Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Pendidikan . - Uinsu

1y ago
16 Views
2 Downloads
1.97 MB
129 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sutton Moon
Transcription

1PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARANPENDIDIKAN AGAMAISLAM DI SMP NEGERI 25MEDANTESISDiajukan untuk Memenuhi Syarat PenyusunanTesis Program Megister Pendidikan Agama IslamOLEH :NURUL AFRIZANIM: 0331163051PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANPROGRAM MEGISTER ENDIDIKAN AGAMA ISLAMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI2019

2

3

4

5ABSTRAKNama: Nurul AfrizaNim: 0331163051Fakultas: Ilmu Tarbiyah Dan KeguruanJurusan: Program Magister Pendidikan Agama IslamPembimbing I: Dr. Wahyuddin Nur Nst, M.AgPembimbing II: Dr. Zulheddi, MAJudul Skripsi: Penerapan Pendekatan SaintifikDalam Pembelajaran PendidikanAgama Islam Di SMP Negeri 25 MedanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Rancangan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifikpada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan. 2) Penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI di SMPNegeri 25 Medan. 3) Penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan. 4) Dayadukung sekolah terhadap proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan model inkuiri dalampembelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan. 5) Pandangan guru dan siswa terhadap penerapan pendekatan saintifik dalamkurikulum 2013 di SMP Negeri 25 Medan.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan Fenomenologis yaitumendeskripsikan secara langsung keadaan dilapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisis deskriptif Miles dan Hubermenyang terdiri dari: Reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulanDari penelitian tersebut dihasilkan temuan sebagai berikut: Pertama bahwa racangan pendekatansaintifik dilakukan para guru PAI lebih awal sebelum awal semester tiba. Dalam penyusunan RPP guru jugamengkaji silabus dan mencermati KI dan KD dalam RPP, serta dalam proses pembelajarannya pun menerapkanmodel inkuiri agar siswa lebih mandiri dalam memecahkan masalah yang ada. Kedua Penerapan pendekatansaintifik pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan sudah dilaksanakan oleh guru dengan baik danmaksimal. Sebelum guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintfifik adaterdapat beberapa kegiatan pembelajaran yaitu: Pertama, Kegiatan pendahuluan. Kedua, Kegiatan inti(Pendekatan Saintifik). Ketiga, Kegiatan penutup. KetigaPenerapan model pembelajaran inkuiri di SMP Negeri 25 sudah dilakukan dalam beberapa materi untuk membangkitkanrasa ingin tahu peserta didik. Dorongan itu melalui proses merumuskan pertanyaan, merumuskan masalah, mengamati,dan menerapkan informasi baru dalam meningkatkan pemahaman mengenai sesuatu masalah. Keempat Adapun dukungandari sekolah yaitu: 1). Sekolah bekerja sama dengan komite untuk melengkapi media pembelajaran, 2) Sholat Zuhurberjamaah dan ceramah. 3) Memasang wi-fi dan layanan internet, 4) Pemerataan Pelatihan tentang Kurikulum 2013.Kelima Pandangan guru dan siswa terhadap penerapan pendekatan saintifik di SMP Negeri 25 Medan sangat bagus.Pendekatan saintifik membuat siswa lebih aktif dalam belajar dan berdiskusi semua proses 5M mengamati, menanya,mencoba, menalar dan mengomunikasikan membuat siswa tertarik dalam belajarKata Kunci: Pendekatan Saintifik, Model Inkuiri, Mata Pelajaran PAI

