Pola Komunikasi Antara Guru Dengan Peserta Didik Selama Skripsi

1y ago
16 Views
3 Downloads
1.23 MB
79 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Melina Bettis
Transcription

POLA KOMUNIKASI ANTARA GURU DENGAN PESERTADIDIK SELAMA COVID-19 SECARA DARING(Studi Kasus Di Mi SSabilarosyad Wonorejo, Kedunggalar, Ngawi))SKRIPSIOleh:LELY NAOMI LATIFAHNIM: 211017029JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAMFAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO2021

ABSTRAKLatifah, Lely Naomi. 2021. Pola Komunikasi Antara Guru DenganPeserta Didik Selama Covid-19 Secara Daring (Study Kasus di MISyabilarosyad Wonorejo, Kedunggalar, Ngawi). Skripsi. ProgramStudi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama IslamNegeri Ponorogo. Pembimbing Dr. Muslih Aris Handayani, M. Si.Kata Kunci: Komunikasi, Guru, Peserta didik, Pembelajaran DaringKomunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam prosespembelajaran di sekolah. Dengan komunikasi yang baik, proses belajarmengajar guru dan murid juga akan berjalan dengan baik. Dalam prosespembelajaran, guru berkomunikasi dengan murid menggunakan berbagaicara baik komunikasi langsung ataupun tidak langsung. Ketika guruberdiri mengajar di depan murid, guru bisa langsung berkomunikasidengan murid tanpa menggunakan perantara. Pandemi COVID 19 yangmelanda dunia termasuk Indonesia telah merubah proses belajarmengajar di seluruh dunia. Proses belajar dan mengajar rata-ratadilakukan dari jarak jauh atau jadi pembelajaran daring.Tujuan dari peneletian ini adalah: (1) Untuk mengkategorisasikanpola komunikasi satu arah, dua arah dan multi arah yang dilakukan olehguru dengan perta didik dalam berkomunikasi di sekolah secara daring,(2) Untuk mengkategorisasikan faktor-faktor yang menjadi penghambatdan solusi dari pembelajaran daring, (3) Untuk mengkategorisasiakankekurangan dan kelebihan guru dengan peserta didik dalamberkomunikasi di sekolah secara daring.Tipe penelitian ini merupakan penelitian study kasus denganmenggunakan pendekatan kualitatif. Tahapan penelitian denganwawancara,, observasi dan dokumentasi, lalu menggunakan teknikanalisis data.Berdasarkan hasil temuan di lokasi penelitian, penulis dapatmenyimpulkan bahwa pola komunikasi yang sering digunakan yaitu polakomunikasi satu arah dan pola komunikasi dua arah, tetapi polakomunikasi dua arah yang paling efektif. Faktor penghambat dari proseskomunikasi adalah hambatan dari pengiriman pesan, penerima pesan,hambatan teknis, hambatan fisik, hambatan semantik, dan hambatanpsikologis. Sedangkan solisonya adalah guru member kesenjangan waktuapabila peserta didik tersebut memberitahu sebelumnya, memberikankouta gratis kepada peserta didik sedangkan kelebihan dankekurangannya adalah kebanyakan lebih dominan kekurangannya yangbanyak.1

2

3

4

5

6BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahCovid-19 yang saat ini telah melanda 215 negara diseluruhdunia yang memberikan dampak tersendiri bagi lembaga pendidikandari tingkat sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi.Pemerintah telah melarang untuk melaksanakan kegiatan mengajarsecara tatap muka (konvensional) dan memerintahkan mengadakansecara daring(online). Pembelajaran tatap muka yang harusmengumpulkan banyak peserta didik di dalam kelas dialih fungsikanke proses pelaksanaan yang mampu mencegah berkerumun sespembelajaran ditempat yang berbeda. Bentuk pembelajaran dialihfungsikan menjadi pembelajaran daring, dalam hal ini untukmenekan mata rantai penyebaran covid-19 di lingkungan sekolah.1Pelaksanaan yang dilakukan dalam proses komunikasipembelajaran daring, memanfaatkan berbagai macam komunikasi.Di massa pandemi ini penggunaan teknologi sangat diperlukandalam proses pembelajaran. Dalam hal ini perlu di ketahui pulabahwa pembelajaran daring menjadi salah satu pembelajaran yangdilakukan saat pandemic. Sebuah proses pembelajaran pasti1Ali Sadikin, "Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19", IlmiahPendidikan Biologi, Vol 6 No.02, Juni 2020,76.

