BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1. Teori Hirearki Kebutuhan .

2y ago
40 Views
2 Downloads
303.31 KB
21 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Averie Goad
Transcription

BAB IIKAJIAN PUSTAKA1.1.Teori Hirearki Kebutuhan (Maslow Theory)Teori Hierarki kebutuhan ini diajukan oleh Abraham Maslow, seorang tokohpsikologi aliran humanistik, pada tahun 1943 dalam karyanya, A Theory of HumanMotivation. Maslow menyatakan bahwa pada dasarnya terdapat berbagai macamkebutuhan dalam diri seseorang yang bisa dilihat secara berjenjang (hierarchical).Berbagai kebutuhan tersebut oleh Maslow dikelompokkan secara hierarki menjadilima bentuk kebutuhan, yakni: (1) kebutuhan fisiologis; (2) kebutuhan rasa aman; (3)kepemilikan sosial; (4) kebutuhan akan penghargaan diri; dan (5) kebutuhan akanaktualisasi diri, seperti Gambar 2.1 berikut. Rivai (2009:840) dalam hal inimenerangkan bahwa bagan teori hierarki kebutuhan Maslow di atas merupakanpenanda rangkaian kebutuhan seseorang yang selalu mengikuti alur hierarki tersebut.Semakin tinggi tingkat kebutuhan seseorang, atau semakin bergerak ke atas tingkatkebutuhan seseorang, maka semakin sedikit kebutuhannya, karena kebutuhan yanglain dianggap sudah terpenuhi, serta semakin sedikit juga orang yang memangmencapai level atas tersebut.Kebutuhan fisik seperti terdapat pada gambar di atas, berada pada dasarhierarki kebutuhan. Hal tersebut merupakan kebutuhan dasar yang menopang hidupmanusia. Seperti makanan, pakaian, perlindungan. Sampai kebutuhan ini terpenuhikebutuhan lain akan menunjukan angka yang kecil.1

Gambar 2.1 Teori Hierarki Kebutuhan MaslowAktualisasi DiriKebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill,potensi, kebutuhan untuk berpendapat denganmengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritikterhadap sesuatu.Penghargaan DiriKebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dandihargai orang lainKepemilikan SosialKebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterimadalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhanuntuk mencintai dan dicintaiRasa AmanKebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dariancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidupKebutuhan FisiologisKebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindunganfisik, sesksual, sebagai kebutuhan terendah.Ketika suatu kebutuhan terpenuhi, maka kebutuhan lain akan muncul yang berada dihierarki bawah. Jika kebutuhan fisik telah terpuaskan, safety atau keamananmerupakan kebutuhan yang kemudian muncul, kebutuhan ini pada dasarnya adalahkebutuhan untuk bebas dari ketakutan secara fisik maupun perampasan kebutuhanpsikologis dasar. Dengan kata lain ini adalah kebutuhan untuk penjagaan diri.Ketika kebutuhan fisik dan keamanan telah hampir terpuaskan, kebutuhansosial atau affiliasi merupakan kebutuhan yang akan muncul, karena manusiamerupakan makhluk sosial. Individu mempunyai kebutuhan untuk menjadi danmenerima bermacam kelompok, ketika kebutuhan sosial lebih dominan individu akan

berusaha berhubungan dengan orang lain. Setelah individu mulai puas akan kebutuhantersebut, mereka biasanya ingin lebih dari sebatas anggota dari kelompok mereka,mereka lalu merasa butuh akan penghargaan seperti penghargaan diri ataupengakuaan dari orang lain. Kepuasan dari kebutuhan penghargaan diri ini dihasilkanoleh perasaan seperti kepercayaan diri, wibawa, kekuatan ataupun kontrol. Hal inidimulai ketika individu merasa berguna dan mempunyai pengaruh di lingkungan.Setelah kebutuhan akan penghargaan diri dirasa terpenuhi, kebutuhanaktualisasi akan muncul. Aktualisasi adalah kebutuhan untuk memaksimalkan potensidirinya. Jadi aktualisasi adalah hasrat yang muncul ketika satu keahlian telah dikuasai.Individu memuaskan hal ini dengan cara yang berbeda sesuai dengan potensi dankeahliannya. Alur dari aktualisasi ini dapat berubah dengan cepat dalam lingkaranhidup sampai berakhir. Pemenuhan kebutuhan yang satu akan menimbulkankeperluan kebutuhan yang lain. Setiap orang mempunyai kebutuhan-kebutuhan yangberbeda, adakalanya seseorang untuk mencapai kebutuhan aktualisasi diri harusmelewati pemenuhan kebutuhan mulai dari fisik, dan terus merangkak padaaktualisasi diri.1.2.Ketidakamanan Kerja (Job Insecurity)Smithson dan Lewis (2000) mengatakan bahwa ketidakamanan kerjamerupakan suatu tingkat dimana para pekerja merasa pekerjaannya terancam danmerasa tidak berdaya untuk melakukan apapun terhadap situasi tersebut.Ketidakamanan kerja merupakan rasa takut seseorang akan kehilangan pekerjaannya