6ABSTRACTName: Nurul AfrizaNim: 0331163051Thesis Title: Application of Scientific Approach in Education Learning Islamic Religion at SMP Negeri 25MedanThis study aims to determine 1) The learning design using a scientific approach to the PAI subjectsat SMP Negeri 25 Medan. 2) Application of a scientific approach to the learning of Islamic Education in SMP25 Medan. 3) Application of inquiry learning model in PAI subjects at SMP Negeri 25 Medan. 4) The carryingcapacity of schools towards the learning process with a scientific approach using the inquiry model in PAIlearning at SMP Negeri 25 Medan. 5) Teachers and students' views on the application of the scientific approachin the 2013 curriculum at SMP Negeri 25 Medan.This study uses qualitative research with a Phenomenological approach that is to describe directlythe situation in the field. Data collection is done by observation, interviews and documentation. While the dataanalysis uses descriptive analysis of Miles and Hubermen which consists of: Data reduction, data presentationand conclusionThe findings of the study are as follows: First, the design of the scientific approach was carried outby PAI teachers earlier before the beginning of the semester. In preparing the lesson plan the teacher also studiesthe syllabus and examines KI and KD in the lesson plan, and in the learning process also applies the inquirymodel so that students are more independent in solving existing problems. Second The application of thescientific approach to the PAI subjects at SMP Negeri 25 Medan has been carried out by the teacher well andoptimally. Before the teacher carries out the learning process by using a scientific approach there are severallearning activities, namely: First, the preliminary activities. Second, the core activities (Scientific Approach).Third, closing activities. ThirdThe application of inquiry learning model at SMP Negeri 25 has been done in several materials to arousestudents' curiosity. Encouragement through the process of formulating questions, formulating problems,observing, and applying new information in improving understanding of a problem. Fourth The support of theschool are: 1). The school works closely with the committee to supplement learning media, 2) Zuhur Prayers incongregation and lectures. 3) Installing wi-fi and internet services, 4) Equitable Training on Curriculum 2013.Fifth The views of teachers and students on the application of the scientific approach at SMP Negeri 25 Medanare very good. The scientific approach makes students more active in learning and discussing all 5M processesobserving, asking, trying, reasoning and communicating makes students interested in learningKeywords: Scientific Approach, PAI Subjects

7KATA PENGANTARSegala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya padapenulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul: PenerapanPendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 25 Medan.Tesis ini ditulis dengan tujuan untuk menyelesaikan pendidikan pada Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara guna memperoleh gelar Magister dalam Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan selain itu tesis ini juga bertujuan untuk memberikan sebuah bentuk karyailmiah yang sebelumnya telah dibimbing selama proses pembelajaran dengan cara dan teknik yangtelah diterapkan.Dalam penulisan tesis ini, penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkatdukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis berterima kasih pada semua pihakyang secara langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi dalam menyelesaikan tesis ini. Olehkarena itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:1. Rektor Universitas Islam Negeri Medan, Prof. Dr. Saidurrahman, M.Ag. atas kesempatandan berbagai kemudahan yang diberikan kepada peneliti untuk mengikuti pendidikan padaprogram Magister di FITK Universitas Islam Negeri Medan.2. Dekan FITK UIN SU Medan, Dr. Amiruddin Siahaan, M.Pd atas kesempatan dan fasilitasyang diberikan kepada peneliti selama mengikuti dan menyelesaikan pendidikan padaprogram Magister di FITK Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.3. Ketua Jurusan Magister Pendidikan Agama Islam FITK UIN SU Medan Dr. Ali ImranSinaga, M.Ag dan Sekretaris Jurusan Magister Pendidikan Agama Islam FITK UIN SUMedan Dr. Rusydi Ananda, M.Pd yang telah banyak memberi bimbingan dan masukan,kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan tesis ini.4. Kepada dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberi arahan kritik dan saran yangmembangun dalam proses penyusunan tesis ini. Pembimbing I Dr. Wahyudin Nur Nst, M.Agdan kepada Pembimbing II Dr. Zulheddi , MA. Serta para Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan UIN Sumatera Utara Medan penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan,bimbingan dan layanan yang diberikan sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

85. Yang teristimewa dan tercinta Alm Ayahanda Abdullah dan Ibunda Juriah alias Ummi kusayang terima kasih untuk semua kasih sayang doa yang tidak pernah putus dan yang telahmembesarkan serta mendidik saya sampai sekarang ini yang memberikan motivasi sehinggasaya dapat menyelesaikan perkuliahan seperti yang diharapkan.6. Terima kasih kepada Kakak saya Safira Mustakillah dan Inong Rustini, Adik saya MuhammadFathur dan Kesayangan ibuk Safqy Abqari Ramadhan, Nella Syakillah dan Savia Taliqahyang menjadi pelipur disaat saya kelelahan dan kepada seseorang terspesial calonpendamping hidup yang selalu mensupport, mendoakan dan memberi dukungan kepadasaya baik moril maupun materil.7. Kepada seluruh pihak SMP Negeri 25 Medan terutama kepada kepala sekolah dan guruserta seluruh staf pegawai, penulis mengucapkan terima kasih sehingga penelitian ini dapatdiselesaikan.8. Rekan-rekan mahasiswa PAI-B stambuk 16 seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satupersatu yang juga telah memberikan bantuan moril kepada saya dalam penyelesaian tesis in.9. Sahabat - sahabatku Grandi Impianti, Suci Mardiyati, Khairani, Agus Rizky. Kakanda Hilman,Rini, Safaruddin, Luli, Arief, Jenggot, Apek dan Indriati yang telah memberikan semangatsehingga dapat terselesaikannya tesis ini.Dalam penulisan tesis ini penulis menyadari adanya hambatan dan masih jauh darikesempurnaan, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dansaran yang konstruktif kepada seluruh pembaca sehingga penulisan tesis yang akan datang menjadilebih baik dan menjadi menjadi motivasi bagi kita, khususnya bagi penulis sendiri. Semoga tesis inidapat berguna bagi agama, bangsa dan negara. Amiin.Medan, Oktober 2019PenulisNURUL AFRIZANIM.0331163051

9DAFTAR ISIABSTRAKABSTRACTKATA PENGANTAR .iDAFTAR ISI.ivDAFTAR TABEL . viiDAFTAR LAMPIRAN . viiiBAB IPENDAHULUAN . 1A.Latar Belakang Masalah . 1B.Fokus Penelitian . 6C.Pertanyaan Penelitian . 6D.Tujuan Penelitian . 7E.Manfaat Penelitian. 7BAB II KAJIAN TEORI . 9A.Pendekatan Saintifik . 91. Pengertian Pendekatan Saintifik . 92. Ciri-ciri Pendekatan Saintifik . 103. Tujuan Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik. 114. Prinsip Pendekatan Saintifik . 125. Langkah – Langkah Pendekatan Saintifik . 126. Teknik Penilaian Dengan Pendekatan Saintifik . 227. Kriteria Pendekatan Saintifik . 23B.Model Inkuiri . 251. Pengertian Model Inkuiri . 252. Sasaran Penerapan Model Inkuiri . 263. Tujuan Model Inkuiri . 284. Jenis Model Pembelajaran Inkuiri . 295. Tahapan Penerapan Model Inkuiri . 316. Keunggulan dan Kelemahan Model Inkuiri . 33C.Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam . 34iv

101. Pengertian PAI dan Mata Pelajaran PAI. 34D.Hasil Penelitian Yang Relevan . 36BAB III METODE PENELITIAN. 39A.Tujuan Khusus . 39B.Jenis dan Pendekatan Penelitian . 39C.Latar Penelitian . 39D.Subjek dan Objek Penelitian . 40E.Sumber Data Penelitian . 41F.Instrumen Penelitian. 41G.Analisis Data . 45H.Pemeriksaan Keabsahan Data . 46BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN. 49A.Temuan Umum . 491. Profil SMP Negeri 25 Medan. 49a. Data Sekolah . 49b. Keadaan Guru . 51c. Keadaan Siswa . 52d. Sarana Prasarana . 53e. Visi dan Misi SMPN 25 Medan. 54B.Temuan Khusus Hasil Penelitian . 541. Rancangan Pembelajaran yang Menggunakan Pendekatan Saintifik PadaPembelajaran PAI di SMP N 25 Medan . 542. Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 25Medan . 633. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri25 Medan . 674. Daya Dukung Sekolah Terhadap Proses Pembelajaran Dengan PendekatanSaintifik Model Inkuiri Dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan 705. Pandangan Guru dan Siswa Terhadap Penerapan Pendekatan Saintifik dalamKurikulum 2013 di SMP Negeri 25 Medan . 72C.Pembahasan Hasil Penelitian . 73BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . 79A.Kesimpulan. 79v

