PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP .

3y ago
38 Views
2 Downloads
4.06 MB
130 Pages
Last View : 4d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Anton Mixon
Transcription

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAPPENINGKATAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIKPADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAKDI MA MANONGKOKIKAB. TAKALARSkripsiDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih GelarSarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Agama IslamPada Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Alauddin MakassarOleh:NUR ALFIAH RASYIDNIM: 20100113067FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUIN ALAUDDIN MAKASSAR2018

KATA PENGANTARِ ﺴﻢِ ﷲِ اﻟ ﱠﺮﺣْ ﻤ ِﻦ اﻟﻠ ﱠﺮ ِﺣ ْﯿﻢ ْ ِ ﺑ Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat danhidayahnya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh PenerapanPendekatan Saintifik terhadap Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik padaPembelajaran Akidah Akhlak di MA Manongkoki Kab. Takalar” dapat terselesaikan.Salawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw., teladanterbaik sepanjang zaman, sosok pemimpin yang paling berpengaruh sepanjangsejarah kepemimpinan, sosok yang mampu mengangkat derajat manusia dari lembahkemaksiatan menuju alam yang mulia, yang dengannya manusia mampu berhijrahdari satu masa yang tidak mengenal peradaban menuju kepada satu masa yangberperadaban.Melalui tulisan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terimah kasih yangtulus, teristimewa kepada ayahanda Abdul Rasyid, ibunda Hasriani dan nenek Bajiyang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang, harapandan cita-cita luhur mereka yang senantiasa memotivasi untuk berbuat dan menambahilmu, juga memberikan dorongan moral maupun material serta atas doanya yangtulus buat penulis, serta keluarga besar yang telah membesarkan, mengasuh danmendidik penulis dengan limpahan kasih sayangnya dan kepada adikku Dedi AdriRasyid yang selalu memberikan semangat serta bantuan material kepada penulis.Doa restu dan pengorbanannya yang tulus dan ikhlas yang telah menjadi pemacuhdan pemicuh yang selalu mengiringi langkah penulis dalam perjuangan meraih masadepan yang bermanfaat.v

viDisadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuanberbagai pihak dan selayaknya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atasbantuan dan andil dari mereka semua, baik materil maupun moril. Untuk itu, terimakasih yang tak terhingga kepada:1. Prof. Dr. Musafir, M.Si Rektor UIN Alauddin Makassar. Wakil Rektor I Prof.Dr. Mardan, M.Ag., Wakil Rektor II Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M.A., WakilRektor III Prof. Siti Aisyah, M.A., Ph.D, dan Wakil Rektor IV Prof. HamdanJuhannis, M.A., Ph.D yang telah memberikan kesempatan kepada penelitiuntuk menimba ilmu di UIN Alauddin Makassar.2. Dr. H. Muhammad Amri, Lc.,M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah danKeguruan UIN Alauddin Makassar, Wakil Dekan I Dr. Muljono Damopolii,M.Ag, Wakil Dekan II Dr. Misykat Malik Ibrahim, M. Si., Wakil Dekan III,Prof. Dr. H. Syahruddin, M.Pd. yang telah memberikan kesempatan kepadapeneliti untuk menimba ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN AlauddinMakassar.3. Dr. H. Erwin Hafid, Lc., M.Th.I., M.Ed. dan Dr. Usman S.Ag.,M.Pd., selakuKetua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikanpetunjuk dan arahannya selama penyelesaian kuliah.4. Prof. Dr. H. Sabaruddin Garancang, M.A. dan Dr. Sitti Mania, M.Ag. selakupembimbing I dan II yang telah memberi arahan, koreksi, pengetahuan barudalam penyusunan skripsi ini, serta membimbing penulis sampai tahappenyelesaian.5. Para dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yangsecara konkrit memberikan bantuannya baik langsung maupun tak langsung.

vii

DAFTAR ISIHALAMAN SAMPUL.iPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.iiHALAMAN PENGESAHAN.iiiPERSETUJUAN PEMBIMBING .ivKATA PENGANTAR.vDAFTAR ISI .viiiDAFTAR TABEL .xABSTRAK .xiBAB I PENDAHULUAN . 1-14A. Latar Belakang .B. Rumusan Masalah.C. Hipotesis .D. Pengertian Operasional Variabel dan Ruang Lingkup .E. Kajian Pustaka .F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .11010101113BAB II TINJAUAN TEORETIS . 15-47A. Pendekatan Saintifik .B. Minat Belajar .C. Pembelajaran Akidah Akhlak .153745BAB III METODE PENELITIAN . 48-57A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian.B. Variabel Penelitian.C. Populasi dan Sampel.D. Teknik Pengumpulan Data.viii48484950

