tidak valid.2. Jika Jika r hitung r tabel maka pertanyaan berkorelasi terhadapskor total pertanyaan atau dikatakan validb. Uji ReliabilitasMenurut (Sujarweni 2015, 110) mendefinisikan uji relibilitassebagai berikut:“Uji reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensiresponden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstrukkonstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dandisusun dalam suatu bentuk kuesioner”.

69Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalahCronbach Alpha.1. Jika nilai Cronbach Alpha (α) 0,60 maka pertanyaanpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebutdikatakan tidak reliabel.2. Jika nilai Cronbach Alpha (α) 0,60 maka pertanyaanpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebutdikatakan reliabel.3. Uji Asumsi Klasika. Uji NormalitasMenurut (Ghozali 2018, 161) uji normalitas adalah:“Uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”.Menurut Singgih Santoso (2018, 293) dasar pengambilankeputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (AsymtoticSignificance), yaitu:1. Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari model regresiadalah normal.2. Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari model regresiadalah tidak normal.

70b. Uji MultikolinieritasMenurut (Ghozali 2018, 107) uji multikolinieritas adalah:“Uji yang bertujuan untuk menguji apaklah model regresi ditemukanadanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresiyang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabelindependen. Jika variabel independen saling berkolerasi, makavariabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalahvariabel independen yang nilai kolerasi antar sesame variabelindependen sama dengan nol”.Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di antaravariabel independen dapat dilihat dari nilai toleran maupun varianceinflation factor (VIF). Kriteria pengambilan keputusan penggunaannilai toleran dan VIF tersebut menurut Ghozali (2016, 104) adalah:1. Jika nilai toleran 0,10 atau nilai VIF 10 maka tidak terjadimultikoleniaritas di antara variabel independen.2. Jika nilai toleran 0,10 atau nilai VIF 10 maka terjadimultikoleniaritas di antara variabel independen.b. Uji HeteroskedastisitasMenurut (Ghozali 2018, 107) uji heteroskedastisitas adalah:“Uji yang bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadiketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatanke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jikaberbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalahyang Homoskedastisitas atau tidal terjadi heteroskedastisitas”.Pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dalam peneltian iniyaitu dengan cara melihat scatter plot, model regresi dikatakan tidakterjadi heteroskedastisitas harus memenuhi syarat sebagai berikut :

711. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk polatertentu danteratur(bergelombang, melebarkemudianmenyempit) maka terjadi heteroskesdatisitas.2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atasdan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadiheteroskesdatisitas.4. Uji Hipotesisa. Model Regresi Linear BergandaMetode analisis yang digunakan adalah model regresi linierberganda. Menurut (Sugiyono 2014, 277) bahwa :“Analisis regresi linier berganda bermaksud meramalkan bagaimanakeadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua ataulebih variabel independen sebagai faktor prediator dimanipulasi(dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akandilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2”.Model persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut:Y α β1X1 β2X2 β3X3 𝜺Keterangan :Y Kepatuhan Wajib PajakΑ Konstantaβ1,2,3 Koefisien regresiX1 Lingkungan SosialX2 Tingkat Pendidikan

72X3 Tingkat Pendapatan𝜀 Residual erorDalam persamaan regresi ini akan menghasilkan tingkatsignifikan variabel independen dalam mempengaruhi variabeldependen. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitusoftware SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 24.b. Koefisien Determinasi (Adjusted 𝑅 2 )Menurut (Ghozali 2018, 97) koefisien determinasi (Adjusted 𝑅 2 )adalah:“Pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalammenerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisiendeterminasi adalah anatra nol dan satu. Nilai Adjusted 𝑅 2 yang kecilberarti kemampuan variabel-variabel independen dalammenjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yangmendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikanhampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksivariasi variabel dependen”.kemampuan model dalam menerangkan variabel independen dapatdiukur:1. Jika nilai adjusted 𝑅 2 mendekati nol maka kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi dependen amatterbatas.2. Jika nilai adjusted 𝑅 2 mendekati satu maka variabel-variabelindependen dapat menjelaskan variasi variabel dependen.c. Uji Parsial (Uji t)Menurut (Ghozali 2018, 98) uji statistik t adalah:“Pada dasarnya Uji t digunakan untuk mengetahui secara parsialapakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

73variabel dependen, dengan variabel penelitian yaitu lingkungansosial (X1), tingkat pendidikan (X2), tingkat pendapatan (X3) danmemiliki pengaruh secara individual terhadap kepatuhan wajibpajak (Y)”.Dengan kriteria dalam pengujian hipotesis tersebut sebagai berikut :1. Jika nilai Signifikan 0,05 maka Ho diterima. Maka, suatuvariabel independen secara individu mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap variabel dependen.2. Jika nilai Signifikan 0,05 maka Ho ditolak. Maka, suatuvariabel independen secara individu tidak mem

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut (Sujarweni 2015, 11) penelitian dapat diklasifikasikan dalam . tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunkan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian

Related Documents:

METODE PENELITIAN A. Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan dalam sugiyono (2010, hlm.11) bahwa metode penelitian eksperimen meruoakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (a) metode deskriptif, (b) metode eksperimen, (c) metode historis, (d) metode pengembangan, (e) metode tindakan, dan (f) metode kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, artinya sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan .

35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang

BAB III DESAIN/PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian . Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ciruas yang berlokasi di Jl. Nambo-Teras Bendung Km 2,5 Desa Pulo Ciruas 42182 Serang, Pulo, Kec. Ciruas, Kab.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh . Penelitian ini dilaksakan pada semester II atau genap tahun pelajaran 2016/2017 yaitu pada pertengahan bulan mei. Waktu penelitian mengacu pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono dalam bukunya metode kuantitatif kualitatif dan R & D, menyatakan bahwa penelitian merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. yang dikutip oleh. (Sugiyono, 2010: 9)

to AGMA 9 standard, improved the quality and performance of the QE range. Today, the QE Vibrator not only meets industry expectations, but will out-perform competitive models when correctly selected and operated in line with the information given in this brochure. When a QE Vibrator is directly attached to a trough it is referred to as a “Brute Force” design. It is very simple to calculate .