7membutuhkan komunikasi untuk menyalurkan materi pembeljaranyang akan disampaikan. Komunikasi merupakan kegiatan hal yangmendasar untuk kehidupan secara pribadi, dan sosial. Komunikasiitu sangat komplek dan memiliki banyak bentuk, dalam pemahamankomunikasi untuk mewujudkan keberhasilan dalam komplek yangsering dihadapi sebagai manusia bukan hanya masalah akal sehat.Akal yang luar biasa membimbing kita untuk memperhatikan lebihcermat situasi komunikasi dan lebih analitis dalam hubungan embangkan pemahaman dan keterampilan komunikasi.2Komunikasi pembelajaran daring muncul sebagai salah satu bentukpola pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini.3Pola komunikasi pembelajaran, Guru (komunikator) d(komunikan) mengalami kesulitan dalam memahami pesan apa yangdisampaikan oleh guru. Sulitnya murid dalam memahami pesan yangdisampaikan guru disebabkan oleh beberapa hal yang terjadi dalamkomunikasi, salah satunya adalah konteks situasional. Hal apreaksikomunikan.42Ruben, L P. Swewart Brent, Komunikasi dan Perilaku Manusia, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2013),10.3Tommy Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Media Pressindo,2006),4.4Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2004), 11.

8Komunikasidalam pembelajaran daring menggunankanjaringan internet dengan fleksibilitas, aksesbilitas, konektivitas ipembelajaran. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yangdilakukan oleh guru atau dosen kepada peserta didik maupunmahasiswa melalui interaksi dengan bantuan koneksi internet,pembelajaran daring sangat dibutuhkan dalam pembelajaran erarevolusi industry 4.0. Dalam berbagai media juga mendukung kelasvirtual menggunakan layanan google classroom, edmodo, danschoology, dan aplikasi pesan instan whassapp. Komunikasipembelajaran daring merupakan pembelajaran jarak jauh yangmemanfaatkan teknologi informasi dan telekomunikasi sepertiinternet dan CD-ROOM.5Pola komunikasi tidak berbeda dengan proses komunikasi,karena pola komunikasi merupakan bagian dari proses komunikasi.Proses komunikasi merupakan sesuatu dari aktivitas menyampaikanpesan sehingga diperoleh feedback dari penerima pesan. Proseskomunikasi akan menimbulkan pola komunikasi. Pola komunikasiyang sering digunakan untuk mengembangkan interaksi antara gurudengan muridnya ada tiga, yaitu pola komunikasi satu arah, polakomunikasi dua arah, dan pola komunikasi multi arah. Polakomunikasi satu arah adalah di mana guru sebagai komunikator5Ali Sadikin, “Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19”, IlmiahPendidikan Biologi, Vol 6 No. 02, Juni 2020.

9berperan lebih aktif dan muridnya pasif. Pola komunikasi dua arahadalah di mana guru dan murid memiliki peran yang sama, yaitusebagai pengirim dan penerima pesan. Sedangkan pola komunikasimulti arah adalah komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksidinamis antara guru dan murid tetapi juga melibatkan interaksidinamis antara murid yang satu dengan murid lainnya.6Pembelajaran daring padamasa pandemic covid-19 di MISabilarosyad Wonorejo bertujuan supaya peserta didik belajar darijarak jauh untuk menghindari pandemic covid-19 di Kota Ngawi.Ada beberapa hambatan yang dirasakan saat terjadinya prosespembelajaran daring, gangguan saat pembelajaran daring yangdialami gru sebagai komunikator yang menyampaikan pesan kepadapeserta didik mengalami gangguan yang menyababkan pesan yangdisampaikan oleh guru tidak sesuai dengan apa yang telah diterimapeserta didik.Pembelajaran daring tidak efektif dilakukan ditengah pandemicovid-19 saat ini. Wali murid terbebani karena sebagian daripenduduk di daerah tersebut rata-rata pekerjaan adalah seorangpetani yang biasanya sibuk bekerja harus membagi waktu untukmengikuti dalam mengawasi anaknya pada saat pembelajaran daring.Dampak lain yang dirasakan orang tua adalah sisi ekonominya, yangdimana orang tua semula tidak memikirkan kebutuhan kuota internet69.Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Gramedia Widiasavina, 2004),

10atau pulsa, harus mengeluarkan anggaran lebih untuk itu. Bahkanada beberapa orang tua untuk membeli laptop atau handphone baruuntuk anaknya bisa mengikuti pembelajaran daring.Pembelajaran daring terdapat kelebihan dan kekurangan.Namun hal ini sudah menjadi tugas guru untuk mendampingi saatpembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik yang didampingi. Karena mengajar adalah sebuah pembentukan karakter,kreatifitas atau seni pada gaya mengajar guru ke murid. Kreatifitasmerupakan kunci sukses dari seorang guru untuk memotivasimuridnya untuk tetap semangat belajar secara online.Faktorkomunikasi memberikan perkembangan dalam proses belajarmengajar, karena melalui pola komunikasi yang baik akanmenciptakan suatu komunikasi yang efektif bagi komunikator dankomunikan. tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahuipenerapan pembelajaran daring yang dilakukan guru terhadap muridMI Sabilarosyad Wonorejo, Kedunggalar, Ngawu atau untukmengetahui cara guru melalui pola komunikasi dalam mengatasihambatan dalam pembelajaran daring, kelebihan dan kekuranganpembelajaran daring.Maka dari itu, diperlukan konsep pola komunikasi antara gurudan peserta didik agar tercipta proses belajar mengajar yang efektif.Berdasarkan latar belakang permasalahan ini penulis terdorong untukmeneliti bagaiamana pola komunikasi guru terhadap peserta didik

11secara daring, sehingga mengangkat permasalahan ini dengan judul“Pola Komunikasi Antara Guru Dengan Peserta Didik SelamaCovid-19 Secara Daring (Studi Kasus di Mi SabilarosyadWonorejo, Kedunggalar, Ngawi)”.B. Rumusan MasalahAgar pembahasan ini tersusun secara sistematis, maka perludirumuskan permasalahan. Berdasarkan kronologi permasalahanyang disampaikan dalam latar belakang diatas. Maka dapat diambilrumusan masalah sebagai berikut:1. Bagaimana pola komunikasi yang dilakukam guru terhadappeserta didik secara daring di MI Syabilarosyad Wonorejo,Kedunggalar, Ngawi?2. Bagaimana hambatan dan solusi dalam proses MISyabilarosyad Wonorejo, Kedunggalar, Ngawi ?3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Pola komunikasi daringdi Mi sabilarosyad Wonorejo, Kedunggalar, Ngawi?.C. Tujuan PenelitianBerdasarkan pertanyaan rumusan masalah diatas, makapenelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebagai berikut:1. Mendeskripsikan Pola komunikasi yang dilaksanakan gurudengan peserta didik selama masa covid-19.

122. Mendeskripsikan hambatan dan solusi dalam proses MISyabilarosyad Wonorejo, Kedunggalar, Ngawi.3. Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan dalam proseskomunikasi daring di Mi sabilarosyad Wonorejo, Kedunggalar,Ngawi.D. Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian inisebagai berikut:1.Manfaat TeoritisPenelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memperluasserta menambah referensi untuk ilmu pengetahuan di bidangilmu komunikasi. Memberikan kontribusi atas kajian ilmukomunikasi yang berkaitan dengan penelitian kualitatif untukmenjadi rujukan ke penelitian selanjutnya.2.Manfaat PraktisPenelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dannenambah pengetahuan bagi praktisi dan juga masyarakat, guru,mahasiswa dan pelajar untuk mengembangkan pengetahuanselama covid-19.E. Telaah PustakaDalam menentukan judul ini peneliti telah melakukan telaahpustaka terhadap peneliti terdahulu yang akan menjadi perbandingan

13untuk penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti menemukanbeberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yangmemiliki keterkaitan dengan penelitian ini, antara lain sebagaiberikut :Pertama, Skripsi yang berjudul Pengaruh Komunikasi Verbaldan Non Verbal Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IxMts Ar-roman Tegalreo. Karya Rosi Dwi Aminah mahasiswa InstitutAgama Islam Negeri Ponorogo tahun 2020. Skripsi tersebutbertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi verbal dan nonverbal guru terhadap motivasi belajar siswa kelas Ix Mts Ar-romanTegalreo.Skripsi tersebut dengan penulis memiliki kesamaan yaitusama-sama membahas tentang komunikasi guru kepada pesertadidik. Perbedaannya, peneliti tersebut terfokuskan suatu komunikasiverbal dan non verbal yang dilaksanakan oleh guru dalam prosesbelajar mengajar yang dapat mempengaruhi motovasi belajar siswa7,sedangkan dalam penelitian ini pembahasan terletak pada polakomunikasi antara guru kepada peserta didik.Kedua, penelitian dalam bentuk jurnal yang berjudulEfektivitas PembelajaranDaring Menggunakan Media OnlineSelama Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran Matematika. KaryaMustakim, Maret 2020. Penelitian tersebut bertujuan memberikan7Rozi Dwi Aminah, “Pengaruh Komunikasi Verbal dan Non Verbal GuruTerhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Ix Mts Ar-roman Tegalreo,” (Skripsi, IAINPonorogo, 2019), 3.

