BAB II LANDASAN TEORI - Eprints.umpo.ac.id

1y ago
10 Views
2 Downloads
523.32 KB
23 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Vicente Bone
Transcription

BAB IILANDASAN TEORIA. Tinjauan PustakaSelain menggunakan buku-buku atau referensi yang relevan,peneliti juga melihat hasil penelitian terdahulu agar nantinya tidak terjadikesamaan dan juga sebagai salah satu bahan acuan mengingat pengalamanadalah guru yang terbaik.1. Skripsi saudari Mazidatul Ilmia, 2016. Jurusan Pendidikan GuruMadrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul“Hubungan antara Hafalan Al-Quran dengan Prestasi Belajar SiswaKelas IV sekolah Dasar Islam As-Salam Malang”. Hasil daripenelitian tersebut adalah hafalan siswa kelas IV berada pada kategoricukup, prestasi belajar siswa kelas IV berada pada kategori tinggi,adanya pengaruh secara signifikan antara variable hafalan Qur antehadap prestasi belajar siswa kelas IV SDI As-salam Mal ang.2. Skripsi saudari Dina Fitriyani, 2016. Jurusan Pendidikan GuruMadrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dengan judul“Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-Quran terhadap KecerdasanSpiritual Santri di Pondok Pesantren Anak-anak Tahfidzul Qur’anRaudlatul Falah Bermi Gembong Pati”. Hasil dari penelitian tersebutadalah diketahui bahwa aktifitas menghafal Al-Qur anSantri di PondokPesantren Anak-anak Tahfidzul Qur’an Raudlatul Falah termasuk8

9dalam kategori baik, begitu juga dengan kecerdasan spiritualnya masukdalam kategori baik.3. Skripsi dari saudari Irma agustina, 2015. Jurusan Pendidikan AgamaIslam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama IslamNegeri Syekh Nurjati Cirebon dengan judul “Kegiatan PengajianRutin pada Majlis Ta’lim Miftahul Huda dan Pengaruhnya terhadapAkhlak Beragama Remaja Usia 13-29 Tahun di Desa Bojong KulonCirebon”. Hasil dari penelitian tersebut adalah kegiatan pengajianrutin pada majlis ta’lim miftahul huda memiliki kategori yang sangatbaik, sedangkan akhlak beragama remaja usia 13-19 tahun di DesaBojong Kulon berkategori baik, dan korelasi dari kedua variable itumemliki kategori yang rendah.4. Skripsi dari saudari Fifi Lutfiah, 2011. Jurusan Pendidikan AgamaIslam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Hubungan antara HafalanAl-Qr an dengan Prestasi Belajar Al-Qur an Hadist Siswa MTs AsySyukriyyah Cipondoh Tangerang”. Hasil dari penelitian tersebutadalah kegiatan Tahfidzul Qur an di Madrasah tersebut merupakanpenunjang pembelajaran Al-Qur an Hadist, penerapan hafalan Al-Quran di MTs tersebut tergolong cukup baik, prestasi belajar siswa padamata pelajaran Al-qur an Hadist setelah melalui kegiatan hafalan AlQur an berada pad a kategori baik, terdapat hubungan yang positif dansignifikan antara hafalan Al-Qur an dengan prestasi belajar matapelajaran Al-Qur an Hadist.

10Isi dari keempat penelitian ini, penenlitian (a) meneliti tentangadanya pengaruh secara signifikan antara variable hafalan Qur antehadap prestasi belajar siswa kelas IV SDI As-salam Malang, (b)meneliti tentang adanya Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-Quranterhadap Kecerdasan Spiritual Santri, (c) meneliti tentang kegiatanpengajian rutin pada majlis ta’lim miftahul huda yang mana korelasidari kedua variable tersebut sangat rendah, (d) meneliti tentanghubungan yang positif dan signifikan antara hafalan Al-Qur an denganprestasi belajar mata pelajaran Al-Qur an Hadist.Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalahsama-sama menggunakan variable tentang kegiatan tahfidzul qur’antetapi yang membedakan adalah dalam penelitian terdahulu hanyameneliti pengaruh tahfidzul qur’an terhadap kecerdasan dan prestasisiswa dalam belajar saja, sedangkan penelitian ini lebih condongterhadap akhlak dari peserta didiknya.B. Landasan Teori1. Definisi Konseptuala. Pengertian Al-Qur anSecara bahasa Al-Qur’an merupakan bacaan atau sesuatuyang dibaca.10 Al-Qur’an merupakan mashdardari kata qa-ra-a.didalam bahasa arab terdapat dua devinisi mengenai Al-Qur an10Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur andan Tafsir (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2003), hlm. 3.

11yaitu Qur an yang artianya “bacaan” dan “sesuatu yang tertulispadanya”.11Pengertian Al-Quran secara istilah menurut beberapa ulamaahliushul adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada NabiMuhammad SAW yang memiliki sifat mu’jizat (melemahkan) danmembacanya merupakan suatu ibadah. Sebagian ahli ushul jugamengartikan Al-Quran merupakan kalam Allah yang diwahyukankepada Nabi Muhammad SAW yang berbentuk bahasa arab danditulis dalam mushhaf yang diawali surat Al-Fatihah dan ditutupdengan surat An-Naas.12Ketika membaca Al-Quran pasti memiliki tujuan yangingin dicapai. Tujuan saat membaca Al-Quran yaitu tadabbur(memikirkan atau merenungkan) isi kandungan Al-Quran. Adabebarap tujuan ketika membaca Al-Quran, yaitu:.131) Memelihara Al-Quran dan membacanya serta memperhatikankandungannya, yang menjadi pedoman dan petunjuk hidupkita di dunia.2) Mengingat syari’at agama yang terkandung dalam Al-Quranserta amar ma’ruf nahi mungkar.3) Berharap agar Allah SWT meridhoi.4) Menerapkan akhlak terpuji dan mengambil ibroh atau teladandari apa-apa yang terkandung dalam Al-Quran.11H. Nasran Haroen, Ushul Fiqh 1 (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm. 19Moenawar Chaili, Kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah (Jakarta: Bulan BintangTanpa Tahun), hlm.197.13Muhammad Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta: Aida Kerya,1983),hlm. 6112

125) Menanamkan jiwa keagamaan dan menerapkannya sehinggaakan bertambah kuat imannya dan semakin dekat denganAllah SWT.b. Pengertian Tahfidzul Qur anTahfidzul Qur an terdiri dari dua kata yaitu tahfidz dan AlQur an. Tahfidz sendiri Secara etimologis berasal dari bahasa arabyaitu Al-hafidz yang berarti menjaga, memelihara dan menghafal.14Menurut Poerwadarminta devinisi hafal yaitu sudah masukkedalam ingatan artinya sudah bisa mengucapkan tanpa timempelajari dan melatih agar masuk kedalam ingatan.15 Pekerjaanapapun bila sering dilakukan berulang-ulang maka akan menjadihafal.Menghafalkan Kalamullah adalah salah satu perbuatanyang sangat mulia dan terpuji. Orang yang mau mempelajari danmenghafalkan Al-Qur an adalah orang-orang pilihan yang sudahdipilih Allah untuk menerima warisan dari Al-Qur an. Adabeberapa hikmah dalam menghafal Al-Quran diantaranya:161) Akan mendapatkan kemenangan dunia akhirat, tapi harusdisertai dengan amal sholeh.14Adib Bisri, Munawwir AF, Kamus Arab- Indonesia-Arab (Surabaya: Pustaka Progersif,1999), hlm.12515Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),hlm.396.16Sabit Alfatoni, Teknik Menghafal Al-Quran (Semarang: CV. Ghyyas Putra, tt), hlm. 18

132) Mempunyai ciri khas yang baik dan bersikap jujur. Karenaorang yang menghafal Al-Quran sudah sepantasnya berperilakujujur dan berakhlak Al-Quran.3) Daya ingatnya kuat dan pikirannya cemerlang. Oleh sebab itupara penghafal Al-Quran adalah orang yang cepat mengerti danpaling teliti.4) Bahtera keilmuan akan dimiliki orang yang menghafal AlQuran. Karena keutamaan pokok kandungan dari Al-Quranakan terekam dan melekat pada benaknya.5) Ketika bertutur kata akan lebih fasih dan benar serta dapatberbasa arab yang bagus. Karena bahasa arab adalah bahasa AlQuran.c. Hukum membaca Al-QuranTelah disyari’atkan kepada seluruh umat Islam untukmenjaga Al-Qur’an dengan cara membaca serta mengamalkan isidari kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dan melakukannya sesuaikemampuan sebagai pelaksanaan atas firman Allah :ِِ َ ك ِمن كِت ك َ ِّ اب َرب ْ َ َواتْ ُل َما أُوح َي إِلَْي “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitukitab Tuhan mu (Al-Qur’an)” (QS. Al-Kahfi:27).17. Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur ini memilikihikmah yaitu timbulnya dorongan dan semangat untuk menghafal,oleh karena itu Rosulullah SAW menguasai Al-Quran ini dengan17Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Jakarta: Al-hanan, 2009), hlm. 296

