Integrasi Pendidikan Stem Melalui Metode Pembelajaran .

2y ago
124 Views
2 Downloads
234.93 KB
14 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Abby Duckworth
Transcription

Integrasi Pendidikan Stem melalui Metode Pembelajaran Berbasis Textdi dalam Pengajaran Prosedur Percobaan SainsInggy Yuliani PribadySMP Negeri 2 Bandunginggyyuliani@gmail.comAbstrakRevolusi Industri 4.0 menuntut pengembangan keterampilan-keterampilan yang akan bergunabagi para siswa untuk belajar, bekerja, dan bersaing hidup di masa mendatang. Mempersiapkansumber daya manusia melalui proses pembelajaran berbasis STEM yang membekali siswadengan keterampilan abad 21 adalah salah satu solusi untuk tantangan tersebut. Penelitian inibertujuan untuk menggambarkan implementasi pembelajaran STEM terintegrasi melalui tahaptahap Pembelajaran Berbasis Teks untuk pengajaran percobaan sains. Penelitian inimenggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan dengancara melalui pengamatan kelas, wawancara dengan para guru dan siswa serta analisis dokumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwasiswa tidak hanya dapat terampil didalam berbahasa tetapijuga mendapatkan pengetahuan dalam konteks sains. Keberhasilan implementasi STEM yangterintegrasi dengan Bahasa Inggris ini diharapkan dapat bermanfaat untuk guru Bahasa Inggris,guru-guru STEM, para instruktur dan pengawas.Kata-kata kunci: 3-5 kata atau frasa yang mencerminkan inti tulisanPENDAHULUANRevolusi digital yang ditandai dengan penggabungan teknologi digital, internet dankonvensional menjadi tonggak penanda lahirnya Revolusi Industri 4.0. Kehadiran era baruini tidak hanya berdampak kepada ekonomi, sosial dan pemerintahan, tetapi juga pendidikan.Fisk (2017) menyatakan bahwa Pendidikan 4.0 ialah untuk menjawab tantangan RevolusiIndustri 4.0 dimana manusia dan teknologi melebur untuk dapat meraih kesempatankesempatan baru dan menghadapi berbagai karakteristik terkini dari pendidikan 4.0 yaitupersonalisasi, pengemasan pembelajaran, pembelajaran tutor sebaya dan belajarberkelanjutan dengan peran guru sebagai fasilitator.Merujuk terhadap hal tersebut, sekolah-sekolah hendaknya menghasilkan siswayang dapat bersaing secara global agar dapat bekerja dan hidup dengan layak di abad si,berpikirkritis,kreatif,memecahkan masalah dan berempati akan membekali siswa untuk bisa menaklukantantangan di jenjang pendidikan selanjutnya dan di dunia kerja.Untuk dapat menghadapi tuntutan tersebut, Indonesia secara berkelanjutanmelakukan berbagai reformasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satudiantaranya ialah merancang suatu kurikulum yang berkualitas sebagai elemen yang pentingdidalam pendidikan. Kurikulum yang terbaru di Indonesia ialah Kurikulum 2013. Kurikulum134

