Pengaruh Pemberian Promosi Kesehatan Melalui Media Sosial . - Umy

1y ago
9 Views
2 Downloads
884.69 KB
16 Pages
Last View : 26d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Joao Adcock
Transcription

PENGARUH PEMBERIAN PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIASOSIAL FACEBOOK TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG BAHAYAMEROKOK PADA MAHASISWA PSIK SEMESTER 8 DI UNIVERSITASMUHAMMADIYAH YOGYAKARTANaskahPublikasiUntuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan UniversitasMuhammadiyahYogyakartaGAZALI GAFAR20100320134PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA2013-2014

PENGARUH PEMBERIAN PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIASOSIAL FACEBOOK TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG BAHAYAMEROKOK PADA MAHASISWA PSIK SEMESTER 8 DI UNIVERSITASMUHAMMADIYAH YOGYAKARTAGazai Gafar1, Dianita Sugiyo2Karya TulisIlmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas MuhammadiyahYogyakartaINTISARILatar Belakang : Merokok adalah kebiasaa buruk yang menyebabkan berbagaimacam penyakit. Ironisnya kebiasaan ini, khususnya di Indonesia seolah-olahsudah membudaya, meskipun banyak perokok yang menyadari dan mengakuibahwa rokok akan menimbulkan berbagai penyakit didalam tubuh mereka. Saatini Indonesia sudah menempati urutan ketiga dengan tingkat komsumsi rokoktertinggi didunia. Kebiasaan merokok yang semakin tinggi disebabkan karenakesalahpahaman informasi dan kurangnnya informasi yang diterima tentangbahaya merokok. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan promosikesehatan. Promosi kesehatan dapat dilakukan melalui berbagai media, salahsatunya melalui media sosial facebook. Tujuandari penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh pemberian promosi kesehatan melalui facebook terhadappengetahuan tentang bahaya merokok pada mahasiswa PSIK semester 8 diUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta.Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian QuasiExperimentaldengan one-group pra-post test design. Teknik sampling yangdigunakan adalahnon-probability sampling dengan metode Purposive Sampling.Jumlah populasipada penelitian ini sebanyak 152populasi, dari 152 populasitersebut diambil 25% atau 38 responden sebagai sampel penelitian.Hasil : Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkannilai p value 0,000 (p 0,05). Dapat disimpulakan bahwa hasil penelitian inimenunjukan ada pengaruh pemberian promosi kesehatanmelaluifacebookterhadap pengetahuan tentang bahaya merokok pada mahasiswa PSIK semester 8di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan tingkat pengetahuan leihtinggiKata Kunci :Sosial Media (facebook), Promosi Kesehatan, Bahaya Merokok&Pengetahuan tentang rokok.1. Mahasiswa PSIK UMY2. Dosen Pengajar PSIK UMY

EFFECT OF HEALTH PROMOTION THROUGH FACEBOOK SOCIALMEDIA TO THE KNOWLEDGE ABOUT THE DANGERS OF SMOKINGON PSIK 8 SEMESTER STUDENT AT THE MUHAMMADIYAHUNIVERSITY OF YOGYAKARTAGazai Gafar1, Dianita Sugiyo2Karya TulisIlmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas MuhammadiyahYogyakartaABSTRACTBackground : Smoking is a bad habit that causes various disease. Ironically thishabit, especially in Indonesia, as if already entrenched, altthough many smokersare aware and acknowledge that smoking will cause various diseases in theirbodies. CurrentlyIndonesia has the third rank with the world’s higest rate ofcigarette consumption. The higher the smoking habit is due tomisunderstandingand on lack of information on the dangers of smoking. One ofthe efforts to prevent is health promotion. Healt promotion can be done troughvarious media, such as trough social media (facebook). The purpose of this studywas to determine the effect of health promotion through Facebook to theknowledge about the dangers of smoking for the students.Methods : This study was a Quasi Experimental study with one-group pre-posttest design. The sampling technique used was non-probality sampling withpurposive sampling methode. Total population in this study was152 population.And it was took 25% as sample 38 students.Result : Statistical analysis using Wilcoxon test p value 0,000 obtained(p 0,05). It can be concluded that the result of this study showed effect of healthpromotion trough facebook to the knowledge on the dangers of smoking for thestudents.Keywords : Social Media (Facebook), Health Promotion, Smoking behavior &Smoking knowledge.1. Nursing Student, School of Nursing Faculity of Medicine, MuhammadiyahUniversity of Yogyakarta.2. Lecture at Nursing, School of Nursing Muhammadiyah University ofYogyakarta.

LATAR BELAKANGMerokok merupakan suatau masalah di dalam masyarakat yang dapatmenimbulkan banyak kerugian baik dari segi sosial, ekonomi maupun kesehatanbahkan kematian1. Hal ini karena rokok yang terbuat dari tembakau yangmengandung lebih dari 4000 zat berbahaya bagi kesehatan dan 200 diantaranyaadalah zat beracun2. Namun tidak mudah untuk menurunkan terlebihmenghilangkannya. Gaya hidup ini menarik sebagai suatu masalah kesehatan,minimal dianggap sebagai faktor risiko dari berbagai macam penyakit. Penyakityang disebabkan oleh rokok antara lain batuk menahun, penyakit paru, infertilitas,gangguan kehamilan, artherosklerosis dan beberapa penyakit kanker sepertikanker mulut dan kanker paru3.Jumlah perokok aktif di Indonesia merupakan peringkat ketiga tertinggi didunia setelah China dan India4. Sedangkan dari hasil survei yang dilakukan olehBadan Pusat Statistika Yogyakarta5 menunjukkan bahwa prevalensi perokokremaja saat ini dan rata-rata batang rokok yang dihisap oleh remaja di Provinsi DIYogyakarta, yaitu sebanyak 31,6%.Meskipun semua orang mengetahui tentang bahaya yang ditimbulkanakibat rokok, tetapi hal ini tidak pernah berkurang dan hampir setiap saat dapatditemui banyak orang yang merokok bahkan perilaku merokok sudah sangat wajardipandang oleh para remaja, khususnya remaja laki-laki6. Penelitian yangdilakukan oleh Grassi et al7 menunjukkan bahwa sebagian remaja tidakmengetahui bahwa merokok adalah penyebab utama penyakit dan kematian.Remaja tidak mengetahui dampak kematian akibat rokok dikarenakan kurangnyainformasi yang mereka dapatkan tentang bahaya merokok.Di Indonesia, belum ada kurikulum khusus tentang masalah berhubungandengan rokok. Pengetahuan yang cukup akan memotivasi individu untukberperilaku sehat. Orang yang dipenuhi banyak informasi (pengetahuan) akanmempersepsikan informasi tersebut sesuai dengan predisposisi psikologisnya.Pengetahuan yang memadai tentang bahaya rokok bagi kesehatan diharapkan

membuat orang yang belum merokok tetap tidak merokok dan para perokok yangsudah terlanjur bisa menghentikan kebiasaan yang sangat berbahaya ini8.Informasi merupakan aspek yang menghubungkan antara pusat kendalikesehatan dan perilaku seseorang, artinya pengetahuan seseorang tentang rokokakan meningkatkan kontrol dirinya pada masalah kesehatan. Orang yang memilikipengetahuan yang benar tentang rokok dan konsekuensinya akan cenderungmemiliki pusat kendali kesehatan internal dan tidak merokok. Sebaliknya,seseorang yang memiliki sedikit pengetahuan tentang rokok maka ia cenderungmemiliki pusat kendali kesehatan eksternal dan merokok9. Jika para remaja salahdalam mempersepsikan sebuah informasi maka salah satu upaya yang dilakukanadalah dengan kegiatan promosi kesehatan yang bertujuan untuk memberikaninformasi dan pengetahuan serta pemahaman yang benar kepada para remajatentang bahaya merokok10.Promosi kesehatan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan atau usahamenyampaikan pesan kesehatan kepada remaja atau kelompok atau individu dapatmemperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuantersebut pada akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Promosikesehatan tersebut, diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahanperilaku dari sasaran. Promosi kesehatan juga sebagai suatu proses dimana prosestersebut mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Didalam suatu prosespromosi kesehatan yang menuju tercapainya tujuan promosi 11.Penyajian dan penyampaian informasi dapat melalui berbagai macammedia antara lain, surat kabar, majalah, media elektronik, televisi, dan radio sertafilm. Semua media ini merupakan media komunikasi yang efektif dan secaralangsung berhubungan atau menyentuh masyarakat. Khusus untuk terpaan mediamana yang efektif bisa dilihat dari sisi komunikasi dan pemanfaatan informasi 12.Salah satu upaya promosi kesehatan bisa dilakukan melalui media sosialfacebook. Jika kita mencermati manfaat dari promosi kesehatan yaitu dapatmeningkatkan upaya kesehatan seseorang atau kelompok maka pemberianinformasi melalui media sosial facebook dapat meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman individu tentang bahaya merokok. Hal ini sesuai dengan pendapatNotoadmojo yang menyatakan bahwa promosi kesehatan yang dilakukan denganberbagai media pada dasarnya dapat meningkatkan pengetahuan, sikap danperilaku masyarakat terhadap upaya kesehatanya13. Adanya penggunaan facebooktelah menghadirkan sebuah web forum yang dapat membentuk suatu komunitasonline. Layaknya forum diskusi, sebuah forum web juga dapat menampung ide,pendapat dan segala informasi dari para anggotanya sehingga dapat salingberkomunikasi atau bertukar pikiran antara satu sama lainnya. Sebuah forumbiasanya hanya memiliki satu pokok bahasan tertentu tetapi tidak menutupkemungkinan dapat meluas ke berbagai bidang14.METODE PENELITIANPopulasi dalam penelitian adalah subjek penelitian, misalnya manusia atauklien yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan 15. Populasi pada penelitian iniadalah mahasiswa PSIK semester 8 di Universitas Muhammadiyah Yogyakartasebanyak 152 orang.Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakansebagai subjek penelitian melalui sampling16. Teknik pengambilan sampel padapenelitian ini adalah non-probability sampling dengan metode PurposiveSampling. Purposive Sampling adalah suatu teknik penetapan sampel diantarapopulasi penelitian dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuaikehendak peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasiyang telah dikenal sebelumnya15. Menurut Arikunto17,jumlah sampel dalampenelitian dapat dihitung yaitu apabila jumlah populasi kurang dari 100 respondenmaka semua dijadikan sampel dan apabila jumlah populasi lebih dari 100responden maka diambil 10 sampai 15% atau 20-25%. Berdasarkan pertimbanganpeneliti maka diambil sampel sebesar 25% yaitu sebanyak 38 orang.Jenis penelitian ini menggunakan desain Quasi-Eksperimental denganrancangan one-group pra-post test design yaitu kelompok subjek diobservasisebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan

intervensi. Ciri dari penelitianone-group pra-post test design adalahmengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompoksubjek yaitu kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi,kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan intervensi 15.Variabel bebas di dalam penelitian ini adalah pemberian promosikesehatan bahaya merokok melalui media sosial Facebook dan variabel terikatnyaadalah pengetahuan tentang bahaya merokok. Alat ukur dalam variabelpengetahua ini adalah kuisoner. Kuisoner yang digunakan untuk mengukurpengetahuan tentang bahaya merokok sebelum dan sesudah intervensimenggunakan skala Guttman dengan kriteria pengetahuan responden tinggi,sedang dan rendah. Sedangkan variabel bebas tidak akan diukur karena subjekmendapatkan intervensi yang sama dan hanya akan dilakukan pemantauan dandilihat seberapa besar pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuanresponden tentang bahaya merokok melalui besarnya nilai pretest dan postest.Bentuk kuisoner yang digunakan adalah pertanyaan Benar (B) dan Salah(S) dengan jmlah 23 item pertanyaan. Pertanyaan dibuat dalam 2 tipe yaitufavourable dan unfavourable terhadap objek. Untuk keperluan analisis kuantitatifmaka setiap jawaban diberi skor atau penilain yaitu penskoran data untuk itemfavourable Benar (B) bernilai 1 dan Salah (S) bernilai 0, sedangkan untukpenskoran data item unfavourable Benar (B) bernilai 0 dan Salah (S) bernilai 1.

HASIL DAN PEMBAHASANResponden penelitian ini berjumlah 38 mahasiswa PSIK semester 8 diUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta, adapun karakteristik responden secaraumum dari responden adalah sebagai berikut :Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan usiaKarakteristikFrekuensi%20 Tahun38100,0Jumlah38100,0Sumber : Data PrimerBerdasarkan tabel di atas, rentang usia responden pada penelitian iniadalah 20 sampai 23 tahun.Secara keseluruhan usia responden dalam penelitian ini adalah usiaremaja akhir. Menurut The American Acedemy of Chil and Adolescent Psychiatryrentang umur remaja akhir dimulai dari usia 19 tahun sampai 24 tahun, yaitumenjelang masa dewasa muda. Umur mempunyai pengaruh terhadap dayatangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia maka akan semakinberkembang pola daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga tingkat pengetahuantentang bahaya merokok akan meningkat13. Hal tersebut juga dijelaskan olehIrmayati(2007),yang menyatakan bahwausiamempengaruhitingkatpengetahuan seseorang. Usia yang lebih tua maka pengelaman yang dimiliki jugaakan semakin banyak dan beragam. Pengelaman dapat dijadikan cara untukmenambah pengetahuan seseorang tentang suatu hal.

Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelaminJenis lah30 100,0Sumber : Data PrimerBerdasarkan tabel di atas, kateristik responden berdasarkan jenis kelaminpaling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 28 orang responden (74%) danresponden laki-laki sebanyak 10 orang responden (26%).Jumlah perokok yang paling banyak saat ini berasal dari kalangan laki-lakiyaitu mencapai 61%. Hal ini dikarenakan pergaulan mereka dan tekanan ainformasimengaplikasikannya kedalam kehidupan nyata (Aditama, 2004). Dalam promosikesehatan melalui facebook remaja dibantu untuk mendapatkan informasi yangpositif dengan memberitahukan kerugian-kerugian yang disebabkan olehmerokok.Dalam penelitian Oktariana (2011) menemukan hasil bahwa terdapatperbedaan pengetahuan pada perempuan mengenai HIV AIDS. Hasil daripenelitiannya menyebutkan bahwa perempuan mempunyai pengetahuan yanglebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini dikarenakan laki-lakimempunyai kesempatan untuk mendapatkan informasi yang lebih banyakdibandingkan perempuan karena laki-laki lebih banyak menghabiskan waktudiluar rumah yang bisa membuat laki-laki mendapatkan informasi yang lebihbanyak dibandingkan perempuan. Sedangkan, dalam penelitian Puryanto (2001)menunjukan bahwa pengetahuan laki-laki maupun perempuan tidak memilikiperbedaan.

Tabel 5. Tingkat pengetahuan pretest dan postest responden tentang bahayamerokok di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PSIK 2010Tingkat Sumber : Data 38Mean374,524,40%92,08,00100,0Berdasarkan tabel diatas, dapat dlihat tingkat pengetahuan mahasiswasebelum diakukan promosi kesehatan. Mayoritas responden berpengetahuansedang berjumlah 20 responden (53%) dengan nilai mean sebesar 138. Setelahdilakukan promosi kesehatan mayoritas tingkat pengetahuan mahasiswa adalahtinggi dengan jumlah 35 responden (92,0%) dengan nilai mean sebesar 374,5.Terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan sebelum dilakukanintervensi dan setelah dilakukan intervensi atau pengetahuan respondenmeningkat setalah dilakukan promosi kesehatan tentang bahaya merokok. Hal inikarena responden berkesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengelamanmelalui diskusi yang dilakukan di facebook. Seperti yang dijelaskan oleh angluasdalammenyampaikan pendapat, ide, kritikan, dan komentarnya kepada anggota yanglainnya.Pada saat postest terdapat peningkatan pengetahuan dari kategori sedangmenjadi cukup. Menurut Soekamto (2002), seseorang dengan sumber informasiyang banyak dan beragam akan menjadikan orang tersebut memiliki pengetahuanyang luas. Sumber infomasi bisa didapatkan melalui media cetak dan elektroniksebagai hasil publikasi resmi yang dapat dipertanggung jawabkan sebagai sumberinformasi untuk mendapatkan pengetahuan (Muliadi, 2008). Hal ini juga sejalandengan penelitian Khoirunisa (2012) yang meniliti tentang tentang pengaruh SMS(Short Message Service) tentang bahaya rokok terhadap pengetahuan dan perilakumerokok pada siswa SMA Negri 11 Yogyakarta dengan diperoleh hasil bahwa

terjadi peningkatan yang signifikan pengetahuan siswa mengenai bahaya merokoksetelah di berikan informasi melalui SMS.Tabel 4. Perbandingan nilai Mean dan hasil uji statistik tingkat pengetahuanpretest dan postest dengan uji WilcoxonPengetahuanPretestPostestSumber : Data PrimerNMeanP value383872.368493.52630,000Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa skor pengetahuan pada saatpretest adalah 72.3683 kemudian terjadi peningkatan pada saat postets menjadi93.5263 dengan hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai yang signifikan p 0,000(p 0,05), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh promosikesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok pada mahasiswaPSIK semester 8 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Peningkatan pengetahuan sendiri di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitupendidikan, pengelaman pribadi atau orang lain, media masa dan lingkungan(Notoadmojo, 2012). Pengunaan media dalam promosi kesehatan memiliki tujuanuntuk menimbulkan perhatian terhadap suatu masalah dan meningkatkaninformasi yang di sampaikan supaya menimbulkan perubahan pengetahuan(Machfoed dkk, 2005).Sebagian besar responden mengetahui bahaya merokok yaitu dapatmengganggu kesehatan antara lain rokok dapat menyebabkan penyakit jantung,kanker, paru-paru, rambut rontok, menurunkan daya ingat, menurunkankankualitas sperma, membuat gigi menguning dan merusak kulit. Seseorang dapatdikatakan belajar apabila didalam dirinya terjadi perubahan dari tidak tahumenjadi tahu atau dari tidak bisa mengerjakan sesuatu menjadi mampumengerjakan sesuatu (Fitriani, 2001).

KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan1. Pengetahuan mahasiswa sebelum diberikan promosi kesehatan adalahsedang dengan mean sebesar 138.2. Pengetahuan mahasiswa setelah diberikan promosi kesehatan adalahtinggi dengan mean sebesar 374,5. Dapat disimpulakan bahwa hasilpenelitian ini menunjukan ada pengaruh pemberian promosi kesehatanmelalui facebook terhadap pengetahuan tentang bahaya merokok hYogyakarta.3. SaranPerlu ditingkatkan kesadaran pengetahuan tentang bahaya merokokuntuk para remaja melalui promosi kesehatan dengan memodifikasipromosi kesehatan yang lebih kreatif.

DAFTAR ISI1. Kemenkes RI. 2011. Informasi tentang penanggulangan masalah merokokmelalui radio.Kementerian Kesehatan . Jakarta [ online ] avalaible informasi-penanggulanganmasalahrokok melalui-rad io.pdf diakses 12 Juli 2014.2. Eriksen M, Judith M, dan Hana R. 2012. The Tobacco atlas fourth edition.American Cancer Society : Georgia pg 1, 18, dan 283. Bustan, M. N.(2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Cet 2, Jakarta :Rineka Cipta.4. Kemenkes RI. (2013). Melindungi Generasi Bangsa dari Iklan, Promosi danSponsor Rokok, Menkes Luncurkan Peraturan Pencantuman Peringatan p://www.depkes.go.id/index.php?vw 2&id 2310) Diakses 13 Oktober2013.5. Badan Pusat Statistik, (2010). Statistik Pemuda Provinsi DI. Yogyakarta 2010.Yogyakarta.6. Susilo, Suko. (2009). Psikologi Sosial.Surabaya: Jenggala Pustaka Utama.7. Grassi, M. C., Christian C., Baraldo M., Culasso F., Ferketich A. K., RaupachT., et al. (2012). Cigarette Smoking Knowledge and Perceptions AmongStudents in Four Italian Medical Schools. Nicotine & Tobacco Research. 14(9)1065–1072.8. Putri. (2010). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang RokokTerhadap Perilaku Merokok Pada Siswa Kelas II SMK BhinnekaPatebon Kendal. Kendal : STIKES Kendal9. Lipperman-Kreda, S. & Grube, J.W. (2009). Student’s perception ofcommunity disapproval, perceived enforcement of school antismokingpolicies, personal beliefs, and their cigarette smoking behaviors:results from a structural equation modeling analysis. Nicotine andtobacco, 11, 531-539. doi: 10.1093/ntr/ntp033.10.Helma Christy S. Tumigolung,Herlina Wungouw,Franly Onibala,(2013). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuansiswa tentang bahaya merokok di SMA Negeri 1 Manado.11.Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta:Rineka Cipta,

12.(Istiyanto, 2004).13.Notoadmodjo, (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta :Rineka Cipta.14.(Widyo Hermawan, 2009).15.Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan:Pendekatan Praktis. Jakarta. Salemba Medika.16.Sugiyono. (2011). Metode Penelitian kombinasi. Alfabeta.Bandung.17.Arikunto (2010),18.(Hidayat, 2007).19.Notoadmodjo, (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta :Rineka Cipta.20.Aditama, T. (2004). Sepuluh Program Penenggulangan Rokok.Majalah Kedoteran Indonesia Vol. 54.21.Puryanto S., Eko J., dan Sayono (2012). Pengaruh pendidikankesehatan terhadap pengetahuan dan siswa sikap tentang bahayarokok. Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol 1, No 1.22.Soekamto. (2002). Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar. Jakarta :CV Rajawali.23.Khoirunisa. (2012). Pengaruh SMS (Shorth Message Service)tentang bahaya merokok terhadap pengetahuan dan perilakumerokokpada siswa SMA Negri 11 Yogyakarta. Skripsi strata satuPSPD, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.24.Notoadmojo S S.K.M M.Com. H. 2012 . Promosi kesehatan dan perilakukesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.25.Machfoedz, I, 2005. Pendidikan kesehatan bagian promosikesehatan masyarakat. Yogyakarta.26.Fitriani, M. (2011). promosi kesehatan, Graha Ilmu. Yogyakarta.

PENGARUH PEMBERIAN PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA . Karakteristik Frekuensi % 20 Tahun 38 100,0 Jumlah 38 100,0 Sumber : Data Primer . remaja akhir. Menurut The American Acedemy of Chil and Adolescent Psychiatry rentang umur remaja akhir dimulai dari usia 19 tahun sampai 24 tahun, yaitu menjelang masa dewasa muda. Umur mempunyai pengaruh .

Related Documents:

pemerintahan 4.4. kompetensi petugas promosi kesehatan di Lembaga Swadaya Masyarakat 4.5. kompetensi petugas promosi kesehatan di tempat kerja 4.6. monitoring dan evaluasi program promosi kesehatan di berbagai setting KEGIATAN PEM ELAJARAN (METODE) Metode pembelajaran yang akan digunakan dalam mata kuliah ini adalah active learning

Dikat Mata Kuliah Dasar Promosi Kesehatan ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara Medan dalam menempuh mata kuliah Dasar Promosi Kesehatan. Modul ini disusun dengan kualifikasi merangkum semua materi teoritis. Teknik penyajiannya dilakukan pada setiap pertemuan sebanyak 2 sks. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini tentu punya .

C. Analisis Kebijakan Kesehatan 12 D. Sistem Nasional Kesehatan Indonesia 16. BAB 2 METODE ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN 19. A.engertian Metode Analisis Kebijakan Kesehatan P 19 B. Metode Analisis Kebijakan Kesehatan 21 C. Pengaruh . Stakeholder. Terhadap Kebijakan . esehatan K 24 D.roses Analisis Kebijakan Kesehatan P 26

Pemberian reward dan punishment dapat diberikan kepada PNS dan PTT yang melakukan kegiatan pemberian layanan 3. Pemberian reward dan punishment dapat diberikan untuk perseorangan atau kelompok 4. Pemberian reward dan punishment diberikan setiap akhir tahun pada saat acara HUT KALTARA 5. Pemberian reward berupa perjalanan dinas disesuaikan .

a. Pola Pemberian Makan Berdasarkan data yang diambil di Posyandu Kunir Putih VIII Desa Giwangan Kota Yogyakarta melalui pengisian kuesioner oleh ibu balita, untuk pola pemberian makan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pola Pemberian Makan No. Pola Pemberian Makan Frekuensi Presentase 1.

Lampiran 3 Tabel penolong perhitungan reliabilitas angket pemberian pelaksanan metode pemberian tugas (X) Lampiran 4 Angket penelitian pelaksanaan metode pemberian tugas (X) Lampiran 5 Data responden Lampiran 6 Hasil perhitungan angket pelaksanaan metode pemberian tugas (X) Lampiran 7 Nilai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Y)

Metode analisis yang digunakan adalah analisa regresi linier berganda. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang berupa data harga, biaya promosi, dan volume penjualan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel harga dan biaya promosi terhadap volume penjualan. Hasil penelitian ini

fructose, de la gélatine alimentaire, des arômes plus un conservateur du fruit – sorbate de potassium –, un colorant – E120 –, et deux édulco-rants – aspartame et acésulfame K. Ces quatre derniers éléments relèvent de la famille des additifs. Ils fleuris-sent sur la liste des ingrédients des spécialités laitières allégées .