14hafalan agar menjadi teladan bagi ummatnya serta selalumemerintahkan sahabat-sahabatnya untuk menghafalkan AlQuran.18Menurut kesepakatan para ulama’, hukum membaca AlQuran adalah fardu kifayah. Artinya beban anggota masyarakatakan bebas jika masyarakat yang lain sudah melaksanakannya,tetapi mereka semua akan berdosa jika sama sekali tidak ada yangmelaksanakannya. Seperti hukum dalam merawat dan menguburjenazah. Metode yang dimaksud dalam hukum fardu kifayah iniyaitu untuk menjaga dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan olehmanusia seperti merubah, memalsukan dan mengganti isikandungan Al-Quran sebagaimana yang terjadi pada kitab-kitabterdahulu.19Ketika menghafal Al-Quran, menalar serta memeliharanyaharus memperhatikan unsur-unsur pokok sebagai berikut:201) Mentadaburi bentuk visual Al-Quran agar tetap bisa diingatwalau tanpa kitab.2) Mengulangi atau memuroja’ah secara rutin ayat-ayat yangsudah dihafalkan.3) Seorang yang menghafal Al-Quran tidak boleh hanya sekedarhafal saja, tetapi harus hafal secara keseluruan baik dari segihafalan maupun ketelitian.18Ahsin Wijaya Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Quran (Jakarta: BumiAksara, 1994), hlm. 23.19Ibid ,hlm. 2520Abdur Rabi Nawabudin, Teknik Menghafal Al-Quran (Bandung: CV. Sinar Baru,1991), hlm. 24.

154) Menjaga dan menekuni hafalan agar tidak terjadi kelupaan.Bagi orang yang memeluk agama Islam, menghafal AlQuran bukanlah suatu keharusan atau ketentuan hukum. Olehkarena itu tidak ada syarat yang mengikat bagi orang yang hendakmenghafalkan Al-Quran. Akan tetapi syarat yang berlaku bagi parapenghafal Al-Quran hanyalah menurut naluri pribadi masingmasing.21 Syarat-syarat yang dimaksud ialah sebagai berikut:1) Niat yang ikhlasKeihlasan dan kematangan niat bagi seorang penghafalAl-Quran sangat dibutuhkan, karena jika sudah tertanam niatyang matang pasti hasrat dan kemauannya akan lebih kuat dansiap untuk menghadapi kesulitan yang akan dihadapi.22Ketika sudah memiliki niat yang ikhlas, maka harusterus istiqomah mempertahankan niat tersebut, karena hal ituyang akan menjadi motivasi dalam kesuksesan menghafal AlQuran.232) Menjauhi sifat madzmumahSetiap muslim harus menjauhi sifat madzmumah,karena sifat ini merupakn sifat tercela, terlebih ketika bagiseorang penghafa Al-Quran. Sifat tercela ini mempunyaipengaruh yang sangat besar bagi penghafal Al-Quran. Karena21Muhaimin Zen, Tata Cara atau Problematika menghafal Al-Quran (Jakarta: PustakaAl-Husna, 2005), hlm. 23922Ibid., hlm.24023Abdul Aziz Abdur Rouf, Kiat Sukses Menghafal Al-Quran (Jakarta: Dzilal Pess, 1996),hlm. 75.

16kitab suci umat Islam tidak boleh ternodai oleh siapapun ataudalam bentuk apapun.24Adapun sifat madzmumah yang harus dihindari parapenghafal Al-Quran diantaranya adalah pemarah, khianat,bakhil, sombong, iri hati, dusta, riya’, ingkar, angkuh, penakut,meremehkan orang lain, dan lain sebagainya. 253) Motivasi atau dukungan dari orang tua.Motivasi serta dukungan orang tua merupakan bagiandari semangat. Oleh karena itu para penghafal Al-Qur’an akanlebih giat dan sungguh-sungguh tanpa rasa malas dalammenghafal Al-Quran.4) Mempunyai keteguhan dan kesabaranKendala yang ditemui seorang penghafal Al-Qurantentu banyak sekali bisa diakibatkan karena jenuh, bising yangtimbul dari lingkungan, diri pribadi yang sedang ada masalahatau mungkin karena menemui ayat-ayat yang dirasa sulituntuk dihafalkan. Terutama ketika menjaga kelestarian AlQuran.26Sifat teguh hati dan sabar harus dimiliki ketika hendakmenjaga hafalan. Karena hal tersebut merupakan salah satukunci keberhasilan menghafal maupun ketika muroja’ah. Oleh24Muhaimin Zen, Tata Cara , hlm. 240.Ahsin Wijaya Alhafidz, Bimbingan Praktis , hlm. 53.26Ibid., 5025

17sebab itu Nabi Muhammad SAW menekankan agar parapenghafal Al-Quran giat dalam menjaga hafalannya.275) IstiqomahYang dimaksud dengan istiqomah ialah selalu konsistendengan hafalannya. Seorang penghafal Al-Quran harus pandaimenjaga waktunya, yang berarti mereka akan menghargaiwaktu kapan dan dimanapun mereka berada. Disegala aktifitassehari-hari, mereka harus mempunyai waktu khusus yang manawaktu itu digunakan baik untuk menghafal maupun muroja’ahhafalannya.28d. Dampak tahfidzul Qur anSebagian Ulama’ mengungkapkan mengenai dampakmenghafal. Dampak tahfidzul Qur an ini dapat dibagi menjadibeberapa jenis, yaitu:1) Dampak spirituala) Di hari kiamat kelak, penghafal Al-Quran akan mendapatsyafaat.29b) Para penghafal Al-Quran akan mendapatkan kan rahmat,kenyamanan serta dinaungi para Malaikat.c) Didalam kehidupan sehari-hari akan mendapat ketenangandan merasa selalu dilindungi Allah SWT.2) Dampak psikologisIbid ,hlm. 51Ilham Agus Sugianto, Kiat Praktis Menghafal Al-Quran (Bandung: Mujahid Press,2004), hlm. 54.29Salafuddin Abu Sayyid, Balitapun Hafal Al-Quran (Solo: Tga serangkai, 2013), hlm.2182728

18Suatu cara atau aturan penghafal al-Quran dapa dilihatdari tiga poin berikut, yaitu:30a) Peraturan diri intrapersonal yaitu usaha yang dilakukanpenghafal Al-Quran dalam merancang berbagai setrategiuntuk menjaga hafalannya baik dari segi pemahamanmaupun jumlah hafalan.b) Peraturan diri interpersonal yaitu upaya yang dilakukanpenghafal Al-quran dalam menerapkan setrateginya untukmenjalani kehidupan bermasyarakat tanpa menghilangkanidentitasnya sebagai penghafal Al-Quran.c) Peraturan diri metapersonal atau biasa disebut “menjagadan dijaga”. Dalam peraturan diri metapersonal ini seorangpenghafal Al-Quran harus memiliki niat yang ikhlas yanghanya ditujukan kepada Allah SWT semata.3) Dampak kesehatana) Al-Quran bisa menjadi obat penyakit bagi orang yangterkena hipnotis, atau kerasukan jin dan sejenisnya dengancara membacakannya kepada orang yang sakit tersebut.31b) Al-Quran sebagai obat tumor otak, seperti yang dialamiAminah al muthawwi. Beliau difonis dokter menderitatumor otak yang kemungkinan hidupnya tidak akan lamalagi, mengetahui pernyataan dokter tersebut, Aminah30Lisya Khairana dan M.A Subandi, Psikologo Santri Penghafal Al-Quran PerananRegulasi Diri (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 269-27031Thalbah Hisyam, Ensiklopedia Mukjizat Al-Quran dan Hadist (Jakarta: Sapta Sentosa,2015), jilid 3, hlm. 4

19bertekat menghafal Al-Quran sebagai bekal menghadapAllah SWT, akan tetapi setelah beliau selasai menghafal 30juz, justru tumor otak yang dideritanya sembuh atauhilang.324) Dampak kognitifa) Pada bidang keilmuan Allah memberikan kemudahanmemahami, sehingga akan membuat seorang penghafallebih giat lagi dalm belajar.33b) Prestasi belajar yang diraih akan lebih tinggi dari padamereka yang tidak menghafal Al-Quran.34e. Keutamaan menghafal Al-QuranMembaca atau menghafal Al-Quran merupakan salah satubentuk ibadah kepada Allah SWT. Menurut Syaikh As-Sayyid AlMaliki yang dikutip oleh Abdul Majid Khon ada beberapakeutamaan mebaca dan menghafal Al-Quran, yaitu:a) Menjadi pilihan Allah dan dijadikan keluargaNya.b) Orang yang mahir dan fashih membaca Al-Quran, maka Allahakan menyamakan tingkatannya bersama Malaikat.c) Dengan membaca dan menghafal Al-Quran maka aka nadabanyak kebaikan dan keberkahan.3532Salafuddin Abu Sayyid, Balitapun Hafal Al-Quran (Solo: Tga serangkai, 2013), hlm.175Thalbah Hisyam, Ensiklopedia Mukjizat ,hlm. 212-213Nur Laila, Membaca dan Menghafal Al-Quran Dikalangan Mahasiswa Tafsir HadistMahasiswa UIN Jakarta Studi Kasus Mahasiswa Tafsir Hadist Semester 3 dan 5 tahun 2013,Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.35Sabit Al-Fatoni, Teknik Menghafal Al-Quran (Semarang: Ghyyas Putra, 2009), hlm.15.3334

20d) Orang yang membaca dan menghafal Al-Quran kelak diharikiamat akan mendapat syafa’at.36Menghafal Al Quran yang baik tentunya harus memperhatikanpengembangan dalam menghafalkannya. Karena pengembangan dalammenghafal Al Quran merupakan salah satu syarat untuk menuntaskantarget hafalan yang ada disebuah lembaga. Upaya dan kerja keras dalammengembangkan kemampuan siswa dalam menghafal Al Quran harusditingkatkan guna membantu siswa untuk mencapai pendidikan yangdiinginkansertamncapaitargethafalanyang optimal.Namunkenyataannya, dalam pelaksanaan pengembangan diri dalam menghafal AlQuran tidak berjalan lancer dan mudah. Dalam hal ini banyak sekalihambatan baik dari segi sumber daya manusia, siswa itu sendiri, saranaprasarana bahkan dari sistem yang ada dalam sebuah lembaga.Bagi seorang yang ingin sukses dalam menghafal Al-Qur’an yangharus diperhatikan adalah metode untuk menghafalkannya. Dalammenghafal Al-Qur’an setiap individu mempunyai metode yang berbedabeda. Namun, metode yang dipakai tidak akan terlepas dari pembacaanyang berulang-ulang sampai dapat mengucapkannya tanpa melihatmushaf. Diantara metode yang harus diterapkan ketika menghafal AlQuran adalah:1) Metode Talqin yaitu denga cara guru membaca dan murid menirukansampai bacaannya murid benar dan jika salah maka guru36Abdul Majid Khon, Praktikum Qiro’at (Jakarta: Amzah, 2007), hlm. 65.

21membenarkannya dan dilakukan sampai murid hampir hafal.37 Guruharus seorang yang sudah fashih bacaannya dan mengetahui hukumtajwid serta makhorijul huruf.2) Tasmi’ yaitu menperdengarkan hafalan kepada orang lain (setoranhafalan) baik kepada perseorangan maupun kepada jama’ah. Dengantasmi’ ini seorang penghafal Al-Qur’an akan diketahui kekuranganpada dirinya, karena bisa saja ia lengah dalam mengucapkan hurufatau harokat sehingga dengan tasmi’ ini seseorang akan lebihberkonsentrasi dalam menghafal.383) Muraja’ah (pengulangnan hafalan) yaitu mengulang hafalan ataumen-sima’-kan hafalan yang sudah pernah dihafalkan/di-sima’-kankepada guru tahfidz. Muroja’ah dimaksudkan agar hafalan yangpernah dihafalkan tetap terjaga dengan baik. Muroja’ah teknisnyasangat banyak, bisas dilakukan sendiri dengan merekam ataumemegang Al-Qur’an dan bisa dengan berpasangan.394) Tafsir (mengkaji tafsirnya) yaitu mengkaji tafsir bisa dilakukanmembaca buku tafsir sendiri maupun dengan guru. Hal ini sangatmembantu menghafal dan memprkuat haafalan, terutama apabila ayatatau surat tersebut dalam bentuk kisah.4037Sabit Alfatoni, Teknik Menghafal Al-Qur’an (Semarang:Ghyyas Putra, 2010), 31Ibid., hlm. 3239Ibid., hlm. 3240Ibid., hlm. 3238