atau prospek akan demosi atau penurunan jabatan serta berbagai ancaman lainnyaterhadap kondisi kerja yang berasosiasi dengan menurunnya kesejahteraan secarapsikologis dan menurunnya kepuasan kerja.Hanafiah (2014) menyatakan bahwa ketidakamanan kerja juga diartikansebagai perasaan tegang gelisah, khawatir, stress, dan merasa tidak pasti dalamkaitannya dengan sifat dan keberadaan pekerjaan selanjutnya yang dirasakan padapekerja. Ketakutan yang berlebih menciptakan keinginan untuk selalu bekerja lebihkeras untuk menghindari resiko terjadinya ketidakamanan dalam bekerja seseorang.Pekerjaan yang berjangka pendek (kontrak) akan mengakibatkan ketidakpastian.Ketidakpastian yang menyertai suatu pekerjaan yang menyebabkan rasa takut atautidak aman terhadap konsekuensi pekerjaan tersebut yang meliputi ketidakpstianpenempatan atau ketidakpastian masalah gaji serta kesempatan mendapatkan promosiatau anankerjasebagaiketidakberdayaan untuk mempertahankan kesinambungan yang diinginkan dalamkondisi kerja yang terancam. Dengan berbagai perubahan yang terjadi dalamorganisasi, karyawan sangat mungkin merasa terancam, gelisah, dan tidak aman karenapotensi perubahan untuk mempengaruhi kondisi kerja dan kelanjutan hubungan sertabalas jasa yang diterimanya dari organisasi. ketidakamanan kerja lebih dipandangsebagai stressor karena dalam jangka waktu yang lama dapat memunculkan reaksi yangburuk terhadap kesehatan mental maupun fisik pada individu.

Dapat disimpulkan bahwa ketidakamanan kerja merupakan penilaian pekerjaterhadap suatu keadaan di mana mereka merasa terancam dan mereka merasa tidakberdaya untuk mempertahankan kesinambungan pekerjaan tersebut.1.2.1.Dimensi Ketidakaman Kerja (Job Insecurity)Ketidakamanan kerja adalah ketidakamanan dalam bekerja secara psikologis.Pengertian lain tentang ketidakamanan kerja dikemukakan oleh Sverke et al. (2002),sebagai rasa tidak berdaya untuk mempertahankan kelangsungan (kerja) dalam kondisikerja yang terancam. Model konstruk Greenhalgh dan Rosenblatt terdiri dari limakomponen dengan empat komponen pertama berfungsi mengukur tingkat ancamanyang dirasakan (severity of threat) untuk kelangsungan situasi kerja tertentu. Ancamanini dapat terjadi pada aspek pekerjaan atau keseluruhan pekerjaan. Dan komponenkelima menekankan kemampuan pada kemampuan individu untuk menghadapiancaman yang teridentifikasikan dari komponen sebelumnya.Sverke et al. (2002) mengembangkan pengukuran dari konsep ketidakamanankerja yang dikemukakan oleh Greenhalgh dan Rosenblatt dan menyatakan bahwakelima komponen ketidakamanan kerja yaitu:1) Arti penting terhadap pekerjaan (the importance of work factor)Seberapa penting aspek pekerjaan tersebut bagi individu mempengaruhi tingkatinsecure atau rasa tidak amannya dalam bekerja. Seberapa penting karyawanmenganggap bagian-bagian (aspek) pekerjaan seperti gaji, jabatan, promosi, danlingkungan kerja yang nyaman dapat mempengaruhi tingkat keamanan dan

