ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN

2y ago
41 Views
3 Downloads
1.69 MB
120 Pages
Last View : 30d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Warren Adams
Transcription

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARANUSAHA INDUSTRI TAHU DI KOTA MEDANSKRIPSIOLEH :GISKA RIZKY AULIA080304012AGRIBISNISPROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN20121

2ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARANUSAHA INDUSTRI TAHU DI KOTA MEDANSKRIPSIOLEH :GISKA RIZKY AULIA080304012AGRIBISNISSkripsi Penelitian Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih GelarSarjana di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian,Universitas Sumatera UtaraDisetujui Oleh :Komisi PembimbingKetuaAnggota(Dr. Ir. Satia Negara Lubis, MEc)NIP. 196304021997031001(Dr. Ir. Rahmanta Ginting, MSi)NIP.196309281998031001DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN2012

3DAFTAR ISIDAFTAR ISI . iDAFTAR TABEL . iiiDAFTAR GAMBAR . vDAFTAR LAMPIRAN . viiI.PENDAHULUAN1.11.21.31.4Latar Belakang .Identifikasi Masalah .Tujuan Penelitian .Kegunaan Penelitian .II.TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN injauan Pustaka .Landasan Teori.Nilai Tambah .Teori Produksi.Biaya dan Pendapatan .Analisis SWOT .Kerangka Pemikiran .Hipotesis .III.METODA PENELITIAN3.13.23.33.43.53.5.13.5.2Metode Penentuan Daerah Penelitian .Metoda Penentuan Sampel .Metoda Pengumpulan Data.Metode Analisis Data .Defenisi dan Batasan Operasional .Defenisi.Batasan Operasional .166781717181920262930313232363638

4IV.DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL4.14.1.14.1.24.1.34.1.44.2Deskripsi Daerah Penelitian .Letak dan Keadaan Geografis .Keadaan Penduduk .Sarana dan Prasarana .Pertumbuhan Ekonomi .Karakteristik Sampel .V.HASIL DAN PEMBAHASAN3939404244465.15.25.3Sistem Produksi Pembuatan Tahu . 48Nilai Tambah Hasil Pengolahan Tahu. 62Analisis Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan Faktor Eksternal(Peluang dan Ancaman) pada Usaha Industri Tahu Di Kota Medan . 685.3.1 Strategi Pemasaran Usaha Industri Tahu . 73VI.KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan. 82Saran . 83DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

5DAFTAR TABELNo.JudulHalaman1.Nilai Gizi Tahu dan Kedelai (Berdasarkan Berat Kering) . 92.Nilai NPU Beberapa Bahan Pangan Sumber Protein . 103.Matrik SWOT . 254.Luas Panen dan Rata-Rata Produksi Kacang Kedelai MenurutKabupaten/Kota Tahun 2010. 305.Sebaran Pengrajin Tahu di Kota Medan . 316.Sampel Pengrajin Tahu di Kota Medan . 327.Kerangka Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami. 338.Matrik SWOT . 349.Model Matriks Strategi Internal dan Eksternal . 3510. Matriks Faktor Strategi Internal/Eksternal . 3511. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk,KotaMedan 2010 . 4012. Penduduk Menurut Kelompok Umur . 4213. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan . 4214. Sarana dan Prasarana . 4315. PDRB Kecamatan Menurut Laju Pertumbuhan Ekonomi dan SektorEkonomi Industri Pengolahan di Kota Medan Atas Dasar HargaBerlaku Tahun 2009 . 4516. Karakteristik Sampel di Kota Medan, 2012 . 4617. Bahan Penolong Yang Digunakan Dalam Pembuatan Tahu Dalam Satu KaliProses Produksi . 4918. Rata-Rata Modal Investasi Usaha Industri Tahu Di Daerah PenelitianTahun 2012 . 50

619. Rata-Rata Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Pembuatan Tahu UntukSatu Kali Proses Produksi Di Daerah Penelitian Tahun 2012 . 5120. Nilai Tambah Hasil Pengolahan Tahu . 6321. Matriks Faktor Strategi Internal . 7422. Matriks Faktor Strategi Eksternal . 7423. Gabungan Matriks Faktor Strategi Internal-Eksternal Usaha Industri TahuDi Kota Medan . 7524. Tahap Analisa Data : Matriks SWOT . 78

7DAFTAR GAMBARNo.JudulHalaman1.Grafik Konsumsi Rata-Rata per Kapita Seminggu KomoditiKacang Kedelai dan Tahu di Indonesia, Tahun 2010 dan 2011 . 42.Grafik Rata-Rata Konsumsi Protein per Kapita Sehari KomoditiKacang Kedelai dan Tahu di Sumatera Utara, Tahun 2010 dan 2011 . 53.Diagram Alir Pembuatan Tahu . 144.Diagram Analisis SWOT . 245.Skema Kerangka Pemikiran . 286.Diagram analisis SWOT . 347.Perendaman Kacang Kedelai. 528.Kegiatan Penggilingan Kacang Kedelai . 529.Mesin Penggiling Kacang Kedelai . 5310. Pengepressan Santan Kedelai . 5311. Pemasakan Santan Kedelai. 5412. Penambahan Koagulan Setelah Santan Kedelai Siap Dimasak. 5413. Pencetakan Tahu . 5514. Alat Cetak Tahu . 5515. Pengepakan Tahu . 5616. Perendaman Kacang Kedelai. 5717. Penggilingan kacang Kedelai . 5718. Pemasakan Bubur Kedelai . 5819. Penyaringan Santan Kedelai. 5820. Pemberian Obat tahu . 59

821. Pencetakan Tahu . 5922. Alat Cetak Tahu . 5923. Pemotongan Tahu . 6024. Tahu Sumedang Mentah . 6025. Penggorengan Tahu . 6126. Pengepakan Tahu Goreng . 6127. Proses Produksi Pembuatan Tahu. 6228. Matriks Posisi SWOT . 76

9DAFTAR LAMPIRANNo.JudulHalaman1.Karakteristik Sampel Pembuatan Tahu Cina . 862.Total Biaya Bahan Baku Pembuatan Tahu Cina . 873.Total Biaya Bahan Penunjang Pembuatan Tahu Cina . 884.Nilai Peralatan Pembuatan Tahu Cina . 895.Nilai Penyusutan Peralatan Pembuatan Tahu Cina Per Hari . 906.Perhitungan Jumlah dan Harga Output pada Pembuatan Tahu Cina . 917.Biaya Upah Tenaga Kerja Pembuatan Tahu Cina . 928.Karakteristik Sampel Pembuatan Tahu Sumedang Mentah . 939.Total Biaya Bahan Baku Pembuatan Tahu Sumedang Mentah . 9410. Total Biaya Bahan Penunjang Pembuatan Tahu Sumedang Mentah . 9511. Nilai Peralatan Pembuatan Tahu Sumedang Mentah . 9612. Nilai Penyusutan Peralatan Pembuatan Tahu Sumedang MentahPer Hari. 9713. Perhitungan Jumlah dan Harga Output pada Pembuatan TahuSumedang Mentah. 9814. Biaya Upah Tenaga Kerja Pembuatan Tahu Sumedang Mentah . 9915. Karakteristik Sampel Pembuatan Tahu Sumedang Goreng . 10016. Total Biaya Bahan Baku Pembuatan Tahu Sumedang Goreng. 10117. Total Biaya Bahan Penunjang Pembuatan Tahu Sumedang Goreng . 10218. Nilai Peralatan Pembuatan Tahu Sumedang Goreng. 10319. Nilai Penyusutan Peralatan Pembuatan Tahu Sumedang GorengPer Hari. 104

1020. Perhitungan Jumlah dan Harga Output pada Pembuatan TahuSumedang Goreng . 10521. Biaya Upah Tenaga Kerja Pembuatan Tahu Sumedang Goreng . 10622. Skor Kekuatan Strategi Pemasaran Usaha Industri Tahu . 10723. Skor Kelemahan Strategi Pemasaran Usaha Industri Tahu. 10824. Skor Peluang Strategi pemasaran Usaha Industri Tahu . 10925. Skor Ancaman Strategi Pemasaran Usaha Industri Tahu . 110