ixE. Instrumen Penelitian .F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .5253BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 58-80A. Hasil Penelitian .B. Pembahasan .5873BAB V PENUTUP . 81-82A. Kesimpulan .81B. Saran .82DAFTAR PUSTAKA .83LAMPIRAN-LAMPIRANRIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABELTabel 2.1:Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajardan Kompetensi yang Dikembangkan. . 27Tabel 2.2:Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pendekatan Saintifik . 30Tabel 4.1:Hasil Angket Minat Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran AkidahAkhlak di MA Manongkoki Kab. Takalar . 59Tabel 4.2:Distribusi Frekuensi dan Persentase Minat Belajar Peserta Didik padaPembelajaran Akidah Akhlak . 62Tabel 4.3:Kategorisasi Minat Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran AkidahAkhlak . 63Tabel 4.4:Hasil Angket Penerapan Pendekatan Saintifik pada PembelajaranAkidah Akhlak di MA Manongkoki Kab. Takalar . 64Tabel 4.5:Distribusi Frekuensi dan Persentase Penerapan Pendekatan Saintifikpada Pembelajaran Akidah Akhlak . 67Tabel 4.6:Kategorisasi Penerapan Pendekatan Saintifik pada PembelajaranAkidah Akhlak . 68Tabel 4.7:Tabel Penolong Analisis Pengaruh antara Variabel X (PendekatanSaintifik) terhadap Variabel Y (Minat Belajar Peserta Didik). 69x

ABSTRAKNama: Nur Alfiah RasyidNim: 20100113067Judul Skripsi:“Pengaruh Penerapan Pendekatan Saintifik terhadapPeningkatan Minat Belajar Peserta Didik padaPembelajaran Akidah Akhlak di MA Manongkoki Kab.Takalar”Skripsi ini membahas tentang pengaruh penerapan pendekatan saintifikterhadap peningkatan minat belajar peserta didik pada pembelajaran akidah akhlak diMA Manongkoki Kab. Takalar. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah(1) Bagaimana minat belajar peserta didik pada pembelajaran akidah akhlak di MAManongkoki Kab. Takalar? (2) Bagaimana penerapan pendekatan saintifik padapembelajaran akidah akhlak di MA Manongkoki Kab. Takalar? (3) Bagaimanapengaruh penerapan pendekatan saintifik terhadap peningkatan minat belajar pesertadidik pada pembelajaran akidah akhlak di MA Manongkoki Kab. Takalar?.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif denganmenggunakan metode ex-post facto. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalahseluruh peserta didik kelas XI IPA dan IPS di MA Manongkoki Kab. Takalar yangberjumlah 40 orang dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitusampling jenuh. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakankuesioner, dokumentasi dan wawancara, kemudian dianalisis dengan menggunakananalisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan menggunakanrumus regresi linear sederhana.Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penerapan pendekatansaintifik terhadap peningkatan minat belajar peserta didik pada pembelajaran akidahakhlak di MA Manongkoki Kab. Takalar. Berdasarkan hasil analisis statistikinferensial (Regresi Linear Sederhana) dinyatakan bahwa T hitung (43,5) T tabel(1,68595) jadi, Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwapendekatan saintifik (Variabel X) berpengaruh terhadap peningkatan minat belajarpeserta didik (Variabel Y) pada pembelajaran akidah akhlak di MA ManongkokiKab. Takalar.Implikasi dari penelitian ini adalah pendekatan saintifik bukan hanyameningkatkan minat belajar peserta didik akan tetapi, dapat juga meningkatkanprestasi belajar, hasil belajar, keterampilan dan kreatifitas peserta didik dalampembelajaran, sedangkan untuk meningkatkan minat belajar perlu diteliti lebih lanjutpendekatan-pendekatan atau faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadappeningkatan minat belajar peserta didik.xii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidupmanusia. Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap hidupyang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapatmenolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasiyang memberikan keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsabermartabat dan menjadikan individunya menjadi manusia yang memiliki derajat. 1Kurikulum dan pengajaran merupakan dua hal yang berbeda namun eratkaitannya antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum pada dasarnya merupakansuatu perencanaan menyeluruh yang mencakup kegiatan dan pengalaman yang perludisediakan yang memberikan kesempatan secara luas bagi siswa untuk belajar.Dengan kurikulum itu pada gilirannya tersedia kesempatan dan kemungkinanterselenggaranya proses belajar dan mengajar, dengan kata lain, semua proses belajarmengajar atau pengajaran, atau pembelajaran senantiasa berpedoman pada kurikulumtertentu sesuai tuntunan lembaga pendidikan/sekolah dan kebutuhan masyarakat sertafaktor-faktor lainnya.2Berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional maka dilakukan pembaharuanpembaharuan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang terutama dalamkebijakan pembaharuan kurikulum dalam rangka mengatasi perubahan-perubahan12Engkoswara dan Aan Komaria, Administrasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012), h.1.Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Cet. 1; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), h. 1.1

2global serta tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologiinformasi yang semakin hari semakin canggih. Untuk menjawab tantangan di erapesatnya teknologi informasi dan lemahnya mutu pendidikan kita sekarang ini makapemerintah membuat kebijakan baru yaitu membuat kurikulum baru yang merupakanrujukan dari kurikulum lama yakni dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) keKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan yang sekarang ini adalahkurikulum 2013 yang merupakan rujukan dari kurikulum sebelumnya.Pada perubahan dan implementasi kurikulum 2013 harus diantisipasi dandipahami oleh berbagai pihak, karena kurikulum sebagai rancangan pembelajaranmemiliki kedudukan yang sangat strategis dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran,yang akan menentukan proses dan hasil pendidikan. Sekolah sebagai pelaksanapendidikan, baik kepala sekolah, guru maupun peserta didik sangat berkepentingandan akan terkena dampaknya secara langsung dari setiap perubahan kurikulum. Disamping itu, orang tua, para pemakai lulusan dan para birokrat, baik di pusat maupundi daerah akan terkena dampak perubahan kurikulum tersebut, baik secara langsungmaupun tidak langsung.3Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejumlah hal yang menjadialasan kuat pengembangan kurikulum 2013 di antaranya adalah: (1)perubahan prosespeserta didik dari peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu, prosespenilaian dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output dan hal tersebutmemerlukan penambahan jam pelajaran, (2) perbandingan dengan negara-negara lainmenunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat. 43Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Bandung: Rosda Karya, 2006), h. 4.Sitti Mania, Asesmen Autentik untuk Pembelajaran Aktif dan Kreatif; Implementasi Kurikulum2013 (Cet. I; Makassar: Alauddin University Press, 2014), h. 10.4

3Kurikulum 2013 mendefinisikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sesuaidengan yang seharusnya, yakni sebagai kriteria mengenai kualifikasi kemampuanlulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Acuan dan prinsippenyusunan kurikulum 2013 mengacu pada pasal 36 Undang-Undang No. 20 tahun2003, yang menyatakan bahwa penyusunan kurikulum harus memperhatikanpeningkatan iman dan takwa; peningkatan akhlak mulia; peningkatan potensi,kecerdasan dan minat peserta didik; keragaman potensi daerah dan lingkungan;tuntutan pembangunan daerah dan nasional; tuntutan dunia kerja; perkembangan ilmupengetahuan, teknologi dan seni; agama; dinamika perkembangan global; danpersatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Tujuan pembelajaran disesuaikandengan tujuan pendidikan nasional yang dinyatakan dalam pasal 3 UU No. 20 tahun2003, yakni: “Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab”. 5Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalambentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembeajaran disekolah, kelas danmasyarakat, (2) pengalaman belajar langsung peserta didik sesuai dengan latarbelakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajarlangsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasilbelajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.65Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013 (Cet. III;Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 45.6Sitti Mania, Asesmen Autentik untuk Pembelajaran Aktif dan Kreatif; Implementasi Kurikulum2013, h. 7-8.

4Tercapai tidaknya tujuan pendidikan Nasional tersebut tidak terlepas darifaktor-faktor determinan pendidikan, yaitu pendidik, peserta didik, lingkunganpendidikan, dan alat-alat yang dipakai dalam proses pendidikan tersebut. 7Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA atauyang sederajat dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaranmenyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam prosespembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap mengamati transformasisubstansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”. Ranah keterampilanmenggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahubagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajaragar peserta didik “tahu apa”. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbanganantara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skill) dan manusia yangmemiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) daripeserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. 8Pendekatan saintifik berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode saintifik(ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi yangdibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Metode ilmiah padaumumnya dilandasi dengan pemaparan data yang diperoleh melalui pengamatan danpercobaan. Oleh sebab itu, kegiatan percobaan dapat diganti dengan kegiatanmemperoleh informasi dari berbagai sumber. Pembelajaran dengan integrasi kegiatanilmiah pada umumnya merupakan kegiatan inkuiri. Inkuiri (inquiry) adalah prosesberfikir untuk memahami tentang sesuatu dengan mengajukan pertanyaan. Inkuiri7Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis (Yogyakarta: FIP IKIP, 1986),h. 35.8Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013 (Cet. I; Yogyakarta: GavaMedia, 2014), h. 59.

5dapat dijadikan sebagai pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, atau metodepembelajaran.9Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatansaintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang dalam sedemikian rupa agarpeserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapantahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskanmasalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data denganberbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikankonsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.10Perubahan pada standar proses berarti perubahan strategi belajar mengajar.Guru wajib merancang dan mengelola proses belajar aktif yang menyenangkan.Peserta didik difasilitasi untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan,menyimpulkan dan mencipta. Proses belajar mengajar menggunakan pendekatansaintifik dengan mengutamakan discovery learning, problem based learning danproject based learning. Dalam kurikulum 2013 penilaian diarahkan pada penggunaanpenilaian otentik dengan memperkuat penggunaan penilaian acuan patokan untukmenilai kompetensi dasar dan kompetensi inti.11Minat pada dasarnya merupakan perhatian yang bersifat khusus. Tingkatpencapaian kemampuan dan kompetensi sangat ditentukan oleh minat peserta didikterhadap materi pembelajaran. Peserta didik yang mempunyai minat belajardiharapkan akan mencapai prestasi belajar yang optimal. Tinggi rendahnya minat951.Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, h. 50-10Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci SuksesImplementasi Kurikulum 2013 (Cet. III; Bogor: Ghalia Indonesia, 2016), h. 34.11Sitti Mania, Asesmen Autentik untuk Pembelajaran Aktif dan Kreatif; ImplementasiKurikulum 2013, h. 18-19.

6peserta didik mempelajari suatu materi pembelajaran memang berbeda-beda antarasatu peserta didik dengan peserta didik lainnya. Dalam proses pembelajaran, menjaditugas pendidik untuk membangkitkan minat belajar peserta didik. Untukmenimbulkan minat, seorang peserta didik harus menyenangi dan menganggapbahwa materi pembelajaran yang dipelajari sebagai suatu yang menarik dandisukainya.12Akhlak merupakan bagian yang sangat urgen dari perincian kesempurnaantujuan pendidikan islam. Oleh sebab itu, pendidikan akhlak merupakan salah satupondasi yang penting dalam membentuk iman yang berakhlak mulia, gurumenciptakan manusia yang bertakwa dan menjadi seorang muslim yang sejati,dengan pelaksanaan pendidikan tersebut, diharap

Tabel 4.5: Distribusi Frekuensi dan Persentase Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Akidah Akhlak. 67 Tabel 4.6: Kategorisasi Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran . Pada perubahan dan implementasi kurikulum 2013 harus diantisipasi dan dipahami oleh berbagai pihak, karena kurikulum sebagai rancangan pembelajaran .

Related Documents:

Negeri 25 Medan. 3) Penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan. 4) Daya . Daya Dukung Sekolah Terhadap Proses Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik Model Inkuiri Dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan 70 5. Pandangan Guru dan Siswa Terhadap Penerapan Pendekatan Saintifik dalam

pendekatan pembelajaran ilmiah (saintifik) dapat meningkatkan prestasi belajar, hard dan soft skill dan sikap ilmiah siswa. Kemudian apakah pendekatan . Penerapan pendekatan ilmiah (saintifik) pada materi kalor dimana keterlaksanaannya diukur dengan lembar observasi dan lembar kerja siswa.

implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn era daring di MAN Kota Batu (2) hasil pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn era daring di MAN Kota Batu. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif diskriptif dengan pendekatan saintifik yang dilakukan di MAN Kota Batu pada September 2020.

“Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran IPA di SDN Cepit, Bantul” hasil penelitiannya adalah pemahaman guru mengenai kurikulum 2013 masih rendah. Sehingga guru lebih nyaman menerapkan kurikulum 2006 (KTSP), namun guru tetap menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Implementasi pendekatan

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SECARA TERPADU Dadan Rosana Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, email:danrosana.uny@gmail.com ABSTRAK Kurikulum 2013, yang menekankan pada penerapan pendekatan saintifik, menuntut pembelajaran IPA yang menekankan pada pembelajaran terpadu juga menerapkan

pembelajaran pendekatan saintifik mengacu pada indikator yang telah dirumuskan dan teknik penilaian tes tertulis dan tes lisan namun yang lebih seringnya yakni tes tertulis untuk penilaian keterampilan menggunakan unjuk kerja siswa. 3.1.4 Hambatan dan solusi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada kelas I tema 5 pengalamanku di SD Muhammadiyah .

Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Fiqih di MAN 4 Aceh Besar. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru 4 Aceh besar. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunujukan bahwa implementasi pendekatan saintifik yang

universiteti mesdhetar orari i gjeneruar:10/14/2019 asc timetables lidership b10 i. hebovija 3deget e qeverisjes 203 s. demaliaj e drejte fiskale 204 a.alsula histori e mnd 1 b10 n. rama administrim publik 207 g. veshaj tdqe 1