kenyamanan individu dalam menjalankan pekerjaan. Dengan kata lain dapatdikatakan bahwa aspek ini sebagai arti penting aspek kerja bagi karyawan.2) Arti penting peristiwa pekerjaan (the importance of job event)Individu yang mendapat ancaman terhadap kejadian kerja penting lebihmemungkinkan memicu ketidakamanan kerja dibandingkan ancaman padakejadian kerja yang tidak penting. Seperti kejadian promosi, kejadian untukdiberhentikan sementara waktu, dan kejadian dipecat.3) Kemungkinan perubahan negatif pada faktor pekerjaan (Likelihood of negativechange in work factor).Semakin besar timbulnya ancaman negatif pada aspek pekerjaan akanmemperbesar kemungkinan timbulnya ketidakamanan kerja karyawan dansebaliknya. Misalnya dipecat atau dipindahkan ke kantor cabang yang lain.4) Kepentingan-kepentingan yang dirasakan individu mengenai potensi setiapperistiwa yang terjadi (The level of the perceived interests of individuals on thepotensial of each of these events).Seperti tingkat kekhawatiran individu untuk tidak mendapatkan promosi ataumenjadi karyawan tetap dalam suatu perusahaan. Seberapa besar kemungkinanperubahan negatif pada keseluruhan kerja yang dirasakan karyawan dalam keadaanterancam.5) Ketidakberdayaan (powerlessness)Ketidakmampuan yang dirasakan individu membawa dampak pada cara individumenghadapi keempat komponen tersebut. Artinya jika individu menerima ancaman

pada aspek kerja atau kejadian kerja maka mereka akan menghadapinya sesuaikemampuan yang dimilikinya. Semakin tinggi atau rendahnya powerlessness akanberakibat semakin tinggi atau rendahnya ketidakamanan kerja yang dirasakanindividu.1.3. KompensasiKaryawan yang bekerja disuatu perusahaan menunjukkan kemampuan merekadalam bekerja sehingga sudah merupakan kewajiban bagi perusahaan untukmemberikan penghargaan atas apa yang mereka lakukan melalui kompensasi.Kompensasi dirancang secara benar sehingga karyawan merasa puas dengan jerihpayah mereka sehingga dapat meningkatkan semangat kerja karyawan untuk mencapaitujuan dan sasaran perusahaan. Handoko (2002:82) menyatakan bahwa kompensasipenting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkanukuran karya mereka diantara para karyawan sendiri, keluarga dan masyarakat. Dengandemikian, apabila karyawan memandang bahwa bila kompensasi tidak memadai, makasemangat kerja karyawan akan menurun.1) Menurut Dessler (2005:443) kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yangditerima oleh karyawan sebagai balas jasa dari pelaksanaan pekerjaan diorganisasi dalam bentuk gaji karyawan yang timbul dari pekerjaan mereka.Kompensasi yang tidak dalam bentuk uang disebut sebagai tunjangan yangmerupakan dalam bentuk non finansial dari kompensasi yang ditawarkan di luarupah tunai.

2) Menurut Rivai (2009:741) kompensasi merupakan sesuatu yang diterimakaryawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada persahaan.Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut maka dapatdisimpulkan kompensasi adalah segala bentuk imbalan yang diterima oleh seseorangbaik secara finansial maupun non-finansial atas jasa yang mereka telah lakukan kepadaperusahaan.1.3.1.Jenis-jenis KompensasiHasibuan (2005:133) menyatakan bahwa kompensasi merupakan semuapendapatan yang berbentuk uang (financial) atau barang (non financial), langsung(direct) atau tidak langsung (indirect) yang diterima karyawan sebagai imbalan atasjasa yang telah diberikan kepada perusahaan. Kompensasi berbentuk uang (financial)artinya kompensasi yang dibayar dengan sejumlah uang kartal sedangkan kompensasiberbentuk barang (non financial) yang dibayar dengan barang. Menurut Simamora(2006:541), kompensasi terbagi menjadi tiga klasifikasi antara lain :1) Kompensasi finansialKompensasi finansial implementasinya dibedakan menjadi dua yaitu:a. Direct financial compensation (kompensasi finansial langsung)Kompensasi finansial langsung adalah pembayaran dalam bentuk gaji, upah,bonus dan komisi.b. Indirect financial compensation (kompensasi finansial tidak langsung)

Kompensasi finansial tidak langsung disebut juga dengan tunjangan meliputisemua imbalan finansial yang tidak mencakup dalam kompensasi langsung.Wujud dari kompensasi tidak langsung meliputi program asuransi tenagakerja (jamsostek), pertolongan sosial, pembayaran biaya sakit (berobat), cutidan lain-lain.2) Kompensasi non finansial terdiri dari kepuasan yang diperoleh seseorang daripekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan fisik dimana orangtersebut bekerja. Tipe kompensasi non finansial ini meliputi kepuasan yangdidapat dari pelaksanaan tugas-tugas yang bermakna yang berhubungan denganpekerjaan.3) InsentifInsentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotovasipara pekerja agar produktifitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atausewaktu-waktu.Menurut Bangun (2012:257) kompensasi dikelompokan ke dalam:1) Kompensasi finansiala. Kompensasi finansial langsung adalah kompensasi yang dibayarkan secaralangsung baik dalam bentuk gaji pokok (base payment) maupun berdasarkankinerja (bonus dan insentif)b. Kompensasi finansial tidak langsung adalah kompensasi yang dibayarkandalam bentuk uang tetapi sistem pembayarannya dilakukan setelah jatuhtempo atau pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa akan datang yang