11I.1.1PENDAHULUANLatar BelakangPertanian Indonesia, dulu hanya diarahkan untuk pencukupan makananatau pangan. Padahal, pertanian dapat menyediakan bahan mentah untuk industripengolahan, untuk industri ukir-ukiran, kayu anyaman, dan lain–lain, di sampinguntuk bahan bangunan. Selain itu, pertanian pun dapat diarahkan untukmeningkatkan devisa sekaligus memproduksi barang substitusi impor. Seiringdengan perkembangan jaman dan kemajuan penguasaan ilmu dan teknologi,mengakibatkan terjadinya kecenderungan pola transformasi dari pertanian keindustri. Hal ini umumnya terjadi di dunia ketiga, dimana sektor pertaniancenderung mengalami laju pertumbuhan yang menururn, sedangkan sektorindustri termasuk industri pengolahan hasil pertanian, terjadi laju pertumbuhanyang meningkat. Agroindustri (pertanian, perikanan, peternakan), industri initerbukti dapat bertahan bahkan tumbuh pada kondisi krisis ekonomi dan monetersehingga dapat menjadi penggerak pembangunan dimasa datang dengan peranyang lebih besar, lahan yang tersedia masih cukup besar, potensi kekayaan lautmasih sangat besar, baru termanfaatkan 25 persen, sebagian besar pendudukIndonesia berasal dari dan menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, danmerupakan pendukung ketahanan pangan nasional(Mangunwidjaja dan Sailah, 2002).Agroindustri merupakan suatu bentuk kegiatan atau aktifitas yangmengolah bahan baku yang berasal dari tanaman maupun hewan. Mendefinisikanagroindustri dalam dua hal, yaitu pertama agroindustri sebagai industri yang

12berbahan baku utama dari produk pertanian dan kedua agroindustri sebagai suatutahapan pembangunan sebagai kelanjutan dari pembangunan pertanian tetapisebelum tahapan pembangunan tersebut mencapai tahapan pembangunan industri.Agroindustri memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunanpertanian. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya dalam hal meningkatkanpendapatan pelaku agribisnis, menyerap tenaga kerja, meningkatkan perolehandevisa, dan mendorong tumbuhnya industri lain. Meskipun peranan agroindustrisangat penting, pembangunan agroindustri masih dihadapkan pada berbagaitantangan. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi agroindustri dalamnegeri, antara lain: 1) kurang tersedianya bahan baku yang cukup dan kontinu; 2)kurang nyatanya peran agroindustri di perdesaan karena masih berkonsentrasinyaagroindustri di perkotaan; 3) kurang konsistennya kebijakan pemerintah terhadapagroindustri; 4) kurangnya fasilitas permodalan (perkreditan) dan kalaupun adaprosedurnya amat ketat; 5) keterbatasan pasar; 6) lemahnya infrastruktur; 7)kurangnya perhatian terhadap penelitian dan pengembangan; 8) lemahnyaketerkaitan industri hulu dan hilir; 9) kualitas produksi dan prosesing yang belummampu bersaing; 10) lemahnya entrepreneurship (Soekartawi, 2000).Bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, sangatinsentif dijadikan kajian sebagai obyek formal ilmu teknik dan ditopang dengantuntunan industri, terutama di negara maju. Kegiatan penanganan, pengolahan,distribusi, dan pemasaran hasil pertanian dengan konsep peningkatan nilai tambahselanjutnya yang kita kenal sebagai agroindustri. Dengan deimikian, teknologiindustri pertanian didefenisikan sebagai disiplin ilmu terapan yang menitikberatkan kepada perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi suatu sistem

13terpadu (meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan, dan energi) pada kegiatanagroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan efektifitas) yang optimal.Selama ini nilai tambah komoditas hasil pertanian selalu diambil pihak lain.Padahal dengan pengembangan teknologi pertanian, sangat mungkin terbukapeluang baru untuk menghasilkan pertanian yang efisien. Menghadapi tantanganpembangunan yang semakin kompleks terutama dalam bidang pertanian makadiperlukan reformasi pembangunan pertanian yang menuju ke arah corak modern.Dukungan tinggi pada teknologi pertanian tidak saja memenuhi tuntutan efisiensidan produktivitas, tetapi juga akan memenuhi permintaan pasar seiring denganmeningkatnya selera konsumen dalam hal cita rasa fisik, standar gizi, dankesehatan (Mangunwidjaja dan Sailah, 2002).Invensi dan inovasi di dalam dunia bisnis pada dasarnya berkaitan eratdengan strategi perusahaan industri dalam menguasai keadaan pasar. Dalamkaitannya dengan invensi dan inovasi setidaknya strategi perusahaan munculdalam bentuk dan pengembangan produk baru, sophistikasi dan dipasok untukmemenuhi kebutuhan pasar (Teguh, 2010).Sumber protein bagi manusia dapat digolongkan menjadi dua macam,yaitu sumber protein konvensional dan non-konvensional. Sumber proteinkonvensional adalah yang berupa hasil-hasil pertanian pangan serta produkproduk hasil olahannya. Berdasarkan sifatnya, sumber protein konvensional inidibagikan lagi menjadi dua golongan yaitu sumber protein nabati seperti bijibijian dan kacang-kacangan, dan sumber protein hewani seperti daging, ikan, susudan telur. Meskipun kacang-kacangan dan biji-bijian berminyak banyakmengandung protein dalam jumlah relatif tinggi ( 15 persen), tetapi yang telah

14dimanfaatkan untuk konsumsi manusia baru sedikit sekali. Kacang kedelaimerupakan salah satu sumber protein nabati yang bermutu tinggi setelah diolah.Kandungan proteinnya sekitar 40 persen (berat kering), dan susunan asam aminoproteinnya hampir mendekati protein hewani (Muchtadi, 2009).Tahu sebagai salah satu makanan dari olahan kedelai yang terusberinovasi, mulai dari gorengan tahu yang di jual di penggir jalan hingga sekarangdigunakan pada menu-menu masakan di restoran besar. Masyarakat Indonesiakurang minat mengkonsumsi kacang kedelai langsung tanpa diolah, mereka lebihmenyukai produk olahannya, salah satunya adalah tahu. Hal ini dapat dilihat darigambar 1.1 berikut :Konsumsi Rata-Rata per Kapita Seminggu KomoditiKacang Kedelai dan Tahu Di Indonesia,Tahun 2010 dan 2011Kg0,15Tahu; 0,1420,10,050Tahun 2010Kacang Kedelai;0,001Tahun 2011Sumber : BPS. Pola Konsumsi Penduduk Indonesia, 2010Gambar 1.1 Grafik Konsumsi Rata-Rata per Kapita Seminggu Komoditi KacangKedelai dan Tahu Di Indonesia,Tahun 2010 dan 2011Dari gambar 1.1 diatas dapat dilihat, konsumsi tahu dari tahun 2010 ketahun 2011 mengalami peningkatan dari 0,134 menjadi 0,142 kg/minggu di tahun2011. Sedangkan konsumsi kacang kedelai tanpa olahan tetap 0,001 kg/minggu.Begitu pula halnya di Sumatera Utara, dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut :

15Protein (gram)Rata-Rata Konsumsi Protein (gram) per KapitaSehari Komoditi Kacang Kedelai dan TahuDi Sumatera Utara, Tahun 2010 dan 20113Tahu; 2,2210Tahun 2010Kacang Kedelai;0,05Tahun 2011Sumber : BPS, Pola Konsumsi Penduduk Di Sumatera Utara, 2010Gambar 1.2 Grafik Rata-Rata Konsumsi Protein (gram) per Kapita SehariKomoditi Kacang Kedelai dan Tahu Di Sumatera Utara, Tahun 2010dan 2011.Dari gambar 1.2 di atas dapat dilihat bahwa hal yang sama pun terjadi diSumatera Utara. Konsumsi tahu lebih besar dari pada konsumsi kacang kedelaitanpa olahan. Konsumsi tahu meningkat dari tahun 2010 sebesar 2,09 gram/hari,menjadi 2,2 gram/ hari di tahun 2011. Sementara konsumsi kacang kedelai tanpaolahan tetap stabil 0,05 gram/hari.Usaha industri tahu yang berkembang dimasyarakat adalah industri rumahtangga dan industri kecil. Permasalahan pokok yang saat ini menghambatperkembangan industri kecil adalah faktor pertama pengaruh modal kerja yangsangat minim, faktor kedua kenaikan harga bahan baku yang digunakan dalampembuatan tahu, faktor ketiga pemasaran untuk menyalurkan tahu dari produsenke konsumen pada industri kecil masih merupakan masalah, karena kurangnyainformasi pasar terkait dengan pola permintaan konsumen. Selain itu kemampuandalam strategi pemasaran pada industri rumah tangga ini masih kurang, karenaumumnya pengusaha tahu industri kecil kurang atau tidak mengetahui produkyang sedang gencar di pasaran. Bahkan terkadang pengusaha tidak mampumenghasilkan produk dengan mutu yang sesuai dengan tuntutan pasar, selera

16konsumen, dan kurang mampu memproduksi dalam jumlah yang besar dalamwaktu cepat sehingga permintaan pasar tidak dapat dipenuhi.Dari permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan di atas, makapeneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis nilaitambah pada tahu sebagai produk olahan kedelai serta strategi pemasaran usahaindustri tahu di daerah penelitian.1.2Idenifikasi MasalahAdapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalahsebagai berikut :1.Bagaimana sistem pengolahan usaha industri tahu untuk menghasilkanproduknya di daerah penelitian ?2.Bagaimana nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan industri tahu didaerah penelitian ?3.Bagaimanakah strategi pemasaran usaha industri tahu yang ada di daerahpenelitian ?1.3Tujuan PenelitianAdapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalahsebagai berikut :1.Untuk mengetahui bagaimana sistem pengolahan indusrti tahu untukmenghasilkan produknya di daerah penelitian.2.Untuk mengetahui bagaimana nilai tambah yang diperoleh industri tahu didaerah penelitian

173.Untuk menganalisis bagaimana strategi pemasaran usaha industri tahu yangada di daerah penelitian.1.4Kegunaan PenelitianAdapun kegunaan dari penelitian adalah sebagai berikut :1.Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pengrajin tahu dan pihak-phakyang berkepentingan.2.Sebagai bahan informasi ilmiah bagi pihak-pihak yang membutuhkan.3.Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana di Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara.

II.TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DANKERANGKA PEMIKIRAN2.1Tinjauan PustakaBiji kedelai mempunyai nilai guna yang cukup tinggi karena bisadimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri, baik skalakecil maupun besar. Kedelai mengandung kadar protein lebih dari 40 persen danlemak 10-15 persen. Produk pangan berbahan baku kedelai ini dapat dibagimenjadi dua kategori, yaitu dlam bentuk hasil nonfermentasi dan fermentasi(Adisarwanto, 2002).Banyaknya pengusaha yang mulai melirik adanya peluang bisnis, makamulailah mereka mengembangkan bisnis di bidang produk makanan “Tahu”.Seiring dengan perkembangan bisnis makanan olahan tahu, maka banyak berdiripabrik-pabrik tahu dan mereka melakukan strategi pemasarannya masing-masinguntuk memenangkan persaingan (Silvia, 2008).Ditinjau dari segi ekonomi, kedelai yang sudah diolah akan meningkatkannilai jualnya, jika hasil olahannya banyak dibutuhkan, permintaan akan kedelaipun meningkat. Hal ini sangat berpengaruh pada harga kedelai serta kesejahteraanpetani dan penjual kedelai. Ditinjau dari segi kesehatan, hasil olahan kedelai dapatlebih mudah dicerna dan mengandung lebih banyak gizi. Hal ini berpengaruh padakesehatan tubuh. Disamping itu, hasil olahan kedelai lebih disukai oleh banyakorang (Kurniati, 2008).Perbandingan kandungan protein maupun zat gizi lainnya dapat dilihat pada Tabel2.1.18

19Tabel 2.1 Nilai Gizi Tahu dan Kedelai (Berdasarkan Berat Kering)Zat GiziTahuKedelaiProtein (gram)0,490,39Lemak (gram)0,270,20Karbohidrat (gram)0,140,36Serat (gram)0,000,05Abu (gram)0,040,06Kalsium (mg)9,132,53Natrium (mg)0,380,00Fosfor (mg)6,566,51Besi (mg)0,110,09Vitamin B1 (mg)0,0010,01 (sebagai B kompleks)Vitamin B2 (mg)0,001Vitamin B3 (mg)0,03Sumber : Sarwono dan Saragih, 2001Dari Tabel 2.1 di atas dapat dilihat bahwa kandungan protein dan beberapazat gizi lainnya seperti kalsium, natrium, fosfor, besi, dan vitamin dalam tahulebih tinggi di bandingkan dengan kacang kedelai segar.Di Indonesia, kedelai telah dikenal sebagai bahan pangan yang biasadiolah menjadi tempe, tahu, tauco, kecap, kembang tahu, dan susu kedelai. Tahumerupakan hasil olahan kedelai yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia,sehingga produk ini memberikan kontribusi yang nyata dalam menutupikebutuhan sebagian besar penduduk Indonesia akan protein. Pengolahan kedelaidengan teknik yang lebih maju belum berkembang di Indonesia, padahal potensikearah itu sudah tampak, misalnya untuk produksi makanan bayi, hamburger,sosis, dan lain-lain (Muchtadi, 2009).Tahu merupakan bahan makanan yang cukup digemari karena murah danbergizi. Tahu merupakan produk koagulasi protein kedelai. Oleh karena itu,kualitas dan kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh varietas yang digunakan, prosespemeraman (heating process), tipe bahan koagulasi, serta tekanan dan suhukoagulasi. Tahu mengandung protein antara 6 – 9 persen dengan kadar air 84 – 88

20persen. Tahu dapat dibuat bermacam-macam produk turunan, antara lain tahugoring, tahu isi, stick tahu, tahu burger, dan sebagainya. Kualitas kedelai sebagaibahan baku tidak terlalu ditekankan, yang terpenting tersedia secara kontinu.Namun demikian, kedelai impor lebih disukai karena bentuknya seragam dantidak tercampur dengan kotoran, sedangkan biji kedelai lokal mempunyai bentuk,warna dan ukuran yang tidak seragam (Adisarwanto, 2002).Komposisi zat-zat gizi dalam tahu cukup baik, tahu mempunyai kadarprotein antara 8 – 12 persen (berat basah) dengan mutu protein, yang dinyatakandalam sebagai NPU (Net Protein Utilization), sebesar 65. Sebagai perbandingan,pada Tabel 2.2 diperlihatkan nilai NPU berbagai bahan pangan sumber protein.Tabel 2.2 Nilai NPU Beberapa Macam Bahan Pangan Sumber ProteinBahan PanganNilai NPUTelur94Susu82Tahu65Daging Ayam65Kacang tanah43Sumber : Muchtadi, 2009Dari Tabel 2.2 di atas dapat dilihat bahwa tahu memiliki nilai NPU setaradengan nilai NPU daging ayam yaitu sebesar 65.Tahu sering disebut sebagai makanan rakyat bergizi tinggi. Hal inidisebabkan harga tahu yang relatif murah sehingga dapat dinikmati oleh semuakalangan, mulai dari kalangan bawah, menengah, hingga atas. Di kota Medansendiri sering dijumpai penjual makanan yang berbahan baku tahu. Mulai daripenjual gorengan tahu di pinggir jalan, hingga restoran atau rumah makan yangmenyediakan makanan yang berbahan dasar tahu.Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Medan(2010), pengrajin tahu di kota Medan tersebar di beberapa kecamatan. Salah satu

21daerah yang terkenal sebagai basis tahu adalah kecamatan Medan Deli danbeberapa daerah lainnya seperti kecamatan Medan Marelan, kecamatan MedanBarat, kecamatan Medan Petisah, kecamatan Medan Polonia, dan kecamatanMedan. Para pengrajin tahu ini dapat memproduksi tahu sebanyak 1.300 perhari dengan pengahsilan di atas Rp50 juta perbulan.Menurut Badan Pusat Statistik (2011), industri pengolahan merupakansuatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah barang dasarmenjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainyamenjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Penggolongan industri oleh BPSmenurut banyaknya tenaga kerja adalah sebagai berikut:1.industri besar, dengan jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih;2.industri sedang, dengan jumlah tenaga kerja antara 20 sampai 99 orang;3.industri kecil, dengan jumlah tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang;4.industri rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerja 1 sampai 4 orang.Pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiata-kegiatan yang salingberhubungan,meliputi kegiatan merencanakan dan menentukan; produk, harga,saluran distribusi, dan promosi, berupa barang dan jasa kepada kelompok pembeli.Kegiatan-kegiatan pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yangdibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan,maupun konsekuensi yang ditimbulkan, sebagai akibat adanya dinamiika pasar.Keunggulan suatu pasar juga ditentukan oleh komitmen para karyawanperusahaan, untuk menciptakan dan memuaskan pelanggan. Di samping ituperusahaan ingin unggul harus mengetahui bagaimana menyesuaikan diri danmenanggapi perubahan pasar yang terus menerus terjadi, oleh sebab itu harus

22membuat perencanaan bauran pemasaran yang berorientasi pada pasar. Ada unsur(marketing mix) dasar yang dapat mepengaruhi perkembangan perusahaan, yaitu :product, place, price, dan promotion. Strategi pemasaran merupakan alat utamabagi perusahaan untuk dapat menguasai pasar yang diharapkan. Oleh karena itusangat penting bagi perusahaan untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepatdalam rangka mencapai omset penjualan yang ditargetkan (Anonimus, 2009).Departemen Pertanian (2006), bahwa penyerapan tenaga kerja danpenciptaan nilai tambah dari sektor agroindustri masih relatif rendah jikadibandingkan dengan industri lainnya. Pada agroindustri, proporsi jumlah industribesar yang kurang dari 1 persen, dan proporsi penyerapan tenaga kerja sekitar 19persen mampu menguasai nilai tambah yang sangat besar (sekitar 84 persen),akibatnya produktivitas tenaga kerjanya sangat besar dibandingkan dengan skalausaha yang lainnya.Permata (2002), bahan baku yang digunakan dalam industri tahu adalahkedelai. Sedangkan bahan penolongnya adalah biang, solar, dan sekam.Penggunaan biang bertujuan untuk menggumpalkan susu kedelai. Solar digunakansebagai bahan bakar mesin penghancur kedelai dan sekam digunakan sebagaibahan bakar untuk merebus kedelai yang telah dihancurkan. Dalam perhitungannilai tambah, biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi biang diabaikan. Hal inidikarenakan pembelian biang hanya dilakukan satu kali, yaitu pada saat produksipertama dan selanjutnya biang diperoleh dari air sisa produksi sebelumnya.Besarnya keuntungan didapat dari pengurangan pendapatan tenaga kerja yangdigunakan terhadap nilai tambah. Keuntungan yang diperoleh merupakan imbalanbagi modal dan manajemen.

23Dermawan (1999), nilai tahu yang dipro

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN USAHA INDUSTRI TAHU DI KOTA MEDAN SKRIPSI OLEH : GISKA RIZKY AULIA 080304012 AGRIBISNIS Skripsi Penelitian Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumate

Related Documents:

MTs Madrasah Tsanawiyah N Nilai Keluaran Nilai-nilai yang diperhatikan oleh para stakeholders Nilai Masukan Nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pegawai, dalam rangka mencapai keunggulan Nilai Proses Nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam bekerja, dalam rangka mencapai dan mempertahankan kondisi yang diinginkan

keragaan usaha pengolahan kerupuk dan udang dan menganalisis besarnya nilai tambah dari produk kerupuk ikan dan udang. Penelitian ini dilakukan di perusahaan Sri Tanjung pada bulan Oktober 2016 sampai Mei 2017. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis finansial dan analisis tambah. Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa usaha pengolahan kerupuk ikan dan kerupuk udang .

xi DAFTAR TABEL . Pengembangan Agroindustri Melalui Penelitian Pengembangan Produk yang Intensif dan Berkesinambungan. Jurnal Agro Ekonomi. Vol. . Analisis Nilai Tambah Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Keripik Singkong Di Kabupaten Karanganyar (Kasus Pada KUB Wanita Tani Makmur). Skripsi S1 Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) A. Strategi 1. Pengertian Strategi Kata strategi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “strato” yang artinya pasukan dan “agenis” yang artinya pemimpin. Jadi strategi berarti hal yang berhubungan dengan pasukan perang (Ali Moertopo,1971:24). Strategi

13 BAB II STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA A. Strategi 1. Pengertian Strategi Secara bahasa strategi berasal dari kata strategic yang berarti menurut siasat atau rencana dan strategy yang berarti ilmu siasat.1 Menurut istilah strategi adalah rencana yang cermat mengenal kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2 Strategi adalah bagaimana menggerakkan pasukan ke posisi paling

Hamzah Fansuri. 2. Pembahasan Naskah Syair Perahu karya Hamzah Fansuri ini terdapat bermacam-macam nilai agama diantaranya nilai tauhid, nilai akidah, dan nilai akhlak. Untuk penggunaan nilai tauhid yang terdapat di dalam Syiar Per

6. MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN Pengelolaan Nilai Perusahaan, Strategi, dan Nilai Perusahaan Perhitungan Penciptaan Nilai Pengukuran Kinerja Perusahaan Keseluruhan Merjer, Akuisisi, dan Divestasi Kesulitan Keuangan Manajemen Tresuri dan Modal Kerja Options dan Manajemen Keuangan Warrants dan Convertibles Derivatif dan Lindung Nilai Resiko .

How to Transform your Basic Blues Riffs One of the features that makes the blues so fun to play is that the basic structure of a standard blues progression (the so-called ‘twelve bar’) isn’t all that complex. This simplicity makes this structure perfect to ‘embellish’ the chords and riffs we play. There are a lot of options to use these embellishments, but let’s first start with .