11B.Saran . 80DAFTAR PUSTAKA . 83SURAT IZIN PENELITIANLAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPvi

12DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Pendekatan Saintifik dari 3 Ranah . 12Gambar 2.2 Langkah-langkah Pendekatan Saintifik . 13vii

13DAFTAR TABELTabel 2.1 Pengembangan dalam Penguatan Kompetensi Inti . 25Tabel 2.2 Tahapan Penerapan Model Inkuiri . 32Tabel 3.3 Langkah-langkah Model Inkuiri . 33Tabel 4.1 Keadaan Guru SMP N 25 Medan . 52Tabel 4.2 Data Siswa SMP N 25 Medan . 54Tabel 4.3 Sarana Prasarana SMP N 25 Medan . 54viii

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi makhluk yangberbudaya dan berakal sehat, yakni manusia yang sekaligus sebagai khalifahAllah di muka bumi. Sehingga setiap manusia yang dilahirkan ke dunia sangatmemerlukan pendidikan agar mereka menjadi manusia cerdas, pintar, kreatif,mandiri dan lain sebagainya di dalam segala hal serta juga menjadi manusia yangberiman kepada Allah Yang Maha Esa.Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang dilakukan secara sadar dankegiatan mengalihkan pengalaman, pengetahuan dan kecakapannya oleh pendidikterhadap peserta didik untuk mengarahkan manusia yang beriman dan bertaqwakepada Allah, berbudi luhur dan berkepribadian yang utuh, yang mengenal,memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia sertamengamalkan ajaran-ajaran dalam kehidupan sehari-hari dan juga akanmengarahkan manusia dalam kehidupan yang lebih baik, yang akhirnya dapatbermanfaat bagi dirinya dan orang lain.Pendidikan formal merupakan jenjang pendidikan dan pelatihan untukmempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. SekolahMenengah Pertama (SMP sederajat) merupakan jenjang pendidikan lanjutandalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu mata pelajaranyang diberikan di pendidikan lanjutan tingkat pertaama adalah Pendidikan AgamaIslam, yang bertujuan untuk meletakkan dasar-dasar tentang Agama Islam sejakdini dalam bidang akidah, syari’ah dan muamalah. Dengan adanya PembelajaranAgama Islam siswa diharapkan dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islamdalam kehidupannya sehari-hari. Namun harapan ini belum semua tercapai,tergantung dari hasil belajar siswa tersebut. Hasil belajar siswa dipengaruhi olehbanyak faktor, antara lain faktor intern seperti minat, bakat, dan faktor eksternseperti kurikulum, metode mengajar, lingkungan dan lain sebagainya. FaktorKurikulum merupakan faktor yang dianggap penting di dalam jalannya1

2pembelajaran, karena kurikulum merupakan bahan acuan di dalam terlaksananyaproses pembelajaran.Kurikulum merupakan rencana tertulis yang berisi tentang ide-ide dangagasan-gagasan yang dirumuskan oleh pengembang kurikulum. Rencana tertulisitu kemudian menjadi dokumen kurikulum yang membentuk suatu sistemkurikulum yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan salingmempengaruhi satu sama lain, seperti misalnya komponen tujuan yang menjadiarah pendidikan, komponen pengalaman belajar, komponen strategi pencapaiantujuan, dan komponen evaluasi. Komponen-komponen yang membentuk sistemkurikulum selanjutnya melahirkan sistem pengajaran, dan sistem pengajaranitulah yang menjadi pedoman guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar dikelas (Sanjaya, 2008 : 16).Dengan adanya Peraturan Kementerian Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia pada tahun 2013 secara resmi telah menetapkan untukmengimplementasikan salah satu produk kebijakannya dalam bidang pendidikandasar dan menengah, yaitu Kurikulum 2013. Dalam tahap awal pelaksanaannya,Kurikulum 2013 ini di implementasikan secara bertahap dimulai dari kelas I danIV SD/MI, kelas VII SMP/MTS, dan kelas X SMA/MA (Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2013 Tentang KurikulumPendidikan Dasar dan Menengah).Menurut Mulyasa, kebijakan ini ditetapkan untuk menyelesaikan berbagaipermasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, terutamadalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan.Dengan demikian, melalui kebijakan kurikulum yang baru ini masyarakat danbangsa Indonesia dapat mencapai keunggulan dalam penguasaan ilmu danteknologi seperti yang digariskan oleh haluan negara. (Mulyasa, 2013: mpumemberikan perubahan metode atau strategi yang digunakan pada mata pelajaranyang berbasis agama khususnya pelajaran Alquran Hadis. Sehingga akanmenghasilkan generasi yang mempunyai potensi untuk tumbuh denganberkarakter secara baik dalam kehidupannya.

3Sesuai dengan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar ProsesPendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan bahwa pada kurikulum2013, standar proses di dalam proses pembelajaran dilaksanakan melalui prosesyang dikenal dengan pendekatan saintifik/ilmiah, tematik terpadu, dan tematik.Upaya penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran inisering disebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaankurikulum 2013.Dalam kesejarahan kurikulum di Indonesia, sejak tahun 1947 hinggasekarang telah mengalami perubahan kurikulum berulang kali, terakhir denganmunculnya kurikulum 2013. Perubahan kurikulum pada dasarnya ditujukan padaupaya menyesuaikan kurikulum itu sendiri agar bisa menyesuaikan denganperkembangan jaman. Apabila dicermati, esensi perubahan dalam kurikulum 2013menyentuh pada empat aspek, yaitu standar kompetensi lulusan, standar proses,standar isi, standar penilaian. Kemudian, dalam standar proses inilah munculistilah pendekatan pembelajaran yang kita kenal dengan pendekatan saintifik.Pengembangan Kurikulum 2013, dilandasi oleh Peraturan Presiden Nomor5 Tahun 2010 tentang Rencana Pelaksanaan Jangkah Menengah Nasional 20102014, dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan AtasPeraturan Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan (Widyastono, 2014 : 117). Pengembangan Kurikulum 2013dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensilulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standarkompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga,semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkandari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat usan,isi,prosespembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip nimplementasiKurikulum 2013.Pendekatan saintifik terdiri dari lima tahap yaitu mengamati, menanya,mencoba, menalar, dan membentuk jejaring. Dalam penerapannya, pendekatan

