BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2 .

3y ago
25 Views
2 Downloads
717.24 KB
48 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Francisco Tran
Transcription

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS2.1Kajian Pustaka2.1.1Pofitabilitas2.1.1.1 Pengertian ProfitabilitasDaya tarik utama bagi pemilik perusahaan (pemegang saham) dalam suatuperseroan adalah profitabilitas. Dalam konteks ini profitabilitas berarti hasil yangdiperoleh melalui usaha manajemen atas dana yang diinvestasikan pemilikperusahaan.Pengertian profitabilitas menurut Mamduh M. Hanafi (2012:81):“Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yangtertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan yaitu profit margin, returnon asset (ROA), dan return on equity (ROE).”Kasmir (2015:114) mengatakan bahwa:“Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuanperusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periodetertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemensuatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan daripenjualan atau dari pendapatan investasi.”Menurut Sudana (2011:22) haanuntukmenghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimilikiperusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan.”17

18Menurut Sartono (2012:122) bahwa:“Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahanuntuk menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan,assets maupun laba bagi modal sendiri. Dengan demikian bagi investorjangka panjang akan sangat bekepentingan dengan analisis profitabilitasini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benarbenar akan diterima dalam bentuk dividen.”2.1.1.2 Tujuan Penggunaan Rasio ProfitabilitasTujuan dari penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagipihak luar perusahaan menurut Kasmir (2015:197):1. “Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalamsatu periode tertentu.2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahunsekarang.3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu. 4. Untuk menilaibesarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.4. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baikmodal pinjaman maupun modal sendiri.5. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakanbaik modal sendiri.6. Dan tujuan lainnya.”2.1.1.3 Manfaat Penggunaan Rasio ProfitabilitasRasio pofitabilitas memiliki manfaat tidak hanya bagi pihak pemilik usahaatau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama pihakpihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahan. Sementara itumanfaat yang diperoleh dari rasio profitabilitas menurut Kasmir (2015:198)adalah sebagai berikut:1. “Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahunsekarang2. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.3. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan laba sendiri.

194. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baikmodal pinjaman maupun modal sendiri.5. Manfaat lainnya.”2.1.1.4 Jenis-Jenis Rasio ProfitabilitasAdapun jenis-jenis profitabilitas dalam buku Sartono (2012:113), sebagaiberikut:1. Gross Profit Margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaanmenghasilkan laba melalui persentase laba kotor dari penjualan perusahaan. Penjualan – Harga PokokPenjualanPenjualan2. Net Profit Margin digunakan untuk mengetahui laba bersih dari penjualansetelah dikurangi pajak. Laba setelah pajakPenjualan3. Profit Margin digunakan untuk menghitung laba sebelum pajak dibagi totalpenjualan. Laba sebelum pajakPenjualan4.Return On Investment atau Return On Assets menunjukkan kemampuanperusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan./ Laba setelah pajakTotal Aktiva

206. Return On Equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh labayang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Laba setelah pajakModal SendiriRasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaanuntuk mendapatkan laba, melalui rasio inilah investor dapat mengetahui tingkatpengembalian dari investasinya. Rasio profitabilitas yang sering digunakan yaituReturn on Assets (ROA), Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE),Gross Profit Margin dan Net Profit Margin.Perusahaan dapat menggunakan rasio profitabilitas secara keseluruhanatau hanya sebagian saja dari jenis rasio profitabilitas yang ada. Penggunaan rasiosecara sebagian berarti bahwa perusahaan hanya menggnunakan beberapa jenisrasio saja yang memang di anggap perlu di ketahui. Hery (2016:193)Dari semua rasio profitabilitas di atas, penulis hanya akan menggunakanrasio Return On Equity (ROE), karena rasio ini menunjukkan kesuksesanmanajeman dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang saham.Return On Equity merupakan salah satu variabel yang terpenting yang dilihatinvestor sebelum mereka berinvestasi. ROE menunjukan kemampuan perusahaanuntuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yangdimiliki perusahaan. Investor yang akan membeli saham akan tertarik denganukuran profitabilitas ini, atau bagian dari total profitabilitas yang bisadialokasikan ke pemegang saham. Hanafi dan Halim (2012:177).