yang berbasis kompetensi untuk dapat mengantisipasi kebutuhan akan kompetensi abad 21.Tujuan Kurikulum 2013 menurut UU No. 20 Tahun 2003 ialah untuk mempersiapkanmanusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yangberiman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupanbermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.Akan tetapi, ternyata Indonesia masih harus berjuang keras untuk dapatmemperbaiki kualitas pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei pencapaian nilaiPISA tahun 2015 yang belum memuaskan. Indonesia meraih peringkat 62 dari 72 negarayang merupakan kenaikan tipis dibandingkan dengan hasil pada tahun 2013. Pada saat ituIndonesia menempati posisi kedua terakhir yaitu peringkat ke 71.Fakta tersebut mendorong pemerintah Indonesia untuk menganalisa kurikulum2013 dan memutuskan untuk bertindak lebih komprehensif, diantaranya memberikanpenguatan kepada para guru dalam hal pembelajaran kontekstual dan otentik,mempromosikan pembelajaran STEM sebagai penguatan pendekatan saintifik, merancangpenilaian yang mengakomodir keterampilan berpikir tingkat tinggi serta meningkatkanperan serta semua pihak untuk keterselenggaraan implementasi STEM (KementerianPendidikan dan Kebudayaan, 2017).Kesuksesan implementasi STEM terletak ditangan para guru yang memainkanperanan penting didalam keterlaksanaan program pembelajaran. Mereka harus memahamibagaimana mengintegrasikan STEM kedalam pembelajaran, bagaimana membimbing siswauntuk dapat memahami pembelajaran STEM yang dinfusikan kedalam mata pelajarantertentu melalui sumber-sumber belajar yang multimoda serta memberikan para siswakesempatan untuk memecahkan masalah secara kolaboratif dengan rekan sebaya,mengembangkan empati ketika bekerjasama didalam kelompok dan belajar dari berbagaipendapat yang muncul ketika mereka bekerjasama.Semua aktifitas pembelajaran yang bermakna tersebut sesuai dengan tujuanpembelajaran STEM yang menekankan untuk membekali para siswa dengan keterampilanketerampilan hidup seperti, pemecahan masalah dunia nyata, inkuiri, serta berikir kritis dankeratif (Lantz, 2009; Smith, Douglas & Cox, 2009; Breiner, dkk. 2012).Beberapa penelitian mengenai pembelajaran STEM telah membuktikan keefektifanproses pembelajaran STEM untuk dapat meningkatkan keterampilan-keterampilan hiduptersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Hashim, Ali dan Shamdudin (2017) serta Baharin,Kamarudin dan Manaf (2018) menunjukkan bahwa pembelajaran STEM telah berhasildalam hal meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Penelitian lain oleh Soros, Ponkham135

dan Ekkapim (2018) menemukan hasil yang serupa bahwa pembelajaran terintegrasi STEMtelah dapat membimbing siswa untuk pencapaian yang tinggi didalam keterampilan berpikirkritis dan pemecahan masalah. Integrasi STEM melalui pembelajaran berbasis inkuiri jugamenjadi fokus penelitan dari Crippen dan Archambault, 2012; Furhrman-Petersen, 2013;Lai, 2018. Penelitian-penelitian tersebut menemukan bahwa manfaat STEM melaluipembejaran inkuri ialah untuk membangun keterampilan tingkat tinggi siswa, keterampilanmemecahkan masalah serta keterampilan-keterampilan literasi yang dapat diterapkan olehsiswa dimasa mendatang baik itu disekolah maupun di dunia kerja.Pendidikan STEM terintegrasi pada pelaksaannnya merupakan penggabungansetiap domain STEM dan diterapkan kedalam disiplin ilmu yang lain. Pemahamanimplementasi Pendidikan STEM yang seperti ini dianggap sebagai konsep STEM yangmodern, yaitu kombinasi antar disiplin ilmu yang diterapkan dan bertujuan untukmemecahkan masalah dunia nyata (Breiner, dkk., 2012).Didalam penelitian ini, STEM terintegrasi didalam kelas Bahasa Inggris denganPendekatan Berbasis Teks yang memuat topik Percobaan Hidroponik dengan jenis teksProsedur. Pendekatan Berbasis Teks yang didasari oleh Linguistik Sistemik Fungsional(LSF) ialah suatu hubungan yang lengkap antara fungsi linguistik dan sosial yang terfokuskepada bagaimana seseorang menggunakan bahasa untuk menciptakan makna (Christie &Derewianka, 2008). Lebih lanjut Mickan (2012) menjelaskan bahwa teks dipahami sebagaicara untuk menggambarkan bahasa atau wacana yang memediasi praktik sosial dari suatukomunitas. Melalui pendekatan berbasis teks, siswa dibiasakan dengan teks, pertama kalidengan membangun pengetahuan berdasarkan pemahaman dan pengalaman mereka, lalumemperkenalkan tujuan dan fungsi dari teks dan wacana yang mereka pelajari.Jenis teks yang menjadi fokus didalam penelitian ini seperti yang telah disebutkansebelumnya ialah teks prosedur, sesuai yang disarankan dalam Kurikulum 2013 untuk SMPKelas IX semester 1. Prosedur teks adalah jenis teks yang bertujuan untuk menjelaskanlangkah-langkah yang digunakan didalam aktivitas sosial, aktivitas domestik/ rumah tanggaserta langkah-langkah didalam aktivitas sains. Elemen dari teks prosedur dimulai dengantujuan, setelah itu, bahan-bahan, langkah-langkah dan yang terakhir hasil atau kesimpulan.Ciri-ciri linguistik teks prosedur, diantaranya, menggunakan kata-kata benda, menggunakankata kerja yang memberikan suatu tindakan kepada objeknya, menggunakan kataketerangan, menggunakan frasa preposisi, menggunakan kalimat perintah, menggunakankata rujukan serta menggunakan kata penghubung (Emilia dan Christie, 2013, hlm.3-4).136