14keefektifan dalam pembelajaran daring menggunakan media onlineselama covid-19.8Penelitian tersebut memiliki kesamaan yaitu inovasipembelajaran yang dilaksanakan oleh guru matematika. Sedangkanpada penelitian ini membahas tentang komunikasi guru denganpeserta didik yang dilakukan daring.Ketiga, penelitian dalam bentuk jurnal yang berjudul PolaKomunikasi Guru dan Murid Menggunakan Metode PembelajaranKelas Daring di Kota Bandung. Karya Happy Permana dan TitinSugartini, juni 2020. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahuisecara kondusif dengan metode solving agar peserta didik dapatmelatih untuk menghadapi permasalahan untuk dipecahkan sendirimaupun secara kelompok.9Penelitian tersebut memiliki kesamaan yaitu sama-samamembahas tentang pembelajaran daring, perbedaannya penelitiantersebut menfokuskan pada metode solving. Sedangkan padapenelitian ini membahas tentang pola komunikasi guru denganpeserta didik.8Mustakim, Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media OnlineSelama Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran Matematika, Journal Of IslamicEducation, Vol. 2, No. 1, May 2020, 27.9Heppy Pernama dan Titin Suhartini, Pola Komunikasi Guru dan MuridMenggunakan Metode Pembelajaran Kelas Daring Di Kota Bandung, Jurnal homepage,Vol. 9 No. 1 Januari-Juni 2020, 171.

15Dari beberapa penelitian diatas terdapat perbedaan denganpenelitian yang akan dilakukan oleh penulis saat ini, baik dalam segimetodologi penelitian, perbedaan dalam acuan teori, pembahasan,dan lokasi penelitian. Dengan adanya perbandingan dari penelitianterdahulu, diharapkan penelitian ini dapat melengkapi, menambah,mengembangkan, dan memperbanyak hasil penelitian tentangpembelajaran daring sebagai komunikasi.F. Metode PenelitianDalam sebuah karya ilmiah, pastinya menggunakan metodepenelitian yang dianggapnya sepadan dengan apa yang akan diteliti.Sedangkan metode penelitian adalah sebuah cara untuk mencari,merumuskan dan menganalisis data hingga menjadi sebuah laporanyang sistematis, optimal, rasio dan efesien. Adapun metodepenelitian yang digunakan peneliti sebagai berikut:1. Jenis penelitianPola penelitian yang digunakan oleh penulis saat inimenggunakan penelitian kualitatif, kualitatif yaitu penelitianyang mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwaaktivitas sosial, persepsi, kepercayaan, sikap dan pemikiranmanusia secara individu maupun kelompok yang dapat dijadikanpelajaran bagi pengembangan konsep teori.10 Tujuannya untukmencari, menunjukan, dan membuktikan adanya hubungan fakta10Djunaidi ghony, fauzan almansur, Metodelogi Penelitian Kualitatif(Yogyakarta: Ae-Ruzz Media, 2012), 25.

16dan teori.11 Jenis penelitian study kasus. Penelitian study kasusadalah penelitian yang dilakukan secara intensif terperinci danmendalam tentang suatu peristiwa dan aktivitas baik uipengetahuan yang mendalam tentang peristiwa tersebut.12Dengan menggunakan pendekatan Study kasus karenapeneliti ingin memberikan gambaran mendalam tentangpermasalahan yang terjadi. Pola Komunikasi Guru TerhadapPeserta Didik Selama Covid-19 Secara Daring (Study Kasus diMi Sabilarosyad Wonorejo, Kedunggalar, Ngawi)2. Lokasi PenelitianPada penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian diMi Sabilarosyad Wonorejo Kedunggar Ngawi, akan tetapibahwasannya proses pembelajaran berlagsung secara daring(dalam jaringan), sehingga penelitian tidak langsung dilakukandi lokasi tersebut. Peneliti mengambil lokasi ini karena dalamkehidupan sehari-hari sebagian besar peserta didik di MiSabilarosyad Wonorejo Kedunggalar Ngawi sudah diberikanilmu-ilmu keagamaan serta menerapkan sikap religius sepertisuka beramal, beribadah dengan tekun dan berakhlak muliasehingga mereka sering terlihat menggunakan sikap senyum,sapa, salam terhadap orang lain.11Ibid., 26.Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press, 2007), 67.12

173. Jenis Data dan Sumber Dataa. Jenis dataAdalah hasil dari atatan peneliti, baik berupa faktaangka yang dapat digunakan untuk menyusun informasidalam suatu keperluan.131) Jenis Data PrimerData utama yang digunakan peneliti yang diperolehlangsung dari hasil wawancara dan observasi yang akandi analisis.2) Jenis Data SekunderData pendukung merupakan data tambahan untukuntuk mendukung analisis penelitian ini. 14 kumen mengenai:a) Sejarah sekolah MI Sabilarosyad Wonorejo.b) Profil sekolah sekolah MI Sabilarosyad Wonorejo.c) Visi dan misi sekolah MI Sabilarosyad Wonorejo.d) Data pengajar sekolah MI Sabilarosyad Wonorejo.b. Sumber Data1) Sumber data primer13Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (EdisiRevisi VI), (Jkarta: Rineka Cipta, 2006), 118.14Sugiono, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2015), 15.

18Sumber data primer dari penelitian ini adalahguru. Dalam penelitian ini yang akan dijadikannarasumber adalah:a) KepalasekolahMISabilarosyadWonorejo,Kedunggalar, Ngawi.b) Guru atau tenaga pengajar di MI SabilarosyadWonorejo, Kedunggalar, Ngawi.c) PesertadidikMiSabilarosyadWonorejo,Kedunggalar, Ngawi.2) Sumber data sekunderSumber data sekunder yang digunakan daripenelitian ini adalah staff guru dan wali murid.4. Teknik pengumpulan dataSetiap kegiaatan penelitian diperlukan objek atau sasaranpenelitian yang objek atau sasaran tersebut umumnya eksisdalam jumlah besar. 15 Keberhasilan dalam pengumpulan dataditentukan oleh kemampuan peneliti menghayati situasi sosialyang dijadikan focus penelitian. 16 Teknik pengumpulan datapada penelitian ini adalah:a. WawancaraSuatu proses interaksi anatara pewawancaradansumber informasi atau orang yang diwawancarai melalui15Burhan bungin, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2004), 43.16Muri yusuf, Merodologi Penelitian (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), 372.

19komunikasi langsung 17 . Pada teknik ini peneliti langsungmelakukan penelitian dengan wawancara secara terbukakepada Ibu Baiatur Rofi’ah, selaku kepala sekolah,Wuryanto selaku TU dan bu. Wullatul Amri Rahayuselaku guruMi Sabilarosyad Wonorejo Kedunggalar Ngawi, pesertadidk, dan juga lailatul badriyah selaku salah satu walimurid.Teknik wawancara yang dilakukam peneliti untukmemperoleh data tentang Mi sabilarosyad Wonorejo,Kedunggalar, Ngawi. Dan juga dampak dan pendukungdalam pola komunikasi guru terhadap peserta didik secaradaring.b. ObservasiPengamatan tentang apa yang diamati dalam realitasdan dalam konteks yang alami. Peneleliti mengamatilangsung dilapangan.c. DokumenCatatan atau karya seseorang tentang sesuatu yangtelah berlalu, berupa dokumen tentang peristiwa, kejadianatau sekolompok orang dalam situasi sosial yang berkaitandengan focus penelitian.181718Ibid.,384.Ibid.