4saintifik dapat menggunakan beberapa model pembelajaran seperti PembelajaranPenemuan (Inquiry Learning), Pembelajaran Berbasis Proyek (Project BasedLearning), dan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) (Neliwati. 2015 : 116).Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (directinstrucsional) dan tidak langsung (indirect instrucsional). Pembelajaran langsungadalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikirdan keterampilan menggunakan peserta didik melalui interaksi langsung dengansumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam engamati,menanya,mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran langsungmenghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung, yang disebut dengandampak pembelajaran (instrucsional effect).Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selamaproses pembelajaran langsung yang dikondidikan menghasilkan dampakpengiring (nurturant effect). Pembelajaran tidak langsung berkenaan denganpengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal iniberbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam prosespembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekertiserta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Permendikbud No 103 tahun2014).Penulis memilih SMP Negeri 25 Medan sebagai objek penelitian di SMPNegeri 25 Medan karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah yangmenggunakan Kurikulum 2013 di Medan, sehingga dalam pembelajarannya punsudah di sesuaikan dengan Kurikulum 2013. Proses pembelajaran di SMP Negeri25 Medan dan Pendidikan Agama Islam khususnya telah menerapkan pendekatansaintifik karena telah mempersiapkan perubahan kurikulum yang telah ditetapkanoleh pemerintah. Namun pada pelaksanaannya belum efektifTujuan di terapkannya pendekatan saintifik di SMP Negeri 25 Medan padapelajaran PAI yaitu supaya pembelajaran lebih menarik, peserta didik lebih aktifdan membuka wawasan peserta didik dalam memecahkan masalah, materi yangdisampaikan guru dapat tersimpan lama dalam memori peserta didik, serta

5terjalinnya interkasi guru dengan peserta didik. Akan tetapi masih ada yangmenjadi masalah dalam pemberlakuan kurikulum 2013 di SMP Negeri 25 ini.Yang menjadi masalah disni yaitu perencanaan, pelaksanaan dan daya dukungpembelajaran sehingga penerapan kurikulum 2013 belum berjalan efektif.Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semuakegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler baik yang terjadi dikelas, sekolah, dan masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkanmoral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap.Dalam memilih pendekatan yang hendak digunakan dalam prosespembelajaran, guru terlebih dahulu memikirkan kira-kira pendekatan mana yangcocok untuk diterapkan. Memang ada banyak macam-macam pendekatan yangbisa digunakan oleh guru. Hanya saja diantara pilihan tersebut, guru harus bisamemilah dan memilih pendekatan yang terbaik dan cocok, sehingga tujuan daripembelajaran yang akan dilaksanakan bisa tercapai secara optimal. Asumsi inilah,nampaknya yang menjadi dasar penentuan pemilihan pendekatan dalamkurikulum 2013. Pendekatan saintifik dianggap menjadi satu pendekatan idealdalam kurikulum 2013. Dalam pendekatan inilah, guru dituntut mengubah polapendekatan yang bersifat teacher-centred approaches menjadi student-centredapproache, menggunakan pola pendekatan yang berpusat pada peserta didik.Para guru khususnya guru PAI masih kurang begitu paham tentangpendekatan saintifik. Itu dikarenakan kurangnya sosialisasi yang dilakukan olehpemerintah tentang pendekatan saintifik. Diklat yang diberikan kepada para gurumasih sebatas pengertian saja, kurang penjelasan yang lebih dalam dengan contohpenerapannya. Sehingga belum mempengaruhi cara mengajar guru.Hal ini sesuai pernyataan BSNP (2006: 484) yang menyatakan bahwapembelajaran PAI sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientificinquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiahserta mengomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Pendekatansaintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalammengenal, dan memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah.Sedangkan model inkuiri dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara

6sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagaibagian dari proses mental.Penggunaan pendekatan saintifik dengan model inkuiri secara kolaboratifdapat memacu siswa untuk berpikir kritis dan mampu menganalisis berbagaimateri yang tersedia dari berbagai sumber. Siswa juga akan terlatih dan terdoronguntuk merumuskan masalah dan menyelesaikannya menggunakan pendekatanilmiah, sehingga penerapan pendekatan saintifik dengan model inkuiri padapenelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa.Dengan demikian penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitiankualitatif dengan judul “PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAMPEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 25MEDAN”.B. Fokus Penelitian1. Untuk menghindari perbedaan persepsi dalam pembahasan ini, penelitihanya membatasi fokus penelitian pada Penerapan Pendekatan Saintifikdengan Model Inkuiri Pada Mata Pelajaran PAI khususnya diuraikanmenjadi beberapa hal berikut ini: 1) Rancangan pembelajaran yangmenggunakan pendekatan saintifik pada mata pelajaran PAI di SMPNegeri 25 Medan. 2) Penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaranPAI di SMP Negeri 25 Medan. 3) Penerapan model pembelajaran inkuiripada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan. 4) Daya dukungsekolah terhadap proses pembelajaran dengan pendekatan saintifikmenggunakan model inkuiri dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 25Medan. 5) Pandangan guru dan siswa terhadap penerapan pendekatansaintifik dalam kurikulum 2013 di SMP Negeri 25 Medan.C. Pertanyaan PenelitianDari latar belakang masalah tersebut dapat diambil pertanyaan penelitiansebagai berikut:1. Bagaimana rancangan pembelajaran yang menggunakan pendekatansaintifik pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan?

72. Bagaimana penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI diSMP Negeri 25 Medan?3. Bagaimana penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaranPAI di SMP N 25 Medan?4. Bagaimana daya dukung sekolah terhadap proses pembelajaran denganpendekatan saintifik menggunakan model inkuiri dalam pembelajaran PAIdi SMP Negeri 25 Medan?5. Bagaimana pandangan guru dan siswa terhadap penerapan pendekatansaintifik dalam kurikulum 2013 di SMP Negeri 25 Medan?D. Tujuan Penelitian1. npendekatan saintifik pada mata pelajaran PA

Negeri 25 Medan. 3) Penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan. 4) Daya . Daya Dukung Sekolah Terhadap Proses Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik Model Inkuiri Dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan 70 5. Pandangan Guru dan Siswa Terhadap Penerapan Pendekatan Saintifik dalam

Related Documents:

implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn era daring di MAN Kota Batu (2) hasil pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn era daring di MAN Kota Batu. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif diskriptif dengan pendekatan saintifik yang dilakukan di MAN Kota Batu pada September 2020.

Tabel 4.5: Distribusi Frekuensi dan Persentase Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Akidah Akhlak. 67 Tabel 4.6: Kategorisasi Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran . Pada perubahan dan implementasi kurikulum 2013 harus diantisipasi dan dipahami oleh berbagai pihak, karena kurikulum sebagai rancangan pembelajaran .

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SECARA TERPADU Dadan Rosana Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, email:danrosana.uny@gmail.com ABSTRAK Kurikulum 2013, yang menekankan pada penerapan pendekatan saintifik, menuntut pembelajaran IPA yang menekankan pada pembelajaran terpadu juga menerapkan

pendekatan pembelajaran ilmiah (saintifik) dapat meningkatkan prestasi belajar, hard dan soft skill dan sikap ilmiah siswa. Kemudian apakah pendekatan . Penerapan pendekatan ilmiah (saintifik) pada materi kalor dimana keterlaksanaannya diukur dengan lembar observasi dan lembar kerja siswa.

pembelajaran. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses

“Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran IPA di SDN Cepit, Bantul” hasil penelitiannya adalah pemahaman guru mengenai kurikulum 2013 masih rendah. Sehingga guru lebih nyaman menerapkan kurikulum 2006 (KTSP), namun guru tetap menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Implementasi pendekatan

pembelajaran pendekatan saintifik mengacu pada indikator yang telah dirumuskan dan teknik penilaian tes tertulis dan tes lisan namun yang lebih seringnya yakni tes tertulis untuk penilaian keterampilan menggunakan unjuk kerja siswa. 3.1.4 Hambatan dan solusi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada kelas I tema 5 pengalamanku di SD Muhammadiyah .

Abrasive water jet machining Ultrasonic machining. Difference between grinding and milling The abrasive grains in the wheel are much smaller and more numerous than the teeth on a milling cutter. Cutting speeds in grinding are much higher than in milling. The abrasive grits in a grinding wheel are randomly oriented . A grinding wheel is self-sharpening. Particles on becoming dull either .