Proses Pembelajaran Prosedur teks dilaksanakan melalui 4 tahap yang berisikankegiatan pembelajaran yang bermakna, yaitu: pembangunan konteks, pemodelan teks,penyusunan teks bersama, dan penyusunan teks mandiri, seperti yang disarankan olehGibbons (2002, 2009); Emilia (2010,2011); Rose dan Martin (2012).Implementasi STEM yang terintegrasi didalam kelas Bahasa Inggris telah banyakdibahas dengan fokus yang berbeda-beda, antara lain, Hoffman dan Zollman (2016)membahas bagaimana literasi dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran oleh guru guruSTEM untuk mengembangkan bahasa akademik dan pemahaman konsep. Sedangkan,penelitian yang dilakukan oleh Kelly (2016) menggambarkan suatu strategi untukmeningkatkan kosa kata ilmiah untuk pembelajar Bahasa melalui diskusi konsep saintifikbersama kelompok. Copeland, Furlong dan Boroson (2018) melaporkan efek yang positifdari penggunaan teks fiksi ilmiah untuk memperkenalkan konsep sains serta meningkatkanmotivasi belajar siswa didalam pembelajaran STEM terintegrasi (Biologi, Fisika dan BahasaInggris). Sharma (2018) menegaskan pentingnya kompetensi komunikatif lintas danperbedaan budaya didalam pembelajaran STEM yang dapat direalisasikan melalui programmenulis. Zendler, Kaludt, dan Seitz (2018) mengungkapkan bahwa metode instruksionalyang digunakan oleh guru Bahasa Inggris didalam pembelajaran STEM terbukti lebih efektifdan kreatif dibandingkan guru Sains dan Matematika.Dari sekian banyaknya penelitian yang membahas mengenai STEM, belumditemukan penelitian yang membahas bagaimana STEM diimplementasikan melaluiPendekatan Berbasis Teks. Penelitian ini diharapkan dapat mengisi kekosongan referensitersebut. Penelitian ini ditujukan untuk meneliti penerapan STEM dengan menggunakanPendekatan Berbasis Teks didalam pengajaran teks Prosedur dengan konten Hidroponik,mengkaji perkembangan kemampuan siswa didalam menulis teks procedure dengan kontenHidroponik, mengungkapkan respon siswa dan guru terhadap penerapan STEM denganmenggunakan Pendekatan Berbasis Teks didalam pengajaran teks Prosedur dengan kontenHidroponik.Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pribadi penulisakan penerapan STEM yang terintegrasi di kelas Bahasa Inggris dalam konteks EFLatauBahasa Inggris sebagai Bahasa asing di Indonesia dan juga dapat berguna bagi guru-guruBahasa Inggris, guru-guru STEM, para instruktur dan pengawas sebagai rujukan untukcontoh praktis implementasi pendidikan STEM terintegrasi melalui pendekatan teks.137

METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena datadikumpulkan pada setting alamiah dimana partisipan mengalami langsung issu atau masalahyang tengah diteliti, data dikumpulkan dengan cara yang beragam, analisis data dilaksanakansecara induktif dan deduktif dan fokus untuk mempelajari makna dibalik hubungan antarpartisipan didalam masalah yang sedang diteliti (Cresswell dan Poth ,2018, hlm.43-44).Penelitian ini juga merupakan studi kasus karena peneliti menyelidiki secara cermatsuatu program, peristiwa, aktivitas, proses atau sekelompok individu (Cresswell, 2010, hlm.20),berkenaan dengan hal tersebut fokus penelitian ini adalah implementasi integrasi PendikanSTEM melalui metode Pembelajaran Berbasis Teks didalam pengajaran Prosedur PercobaanSains.Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri di Bandung dengan alasan bahwasekolah ini adalah sekolah rujukan sehingga hasil penelitian akan dijadikan sebagai modelpembelajaran yang dapat dipakai oleh berbagai sekolah di Indonesia. Selanjutnya, sekolahini telah menggunakan pendekatan Berbasis Teks sejak Kurikulum 2004 dan pernahmenerapkan pembelajaran terintegrasi pada Kurikulum RSBI serta mengimplementasikanPendidikan STEM mulai tahun 2017. Terakhir, akses terhadap sekolah mudah, karena parapeneliti bertugas di sekolah ini. Partisipan terdiri dari seorang guru bahasa Inggris, satu orangguru Matematika, dan satu orang guru IPA yang secara sukarela mau dan direkomendasikanoleh pimpinan Sekolah untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dan satu kelas kelas IX yangterdiri dari 32 siswa.Tekhnik pengumpulan data yang pertama dilakukan mealui observasi selama 3bulan, dari pertengahan bulan Juli sampai pertengahan bulan September 2018. Observasidilakukan dua kali seminggu, selama dua jam pelajaran. Kedua, analisis dokumen dilakukanselama kegiatan penelitian. Dokumen pertama yang dilihat adalah dokumen mengenaiprestasi siswa sebelumnya untuk menentukan siswa mana yang pencapainya termasukrendah, sedang dan tinggi.Dokumen kedua yang dianalisis adalah kurikulum bahasa Inggris, Matematika, danIPA 2013 untuk SMP. Tujuannya untuk menentukan topik apa yang akan dibahas dan jenisteks apa yang disarankan diajarkan untuk siswa SMP kelas IX sesuai dengan kurikulum2013. Dokumen terakhir yang dianalisa, adalah teks yang ditulis oleh siswa dikumpulkandari berbagai tahap pengajaran.Ketiga, wawancara dilakukan dengan murid dan guru. Jenis wawancara yangdipakai, baik dengan siswa maupun guru adalah semi-struktur (Creswell, 2014, hlm 190),138

untuk memungkinkan peneliti mendapatkan informasi yang diperlukan, sementara pada saatbersamaan masih memberikan kebebasan kepada yang diwawancara untuk menjawabpertanyaan. Pertanyaan akan ditanyakan kepada siswa maupun guru berkaitan denganprogram pengajaran, manfaat dari setiap tahap pendekatan teks dan STEM dalam membantusiswa belajar dan juga bagaimana guru mengajar. Selain itu, mengenai tantangan sertakesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran serta saran untuk memperbaiki programpengajaran yang sama ke depan. Semua wawancara direkam dengan menggunakan videountuk dapat menganalisanya lebih lanjut.Data dari observasi dianalisa dengan cara analisis tema, sesuai dengan fokuspenelitian. Teks yang ditulis oleh siswa dianalisa dengan menggunakan analisis teksberdsarkan teoris pendekatan teks, yakni teks dianalisis berdasarkan struktur organisasinya,kemudian berdasarkan ciri linguistiknya berdasarkan tata bahasa sistemik fungsional.Data hasil interview dianalisa berdasarkan langkah-langkah yang disarankan Cresswell danPoth (2018, p. 187): (1) Mengelola dan mengatur data: data interview ditanskripsi dandikonversi kedalam tulisan (2) Membaca dan mencatat ide yang muncul: transkrip dibaca,dikondenisasi dan dikompresi (3) Menggambarkan dan mengkalsifikasi kode kedalam tematema: data diberi kode dan dikategorikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian (4)Mempresentasikan dan memvisualisasikan data.PEMBAHASANData dari Observasi KelasTahap 1: Building Knowledge of FieldPara guru melaksanakan 8 pertemuan di tahap ini untuk membangun pengetahuantentang mengapa dan bagaimana sistim hidroponik dapat meningkatkan produksi pangan melaluipenanaman dengan pemanfaatan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan padapemenuhan nutrisi pada tanaman. Selain itu untuk mempelajari mengenai nutrisi hidroponikyaitu material yang ditambahkan pada tanaman untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsurhara, termasuk bagaimana cara menghitung campuran nutrisi yang tepat berdasarkan jenistanaman tertentu serta luas media tanam. Tanaman memerlukan unsur hara dalam kelangsunganhidupnya dengan jumlah nutrisi yang tepat agar tanaman dapat tumbuh subur dan berproduksidengan maksimal. Guru IPA masuk ke kelas Bahasa Inggris pada pertemuan keempat untukmemberikan penguatan mengenai berbagai sistim hidroponik serta mengingatkan kembali apayang telah didikusikan di kelas IPA. Pada pertemuan ke 7, Guru IPA dan matematika139

menjelaskan secara rinci mengenai nutrisi hidroponik serta bagaimana cara menghitung NPKuntuk pertumbuhan tanaman hidroponik secara benar dan efisien.Didalam proses pembelajaran para guru menggunakan media gambar-gambartanaman hidroponik untuk memulai diskusi kelas dengan mengajukan sejumlah pertanyaanyang bervariasi dari LOTS (Lower order Thinking Skills) ke HOTS (Higher Order ThinkingSkills) berdasarkan gambar tersebut. Menayangkan power point beserta video untukmenjelaskan konsep dan sistim hidroponik, memberikan tugas kepada siswa untuk mengisilembar kerja selama tayangan berlangsung, setelah itu mendiskusikan secara berkelompokdan dilanjutkan dengan diskusi kelas mengenai apa yang telah dipelajari.Tidak hanya itu para guru juga merancang aktivitas pembelajaran melaluipermainan yang memicu daya berpikir tingkat tinggi siswa dengan menyenangkan. Melalui“Cangkir Berpikir” siswa bersama kelompok dapat memilih sendok kecil yang berisitemplate pertanyaaan HOTS STEM yang harus dikembangkan oleh siswa. Pertanyaanpertanyaan tersebut dikumpulkan dan dijawab bersama-sama didalam diskusi kelompok dankelas.Pembelajaran berhitung pupuk NPK bersama guru Matematika dan IPAberlangsung menyenangkan karena menggunakan aplikasi Kahoot. Guru mengajukansejumlah pertanyaan menggunakan aplikasi tersebut, siswa mengitung dan menjawabpertanyaan-pertanyaan melalui telepon genggam mereka. Peringkat siswa dalam menjawabpertanyaan akan langsung terlihat di bentangan layar kelas.Berdasarkan Pendekatan Berbasis Teks dalam upaya untuk membangun latarbelakang pengetahuan siswa, guru telah merujuk kepada proposi yang diajukan oleh paraahli Pendekatan berbasis teks. Guru mendorong siswa untuk membaca materi-materi yangrelevan dengan jenis teks yang didiskusikan, melihat gambar atau video dan juga bermainperan (Gibbons, 2002, hlm. 61).Tahap 2: Modeling of the TextGuru melaksanakan dua pertemuan untuk menyelesaikan tahap ini. Guru memintasiswa untuk membaca teks dan dilanjutkan dengan diskusi Mengenai struktur organisasi danciri kebahasaan teks Prosedur. Proses pembelajaran ini telah sesuai dengan teori PendekatanBerbasis Teks yang mengharuskan guru untuk membiasakan siswa dengan target teksdengan menampilkan dan secara eksplisit menerangkan struktur organisasi dari teks tersebut(Gibbons, 2002, hlm.64)Tahap 3: Join Construction of Text140

Ada dua pertemuan di tahap ini, guru meminta siswa untuk bekerja dalam kelompokyang beranggotakan 3-4 orang. Setelah itu, setiap kelompok diminta untuk menuliskan salahsatu sistim hidroponik yang paling mudah untuk dilakukan serta menuliskan tanamantanaman yang mudah tumbuh. Setelah dituliskan oleh semua kelompok, guru meminta siswauntuk menentukan sistim beserta tanaman yang paling sesuai untuk sistim tersebut. Gurumeminta siswa untuk memberikan alasan dengan argumen yang kuat sebagai dasarpemilihan sistim dan tanaman tersebut.Setelah mendapatkan satu sistim dan tanaman yang sesuai, guru meminta siswauntuk memikirkan judul atau tujuan penulisan teks prosedur yang tepat untuk memulaimenulis teks prosedur. Perwakilan kelompok menulis didepan kelas, lalu seluruh kelasmemutuskan mana yang terbaik. Kegiatan selanjutnya adalah meminta siswa untukmemikirkan alat-alat serta bahan-bahan yang harus dituliskan setelah judul atau tujuan.Perwakilan kelompok kembali menulis di papan tulis, setiap kelompok menuliskan alat –alatdan bahan, setelah itu seluruh kelas mendiskusikan mana yang paling baik untuk dipilihsebagai bagian dari teks. Akhirnya, guru meminta siswa untuk menuliskan langkah-langkahpercobaan hidroponik, setiap kelompok bergantian menuliskan setiap langkah, diskusi kelasberlangsung setelahnya untuk memberikan tanggapan terhadap kesesuaian langkahpercobaan maupun untuk merevisi unsur kebahasaan, setelah itu memutuskan mana yangpaling tepat untuk dituliskan.Langkah –langkah pembelajaran tersebut diatas telah memenuhi saran yangdianjurkan oleh teori pendekatan teks yaitu guru bersama-sama siswa menulis sebuah teks.Guru bisa berperan sebagai penulis dipapan tulis, di karton atau dikompter yang ditayangkanmelalui LCD. Siswa berkontibusi didalam penulisan itu dengan memberikan saran ataumengungkapkan kalimat-kalimat yang mungkin bisa ditulis didalam teks (Emilia, 2011, hlm.61).Tahap 4: Independent Construction of TextPada pertemuan empat pertemuan selanjutnya, guru meminta siswa untuk bekerjadengan kelompoknya dan membuat peta pikiran percobaan hidroponik, lalu merekamembuat drafting atau kerangka karangan berdasarkan peta pikiran yang telah mereka buat.Guru meminta siswa untuk memajang peta pikiran

Pendekatan Berbasis Teks. Penelitian ini diharapkan dapat mengisi kekosongan referensi tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk meneliti penerapan STEM dengan menggunakan Pendekatan Berbasis Teks didalam pengajaran teks Prosedur dengan konten Hidroponik, mengkaji perkembangan kem

Related Documents:

integrasi numerik transformasi Hankel menggunakan metode Simpson (Simpson rule) 1/3. 2) mendapatkan solusi integrasi numerik konduksi panas pada silinder menggunakan metode Simpson (Simpson rule) 1/3. Solusi integrasi numerik transformasi Hankel yaitu 0,217301164, 0,217312240,

pendidikan yang terkait dalam program integrasi, serta penguatan sistem pengelolaan, sarana prasarana maupun pembiayaan lembaga terhadap integrasi. 3. Integrasi MDT di sekolah melalui Kurikulum meliputi penyusunan KTSP yang terintegrasi; penyusunan program Penguatan Pendidikan Karakter

PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (a) metode deskriptif, (b) metode eksperimen, (c) metode historis, (d) metode pengembangan, (e) metode tindakan, dan (f) metode kualitatif.

7. Metode Exstended Quadratic Interior Point (EQIP) Sama dengan metode Karmakar, metode EQIP merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier. Metode EQIP adalah metode deterministik yang merupakan pengembangan metode Karmakar. Metode EQIP dikembangakan oleh James A. Momoh. Metode EQIP bisa digunakan untuk

pendidikan koresponden sampai pendidikan melalui e-learning lintas ruang dan waktu. UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi Bagian Ketujuh Pendidikan Jarak Jauh Pasal 31 1) Pendidikan jarak jauh merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi. 2) Pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan: a. memberikan .

implementasi pendidikan karakter di sekolah dilakukan melalui integrasi dalam mata pelajaran, mata pelajaran dalam muatan lokal, dan kegiatan pengembangan diri.2 Sekolah menjadi tempat yang strategis dalam menguatkan pendidikan karakter yang semakin lama mengalami degradasi dan memiliki peran penting dalam menciptakan kultur yang positif.

pembelajaran karakter di sekolah-sekolah dan bentuk model teoretis integrasi pendidikan karakter lintas agama. Key words: lintas agama, pendidkan karakter, penelitian dan pengembangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah .

Metode drill dan metode demonstrasi merupakan metode yang cocok digunakan untuk melatih kemandirian anak tunagrahita menjalankan ibadah mahdhah. Sebab mereka memiliki keterbatasan IQ, memori yang sangat pendek dan selalu bergantung dengan orang lain. Dan kedua metode tersebut bisa digabungkan dengan metode-metode yang