212.1.1.5 Return On Equity (ROE)Return on equity adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajakdengan modal sendiri kasmir (2015:204).Rasio ini menunjukkan daya untukmenghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham.Semakin tinggi rasio ini, semakin baik, artinya posisi pemilik perusahaan semakinkuat. Rasio yang paling penting adalah pengembalian atas ekuitas (return onequity), yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham di bagi dengan totalekuitas pemegang saham. Brigham & Houston ( 2011:133)Pengertian Return On Equity (ROE) menurut Sartono (2012:124)ROE yaitu:“Mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagipemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besarkecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang besar maka rasio iniakan besar”.Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012:84) ROE adalahsebagai berikut:“Rasio ini mengukur kemampuan menghasilkan laba berdasarkan modalsaham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudutpandang pemegang saham.”Pengertian (ROE) menurut Agus Harjito dan Martono (2010:61) adalahsebagai berikut :”Return On Equity sering disebut rentabilitas modal sendiri dimaksudkanuntuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilikmodal sendiri.”

22Menurut Kasmir (2015:204) Rumus untuk mencari Return on Equity(ROE) dapat digunakan sebagai berikut:Return on Equity (ROE) Kasmir (2015 : 204)2.1.1.6 Manfaat Dan Tujuan Return On EquityMenurut Kasmir (2015:198) Manfaat yang diperoleh dari penggunaanrasio ROE adalah untuk:1. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.2. Mengetahui produktivitas dari sesuluh dan perusahaan yang digunakan baikmodal pinjaman maupun modal sendiri3. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal sendiri maupun pinjaman.Sementara itu, menurut Kasmir (2015:197) Tujuan penggunaan rasioReturn On Equity bagi perusahaan maupun pihak luar perusahaan, yaitu:1. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.2. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baikpinjaman maupun modal sendiri.3. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakanbaik modal sendiri maupun pinjaman.2.1.2Nilai Perusahaan2.1.2.1 Pengertian Nilai PerusahaanSalah satu tujuan utama suatu perusahaan adalah memaksimumkan gukurkeberhasilanperusahaan karena dengan meningkatnya nilai perusahaan berarti meningktnyakamakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham. Nilai perusahaan dapat

23dilihat dari nilai saham perusahaan yang bersangkutan (Martono dan Harjito2010:34)Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2012:6) nilai perusahaanadalah sebagai berikut :“Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calonpembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Semakin tinggi nilaiperusahaan semakin besar kemakmuran yang diterima oleh pemilikperusahaan”.Menurut Agus Sartono (2012:9) nilai perusahaan dapat didefinisikansebagai berikut:“Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuhdengan memaksimumkan nilai sekarang atau present value semuakeuntungan pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yangdimiliki meningkat”.Farah Margareta (2011:7) mengemukakan bahwa:“Nilai perusahaan yang sudah go public tercermin dalam harga pasarsaham perusahaan sedangkan pengertian nilai perusahaan yang belum gopublic nilainya terealisasi apabila perusahaan akan dijual (total aktiva danprospek perusahaan, risiko usaha,lingkngan usaha, dan lain lain).”Berdasarkan definisi diatas, dapat dikatakan bahwa nilai perusahaanadalah prsepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan hargasaham, seperti yang dikemukakan oleh Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti(2012:6) bahwa:“Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah memaksimumkannilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besarkemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Bagiperusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yangdiperjual-belikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan”.

242.1.2.2 Tujuan Memaksimalkan Nilai PerusahaanMenurut I Made Sudana (2011:7) toeri-teori di bidang keuangan memilikisatu fokus, yaitu memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau pemilikperusahaan (wealth of the shareholders). Tujuan normatif ini dapat diwujudkandengan memaksimalkan nilai pasar perusahaan (market value of firm). Bagiperusahaan yang sudah go public, memaksimalkan nilai perusahaan sama denganmemaksimalkan harga pasar saham. Memaksimalkan nilai perusahaan dinilailebih tepat sebagai tujuan perusahaan karena:a. Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai sekarang darisemua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham dimasa yangakan datang atau berorientasi jangka panjang.b. Mempertimbangkan faktor resiko.c. Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas dari padasekedar laba menurut pengertian akuntansi.d. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung jawab sosial.2.1.2.3 Konsep Nilai PerusahaanMenurut Christawan dan Tarigan (2007) beberapa konsep nilai yangmenjelaskan nilai perusahaan di antaranya sebagai berikut :1. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam nggaran dasarperseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif2. Nilai pasar atau sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari prosestawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika sahamperusahaan di jual di pasar saham3. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai rill suatuperusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intinsik ini bukan sekadarharga dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnisyang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.4. Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsepakuntansi.

255. Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan yang harus dipenuhi.Nilai sisa itu merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisadihitung berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaanakan di likuidasi.2.1.2.4 Metode Pengukuran Nilai PerusahaanMenurut Weston dan Copelan (2008:244) pengukuran nilai perusahaanterdiri dari:a. Price Earning Ratio (PER)b. Price to Book Value (PBV)c. Tobin’s Qa. Price Earning Ratio (PER)PER adalah perbandingan antara harga saham perusahaan dengan earningper share dalam saham. PER adalah fungsi dari perubahan kemampuanlaba yang diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER,maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuhsehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. PER dapat dihitungdengan rumus :PER Harga pasar perlembar sahamLaba perlembar sahamb. Price to Book Value (PBV)Price to Book Value (PBV) mengambarkan seberapa besar pasarmenghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini,berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. PBV jugamenunjukan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilaiperusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.PBV Harga pasar per lembar .Nilai buku per lembar sahamc. Tobin’s QSalah satu alternatif yang digunakan dalam menilai nilai perusahaanadalah dengan menggunakan Tobin’s Q. Tobin’s Q ini dikembangkanoleh professor James Tobin (Weston dan Copeland, 2004). Rasio ini

26merupakan konsep yang sangat berharga karena menunjukkan estimasipasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiapdolar investasi incremental. Tobin’s Q dihitung denganmembandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukuekuitas perusahaan. Rumusnya sebagai berikut :Keterangan:Q: nilai perusahaanEMV (nilai pasar ekuitas) : closing price saham x jumlah saham yangberedarD: nilai buku dari total hutangEBV: nilai buku dari total assetMenurut Irham Fahmi (2013:138), rasio penilaian terdiri dari:a. Earning Per Share (EPS)b. Price Earning Ratio (PER) atau Rasio Harga Labac. Price Book Value (PBV)Adapun penjelasan dari rasio penilaian ini adalah sebagai berikut:a. Earning Per Share (EPS)Earning Per Share atau pendapatan per lembar saham adalahpemberian keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham darisetiap lembar yang dimiliki.Adapun rumus earning per share adalah:Keterangan:EPS Earning Per ShareEAT Earning After Tax atau Pendapatan setelah pajak Jumlah saham yang beredar

27b. Price Earning Ratio (PER)Rasio ini diperoleh dari harga pasar saham biasa dibagi dengan labaper lembar saham (Earning Per Share) sehingga semakin tinggi rasioini akan mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan juga semakinmembaik.Adapun rumus Price Earning Ratio (PER) adalah:Keterangan:PER Price Earning RatioMPS Market Price Pershare atau Harga Pasar per sahamEPS Earning Per Share atau laba per lembar sahamc. Price Book Value (PBV)Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai bukusaham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar makinpercaya akan prospek perusahaan tersebut.Keterangan:PBV Price Book ValueMPS Market Price per Share atau harga pasar per sahamBVS Book Value per Share atau Nilai buku per sahamDalam penelitian ini, penulis menggunakan Price Book Value dalammengukur nilai perusahaan, karena Price book value menunjukan seberapajauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatifterhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi rasio price book

28value dapat diartikan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagipemegang saham. Menurut Brigham (2011:151) rasio harga pasar suatu sahamterhadap nilai bukunya memberikan indikasi pandangan investor atasperusahaan. Perusahaan dipandang baik oleh investor yang artinya perusahaandengan laba dan arus kas yang aman serta terus mengalami pertumbuhan,dijual dengan rasio nilai buku yang lebih tinggi dibandingkan perusahaandengan pengembalian yang rendah.Menurut Brigham dan Houston (2011:151) price to book value dapatdihitung dengan rumus sebagai berikut:Price Book Value (PBV) Harga pasar per sahamNilai Buku per lembar saham2.1.2.5 SahamPengertian saham menurut Sunariyah (2011:126) yang dimaksud dengansaham adalah sebagai berikut:“Surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentukperseroan terbatas (PT) atau yang biasa disebut emitmen. Sahammenyatakan bahwa pemilik saham tersebut juga pemilik sebagian dariperusahaan tersebut.”pengertian saham menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:5) adalahsebagai berikut:“Sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalamsuatu perusahaan atau perseroan. Saham berwujud selembar kertas yangmenerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaanyang menerbitkan surat berharga tersebut”.

29Selembar saham mempunyai nilai atau harga dan dapat dibedakan menjadi3 (tiga), yaitu:a. Harga NominalHarga yang tercermin dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emitenuntuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan, besarnya harga nominalmemberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya ditetapkanberdasarkan nilai nominal.b. Harga PerdanaHarga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek.Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi(under writer) dan emiten, dengan demikian akan diketahui berapa hargasaham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukanharga perdana.c. Harga PasarJika harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor,maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investoryang lain, harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa, transaksidi sini tidak lagi melibatkan emiten daripenjamin emisi harga ini yang disebutsebagai harga di pasar sekunder.Berdasarkan penejelasan diatas mengenai saham maka dapat di artikansaham yaitu suatu tanda seseorang dalam kepemilikan suatu perusahaan dimanadengan berwujud kertas yang mempunyai nilai atau harga.2.1.2.6 InvestasiPengertian investasi menurut Tandelilin (2010:3) adalah sebagai berikut:“Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnyayang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlahkeuntungan di masa yang akan datang.”Pengertian investasi menurut Sunariyah (2011:4) adalah sebagai berikut :

30“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yangdimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkankeuntungan di masa-masa yang akan datang.”Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah sejumlahkomitmen atas sejumlah dana selama waktu tertentu untuk mendapatkankeuntungan dimasa yang akan datang.Menurut Sunariyah (2011:4) macam-macam investasi dibagi menjadi duabagian yaitu:1. Investasi dalam bentuk aktiva rill (real asset) berupa aktiva berwujud sepertiemas, perak, intan, barang-barang seni, dan real estate.2. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial asset) berupa suratsurat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva rill yangdikuasai oleh entitas. Pemilihan aktiva financial dalam rangka investasi padasebuah entitas dapat dilakukan dengan dua cara:a. Investasi langsung (direct investment)Investasi langsung dapat diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-suratberharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah gopublic dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupapenghasilan dividend dan capital gain.b. Investasi tidak langsung (indirect investment)Investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-surat berharga yangdimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investmentcompany) yang berfungsi sebagai perantara.2.1.3 Corporate Social Responsibility2.1.3.1 Pengertian Corporate Social ResponsibilityPengertian Sukrisno Agoes (2011:32) mendefinisikan corporate socialresponsibility sebagai berikut :“Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tanggung jawabperusahaan baik terhadap karyawan di perusahaan itu sendiri ( internal)

31dan diluar perusahaan (eksternal) karena perusahaan merupakan bagiandari lingkunganya.”Menurut Nor Hadi (2014:48) Corporate Social Responsibility adalah:“Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan satu bentuk tindakan yangberangkat dari pertimbanga etis perusahaan yang di arahkan untukmeningkatkan ekonomi, yang di barengi dengan peningkatan kualtas hidupbagi karyawan berikut keluarganya, serta sekaligus peningkatan kualitashidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas.”Menurut Johnson dan Johnson dalam Noor Hadi (2014: 46) pengertianCSR adalah sebagai berikut:“Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu tentang bagaimana suatuperusahaan mengelola operasi bisnisnya dengan menghasilakn produkyang berorientasi positif bagi lingkungnnya.”Menurut Hendrik Budi Untung (2008:1) adalah sebagai berikut:“Co

2.1.1.4 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas Adapun jenis-jenis profitabilitas dalam buku Sartono (2012:113), sebagai berikut: 1. Gross Profit Margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba melalui persentase laba kotor dari penjualan perusahaan. Penjualan – Harga PokokPenjualan Penjualan 2.

Related Documents:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gaya Hidup 2.1.1.1 Definisi Gaya Hidup Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016:187) "A lifestyle is a person pattern of life as expressed in activities, interests, and opinions. It portrays the whole person interacting with his or her environment." .

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Review Penelitian Review penelit

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada Bab II ini akan dijelaskan mengenai landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. A. Landasan Teoritis 1. Gaya Hidup a. Pengertian Gaya Hidup Menurut Blackwell (2012) definisi gaya hidup adalah sebagai berikut,

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran SBDP . etika dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhada

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan Karakter 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimotologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlah (Agus