telah disepakati sebelumnya. Contoh kompensasi finansial tidak langsungadalah jaminan sosial, pengobatan, asuransi, liburan, pensiun, berbagaitunjangan.2) Kompensasi non finansial adalah imbalan yang diberikan kepada karyawanbukan dalam bentuk uang tetapi lebih mengarah pada pekerjaan yangmenantang, imbalan karir atau bentuk-bentuk lain yang dapat menimbulkankepuasan kerja.Menurut Rivai (2009:742) kompensasi terbagi menjadi dua yaitu sebagaiberikut:1) Kompensasi finansialKompensasi finansial terdiri atas dua yaitu kompensasi langsung dankompensasi tidak langsung (tunjangan)a. Kompensasi finansial langsung terdiri atas pembayaran pokok (gaji, upah)pembayaran prestasi, pembayaran insentif, komisi, bonus, bagiankeuntungan, opsi saham, sedangkan pembayaran tertangguh meliputitabungan hari tua, saham komulatif.b. Kompensasi finansial tidak langsung (tunjangan) terdiri atas proteksi yangmeliputi asuransi, pesangon, sekolah anak, pensiun. Kompensasi luar jamkerja meliputi lembur, hari besar, kepedulian agama, cuti sakit, cuti hamil,sedangkan berdasarkan fasilitas meliputi rumah, biaya pindah dankendaraan.2) Kompensasi non finansial

Kompensasi non finansial terdiri atas karir yang meliputi jabatan, peluangpromosi, pengakuan karya, temuan baru, prestasi istimewa, sedangkanlingkungan kerja meliputi dapat pujian, bersahabat, nyaman bertugas,menyenangkan dan kondusif.Menurut Dessler (2005:72) kompensasi karyawan merujuk kepada semuabentuk pembayaran atau imbalan bagi karyawan dan berasal dari pekerjaan mereka.Terdapat dua komponen utama dalam kompensasi yaitu:1) Kompensasi langsung (Direct Compensation)adalah kompensasi yanglangsung dirasakan oleh penerimanya, yakni berupa gaji, upah, insentifmerupakan hak karyawan dan kewajiban perusahaan untuk membayarnya.a. Gaji adalah balas jasa yang diterima karyawan sebagai konsekuensi darikedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangantenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan. Atau dapat angdarikeanggotaannya dalam sebuah perusahaan.b. Insentif adalah kompensasi yang diberikan kepada karyawan tertentu,karena keberhasilan prestasinya di atas standar yang ditentukan.2) Kompensasi Tidak Langsung (Indirect Compensation) adalah kompensasi yangtidak dapat dirasakan secara langsung oleh karyawan, yakni tunjangan hari rayadan asuransi. Tunjangan hari raya dan asuransi adalah kompensasi tambahan(financial atau non financial) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan

kankesejahteraan mereka.Berdasarkan beberapa jenis komponen kompensasi diatas, dalam penelitian ini,peneliti menggunakan komponen kompensasi dari Dessler (2005:72) yang menyatakankompensasi dikelompokan kedalam dua komponen yaitu kompensasi langsung (DirectCompensation) dan kompensasi tidak langsung (Indirect Compensation.1.4.Kepuasan KerjaMunandar (2001:323) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan senangatau keadaan emosional positif terhadap pekerjaan yang berasal dari peniliainseseorang terhadap pekerjaanatau pengalaman dari pekerjanya. Kepuasan atauketidakpuasan terhadap beberapa aspek dari pekerjaan mencerminkan penimbangandua nilai yaitu pertentangan yang dipersepsikan antara apa yang diinginkan dan apayang diterima. Individu akan merasa puas atau tidak puas tergantung bagaiaman iamempersepsikan adannya kesesuaian atau pertentangan antara keinginan dan hasilhasil keluarannya.Robbin (2003:91) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu sikap umumseorang individu terhadap pekerjaannya. Sed

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1. Teori Hirearki Kebutuhan (Maslow Theory) Teori Hierarki kebutuhan ini diajukan oleh Abraham Maslow, seorang tokoh psikologi aliran humanistik, pada

Related Documents:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gaya Hidup 2.1.1.1 Definisi Gaya Hidup Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016:187) "A lifestyle is a person pattern of life as expressed in activities, interests, and opinions. It portrays the whole person interacting with his or her environment." .

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran SBDP . etika dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhada

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan Karakter 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimotologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlah (Agus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .