LITERASI DIGITAL, MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL BAGI ORANG .

3y ago
83 Views
4 Downloads
841.09 KB
20 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronnie Bonney
Transcription

MADANIJurnal Politik dan Sosial KemasyarakatanVol 11 No 2 (2019): Agustus 2019(P-ISSN 2085 - 143X) (E-ISSN 2620 - 8857)LITERASI DIGITAL, MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL BAGI ORANG TUAMILENIALNur Ika FatmawatiProgram Studi Magister Pendidikan Agama Islam,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakartafatmanuara.ahmad@gmail.comAbstractThe birth of a digital knowledge-based community brought about major changes ineverything. In particular, educational problems become very diverse with greaterresponsibilities. This requires the expertise of parents and teachers to implement appropriatesolutions to various problems and also requires the ability to adapt to environmental changes.These changes require a new orientation in education, namely education that emphasizessearch-and discovery-centered, learning that emphasizes creativity, initiative, andcommunication and cooperation. In the digital age, teachers and parents are needed who areable to keep up with the times, can play various roles as carriers of change, digitalnetworkers, learning consultants; who have a high sense of humanity and morals, and socialsensitivity, and rational and honest thoughts, so that they are able to work well in a dynamiceducational environment. This article discusses several new reorientations of learning thatare thought to influence vision, responsibility, social sensitivity and logical ability, andhonesty. All of this leads to a reorientation to the new role of parents, namely as agents ofchange, knowledge renewal, and learning consultants.Keywords: Digital Literacy, Child Education, Millennial Parents119 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

Jurnal Politik dan Sosial KemasyarakatanVol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019Pendahuluananak di era digital (Wicaksono, dkk.Kemajuan teknologi menciptakan2019).disrupsi pada kehidupan sehari-hari,Seiring perjalanan waktu, arusmulai dari otomatisasi yang mengancaminformasi semakin mudah knologiyangbagaimana masyarakat mencerna danmenghantarkan informasi kian cepatmengabarkan informasi. Dewasa ini,perkembangannya.lebih dari setengah populasi di Indonesiasasaran atau target penyediaan bliksebagaidiuntungkanpenetrasi Internet makin tinggi dariperkembangantahun ke tahun. Eric Schmidt (2018)masa kini. Namun, di lain pihak tidakseorang insinyur dari Google, bahkansedikit perusahaan media yang gencarmemprediksikan bahwa tahun 2020melakukan penyediaan informasi sebagainanti seluruh manusia didunia akanbisnisonline .menciptakan apa yang disebut sebagaiTeknologi digital terus ganmenggiurkankomunikasiyangakhirnyaindustri media. Akan tetapi kenyataan initidakdiimbangidengankecerdasanterbendung. Baik orang tua maupundalam mengolah informasi (Winerda dananak-anak menjadi pengguna mediaSapanti,digital dalam berbagai bentuk, sepertimedia yang buruk akan membawakomputer,pirantidampak yang buruk terhadap informasiinternet.yang diperoleh terkait dengan emampuanPenggunaan media digital di rumahdariternyata tidak sema mena meningkatkanmembangun kesadaran berliterasi mediakualitas kehidupan berkeluarga. Taksetidaknya akan membantu dalam ebut.Makabertahun-tahunkitamenghabiskan waktu dengan perangkatpercaya anak-anak generasi Y adalahdigital mereka daripada berinteraksidigitalbersama. Lebih parah, orang tua danbersamaananak bisa mengalami masalah kecanduansehinggagawai (gadget). Maka orang tua perlumenguasainya. Ternyata, digital nativemengembangkan cara baru mendidikadalah mitos belaka. Kemahiran generasiI I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I digitalmampu

Jurnal Politik dan Sosial KemasyarakatanVol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019ini ditentukan oleh berbagai faktor.tua yang layak dan siap untuk mendidikAntara lain terpaan teknologi digital,anak tersebut. Anak baru lahir kodratnyatingkat pendidikan ibu, dan tingkatadalah suci dan kondisi anak akanekonomi keluarga. Anak-anak yang lahirtergantungdi keluarga kelas ekonomi dan socialmendidiknya, seperti apa kedua orangmenengahmahir,tua itu maka anaknya juga akan sepertiproduktif dan memahami keamananorang tua tersebut. Rasulullah SAWteknologi digital dibandingkan anak-anakbersabda, “setiap bayi dilahirkan adalahkelas bawah yang hanya diajari gawaidalam keadaan fitrah, maka kedua oranguntuk permainan dan hiburan. Apalagituanyalah yang menjadikannya Yahudi,bila ibunya tidak pernah mendiskusikanNasrani, atau Majusi.” (Hadits Shohihteknologi itu (Livingstone, 2009).Bukhari, No. 1296).cenderunglebihpadaorangtuayangAnak-anak sebagaimana generasiOrang tua memiliki tanggungsebelumnya membutuhkan bimbinganjawab untuk memenuhi kebutuhan anak,danuntukmengajari, mengarahkan, dan mendidik.denganTanggung jawab orang tua meliputiperlutanggung jawab keimanan, materi, fisik,memahami nilai utama dunia digital yangmoral, akal, kejiwaan, sosial, dan seks.menyetir kehidupan kita saat ini. AdaTanggung jawab inilah yang disebuttiga nilai penting: kreatiftas, kolaborasidengan bentuk pendidikan. Tujuan daridandanpendidikan itu sendiri adalah untukEngelbertus Wendratama, 2017). Anakmembentuk anak-anak menjadi manusiaadalah anugerah terindah yang diberikanyang sehat, cerdas, berkarakter mulia,oleh Allah SWT yang harus disyukuri danberakhlak serta mampu menjadi generasimerupakan pelengkap manusia ketikakuat dan memiliki masa depan yangsudah berumah tangga. Rasa syukur yangcerah. Agar semua ini terwujud makadapat dilakukan oleh kedua orang tuaorangadalah dengan mendidik, menyayangi,menerapkan pendidikan yang benarmencintai dan memberikan pendidikansesuai dengan tahapan perkembanganyang layak untuk anak. Anak bukananak yang berlandaskan syariat Islamhanya anugerah terindah yang diberikansebagaimanaoleh Sang Pencipta, tetapi juga titipanRasulullahAllah SWT yang diberikan kepada orangsunnahnya. Orang tualah yang berperanarahanmenggunakanbijaksana.dari orang aharustelahSAWmengetahuidiajarkandalam121 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I Idanolehberbagai

Jurnal Politik dan Sosial KemasyarakatanVol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019penting untuk mengarahkan kehidupanpenyalur hikmah dan barokah dari Allahanak kepada kebaikan atau keburukan,kepada anak didik. Tujuannya adalahkecerdasanagar anak didik mengenal dan bertakwaataukebodohan,akhlakkarimah atau akhlak jahiliyah.kepadaDalam Islam terdapat beberapaAllah S.W.T, danfitrahnya sendiri. Pendidikan adalahistilah yang sangat tepat an,menumbuhkan,menerapkanmemampukan dan memberdayakan anakmodel pembelajaran dalam penguatandidik akan potensi fitrahnya. ampuanmembentengi arus globalisasi pada eramembaca, dikembakan metode tilawahrevolusimelaluitujuannya agar anak memiliki kefasihanpengintegrasian proses pembelajaran,berbicara dan kepekaan dalam melihatdengan konsep antara lain: tilawahfenomena, khususnya dalam era generasimenyangkutmembaca;millennial. Dalam Era digital, pendidikanta’lim terkait dengan pengembangankita perlu mengembangkan literasi barukecerdasan(intellectualyang tentunya kita harus memahami caraquotient); model tarbiyah menyangkutpenggunaan teknologi tersebut. Proseskepedulian dan kasih sayang secarapendidikan yang baik juga harus dapatnaluriah yang di dalamnya ada asah, asihmemenuhi kebutuhan dalam literasidan asuh; dan model ta’dib terkaitmanusia,dengankecerdasanbertahan di era revolusi industri ini,emosional (emotional quotien); tazkiyahtujuannya adalah agar manusia bisaterkaitpengembanganberfungsi dengan baik di lingkungankecerdasan spiritual (spiritual quotient);manusia dan dapat memahami interaksidan tadlrib dan kecerdasan fisik ataudengan sesama manusia dalam era yangketerampilan (physical quotient ataubegituadversity quotient).revolusi denganMetodepembelajaranyangmenyeluruh dan terintegrasi, lamuntukperkembanganMetode PenelitianMetode yang digunakan dalampenelitianiniadalahmenggunakanpembentukan karakter di era digital,metode kepustakaan (library research).perlunyaMetode analisis yang digunakan dalampendidikan/guruadalahI I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 122

Jurnal Politik dan Sosial KemasyarakatanVol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019kajian literatur bersifat analisis deskripsiHakikat dan Fungsi Orang Tua dalammelalui berbagai kajian kepustakaanKeluarga di Era DigitaldalammemperkuatyangOrang tua sebagai pendidik yangdidukung dari berbagai sumber yangpertama dan utama mempunyai peranmemiliki kedalaman teori dari para ahlidan fungsi yang sentral dalam mendidiktentangdan membentuk kepribadian embentukan kepribadian anak tersebutterjadipertamakalidilingkungankeputusan dapat dijadikan dasar dalamkeluarga. Keluarga adalah persekutuanmengembangkan pendidikan karakter,orangtua dan anak-anak. Kebutuhan dandalam keilmuan aspek teoritas dapatketerikatan anak, kasih sayang dandijadikan acuan di dalam menghadapiusaha-usaha alami dari orangtua, sertaperkembanganikatan-ikatandarahberkembang khususnya dalam duniakekerabatanbadanipendidikan yang juga mampu mengubahmembuktikanpola pikir manusia dapat wab kebutuhan masyarakat dalamkeluarga adalah membesarkan anak-era millennial. Metode library researchanak serta memperhatikan kebutuhanadalahsehari-hari para anggotanya.metodeyangmengelaborasiberbagai macam literature baik berupaBerdasarkan beberapa konsep ini,buku, jurnal, maupun literature yangmaka keluarga juga berperan pentingrelevan dengan tema tulisan. Metodedalam kehidupan ekonomi, pendidikan,kepustakaan ini dipilih karena penulisdan agama. Keluarga mengalami masalahmemadukan hasil temuan bertema samaatau persoalan justru karena kehilangansebagai kajian pendahuluan (preliminaryfungsi utama sebagai sebuah keluarga.studies) dengan kajian kekinian (Zed,Akibatnya, dalam kehidupan berkeluarga2008 : 2). Hal tersebut ditujukan untukmuncul tindakan kekerasan fisik danverifikasi kajian terdahulu, sekaligusverbal, hilangnya kasih sayang, tidakmenemukan unsur kebaruan (novelty)adanya penanaman nilai agama, budidalam penelitian imelegakan,123 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I Idananggota

Jurnal Politik dan Sosial KemasyarakatanVol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019keluarga merasa tidak aman dan tidaknyaman.Kehidupanmenjadiaman,akantanggung jawab dan kewajiban orang tuadanterhadap anak. Menurut Undang-Undangmenyenangkan jika orang tua memahamiRepubulik Indonesia Nomor 35 Tahunperan atau fungsinya serta menjalankan2014, Pasal 26, orang tua dalam keluargafungsi-fungsi tersebut dengan baik sertaberkewajiban dan bertanggung jawabmerawat kehidupan keluarga denganuntuk:terus-menerus melakukan hal-hal yangmendidik, dan melindungi anak; (b)positif, menerapkan pola tindakan ataumenumbuhkembangkanpola asuh orang tua (parenting) yangdenganefektif,minatnya;positif,keluargaPola asuh juga berkaitan Pola Asuh Orang Tua yang Efektif dimemberikan pendidikan karakter danEra Digitalpenanaman nilai budi pekerti pada Keterlibatanusiadantransformatif.Proses interaksi antara orang tuapadasesuaioranganak;tua(d)dalammembentuk kepribadian anak bertujuansosial,untuk mencegah perilaku menyimpangintelektual, dan spiritual berlangsungyang tidak sesuai dengan norma susilasejak seorang anak dalam kandungandan nilai moral dalam diri anak. Dengansampai dewasa (Kemendikbud RI, Julidemikian, pola asuh orang tua berarti2019 : 3). Itu berarti bahwa pola asuhsuatu proses interaksi antara orang tuamerupakan pola interaksi antara anakdan anak yang meliputi kegiatan sepertidengan dengan orang tua yang meliputimemelihara,meliputi pemenuhan kebutuhan fisikserta mendisplinkan dalam mencapai(seperti makan, minum dan lain-lain)proses kedewasaan baik secara langsungdan kebutuhan psikologis (seperti rasamaupun tidak langsung.aman, kasih sayang dan lain-lain), sertaKarakteristik Anak Generasi Digitalmendidik,membimbingsosialisasi norma-norma yang berlaku diPada umumnya,setiap populasimasyarakat agar anak dapat hidupgenerasi yang muncul dalam kurunselaras dengan lingkungannya. Denganwaktu setiap 15-18 tahun terakhirkata lain, pola asuh juga meliputi polamemiliki karakteristik demografik yangintraksi orang tua dengan anak dalamberbeda dengan generasi sebelum danrangka pendidikan anak.setelahnya. Pengelompokan karakteristikI I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 124

Jurnal Politik dan Sosial KemasyarakatanVol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019tiap generasi ini disebut sebagai cohortdan optimis dalam menggapai mimpi(Andriyani 2018:19). Artinya, pembagiandalam hidupnya. Anak-anak ini lahirsuatu generasi berdasarkan periodisasidalam kondisi dunia yang lebih baik dariwaktuperbedaangenerasi sebelumnya. Orang tua daritersebut.generasi ini mayoritas lebih mapan,Perbedaan karakteristik setiap generasimampu memberikan fasilitas, dan rasameliputikepercayaan,nyaman kepada anak. Anak zaman inikeyakinan, karier, keseimbangan kerja,memiliki ambisi besar untuk sukseskeluarga, peran gender, dan lingkungankarena semakin banyaknya role modelpekerjaan. Misalnya, generasi yang lahiryang diidolakan dibandingkan generasipada tahun 1946-1964 disebut dengansebelumnya. Anak harus memiliki ambisibaby boomers. Sedangkan generasi yangatau goal sejak dini. Oleh karena itu,lahir pada tahun 1965-1979 disebutorang tua perlu mendefinisikan goal ataugenerasi X (slacker atau Xers). Generasi Ycita-cita anak dengan jelas dan lah generasi yang lahir tahun 1980-Kedua, anak cenderung berpikir2000. Generasi ini sering juga disebutpraktis dan berperilaku instan (speed).generasi digital atau millenials. GenerasiAnak-anakini lahir saat internet mulai masuk danpemecahan masalah yang praktis danberkembang (generasi NET). Sedangkankurang sabar mengikuti proses untukgenerasi yang lahir setelah era milenialmencermati suatu masalah. Hal iniini disebut dengan generasi Z.terjadi karena anak-anak ini lahir idunia yang serba instan. Realitas iniberbeda-beda karena ditentukan olehmengharuskanperubahan dan kondisi demografik saatmendidik anak tentang konsep proses,itu. Berbeda dengan generasi X, generasidaya tahan (endurance) dan komitmenNet atau Milenial sangat bergantunguntuk menjalankan tugas. Orang tua yangpadainternet.bijak akan membimbing seorang anakMenurut Andriyani (2018 : 24), generasiuntuk menemukan kiat-kiat dan langkah-Net ini memiliki karakteristik sebagailangkahberikut :tujuan hidup anaknya.teknologiterutamaPertama, memiliki ambisi besarpraktisorangtuadalamuntukmenemukanKetiga, anak mencintai kebebasan.untuk sukses. Anak zaman sekarangGenerasicenderung memiliki karakter yang easi,125 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

Jurnal Politik dan Sosial KemasyarakatanVol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019berekspresi. Anak generasi ini lahir dimeningkatkan rasa percaya diri anak.dunia yang modern. Suatu dunia denganOrang tua juga perlu menyampaikanciri bahwa rezim tirani otoriter tidakkepada anak bahwa kunci sukses untukmemiliki kekuasaan untuk mengontrolmencapai tujuan dan cita-cita dalamyang lain. Anak-anak generasi ini lebihhidup adalah menjaga keseimbanganmenyukaibersifatantara kepercayaan diri (self confidence)eksplorasi dan tidak menyukai pelajarandan kompetensi diri (self efficacy). OrangyangMerekatua perlu menciptakan lingkungan yangmenghendaki supaya aturan di rumahkondusif supaya anak bertumbuh dalamharus disertai dengan penjelasan yangkompetensi dan kepercayaan diri yanglogis. Oleh karena itu, orang tua kan penjelasan logis tentangperaturanyangberlakudiKelima, anak cenderung menyukairumah.hal yang detail. Generasi ini termasukPendidik (guru dan orang tua) perlugenerasi yang kritis dalam berpikir.memberikan konsep kebebasan yangSelain itu, generasi ini sangat detailbertanggung jawab kepada anak-anak.dalam mencermati suatu permasalahanPendidik tidak boleh membiarkan anakatau fenomena yang terjadi dalam hidupbebas tanpa memahami prinsip sebabsetiapakibat dan konsekuensi dari suatumemperolehperbuatan atau peraturan yang diberikangambar dengan menulis saja topik yangkepada anak.ingin ditelusuri melalui google pat, percaya diri. Anak-anakHal ini tentu berbeda sekali denganyang lahir pada generasi ini mayoritasgenerasi sebelumnya yang tanpa bantuanmemiliki kepercayaan diri yang tinggi,internet harus mencari jawaban atasmemiliki sikap optimis dalam banyak hal.suatu hal dengan mencari di buku atauZaman ini membutuhkan seorang anakbertanya pada guru atau orang yangyang bermental positif dan percaya diri.berkompeten pada bidangnya. DenganAtas dasar itulah, orang tua perlutereksposnya segala informasi ini, makamembantu anak supaya sikap optimisgenerasi Net dapat mengakses semuadan percaya diri terus bertumbuh daninformasi dan membangun suatu sdariberbagaimasukan yang bernuansa nasehat daripendekatan yang disediakan oleh duniaorangmaya.tuaharusbertujuanuntukI I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 126Kenyataaninimengharuskan

Jurnal Politik dan Sosial KemasyarakatanVol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019orangtuadanpendidikuntukdimilikinya. Orang tua dan pendidikmenyediakan informasi yang cukup bagiharusanak. Selain itu, orang tua dan pendidikreward dalam bentuk hadiah kecil,haruspujian, pelukan atau kata-kata entukmenerima informasi yang sesuai denganapresiasi atas usaha yang ditunjukkankarakteristik usianya. Orang tua dananak.pendidikwajibdiriKetujuh, anak mahir menggunakandenganinformasiterkinidigital dan teknologi informasi. Generasimengenai dunia dan tren anak zamanNet ini lahir ketika media digital mulaisekarang. Para pendidik dan orang tuamerambah dan berkembang denganperlu lebih maju satu tingkat di atas ataupesat dalam segala dimensi kehidupansetidaknya setara dengan pengetahuanmanusia. Generasi ini sangat mahiranak. Dengan itu, orang tua dan pendidikmenggunakan segala macam gadget dandapat mengontrol perilaku dan aktivitasanekaanak dalam menggunakan media digital.melayani kepentingan dan lainnyadalammempunyaisetiap hari. Anak-anak ini lebih memilihkeinginan besar untuk mendapatkanberkomunikasi melalui dunia maya ataupengakuan. Setiap orang pada dasarnyamedia sosial daripada berkomunikasimemiliki keinginan agar diakui atas kerjaatau berinteraksi langsung (face to face)keras, usaha, kompetensi yang telahdengan orang lain. Generasi ini menjadididedikasikanbagian dari komunitas berskala besaruntukpelbagaikepentingan. Generasi ini mempunyaidalamkecenderunganmendapatteknologi, tanpa mengenal satu sama lainpengakuan dalam bentuk reward (pujian,melalui internet. Generasi ini cenderunghadiah, sertifikat, atau penghargaan). Halmemiliki kemampuan komunikasi publikini disebabkan karena generasi iniyang cukup rendah. Para pendidik danmempunyaidan

fenomena, khususnya dalam era generasi millennial. Dalam Era digital, pendidikan kita perlu mengembangkan literasi baru yang tentunya kita harus memahami cara penggunaan teknologi tersebut. Proses pendidikan yang baik juga harus dapat memenuhi kebutuhan dalam literasi manusia, menjadi penting untuk

Related Documents:

Istilah literasi digital mulai popular sekitar tahun 2005 (Davis & Shaw, 2011)Literasi digital bermakna kemampuan untul berhubungan dengan informasi hipertekstual dalam arti bacaan takberurut berbantuan komputer. Istilah literasi digital pernah digunakan tahun 1980 an,(Davis & Shaw, 2011), secara umum

ANAK MEMBACA DINI Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak. Situasi akrab dan informal di rumah dan di KB atau TK merupakan faktor yang kondusif bagi anak untuk belajar. Anak-anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan serta dapat diatur. Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah .

Majalah anak adalah majalah yang berisi bacaan yang ditujukan untuk anak-anak. Mengacu pada pandangan Huck, Hepler dan Hickman (dalam Sumardi, 2003:136) yang menyebutkan bahwa bacaan anak mempunyai ciri esensial berupa penggunaan sudut pandang anak dalam menghadirkan informasi, maka majalah anak berbahasa Jawa yang dimaksud, baik dari

Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X Di Kota Bandung Berdasarrkan Literasi Sains, 1–13. Adisendjaja, Y. H., & Romlah, O. (2007). Analisis Buku Ajar Sains Berdasarkan Literasi Ilmiah Sebagai Dasar Untuk Memilih Buku Ajar Sains ( Biologi ) Literasi Ilmiah Sebagai Dasar Untuk Memilih Buku Ajar Sains (Biologi). FPMIPA-UPI, 1–8.

pembelajaran bagi anak pada tataran usia dini dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan anak sabagai suatu pijakan awal yang mempersiapkan anak ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Aspek-aspek perkembangan anak yang meliputi perkembangan fisik-motorik, perkembangan bahasa-literasi, perkembangan kognitif dan perkembangan

untuk anak. Demikian pula melalui sayembara penulisan cerita rakyat dan hasilnya berupa dua buku cerita rakyat untuk anak setingkat SD. Tahun 2017, penyediaan buku bacaan dilakukan dengan menyusun dan menerbitkan dua buku bacaan setingkat SMP. Pada tahun 2018, penyediaan buku bacaan dilakukan melalui penyusunan dua buku bacaan untuk anak

penggunaan media big book , metode mendongeng bahkan metode bernyanyi yang dapat dilakukan dengan gerakan -gerakan yang mengasyik kan bagi anak 5 Fahmi, Muhammad Syabrina, dkk,. ( Strategi Guru Mengenalkan Konsep Dasar Literasi di PAUD Sebagai Persiapan Masuk SD/MI. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021 Vol. 5, No. 1) hal. 931 -940. 6 Fadilah .

2 Tomlinson, rian and Milano, Gregory Vincent and Yiğit, Alexa and Whately, Riley, The Return on Purpose: efore and during a crisis (October 21, 2020). 3 SEC.gov The Importance of Disclosure –For Investors, Markets and Our Fight Against COVID-19 Hermes Equity Ownership Services Limited 150 Cheapside, London EC2V 6ET United Kingdom 44 (0)20 7702 0888 Phone www.FederatedHermes.com . Hermes .