20Dokumen yang diambil dalam penelitian ini denganmeminta langsung kepada Wuryanto selaku TU MiSabilarosyad Wonorejo Kedunggalar Ngawi berupa word.5. Teknik pengolahan dataPengelolaan data dari lapangan dengan memilah danmemilih dengan merangkum hal yang penting sesuai denganmasalah penelitian. 19 Mengolah hasil data yang diperoleh dantelah terkumpul. Menjelaskan hasil wawancara ke dalam bentukdeskriptif.6. Analisis DataMerupakan pencarian atau pelacakan pola-pola dantermasuk pengujian sistematik dari sesuatu yang menetapkanbagian-bagiannya. mencangkup penelusuran data, melaluicatatan-catatan (pengaatan lapangan) untuk menentukan apayang akan dikaji peneliti. 20 Mengacu pada prosedur analisisnonmatematik yang hasil temuaannya diperoleh dari data yangdisusun oleh ragam alat yang digunakan peneliti, s,komprehensiftentang masing-masing kasus yang diamati.21Dalam penelitian skripsi ini, analisis data cenderung terdiridari analisis teks dan melibatkan pengembangan sebuah19Uhar suharsaputra, Metodologi Penelitian (Bandung: PT Refika Aditama,2014), 218.20Iman Gunawan, Metodologi penelitian Kualitatif Teori & Praktik (Jakarta: PTBumi Aksara, 2015), 210.21fauzan almansur, Metodelogi Penelitian Kualitatif , 247.

acenderung berisi pernyataan makna temuan yang lebih luas.22Berikut langkah-langkah analisis data:a. Reduksi DataMereduksi data artinya merangkum, memilih hal-halyang pokok memfokuskan pada hal yang penting, dicaritema dan polanya. Data yang telah direduksi akan lebihmemberikan gambaran yang jelas dan mempermudahpeneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnyadan mencarinya jika diperlukan.Data yang diperoleh melaui hasil wawancara akandirangkum dan difokuskan pada pembahasan tentang PolaKomunikasi guru terhadap peserta didik secara daring.b. Penyajian ykan data. Penyajian dilakukan dalam bentukuraian sigkat, bagan, hubungan antar kategori, yang seringdilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks yangbersifat naratif. Dengan mendispay data, maka akanmempermudah memahami apa yang terjadi, merencanakankerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahamitersebut.22Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data (Jakarta:Raja GrafindoPersada, 2011), 7.

22c. VerificationPenarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulandalam penelitian kualitatif merupakan temuan yang baruyang belom pernah ada. Temuan bisa berupa deskrpsi ataugambaran suatu obyek yang sebelumnya masih samarsamar atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,dapat berupa hubungan kausal atau interaksi, hipotesis atauteori.237. Pengecekan keabsahan unakan Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitasdata yang dilakukan dengan cara pengecekan data yang telahdiperoleh. Data dari sumber dideskripsikan, dan dikategorikan.Data yang telah dianalisis oleh peneliti menghasilkan suatukesimpulan selanjutnya.24Data dalam penelitian ini memiliki tujuh sumber. Berikutnarasumber tersebut sebagai berikut:Sumber 1 : Baiatur Rofi’ah, selaku sebagai kepala sekolah MiSabilarosyad Wonorejo Kedunggalar NgawiSumber 2 : Wuryanto, selaku TU Mi Sabilarosyad WonorejoKedunggalar Ngawi2324Sugiono, Metode Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2016), 252.Ibid., 274.

23Sumber 3 : Wullatul Amri Rahayu, selaku Guru dan juga walikelas 5 Mi Sabilarosyad Wonorejo KedunggalarNgawi.Sumber 4 : Rohmatul Hidayah selaku peserta didik kelasenam.Sumber 5 : Minsatulistiana selaku peserta didikkelas enam.Sumber 6 : Sinta savira selaku peserta didikkelas enam.Sumber 7 : Lailatul Badriyah selaku salah satu wali murid.G. Sistematika pembahasanDalam pembahasan ini, sistematika pembahasan dibagimenjadi 5 bab. Keseluruhan bab saling berkaitan satu sama lainsebagai berikut:BAB IPENDAHULUANBab ini memuat latar belakang masalah yang menjelaskanpermasalahan yang menumbuhkan dorongan penelitiuntuk menganalisis permasalahan, rumusan masalah yangberisi pertanyaan mendasar dalam penelitian ini, tujuanpenelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, metodepenelitian dan sistematika pembahasan.BAB IILANDASAN gertian, unsur, proses, tujuan, dan dampak komunikasi,pembahasan tentang pengertian pola komunikasi verbal

24dan nonverbal. Penjelasan tentang pengertian guru, pesertadidik dan daring.BAB III PAPARAN DATA PENELITIANPaparan data dan penemuan penelitian, yaitu gambarantantang profil sekolah yang diteliti, visi dan misi dan dataguru dan peserta didik kelas enam. Ptosrs pelaksanaanpembelajaran daring, hambata, serta kelemahan ejo, Kedunggalar, Ngawi.BAB IV ANALISIS DATABab ini membahas Analisis Data Pola Komunikasi Gurudengan Peserta Didik selama Covid-19, Hambatan dansolusi dalam proses komunikasi pembelajaran daring,kelebihan dan kekurangan pola komunikasi daring di Misabilarosyad Wonorejo Kedunggalar Ngawi.BAB VPENUTUPBab ini meliputi kesimpulan dan saran yang berdasarkandari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan penelitiyang dilakukan peneliti.

BAB IIKAJIAN TEORIA. Komunikasi1. Pengertian KomunikasiKomunikasi secara etismologi berasal kata communisyaitu umum (common). Apabila kita berkomunikasi, sebenarnyakita sedang berusaha membangkitkan suatu kebersamaan(commonness) dengan seseorang. Yaitu kita sedang berbagiinformasi, ide dan sikap. Komunikasi yang berhasil sumber(source) dengan penerima (audience-receiver)-nya. Komunikasiyang efektif apabila audience menerima pesan sama persisdengan apa yang telah disampaikan oleh ah1prosespertukaran informasi menggunakan sistem simbol yang berlakuumum, dengan kualitas bervariasi dan memiliki banyak bentukmulai dari orang yang berbicara secara berhadap-hadapan/langsung, isyarat tangan hingga pesan yang dikirim secaraglobal ke seluruh dunia melalui jaringan telekomunikasi, yangmemungkinkan berinteraksi dengan orang lain. 2 Komunikasimerupakan proses penandaan dan petandaan pada tanda-tanda1Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi, 5.Muhamad Mufid, Komunikasi & Regulasi Penyiaran (Jakarta: Prenada Media,2005), 3.225

26untuk memperoleh pemahaman bersama tentang makna yangmenyangkutkan kreativitas manusia dalam produksi, pertukaran,dan proses pemaknaan dari tanda-tanda dan simbol32. Unsur-unsur komunikasiTerdapat tiga unsur utama yaitu:a. Komunikator (pengirim pesan)Komunikator adalah orang yang memulai komunikasi(pengirim pesan), ada yamg menyebut komunikator denganistilah pengirim atau disebut sumber. Komunikator bisaterdiri dari satu orang atau lebih, serta kumpulan orang(massa). Apabila terdapat sekelompok orang banyak yangsaling kenal sehingga terdapat ikatan emosi yang kuat makadisebut kelompok kecil. Apabila mereka tidak saling kenaldan ikatan emosinya lemah maka disebut dengan kelompokbesar atau publik. Kumpulan banyak orang yang kenal danmemiliki tujuan dan visi misi yang sama serta adapenbagian kerja anatara mereka biasanya disebut denganorganisasi. Jadi komunikator tidak hanya satu orang bisaterdiri lebih dari satu orang, bahkan banyak orang baikkelompok orang jumlah kecil maupun besar dengan tingkat3Muslih Aris, Symbolism And Islamic Values In Students’ Reog Stage AtMuharam Celebration, Jurnal Dakwah RISALAH, Volume 31, Nomor 2 Desember 2020P-ISSN: 1412-0348 E-ISSN: 2654-3877

27ikatan emosi dan teknis yang berbeda.4b. Komunikan (penerima pesan)Komunikan adalah orang yang kiriman pesan darikomunikatoryang dituju.Sebagaimana komunikator,komunikan juga dapat terdiri dari satu orang, banyak orang(kelompok kecil, kelompok komunikator besar, termasukdalam wujud organisasi), dan massac. PesanPesan adalah segala sesuatu yang disampaikan ya. Pesan sebenarnya adalah suatu hal yangyang sifatnya abstrak (konseptual, ideologis, dan idealistic).Akan tetapi ketika disanpaikan dari komunikator kepadakomunikan, menjadi konkret karena disampaikan dalambentuk simbol/ lambang berupa bahasa (lisan dan tulisan),suara, gambar, mimik, gerak-gerik, dan lain sebagainya.53. Proses komunikasiProses komunikasi adalah langkah saat menciptakaninformasi sampai dipahami oleh Komunikasi. komunikasimerupakan proses dimana komponen-komponen saling terkaitsemua anggota komunikasi saling berinteraksi dan aksi sebagai4Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi ( Jogyakarta: Ar-Ruzz Media,2012), 58.5Ibid., 61.

28satu kesatuan dan keseluruhan. 6 Berikut beberapaelemenkomunikasi yaitu:a. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan ataumengirim pesan.b. Pesan adalah sesuatu bentuk atau ide yang disampaikanoleh komunikator kepada penerima (komunikan).c. Saluran adalah sarana atau media yang digunakan olehkomunikator kepada komunikan.d. Komunikan adalah orang yang menerima pesan ada yangbersifat Individual, kelompok, massa, anggota organisasi.e. Hambatan atau gangguan adalah proses komunikasi yangtidak berjalan secara efektif tidak sesuai dengan apa unikan. Gangguan bisa berasal dari komunikator, kan, maupun pada penerimanya.f. Umpan balik berupa tanggapan reaksi suatu pesan.g. Efek adalahesuatu akibat yang timbul dari komunikasi, baikberupa emosi emosi-emosi pikiran mau maupun perilaku.h. Situasi yaitu keadaan yang terjadi saat berlangsungnyakomunikasi. Situasi ini dapat berupa suhu, cuaca, tata6Redi Panuju, Pengantar Studi( Ilmu) Komunikasi ( Jakarta: Kencana, 2018),29.

29ruang, sikap peserta komunikasi dan tujuan tujuanberkomunikasi.7i. Selektivitas merupakan alat yang digunakan peserta untukmenyaring pesan.j. Lingkungan adalah pihak yang ikut campur salamkomunikasi.Proses komunikasi sebagai berikut:IdeEncodingPengirimanDecodingBalikanBagan 2.1 Poses KomunikasiPenjelasan sebagai berikut:1) Ide gagasan diciptakan oleh komunikator2) Ide berupa makna dan dapat kirimkan.7Ibid., 40.

303) Pesan adalah saluran atau media yang sesuai dengankarakteristik lambang-lambang komunikasi, maka mengirimkembali isi pesan tersebut ke komunikator.84. Komunikasi Verbal dan Nonverbala. Komunikasi VerbalKomunikasiverbaladalahkomunikasiyangm

POLA KOMUNIKASI ANTARA GURU DENGAN PESERTA DIDIK SELAMA (Studi Kasus Di Mi S LELY NAOMI LATIFAH JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM . dimana orang tua semula tidak memikirkan kebutuhan kuota internet 6 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Gramedia Widiasavina, 2004), 9. 10

Related Documents:

dan hambatan-hambatan komunikasi atau karena tidak ada komunikasi sama sekali. Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas permasalahan bagaimana pola komunikasi guru dan murid disekolah. Fokus dalam penelitian ini adalah pola komunikasi antara guru dan murid yang terjadi di dalam kelas pada Sekolah Dasar Luar Biasa.

Pola Komunikasi Organisasi di Kantor Camat Tamalate Kota Makassar (dibimbing oleh Ihyani Malik dan Syukri) Pola komunikasi organisasi merupakan hal penting dalam sistem pengendalian kepada pegawai/bawahan. Adanya pola komunikasi yang ditetapkan oleh pimpinan membuat komunikasi dalam organisasi berjalan berdasarkan pola-

pemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu dengan membangun kepercayaan dengan demonstran. (2). Faktor Pendukung dan Penghambat Pola Komunikasi Persuasif, pada faktor pendukung dijelaskan bahwa faktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanya kerjasama dengan media.

pola komunikasi antara pimpinan dan staf yang baik. Hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi kegiatan bahwa sekretarian anta pimpinan dan staf dalam mempertahankan pola komunikasi melakukan beberapa aktifitas Komunikasi yang diantaranya: 1. Komunikasi Dua Arah Interaksi antara orang yang satu

Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mungkin digunakan dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia.

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

Hasil Penelitian: Terdapat 79,4% remaja dengan pola komunikasi orang tua yang baik dan 97,6% remaja memiliki perkembangan sosialisasi baik. Nilai signifikansi diperoleh p 0,647 sehingga p 0,05. Hipotesis ditolak atau tidak diterima. Simpulan dan Saran: Tidak ada hubungan antara pola komunikasi orang tua dengan

The grade 10 ELA Reading Comprehension test included three separate test sessions. Sessions 1 and . 2 were both administered on the same day, and Session 3 was administered on the following day. Each session included reading passages, followed by multiple-choice and open-response questions. Common reading passages and test items are shown on the following pages as they appeared in test .