222. Akhlaka. Pengertian AkhlakSecara bahasa akhlak berasal dari bahasa arab yangmerupakan isim mashdar dari kata akhlaqa, yukhliqu,ikhlaaqan.Sesuai dengan wazan af’ala, yuf’ilu, if’aalanyang artinya althabi’ah (tabiat, kelakuan, watak dasar), al’adat (kelaziman,kebasaan), almuru’ah (peradaban yang baik), dan addin (Agama). 41Sedangkan secara umum akhlak adalah perbuatan manusiayang diiringi dengan rasa sadar untuk berbuat kebaikan yangdidorong keinginan hati dan sejalan dengan pertimbangan akal.Devinisi ini berseberangan dengan pengertian khuluk Al Ghozalidalam sebuah Ihya’nya, yaitu:42“Khuluk adalah sifat yang ada didalam jiwa yangmendorong timbulnya suatu perbuatan yang mudah tanpa adanyapertimbangan yang mendalam”Perbuatan yang lahir dari perpaduan antara pikiran, hatinurani, perasaan, dan kebiasan akan membentuk sebuah akhlak.Dengan demikian manusia memiliki perasaan moral sehinggamampu membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yangberguna maupun yang tidak.43Pokok pikiran diatas menjelaskan bahwa didalam akhlaktercipta perpaduan antara perbuatan manusia dengan kehendakLuis Ma’luf, Kamus Al-munjid (Beirut: Al maktabah Al katulikiyah, tt), hlm. 194.Mujiono, Ibadah dan Akhlak dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2002), hlm. 53.43Zakiyah Daradjat, Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta:Ruhama, 1995), hlm. 10.4142

23Sang Pencipta. Akhlak tidak hanya berupa tata aturan yangmengatur antara kehidupan sesama manusia, akan tetapi jugahubungan manusia dengan Tuhannya, bahkan dengan alamsemesta.44Berdasarkan kamus Indonesia ada beberapa kata yangmemiliki kesamaan makna dengan akhlak, yakni norma dan etika.Sehingga dalam pembahasan ini pasti akan muncul dari kata-katatersebut. Akan tetapi diantara ketiganya masih ada perbedaan.Etika merupakan sebuah ilmu yang meneliti tentang mana yangbaik dan mana yang buruk dengan melihat amal perbuatan manusiayang bisa diketahui melalui akal pikir. Sedangkan yang dimaksuddengan norma yaitu selaras dengan gagasan-gagasan yang diterimatentang perbuatan manusia yang baik dan wajar.45b. Konsep AkhlakSesuai dengan penjelasan diatas, maka dapat diambilkesimpulan bahwa akhlak merupakan sifat atau tabiat seseorang.Yaitu keadaan jiwa seseorang yang sudah terlatih, sehingga dalamjiwa tersebut sudah tertanam sifat-sifat yang dapat menciptakansuatu perbuatan dengan spontan dan muddan tanpa harus beranganangan terlebih dahulu. Dikatakan perbuatan tersebut bisa dilakukandengan mudah karena sudah pernah dilakukan berulang-ulangsehingga menjadi sebuah kebiasaan. Sebenarnya yang dimaksuddengan akhlak disini bukanlah suatu perbuatan, akan tetapi44Yunandar Ilyas, Kuliah Akhlak (Yogyakarta: LPPI, 2007), hlm. 1Zahruddin dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: PT. Raja GrafindoJaya, 2004), hlm. 45-4645

24merupakan gambaran jiwa (batin) seseorang yang nafsyah(kejiwaan/abstrak), sedangkan yang kelihatan adalah perbuatan(mu’amalah) yang mencerminkan dari akhlak tersebut.46Manusia memiliki bawaan untuk berbuat baik dan buruk.Orang yang bertaqwa pasti akan berbuat dan bertindak baik danmengedepankan akhlak mulianya. Yang mana perbuatan baiktersebut akan menghapus perbuatan-perbuatan yang buruk. Nilaiseseorang dapat dilihat dari akhlak yang diperlihatkannya, bahkanakhlak yang mulia akan menjadi hiasan bagi orang yangmelakukannya.47Berkenaan dengan akhlak yang terpuji, Rasulullah adalahorang yang mempunyai akhlak yang sempurna dan akhlak beliauyang harus diteladani oleh setiap umat muslim, Allah SWTberfirman :ِ ََِ ُس َاةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكا َن يَ ْر ُُجاالَّه ْ لَ َق ْد َكا َن لَ ُك ْم ِِف َر ُسال الَّهَ أ َوالْيَ ْاَم ْاْل ِخَر َوذَ َكَر الَّه ََ َكثِ ًريا Artinya : Sesungguhnya telah ada pada diriRasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu,yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allahdan kedatangan hari kiamat dan dia banyakmenyebut Allah SWT ( QS. Al-Ahzhab: 21)484647Anwar Khairul, Pengantar Studi Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 216-219Khairunnas Rajab, Agama Kebahagiaan (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2012), hlm.48Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Surabaya: Al-Hidayah, 2002), hlm. 498137

25Sesuai dengan penjelasan ayat diatas, maka orang yangmempunyai kesungguhan untuk bertemu dengan Allah danmendapat kemenangan di Akhirat harus meneladani akhlakRosulullah SAW. Karena dengan meneladani akhlak dariRosulullah, akhlak seseorang akan menjadi mulia, dan ini yangakan menghantarkan pada kemenangan di akhirat.Jelas sekali bahwa akhlak itu mempunyai dua sasaran yaitu:akhlak dengan Allah dan akhlak dengan sessama makhluk.49 Makadari itu merupakan kesalahan apabila sebuah akhlak hanyadikaitkan dengan hubungan sesame makhluk saja. Berdasarkan haltersebut, maka benar bahwa akar dari akhlak adalah akidah danpohonnya adalah syari’ah. Akhlak adalah buah dari itu semua. Jikapohon rusak maka buahnya juga akan rusak, begitu juga jikaakarnya rusak maka pohonya juga rusak. Oleh karena itu mulai dariakar, pohon dan buah harus dipelihara dengan baik.Sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW, Al-Quran adalahcerminan bagi orang yang berakhlak. Orang yang berpegang teguhpada ajaran Al-Qurandan menerapkannya dalam kehidupansehari-hari, maka mereka sama halnya meneladani akhlakRosulullah SAW. Oelh sebab itu seorang muslim harusmembiasakan untuk membaca dan mengamalkan isi dari49hlm. 43Ahmad Amin, Etika Ilmu Akhlak, Terjemahan Ma’ruf (Jakarta: Bulan Bintang, 2004),

26kandungan Al-Quran dimanapun mereka berada, dengan demikianmaka akan terbina akhlak yang mulia pada dirinya.Sikap-sikap yang harus dibiasakan agar memiliki akhlakyang terpuji dalam Islam adalah hal-hal sebagai berikut:501. Sikap berani didalam kebenaran, berkata benar dan menciptakanmanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.2. Sikap adil ketika memutuskan hukum, yaitu tanpa harusmembedakan kedudukan orang lain.3. Bijak dalam mengambil sebuah keputusan.4. Sikap dermawan.5. Iklas ketika beramal.6. Jujur dan juga amanah.7. Segera bertobat kepada Allah ketika melakukan kesalahan ataudosa.c. Pembagian Akhlak1) Akhlak terhadap Allah SWT.Bukti akhlak yang baik kepada Allah adalah denganberucap dan bertingkah laku yang yang baik kepada Allah,mulai dari berbagai bentuk ibadah kepada Allah maupunperilaku diluar ibadah yang mencerminkan sikap yang baikkepada Allah.51 Kehidupan manusia sudah diatur oleh AllahSWT dengan hukum aturan perintah dan larangan. Hal ini tak50Ibid ,hlm. 44Rahmad Djatnika, Sistem Ethika Islami (Akhlak Mulia) ( Jakarta: Pustaka Panji Mas,2005), Hlm. 5751

27lain adalah untuk menegakkan keteraturan dan kelancaranhidup manusia. Yang mana dalam setiap pelaksanaan hukumitu mengandung nilai-nilai akhlak terhadap Allah SWT.Berikut ini adalah beberapa akhlak kepada Allah yangharus diamalkan oleh setiap manusia:52a) Beriman: artinya meyakini wujud dan keesaan Allah SWT,serta meyakini apa yang telah difirmankan dan yangdiciptakan-Nya. Beriman merupakan sebuah pondasi daribangunan akhlak Islam. Apabila iman sudah melekat didada, makan tentu akan memancar keseluruh perilakumanusia yang menggambarkanakhlakislamiatauakhlak yang mulia.b) Taat: adalah patuh dan tunduk terhadap segala perintah-Nyadan menjauhi segala larangan-Nya. Sikap ini merupakansikap yang paling mendasar setelah beriman danmerupakan pembuktian bahwa iman sudah tertanam didalam hati.c) Ikhlas: yaitu menjalankan segala perintah Allah denganpasrah tanpa mengharap apapun kecuali ridha dari AllahSWT. Dalam menunaikannya pun harus memperhatikanakhlak yang baik sebagai bentuk pembuktian menerimaketetapan hukum Allah.52Abdullah Aidid, Akhlak (Yogyakarta: Penyiaran Islam, 2006), Hlm. 22

28d) Khusyu’: yaitu ketika pikiran dan perasaan batin bersatudalam satu kegiatan yang sedang dikerjakan ataumelaksanakan suatu perintah. Sikap ini dapat menciptakanketenangan batin dan persaan pada mereka yangmelaksanakannya.e) Sabar: yaitu kuatnya mental ketika kita menghadapi sesuatuyang menimpa kita. Orang yang memiliki sifat sabar tidakakan pernah putus asa dalam melaksanakan ibadah kepadaAllah. Sabar bukan berarti menerima dan berdiam diri,akan tetapi merupakan sebuah perintah untuk terusmelaksanakan sesuatu tanpa harus berpustus asa.f) Syukur: merupakan sebuah ungkapan rasa sukur atasnikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita. Ungkapanini dapat dilakukan dengan ucapan maupun denganperbuatan. Bentuk ungkapan ucapan yaitu dengan bacaanhamdalah sedangkan ungkapan syukur dengan perbuatanyaitu kita menggunan nikmat yang diberikan oleh Allahsesuai dengan perintah atau syari’at Islam.2) Akhlak Terhadap GuruOrang tua kedua kita adalah Guru, mereka yang telahmendidik murid-muridnya di sekolah untuk menjadi orangyang lebih baik yang dikehidupannya mendapat keridhoan dariAllah SWT. Wajib bagi seorang anak untuk mematuhi keduaorang tuanya dirumah, maka wajib pula seorang anak

29mematuhi perintah orang tua kedua mereka disekolah selamaperintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at Islam.53Adapun bentuk akhlak murid terhadap guru diantaranya adalah:a) Memuliakan guru, tidak mencaci dan menghina mereka.b) Bersiakap sopan terhadap guru.c) Mengucap salam terlebih dahulu ketika bertemu.d) Hadir di sekolah dengan niat yang ikhlas dan penuhsemangat.e) Tenang dan selalu memperhatikan ketika guru mejelaskanpelajaran.3) Akhlak Terhadap Sesama TemanTata krama dengan teman sebaya memang sulit untukdilakukan, hal ini disebabkan karena merupakan teman seharihari dan teman sederajat yang setiap hari berjumpa. Sehinggatata krama sopan santun sering mereka lupakan ketika sudahbermain bersama.Adapun sikap yang harus diperhatikanketika bergaul dengan sesame teman yaitu:a) Menyapa ketika bertemub) Tidak mengolok-ngolok kelewat batasc) Tidak su’udzon terhadap temand) Tidak memfitnahe) Tidak menyinggung perasaan temanf) Menolongnya jika ada kesulitan53Zinaga ZA, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 18

30g) Menjaga nama baik temanh) Tidak membeda-bedakan asal usul teman, baik dari segisuku, agama maupun status sosial.5454Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2008), hlm. 31

dengan surat An-Naas.12 Ketika membaca Al-Quran pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan saat membaca Al-Quran yaitu tadabbur (memikirkan atau merenungkan) isi kandungan Al-Quran. Ada bebarap tujuan ketika membaca Al-Quran, yaitu:.13 1) Memelihara Al-Quran dan membacanya serta memperhatikan

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori atau konsep-konsep yang digunakan sebagai kajian dan acuan bagi penulis 2.1.1. Pengertian Sistem Suatu sistem t

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Ramizes dalam bukunya Cultivating Peace, mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder.Friedman mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or individual who can affect or is affected by the achievment of the organi

BAB II . URAIAN TEORI . 1.1. Landasan Teori . Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari ha

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis