PENGANTAR FILSAFAT - IAIN Ponorogo

2y ago
48 Views
5 Downloads
623.32 KB
80 Pages
Last View : 28d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Francisco Tran
Transcription

WarisPENGANTAR FILSAFATEditor:Ahmad Choirul Rofiq

Judul Buku:Pengantar FilsafatPerpustakaan Nasional:Katalog Dalam Terbitan (KDT)vi 74 hlm.; 14.5 x 21 cmISBN:Cetakan Pertama, 2014Penulis:WarisEditor:Ahmad Choirul RofiqDesain Sampul:ThafaTata Letak:ZidanDiterbitkan oleh:STAIN Po PRESSJl. Pramuka No. 156 PonorogoTelp. (0352)481277E-mail: stain popress@yahoo.comDicetak oleh:Nadi OffsetJl. Nakulo No. 4A, Dsn. Pugeran, Sleman, YogyakartaTelp. (0274)6882748Sanksi Pelanggaran Pasal 72Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta1.Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana denganpidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikitRp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)2.Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjualkepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkaitsebagai dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

KATA PENGANTARBismillahi al-Rahman al-RahimAlhamdulillahirobil’alamiin.Segala puji dan syukur hanyalah kami panjatkan kepadaAllah SWT Yang Maha Pengasih tak pilih kasih Yang MahaPenyayang tak pandang sayang. Dan segala sanjungan,sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepadajunjung an kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta sahabat,keluarga dan kaum muslimin yang telah berjuang meninggi kan kebesaran-Nya.Tiada kata yang patut terucapkan kecuali ungkapan rasasyukur yang teramat dalam dengan terselesainya penyusun an buku ilmiah PENGANTAR FILSAFAT ini, walaupuntentu nya di sana-sini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurna an buku ajar ini.Buku ilmiah ini disusun dimaksudkan untuk dapat di per gunakan sebagai bahan acuan atau referensi dan me mudahkan bagi para mahasiswa dalam mengikuti perkulih an Filsafat Umum di STAIN Ponorogo, yang pada akhirnyadapat membantu kelancaran perkuliahan tersebut.Dalam buku ilmiah ini pertama-tama adalah bab pen dahuluan atau perkenalan yang berisi tentang pengertianfilsafat, definisi filsafat, obyek filsafat, faedah mempelajarifilsafat, metode filsafat, dan pembagian sistematika filsafat,kemudian dilanjutkan pada bab dua yaitu berisi tentangiii

Pengantar Filsafatfilsafat pada masa Yunani Kuno, meliputi bagaimana kahpandangan nya terhadap Tuhan?, bagaimanakah corakpemikir an para filsuf pra Socrates dan ditutup pemikiranSocrates beserta kawan-kawannya dalam filsafat klasik. Babtiga berisi Filsafat pada Abad Pertengahan, meliputi FilsafatScholastik Islam berikut beberapa filsuf Islam dilanjutkanFilsafat Scholastik Kristen dengan uraian secara singkatmasing-masing pada masa awal, kemudian masa keemasandan ditutup masa akhir.Selanjutnya pada bab empat sebagai bab terakhir dalambuku ilmiah ini, berisi filsafat pada abad modern mengurai kan secara singkat beberapa aliran di anta-ranya: renaissance,empirisme, rasionalisme, idealism, positivisme, dan pragmatisme.Penulis menyadari, materi-materi yang diuraikan dalambuku ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu sarandan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis harap kan untuk perbaikan-perbaikan buku ilmiah ini selan-jutnya.Sebagai harapan semoga buku ilmiah Pengantar Filsafat iniber manfaat bagi mahasiswa STAIN Ponorogo khususnya danbagi mahasiswa lain pada umumnya.Ponorogo, 10 Juni 2014Penyusun,WARISiv

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.iiiDAFTAR ISI.vBAB I PENDAHULUAN.1A. Pengertian Filsafat.2B. Definisi Filsafat.5C. Obyek Filsafat.6D. Faedah Mempelajari Filsafat.7E. Metode Filsafat.9F. Pembagian Sistematika Filsafat.12BAB II FILSAFAT YUNANI KUNO.17A. Tuhan dalam PandanganFilsafat Yunani Kuno.17B. Filsafat Pra Socrates.201. Thales (625 - 545 SM).202. Anaximander (610 - 547 SM).213. Anaximenes (585 - 494 SM).234. Heraklitos (540 - 480 SM).255. Parmenides (540 - 473 SM).266. Sofisme (375 SM).277. Zeno (490 - 430 SM).28C. Filsafat Klasik.291. Socrates (465-399 SM).30v

Pengantar Filsafat2. Plato (427-347 SM).313. Aristoteles (384-322 SM).33BAB III FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN.37A. Periode Filsafat Scholastik Islam.391. Al-Kindi (801- 865 M).392. Al-Farabi (870 - 950 M).413. Ibnu Sina (980 – 1037 M).454. Al-Ghazali (1058 - 1111M).46B. Periode Filsafat Scholastik Kristen.481. Masa Scholastik Awal(Abad IX-XII M).482. Masa Scholastik Keemasan(1200-1300 M).513. Masa Scholastik Akhir(1300-1450 M).53BAB IV FILSAFAT ABAD MODERN.55A. Renaissance.56B. Empirisme.57C. Rasionalisme.58D. Idealisme.61E. Positivisme.64F. Pragmatisme.66DAFTAR PUSTAKA.69TENTANG PENULIS.73vi

BAB IPENDAHULUANILUSTRASIKata “Filsafat” barangkali untuk sekarang sudah tidakasing lagi kedengarannya. Hal ini karena sering digunakandalam berbagai konteks, misalnya Filsafat Umum, FilsafatPen didikan, Filsafat Islam, Filsafat Yunani, Fakultas Filsafatdan sebagainya. Namun demikian, bagi mereka yang men dengar kata tersebut akan mempunyai asosiasi yang ber macam-macam. Hal ini tidak aneh karena kata filsafat tidakmenunjuk sesuatu yang kongkret seperti kata-kata lain.Misal nya, kata “ekonomi” memberikan asosiasi toko, uang,bank, PT, dan lain-lain. Kata “hukum” memberikan asosiasihakim, jaksa, pembela, pengadilan, dan lain-lain. Kata“kedokteran” memberikan asosiasi perawat, obat-obat an,rumah sakit, bidan, dan sebagainya. Sedang kata “filsafat”menimbul kan asosiasi dengan hal-hal yang tidak kongkrit,tidak riil bahkan seolah-olah sulit dimengerti, serba sukar,ber hubungan dengan hal-hal yang ada di dunia lain, pokok nya serba sukar, serba ruwet dan yang sejenisnya.Sehubungan dengan hal-hal tersebut, penulis tegas kan bahwa filsafat tidaklah sesulit yang dibayangkan, tidak lah hanya mengandung pengertian-pengertian yang abstrak1

Pengantar Filsafattetapi juga kongkrit, tidak hanya teoritik tetapi juga praktik.Tidak hanya dalam angan-angan tetapi juga berhubung andengan kehidupan manusia sehari-hari. Misalnya, masalahbaik buruk dibicarakan oleh cabang filsafat yang dinama kanetika, masalah indah tidak indah dibicarakan oleh estetika,masalah manusia dibicarakan oleh filsafat manusia, masalahke masyarakatan dibicarakan oleh filsafat sosial dan lain-lain.Masalah-masalah tersebut bukan masalah abstrak tetapijustru masalah kongkrit yang berhubungan dengan kehidup an sehari-hari. Dengan uraian singkat tersebut diharap kanmuncul pemahaman baru bahwa filsafat itu tidak sukar, tidaksulit dan dapat dipelajari oleh setiap orang, karena filsafatitu adalah hasil pemikiran dan setiap orang mempunyai alatber pikir. Untuk membantu dalam memahami filsafat padapen dahuluan ini, penulis akan uraikan secara singkat, topiktopik sebagai berikut:A. Pengertian FilsafatPengertian Filsafat dapat ditinjau dari empat (4) segi,yaitu :1. Segi Semantik.Dari segi semantik atau tata bahasa atau arti kata nya,kata “filsafat” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasaArab “Falsafah” yang berasal dari bahasa Yunani, philosophia. Philo berarti cinta, sophia berarti kebijaksana anatau hikmah (wisdom)1. Kata sophia tidak hanya berartike bijaksanaan atau kearifan saja melainkan meliputipula kebenaran pertama, pengetahuan luas, pertimbang 1Ahmad Syadali, Filsafat Umum, Cet. I (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997),11. Lihat juga dalam Poedjawijatna, Pembimbing ke Arah Alam Filsafat, Cet. V(Jakarta: PT. Pembangunan, 1980), 1.2

Pendahuluanan sehat sampai kepandaian pengrajin bahkan kepiwai an dalam menyelesaikan masalah-masalah praktis.2 Di harapkan, orang yang belajar filsafat dapat menjadi orangyang bijaksana, arif, dan dapat menyelesaikan masalahmasalah praktis.2. Segi PraktisDari segi ini, filsafat berarti alam pikiran atau alamberpikir. Berfilsafat berarti berfikir.3 Setiap orang pastiberfikir. Jadi setiap orang pasti berfilsafat. Setiap yang ber filsafat dinamakan filsuf, maka semboyan yang mengata kan bahwa setiap orang adalah filsuf adalah tidak salah.Misalnya William Ernest Hocking, Max Rosenberg, danHerbert Martin.4 Dengan dasar setiap orang berpikir dansetiap orang mempunyai filsafatnya sendiri tentang ke hidupan pandangannya khusus tentang alam semesta,maka mereka mengatakan setiap orang adalah filsuf.Muncul pertanyaaan, apakah benar setiap orang filsuf?Penulis tidak sependapat, karena tidak semudah itusese orang menjadi filsuf. Yang dimaksud berfilsafattentu nya tidak hanya sekedar berpikir, tetapi berpikiryang mendalam dan bersungguh-sungguh. Seorang ahlimetafisika Richard Taylor mengatakan walaupun setiaporang mempunyai pendapat-pendapat misalnya tentang2F. E. Peters, Greek Philosophical Terms: A. Historical Lexicon (New York: NewYork University Press, 1967), 156.3Ahmad Syadali, Filsafat Umum, 1. Lihat juga dalam Hasbullah Bakry,Sistematik Filsafat, Cet. 8 (Jakarta: Wijaya, 1986), 9-10.4William Ernest Hocking, Preface to Philosophy: Textbook ( New York:Macmillan, 1946), v. Lihat juga dalam Max Rosenberg, Introduction to Philosophy(New York: Philosophical Library, 1955), 40-41. Lihat juga dalam Herbert Martin,The Inquiring Mind: Introductory Philosophic Studies (New York: Barnes & Noble,1947), 11-12.3

Pengantar Filsafatagama, moral, makna hidup, tetapi hanya sedikit yangme miliki sesuatu konsepsi filsafat dan lebih sedikit lagiyang mempunyai sesuatu pengertian metafisika.5 Daripen dapat Richard ini jelas tidak setiap orang adalahfilsuf. Menurut penulis, seseorang untuk menjadi filsuf,harus memenuhi kriteria yang menyebabkan seseorangitu dikatakan filsuf. Kriteria tersebut di antaranya adalah:a. Sebagai orang yang arif.b. Sebagai orang yang berilmu.c. Sebagai orang yang berjiwa tenang.d. Sebagai pemikir.e. Sebagai pecinta dari pandangan terhadap kebenaran.Kriteria-kriteria tersebut di atas minimal yang harusdimiliki kalau seseorang itu bisa dikatakan sebagai filsuf.3. Segi UmumDari segi umum, filsafat diartikan sebagai ilmu penge tahu an yang menye-lidiki hakekat segala sesuatu untukmem peroleh kebenaran. Filsafat mencari apa hakekatatau sari atau inti dari segala sesuatu yang ada ini.4. Segi Khusus.Dari segi khusus, pengertian filsafat dipengaruhi olehberbagai faktor, di antaranya adalah waktu, keadaan,dan orangnya. Hal ini tidak terlepas dari perkembang anfilsafat itu sendiri sehingga timbullah berbagai pandang an atau pendapat atau aliran yang mempunyai kekhusus an nya masing-masing.6 Aliran-aliran tersebut di antara nya adalah: rationalisme yang menekankan pada akal,5Richard Taylor, Metaphisics, Cet. 2 (Englewood Cliffs: Prentice-Hall, 1974),1.6Sunoto, Mengenal Filsafat Pancasila Pendekatan melalui Metafisika LogikaEtika, Cet. 4 (Yogyakarta: PT. Hanindita, 1984), 3.4

Pendahuluanmaterialisme yang menekankan pada materi, hedonismeyang menekankan pada kesenangan, idealisme yangmeng agungkan pada idea dan lain-lain.B. Definisi FilsafatSebagaimana kita ketahui begitu luasnya pembahasanfilsafat sehingga sudah sewajarnya kalau banyak di antarapara ahli filsafat memberikan definisi berbeda tekanannya.Berikut ini disampaikan beberapa definisi filsafat dari sebagian filsuf.1. Plato (427-348 SM). Filsuf Yunani yang termashur, muridSocrates dan guru Aristoteles ini mendefiniskan filsafatadalah pengetahuan yang berminat mencapai kebenar anyang asli.72. Aristoteles (382-322 SM). Filsafat adalah ilmu penge tahuan yang meliputi kebenaran mengenai ilmu-ilmumetafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik danestetika. Menurut dia ilmu filsafat itu adalah ilmu men cari kebenaran pertama, ilmu tentang segala yang adayang menunjukkan ada yang mengadakan sebagai peng gerak pertama.3. Al-Farabi (870-950). Filsuf terbesar sebelum Ibnu Sina men definisikan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alamyang maujud dan bagaimana hakekat yang se benar nya.4. Rene Descartes (1590-1650), seorang tokoh utamaRenaissance, men-definisikan filsafat adalah kumpulansegala penge tahuan dimana Tuhan, alam dan manusiamenjadi pokok penyelidikannya.7Hasbullah Bakry, Sistematik Filsafat, 11. Bandingkan dengan EndangSaifuddin Anshari dalam Ilmu, Filsafat dan Agama, Cet. 7 (Surabaya: PT. BinaIlmu, 1987), 83.5

Pengantar Filsafat5. Immanuel Kant (1724-1804), seorang filsuf yang seringdi sebut raksasa pikir Barat mendefinisikan filsafat adalahilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang men cakup di dalamnya empat persoalan,8 yaitu:a. Metafisika, menjawab apa yang dapat kita ketahui.b. Etika, menjawab apa yang boleh kita kerjakan.c. Agama, menjawab sampai dimana harapan kitad. Antropologi, menjawab apa yang dinamakan manusia.6. Theodore Brameld, mendefinisikan filsafat merupakanusaha yang gigih dari orang-orang biasa maupun orangorang cerdik pandai untuk membuat kehidupan sedapatmungkin dapat dipahami dan bermakna.9Definisi-definisi tersebut di atas menunjukkan bahwafilsafat mencoba untuk mencari, menyelidiki dan mengetahuiapa hakekat sebenarnya segala sesuatu yang ada ini.C. Obyek FilsafatSecara garis besar obyek filsafat dibagi menjadi dua, yaitu:1. Obyek Material.Yang menjadi obyek material filsafat adalah segala se suatuyang menjadi masalah oleh filsafat atau dalam filsafat.10Ada berbagai pendapat tentang hal ini di antaranya:a. Louis KattsoffIa menyatakan bahwa obyek filsafat sangat luas se kali yaitu segala pengetahuan manusia serta segalase suatu yang ingin diketahui oleh manusia.8Abubakar Aceh, Sejarah Filsafat Islam, Cet. 2 (Sala: C.V. Ramadhani,1982), 9.9Theodore Brameld, Education for the Energing Age: Newer Ends and StrongerMeans, (New York: Harper & Brothers, 1961), 21.10Anshari, Ilmu, filsafat dan Agama, 86.6

Pendahuluanb. PerdjawijatnaIa menyatakan bahwa obyek filsafat adalah segalayang ada dan yang mungkin ada.c. D.C. MulderIa menyatakan bahwa obyek filsafat meliputi tigapersoalan pokok, yaitu:1) Apakah Allah dan siapakah Allah itu,2) Apa dan siapakah manusia itu,3) Apakah hakekat dari segala realitas (kenyataan)ini.Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa obyekfilsafat tiada lain ialah segala sesuatu yang ada, yangpada garis besarnya dibagi menjadi tiga persoalanpokok yaitu: hakekat Tuhan, alam, dan manusia.2. Obyek FormalYang dimaksud obyek formal filsafat tiada lain ialahmen cari keterangan sedalam-dalamnya tentang obyekmaterial filsafat yaitu segala sesuatu yang ada atau sarwayang-ada.11Dari obyek formal inilah filsafat berbeda dengan ilmuilmu lain, walaupun obyek materialnya sama, hal inise bagaimana ciri filsafat mencari keterangan sedalamdalamnya.D. Faedah Mempelajari FilsafatSebagaimana dijelaskan dalam ilustrasi di atas bahwafilsafat tidak ruwet seperti yang dibayangkan, tidak hanyadalam angan-angan tetapi berka-itan dengan kenyataan danber hubungan dengan kehidupan sehari-hari. Artinya, tidak11Poejawijatna, Pembimbing, 33-34.7

Pengantar Filsafathanya teoritik tetapi juga praktik, maka dapat disampaikanmanfaat atau faedah mempelajari filsafat sebagai berikut:1. Filsafat menolong, mendidik, dan membangun diri kitasendiri. Dengan berpikir lebih mendalam, kita menyadaridan mengalami tentang kerohanian kita. Rahasia hidupyang kita selidiki justru memaksa kita berpikir, untukhidup dengan sesadar-sadarnya dan memberikan isi kepadahidup kita sendiri.2. Filsafat memberi pandangan yang luas kepada kita, halini untuk menghindar dari akuisme atau aku sentrismeartinya untuk menghindari dari segala hal yang melihatdan mementingkan kepentingan serta kesenangan dirisendiri.3. Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kitasendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmupenge tahuan lainnya seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmupen didikan, dan sebagainya.4. Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri. Kitatidak hanya ikut-ikutan saja tetapi secara kritis kitamenyelidiki apa yang dikemukakan orang. Kita mem punyai pendapat sendiri, berdiri sendiri dengan cita-citamen cari kebenaran.5. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untukme lihat dan memecahkan persoalan-persoalan dalamhidup sehari-hari. Dalam filsafat, kita dilatih melihat duluapa yang menjadi persoalan, dan ini merupakan syaratuntuk memecahkannya.Faedah-faedah tersebut di atas adalah faedah yanglangsung bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari.Hal ini menun jukkan berkaitan dengan kehidupan praktis.8

PendahuluanSedang kan dalam kaitannya dengan ilmu yang lain faedahatau fungsi filsafat adalah sebagai induk ilmu pengetahu an(mother of science) pada masa awalnya dan pada masa se karangsebagai interdisipliner sistem.12 Disamping selaku peng hubung antar disiplin ilmu pengetahuan, filsafat sanggup me meriksa, mengevaluasi, mengoreksi dan lebih menyempurna kan prinsip-prinsip dan asas-asas yang melandasi berbagaiilmu penge tahuan itu. Hal ini karena filsafat adalah ilmuyang tak terbatas.13E. Metode FilsafatIstilah metode berasal dari bahasa Yunani methodos, metaartinya dengan dan hodos artinya jalan. Dalam hubungan nyadengan suatu upaya ilmiah, metode artinya cara kerja yangter atur dan sistematis yang digunakan untuk me mahamisuatu obyek yang dipermasalahkan, yang merupakan sasarandari bidang ilmu tersebut. Metode merupakan salah satudari per syaratan yang harus dimiliki sesuatu jika sesuatutersebut akan dikaterigorikan sebagai ilmu. Termasuk filsafatkarena bisa dikatakan sebagai ilmu, maka tentunya me milikimetode. Bahkan metode filsafat bisa dikatakan banyak nyase banyak jumlah filsufnya.14 Dibawah ini diuraikan sebagi an metode filsafat yang pernah dikembangkan sepanjangsejarah filsafat, teristimewa yang memiliki pengaruh cukupkuat bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan padaumumnya.1213Sunoto, Filsafat Pancasila, 13.Jan Hendrik Rapar, Pengantar Filsafat, Cet. 5 (Yogyakarta: Kanisius, 2000),30.14Ibid., 94.9

Pengantar Filsafat1. Metode Maietutik Dialektis SokratesMetode Sokrates terkenal dengan nama maieutika tekhne(teknik kebidanan), sokrates dalam mempraktikkan nyalewat percakapan. Dia senantiasa menggunakan setiapke sempatan untuk berdialog dengan siapa saja yang ber jumpa dengan dia. Lewat percakapan inilah ia melihatdengan jelas adanya kebenaran-kebenaran individualyang ternyata bersifat universal. Metodenya disebutmetode dialektis karena Sokrates selalu mengajak oranguntuk bercakap-cakap guna mengungkap apa yangmemang ada dan tersimpan dalam jiwa/pikiran sese orang.152. Metode Silogistis Deduktif AristotelesAda dua metode yang dapat digunakan untuk menarikkesimpulan demi mempe

2. Aristoteles (382 322 SM). Filsafat adalah ilmu penge tahuan yang meliputi kebenaran mengenai ilmu ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. Menurut dia ilmu filsafat itu adalah ilmu men cari kebenaran pertama, ilmu tentang segala yang ada yang menunj

Related Documents:

Filsafat pemerintahan (politik) Filsafat agama Filsafat ilmu Filsafat pendidikan Filsafat hukum Filsafat sejarah Filsafat matematika. Filsafat Ilmu Filsafat ilmu sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dan filsafat ilmu-ilmu sosial ka

Filsafat, Filsafat Hukum, dan Ruang Lingkup Filsafat Hukum Khotibul Umam, S.H., LL.M. M odul 1 merupakan langkah awal yang perlu Anda pahami dalam mempelajari mata kuliah Filsafat Hukum dan Etika Profesi. Pada Modul 1 ini, akan dibahas mengenai pengertian filsafat, filsafat hukum, dan ruang lingkup filsafat hukum.

5. Politik (Filsafat pemerintahan); 6. Filsafat Agama; 7. Filsafat ilmu; 8. Filsafat pendidikan; 9. Filsafat Hukum; 10. Filsafat sejarah; 11. Filsafat matematika. Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga segi, yakni : 1. Logika (apa yang disebut benar dan apa yang disebut sa

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 DIKTAT MATA KULIAH DASAR-DASAR ILMU SOSIAL . 2 BAB I FILSAFAT ILMU A. Filsafat Ilmu Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam Filsafat Ilmu, yang . politik, dan estetika. Alfarabi : 870-950 : Ilmu pengetahuan .

memahami hakikat filsafat, terutama tentang definisi filsafat, filsafat itu berfikir, filsafat itu mencari, objek kajian dan cabang –cabang filsafat. Buku ini juga mengantarkan pembaca mengenai pendidikan sebagai ilmu dan tujuan pendidikan serta hakikat filsafat pendidikan. Pada akhirny

analisis persepsi mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis islam iain ponorogo terhadap perbankan syariah skripsi oleh: pembimbing: muchtim humaidi, m.irkh. nidn. 2027068103 jurusan perbankan syariah fakultas ekonomi dan bisnis islam institut agama islam negeri ponorogo 2019 ajeng ayu nanda budiarti nim. 210815029

Filsafat ekonomi Islam didasarkan pada konsep triangle: yakni filsafat Tuhan, manusia dan alam. Kunci filsafat ekonomi Islam terletak pada manusia dengan Tuhan, alam dan manusia lainnya. Dimensi filsafat ekonomi Islam inilah yang membedakan ekonomi Islam dengan sistem ekonomi lainnya kapitalisme dan sosialisme.

The API is most useful when there is a need to automate a well-defined workflow, such as repeating the same tasks to configure access control for new vRealize Operations Manager users. The API is also useful when performing queries on the vRealize Operations Manager data repository, such as retrieving data for particular assets in your virtual environment. In addition, you can use the API to .